Oleh:
Duma Risma Silaban NIM 408131045 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Penelitian
:
Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching Dan Snowball Throwing Dalam Pembelajaran Hidrokarbon Di MAN 1 MedanNama Mahasiswa : Duma Risma Silaban
Nim : 408 131 045
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui
Dosen Pembimbing Skripsi,
Drs. Marudut Sinaga, M.Si NIP : 19630216 199603 1 001
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 196412071991031 002
Duma Risma Siaban (4081310)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan mengetahui pengaruh penerapan koaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan Snowball Throwing terhadap peningkatan hasi belajar siswa
kelas X MAN 1 MEDAN. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X MAN 1 MEDAN. Sampel penelitian sebanyak dua kelas yang diambi secara purposive sampling , dimana kelas eksperimen dengan penerapan Kolaborasi
Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Snowball Throwing dan kelas kontrol dengan penerapan model pembelajaran konvensional.
Instrument yang digunakan pada penelitian adalah tes objektif 20 soal dari 40 soal yang telah diuji validitasnya. Data penelitian diawali dengan uji normalitas pada kedua kelas dan dianjutkan dengan uji homogenitas. Dengan data yang normal dan homogen diakukan uji statistik dengan uji t (uji pihak kanan) pada tariff signifikan α = 0.05 diperoleh, thitung> ttabel (21,30 > 1,697) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penerapan model pembelajaran kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada pembelajaran Hidrokarbon lebih tinggi dari pada
penerapan model pembelajaran konvensional.
vi
2.1.3 Konsep Dasar Pembelajaran Kimia di SMA 10 2.1.4 Metode Pembelajaran Quantum Teaching 10
2.1.5 Asas Utama Quantum Teaching 11
2.1.6 Prinsip-prisnsip Quantum Teaching 12 2.1.7 Desain Pembelajaran Quantum Teaching 13
2.1.8 Model Snowball Throwing 16
2.1.9 Hidrokarbon 18
2.2 Kerangka Konseptual 33
BAB III METODE PENELITIAN 35
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2 Popolasi dan Sampel 35
3.3 Variabel Penelitian 35
3.3.1 Variabel Bebas 35
3.3.2 Variabel Terikat 36
3.4 Instrument Penelitian 36
3.5 Rancangan Penelitian 36
3.6 Prosedur Kegiatan Penelitian 38
3.7 Teknik Analisis Data 42
BAB IV PEMBAHASAN 45
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 45 4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 47 4.1.3 Analisis Data Hasil Penelitian 48
4.2 Temuan Penelitian 49
4.3 Pembahasan 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52
5.1 Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana 21
Tabel 2.2 Beberapa Gugus Alkil 23
Tabel 2.3 Lima Suku Pertama Alkena 25
Tabel 2.4 Empat Suku Pertama Alkuna 26
Tabel 3.1 Matriks Rancangan Penelitian 36 Tabel 4.1 Data Ringkasan Penelitian Hasil Belajar Siswa 47
Tabel 4.2 Uji Normalitas 48
Tabel 4.3 Uji Homogenitas 48
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56
Lampiran 2 Kisi- kisi Test 80
Lampiran 3 Instrumen Yang di Validkan 81
Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen 85
Lampiran 5 Perhitungan Valditas Test 86 Lampiran 6 Perhitungan Reabilitas Test 90 Lampiran 7 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 95 Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda Test 99
Lampiran 9 Soal Free- Test 103
Lampiran 10 Kunci Jawaban Free- Test 106 Lampiran 11 Perhitungan Uji Normalitas 107 Lampiran 12 Perhitungan Uji Homogenitas 112 Lampiran 13 Perhitungan Uji Hipotesis 113 Lampiran 14 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 116 Lampiran 15 Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa 129 Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 130 Lampiran 17 Perhitungan Uji Korelasi 136
Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian 139
Lampiran 19 Daftar Harga Kritik Produk Momen 143
Lampiran 20 Data F 144
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya inti dari pendidikan formal adalah proses belajar mengajar. Siswa dididik, dibimbing dan diarahkan untuk mendapatkan tujuan tertentu, yaitu untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, pemikiran, apresiasi, dan pengetahuan. Namun kenyataan menunjukkan, bahwa lain ladang lain ilalangnya. Lain orang lain pula gaya belajarnya. Pepatah tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Tidak semuanya rajin, dan tidak semuanya mampu melakukan penyesuaian diri. Termasuk apabila mereka bersekolah yang sama atau bahkan duduk di kelas yang sama.(Hamzah. 2008)
Hal yang serupa juga di ungkapkan dalam hasil ujian akhir nasional SMU/MA, bahwa banyak siswa yang dalam kegiatan pembelajaran, mereka berpura-pura belajar, siswa yang setengah hati dan ada pula yang tidak mau belajar, akibatnya guru bingung. Ungkapan tersebut semakin diperkuat dengan melihat hasil belajar siswa. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di Sumatra Utara dapat dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar siswa pada umumnya dan khususnya pada bidang studi kimia. Sebagai contoh, rendahnya prestasi belajar kimia siswa terlihat dari standar minimal kelulusan UAN siswa tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran kimia sebesar 5,5. Hal ini menunjukkan masih tingginya tingkat kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran khususnya pada bidang studi kimia. (Laporan hasil provinsi ujian akhir nasional SMU/MA, http:www.laphaswilprop.html)
2
Hal ini berarti bahwa untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi, setiap mata pelajaran harus diorganisasikan dengan tepat dan disampaikan kepada siswa dengan metode yang tepat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran yaitu diharapkan guru dapat memilih, dan menerapkan model pembelajaran yang relevan dengan bahan ajar yang akan diajarkan pada siswa. (Sanjaya. 2006).
Berdasarkan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran di MAN 1 MEDAN, diperoleh informasi bahwa selama proses pembelajaran, guru telah memberdayakan sarana dan prasarana sekolah, namun siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman. Siswa baru mampu menghafal fakta, konsep pada tingkat ingatan karena dalam sistem pembelajaran, guru yang lebih banyak mengambil bagian.
Pembelajaran KIMIA di MAN 1 juga tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran Teacher Centered. Kondisi demikian tentu membuat proses pembelajaran hanya dikuasai guru. Apalagi pembelajaran KIMIA merupakan mata pelajaran sarat materi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya usaha untuk perbaikan proses belajar mengajar sebagai strategi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan PBM adalah model Quantum teaching. Model Quantum teaching ini telah digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, mulai dari matematika, bahasa sampai ilmu-ilmu sosial, dan cocok diterapkan untuk semua tingkatan usia anak didik. Melalui penerapan model ini, banyak hal positif yang bisa diperoleh. Salah satunya, siswa diberikan pembelajaran yang menyelaraskan berbagai interaksi yang berada disekitar momen belajar sehingga kemampuan dan bakat alamiah dari siswa berubah menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain.
minyak bumi sebesar 11,48%. Hasil penelitian Anggria, (2007) pada pokok bahasan struktur atom di SMA N 4 Binjai TA. 2007/2008, menunjukkan peningkatan (selisih post test dan pretest) rata-rata sebesar 47,83%. Dari hasil penelitian Rotua, (2007) pada pokok bahasan sistem koloid meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 84,23%.
Penerapan model pembelajaran ini diharapkan akan menunjukkan hasil yang lebih efektif jika dilakukan pengkolaborasian model pembelajaran Quantum Teaching dengan Snow Ball Throwing, dimana dalam belajar, siswa diberi
peluang untuk berdiskusi, juga diberi kebebasan untuk bertanya, membuat pertanyaan dan bekerja sama dengan rekan-rekan dalam satu kelompok. Jadi, selain belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sebaya yang memungkinkan proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.
Terkait belum optimalnya hasil belajar KIMIA di MAN 1 MEDAN maka penulis berupaya untuk menerapkan model Pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing secara kolaborasi sebagai salah satu alternatif pembelajaran
4
1.2 Identifikasi Masalah
1. Proses pelaksanaan pembelajaran yang masih bersifat monoton dan masih lebih berpusat kepada guru, sehingga minat belajar siswa pada bidang studi kimia masih rendah.
2. Ketidaktepatan pemilihan pengajaran yang di lakukan oleh guru, yang menyebabkan pelajaran kimia mendapat kesan yang kurang menarik bagi siswa.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia masih rendah.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Snow Ball Throwing Dalam Pembelajaran Hidrokarbon di MAN 1 MEDAN Tahun 2011/2012.
1.4 Rumusan Masalah
1. Apakah hasil belajar siswa pada penerapan kolaborasi Model Pembelajaran Quantum
Teaching Dan Snowball Throwing lebih tinggi dibandingkan dengan Model
Pembelajaran Konvensional?
2. Apakah aktifitas belajar berkorelasi dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada penerapan kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching Dan Snowball
Throwing ?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X di MAN 1 Medan melalui Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dan dapat menerapkan kolaborasi model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing.
2. Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses dalam mengikuti mata pelajaran Kimia dan merupakan kesempatan berharga karena mendapat pengalaman dengan pembelajaran yang baru.
3. Dapat memberikan masukan kepada guru agar dapat menerapkan starategi pembelajaran yang bervariasi.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian tentang makna istilah yang digunakan, maka perlu dijelaskan beberapa definisi operasional sebagai berikut :
1. Materi Hidrokarbon meliputi ; menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur nya dan hubungannya dengan sifat senyawa, penamaan senyawa alkana, alkena dan alkuna. (Silabus Kimia SMA kelas X KTSP). 2. Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Dengan
demikian Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. (Syaefudin, 2009)
3. Quantum Teaching dan Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosionalnya dengan singkatan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) yang diramu dengan kegiatan melempar pertanyaan seperti "melempar bola salju". (Trimo, 2008)
Jadi yang dimaksud dengan penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dan Snowball Throwing dalam pembelajaran KIMIA adalah upaya guru
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Penerapan model pembelajaran kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa
kelas X MAN 1 MEDAN. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menggunakan kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada pembelajaran hidrokarbon di kelas X MAN 1 MEDAN adalah sebesar 40 % dan dengan menggunakan pengajaran konvensional hanya 24%, sehingga diperoeh perbedaan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 16%. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing lebih baik digunakan dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa
daripada menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah, tanya-jawab, dan diskusi). Penerapan model pembelajaran kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing juga berpengaruh terhadap aktivitas siswa yang di amati oleh
observer. Dari data yang telah di olah, didapat bahwa, aktivitas di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa calon guru kedepannya dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaborasi Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada pembelajaran hidrokarbon dan pada pokok bahasan
lain yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggria, D,(2007), Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Kimia SMA N 4 Binjai Kelas X Materi Pokok Struktur Atom T.A
2007/2008, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNIMED, MEDAN
Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Gea, Yaredi, (2004) Diagnosis Kesullitan belajar siswa pada materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X SMA N 1 Tanjung
Beringin Serdang Berdagai, Program Studi Pendidikan KIMIA, Fakultas
MIPA, Universitas Negeri MEDAN.
Handoko. 2009. “ Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar Sederhana Melalui Penggunaan Alat Geometri di Kelas III SD Negeri 16 Koto Katik
Padang Panjang”. Jurnal Guru.1:6:27-28. Padang Panjang. Dinas
Pendidikan.
Harahap, Nasrun.2008.” Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA
1SMA 3 Kendari Melalui Model Pembelajaran Kuantum”. Jurnal
Pendidikan. 2:10:11.Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan :
Jakarta Pusat. Tersedia http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/.pdf (10 Juli 2011 ).
Hendarwan, (2010), Laporan Hasil Provinsi Ujian Akhir Nasional SMU/MA,http:www.laphaswilprop.html/(diakses pada februari 2012).
Heryatin , Tintin. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Quantum Dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dalam Rangka Pengembangan
Kurikulum Berbasis Sekolah. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri Bandung,
http://pps.upi.edu/org/abstrak thesis/abstrakpk/abstrakpk04.html.(diakses pada desember 2011).
54
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Purba, Michael, (2006), Kimia SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Rahmadhani, Y,(2006), Penerapan Quantum Teaching Sebagai Alternative Model Pembelajaran Pada Materi Fraksi Minyak Bumi Di Kelas XI SMA N 5
Binjai T.A. 2005/2006, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNIMED,
MEDAN
Rotua,J, (2007), Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pokok Bahasan Sistem
Koloid Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Binjai T.A 2005/2006,
Laporan Hasil Penelitian, FMIPA UNIMED, MEDAN
Sardiman, A.M.2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina,(2008),Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Silitonga, P.M, (2011), STATISTIK, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Medan.
Siskandar. ( 2009 ). “ Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mealui Model Pembelajaran Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri
1Tangerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan.Vol 6:3:179. Tangerang.
Lembaga Pendidikan tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia PLTK & ISPI.
Sudjana, Nana,(2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya,Bandung.
Trimo, (2008), Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Kolaborasi Metode
Quantum Teaching Dan Snowball Throwing,
http://file:///D:/quantum/2.html/.(diakses Januari 2012).
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sidikalang, pada tanggal 19 Mei 1990. Ibu bernama Saudur br. Sihotang dan ayah bernama Sabam Silaban, dan merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Swasta St Yosef Sidikalang Kabupaten Dairi dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis melanjutkan sekolah SLTP Negeri 1 Sidikalang, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Sidikalang, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Kimia Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 20 Juli 2012. .