• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH FISIKA SISWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

Nyai Suminten 1201289

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Oleh

Nyai Suminten, S.Pd.

Universitas Pendidikan Indonesia, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Fisika

© Nyai Suminten

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Nyai Suminten, NIM. 1201133, Pembimbing Pertama: Dr. Setiya Utari, M.Si., Pembimbing Kedua: Dr. Didi Teguh Chandra, M.Si.,

Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung Tahun 2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran Relating-Experiencing-Applying-Cooperating-Transferring (REACT) menggunakan pendekatan inkuiri. Metode penelitian yang telah dilakukan menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group pretest-posttest. Subyek penelitian adalah 40 orang siswa kelas X di salah satu SMA negeri di Kota Tangerang Banten pada Tahun Ajaran 2014/2015. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen tes tertulis (tes awal dan tes akhir) untuk penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran, dan skala sikap untuk tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri pada konsep fluida statis. Penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa, hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor N-Gain sebesar 0,68 yang termasuk dalam kategori sedang. Begitu juga dengan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa mengalami peningkatan sebagai efek dari penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata skor N-Gain sebesar 0,80 yang termasuk dalam kategori tinggi. Terdapat hubungan (korelasi) yang berarti atau kuat antara penguasaan konsep dengan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa setelah mendapatkan treatment berupa penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri. Keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri oleh guru 100% (kategori seluruh aktivitas terlaksana), sedangkan keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri oleh siswa 91% (kategori hampir seluruh aktivitas terlaksana) dan siswa juga memberikan tanggapan setuju dan sangat setuju penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.

(5)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF RELATING- EXPERIENCING- APPLYING- COOPERATING- TRANSFERRING (REACT) LEARNING STRATEGY USING

THE INQUIRY APPROACH TO INCREASE MASTERY OF CONCEPTS AND PROBLEM SOLVING SKILLS STUDENTS PHYSICS

Nyai Suminten, NIM. 1201133, First Supervisor: Dr. Setiya Utari, M.Si., Second Supervisor: Dr. Didi Teguh Chandra, M.Si.,

Physics Education Program Graduate School of UPI Bandung in 2015

ABSTRACT

This study aim to get an overview of the increasing mastery of concepts and problem solving skills physics students after getting a physics lesson by learning strategies Relating-Experiencing-Applying-Cooperating-Transferring (REACT) using the inquiry approach. Methods of research that has been carried out using pre-experiment design with one group pretest-posttest. Subjects were 40 students of class X in one of the senior high school in Tangerang Banten in the Academic Year 2014/2015. Data is collected using a written test instrument (pretest and posttest) for mastery of concepts and problem solving skills physics student, observation sheet to observe the feasibility study, and the attitude scale for students' responses to the REACT learning strategies using inquiry approach to the concept of a static fluid. REACT implementation of learning strategies using inquiry approach can improve students' mastery of the concepts of physics, as shown by the average scores are N-Gain 0.68 were included in the medium category. So is the physics problem-solving skills of students has increased as the effects of the application of REACT learning strategies using inquiry approach. This is shown by the average scores are N-Gain at 0.80 which is included in the high category. There is a strong relationship (correlation) between the concept mastery with physics problem solving skills of students after getting treatment of implementation REACT learning strategies using inquiry approach. Accomplished REACT learning strategies using inquiry approach by teachers 100% (category all activities carried out), whereas accomplished REACT learning strategies using inquiry approach by students 91% (category almost all activities accomplished) and students also responded positively to the REACT learning strategy using inquiry approach. These results indicate that the REACT learning strategies using inquiry approach is one of learning strategies that can improve the mastery of concepts and problem solving skills of physics students.

(6)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II STRATEGI PEMBELAJARAN REACT, PENDEKATAN INKUIRI, PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, DAN DESKRIPSI MATERI FLUIDA STATIS A. Strategi Pembelajaran REACT ... 11

B. Pendekatan Inkuiri ... 17

C. Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan Pendekatan Inkuiri ... 20

D. Penguasaan Konsep ... 22

E. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 26

(7)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 59 1. Penguasaan Konsep Fluida Statis ... 59 2. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 61 3. Hubungan Kemampuan pemecahan masalah dan

Penguasaan Konsep ... 64 4. Deskripsi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran REACT

Menggunakan Pendekatan Inkuiri ... 66 5. Tanggapan SiswaTerhadap Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan Pendekatan Inkuiri ... 70 B. Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……… 78

B. Saran ……….. 78

DAFTAR PUSTAKA ……… 80

(8)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ... 85

Lampiran B Instrumen Tes ... 121

Lampiran C Instrumen Non Tes ... 155

Lampiran D Bukti Pertimbangan (Judgement) oleh Ahli Validasi Instrument dan Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes ... 160

Lampiran E Hasil Analisis Instrumen Tes ... 179

Lampiran F Hasil Analisis Instrumen Non Tes ... 190

(9)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan

Pendekatan Inkuiri ... 21

Tabel 2.2 Kata Kerja Operasional Tingkat Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl ... 23

Tabel 2.3 Pedoman Pemberian Skor Soal Pemecahan Masalah ... 27

Tabel 2.4 Hubungan Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah ... 28

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 41

Tabel 3.2 Distribusi Soal Tes Penguasaan Konsep ... 43

Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 48

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kemudahan Soal... 49

Tabel 3.5 Kategori Daya Pembeda ... 50

Tabel 3.6 Distribusi Soal Uji Coba Tes Penguasaan Konsep... 51

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal Tes Penguasaan Konsep. ... 51

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal ... Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 52

Tabel 3.9 Penskoran Tes kemampuan Pemecahan Masalah ... 54

Tabel 3.10 Interpretasi Skor Rata-rata gain yang Dinormalisasi ... 56

Tabel 3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56

Tabel 3.12 Interpretasi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran ... 57

Tabel 3.13 Skor Pernyataan Skala Likert ... 58

Tabel 4.1 Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penguasaan Konsep Siswa ... 63

Tabel 4.2 Persentase Hasil Observasi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan Pendekatan Inkuiri Oleh Guru... 66

Tabel 4.3 Persentase Hasil Observasi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan Pendekatan Inkuiri Oleh Siswa ... 67

(10)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemberian tekanan pada balon ... 32

Gambar 2.2 Bendungan ... 33

Gambar 2.3 Pancaran air pada plastik yang berlubang ... 33

Gambar 2.4 Bejana berhubungan berisi dua macam zat cair ... 34

Gambar 2.5 Prinsip kerja mesin hidrolik pengangkat mobil ... 35

Gambar 2.6 Mobil yang diangkat dengan mesin hidrolik pengangkat mobil ... 35

Gambar 2.7 Prinsip kerja Hukum Pascal... 36

Gambar 2.8 Paku tenggelam dalam air ... 37

Gambar 2.9 Kapal terapung di permukaan laut ... 37

Gambar 2.10 Plastisin berbentuk bola tenggelam dalam air ... 38

Gambar 2.11 Plastisin berbentuk perahu terapung di permukaan air ... 38

Gambar 2.12 Percobaan Hukum Archimedes ... 38

Gambar 3.1 Alur proses penelitian... 46

Gambar 4.1 Skor rata-rata pretest, posttest, dan N-Gain penguasaan konsep ... 60

Gambar 4.2 Skor rata-rata N-Gain penguasaan konsep setiap sub konsep fluida statis ... 61

Gambar 4.3 Skor rata-rata pretest, posttest, dan N-Gain Kemampuan pemecahan Masalah... 62

(11)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penguasaan konsep adalah kemampuan siswa dalam memahami makna pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dahar (1996) menyatakan bahwa penguasaan konsep dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses pembelajaran fisika, penguasaan konsep sangatlah penting. Anderson dan Krathwohl (2001) menyatakan bahwa dengan penguasaan konsep, siswa dapat meningkatkan kemahiran intelektualnya dan membantu dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya serta menimbulkan pembelajaran bermakna. Hal ini diperkuat oleh BSNP (2006) mengenai tujuan umum pembelajaran fisika yaitu agar siswa memiliki kemampuan untuk menguasai konsep dasar fisika, memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan pengetahuannya, memiliki keterampilan dan sikap yang dapat menjadi bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

Secara eksplisit tujuan tersebut menekankan pada penguasan konsep fisika, karena dengan penguasaan konsep pembelajaran akan lebih bermakna sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya. Dengan kemampuan berpikir yang baik, siswa dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Pemecahan masalah pada umumnya digambarkan dengan mengembangkan suatu solusi permasalahan yang dihadapi berdasarkan pengetahuan yang dipelajari sebelumnya. Menurut Krulik & Rudnick (1996) pemecahan masalah adalah upaya individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi tuntutan situasi yang tak lumrah. Sejalan dengan definisi tersebut Heller et al. (1992) menyatakn bahwa kemampuan

(12)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemecahan masalah pada hakekatnya adalah kemampuan berpikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason), yaitu berpikir atau bernalar, mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai.

Perlunya siswa SMA mempunyai kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika secara eksplisit telah dirumuskan dalam Permen No. 22 Depdiknas (2006) yang menyatakan bahwa matapelajaran fisika dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia, dan pengetahuan pendukung lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Heller et al. (1992) bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu alat utama pembelajaran fisika. Hal senada pula dinyatakan Gerace et al.(2005) bahwa pemecahan masalah memegang peranan sentral dalam pembelajaran fisika.

Proses pembelajaran fisika yang diharapkan adalah proses pembelajaran yang sesuai dengan PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Depdiknas, 2005).

Mengingat pentingnya penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah bagi siswa yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran fisika harus dikontruksi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dan pelatihan kompetensi tersebut dapat benar-benar terlaksana dengan baik. Namun pada kenyataannya, proses pembelajaran fisika yang terjadi di lapangan masih belum memfasilitasi penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

(13)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyebab rendahnya penguasaan konsep dan pemecahan masalah siswa pada pelajaran fisika yaitu: (1) guru kurang memperhatikan pengetahuan awal siswa, (2) konsep fisika didapatkan langsung oleh siswa tanpa melalui proses penemuan yang dilakukan oleh siswa sendiri, (3) pembelajaran fisika hanya disajikan sebagai kumpulan rumus yang harus dihafalkan oleh siswa sehingga konsep-konsep penting dalam fisika sering terabaikan, (4) proses pembelajaran di kelas lebih condong pada pembahasan LKS yang berisi rangkuman materi dan sola-soal latihan, (5) pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa lebih dominan pada aspek ingatan dan tidak berdasarkan masalah, (6) guru jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan fenomena kehidupan sehari-hari siswa, serta (7) tugas-tugas yang diberikan lebih dominanan pada tugas untuk mengerjakan LKS yang pada umumnya hanya bersifat matematis. Sebagai dampaknya, penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa rendah.

Hal ini telah dibuktikan dari hasil tes penguasaan konsep dan tes kemampuan pemecahan masalah yang penulis berikan kepada siswa. Dari hasil tes penguasaan konsep fluida statis ditemukan bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep yang diperoleh siswa adalah 40,62. Berdasarkan analisis data tersebut diperoleh bahwa penguasaan konsep pada aspek memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4) masih belum sesuai dengan harapan

sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan. Sementara untuk nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh siswa sebesar 36,58. Berdasarkan analisis data tersebut kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah terutama dalam menyusun rancangan solusi, melaksanakan rancangan solusi serta mengevaluasi solusi pemecahan masalahnya.

(14)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat matematis yang diadopsi dari soal-soal LKS, serta (5) guru tidak pernah melakukan penilaian khusus terkait penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

Terkait dengan kenyataan yang diuraikan di atas, maka tergambarkan bahwa proses pembelajaran fisika selama ini masih cenderung bersifat informatif dan matematis, siswa kurang terlibat aktif dalam proses membangun konsepnya sendiri melalui aktivitas ilmiah dan proses berpikir untuk memecahkan masalah, sehingga mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya perbaikan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan penerapan strategi pembelajaran inovatif, yaitu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membangun konsepnya sendiri melalui aktivitas ilmiah dan proses berpikir untuk memecahkan masalah agar dapat meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa secara optimal.

Strategi pembelajaran Relating- Experiencing- Applying- Cooperating- Transferring (REACT) dipandang memiliki tahapan pembelajaran yang dapat membantu dan memfasilitasi peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah. Strategi pembelajaran ini memiliki lima tahapan pembelajaran (Crawford, 2001). Tahap pertama yaitu Relating (menghubungkan)

pada tahap ini guru berperan membantu menghubungkan antara informasi baru dengan informasi yang sudah diketahui siswa sebelumnya. Dengan Relating diharapkan siswa dapat mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan keadaan-keadaan nyata di lingkungan sekitar. Tahap kedua adalah Experiencing (melakukan pencarian dan penyelidikan) pada tahap ini siswa dilibatkan secara langsung dalam menemukan pengetahuan melalui pengalaman nyata, sehingga dapat membantu siswa untuk membangun konsep baru dengan cara mengkonsentrasikan pengalaman-pengalaman yang terjadi di dalam kelas melalui

(15)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cooperating (belajar melalui kerjasama) dalam tahap ini siswa dapat bekerjasama antar siswa dalam kelompok untuk memudahkan menemukan suatu konsep. Tahap kelima adalah Transferring (transfer pengetahuan dalam penyelesaian masalah pada aplikasi kehidupan sehari-hari) dalam tahap ini diharapkan siswa dapat menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam konteks baru atau situasi baru.

Pada dasarnya strategi pembelajaran REACT memungkinkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dengan REACT siswa mendapatkan kesempatan untuk menghubungkan materi pelajaran dengan keseharian siswa, memberikan fasilitas kepada siswa melakukan pencarian melalui penyelidikan sehingga siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, siswa terlatih dalam menerapkan konsep fisika dalam penyelesaian masalah serta dapat mengkomunikasikan pemikirannya melalui kerjasama. Oleh karena itu, pengajar memegang peranan penting sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik, sehingga siswa melakukan proses pembelajaran bermakna yang berpengaruh pada peningkatan penguasaan konsep dan pengembangan kemampuan pemecahan masalah.

Strategi pembelajaran REACT merupakan pengembangan dari pendekatan pembelajaran kontekstual. Menurut Nurhadi (dalam Sagala, 2014) pendekatan

pembelajaran kontekstual berlandaskan pada kontruktivisme dan salah satu bagian inti dari kontekstual adalah inkuiri. Sehingga, strategi pembelajaran REACT dapat diintegrasikan dengan pendekatan inkuiri. Pendekatan inkuiri merupakan suatu proses pembelajaran yang langkah-langkahnya merujuk pada metode ilmiah yang ditempuh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan, langkah-langkah tersebut terdiri dari merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merencanakan dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan (Kuslan dan Stone dalam Dahniar, 2006).

(16)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengembangkan hasil belajar intuitif mahasiswa. Nurhamidah (2013) menerapkan REACT pada pelajaran fisika materi kalor untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Zakiyah (2013) menerapakan REACT pada pelajaran matematika untuk identifikasi kemampuan siswa dalam relating, experiencing, applying, cooperating dan transferring. Durotullaila (2014) menerapkan REACT pada pelajaran kimia terhadap prestasi belajar ditinjau dari kemampuan analisis siswa. Ilyas (2007) menerapakan pembelajaran berbasis inkuiri pada konsep listrik dinamis untuk penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA. Marhendri (2008) menggunakan pembelajaran inkuiri pada pelajaran sains untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains. Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang implementasi strategi pembelajaran REACT (Relating- Experiencing- Applying- Cooperating- Transferring), yang akan diiringi dengan pendekatan inkuiri diterapkan pada mata pelajaran fisika untuk konsep fluida statis.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran

Relating-Eksperiencing- Applying- Cooperating- Transferring (REACT) Menggunakan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan

Pemecahan Masalah Siswa.” Penerapan strategi pembelajaran dilakukan pada materi fluida statis, hal ini berdasarkan pada hasil studi pendahuluan yang telah dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran

REACT menggunakan pendekatan inkuiri?”

(17)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah peningkatan penguasaan konsep fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri?

3. Bagaimanakah hubungan antara kemampuan pemecahan masalah siswa dengan penguasaan konsep siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran REACTmelalui pendekatan inkuiri?

4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri dalam pembelajaran materi fluida statis?

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dimaksudkan sebagai perubahan ke arah yang lebih baik antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa ditentukan oleh skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g> dan diinterpretasikan dengan

menggunakan kategori Hake (1999).

2. Penguasaan konsep yang ditinjau pada penelitian ini mencakup 3 indikator dari 6 indikator penguasaan konsep menurut Anderson dan Krathwohl (2010) yaitu indikator memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan

menganalisis (C4). Pembatasan ini dikarenakan pada penelitian ini ketiga

indikator penguasaan konsep tersebut dapat difasilitasi dalam penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri.

(18)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fisika, merencanakan solusi, melaksanakan rencana pemecahan masalah, dan mengevaluasi solusi. Pembatasan ini dikarenakan pada penelitian ini kelima indikator kemampuan pemecahan masalah tersebut dapat difasilitasi dalam penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri.

4. Materi fisika yang ditinjau pada penelitian ini adalah materi Fluida Statis kelas X SMA yang terdiri dari tiga sub materi yaitu: tekanan hidrostatis, Hukum Pascal dan Hukum Archimedes.

5. Untuk melihat hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dengan penguasaan konsep fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri, digunakan uji korelasi antara kemampuan pemecahan masalah dan penguasaan konsep fisika siswa. Jika data berdistribusi normal, maka uji korelasi dilakukan dengan uji Pearson product moment. Sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji korelasi dilakukan dengan uji Rank Spearman. Untuk pengolahan data dilakukan dengan bantuan Software

SPSS 17. Kuat lemahnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka koefisien yang disebut angka indeks koefisien atau koefisien korelasi (Furqon, 2009).

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan gambaran mengenai peningkatan penguasaan konsep fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri.

(19)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dengan penguasaan konsep siswa setelah penerapan strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri.

4. Mengidentifikasi tanggapan siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri dalam proses pembelajaran materi fluida statis.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menjadi bukti empirik tentang potensi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dalam meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa.

2. Memperkaya hasil penelitian terkait penggunaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dalam mengembangkan proses

pembelajaran sains khususnya fisika.

3. Menjadi bahan informasi, pembanding, pendukung, atau bahkan sebagai rujukan bagi penelitian sejenis yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai

pihak yang berkepentingan seperti guru, mahasiswa LPTK, praktisi pendidikan, peneliti dan lain-lain.

F. Definisi Operasional

Untuk lebih memahami penelitian, maka disusunlah definisi operasional sebagai berikut:

(20)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strategi REACT menggunakan pendekatan inkuiri yang merujuk pada metode ilmiah (merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan mengolah data hasil eksperimen, serta menarik kesimpulan). Untuk melihat keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri maka digunakan lembar observasi yang dikembangkan berdasarkan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Penguasaan konsep fisika didefinisikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika pada materi fluida statis dengan sebaik-baiknya yang dibangun melalui tahap relating, dan experiencing pada pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kemampuan konseptual dan keterampilan untuk mengaplikasikannya dengan baik. Penguasaan konsep fisika diukur dengan menggunakan instrumen tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban, pelaksanaannya dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan (tes awal/pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (tes akhir/posttest).

3. Kemampuan pemecahan masalah fisika didefinisikan sebagai kemampuan siswa menggunakan pengetahuan dan konsep fisika pada materi fluida

(21)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen awal atau pre-experiment. Metode ini dipilih sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin mendapat gambaran tentang peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa sebagai efek penerapan strategi pembelajaran Relating- Experiencing- Applying- Cooperating- Transferring (REACT) menggunakan pendekatan inkuiri.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain one-group pretest-posttest. Dengan desain seperti ini, subjek penelitian hanya satu kelas tanpa kelas pembanding. kelompok subjek tunggal diberi pretest (O1O2), kemudian dilakukan treatment

berupa penerapan strategi pembelajaran (REACT) menggunakan pendekatan inkuiri (X), diakhiri dengan pemberian posttest (O1O2), instrumen pada saat

pretest dan posttest sama, tetapi diberikan pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2008). Desain dalam penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatmen Posttest

O1O2 X O1O2

Keterangan:

O1 : Pretest-Posttest untuk mengukur penguasaan konsep siswa

O2 : Pretest-Posttest untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa

X : Penerapan strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 4 semester 2 dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang pada salah satu SMA Negeri di Kota Tangerang,

(22)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahun Ajaran 2014/2015 yang akan mengikuti pelajaran fisika pada pokok bahasan fluida statis.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti membuat seperangkat instrumen penelitian yang terdiri dari instrument tes dan instrumen non tes. Instrumen tes berupa instrumen tes penguasaan konsep dan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah. Sedangkan instrumen non tes terdiri dari instrument lembar observasi keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri oleh guru dan siswa serta skala sikap tanggapan siswa. Berikut ini uraian secara rinci masing-masing instrumen:

1. Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsep digunakan untuk mengukur peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi fluida statis. Tes dikonstruksi dalam bentuk tes obyektif model pilihan ganda dengan jumlah pilihan (option) sebanyak lima pilihan jawaban. Setiap soal dibuat untuk menguji penguasaan siswa terhadap konsep-konsep yang tercakup dalam konsep fluida statis. Untuk melihat kemampuan siswa sebelum mereka mendapat perlakuan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri maka dilakukan pemberian tes awal

(pretest), sedangkan untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah mendapatkan perlakuan maka dilakukan pemberian tes akhir (posttest). Pertanyaan tes berhubungan dengan indikator penguasaan konsep menurut Anderson (2010) yang dibatasi pada tingkat memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis

(C4). Pembatasan ini dikarenakan pada penelitian ini, ketiga indikator penguasaan

(23)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Distribusi Soal Tes Penguasaan Konsep

No. Indikator

Tabel 3.2 menunjukkan distribusi soal penguasaan konsep berdasarkan sub konsep dan indikator penguasaan konsep. Berdasarkan sub konsep terdiri dari tekanan hidrostatis, Hukum Pascal dan Hukum Archimedes yang masing-masing diwakili oleh 5 butir soal. Untuk soal sub konsep tekanan hidrostatis terdapat

pada nomor (1, 2, 3, 4, dan 5), sedangkan untuk sub konsep Hukum Pascal terdapat pada nomor (6, 7, 8, 9, dan 10), sub konsep Hukum Archimedes tersebar

pada nomor (11, 12, 13, 14, dan 15). Distribusi soal penguasaan konsep berdasarkan indikatornya yaitu indikator memahami yang terdiri dari 3 soal tersebar pada nomor (1, 7 dan 11), sedangkan untuk indikator mengaplikasikan terdiri dari 9 soal yang tersebar pada nomor (3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 13, 15) dan untuk indikator menganalisis terdiri dari 3 soal terdistribusi pada nomor (2, 9, dan 14). Kisi-kisi soal tes penguasaan konsep terlampir pada lampiran B.1

2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

(24)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan pemecahan masalah tersebut dapat difasilitasi dalam penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri. Kisi-kisi soal tes kemampuan pemecahan masalah terlampir pada lampiran B.2.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri pada konsep fluida statis sesuai dengan skenario pembelajaran yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Skenario strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri merupakan tahapan dalam proses pembelajaran yang menggabungkan strategi pembelajaran REACT dengan pendekatan inkuiri. Penggabungan dalam penelitian ini yaitu pada tahap Experiencing dalam strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri yang merujuk pada metode ilmiah yaitu: merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan mengolah data hasil eksperimen, serta menarik kesimpulan. Bertindak sebagai pengamat yaitu penulis sendiri dan seorang guru fisika pada sekolah tempat penelitian.

4. Skala Sikap Tanggapan Siswa

Skala sikap bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri pada konsep fluida statis.

(25)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan mengikuti alur yang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Masing-masing tahapan dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain: a. Studi pendahuluan berupa studi literatur terhadap jurnal dan laporan

penelitian mengenai strategi pembelajaran REACT, pendekatan inkuiri, penguasaan konsep, kemampuan pemecahan masalah, menganalisis kurikulum pelajaran fisika 2013 dan materi pelajaran fisika SMA kelas X. b. Penentuan materi pembelajaran yaitu fluida statis

c. Perancangan rencana proses pembelajaran dengan strategi REACT melalui pendekatan inkuiri, dan pembuatan LKS

d. Membuat instrument penelitian e. Melakukan validasi seluruh instrumen f. Merevisi atau memperbaiki instrumen

g. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian h. Menentukan subyek penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah: a. Pelaksanaan tes awal (2 x 45 menit)

b. Pelaksanaan pembelajaran, perlakuan yang diberikan yaitu pembelajaran dengan strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri selama tiga pertemuan (6 x 45 menit).

c. Pelaksanaan observasi, terhadap keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT melalui pendekatan inkuiri pada saat proses pembelajaran berlangsung (tiga pertemuan)

d. Pelaksanaan tes akhir dan pemberian angket tanggapan siswa (2 x 45 menit)

3. Tahap Akhir

(26)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian c. Menarik kesimpulan

Secara garis besar bagan alur penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian

Penyusunan Perangkat Pembelajaran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. LKS

Tes Awal (Pretest)

Penyusunan Instrumen 1. Soal Tes Penguasaan Konsep 2. Soal Tes kemampuan

Pemecahan Masalah 3. Pedoman Observasi

4. Skala Sikap Tanggapan Siswa

Masalah

Studi Literatur, Strategi pembelajaran REACT, Pendekatan inkuiri, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah

Validasi, Uji Coba, Revisi

Studi Pendahuluan

Strategi Pembelajaran REACT Menggunakan

Pendekatan Inkuiri

Observasi Skala Sikap Analisis Data

Tes Akhir (Posttest)

(27)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Analisis Instrumen

Soal yang bermutu dapat membantu guru meningkatkan pembelajaran dan memberikan informasi dengan tepat tentang siswa mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi. Salah satu soal yang bermutu adalah bahwa soal itu dapat membedakan setiap kemampuan siswa, semakin tinggi kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran, maka semakin tinggi pula peluang menjawab soal dengan benar sehingga siswa mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan. Semakin rendah kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran, maka semakin kecil pula peluang menjawab soal dengan benar, sehingga siswa belum mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Soal tes yang baik harus memenuhi empat karakteristik yaitu: validitas, reliabilitas, tingkat kemudahan dan daya pembeda setiap butir soalnya (Arikunto, 2006). Oleh karena itu, untuk mendapatkan soal tes yang baik, maka soal tes yang akan digunakan untuk penelitian (soal tes penguasaan konsep dan soal tes kemampuan pemecahan masalah) divalidasi terlebih dahulu berdasarkan validitas isi, setelah itu ujicobakan, dianalisis reliabilitas, tingkat kemudahan dan daya

pembeda setiap butir soalnya.

1. Validitas Soal

Validitas tes berhubungan dengan tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi dengan cara di judgment (pertimbangan) kelompok ahli. Instrumen tes dianalisis oleh tiga orang

penjudgment meliputi kesesuaian soal dengan indikator dan segi bahasa. Setelah soal diperbaiki atas saran penjudgment, maka soal tes dikatakan valid untuk dapat digunakan dalam penelitian.

(28)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan skor yang diperoleh ketika dilakukan ujian ulang dengan menggunakan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainny (Sugiyono, 208).

Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberiakn hasil yang tetap ketika dihitung dengan koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas instrument dilakukan secara eksternal dengan test-retest. Instrumen diujicoba dua kali pada responden yang sama. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara pengujian pertama dengan yang berikutnya menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:

Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes menurut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,80<rxy1,00 Sangat tinggi (sangat baik)

0,60<rxy0,80 Tinggi (baik)

0,40<rxy0,60 Cukup (sedang)

0,20<rxy0,40 Rendah (kurang)

rxy0,20 Sangat rendah (sangat kurang)

(Arikunto, 2006)

(29)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat kemudahan soal adalah persentase jumlah siswa yang menunjukkan mudah dan sukarnya suatu soal. Besarnya indeks tingkat kemudahan soal dapat dihitung dengan rumus:

(Sugiyono, 2008) Keterangan:

TK = Tingkat kemudahan soal

JS = Banyaknya responden yang mengikuti tes

Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kemudahan Soal

TK Kriteria

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi atau Daya

BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar TK = Banyaknya siswa yang menjawab benar

(30)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5. Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

D ≤ 0,20 Jelek

0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

0,40 < D ≤ 0,70 Baik

0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali

(Arikunto, 2006)

G. Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah diujicobakan terlebih dahulu agar instrumen tes yang digunakan benar-benar dapat mengukur variabel penelitian. Uji coba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah dilakukan pada 40 orang siswa kelas XI.IPA di salah satu SMA Negeri di Kota Tangerang Banten yang sebelumnya telah mempelajari konsep fluida statis. Analisis uji coba instrumen tes terkait uji normalitas dan reliabilitas menggunakan SPSS for Windows versi 17.0, sementara analisis daya pembeda soal dan kemampuan pemecahan masalah menggunakan Microsoft Office Excel 2007.

1. Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsep yang diujicobakan terdiri dari 25 butir soal berbentuk pilihan ganda yang ditujukan untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Soal penguasaan konsep yang diujicobakan didistribusikan berdasarkan sub konsep fluida statis yaitu tekanan hidrostatis, Hukum Pascal, dan Hukum

(31)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada indikator memahami (C2), mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4).

Pembatasan ini dikarenakan pada penelitian ini ketiga indikator penguasaan konsep tersebut dapat difasilitasi dalam penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri. Distribusi soal penguasaan konsep ditunjukkan oleh Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Distribusi Soal Uji Coba Tes Penguasan Konsep

No. Indikator

Hasil lengkap uji coba instrumen tes penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal Tes Penguasaan Konsep Nomor

Soal

Tingkat Kemudahan Daya Pembeda

Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori

(32)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24. 0.33 Sedang -0.05 Jelek Tidak Dipakai

25. 0.63 Sedang 0.05 Jelek Tidak Dipakai

Berdasarkan pengolahan data, data uji coba penguasaan konsep berdistribusi normal dengan perolehan nilai reliabilitas tes sebesar 0,79 yang berada pada kategori tinggi (baik), sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat instrumen tes yang diuji coba memiliki keajegan yang baik.

Dari analisis tingkat kemudahan, jumlah butir soal yang memiliki tingkat kemudahan dengan kategori mudah yaitu sebanyak 5 butir soal, pada kategori sedang sebanyak 19 butir soal, dan pada kategori sukar adalah 1 butir soal. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya tingkat kemudahan soal cukup baik, karena sebagian besar soal terdapat pada kategori sedang.

Berdasarkan analisis daya pembeda, jumlah butir soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sekali berjumlah 1 butir soal, pada kategori baik berjumlah 7 butir soal, cukup 7 butir soal, dan jelek 10 butir soal. Secara umum, soal-soal penguasaan konsep ini dikatakan dapat membedakan antara kelompok

siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Jumlah butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah 15 butir soal,

pengambilan 15 butir soal tersebut dilakukan dengan memperhatikan tingkat kemudahan dan daya pembeda butir soal, serta mempertimbangkan keterwakilan indikator soal berdasarkan sub konsep fluida statis dan berdasarkan indikator penguasaan konsep.

2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yang diujicobakan terdiri dari 5 butir soal berbentuk uraian yang ditujukan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu: kemampuan memfokuskan masalah, mendeskripsikan masalah ke dalam konsep fisika, merencanakan solusi pemecahan masalah, menggunakan solusi dan mengevaluasi pemecahan masalah. Untuk selengkapnya hasil uji coba instrument tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8

(33)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Soal Nilai Kategori Nilai Kategori

1. 0.56 Sedang 0.31 Baik Dipakai

2. 0.29 sukar -0.11 Jelek Tidak Dipakai

3. 0.53 Sedang 0.33 Baik Dipakai

4. 0.47 Sedang 0.25 Baik Dipakai

5. 0.49 Sedang -0.17 Jelek Tidak Dipakai

Berdasarkan uji normalitas, data kemampuan pemecahan masalah siswa berdistribusi normal. Nilai reliabilitasnya sebesar 0,86 yang berada pada kategori sangat baik, sehingga dapat dikatakan bahwa perangkat instrumen tes yang diuji coba memiliki keajegan yang baik.

Dari analisis tingkat kemudahan (TK), pada umumnya tingkat kemudahan soal cukup baik, karena terdapat 4 butir soal yang berada pada kategori sedang dan 1 butir soal dengan kategori sukar. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada umumnya tingkat kemudahan soal cukup baik, karena sebagian besar soal terdapat pada kategori sedang.

Berdasarkan analisis daya pembeda, jumlah butir soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik berjumlah 3 butir soal dan terdapat 2 butir soal yang berada pada kategori jelek. Secara umum, soal-soal kemampuan pemecahan masalah ini dikatakan dapat membedakan antara kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Jumlah butir

soal yang digunakan dalam penelitian adalah 3 butir soal. Pengambilan 3 butir soal tersebut dilakukan dengan memperhatikan tingkat kemudahan, dan daya pembeda butir soal, serta mempertimbangkan keterwakilan setiap sub pokok bahasan.

H. Teknik Analisis Data

(34)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Analisis Peningkatan Penguasaan Konsep dan Kemampuan pemecahan

masalah

Untuk melihat efektifitas perlakuan atau treatmen yang telah dilaksanakan terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa, maka dilakukan analisis skor rata-rata gain yang dinormalisasi dari skor tes awal (pretest) dan skor tes akhir (posttest) untuk peningkatan penguasaan konsep siswa dan kemampuan pemecahan masalah. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:

a. Penskoran Tes Penguasaan Konsep Fisika

Penskoran hasil tes penguasaan konsep fisika siswa pada pretest maupun posttest menggunakan aturan penskoran tes pilihan ganda yaitu 1 atau 0. Skor satu jika jawaban tepat dan skor 0 jika jawaban salah atau tudak menjawab. Skor R = skor masing-masing soal

b. Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Penskoran hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan aturan penskoran tes uraian. Penskoran instrumen baik skor uji coba maupun skor pretest-posttes kemampuan pemecahan masalah menggunakan rubrik penskoran menurut Huffman, D (1997) selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.9

Penskoran Soal Kemampuan Pemecahan Masalah

Skor

(35)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lengkap rencana lengkap tapi salah memanipulasi

c. Menghitung Skor Gain yang dinormalisasi

Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 1999). Persamaannya secara matematis adalah sebagai berikut:

pre

g = gain yang dinormalisasi

Spost = skor tes akhir yang diperoleh siswa Spre = skor tes awal yang diperoleh siswa Sm ideal = skor maksimum ideal

d. Menentukan skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g>

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa pada materi fluida statis digunakan data skor rata-rata gain yang dinormalisasi, diolah dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Hake (1999) sebagai berikut:

(36)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sm ideal = skor maksimum ideal

e. Menginterpretasikan skor rata-rata gain yang dinormalisasi berdasarkan kriteria pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Interpretasi Skor Rata-rata Gain yang Dinormalisasi

Nilai <g> Kriteria

<g> ≥ 0,7 Tinggi 0,3  <g> < 0,7 Sedang

<g> < 0,3 Rendah

(Hake, 1999)

2. Analisis Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan Penguasaan

Konsep

Untuk melihat hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dengan penguasaan konsep fisika siswa setelah mendapatkan perlakuan berupa penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri, digunakan uji korelasi antara data N-gain kemampuan pemecahan masalah dan penguasaan konsep.Jika data berdistribusi normal, maka uji korelasi dilakukan dengan uji Pearson product moment, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji korelasi dilakukan denganuji Rank Spearman. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan paired correlate bivariate pada program SPSS for Windows versi 17.0.

Hubungan dua variabel ada yang positif dan negatif, hubungan X dan Y

(37)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.11 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat lemah

0,20 – 0,39 Lemah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat (Sugiyono, 2008)

3. Analisis Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri yang telah dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Untuk mengetahui kriteria keterlaksanaan pada setiap pertemuan, maka diperlukan pengolahan data dalam bentuk peresentase. Langkah-langkah pengolahan data yang digunakan yaitu dengan menghitung jumlah jawaban “ya“ dan “tidak“ pada lembar observasi ketelaksanakan pembelajaran yang diisi oleh observer, kemudian menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan rumus berikut:

% Keterlaksanaan Strategi = (3.7)

Kriteria keterlaksanaan strategi pembelajaran REACT menggunakan

pendekatan inkuiri dapat diinterpretasikan pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12

Interpretasi Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran

KS (%) Kriteria

KS = 0 Tak satu kegiatan pun terlaksana

0 < KS < 25 Sebagian kecil kegiatan terlaksana

25  KS < 50 Hampir setengah kegiatan terlaksana

KS = 50 Setengah kegiatan terlaksana 50 < KS < 75 Sebagian besar kegiatan terlaksana

75  KS < 100 Hampir seluruh kegiatan terlaksana

KS = 100 Seluruh kegiatan terlaksana

Keterangan: KS = Keterlaksanaan strategi pembelajaran Ʃ Observer yang menjawab ya

(38)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Analisis Skala Sikap Tanggapan Siswa

Data yang diperoleh dari skala sikap tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dihitung persentasenya dengan rumus, sebagai berikut:

% 100 1

x N

T

(Nelwisman, 2007)

Keterangan:

T = persentase sikap terhadap setiap pernyataan J = jumlah jawaban setiap kelompok sikap. N = jumlah siswa

Untuk pernyataan yang bersifat positif kategori sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1. Sedangan pernyataan negatif sangat setuju (SS) diberi skor 1, setuju (S) diberi skor 2, tidak setuju (TS) diberi skor 3, dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 4, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.13

Skor Pernyataan Skala Likert

No. Sifat

Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1 Positif 4 3 2 1

2 Negatif 1 2 3 4

(Siregar, 2012)

(39)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

(40)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, hasil temuan, dan pembahasan yang telah dikemukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika siswa dengan kategori sedang.

2. Penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa dengan kategori tinggi.

3. Penguasaan konsep fisika siswa berhubungan secara signifikan dengan kemampuan pemecahan masalah fisika siswa setelah mendapatkan perlakuan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri, keduanaya memiliki hubungan yang kuat.

4. Hampir seluruh siswa memberikan tanggapan setuju bahwa strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri merupakan srategi pembelajaran yang baru, siswa menunjukkan perasaan senang terhadap pelajaran fisika dengan strategi REACT menggunakan pendekatan inkuiri, siswa menunjukkan kesungguhan dalam belajar pada pokok bahasan fluida statis dengan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri, dan siswa menunjukkan ketertarikan belajar dengan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan pendekatan inkuiri dengan kelas kontrol untuk melihat efektivitasnya dibandingkan dengan strategi pembelajaran lainnya.

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap pengukuran penguasaan konsep sebagai efek penerapan strategi pembelajaran REACT menggunakan

(41)

Nyai Suminten, 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan inkuiri pada setiap indikator penguasaan konsep yang dapat dikembangkan sampai pada indikator mengevaluasi.

3. Perlu dilakukan pelatihan terlebih dahulu kepada siswa terkait kemampuan pemecahan masalah, sehingga pengukuran kemampuan pemecahan masalah pada indikator mengevaluasi dapat terlaksana dengan baik.

Gambar

Tabel 3.1 One-Group Pretest-Posttest Design
Tabel 3.2
Gambar 3.1 Alur Proses Penelitian
Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Butir Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menggambarkan bahwa kebijakan akuntansi penyusutan yang digunakan perusahaan adalah dengan menggunakan metode garis lurus untuk semua jenis aktiva tetapnya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio keuangan, ukuran perusahaan, dan arus kas dari aktivitas operasi terhadap pendapatan per lembar saham

Data primer adalah data yang ada dalam penelitian ini hasil dari penerapan strategi permainan bahasa dengan kartu aksara yang disusun dalam perlatihan membaca permulaan

Unsur penting dalam memenangkan persaingan perusahaan harus mengerti dengan benar masalah yang berkaitan dengan pembiayaan, terutama memahami perilaku biaya. Tingkah laku biaya

Sayur selada yang ditanam dengan menggunakan pupuk kimia mengandung kadar nitrit dan nitrat yang paling tinggi pada setiap masa panen yang dilakukan, masing- masing sebesar

Sayur selada yang ditanam dengan menggunakan pupuk kimia mengandung kadar nitrit dan nitrat yang paling tinggi pada setiap masa panen yang dilakukan, masing- masing sebesar

SEGMEN BERITA REPORTER B Kerajinan Bunga Kering, Indah dan Ramah

Apakah ibu setuju bila memasak dengan menggunakan kayu bakar lebih mengotori udara di dalam rumah dari pada bahan bakar lainnyaa. Apakah ibu setuju bila menggunakan