LEMBAR PENGESAHAN
PRA RENCANA PABRIK
PABRIK NORMAL BUTANOL DARI PROPYLENE DAN GAS
SINTESA DENGAN PROSES OXO
OLEH :
NINA YULIA ROSITA NPM. 0731010055
Telah diterima dengan baik dan siap untuk diujikan.
Surabaya, April 2011 Mengetahui, Dosen Pembimbing
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iii
INTISARI iv
I. PENDAHULUAN I – 1
II. SELEKSI DAN URAIAN PROSES II – 1
III. NERACA MASSA III – 1
IV. NERACA PANAS IV – 1
V. SPESIFIKASI ALAT V - 1
VI. PERENCANAAN ALAT UTAMA VI – 1
VII. INSTUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA VII - 1
VIII. UTILITAS VIII – 1
IX. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK IX – 1
X. ORGANISASI PERUSAHAAN X – 1
XI. ANALISA EKONOMI XI – 1
XII. DISKUSI DAN KESIMPULAN XII - 1
iv
INTISARI
Normal Butanol merupakan senyawa organic dengan rumus molekul
C4H9OH. Di dalam industri kimia, normal butanol banyak digunakan dalam
industri bahan baku pemucat cat, kosmetik, tinta printer, pestisida, insektisida,
ester, eter,dll.
Proses pembuatan normal butanol dengan bahan baku propylene dan
gas sintesa dengan mengunakan proses oxo. Reaksi yang terjadi adalah rekasi
ekstoterm dengan konversi 93% pada reaktor multitube. Dibantu dengan
menggunakan katalis untuk mempercepat reaksi didalam reaktor yaitu katalis
Hco(CO)4. Setelah keluar dari reaktor dilakukan pemisahan hasil reaksi, dan yang
terakhir dilakukan tahap pemurnian produk dengan menggunakan kolom distilasi.
Pra rencana normal butanol beroperasi secara batch dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Kapasitas Produksi : 20.000 ton / tahun
2. Waktu Operasi : 330 hari/tahun ; 24 jam/hari
3. Massa Konstruksi : 2 tahun
4. Lokasi Pabrik : Driyorejo, Gresik, Jawa Timur
5. Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
6. Sistem Organisasi : Garis dan Staff
7. Analisa Ekonomi :
1. Fixed Capital Investment (FCI) : Rp 119.137.919.277
v
3. Total Capital Investment (TCI) : Rp. 163.212.173.360
4. Biaya Produksi Total : Rp. 209.393.762.082
5. Internal Rate of Return : 23,38 %
6. Rate of Investment : 26,29 %
7. Pay Out Period : 2,08 tahun
Pendahuluan I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesi sebagai negara yang berkembang akan melaksanakan pembangunan
dan pengembangan di berbagai sector, salah satunya adalah sector industry. Dalam
pembangunan , sector industry makin berperan strategis karena merupakan motor
penggerak dalam pembangunan suatu Negara. Sector ini di harpakan disamping
sebagai penyerap tenaga kerja terbesar, penghasil devisa, juga sebagai pemacu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Industri yang tengah dikembangkan di Indonesia yaitu industri kimia karena
industri kimia merupakan industri yang cukup besar kontribusinya dalam
menghasilkan devisa negara dan juga selama ini Indonesia banyak mengimport
bahan kimia dari luar negeri. Selain itu Indonesia kaya akan sumber daya alam yang
merupakan bahan dasar atau bahan baku dari industri kimia.
Salah satu bahan kimia yang masih di import adalah n-butanol (C4H9OH).
N-butanol digunakan sebagai bahan baku pemucat cat, kosmetik, tinta printer, pestisida,
insektisida, ester, eter,dll.
Ketergantungan bahan kimia seperti n-butanol dari negara lain tidak
menguntungkan Indonesia, karena jika timbul kenaikkan harga di negara lain atau
jika nilai tukar dollar USA terhadap rupiah naik, maka barang-barang industri
tersebut yang menggunakan n-butanol akan ikut berubah juga.
I.2 Perkembangan Industri Kimia di Indonesia
Produksi normal butanol dikomersilkan pada tahn 1950 dengan katalis kobalt
oleh Ruhchemie yang dioperasikan setelah perang dunia II teknologi pembuatan
n-butanol dikembangkan oleh Badische Anilin dan Soda Fabric A.G.(BASF). Sekitar
7% pembuatan n-butanol oleh perusahaan di USA menggunakan teknologi oxo
Pendahuluan I - 2
Di Indonesia produksi n-butanol juga dikembangkan salah satu perusahaan
yang memproduksi n-butanol adalah P.T petro Oxo Nusantara. Menurut data yang
kami peroleh dari Badan Statistik tentang produksi industri kimia khususnya
n-butanol di Indonesia mengalami peningkatan, jumlah ekspor juga meningkat namun
belum bisa memenuhi kebutuhan n-butanol yang ada di Indonesia. Hal ini bisa dilihat
dari kebutuhan impor yang tiap tahunnya juga mengalamai peningkatan, dan
selisihnya cukup besar antara jumlah impor dengan produksi Indonesia.
I.3 Manfaat Didirikannya Pabrik Normal Butanol
Manfaat lebih lanjut didirikan pabrik ini diharapkan dapat mendukung dan
mendorong pertumbuhan industri-industri kimia, menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan memperkuat perekonomian di Indonesia.
Dengan memperlihatkan tabel I.1 dapat diketahui bahwa pemenuhan
kebutuhan normal butanol dalam negeri sangat kecil, dan adanya ketergantungan
untuk mengimpor lebih besar. Untuk itu penting adanya perencanaan pendirian
pabrik normal butanol di Indonesia.
Dalam pendirian pabrik diperlukkan suatu perkiraaan kapasitas produksi agar
produksi yang dihasilkan dapat sesuai permintaan dan diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
Tabel 1.1 Data import n-butanol di Indonesia
Tahun Jumlah (kg/tahun)
2008 4140713
2007 2929587
2006 2141554
2005 1407107
Pendahuluan I - 3
I.4 Sifat dan Kegunaan
I.4.1 Sifat Bahan Baku dan Produk
1. Propylene (Matheson, gas data book, 1961 ; Kirk Othmer,vol.3, 1964)
- Sifat Fisika
a. Rumus molekul : C3H6
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM) : 42,81 g/gmol
d. Boiling point (Tbp) : -47,7oC
e. Critical temperature (Tc) : -91,8oC (-197,2oF)
f. Critical Presure (Pc) : 45,6 atm (670,32 psi)
g. Spesific grafity, gas : 1,49
h. Viscositas, cP (-185oC) : 15
i. Panas penguapan (-47,7 oC), cal/gr : 104,62
j. Panas pembentukkan (25oC), cal/gr : 4,879
k. Panas pembakaran (25oC), cal/gr : 460,428
- Sifat Kimia
a. larut dalam alkhohol dan eter, tetapi sedikit larut dalam air
b. bila terbakar berwarna kuning
2. Hidrogen (H2)
- Sifat Fisika
a. Rumus molekul : H2
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM) : 2,016 g/gmol
d. Boiling point (Tbp) : -257,78oC (-430,2 oF)
e. Critical temperature (Tc) : -239,9oC (-399,8oF)
f. Critical Presure (Pc) : 12,8 atm (188,2 psia)
g. Spesific grafity : 0,06952
h. Viscositas gas, cP (68oF, 1 atm) : 0,0093
i. Panas penguapan cal/gr : 216
Pendahuluan I - 4
- Sifat Kimia
a. Merupakan gas diatomic dan unsur terbanyak di alam
b. Sangat sedikit larut dalam air, alkhohol, dan eter
c. Tidak korosif
d. Mudah terbakar
3. Carbon Monoksida (CO)
- Sifat Fisika
a. Rumus molekul : CO
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : gas tidak berwarna
c. Berat molekul (BM) : 28,01 g/gmol
d. Boiling point (Tbp) : -191,5oC (312 oF)
e. Critical temperature (Tc) : -140oC (-220oF)
f. Critical Presure (Pc) : 34,5atm (507,5 psia)
g. Critical density (Dc), gr/cc : 0,301
h. Spesific grafity, gas : 0,9678
i. Viscositas, cP (0oC) cP : 0,0166
j. Panas penguapan (-47,7 oC), cal/gr : 1444
k. Panas pembakaran (25oC), BTU/Cuft : 4343,6
- Sifat Kimia
a. Merupakan gas yang sangat beracun untuk pernafasan, daya ikat
terhadap hemoglobin 200 kali lebih besar daripada oksigen.
b. Mudah terbakar, dan berwarna unggu
c. Kelarutan dalam air (3,5/100 ml), dan sedikit larut dalam alkhohol
dan benzene.
Katalis :
4. Cobalt Hidrocarbonyl , Hco(CO)4
Sinonim nama dari Cobalt Hidrocarbonyl adalah :
a. Hydrocobalt tetracarbonyl
b. Tetracarbonyl Hydridocobalt
Pendahuluan I - 5
- Sifat Fisika (Enviromental Chemistry Com).htm
a. Rumus molekul : Hco(CO)4
b. Berat molekul (BM) : 140 g/gmol
c. Boiling point (Tbp) : 2870oC (3143oK)
d. Density (300 oK) : 8,9
e. Spesific Panas, J/gr oK : 0,42
f. Panas penguapan, Kj/ Kmol : 376,5
g. Vapor pressure, Pa (1445oC) : 175
Produk Utama 5. Normal Butanol
- Sifat Fisika
a. Rumus molekul : n-C4H9OH
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : cair,tidak berwarna
c. Berat molekul (BM) : 74,123 g/gmol
d. Boiling point (Tbp) : 128oC
e. Melting temperature : -125oC
f. Density, gr/ml : 0,81337
g. Critical temperature (Tc) : 287oC
h. Critical Presure (Pc) : 48,4 atm
i. Viscositas, cP (15oC) : 0,03379
j. Panas penguapan cal/gr : 141,31
k. Panas pembakaran kg cal/mol : 639
- Sifat Kimia
a. Kelarutan dalam air pada 30oC adalah 7,08 % berat alkhohol dan ester
20,62% berat.
6. Iso Butanol
- Sifat Fisika
a. Rumus molekul : i-C4H9OH
b. Kenampakkan pada suhu kamar (32oC) : cair, tidak berwarna
Pendahuluan I - 6
d. Boiling point (Tbp) : 117-120oC
e. Density, gr/ml : 0,80576
f. Critical temperature (Tc) : 265oC
g. Critical Presure (Pc) : 48 atm
h. Spesific grafity : 0,06952
i. Viscositas gas, cP (15oC) : 0,04703
j. Panas penguapan cal/gr : 138,25
k. Panas pembakaran kg cal/mol : 638,2
- Sifat Kimia
a. Kelarutan dalam air pada 30 oC adalah 7,5 % berat pada alkhohol dan
ester 17,3% berat.
I.4.2 Tata Nama Dan Struktur Normal Butanol Dan Iso Butanol
a. Normal Butyl Alkhohol (CH3CH2CH2CH2OH)
mempunyai 4 isomer yaitu : Butyl Alkhohol, Butyl alkhohol,
n-Butanol, 1-Butanol)
b. Isobutil alkhohol (CH3-CH(CH3)-CH2-OH)
(Isobutanol, isopropyl kabinol, 2 metil propanol)
c. Sekunder butyl alkhohol (CH3CH2CH(OH)CH3)
(Sekunder butyl alkhohol, sekunder butanol, 2 butanol)
d. Tersier butyl alkhohol (CH3C(CH3)(OH)CH3)
(tersier butanol, trimetil karbinol, 2 metil 2 propanol)
Secara umum tahapan proses pembuatan butyl alkhohol sebagai berikut :
1. Normal butyl alkhohol (n-butanol)
Tahapan proses dengan kondensasi acetalfehyde dan hidroformilasi (oxo)
terhadap propylene, karena persaingan pasar hidroformilasi lebih banyak
digunakan.
2. Isobutyl alkhohol
Pendahuluan I - 7
3. Sekunder butyl alkhohol
Menggunakan 2 tahapan yaitu sukfasi dilanjutkan hidrolisis dari butane dan
hidrasi langsung butane linier, yaitu penyerapan hidrolisis asam sulfat oleh
isobutilen dan dengan proses oxirane pada propyleneoxide.
I.4.3 Manfaat Dari Normal Butanol Dalam Negeri
a. Bahan baku pembuatan cat
b. Bahan baku pembuat kosmetik
c. Bahan baku pembuat tinta printer
d. Bahan baku pembuat pestisida, insektisida, ester, eter.
Uraian dan Proses II-1
BAB II
URAIAN DAN PPROSES
II.1 Macam Proses
Proses pembuatan normal dan iso butanol dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Proses Reppe
2. Proses Oxo (Hidroformilasi)
II.1.1 Proses Reppe
Proses Reppe adalah sintesa alkhohol dari olefin, karbon monoksida dan air.
Teknologi pembuatan n-butanol dengan metode ini dikembangkan oleh Badische
Anilin dan Soda Fabric A.G.(BASF). Metode ini dikomersialkan di Jepang pada
tahun 1965, oleh Japan Butanol menggunakan teknologi BASF.
Proses Reppe menggunakan proses konvensional dibandingkan proses oxo.
Reaksi dilakukan pada suhu 100oC dan tekanan 15 atm dengan katalis iron
hydrocarbonyl HFe3(CO)4, reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C3H6 + 3CO + 2H2O C4H9OH + 2CO2
(Mc. Ketta, 1975 and Mc. Ketta ed.5 hal 380)
Berikut blok diagram alir dari proses Reppe (Mc. Ketta ed, hal 385)
Gb.II.1 Blok Diagram Proses Reppe
Neraca Panas II - 2
II.1.2 Proses Oxo
Proses hidroformilasi/oxo ditemukan oleh Otto Roelan pada tahun 1938
ketika mempelajari efek eyilen dengan reaksi Fischer Tropsch pada hidrogenasi
memerlukan 1-10% air yang harus ditambahkan ke dalam umpan reactor untuk
menekan reaksi samping pembentukkan ester proses hidrogenasi ini lebih dikenal
sebagai proses hidroformilasi/oxo sering dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Produksi normal butanol dikomersialkan pada tahun 1950 dengan katalis
kobalt oleh Ruhrchemic yang dioperasikan setelah perang dunia II, teknologi
pembuatan normal butanol dikembangkan oleh Badische Anilin dan Soda Fabrik
A.G (BASF) sekitar 70% pembuatan butanol oleh perusahaan di USA menggunakan
teknologi oxo. (Kirk & Othmer 1978)
Pada pembuatan normal butanol dengan proses oxo ini propylene direaksikan
dengan dengan gas sintesa (H2 dan CO), ratio perbandingan H2 dan CO adalah 2:1.
Proses oxo bereaksi pada suhu 160oC dan 30 atm dengan katalis cobalt hidrocarbonyl
HCo(CO)4, dan persamaan reaksinya, sbb :
C3H6 + 2H2 + CO C4H9OH
HCo(CO)4
SEPARATOR
Neraca Panas II - 3
Gb.II.2 Diagram Blok Proses Oxo
II.2 Seleksi Proses
Berdasarkan uraian proses di atas maka kami memilih pembuatan normal
butanol dengan proses Oxo (hidroformilasi) karena paling banyak digunakan di
dalam industri saat ini. Biaya yang dikeluarkan pada proses Oxo (hidroformilasi)
relatif lebih murah debandingkan proses Reppe, karena katalis yang digunakan yaitu
cobalt hydrocarbonyl HCo(CO)4 bersifat sensitive terhadap air dan CO2.
II.3 Uraian Proses
Dari pemilihan proses disebutkan bahwa proses yang digunakan adalah
proses Oxo, pembuatan butanol menggunakan bahan baku propilen dan gas sintesa.
Proses Oxo dapat diuraiakan sebagai berikut.
Propilen dari tangki penampung dialirkan ke dalam heater dan
dikompressikan sampai suhu 150oC dan tekanan 30 atm, bersama-sama dengan gas
sintesa dialirkan ke heater dan dikompressikan sampai suhu 150oC dan tekanan 30
atm menuju reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi antara propilen dan gas sintesa
dibantu katalis cobalt hidrocarbonyl pada suhu 160oC dan tekanan 30 atm, reaksi
sebagai berikut :
C3H6 + CO + 2H2 C4H9OH ( Mc. Ketta, 5th hal 373)
Dari reactor gas dialirkan oleh expansion valve kemudian dialirkan ke cooler
hingga tekanan menjadi 1 atm menuju separator. Di separator pada suhu 303,15 oK
terjadi pemisahan antara gas dan liquid. Gas dibuang, sedangkan liquid dipanaskan
oleh heater destilasi sampai suhu 117 oC. Dari heater destilasi liquid dimurnikan lagi
ke destilasi. Komponen yang mempunyai titik didih rendah akan menguap terlebih
Neraca Panas II - 4
dahulu dan menuju ke atas, sedangkan komponen yang mempunyai titik didih
mempunyai titik didih tinggi akan dipanaskan di reboiler dan dialirkan masuk ke
destilasi. Di dalam destilasi akan terjadi kontak anatara liquid dan uap. Produk atas
akan didinginkan oleh cooler 1 sampai suhu 30 oC menuju tangki penampung iso
butanol. Produk bawah akan didinginkan oleh cooler 2 sampai suhu 30 oC menuju
Neraca Massa
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
1. TANGKI PENCAMPUR ( M - 112 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Pati ubi kayu dr F-110 * Campuran ke R-210
Starch 3552,3880 Starch 3552,3880
Fiber 4,0460 Fiber 4,0460
Ash 4,0460 Ash 4,0460
H2O 485,5200 Termamyl 0,5329
4046,0000 Ca(OH)2 0,0118
* Termamyl dr F-120 H2O 7999,5206
Termamyl 0,5329 11560,5453
* Lime dr F-130
Ca(OH)2 0,0118
H2O 0,0006
0,0124
* Air proses dr utilitas
H2O 7514,0000
Neraca Massa
2. TANGKI LIQUIFIKASI ( R - 114 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr M-112 * Campuran ke R-210
Starch 3552,3880 Dekstrosa 592,0646
Fiber 4,0460 Starch 3019,5298
Ash 4,0460 Fiber 4,0460
Termamyl 0,5329 Ash 4,0460
Ca(OH)2 0,0118 Termamyl 0,5329
H2O 7999,5206 Ca(OH)2 0,0118
11560,5453 H2O 7940,3142
11560,5453
11560,5453 11560,5453
3. HYDROLIZER ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-114 * Campuran ke D-230
Dekstrosa 592,0646 Dekstrosa 3846,4468
Starch 3019,5298 Starch 90,5858
Fiber 4,0460 Fiber 4,0460
Ash 4,0460 Ash 4,0460
Termamyl 0,5329 Termamyl 0,5329
Ca(OH)2 0,0118 Ca(OH)2 0,0118
H2O 7940,3142 G-amilase 3,1584
11560,5453 HCl 22,6453
* HCl dari F-140 H2O 7653,4342
HCl 22,6453 11624,9072
H2O 38,5582
61,2035 * Glukoamilase dr F-150
G-amilase 3,1584
Neraca Massa
4. CENTRIFUGE-1 ( H - 231 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-210 * Dekstrosa ke V-240
Dekstrosa 3846,4468 Dekstrosa 3769,5179
Starch 90,5858 HCl 22,1924
Fiber 4,0460 H2O 7500,3655
Ash 4,0460 11292,0758
Termamyl 0,5329 * Limbah padat
Ca(OH)2 0,0118 Dekstrosa 76,9289
G-amilase 3,1584 Starch 90,5858
HCl 22,6453 Fiber 4,0460
H2O 7653,4342 Ash 4,0460
11624,9072 Termamyl 0,5329
Ca(OH)2 0,0118
G-amilase 3,1584
HCl 0,4529
H2O 153,0687
332,8314
11624,9072 11624,9072
5. EVAPORATOR ( V - 240 )
Neraca Massa Evaporator Efek-1 (V - 240 A) :
Masuk Berat (kg/j) Keluar Berat (kg/j)
* Dekstrosa dr H-240 * Dekstrosa ke V-240 B
Dekstrosa 3769,5179 Dekstrosa 3769,5179
HCl 22,1924 HCl 22,1924
H2O 7500,3655 H2O 4367,3396
11292,0758 8159,0499
* Uap air
H2O 3133,0259
Neraca Massa
Neraca Massa Evaporator Efek-2 (V - 240 B) :
Masuk Berat (kg/j) Keluar Berat (kg/j)
* Dekstrosa dr V-240 A * Dekstrosa ke S-250
Dekstrosa 3769,5179 Dekstrosa 3769,5179
HCl 22,1924 HCl 22,1924
H2O 4367,3396 H2O 1234,3137
8159,0499 5026,0240
* Uap air
H2O 3133,0259
8159,0499 8159,0499
6. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Fresh Dekstrosa dr V-240 * Campuran ke H-251
Dekstrosa 3769,5179 Dekstrosa 3844,9083
HCl 22,1924 HCl 22,6362
H2O 1234,3137 H2O 1259,0000
5026,0240 5126,5445
* Mother liquor dr H-251
Dekstrosa 75,3904
HCl 0,4438
H2O 24,6863
100,5205
Neraca Massa
7. CENTRIFUGE-2 ( H - 251 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr S-250 * Kristal basah ke B-260
Dekstrosa 3844,9083 Dekstrosa 3769,5179
HCl 22,6362 HCl 22,1924
H2O 1259,0000 H2O 1234,3137
5126,5445 5026,0240
* Mother liquor ke S-240
Dekstrosa 75,3904
HCl 0,4438
H2O 24,6863
100,5205
5126,5445 5126,5445
8. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Kristal basah dr H-251 * Dekstrosa ke E-270
Dekstrosa 3769,5179 Dekstrosa 3731,8227
HCl 22,1924 H2O 18,7529
H2O 1234,3137 3750,5756
5026,0240 * Campuran ke H-261
Dekstrosa 37,6952
HCl 22,1924
H2O 1215,5608
1275,4484
Neraca Massa
9. CYCLONE ( H - 261 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr B-260 * Dekstrosa ke E-270
Dekstrosa 37,6952 Dekstrosa 37,3182
HCl 22,1924 * Limbah gas
H2O 1215,5608 Dekstrosa 0,3770
1275,4484 HCl 22,1924
H2O 1215,5608
1238,1302
1275,4484 1275,4484
10. COOLING CONVEYOR ( E - 270 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Dekstrosa dr B-260 * Dekstrosa ke C-280
Dekstrosa 3731,8227 Dekstrosa 3769,1409
H2O 18,7529 H2O 18,7529
3750,5756 3787,8938
* Dekstrosa dr H-261
Dekstrosa 37,3182
37,3182
Neraca Massa
11. BALL MILL ( C - 280 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Dekstrosa dr E-270 * Dekstrosa ke H-281
Dekstrosa 3769,1409 Dekstrosa 3957,5979
H2O 18,7529 H2O 19,6905
3787,8938 3977,2884
* Recycle dr H-281
Dekstrosa 188,4570
H2O 0,9376
189,3946
3977,2884 3977,2884
12. SCREEN ( H - 281 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Dekstrosa ke C-280 * Dekstrosa ke F-310
Dekstrosa 3957,5979 Dekstrosa 3769,1409
H2O 19,6905 H2O 18,7529
3977,2884 3787,8938
* Recycle ke C-280
Dekstrosa 188,4570
H2O 0,9376
189,3946
Neraca Panas
BAB IV
NERACA PANAS
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. TANGKI LIQUIFIKASI ( R - 114 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr M-112 * Campuran ke R-210
Starch 2897,8381 Dekstrosa 9407,9901
Fiber 6,3359 Starch 38766,5322
Ash 4,5529 Fiber 95,6189
Termamyl 0,7714 Ash 65,0748
Ca(OH)2 0,0214 Termamyl 12,3341
H2O 17874,4880 Ca(OH)2 0,2996
20784,0077 H2O 250208,1420
298555,9917
* Q steam 609227,4304 ∗ ∆H Reaksi 300994,0749
* Q loss 30461,3715
Neraca Panas
2. HYDROLIZER ( R - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr R-114 * Campuran ke D-230
Dekstrosa 9407,9901 Dekstrosa 29319,3972
Starch 38766,5322 Starch 547,2779
Fiber 95,6189 Fiber 45,9719
Ash 65,0748 Ash 32,1773
Termamyl 12,3341 Termamyl 5,7590
Ca(OH)2 0,2996 Ca(OH)2 0,1498
H2O 250208,1420 G-amilase 24,5674
298555,9917 HCl 150,7629
* HCl dari F-140 H2O 120099,3934
HCl 21,5500 150225,4568
H2O 86,1593
107,7093
* Glukoamilase dr F-150
G-amilase 3,3564
∗ ∆H Reaksi 20797,4995 * Q serap 169239,1001
Neraca Panas
3. HEATER-1 ( E - 222 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Campuran dr R-210 * Campuran ke D-230
Dekstrosa 29319,3972 Dekstrosa 54566,0386
Starch 547,2779 Starch 1034,5312
Fiber 45,9719 Fiber 85,4037
Ash 32,1773 Ash 58,4375
Termamyl 5,7590 Termamyl 10,9556
Ca(OH)2 0,1498 Ca(OH)2 0,2697
G-amilase 24,5674 G-amilase 45,9704
HCl 150,7629 HCl 271,2392
H2O 120099,3934 H2O 216872,8195
150225,4568 272945,6654
* Q steam 129179,167 * Q loss 6458,9584
279404,6238 279404,6238
4. EVAPORATOR ( V - 240 )
Masuk Berat (kkal/j) Keluar Berat (kkal/j)
* Dekstrosa dr H-240 * Dekstrosa ke S-250
Dekstrosa 3952,1365 Dekstrosa 37393,2593
HCl 21,1194 HCl 189,9279
H2O 16759,1512 H2O 24931,7714
20732,4071 62514,9586
* Uap air
H2O 1212105,0602
* Q steam 1272600,8000 * Q loss 18713,1883
Neraca Panas
5. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Fresh Dekstrosa dr V-240 * Campuran ke H-251
Dekstrosa 37393,2593 Dekstrosa 5658,2359
HCl 189,9279 HCl 30,1542
H2O 24931,7714 H2O 3939,2743
62514,9586 9627,6644
* Mother liquor dr H-251
Dekstrosa 110,9625
HCl 0,5932
H2O 77,2429
188,7986
* Q crystallization 2431,0431 * Q serap 55507,1359
65134,8003 65134,8003
6. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Kristal basah dr H-251 * Dekstrosa ke E-270
Dekstrosa 5547,2735 Dekstrosa 63896,6349
HCl 29,5659 H2O 312,4264
H2O 3862,0314 64209,0613
9438,8708 * Campuran ke H-261
* Udara panas Dekstrosa 645,6728
Udara 3578739,4601 HCl 2481,2304
H2O 698856,7529
Udara 2821985,6135
3523969,2696
Neraca Panas
7. HEATER ( E - 263 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Udara bebas dr G-262 * Udara panas ke B-260
Udara 187361,1247 Udara 3578739,4601
* Q supply 3569871,9320 * Q loss 178493,5966
3757233,0567 3757233,0567
8. COOLING CONVEYOR ( E - 270 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* Dekstrosa dr B-260 * Dekstrosa ke C-280
Dekstrosa 63896,6349 Dekstrosa 5546,7172
H2O 312,4264 H2O 28,9373
64209,0613 5575,6545
* Dekstrosa dr H-261
Dekstrosa 639,2006
639,2006 * Q serap 59272,6074
Spesifikasi Alat
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
Kapasitas produksi = 30.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
Satuan panas = kilokalori/jam
1. SILO PATI UBI KAYU ( F - 110 )
Fungsi : Menampung pati ubi kayu dari supplier
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 10605 cuft = 301 m3
Diameter : 17 ft
Tinggi : 51 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Spesifikasi Alat
2. BUCKET ELEVATOR - 1 ( J - 111 )
Fungsi : memindahkan bahan padat dari dump truck ke silo F-110
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 70 ft
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
Bucket Speed = (4,1 / 14) x 225 ft/mnt = 66 ft/menit
Putaran Head Shaft = (4,1 / 14) x 43 rpm = 13 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 5 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
Jumlah = 1 buah
3. TANGKI PENCAMPUR ( M - 112 )
Fungsi : Mencampur pati ubi kayu, air, termamyl, dan lime.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis, dilengkapi
pengaduk
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
* Suhu operasi = 30oC (suhu kamar)
* Waktu operasi = 1 jam
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 7 ft
Tinggi Shell : 14 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Spesifikasi Alat
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup : 0,8 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 2,334 ft
Panjang blade : 0,584 ft
Lebar blade : 0,467 ft
Power motor : 16 hp
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah tangki : 1 buah
4. POMPA - 1 ( L - 113 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari M-112 ke R-114
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 45,70 gpm
Total DynamicHead : 42,11 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Spesifikasi Alat
5. TANGKI LIQUIFIKASI ( R - 114 ) Fungsi : Liquifikasi pati ubi kayu.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk, dan jaket pemanas.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
* Suhu operasi = 30oC (suhu kamar)
* Waktu operasi = 1 jam
Spesifikasi : Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 10 ft
Tinggi Shell : 20 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup : 1,2 ft
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 3,334 ft
Panjang blade : 0,834 ft
Lebar blade : 0,667 ft
Power motor : 47 hp
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pemanas
Diameter jaket : 10,06 ft
Tinggi jaket : 12 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Spesifikasi Alat
6. POMPA - 2 ( L - 115 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari R-114 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 45,60 gpm
Total DynamicHead : 67,26 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 2,0 hp = 1,5 kW
Jumlah : 1 buah
7. SILO TERMAMYL ( F - 120 )
Fungsi : Menampung enzym termamyl
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 m3
Diameter : 4 ft
Tinggi : 12 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi Alat
Fungsi : Menampung lime
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 m3
Diameter : 4 ft
Tinggi : 12 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
9. TANGKI HCl ( F - 140 )
Fungsi : menampung larutan HCl dari supplier
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 M3
Diameter : 6 ft
Tinggi : 6 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Spesifikasi Alat
Jumlah : 2 buah
10. POMPA - 3 ( L - 141 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-140 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 0,30 gpm
Total DynamicHead : 76,32 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
11. SILO GLUKO-AMILASE ( F - 150 )
Fungsi : Menampung enzyme gluko-amilase
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 210 cuft = 6 m3
Diameter : 4 ft
Tinggi : 12 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi Alat
Perhitungan dan penjelasan pada Bab VI Perencanaan Alat Utama
13. TANGKI DEKSTROSA ( F - 220 )
Fungsi : menampung larutan dekstrosa
Type : silinder tegak , tutup bawah datar dan tutup atas dish
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk liquid pada tekanan atmospheric
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = suhu bahan
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 10830 cuft = 307 M3
Diameter : 24 ft
Tinggi : 24 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Jumlah : 8 buah
14. POMPA - 4 ( L - 221 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-220 ke D-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 45,10 gpm
Spesifikasi Alat
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
15. HEATER - 1 ( E - 222 )
Fungsi : Memanaskan bahan dari 60°C menjadi 88°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 88°C (suhu absorber)
- Waktu proses = continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 76
Passes = 2
Shell : ID = 12,0 in
Passes = 1
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Heat Exchanger Area , A = 238,7 ft2 = 23 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
16. ABSORBER ( D - 230 )
Fungsi : menyerap warna dari larutan dengan karbon aktif.
Type : silinder tegak , tutup bawah dan tutup atas dish
dilengkapi dengan sparger
Dasar Pemilihan : Umum digunakan untuk proses penyerapan
Spesifikasi Alat
* Suhu operasi = 30oC (suhu kamar)
* Sistem kerja = kontinyu
Spesifikasi : Dimensi tangki :
Volume : 38 cuft = 2 M3
Diameter : 2 ft
Tinggi : 10 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Spesifikasi packing :
Digunakan packing karbon aktif
Densitas karbon aktif : 1,8 gr/cc
Kebutuhan : 1937kg/6 bulan
Sparger :
Type : Standard Perforated Pipe
Bahan konstruksi : commercial steel
Diameter lubang : 4,11 mm
Jumlah cabang : 20 buah
Lubang tiap cabang : 38 buah
Jumlah kolom : 2 buah (1 buah standby running)
17. CENTRIFUGE - 1 ( H - 231 ) Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Spesifikasi Alat
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
18. POMPA - 5 ( L - 232 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-231 ke V-240
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 43,90 gpm
Total DynamicHead : 42,03 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
19. EVAPORATOR EFEK-1 ( V - 240A ) Fungsi : Memekatkan larutan aluminium sulfat
Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
Dasar Pemilihan : sesuai untuk proses pemekatan larutan.
Spesifikasi :
Spesifikasi Alat
Diameter evaporator = 6,1 ft
Tinggi shell = 12,2 ft
Tebal shell = 3/16 in
Tebal tutup = 3/16 in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS
OD = 4,500 in
ID = 4,026 in
Panjang Tube = 4 ft
Jumlah Tube = 329 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni )
Jumlah evaporator = 1 buah
20. EVAPORATOR EFEK-2 ( V - 240B ) Fungsi : Memekatkan larutan aluminium sulfat
Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
Dasar Pemilihan : sesuai untuk proses pemekatan larutan.
Spesifikasi :
Bagian Shell :
Diameter evaporator = 8,8 ft
Tinggi shell = 17,6 ft
Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup = ¼ in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS
OD = 4,500 in
ID = 4,026 in
Panjang Tube = 4 ft
Jumlah Tube = 692 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni )
Spesifikasi Alat
21. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 241 )
Fungsi : mengkondensasi uap dan menjaga tekanan evaporator
Type : Multi jet spray
Dasar pemilihan : sesuai dengan kondisi tekanan yang vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Volumetrik uap : 1151,2 cuft/mnt
Diameter pipa : 12 in ( asumsi aliran turbulent )
Panjang total pipa : 33 ft
Tekanan : 1,8483 psia
Air pendingin : 171 kg/jam
Jumlah alat : 1 buah
22. STEAM JET EJECTOR ( G - 242 )
Fungsi : memvacuumkan evaporator
Type : Single stage steam-jet ejector
Dasar Pemilihan : sesuai untuk penjagaan tekanan vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Inlet (suction) : 1,11 in
Outlet (discharge) : 0,83 in
Panjang : 9,99 in
Kapasitas design : 8,82 lb/jam
Kebutuhan Steam : 1107 lb/jam (503 kg/jam)
Jumlah alat : 1 buah
23. HOT WELL ( F - 243 )
Fungsi : Menampung condensate selama 1 jam
Dasar Pemilihan : sesuai dengan bahan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
Spesifikasi Alat
- Waktu penyimpanan = 1 jam
Hotwell berbentuk persegi panjang terbuat dari beton.
Spesifikasi :
Kapasitas : 1 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 1,4 m
Lebar = 1,4 m
Tinggi = 0,7 m
Bahan konstuksi : Beton
Jumlah : 1 buah
24. POMPA - 6 ( L - 244 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari V-240 ke S-250
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 16,30 gpm
Total DynamicHead : 27,17 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
25. CRYSTALLIZER ( S - 250 )
Fungsi : Kristalisasi larutan dekstrosa dengan pendinginan.
Type : Swenson-Walker Crystallizer
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk kristalisasi dengan pendinginan
Spesifikasi :
Spesifikasi Alat
Diameter : 5,7 ft
Panjang : 19,0 ft
Luas Cooling Area : 153,4 ft2/ft3
Power : 3 hp
Jumlah : 2 buah (1 buah standby running)
26. CENTRIFUGE - 2 ( H - 251 ) Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Carbon Steel
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
27. POMPA - 7 ( L - 252 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-251 ke S-250
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas (< 10 cP) dan tekanan rendah.
Spesifikasi Alat
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 0,40 gpm
Total DynamicHead : 34,98 ft.lbf/lbm
Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
28. SCREW CONVEYOR ( J - 253 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-251 ke B-260
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 116 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 10 in
Kecepatan putaran : 17 rpm
Power : 1,5 hp
Jumlah : 1 buah
29. ROTARY DRYER ( B - 260 )
Spesifikasi Alat
Dasar pemilihan : sesuai untuk pengeringan padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 100°C (berdasarkan titik didih air)
- Waktu proses= Waktu melewati (time of passes)
Spesifikasi :
Kapasitas : 5026,0240 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 2 m
Panjang : 10 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 0,984 ft
Sudut rotary : 1°
Time of passes : 10 menit
Jumlah flight : 30 buah
Power : 36 hp
Jumlah : 1 buah
30. CYCLONE ( H - 261 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Spesifikasi :
Kapasitas : 3192,848 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000030ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
31. BLOWER ( G - 262 )
Spesifikasi Alat
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 7634 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 149 hp
Jumlah : 1 buah
32. HEATER - 2 ( E - 263 )
Fungsi : Memanaskan udara dari 30°C menjadi 120°C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120°C (suhu dryer=100°C)
- Waktu proses = continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 270
Passes = 2
Shell : ID = 21,25 in
Passes = 1
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Heat Exchanger Area , A = 848 ft2 = 79 m2
Jumlah exchanger = 1 buah
Spesifikasi Alat
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 32°C
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 87 cuft/jam
Panjang : 70 ft
Diameter : 10 in
Kecepatan putaran : 13 rpm
Tebal jaket standar : 2 in
Power : 2,5 hp
Jumlah : 1 buah
34. BUCKET ELEVATOR - 2 ( J - 271 )
Fungsi : memindahkan bahan padat dari E-270 ke C-280
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 70 ft
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
Bucket Speed = (3,8 / 14) x 225 ft/mnt = 62 ft/menit
Putaran Head Shaft = (3,8 / 14) x 43 rpm = 12 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 5 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
Spesifikasi Alat
35. BALL MILL ( C - 280 )
Fungsi : Menghaluskan solid sampai 100 mesh
Type : Ball Mill Grinding System, Air-Lift Type
Dasar pemilihan : dipilih jenis ini karena sesuai dengan bahan dan
kapasitas.
Kondisi operasi : Tekanan operasi = 1 atm (atmospheric pressure)
Suhu operasi = Suhu kamar
Waktu proses = Continuous
Spesifikasi :
Sieve number : No. 100
Kapasitas maksimum : 105 ton/hari
Ukuran ball mill : 6 ft x 4 ½ ft
Mill Speed : 24 rpm
Power : 85 hp
Bola Baja : - Ball charge : 8,90 ton
- Ukuran bola baja : 5” , 3 ½ “ , 2 ½ “
- Jumlah bola 5” : 577 buah
- Jumlah bola 3½“ : 1682 buah
- Jumlah bola 2½“ : 4615 buah
Jumlah ball mill : 1 buah
36. SCREEN ( H - 281 )
Fungsi : Menyaring dekstrosa dari C-280.
Type : Vibrating Screen
Dasar pemilihan : sesuai dengan ukuran, kapasitas dan jenis bahan.
Spesifikasi :
Kapasitas : 4,0 ton/jam
Speed : 50 vibration/dt
Power : 3 Hp (Peter’s 4ed;p.567)
Spesifikasi Alat
Sieve No. : 100
Sieve design : standard 149 micron
Sieve opening : 0,149 mm
Ukuran kawat : 0,110 mm
Effisiensi : 99,73 %
Jumlah : 1 buah
37. BELT CONVEYOR ( J - 282 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-281 ke C-280
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Dasar pemilihan : dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt - width : 14 in
- trough width : 9 in
- skirt seal : 2 in
Belt speed : (0,2 / 32) x 100 ft/mnt = 0,7 ft/min
Panjang : 32 ft
Sudut elevasi : 21,8 o
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi Alat
Fungsi : Menampung produk dekstrosa
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (tekanan atmosfer)
- Suhu = 30°C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 9135 cuft = 259 m3
Diameter : 16 ft
Tinggi : 48 ft
Tebal shell : 3/8 in
Tebal tutup atas : 3/8 in
Tebal tutup bawah : 3/8 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Perencanaan Alat Utama
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
HYDROLIZER ( R - 210 )
Fungsi : Hidrolisa pati ubi kayu menjadi dekstrosa.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 60oC (Bergmans : 117)
* Waktu tinggal = 48 jam proses (Bergmans : 117)
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, dan kapasitas
produksi, maka hydrolizer dapat dibedakan jenisnya yaitu : hydrolizer
berpengaduk (mixed flow) dan hydrolizer pipa alir (plug flow). Pada hydrolizer ini bahan baku merupakan fase padat dan fase cair, maka dipilih jenis hydrolizer
Perencanaan Alat Utama
Kondisi feed :
1. Feed campuran dari R-114 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat
ρ (gr/cc) [Sherwood]
Dekstrosa 592,0646 0,051214 1,544
Starch 3019,5298 0,261193 1,500
Fiber 4,0460 0,000350 1,535
Ash 4,0460 0,000350 2,320
Termamyl 0,5329 0,000046 1,260
Ca(OH)2 0,0118 0,000001 2,200
H2O 7940,3142 0,686846 1,000
11560,5453 1,000000
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1 × ρ
∑
= . . . lb/cuft= 1 0,6868 2,200 0,00001 1,260 0,00001 2,320 0,0003 1,535 0,0003 1,500 0,2612 1,544 0,0512 1 + + + + + +
= 1,12 gr/cc
= 1,12 gr/cc x 62,43 = 69,8 lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)
Rate massa = 11560,5453 kg/jam = 25486,3782 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1 ×
ρ
∑
= 69,8 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 69,8 25486,3782
Perencanaan Alat Utama
2. Feed HCl dari tangki F-140 :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat ρ (gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
HCl 22,6453 0,3700 1,268
H2O 38,5582 0,6300 1,000
61,2035 1,0000
Rate massa = 61,2035 kg/jam = 134,9292 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1
×
ρ
∑
= 67,7 lb/cuftrate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 67,7 134,9292
= 2 cuft/jam
3. Feed gluko-amilase dari tangki F-150 :
Rate massa = 3,1584 kg/jam = 6,9630 lb/jam
ρ campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1 ×
ρ
∑
= 57,0 lb/cuftrate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 57,0 6,9630
= 1 cuft/jam
Total rate volumetrik = 366 + 2 + 1 = 369 cuft/jam
Tahap-tahap Perencanaan
1. Perencanaan Dimensi Hydrolizer
2. Perencanaan Sistem Pengaduk
Perencanaan Alat Utama
1. PERENCANAAN DIMENSI HYDROLIZER
Total rate volumetrik = 369 cuft/jam
ρ campuran = 71,0 lb/cuft (produk bawah)
Waktu tinggal = 48 jam proses (Bergmans : 117)
Direncanakan digunakan 8 tangki untuk waktu tinggal 48 jam, sehingga volume
masing-masing tangki :
(
)
gki tan 8
jam 48 jam cuft
369 ×
= 2214 cuft
Asumsi volume bahan (larutan) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume
ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
Volume tangki = 2214 x (100/80) = 2768 cuft
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio H
D = 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Dengan mengabaikan volume dished head.
Volume tangki = π
4 . D 2
. H
2768 =
4
π
. D2 . 2 D
D = 12 ft = 144 in = 3,7 m (Dmaksimum = 4 m; Ulrich; T.4-18)
Perencanaan Alat Utama
Penentuan tebal shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
+ −
×
[Brownell & Young ,pers.13-1,hal.254]
dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = P hydrostatis = ρ H
ρ campuran = 71,0 lb/cuft (produk bawah)
P hydrostatis =
(
)
144 24 % 80 0 ,
71 × ×
= 9,5 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
P design = 1,1 x 9,5 = 11 psi
r = ½ D = ½ x 144 in = 72 in
t min =
(
) (
)
0,12511 6 , 0 8 , 0 36000
72
11 +
× − ×
×
Perencanaan Alat Utama
Dimensi tutup atas, standard dished :
Untuk D = 144 in, didapat rc = 132 in (Brownell & Young, T-5.7)
digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE rc P 885 , 0 − × ×
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in
P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint.
faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316
maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P design = 11 psi
th =
(
) (
)
11 1 , 0 8 , 0 36000 132 11 885 , 0 × − × × ×
+ 0,125 = 0,314 in , digunakan t = 3/16 in
h = rc -
4 D rc
2
2 −
= 2,26 ft
Perencanaan Alat Utama
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
(
fE-0,6P)
Ccos 2
D . P
+
α [Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan α = ½ sudut conis = 30°/2 = 15°
tc =
(
) (
)
(
)
81 11 6 , 0 8 , 0 36000 15
cos 2
12 12 11
o × − × +
×
× ×
≈ 0,153 in = 3/16 in
Tinggi conical :
h =
(
)
2 m D
tgα× −
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : α = ½ sudut conis ; 15°
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
(
)
2 1 D 15
tg o× −
=
2 11 268 ,
0 ×
Perencanaan Alat Utama
2. PERENCANAAN SISTEM PENGADUK
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) :
Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 1/3 x 12 = 4,000 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,2 x 4,000 = 0,800 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,25 x 4,000 = 1,000 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = π x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 60 rpm = 1,0 rps
Da = 4,000 ft = 1,22 m
V = π x 1,22 x 60 = 229,848 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Karena peripheral speed memenuhi range, maka pengambilan putaran pengaduk
sebesar 60 rpm adalah benar.
Da E
J H
Perencanaan Alat Utama
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter sg liquid tinggi × (Joshi; hal.389)
sg bahan =
) O H ( reference bahan 2 ρ ρ = cuft / lb cuft / lb 43 , 62 0 , 71 = 1,137
Jumlah Impeller =
12
1,137 24
%
80 × × ≈
2 buah
Jarak pengaduk = 1,5 Da = 1,5 x 4,0 ft = 6 ft
Bilangan Reynolds ; NRe :
Putaran pengaduk , N = 60 rpm = 1,0 rps
ρ campuran = 71,0 lb/cuft sg = 1,137
µ bahan = reference
reference sg
bahan
sg ×µ
= 0,00085
0,996 1,137 ×
= 0,00098 lb/ft dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
µ × ×
ρ Da2 N
≈ 1159184
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
Perencanaan Alat Utama
Power pengaduk :
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan persamaan 5.5 Ludwig,
halaman190 dengan persamaan :
P = 3
( ) ( )
N 3 D 5 gK
× ×
ρ
× [Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192]
g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
ρ = densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 71,0
( ) ( )
1,03 4,0 5 2, 32
3 , 6
× ×
× = 14313,6 lb.ft/dt = 26,1 hp(1 lb.ft/dt=1/550 hp)
Untuk 2 buah impeller, maka power input = 2 x 26,1 hp = 52,2 hp
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 %(Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 52,2 ≈ 5,22 hp (minimum=0,5)
Power input dengan gland losses = 52,2 + 5,22 = 57,42 hp
Transmission system losses = 20 %(Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 57,42 ≈ 11,48 hp
Power input dengan transmission system losses = 57,42 + 11,48 = 68,9 hp
Perencanaan Alat Utama
3. PERENCANAAN SISTEM PENDINGIN
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 60°C
Q = 169239,1001 kkal/jam = 671584 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 95°C = 203°F
Suhu reaksi = 60°C = 140°F
∆T = 203 – 140 = 63°F
Kebutuhan media = 2440 kg/jam = 5380 lb/jam
Densitas media = 62,43 lb/cuft (densitas steam pendingin)
Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb bahan
bahan rate
ρ = 87 cuft/jam = 0,03 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Luas penampang =
dt / ft
dt / cuft aliran tan kecepa
volumetrik rate
= 0,03 / 10 = 0,01 ft2
Luas penampang = π/4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 12 + 2 ( 3/16 in ≈ 0,02 ft ) = 12,04 ft
Luas penampang = π/4 (D22 - D12)
0,01 = π/4 (D22 – 12,04 2)
D2 = 12,05 ft
Spasi =
2 D
D2 − 1
=
2 ,04 12 12,05−
Perencanaan Alat Utama
Perhitungan Tinggi Jaket :
UD = 15 (Kern, Tabel 8)
A =
t U
Q
D ×∆ =
63 15 671584
× = 711 ft
2
A conis = 0,785 (D x m) 4h2 +
(
D−m)
+0,785d2(Hesse : pers. 4-16)m = 12 in = 1 ft (Hesse : 85)
h : tinggi conical = 1,2 ft
d : Indise Diameter Jaket = 1205 ft
D : Outside Diameter Jaket = OD + (2 x tebal jaket) = 12,092 ft
A conis = 0,785 (D x m) 4h2 +
(
D−m)
+0,785d2= 196,9 ft2Ajaket = A shell + A conis
711 = (π . (12,05) . h ) + 196,9
hjaket = 14 ft
Perencanaan Alat Utama
Spesifikasi :
Fungsi : Hidrolisa pati ubi kayu menjadi dekstrosa.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 12 ft
Tinggi Shell : 24 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/16 in
Tinggi Tutup atas : 1,79 ft
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 1,50 ft
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 4,000 ft
Panjang blade : 1,000 ft
Lebar blade : 0,800 ft
Power motor : 69 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket : 12,05 ft
Tinggi jaket : 14 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Instrumentasi & Keselamatan Kerja
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang telah
ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Instrumentasi & Keselamatan Kerja
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia, seperti
densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
tenaga kerja dan waktu. Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan
investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini,
maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat
Instrumentasi & Keselamatan Kerja
Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah :
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
Instrumentasi & Keselamatan Kerja
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )