PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
( Survey Pada RSUD dr. Raden Soedjati di Purwodadi Grobogan)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat–Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
INTAN ITA PRADINA B 200 090 020
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
( Survey Pada RSUD dr. Raden Soedjati di Purwodadi Grobogan) INTAN ITA PRADINA
B200090020 ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan untuk menguji pengaruh pelimpahan wewenang terhadap hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah H1 : Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial dan H2 :Pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah para manajer menengah yang terdiri dari kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi, dan wakil-wakilnya. Alasan memilih manajer tingkat menengah sebagai responden dalam penelitian ini adalah manajer menengah merupakan manajer pelaksana pada perusahaan yang ikut terlibat secara aktif dalam penyusunan anggaran dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode non probability sampling yang berupa purposive sampling.
Berdasarkan hasil analisis variabel partisipasi anggaran diperoleh nilai signifikansi 0,019 < = 0,05. Ho ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara individu variabel partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial dan variabel pelimpahan wewenang diketahui nilai signifikansi 0,019 < = 0,05. Ho ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara individu variabel pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial dan variabel partisipasi anggaran*pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating juga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, hal ini dibuktikan dengan nilai nilai signifikansi 0,025 < = 0,05. Ho ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara individu variabel partisipasi anggaran*pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
A. PENDAHULUAN
Di dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat, agar bertahan hidup
dan berkembang dengan baik maka, perusahaan harus bekerja secara efektif dan
efisien. Langkah-langkah strategis yang tepat sangat dibutuhkan perusahaan
dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting dalam perencanaan
perusahaan adalah anggaran dimana anggaran merupakan suatu rencanan tentang
kegiatan dimasa datang yang mengidentifikasikan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Hubungan partisipasi dengan kinerja manajerial merupakan bidang
penelitian yang banyak mengalami perdebatan sehingga menarik minat para
peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hubungan tersebut. Hasil
yang dilakukan oleh Falikhatun (2005), Gandasuli, Daromes, dan Suwandi (2009)
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial. Tetapi hasil penelitian Yuniarti dan Margasaty (2008)
menyatakan hubungan yang tidak signifikan.
Menurut Govindaraja dalam (Ryninta dan Zulfikar 2005) untuk
menyelesaikan perbedaan dari berbagai hasil penelitian tersebut, dapat digunakan
dengan pendekatan kontijensi. Penggunaan pendekatan kontijensi tersebut
memungkinkan adanya variabel-variabel lain yang dapat bertindak sebagai
variabel moderating atau intervening yang mempengaruhi hubungan antara
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Murray dalam (Zaenuri dan
Riyanto, 2009) Menjelaskan bahwa faktor moderating adalah faktor atau variabel
yang mempengaruhi hubungan antara dua variabel. Sedangkan faktor intervening
adalah faktor atau variabel yang dipengaruhi oleh suatu variabel, dan
mempengaruhi variabel lain. Dengan, kata lain variabel intervening merupakan
variabel perantara antara dua variabel.
Dalam penelitian ini, pendekatan kontijensi akan diadopsi intuk
mengevaluasi keefektifan hubungan antara kedua variabel, yang mana kedua
variabel tersebut bisa dipengaruhi oleh sifat individu, motivasi. Sedangkan untuk
faktor kotekstual organisasional akan dihadapkan pada kondisi ketidak pastian
Mengemukakan bahwa perlu adanya pelimpahan wewenang yang terdesentralisasi
karenadalam stuktur yang terdesentralisasi para manajer dan bawahan diberikan
wewenang dan tanggungjawab yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.
Partisipasi anggaran menjadi semu dan kurang efektif apabila pelimpahan
wewenang organisasi dilakukan sentralisasi. Oleh karena itu, interaksi antara
kinerja manajerial dengan partisipasi anggaran dapat diperkuat dengan
pelimpahan wewenang yang bersifat desentralisasi.
Dalam penelitian ini peneliti memilih pelimpahan wewenang sebagai
variabel moderating karena ingin mengetahui apakah di Rumah Sakit pelimpahan
wewenang dapat terlaksana dan berpengaruh pada partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong untuk
mengangkat permasalahan dalam bentuk penelitian dengan judul PENGARUH
PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN
PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey
Pada RSUD dr. Raden Soedjati di Purwodadi Grobogan).
B.TUJUAN PENELITIAN
Penelitian mengenai pengaruh partisipasi terhadap kinerja manajerial yang
dimoderasi pelimpahan wewenang bertujuan untuk :
1. Untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja
manajerial.
2. Untuk menguji pengaruh pelimpahan wewenang dengan partisipasi
anggaran terhadap kinerja manajerial.
C. LANDASAN TEORI
1. Anggaran
Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang
diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, dan sistematis (Rudianto, 2009: 3).
Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk
melaksanakan tujuan-tujuan organisasi.
2. Partisipasi Anggaran
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua
bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa
depan terhadap mereka yang membuatnya, dengan kata lain ketika diterapkan
kepada perencanaan, partisipasi mengacu kepada keterlibatan manajer tingkat
menengah dan bawah dalam pengambilan keputusan yang mengarah pada
penentuan tujuan operasional dan penetapan sasaran kinerja.
Partisipasi Anggaran adalah tingkat keterlibatan dan pengarh individu dalam
penyusunan anggaran Brownell dalam (Yuniarti dan Margasakti, 2008).
3. Kinerja Manajerial
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum dan sesui dengan moral maupun etika
(Prawirosentono, 1999: 2). Kinerja manajerial adalah salah satu faktor yang dapat
meningkatkan efektivitas organisasi (Supomo dan Marani, 2003).
4. Pelimpahan Wewenang
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian dari wewenang pejabat
atasan kepada bawahan tersebut membantu dalam melaksanakan tugas-tugas
kewajibannya untuk bertindak sendiri. Pelimpahan wewenang ini dimaksudkan
untuk menunjang kelancaran tugas dan ketertiban alur komunikasi yang
bertanggung jawab, dan sepanjang tidak ditentukan secara khusus oleh peraturan
D. METODE PENELITIAN
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002; 115). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh manajer pada rumah sakit di Purwodadi.
Sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi (Indriantoro dan Supomo,
2002; 115).
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah para manajer menengah
yang terdiri dari kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi, dan
wakil-wakilnya. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode non probability
sampling yang berupa purposive sampling.
E. HASIL PENELITIAN
a. Hasil Hipotesis Pertama Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
dengan variabel dependen. Dalam model penelitian ini variabel independen yaitu
Patisipasi Anggaran (PP) sedangkan variabel dependen yatu Kinerja Manajerial
(KM). Berikut hasil uji regresi sederhana:
KM= 21,116+ 0,019PP
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
1) Konstanta bernilai positif 21,116 menunjukkan bahwa partisipasi
anggaran mempengauhi anggaran 21,116
2) Koefisien regresi partisipasi anggaran bernilai positif sebesar
0,019. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Artinya sekanin tinggi partisipasi anggaran maka
kinerja manajerial akan semakin meningkat.
H1 : Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial
Variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Untuk variabel
partisipasi anggaran diketahui nilai thitung (2,479) lebih besar daripada ttabel (2,042)
ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara individu variabel
partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial.
b. Hipotesis Kedua Analisis Regresi Berganda
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pelimpahan wewenang
dalam memoderasi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.
Dalam model penelitian ini variabel independen yaitu Patisipasi Anggaran (PP),
variabel dependen yaitu Kinerja Manajerial
(KM) dan variabel pelimpahan wewenang (PW). Berikut hasil uji regresi
berganda:
KM= -4167+1,741PP+2,027PW-0,84(PP*PW)
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
1) Konstantan bernilai negatif -4,167 menuinjukkan bahwa interaksi
partisipasi anggaran dengan pelimpahan wewenang (PP*PW) maka
kinerja manajerial menurun -0,84
2) Koefisien regresi partisipasi anggaran bernilai positif sebesar 1.741.
Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Artinya semakin tinggi partisipasi
anggaran maka kinerja manajerial akan semakin meningkat.
3) Koefisien regresi pelimpahan wewenang bernilai positif sebesar
2,027. Hal ini menunjukkan bahwa pelimpahan wewenang
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Artinya sekanin
tinggi pelimpahan wewenang maka kinerja manajerial akan semakin
meningkat.
4) Koefisien regresi interaksi antara partisipasi anggaran dengan
pelimpahan wewenang
5) (PP*PW) bernilai negatif sebesar -0,84. Hal ini menunjukkan bahwa
negatif pada kinerja manajerial. Artinya jika interaksi partisipasi
anggaran dengan pelimpahan wewenang semakin tinggi maka kinerja
manajerial akan menurun.
H2 : Pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh terhadap hubungan
antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial
Variabel pelimpahan wewenang terhadap kinerja manajerial. Untuk variabel
pelimpahan wewenang diketahui nilai thitung (3,498) lebih besar daripada ttabel
(2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,002 < = 0,05. Oleh karena itu,
Ho ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara individu variabel
pelimpahan wewenang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
manajerial sedangkan variabel partisipasi anggaran*pelimpahan wewenang
sebagai variabel moderating juga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial, hal ini dibuktikan dengan nilai thitung (-2,358) lebih
besar daripada ttabel (-2,042) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,025 < =
0,05. Oleh karena itu, Ho ditolak dan H1 terdukung secara statistik, artinya secara
individu variabel partisipasi anggaran*pelimpahan wewenang mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
Pelimpahan dalam organisasi berkaitan dengan struktur organisasi. Struktur
organisasi dengan sistem pelimpahan wewenang yang terdesentralisasi
menunjukkan bahwa keputusan yang penting ditentukan oleh pimpinan, sehingga
menyebabkan tingkat bawahan rendah menyatakan bahwa ciri-ciri organisasi
dengan derajat desentralisasi yang tinggi menunjukkan unit-unit yang berada pada
tingkat yang lebih rendah, lebih memiliki otonomi dari pada organisasi dengan
derajat desentralisasi yang rendah (sentralisasi). Dalam organisasi yang memiliki
tingkat desentralisasi tinggi, bawahan diberi kekuasaan yang formal dalam
melaksanakan kegiatan hariannya. organisasi yang lebih terdesentralisasi
diharapkan agar lebih efektif dalam partisipasi penyusunan anggaran, dan
bawahan atau manajer yang berada dalam kondisi organisasi seperti ini kinerjanya
akan meningkat, begitu juga sebaliknya untuk pelimpahan wewenang yang
F. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa Hi diterima, artinya
partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja manajerial (nilai signifikannya sebesar 0,019 < 0,05 maka Hi
diterima). Jadi semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan
anggaran, semakin tinggi pula kontribusinya terhadap kinerja
manajerial Rumah Sakit Umum di Purwodadi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Moronda Goestn
Rynita dan Zulfikar (2005).
b. Variabel pelimpahan wewenang diketahui Hi diterima, artinya
partisipasi anggaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja manajerial dan variabel partisipasi anggaran*pelimpahan
wewenang diketahui nilai thitung lebih besar daripada ttabel maka Ho
diterima, artinya secara partisipasi anggaran*pelimpahan wewenang
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial (nilai signifikannya sebesar 0,025 <0,05). Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Ardian Ika S, Dian
Triyanti, dan Anik Puji Lestari (2011).
2. Saran
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan penulis adalah
srbagai berikut :
a. Sebaiknya karyawan Rumah Sakit Daerah dr. Raden Soedjati di
Purwodadi Grobogan saling bekerjasama agar hasil kinerja tercapai
b. Sebaiknya Rumah Sakit Daerah dr. Raden Soedjati di Purwodadi
Grobogan selalu menjaga dan menunjang kelancaran tugas dan
ketertiban serta memiliki alur komunikasi yang baik
c. Sebaiknya bagi peneliti yang akan datang supaya menambahkan
variabel selain variabel partisipasi anggaran dan pelimpahan wewenang dan
DAFTAR PUSTAKA
Falikhatun, 2007. “Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack Dengan Variabel Pemoderasi Ketidakpastian Lingkungan Dan
Kohesivitas Kelompok”. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Hal.207-221,
Vol. 6, No.2 Septerber 2007.
Gandasuli, James Raynold, Fransiskus E Daromes, dan Suwandi Ng. 2009. “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial:
Pengetahuan Tentang Manajer Biaya Sebagai Variabel Pemoderasi”.
Kajian Akuntasi, Hal: 84-99, Agustus 2009.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoko, Hani, 1998. Manajemen (edisi kedua), Yogyakarta: BPFE
Ika S, Ardiani, Dian Triyani, Anik Puji Lestari. 2011. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manejerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan, Komitmen, Organisasi, Dan Pelimpahan
Wewenang Sebagai Variabel Moderating”. Seminar Nasional Ekonomi
Terapan 2011.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen(edisi pertama), Yogyakarta: BPFE
Kartika, Andi. 2010. “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Dalam Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Kesenjangan Anggaran (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swastadi Kota
Semarang)”, Kajian Akuntansi, Hal: 39-60, Februari 2010.
Marani, Yohanes. 2002. “Motivasi Dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi
Swasta Di Jayapura”. Tesis. Dipublikasikan. Universitas Diponegoro
2002
Mardiasmo, 2002. Anggaran Sektor Publik, Yogya: Andi
Nafarin, M, 2004. Penganggaran Perusahaan, Jakarta : Salemba Empat
Puspaningsih, Abriyani. 2002.”Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer”. JAA Vol.
6 No. 2 Desember 2002.
Puspaningtyas, Dresthi. 2005. “Pengaruh Penganggaran Partisipasi Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Struktur Organisasi Sebagai Variabel
Moderating”. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rini, Mira Estiyo. 2012. “Pelimpahan Wewenang Dan Komitmen Organisasi Dalam Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey Pada PT. PLN Persero Surakarta). Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rohman, Abdul, Darjono, Herminingsih. 2009. “Pengaruh Partisipasi Dalam Penganggaran Dan Peran Manajerial Keuangan Daerah Terhadap Kinerja pemerintah Daerah ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten
Demak)”. Jurnal Akunansi Vol.4, No.2 Juli- Desember 2009.
Rudianto.2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga.
Rynita, Morinda Goestin, Zulfikar. 2005. “Pengaruh Pelimpangan Wewenang Terhadap Hubungan Antara Kinerja Manajer Dengan Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Hal. 157-174, Vol. 04, No. 2 September 2005.
Sardjito, Bambang, Osmad Muthaher. 2007. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating”. SNA X Makassar 26-28 Juli 2007.
Sarjana, I Made, Luh Mei Wahyuni dan I Gusti Ayu Intan Saputra Rini. 2009.
“Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT (Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai-Bali”. Jurnal Bsnis Dan Kewirausahaan, Vol.8 No.1, Maret 2012.
Sinambela, Elizar. 2003. “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Medan)”. Tesis. Dipublikasikan. Universitas Sumatra Utara Medan 2003.
Siregar, Syofian. 2010. Stastika Deskriptif untuk Penelitian(Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17). Jakarta: Rajawali Pers
Subur, 2004. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Budaya Organisasi Dan Motivasi Sebagai Variabel
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sulistyani, Mutia. 2012. “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial: Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel
Moderating (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Bayudono di
Kabupaten Boyolali)”. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wahyudin, Nor. 2007. “Desentralisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Kinerja”. SNA X Makassar 26-28 Juli 2007.
Wirawan, 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat.
Yuniarti, Evi dan Fadila Marga Saty. 2008. “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Kantor Cabang Perbankan Di Propinsi Lampung), Jurnal ilmiah ESAI volume 2, Nomor 1, Januari 2008.
Yamin, Sofyan, Lien A RAchmach, Heri Kurniawan. 2011. Regresi dan Korelasi Dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat.
Zaenuri, Ahmad Dan Joko Riyanto.2009. “ Hubungan Antara Partisipai Anggaran Dan Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating”. Media Ekonomi Dan Manajemen vol 19. No 1 Januari 2009.
http://khalidrahmadi.blogspot.com/2011/12/makalah-wewenang.html
http://holidalamsyah.blogspot.com/2011/12/pelimpahan-wewenang.html
http://restuningmaharani.blogspot.com/2009/10/teori-kewenangan.html
http://ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html