• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i

ABSTRAK

Sitanggang P, Muller, Hubungan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah ada hubungan kemampuan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru; (2) apakah ada hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru; dan (3) apakah ada hubungan oersepsi guru terhadap kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru.

Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah 772 orang guru dan diambil sampel penelitian sebanyak 193 orang guru. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dikakukan uji coba instrumen terhadap populasi diluar sampel yang berjumlah 30 orang guru guna mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

Hasil Penelitian menunjukkan : (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,708 ( ry1 = 0,708 ) dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,747 (ry2 = 0,747 ) dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru. Koefisien korelasi ganda yang diperoleh adalah 0,792 (ry12 = 0,805) dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Ý = 39,22 + 0,21 X1 + 0,26 X2. persamaan regresi ini signifikan

(4)

ii

ABSTRACT

Sitanggang P, Muller. The relationship between teacher’s perception to ward managerial bility of head master and work’s motivation with teacher performance state senior high shool in Deli Serdang. Thesis: Post Graduate Program, State University of Medan. 2012.

The purpose of the study was to determine :(1) Is there any sorrelation between managerial sklli of head master with techer’s performance?, (2) Is there any correlation between work’s motivation with theacher’s performance ? (3) Is there any correlation between the principal managerial the head master with work’s motivation with teacher’s performance ?

Population of the study was all of the teacher in State Senior High School in Deli Serdang consisted of 772 teachers and sample of the research were 193 teachers. the firs research conducted on the population tested by instrument consist of 30 teacher of find vaidity and instrument reliability.

The resut shows that : (1) There is a significant correlation between the principal managerial skill with teacher’s performance. The correlation coeficiant obtained was 0.708 (ry1 = 0.708 ) with an alpha level of 0.05; (2) There is a significant correlation between work’s motivation and teacher’s performance. The correlation coefisiant obtained was 0.747 (ry2 = 0.747 ) with a significante level alpha of 0.05; (3) There is a significant correlation between the principal managerial ability of head master and work’s motivation with teacher performance. The correlation coeficiant was 0.792 (

r

y12 = 0.792 ) with a significante level alpha of 0.05. Regression eguation obtained is Y = 39.22 + 0.21X1 + 0.26X2. regression eguation is significant.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya

serta perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, dengan judul

”Hubungan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan

Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang”

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak akan terwujud tampa bantuan dan

bimbingan serta doa restu yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu, tak

lupa penulis menyampaikan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA. Ph D. sebagai Pembimbing I

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. sebagai Pembimbing II

3. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. sebagai narasumber/ dosen

penguji

4. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. sebagai narasumber/ dosen penguji

5. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. sebagai narasumber/ dosen penguji

6. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan

7. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku sekertaris Program Studi

(6)

8. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

9. Bapak/ Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang tidak

dapat tersebut satu persatu namanya,

10. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Deli Serdang yang telah

memberi izin untuk melakukan penelitian di SMA Negeri Kab. Deli Serdang

11. Bapak/ Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri Kab. Deli Serdang.

12. Rekan mahasiswa Prodi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan angkatan XVI yang telah memberi bantuan dalam

penulisan tesis ini

13. Secara khusus penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Miss

X yang banyak memberi motivasi buat saya untuk menyelesaikan teisi ini,

”kalau kamu bisa kenapa saya tidak”

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penulisan tesis ini,

untuk itu penulis berharap kritikan dan saran untuk penyempurnaan tesis ini.

Medan, Februari 2012 Penulis

(7)

Ucapan terimakasihku buat semua keluarga terkhusus

kepada:

Ibunda tercinta

Op. Alva Br Silalahi

yang tak lupa selalu berdoa buatku

Istri tercinta Hotria Sinabutar yang selalu

menberi semangat dan dorongan dan motivasi

buatku

Anakku tercinta:

Alva Reksiano Sitanggang, Owen Septian

Sitanggang, Exelina ”

TU

” Sitanggang dan

Exsaudi Sitanggang yang menjadi motivator

buatku ” kalau saya bisa kalian jauh lebih bisa lagi”

Ai diboto hamu do: ”ndang magopo

halojaon muna dibagasan Tuhan i” ( 1 Kort 15;

58 )

(8)

v

BAB II : KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ……..……… 11

1. Kinerja Guru………….………... 11

2. Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah……. 22

a. Hakikat Persepsi... 22

b. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah... 25

3. Hakikat Motivasi Kerja………... 38

B. Penelitian Yang Relevan……… 43

C. Kerangka Berpikir ………. 46

1. Hubungan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru……… 46

2. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru………. 47

(9)

vi

D. Variabel dan Defenisi Oprasional Penelitian………. 57

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……… 58

1. Teknik Pengumpulan Data... 58

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………. 68

1. Deskrimsi Hasil Penelitian………... 68

2. Uji Persyaratan Analisis... 75

a. Uji Normalitas Data... 75

b. Uji Homogenitas Varians... 76

c . Uji Linearitas dan Keberartian Regresi... 77

d. Uji Independensi……… 79

3. Pengujian Hipotesis... 80

a. Hubungan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru... 80

b. Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru... 81

c. Hubungan Persepsi Guru terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru... 82

d. Korelasi Parssial... 83

(10)

vii

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 86

D. Keterbatasan Penelitian... 90

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 92

B. Implikasi... 93

C. Saran... 96

DAFTAR PUSTAKA……….. 99

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 : Populasi Penelitian... 55

Tabel 3.2 : Sampel Penelitian... 56

Tabel 3.3 : Kisi-kisi instrumen penilaian kinerja guru... 59

Tabel 3.4 : Kisi-kisi instrumen penilaian kemampuan manajerial Kepala Sekolah... 60

Tabel 3.5 : Kisi-kisi instrumen penilaian motivasi kerja... 60

Tabel 3.6 : Rekapitulasi hasil uji Reliabilitas Instrumen... 63

Tabel 3.7 : Penentuaan Kecenderungan data setiap variabel... 64

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru... 68

Tabel 4.2 : Katagori kecenderungan skor variabel kinerja guru (Y)... 70

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah... 71

Tabel 4.4 : Katagori kecenderungan skor persepsi guru terhadap kemempuan manajerial Kepala Sekolah... 73

Tabel 4.5 : Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja... 73

Tabel 4.6 : Katagori kecenderungan skor Motivasi kerja... 75

Tabel 4.7 : Rangkuman Uji Normalitas... 76

Tabel 4.8 : Rangkuman Uji Homogenitas Varians... 76

Tabel 4.9 : Daftar Anava untuk Regresi Linier Y = 53,7188 + 0,3252X1... 78

Tabel 4.10 : Daftar Anava untuk Regresi Linier Y = 53,276 + 0,331X1... 79

Tabel 4.11 : Rangkuman Hasil Analisi Korelasi... 80

Tabel 4.12 : Hasi Rangkuman Analisis Regresi Ganda... 82

Tabel 4.13 : Rangkuman Analisis Korelasi Parsial... 83

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1. Garapan Kerja Manajemen Pendidikan... 32

Gambar 2.2. Skema Paradigma Penelitian ... 53

Gambar 4.1. Histogram Kinerja Guru... 69

Gambar 4.2. Histogram Persepsi Guru Terhadap Kemampuan Manajerial Kepala

Sekolah... 72

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Instrumen Penelitian... 103

Lampiran 2. Perhitungan Pengujian Instrumen Penelitian... 109

Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 111

Lampiran 4. Data Hasil Penelitian... 120

Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian.. ... 126

Lampiran 6. Tingkat Kecenderungan Data... 129

Lampiran 7. Uji Normalitas... 133

Lampiran 8. Uji Homogenitas... 147

Lampiran 9. Uji Linieritas... 157

Lampiran 10. Uji Independensi... 171

Lampiran 11. Uji Korelasi dan Regresi... 172

Lampiran 12. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif... 182

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang tujuan pendidikan nasional,

menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jelas bahwa pendidikan

mempunyai peran yang sangat besar dalam mewujudkan dan menghasilkan

sumberdaya manusia yang bermutu, berkualitas, temampil dan professional.

Jika pendidikan merupakan salah satu instrumen yang teramat penting

dalam pengembangan sumber daya manusia, maka tenaga kependidikan memiliki

tanggung jawab untuk mengembangkan tugas tersebut. Komponen pendukung yang

sangat urgen dalam peningkatan mutu pendidikan adalah tenaga kependidikan.

Karenanya seluruh stakeholders atau komponen pendidikan harus benar-benar

bekerja sesuai pada tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Tampa pendidikan yang terencana maka tujuan pendidikan nasional tidak

akan tercapai dengan baik, dan kualitas sumber daya manusia akan sulit ditingkatkan.

Guru merupakan komponen terpenting dalam menciptakan sumber daya manusia

(15)

2

pendidikan nasional. Oleh kaerena itu dibutuhkan sikap profesional guru dalam

proses pembelajaran.

Pendidikan tidak hanya berfokus pada masa kini saja tetapi juga berorientasi

pada masa yang akan datang. Sehinga pendidikan juga mempersiapkan masa depan

peserta didik, sekaligus juga mempersiapkan masa depan suatu bangsa karena peserta

didik atau generasi muda yang ada sekarang adalah harapan bangsa yang akan

menentukan masa depan suatu bangsa.

Makna dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pendidikan tersebut

tidak akan dapat dicapai tanpa terlaksananya pendidikan yang bermutu dalam suatu

bangsa. Oleh karena itu penting untuk memahami lebih jauh mengenai masalah mutu

dalam sistem pendidikan. Depdiknas (2002; 99) menguraikan tentang indikator mutu

pendidikan, yaitu:

pendidikan yang bermutu dapat diukur dengan indikator mutu pendidikan. Tujuh indicator yang dianggap penting untuk mengetahui mutu pendidikan , yaitu: 1) persentase guru yang layak mengajar, 2) persentase kesesuaian guru mengajar dengan ijazah yang dimiliki, 3) persentase kelas yang baik, 4) persentase keberadaan fasilitas sekolah, 5) angka kelulusan, 6) angka siswa mengulang dan 7) angka putus sekolah.

Selain indikator mutu di atas, keberhasilan sekolah juga dapat dilihat dari

prestasi yang dicapai. Prestasi merupakan bukti bahwa proses pembelajaran telah

berlangsung dengan baik dan efektif. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang

efektif, guru dan Kepala Sekolah menjadi ujung tombak karena mereka langsung

terjun dalam proses pelaksanaan pendidikan tersebut. Karena itu Kepala Sekolah dan

(16)

3

Seorang Kepala Sekolah dalam rangka meningkatkan mutu sekolah,

diharapkan memiliki kapabilitas di dalam mencapai visi, mengemban misi, serta

mampu menjalankan roda kegiatan sekolah secara efektif. Kepala Sekolah yang

efektif adalah Kepala Sekolah yang mampu mengelola sekolah, sumber daya

manusia, sarana prasarana dan fasilitas penunjang pendidikan secara efektif dan

efisien. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang efektif merupakan satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan dalam penyelenggaraan program pendidikan di sekolah.

Keberadaan Kepala Sekolah yang efektif merupakan fakror penting sebab meskipun

sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dana besar yang

tersedia bagi terselenggaranya kegiatan operasional sekolah, dan potensi sumber daya

manusia yang tersedia untuk mengoperasikan kegiatan sekolah, semuanya akan

sia-sia bilamana tidak dikelola secara profesional oleh Kepala Sekolah. Kepala Sekolah

harus mampu mengembangkan dan mengimplementasikan kompetensi kemampuan

manajerialnya. Dengan demikian Kepala Sekolah dapat melakukan evaluasi tentang

kinerja mengajar guru untuk dapat melaksnakan efektivitas pembelajaran di sekolah

yang dipimpinnya dengan baik.

Selain Kepala Sekolah, yang paling berperan dalam meningkatkan mutu

sekolah adalah guru. Guru merupakan ujung tombak dalam proses belajar mengajar.

Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kemampuan akademik serta kemampuan

profesional di dalam melakukan tugas dan fungsinya sebagai fasilitator di sekolah.

Guru harus mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan profesionalnya

sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sidi

(17)

4

berkembang guru memberikan sumbangan dalam prestasi belajar siswa sebasar 36%,

manajemen 23%, waktu belajar 22%, dan sarana fisik 19%.

Akan tetapi citra guru ini telah dipertaruhkan berkaitan dengan rendahnya

kinerja guru, penguasaan guru terhadap materi dan metode mengajar yang masih di

bawah standar. Secara rinci aspek rendahnya mutu guru menurut Sudarminta dalam

Majid (2005: 56) antara lain tampak dari gejala-gejala berikut :

(1) lemahnya penguasaan bahan yang diajarkan, (2) ketidasesuaian antara bidang studi yang dipelajari guru dan yang dalam kenyataan lapangan yang diajarkan, (3) kurang efektifnya cara pengajaran, (4) kurangnya wibawa guru di hadapan murid, (5) lemahnya motivasi dan dedikasi untuk menjadi pendidik yang sungguh-sungguh, semakin banyak yang kebetulan menjadi guru dan tidak betul-betul ingin menjadi guru, (6) kurangnya kematangan emosioanal, kemandirian berpikir, keteguhan sikap, dan cukup banyak guru sehingga kini sebenarnya tidak siap sebagai pendidik, kebanyakan guru dalam hubungan dengan murid masih hanya berfungsi sebagai pengajar dan belum sebagai pendidik, dan 7) relatif rendahnya tingkat intelektual para mahasiswa calon guru dibandingkan dengan mahasiswa yang memilih jurusan lain.

Guru merupakan komponen terpenting dalam menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas sesuai dengan cita-cita luhur bangsa yang tertuang dalam

Tujuan Pendidikan Nasional. Oleh sebab itu, dibutuhkan sikap professional guru

dalam proses pembelajaran. Menurut Sagala (2009:5), tampa sikap profesional, suatu

institusi seperti lembaga pendidikan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.

Profesionalisme menggambarkan selalu berpikir, berpendirian, bersikap, bekerja

dengan sungguh-sungguh, kerja keras, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh

dedikasi untuk keberhasilan kerjanya. Guru sebagai pendidik adalah tokoh yang

paling banyak bergaul dengan para murid dibandingkan dengan profisional lainnya di

(18)

5

menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan

penelitian dan pengkajian, dan membuka komunikasi dengan masyarakat. Dari

pendapat Sagala di atas, maka guru merupakan kunci keberhasilan lembaga

pendidikan. Baik buruknya pendidikan dipengaruhi oleh kinerja mengajar guru.

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

dinyatakan bahwa profesiolalitas adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupannya yang memerlukan

keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma

tertentu serta memerlukan pendidikan profesional. Pengakuan guru dan dosen

sebagai profesi diharapkan dapat memacu tumbuhnya kesadaran terhadap mutu dan

pada gilirannya akan meningkatkan citra guru di tengah masyarakat. Sanusi (1991:

110) menunjuk ciri-ciri profesi, mencakup fungsi dan signifikasi sosial dari profesi

tersebut, keterampilan para anggota profesi yang diperoleh melalui pendidikan dan

atau latihan yang akuntabel, adanya disiplin ilmu yang kokoh, kode etik, dan adanya

imbalan finansial dan material yang sepadan. Kemudian, secara teknik menurut

Walisman (2007:10) penguatan profesionalisme itu dikaitkan dengan pentingnya

perhatian terhadap kualifikasi, kompetensi, dan sertifrkasi. Dengan demikian, dapat

dikemukakan bahwa salah satu upaya meningkatkan citra guru adalah dengan

meningkatkan kinerja mengajar guru. Guru yang memiliki kinerja mengajar yang

baik akan mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efesien dan

efektif. Namun demikian sampai sejauh ini pencapaian hasil belajar di sekolah secara

(19)

6

Dari data empirik yang diperoleh dari hasil survei pada sekolah SMA

Negeri Kabupaten Deli Serdang, ternyata masih rendahnya kinerja guru dalam

melaksanakan tugas. Dari data empirik diperoleh dari studi pendahuluan yang

dilakukan pada SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang diketahui baru sekitar 75%

guru sudah mengajar sesuai dengan bidang kualifikasi pendidikannya dan sekitar

25% guru belum mengajar sesuai dengan bidang kualifikasi pendidikannya. Dari

studi pendahuluan ini nampak bahwa kemampuan guru masih rendah dalam

penggunaan media, kurang kreatif dan kurang inovatif. Pada umumnya guru sudah

mempersiapkan pembelajaran dengan persiapan silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) namun bukan dibuat atau disusun sendiri melainkan masih hasil

copy dari teman.

Bahkan guru-guru yang sudah dinyatakan profesional dan telah menerima

tunjangan profesional guru belum menunjukan kinerja yang baik. Kualitas dan

profesionalitas guru dapat dinilai dari prestasi/kinerjanya, dalam rangka pencapaian

tujuan materi ajar serta standar pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Menurut Martoyo (2000), salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas dan

prestasi/kinerja guru adalah motivasi. Lower dan Porter (1968) dalam Indra Wijaya

(1989) menyebutkan bahwa prestasi/kinerja guru merupakan perpaduan antara

motivasi mengajar dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Rendahnya

motivsi seorang guru akan berdampak pada kinerja guru dalam mengajar.

Keadaan yang mengindikasikan bahwa rendahnya kinerja guru menunjukan

rendahnya kemampuan manajerial Kepala Sekolah. Oleh karena itu penelitian ini

(20)

7

Sekolah dan motivasi kerja dalam menciptakan kinerja guru yang efektif. Menarik

untuk dicermati mengenai peran Kepala Sekolah dan motivasi kerja terkait kinerja

guru yang efektif. Penelitian ini akan lebih difokuskan pada persepsi guru terhadap

kemampuan manajerial Kepala Sekolah khususnya dalam pengelolaan program

sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja mengajar guru. Adakah terdapat

hubungan mengenai kemampuan manajerial Kepala Sekoiah dan motivasi kerja

terhadap kinerja mengajar guru pada SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang?

B. Identifikasi Maslah

Berdasrkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diindentifikasi

sejumlah permasalahan yang mempengaruhi kinerja guru di SMA Negeri Kabupaten

Deli Serdang antara lain: (1) apakah tingkat pendidikan berhubungan dengan kinerja

guru? (2) apakah pengalaman mengajar berhubungan dengan kinerja guru? (3)

apakah iklim organisai berhubungan dengan kinerja guru? (5) apakah tingkat

kesejahteraan berhubungan dengan kinerja guru? (6) apakah pemberian reward dan

punisment berhubungan dengan kinerja guru? (7) apakah komunikasi antar pribadi

berhubungan dengan kinerja guru? (8) apakah fasilitas kerja berhubungan dengan

kinerja guru? (9) apakah kompetensi pedagogik guru berhubungan dengan kinerja

guru? (10) apakah kompetensi sosial guru berhubungan dengan kinerja guru? (11)

apakah kompetensi kepribadian guru berhubungan dengan kinerja guru? (12) apakah

kompetensi profesional mengajar berhubungan dengan kinerja guru? (13) apakah

gaya kepemimpinan Kepala Sekolah berhubungan dengan kinerja guru? (14) apakah

(21)

8

manajerial Kepala Sekolah berhubungan dengan kinerja guru? (16) apakah motivasi

kerja berhubungan dengan kinerja guru?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan indentifikasi masalah

bahwa banyak foktor yang mempengaruhi kinerja guru, untuk itu peneliti merasa

perlu membuat batasan yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini. Maka

penelitian ini dibatasi pada hubungan persepsi guru terhadap kemampuan manajerial

Kepala Sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kabupaten

Deli Serdang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan larat belakang indentifikasi dan pembatasan masalah, maka

rumusan masalah penelitian ini dirumuskan:

1) Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi guru terhadap

kemampuan manajerial Kepala Sekolah dengan kinerja mengajar guru di

SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang?

2) Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan motivasi kerja dengan

kinerja mengajar guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang?

3) Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi guru terhadap

kemampuan manajerial Kepala Sekolah dan motivasi kerja secara

bersama-sama dengan kinerja mengajar guru di SMA Negeri Kabupaten Deli

(22)

9

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan persepsi guru terhadap

kemampuan manajerial Kepala Sekolah dengan kinerja mengajar guru di

SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang.

2) Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan motivasi kerja dengan

kinerja mengajar guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang.

3) Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan persepsi guru terhadap

kemampuan manajerial Kepala Sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja

mengajar guru di SMA Negeri Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik bagi peneliti sendiri

maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Diharapkan manfaat penelitian ini

adalah:

a. Manfaat Teoretis

1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam kontes pengembangan

kemampuan manajerial Kepala Sekolah.

2. Memberi pemahaman akan pentingnya kemampuan manajerial Kepala

Sekolah untuk meningkatkan kinerja guru.

3. Memberi pemahaman akan pentingnya peningkatan motivasi kerja untuk

(23)

10

4. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi guru mengenai hal-hal yang

terkait dengan peningkatan kinerja guru.

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga untuk dapat meningkatkan persepsi guru terhadap kemampuan

manajerial Kepala Sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru di

lingkungannya.

2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Kepala Sekolah SMA Negeri di

Kabupaten Deli Serdang dalam upaya meningkatkan motivasi kerja dan

kinerja guru pada SMA Negeri Kab. Deli Serdang.

3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru agar dapat meningkatkatkan

kinerja guru dalam mengajar.

4. Memberi bahan informasi dan data untuk penelitian lebih lanjut mengenai

(24)

99

DAFTAR PUSTAKA

Akdon (2005). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan

Manajenen.Bandung: Dewa Ruchi

As’ad, Moh. (1995). Psikologi Industri.Yogyakatra: Liberty

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.Jakarta: Rhineka

Cipta.

Depdiknas. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta Balai Pustaka.

Depdiknas. (2002). Penilaian Kerja Guru.Jakarta Balai Pustaka.

Engkoswara. (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi

Daerah.Bandung: Yayasan Amal Keluarga.

Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: Depertemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Gaffar, Fakry. (1989). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta:

P2IPTK Depdikbud.

Hajarussalarn. (2008). Hubungan lklim Organisasi Sekalah dan Kepernimpinan

Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Kabupaten Aceh Tengah. Perpustakaan PPS UNIMED.

Mamka, Muhammad. (2002). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan

Kinerja dengan Motivasi Berprestasi. Surakarta: Universitas Muhammadiayah

Hasibuan, M.S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasibuan, M.S.P. (2003). Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.

lvencevch, dkk. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Edisi Ketujuh, Alih

Bahasa : Gina Gania. Jakarta : Erlangga.

Kamars, D. (2005). Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Edisi Ketujuh.

Padang: Universitas Putra Indonesia Press.

Leonard. (2008). Pengaruh Kompetensi Profesional dan Lingkungan Sekolah

(25)

100

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran:Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mangkunegara AP. (2005). Evaluasi kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama.

Mangkunegara AP. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Mangkunegara AP.(2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahan.

Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional .Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2003). Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional dalam Konteks

Menyukseskan MBK dan KBK.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mustafa, Fallah Y. (2005). Tantang Guru di Era Global dan Otonomi Daerah.

Nawawi, Hadari. (1998). Administrasi Pendidikan.Jakarta: Gunung Agung.

Pidarta, M. (2008). Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta.

Permendinas N0. 16 (2007). Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru. Jakarta. Depdiknas.

Permendinas N0. 13 (2007). Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta.

Depdiknas.

Prawirosentono, Suyadi (1992). Ilmu Manajemen Umum.Jakarta: Bumiaksara

Rivai, V, dkk. (2008). Performance Appraisal Sistem yang Tepat Untuk Menilai

Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Rivai, V. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori

ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rivai, V. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori

ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Robbins, S.P. (2003) Prilaku Organisasi Jilid I.Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Sagala, Saiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

(26)

101

Sagala, Saiful. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi

Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multma.

Sagala, Saiful. (2007). Desain Organisasi Pendidikan dalam Implementasi Kebijakan

Otonomi Daerah.Jakarta: Uhamka Press.

Sanusi, Achmad. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional

Tenaga Kependidikan. Jakarta: IKIP Bandung.

Sudrajat, Akhmad. (2007). Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah. Bandung: Rineka

Cipta.

Surakhmad, W. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah: Metode dan Tehnik. Bandung:

Tarsito.

Sujana. (2005). Metode Statistik.Bandung: Tarsito.

Sutisna, Oteng. (1999). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional.Bandung: Angkas.

Sutisna, Oteng. (1986). Administrasi Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Thoha, M. (2008). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Undang-undang R.I. No. 14 Tahun 2005. Tentang Guru Dan Dosen. Jakarta

Undang-undang R.I. No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta

Via, Eliani. (2005). Penelitian Pendidikan.Bandung: Rosda Karya.

Wahab, A. (2008). Anatomi Organisasi don Kepemimpinan Pendidikan, Telaah

terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi. Pendidikan Bandung: Alfabeta.

Wahjosumidjo. (2003). Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan

Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafido Persada.

Walgito, Bimo. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta:Andi Offset

Walisman, Iim. (2007). Problematika Pendidikan Dasar. Bandung: Modul

Pascasarjana UPI.

(27)

102

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winardi, J. (2007). Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Zubaedi, (2007). Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah, Kecerdasan

Gambar

Gambar 2.1. Garapan Kerja Manajemen Pendidikan...........................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Maka yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kedisiplinan karyawan.Dengan mewujudkan rasa disiplin kerja

di DIY yang dilaksanakan di STIKes „Aisyiyah Yogyakarta telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh MTKP, perbedaan pada persyaratan administrasi 2) Proses

Dapat di dudukkan dan menumpu pada kedua tangannya. - Usia 8 bulan : Mampu duduk sendiri dan mengambil posisi ongkong-ongkong dan bertahan sebentar. Permasalahan akan

Persoalan yang sering muncul dalam pengaturan kewenangan bidang perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogyakarta & Kabupaten Sleman) adalah dalam

Diagram scenario kegiatan Pengunjung pada Butterfly House di Yogyakarta ………... Diagram Zoning kelompok ruang dalam Butterfly House

[r]