• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN BENTENG DENGAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA USIA 10 – 12 TAHUN SSB RAJAWALI MEDAN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN BENTENG DENGAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA USIA 10 – 12 TAHUN SSB RAJAWALI MEDAN TAHUN 2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN BENTENG DENGAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA

USIA 10 – 12 TAHUN SSB RAJAWALI MEDAN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

IBNU MASHUD

NIM: 071266210051

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala

rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam

wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak

mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis

sadar bahwa manusia biasa tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, Penulis

menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tidak

terhingga kepada Yth.:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

beserta staf-stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK Unimed yang

telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu

Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan II,

Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu

Keolahragaan.

3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga (PKO) FIK Unimed, dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed.

4. Bapak Drs. H. Bakti Sitepu selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO

selaku Dosen Penguji I, dan Bapak Irwansyah Siregar, S.Pd, M.Pd selaku

Dosen Penguji II, yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

(6)

iv

5. Seluruh civitas akademik FIK Unimed yang telah membantu Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda Alm. Sunjoto dan Ibunda

Sunarti serta Kakak dan Abang Saya, Sri Mulyatini, Sri Yusliana, Susiana,

Sri Liswanti, Alm. Yatimin, Marco Rianto, dan seluruh keluarga yang telah

memberikan dukungan moral maupun moril dan mendoakan penulis hingga

dapat menyelesaikan studi ini.

7. Kepada Bapak M. Nur Habibi, Bapak Nasib, Bapak Kaliman, dan Bapak

Hadisuarno selaku pelatih dan pengurus SSB Rajawali Medan. Serta

adik-adik yang tergabung dalam SSB Rajawali Medan.

8. Kepada sahabat penulis yaitu: Yogi Rivai, S.Pd Ahmad Ruyyan Abdillah

Lubis, Bram Ferdian S.Pd, dan untuk semua rekan-rekan mahasiswa PKO

Reguler 2007 yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada sahabat- sahabat dekat Andi Pratama, Feri Juanda, dan lain-lain.

10. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama Penulis

mengikuti perkuliahan.

Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi

olahraga pada khususnya. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada

Penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Amin...Ya...Rabbal ‘Alamin.

Medan, Januari 2013 Penulis

(7)

i ABSTRAK

IBNU MASHUD. Perbedaan Pengaruh Bermain Benteng dengan Bermain Hadang Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 Tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2013.

(Pembimbing : H. BAKTI SITEPU)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Beberapa unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola antara lain ; kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, power, daya tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, dan kesehatan olahraga.

Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan sepak bola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Kelincahan populasi masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain kurang mampu pada saat melewati lawan. Penyebabnya karena pada saat latihan anak-anak tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat monoton atau latihan yg sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan bermain, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal bagi anak-anak usia dini.

Olahraga tradisional ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang, lari balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan gasing. Dalam permainan sepakbola dibutuhkan keterampilan berupa kelincahan dan gerak. Oleh karena itu, peneliti memilih dua bentuk permainan tradisional yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Rajawali Medan. Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Permainan Benteng dan Permainan Hadang.

Penelitian ini dilakukan di lapangan SSB Rajawali Medan yang berlokasi di Jalan Metal Kelurahan Mabar Hilir pada 27 September – 20 Oktober 2012 dimulai pukul 15.30 WIB sampai selesai dan dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi 5x seminggu, pada hari Senin, Selasa, Rabu, Jum’at, dan Sabtu. Dengan jumlah sampel 20 orang dari seluruh populasi yang berjumlah 150 orang. Selanjutnya diberikan kedua bentuk permainan tersebut yaitu Permainan Benteng dan Permainan Hadang . Untuk memperoleh hasil kelincahan, maka dilakukan tes

shuttle run 4x10 meter. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu dengan

(8)

ii

Dalam pengujian hipotesis pertama dinyatakan bahwa jika thit > ttab maka H0

diterima dan Ha ditolak. Ternyata dari hasil perhitungan diperoleh thit > ttab atau

6,25 > 1,83, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dari Kelompok Permainan Benteng Terhadap Peningkatan Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 SSB Rajawali Medan Tahun 2012.

Dalam pengujian hipotesis kedua dinyatakan bahwa jika thit > ttab maka H0

ditolak dan Ha diterima. Ternyata dari hasil perhitungan diperoleh thit > ttab atau

7,83 > 1,83, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dari Kelompok Permainan Hadang Terhadap Peningkatan Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 SSB Rajawali Medan Tahun 2012.

Dalam pengujian hipotesis ketiga dinyatakan bahwa thitung < ttabel atau – 0.43 < 1,83, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa permainan

(9)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakikat Sepakbola ... 9

2. Hakikat Bermain ... 10

2.1 Hakikat Permainan Benteng ... 11

2.2 Hakikat Permainan Hadang ... 14

3. Hakikat Kelincahan (Agility) ... 16

B. Kerangka Berpikir ... 18

C. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

1. Lokasi Penelitian ... 21

(10)

B. Populasi dan Sampel ... 21

1. Populasi ... 21

2. Sampel ... 21

C. Metode Penelitian ... 24

D. Desain Penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 29

1. Uji Normalitas ... 29

2. Uji Homogenitas ... 30

C. Pengujian Hipotesis ... 32

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 36

B.Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Hasil Tes Shuttle Run 4 x 10m ... 5

2. Norma Tes Kelincahan Shuttle Run ... 5

3. Perbedan Permainan dan Bermain ... 11

4. Data Atlet Usia 12 Tahun ... 23

5. Matching by Pairing ... 24

6. Desain Penelitian ... 25

7. Hasil Pre-test dan Post-test permainan benteng dengan permainan hadang terhadap kelincahan pemain sepakbola ... 27

8. Uji Normalitas ... 29 Benteng dan Permainan Hadang ... 47

14. Data Pre-test Permainan Benteng ... 49

15. Data Post-test Permainan Benteng ... 51

16. Data Pre-test Permainan Hadang ... 50

17. Data Post-test Permainan Hadang ... 52

18. Uji Normalitas Data Pre-test Permainan Benteng ... 55

19. Uji Normalitas Data Pre-test Permainan Hadang ... 56

20. Uji Normalitas Data Post-test Permainan Benteng ... 57

21. Uji Normalitas Data Post-test Permainan Hadang ... 58

22. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Permainan Benteng ... 62

23. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Permainan Hadang ... 64

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Permainan Benteng ... 14

2. Lapangan Permainan Hadang ... 16

3. Peneliti Sedang Memberi Pengarahan ... 69

4. Peneliti dan Sampel Berdoa Bersama ... 70

5. Sampel Sedang Melakukan Warming Up ... 71

6. Sampel Sedang Melakukan Permainan Hadang ... 72

7. Sampel Sedang Melakukan Shuttle Run 4 x 10 Meter ... 72

8. Foto Bersama Peneliti, Pelatih, dan Sampel ... 73

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Program Bermain ... 39

2. Data Hasil Pre-test dan Post-test Shuttle Run 4 x 10 Meter ... 45

3. Teknik Matching By Pairing ... 47

4. Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 49

5. Uji Normalitas ... 54

6. Uji Homogenitas ... 59

7. Pengujian Hipotesis I ... 61

8. Pengujian Hipotesis II ... 62

9. Pengujian Hipotesis III ... 66

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Prestasi dalam berbagai cabang olahraga harus didukung oleh kondisi fisik

yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi

fisik yang baik, maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai prestasi

maksimal. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan

untuk meningkatkan prestasi yaitu faktor teknik, kondisi fisik, taktik, strategi,

mental, dan kerja sama.

Beberapa unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola

antara lain ; kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, power, daya

tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, dan

kesehatan olahraga.

Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan Sekolah Sepakbola (SSB)

Rajawali Medan saat melakukan latihan maupun saat mengikuti pertandingan,

peneliti mengamati para pemain kurang lincah dalam pergerakannya, baik

pergerakan pada saat menguasai bola ataupun tanpa bola, terutama pada saat

melewati lawan.

Nossek (1982 : 364) bahwa “Untuk mencapai prestasi dalam sepakbola

diperlukan kekuatan, kelincahan, kecepatan, ketahanan, dan kelentukan”.

Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Rajawali Medan, peneliti melihat pelatih

selalu memberikan latihan-latihan yang monoton yaitu bentuk latihan yang selalu

(15)

2

karena tidak adanya rasa senang dalam melakukan latihan-latihan yang diberikan

oleh pelatih. Hal ini berdampak pada saat pertandingan-pertandingan uji coba

ataupun kompetisi sedang berlangsung, anak-anak tersebut terlihat kurang lincah

dalam pergerakannya.

Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan sepak

bola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik

pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Terlihat

kelincahan pemain masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain

kurang mampu pada saat melewati lawan. karena pada saat latihan anak-anak

tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat

monoton atau latihan yg sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan

bermain, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal bagi anak-anak usia dini.

Dalam hal ini peneliti mengangkat sebuah masalah yaitu dalam olahraga

khususnya sepakbola pada pemain usia 10 – 12 tahun. Pada usia ini, anak-anak

cenderung suka bermain atau permainan dalam rangka pelajaran penjas, sehingga

anak-anak melakukan permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang ini,

maka anak-anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat

mereka bermain, baik itu berupa watak asli maupun kebiasaan yang telah

membentuk kepribadiannya. Sedangkan bermain yang disertai peraturan,

menunjukkan anak mencapai tahapan kongkret operasional atau pada saat usia

(16)

3

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat

mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan

perilaku. Untuk itu peneliti memberi suatu bentuk permainan untuk meningkatkan

kelincahan para pemain sepak bola SSB Rajawali Medan Tahun 2012, sebab

kelincahan sangat mendukung dalam permainan sepakbola.

Achmad Allatief Ardawinata, dkk (2006) menjelaskan olahraga tradisional

ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang, lari

balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan

gasing. Dalam permainan sepakbola dibutuhkan keterampilan berupa kelincahan

dan gerak. Oleh karena itu, peneliti memilih dua bentuk permainan tradisional

yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Rajawali Medan. Permainan

tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bermain Benteng dan

Bermain Hadang.

Kegiatan pendidikan yang dilakasanakan di jenjang usia dini terutama

olahraga, merupakan suatu usaha yang membantu mengembangkan pertumbuhan

dan perkembangan anak pada masa kanak-kanak, sesuai dengan masa

pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini dapat membuat perubahan jasmaniah

maupun psikis atau semakin baiknya fungsi organ tubuh untuk melakukan

gerakan ataupun melakukan kegiatan.

Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan dipahami karena

akan memiliki aplikasi tertentu bagi penyelenggara pendidikan olahraga dalam hal

ini diasumsikan bahwa aktifitas anak. Selain itu juga diyakini bahwa pertumbuhan

(17)

4

secara keseluruhan keanekaragaman aktifitas fisik melalui gerakan yang

dinyatakan dalam bentuk bermain.

Untuk meningkatkan gerak motorik anak, sebaiknya diberi kesempatan

untuk beraktifitas dalam bentuk bermain. Hal ini dapat meningkatkan

keseimbangan fisik, mental, dan moral, juga dapat mendorong imajinasi anak,

menambah daya ingat dan kesempatan bernalar, serta menyalurkan hasrat

dorongan untuk bergerak.

Mencermati permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian tentang: “Pebedaan Pengaruh Bermain Benteng dengan Bermain

Hadang Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 Tahun SSB

(18)

5

16 Surya Angggun Pratama 7,4 detik Sedang

17 Rangga Arfandi 8,1 detik Kurang

18 Agung Putra 6,8 detik Baik

19 Feri Juanda 7,6 detik Sedang

20 Azril Ardiansyah 7,3 detik Sedang

Tabel 2. Norma Tes Kelincahan Shuttle Run 4 x 10m untuk Putra. Drs. Agus Mukholid, M.Pd (Pendidikan Jasmani, SMA Kelas XI 2005:12)

(19)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dari latar belakang masalah, maka

masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi, yaitu ; Faktor apa sajakah yang

menyebabkan kurangnya kelincahan pada pemain? Bentuk latihan yang

bagaimanakah yang dapat meningkatkan kelincahan pemain? Apakah faktor

bermain dapat mendukung dalam peningkatan kelincahan pemain? Apakah

bermain Benteng dan bermain Hadang dapat meningkatkan kelincahan pada

pemain sepakbola?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda,

perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti: “Perbedaan Pengaruh Bermain

Benteng dengan Bermain Hadang terhadap kelincahan pemain sepakbola usia 10 -

12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan

masalah yang diteliti, yakni :

1. Apakah ada pengaruh bermain Benteng terhadap peningkatan kelincahan

pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012?

2. Apakah ada pengaruh bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan

(20)

7

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara bermain Benteng dan bermain

Hadang terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12

tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta rumusan

masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh bermain Benteng terhadap peningkatan

kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan

Tahun 2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh bermain Hadang terhadap peningkatan

kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan

Tahun 2012.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara bermain

Benteng dan bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan pemain

sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru olahraga sebagai bahan masukan dalam pembelajaran materi

sepak bola.

2. Bagi pelatih sepak bola sebagai bahan masukan tentang latihan permainan

Benteng dan permainan Hadang terhadap kelincahan dan kecepatan

(21)

8

3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat pecinta olahraga tentang

permainan Benteng dan permainan Hadang terhadap kelincahan dan

kecepatan pemain sepakbola.

4. Bagi mahasiswa dapat mengembangkan penulisan ini untuk penelitian

(22)

38

DAFTAR PUSTAKA

Ardawinata, A. A, Suherman, Dinata, Marta. 2006. Kumpulan Permainan

Rakyat. Olahraga Tradisional. Jakarta

Bompa. 1994. Power Training For Sport. Plyometric For Maximum Power

Development. Oakville. New York – London : Mosaic Press.

Elizabeth B. Hurlock. 1998. Perkembangan Anak. PT. Gelora Aksara Pratama.

Harsono (1998). Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis dalam Coaching. CV.

Tambak Kesuma Jakarta.

http://andribrilinunm.blogspot.com/2010/12/komponen-komponen-kondisi fisik.html.

http://dedywitman23.wordpress.com/2010/06/08/tes-kebugaran-jasmani/

John. W. Santrock. 2002. Life Span Development. Jakarta

Monks, Knoers, Hadinoto. 2002. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta.

M. Sajoto (1995). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta.

Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Mukholid, Agus. 1994. Pendidikan Jasmani SMA Kelas XI. Jakarta

Nossek. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan Usaha Nasional.

Jakarta.

Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. PT. Asdi

Mahasatya. Jakarta.

Sudjana (2002). Metode Statistika. Bandung. Tarsito.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti Proyek.

Gambar

Tabel
Gambar
Tabel 1. Data Hasil Tes Shuttle Run 4 x 10 meter (Detik)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) Pada Materi Koloid Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa.

Caso tenha um pagamento de défice a fazer, este pagamento deverá ser feito ao mesmo tempo que faz o seu pagamento anual referente a imposto sobre rendimentos. Total dos

Berijazah magister atau doktor dari program studi atau perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu.. penugasannya;

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan peranan Sistem Administrasi Modern Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak

Tetapi apabila di dalam suatu peristiwa tutur, kalusa-klausa maupun frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa atau frase campuran (hybrid clauses, hybrid frases),

pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian ( attention )

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Bapa yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan kasih karunianya yang senantiasa menyertai penulis sehingga penulis dapat

MVC As We Know It | 9.. show the photo with that ID, and to define what application behavior should be run in response to that request. Routers can contain traditional