PERBEDAAN PENGARUH BERMAIN BENTENG DENGAN BERMAIN HADANG TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA
USIA 10 – 12 TAHUN SSB RAJAWALI MEDAN TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
IBNU MASHUD
NIM: 071266210051
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan walaupun dalam
wujud yang sangat sederhana. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini banyak
mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis
sadar bahwa manusia biasa tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, Penulis
menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tidak
terhingga kepada Yth.:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta staf-stafnya.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK Unimed yang
telah memberikan izin dan kemudahan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan dan juga kepada Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu
Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan II,
Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga (PKO) FIK Unimed, dan Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK Unimed.
4. Bapak Drs. H. Bakti Sitepu selaku Dosen Pembimbing Akademik dan
Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes, AIFO
selaku Dosen Penguji I, dan Bapak Irwansyah Siregar, S.Pd, M.Pd selaku
Dosen Penguji II, yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
iv
5. Seluruh civitas akademik FIK Unimed yang telah membantu Penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Teristimewa kepada keluarga saya Ayahanda Alm. Sunjoto dan Ibunda
Sunarti serta Kakak dan Abang Saya, Sri Mulyatini, Sri Yusliana, Susiana,
Sri Liswanti, Alm. Yatimin, Marco Rianto, dan seluruh keluarga yang telah
memberikan dukungan moral maupun moril dan mendoakan penulis hingga
dapat menyelesaikan studi ini.
7. Kepada Bapak M. Nur Habibi, Bapak Nasib, Bapak Kaliman, dan Bapak
Hadisuarno selaku pelatih dan pengurus SSB Rajawali Medan. Serta
adik-adik yang tergabung dalam SSB Rajawali Medan.
8. Kepada sahabat penulis yaitu: Yogi Rivai, S.Pd Ahmad Ruyyan Abdillah
Lubis, Bram Ferdian S.Pd, dan untuk semua rekan-rekan mahasiswa PKO
Reguler 2007 yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada sahabat- sahabat dekat Andi Pratama, Feri Juanda, dan lain-lain.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama Penulis
mengikuti perkuliahan.
Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita
semua untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi
olahraga pada khususnya. Semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada
Penulis menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
Amin...Ya...Rabbal ‘Alamin.
Medan, Januari 2013 Penulis
i ABSTRAK
IBNU MASHUD. Perbedaan Pengaruh Bermain Benteng dengan Bermain Hadang Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 Tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2013.
(Pembimbing : H. BAKTI SITEPU)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013
Beberapa unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola antara lain ; kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, power, daya tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, dan kesehatan olahraga.
Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan sepak bola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Kelincahan populasi masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain kurang mampu pada saat melewati lawan. Penyebabnya karena pada saat latihan anak-anak tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat monoton atau latihan yg sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan bermain, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal bagi anak-anak usia dini.
Olahraga tradisional ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang, lari balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan gasing. Dalam permainan sepakbola dibutuhkan keterampilan berupa kelincahan dan gerak. Oleh karena itu, peneliti memilih dua bentuk permainan tradisional yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Rajawali Medan. Permainan tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Permainan Benteng dan Permainan Hadang.
Penelitian ini dilakukan di lapangan SSB Rajawali Medan yang berlokasi di Jalan Metal Kelurahan Mabar Hilir pada 27 September – 20 Oktober 2012 dimulai pukul 15.30 WIB sampai selesai dan dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi 5x seminggu, pada hari Senin, Selasa, Rabu, Jum’at, dan Sabtu. Dengan jumlah sampel 20 orang dari seluruh populasi yang berjumlah 150 orang. Selanjutnya diberikan kedua bentuk permainan tersebut yaitu Permainan Benteng dan Permainan Hadang . Untuk memperoleh hasil kelincahan, maka dilakukan tes
shuttle run 4x10 meter. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu dengan
ii
Dalam pengujian hipotesis pertama dinyatakan bahwa jika thit > ttab maka H0
diterima dan Ha ditolak. Ternyata dari hasil perhitungan diperoleh thit > ttab atau
6,25 > 1,83, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari Kelompok Permainan Benteng Terhadap Peningkatan Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 SSB Rajawali Medan Tahun 2012.
Dalam pengujian hipotesis kedua dinyatakan bahwa jika thit > ttab maka H0
ditolak dan Ha diterima. Ternyata dari hasil perhitungan diperoleh thit > ttab atau
7,83 > 1,83, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari Kelompok Permainan Hadang Terhadap Peningkatan Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 SSB Rajawali Medan Tahun 2012.
Dalam pengujian hipotesis ketiga dinyatakan bahwa thitung < ttabel atau – 0.43 < 1,83, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa permainan
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 9
1. Hakikat Sepakbola ... 9
2. Hakikat Bermain ... 10
2.1 Hakikat Permainan Benteng ... 11
2.2 Hakikat Permainan Hadang ... 14
3. Hakikat Kelincahan (Agility) ... 16
B. Kerangka Berpikir ... 18
C. Hipotesis ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
1. Lokasi Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
1. Populasi ... 21
2. Sampel ... 21
C. Metode Penelitian ... 24
D. Desain Penelitian ... 24
E. Instrumen Penelitian ... 25
F. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 27
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 29
1. Uji Normalitas ... 29
2. Uji Homogenitas ... 30
C. Pengujian Hipotesis ... 32
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 36
B.Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Data Hasil Tes Shuttle Run 4 x 10m ... 5
2. Norma Tes Kelincahan Shuttle Run ... 5
3. Perbedan Permainan dan Bermain ... 11
4. Data Atlet Usia 12 Tahun ... 23
5. Matching by Pairing ... 24
6. Desain Penelitian ... 25
7. Hasil Pre-test dan Post-test permainan benteng dengan permainan hadang terhadap kelincahan pemain sepakbola ... 27
8. Uji Normalitas ... 29 Benteng dan Permainan Hadang ... 47
14. Data Pre-test Permainan Benteng ... 49
15. Data Post-test Permainan Benteng ... 51
16. Data Pre-test Permainan Hadang ... 50
17. Data Post-test Permainan Hadang ... 52
18. Uji Normalitas Data Pre-test Permainan Benteng ... 55
19. Uji Normalitas Data Pre-test Permainan Hadang ... 56
20. Uji Normalitas Data Post-test Permainan Benteng ... 57
21. Uji Normalitas Data Post-test Permainan Hadang ... 58
22. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Permainan Benteng ... 62
23. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Permainan Hadang ... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lapangan Permainan Benteng ... 14
2. Lapangan Permainan Hadang ... 16
3. Peneliti Sedang Memberi Pengarahan ... 69
4. Peneliti dan Sampel Berdoa Bersama ... 70
5. Sampel Sedang Melakukan Warming Up ... 71
6. Sampel Sedang Melakukan Permainan Hadang ... 72
7. Sampel Sedang Melakukan Shuttle Run 4 x 10 Meter ... 72
8. Foto Bersama Peneliti, Pelatih, dan Sampel ... 73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Program Bermain ... 39
2. Data Hasil Pre-test dan Post-test Shuttle Run 4 x 10 Meter ... 45
3. Teknik Matching By Pairing ... 47
4. Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 49
5. Uji Normalitas ... 54
6. Uji Homogenitas ... 59
7. Pengujian Hipotesis I ... 61
8. Pengujian Hipotesis II ... 62
9. Pengujian Hipotesis III ... 66
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi dalam berbagai cabang olahraga harus didukung oleh kondisi fisik
yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi
fisik yang baik, maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai prestasi
maksimal. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan
untuk meningkatkan prestasi yaitu faktor teknik, kondisi fisik, taktik, strategi,
mental, dan kerja sama.
Beberapa unsur kondisi fisik yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola
antara lain ; kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga, power, daya
tahan otot, daya kerja jantung paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, dan
kesehatan olahraga.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan Sekolah Sepakbola (SSB)
Rajawali Medan saat melakukan latihan maupun saat mengikuti pertandingan,
peneliti mengamati para pemain kurang lincah dalam pergerakannya, baik
pergerakan pada saat menguasai bola ataupun tanpa bola, terutama pada saat
melewati lawan.
Nossek (1982 : 364) bahwa “Untuk mencapai prestasi dalam sepakbola
diperlukan kekuatan, kelincahan, kecepatan, ketahanan, dan kelentukan”.
Pada Sekolah Sepakbola (SSB) Rajawali Medan, peneliti melihat pelatih
selalu memberikan latihan-latihan yang monoton yaitu bentuk latihan yang selalu
2
karena tidak adanya rasa senang dalam melakukan latihan-latihan yang diberikan
oleh pelatih. Hal ini berdampak pada saat pertandingan-pertandingan uji coba
ataupun kompetisi sedang berlangsung, anak-anak tersebut terlihat kurang lincah
dalam pergerakannya.
Kelincahan merupakan suatu gerakan yang dominan pada permainan sepak
bola, kelincahan juga sangat dibutuhkan pada saat melewati lawan, baik
pergerakan yang dilakukan saat menguasai bola ataupun tanpa bola. Terlihat
kelincahan pemain masih kurang dan terlihat kaku yang mengakibatkan pemain
kurang mampu pada saat melewati lawan. karena pada saat latihan anak-anak
tidak didasari dengan perasaan senang dan hanya diberikan latihan yang bersifat
monoton atau latihan yg sama setiap latihan dan tidak didasari dengan latihan
bermain, sehingga hasil yang didapat tidak maksimal bagi anak-anak usia dini.
Dalam hal ini peneliti mengangkat sebuah masalah yaitu dalam olahraga
khususnya sepakbola pada pemain usia 10 – 12 tahun. Pada usia ini, anak-anak
cenderung suka bermain atau permainan dalam rangka pelajaran penjas, sehingga
anak-anak melakukan permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang ini,
maka anak-anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat
mereka bermain, baik itu berupa watak asli maupun kebiasaan yang telah
membentuk kepribadiannya. Sedangkan bermain yang disertai peraturan,
menunjukkan anak mencapai tahapan kongkret operasional atau pada saat usia
3
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat
mengaktualisasikan potensi aktifitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan
perilaku. Untuk itu peneliti memberi suatu bentuk permainan untuk meningkatkan
kelincahan para pemain sepak bola SSB Rajawali Medan Tahun 2012, sebab
kelincahan sangat mendukung dalam permainan sepakbola.
Achmad Allatief Ardawinata, dkk (2006) menjelaskan olahraga tradisional
ada beberapa bentuk permainan yaitu egrang, gebug bantal, terompah panjang, lari
balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan, dan
gasing. Dalam permainan sepakbola dibutuhkan keterampilan berupa kelincahan
dan gerak. Oleh karena itu, peneliti memilih dua bentuk permainan tradisional
yang dapat meningkatkan kelincahan pemain SSB Rajawali Medan. Permainan
tradisional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bermain Benteng dan
Bermain Hadang.
Kegiatan pendidikan yang dilakasanakan di jenjang usia dini terutama
olahraga, merupakan suatu usaha yang membantu mengembangkan pertumbuhan
dan perkembangan anak pada masa kanak-kanak, sesuai dengan masa
pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini dapat membuat perubahan jasmaniah
maupun psikis atau semakin baiknya fungsi organ tubuh untuk melakukan
gerakan ataupun melakukan kegiatan.
Karakteristik perkembangan fisik ini perlu dipelajari dan dipahami karena
akan memiliki aplikasi tertentu bagi penyelenggara pendidikan olahraga dalam hal
ini diasumsikan bahwa aktifitas anak. Selain itu juga diyakini bahwa pertumbuhan
4
secara keseluruhan keanekaragaman aktifitas fisik melalui gerakan yang
dinyatakan dalam bentuk bermain.
Untuk meningkatkan gerak motorik anak, sebaiknya diberi kesempatan
untuk beraktifitas dalam bentuk bermain. Hal ini dapat meningkatkan
keseimbangan fisik, mental, dan moral, juga dapat mendorong imajinasi anak,
menambah daya ingat dan kesempatan bernalar, serta menyalurkan hasrat
dorongan untuk bergerak.
Mencermati permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian tentang: “Pebedaan Pengaruh Bermain Benteng dengan Bermain
Hadang Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Usia 10 – 12 Tahun SSB
5
16 Surya Angggun Pratama 7,4 detik Sedang
17 Rangga Arfandi 8,1 detik Kurang
18 Agung Putra 6,8 detik Baik
19 Feri Juanda 7,6 detik Sedang
20 Azril Ardiansyah 7,3 detik Sedang
Tabel 2. Norma Tes Kelincahan Shuttle Run 4 x 10m untuk Putra. Drs. Agus Mukholid, M.Pd (Pendidikan Jasmani, SMA Kelas XI 2005:12)
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dari latar belakang masalah, maka
masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasi, yaitu ; Faktor apa sajakah yang
menyebabkan kurangnya kelincahan pada pemain? Bentuk latihan yang
bagaimanakah yang dapat meningkatkan kelincahan pemain? Apakah faktor
bermain dapat mendukung dalam peningkatan kelincahan pemain? Apakah
bermain Benteng dan bermain Hadang dapat meningkatkan kelincahan pada
pemain sepakbola?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda,
perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti: “Perbedaan Pengaruh Bermain
Benteng dengan Bermain Hadang terhadap kelincahan pemain sepakbola usia 10 -
12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan
masalah yang diteliti, yakni :
1. Apakah ada pengaruh bermain Benteng terhadap peningkatan kelincahan
pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012?
2. Apakah ada pengaruh bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan
7
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara bermain Benteng dan bermain
Hadang terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12
tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah serta rumusan
masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh bermain Benteng terhadap peningkatan
kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan
Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh bermain Hadang terhadap peningkatan
kelincahan pemain sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan
Tahun 2012.
3. Untuk mengetahui mana yang lebih besar pengaruhnya antara bermain
Benteng dan bermain Hadang terhadap peningkatan kelincahan pemain
sepakbola usia 10 – 12 tahun SSB Rajawali Medan Tahun 2012.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru olahraga sebagai bahan masukan dalam pembelajaran materi
sepak bola.
2. Bagi pelatih sepak bola sebagai bahan masukan tentang latihan permainan
Benteng dan permainan Hadang terhadap kelincahan dan kecepatan
8
3. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat pecinta olahraga tentang
permainan Benteng dan permainan Hadang terhadap kelincahan dan
kecepatan pemain sepakbola.
4. Bagi mahasiswa dapat mengembangkan penulisan ini untuk penelitian
38
DAFTAR PUSTAKA
Ardawinata, A. A, Suherman, Dinata, Marta. 2006. Kumpulan Permainan
Rakyat. Olahraga Tradisional. Jakarta
Bompa. 1994. Power Training For Sport. Plyometric For Maximum Power
Development. Oakville. New York – London : Mosaic Press.
Elizabeth B. Hurlock. 1998. Perkembangan Anak. PT. Gelora Aksara Pratama.
Harsono (1998). Coaching dan Aspek – Aspek Psikologis dalam Coaching. CV.
Tambak Kesuma Jakarta.
http://andribrilinunm.blogspot.com/2010/12/komponen-komponen-kondisi fisik.html.
http://dedywitman23.wordpress.com/2010/06/08/tes-kebugaran-jasmani/
John. W. Santrock. 2002. Life Span Development. Jakarta
Monks, Knoers, Hadinoto. 2002. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta.
M. Sajoto (1995). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta.
Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Mukholid, Agus. 1994. Pendidikan Jasmani SMA Kelas XI. Jakarta
Nossek. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan Usaha Nasional.
Jakarta.
Patmonodewo, Soemiarti. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. PT. Asdi
Mahasatya. Jakarta.
Sudjana (2002). Metode Statistika. Bandung. Tarsito.
Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti Proyek.