• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI T.A. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI T.A. 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP

KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI T.A. 2013/2014

Oleh :

Dian Lestari

NIM 408311010

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan berkah-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini

dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul,”Pengaruh Model

Pembelajaran Group Investigation Terhadap Kemampuan Penalaran Dan

Komunikasi Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Binjai T.A 2013/2014”

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Rektor Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si beserta seluruh Pembantu Rektor

sebagai pimpinan Unimed, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan

FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED,

Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul

Amry, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati

Hia, M.Si selaku sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Prof.Drs. Asmin, M.Pd

selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan

dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. S.Saragih, Bapak

Dr. KMS. Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku dosen

penguji yang telah memberikan banyak saran-saran kepada penulis selama

penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Zul Amry, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing

dan memotivasi penulis selama perkuliahan.

(3)

v

administrasi yang telah memberikan kesempatan serta bantuan kepada penulis

selama melakukan penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda

Selamat Pryonoto dan Ibunda Tugirah, orangtua penulis yang telah mengasuh,

membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan selalu

mendo’akan penulis. Semoga Allah memberikan kebaikan dunia dan akhirat

kepada Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga buat abang dan kakak

tersayang May Friswanto,S.Pd, Siska Yulianti,S.Pd, dan Tri Siswa Ningsih,S.Pd

yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis. Untuk ponakanku yang

paling cantik Aulia Izzatunnisa yang selalu membuatku tersenyum. Buat sahabat

yang selalu senantiasa membantu dan memberi motivasi Nurul Ariyati, Diah

Purwanti upin , dan teman – teman seperjuangan Mat Eks’08 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, serta buat teman-teman PPLT SMPN 5 Binjai 2011 yang

telah memberikan dorongan dan motivasi selama kuliah hingga penyelesaian

skripsi ini. Serta keluarga yang terus memberikan dukungan, doa, kasih sayang,

pengorbanan, dan perjuangan baik secara moral dan materil. Serta terima kasih

buat Fachrul Rozi Hrp yayah yang selalu memotivasi, memberi semangat, dan

dukungan kepada penulis untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Februari 2014

Penulis,

(4)

iii

PENGARUH PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP

KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI T.A. 2013/2014

DIAN LESTARI (408311010)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah hasil belajar pembelajaran Group Investigation terhadap

kemampuan penalaran dan komunikasi matematika yang lebih tinggi

dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konventional di kelas X

SMAN 5 Binjai T.A. 2013/2014 dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh

pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan penalaran dan

komunikasi matematika siswa di kelas X SMAN 5 Binjai T.A. 2013/ 2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN 3 Medan

tahun ajaran 2013/ 2014 yang terdiri dari 8 kelas yang berjumlah 304 orang siswa.

Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada dua kelas, yaitu kelas

X-1 sebanyak 38 orang dan kelas X-2 sebanyak 38 orang. Untuk memperoleh data

yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan test essay yaitu untuk melihat

hasil belajar siswa.

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan

Kelompok belajar Konvensional

18

Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

21

Tabel 2.3. Tabel Fungsi Kuadrat

30

Tabel 3.1. Desain Penelitian

36

Tabel 3.2. Bobot Skor Setiap Kriteria Jawaban Soal Penalaran

39

Tabel 3.3. Bobot Skor Setiap Komponen Jawaban Kemampuan

Komunikasi Matematika

40

Tabel 4.1. Data Pretes Kemampuan Penalaran Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

46

Tabel 4.2. Data Pretes Kemampuan Komunikasi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

47

Tabel 4.3. Data Postes Kemampuan Penalaran Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

48

Tabel 4.4. Data Postes Kemampuan Komunikasi Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

48

Tabel 4.5. Ringkasan Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Kemampuan

Penalaran Kedua Kelas

48

Tabel 4.6. Ringkasan Rata-rata Nilai Pretes dan Postes Kemampuan

Komunikasi Kedua Kelas

49

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Kemampuan Penalaran

50

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Kemampuan Komunikasi

50

(6)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

8

Gambar 2.2

9

(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP I (Kelas Eksperimen)

58

Lampiran 2 RPP II (Kelas Eksperimen)

61

Lampiran 3 RPP I (Kelas Kontrol)

64

Lampiran 4 RPP II (Kelas Kontrol)

66

Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa 1

69

Lampiran 6 Alternatif Penyelesaian LAS

1

71

Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa 2

74

Lampiran 8 Alternatif Penyelesaian LAS

2

77

Lampiran 9 Kisi-kisi Pretes Kemampuan Penalaran Matematika

80

Lampiran 10 Kisi-kisi Pretes Kemampuan Komunikasi Matematika

81

Lampiran 11 Kisi-kisi Postes Kemampuan Penalaran Matematika

82

Lampiran 12 Kisi-kisi Postes Kemampuan Komunikasi Matematika

83

Lampiran 13 PRETES

84

Lampiran 14 Kunci Jawaban Pretes

85

Lampiran 15 POSTES

89

Lampiran 16 Alternatif Jawaban Postes

90

Lampiran 17 Hasil Analisis Kesepakatan Pengamat

94

Lampiran 18 Lembar Penilaian Validator (Pre Test)

95

Lampiran 19 Hasil Kesepakatan Pengamat (Pos Test)

99

Lampiran 20 Lembar Penilaiaian Validator (Pos Test)

100

Lampiran 21 Skala Penilaian Pengamat

104

Lampiran 22 Daftar Validator Soal Pretes dan Postes Siswa

106

Lampiran 23 Data Kemampuan Penalaran Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

107

Lampiran 24 Perhitungan Rata-rata, Varians,Dan Simpangan Baku

Kemampuan Penalaran Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

108

Lampiran 25 Perhitungan Uji Normalitas Data Kemampuan Penalaran

110

Lampiran 26 Perhitungan Uji Homogenitas Data Kemampuan Penalaran

114

Lampiran 27 Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Penalaran

117

(8)

xii

Lampiran 29 Data Kemampuan Komunikasi Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol

121

Lampiran 30 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku

Kemampuan Komunikasi Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

122

Lampiran 31 Perhitungan Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi

124

Lampiran 32 Perhitungan Uji Homogenitas Data Kemampuan Komunikasi 128

Lampiran 33 Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi

131

Lampiran 34 Perhitungan Besar Pengaruh Group Investigation Terhadap

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (dalam Sanjaya, 2008:2).

Dewasa ini, dunia pendidikan khususnya matematika telah menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Hal ini disadari bahwa betapa pentingnya peranan matematika dalam pengembangan berbagai ilmu dan teknologi dan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun pada kenyataannya hasil pembelajaran matematika masih memprihatinkan. Rendahnya hasil belajar sering kali disebabkan ketidaksesuaian metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, pembelajaran yang dilakukan lebih didominasi oleh guru, kurangnya kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika serta masih banyak siswa yang menganggap matematika itu sulit.

Beberapa ahli Matematika seperti Russefendi (dalam Nizar, 2008) mensinyalir kelemahan matematika pada siswa Indonesia, karena pelajaran matematika di sekolah ditakuti bahkan dibenci siswa. Sikap negatif seperti ini muncul karena adanya persepsi bahwa pelajaran matematika yang sulit.

Menurut Soejono (1984:4) (www.strategipembelajaranmatematika.com) bahwa kesulitan belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal seperti fisiologi, faktor sosial dan faktor pedagogik. Seperti halnya situasi kelas yang merupakan lingkungan pendukung lancarnya proses belajar mengajar.

(10)

2

yang mampu menumbuhkan sikap sosial yang lebih baik, kemampuan verbal dan nonverbal dan keseluruhan pembelajaran di kelas yaitu pembelajaran roup Investigation.

Model pembelajaran roup Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang yang paling kompleks. Dalam pembelajaran ini siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan mereka (dalam Trianto, 2009). Kiranawati (dalam http://gurupkn.wordpress.com/metode-investigasi-kelompok-group-investigation/) juga menyatakan bahwa metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Menurut Depdiknas (2005:18) pada pembelajaran roup Investigation guru seyogyanya mengarahkan, membantu para siswa menemukan informasi, dan berperan sebagai salah satu sumber belajar, yang mampu menciptakan lingkungan sosial yang dicirikan oleh lingkungan demokrasi dan proses ilmiah.

Dalam pembelajaran roup Investigation, siswa dituntut untuk berpikir ilmiah untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kemampuan logisnya.

athoni (dalam www.komunikasimatematika.com) juga menegaskan bahwa :

“Dalam mempelajari matematika bukan semata-mata hanya menghafal, tetapi siswa harus bisa mengartikan setiap simbol-simbol matematika dan rumus yang terdapat dalam matematika karena simbol-simbol matematika bersifat “artificial” yang baru memiliki arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya”.

Permasalahan seperti ini sering timbul pada siswa dalam proses pembelajaran, terutama pada materi yang memerlukan keterampilan penalaran

berbahasa seperti yang dikemukakan oleh Bambang R (dalam

http://rbaryans.wordpress.com/2008 ) bahwa :

”Banyak faktor yang menyebabkan matematika dianggap pelajaran sulit, diantaranya adalah karakteristik matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus yang membingungkan. Selain itu, beberapa pelajar tidak menyukai matematika karena matematika penuh dengan hitungan dan miskin komunikasi”.

(11)

3

(Departemen Pendidikan Nasional, 2004: 24). Sehingga diperlukan komunikasi matematika yang bertujuan untuk melatih siswa dalam membahasakan peristiwa di kehidupan sehari-hari ke dalam bahasa matematika.

Menurut Shurter dan Pierce (dalam Romadhina, 200 :28) pengertian penalaran adalah sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber yang relevan. Penalaran matematika sering kali diabaikan dengan anggapan tidak memberikan dampak secara langsung bagi siswa (dalam Nizar, 200 ). Bukti nyata tidak diperhatikannya aspek penalaran dalam pembelajaran matematika terlihat jelas pada pelaksanaan UAN dan kesulitan siswa pada materi tertentu yang membutuhkan proses penalaran (dalam Pikiran Rakyat, 200 ).

Daya nalar siswa dalam mata pelajaran matematika perlu ditumbuhkembangkan. Telah dijelaskan pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 50 /C/PP/2004 (Depdiknas, 2004), penalaran dan komunikasi merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika.

Dari observasi yang dilakukan peneliti pada pokok Persamaan Kuadrat di SMA Negeri 5 Binjai pada Kelas X-1 tahun ajaran 2012/2013, peneliti menemukan beberapa fakta. Diberikan 3 soal untuk mengukur kemampuan awal komunikasi matematika siswa, antara lain :

“1. Bentuklah persamaan kuadrat yang jumlah akar – akarnya -1 dan hasil kali akarnya 3!

2. Jika akar – akar persamaan kuadrat

3

x

2

5

x

1

0

adalah α dan β, maka

berapakah nilai

1

2

1

2

?

3. Pak Suryo akan membuat taman seluas 3 m2 di halaman rumahnya. Di

sekeliling taman itu, ia ingin membuat jalan yang lebarnya sama. Jika tanah di halaman rumahnya itu berukuran 10 m Χ 5 m, berapakah lebar jalan yang akan dibuatnya?”

Diperoleh 2% siswa tidak mampu menuliskan unsur yang diketahui, 58% siswa tidak mampu menuliskan unsur yang ditanya, 8% siswa tidak mampu membuat pemodelan matematika, 3% tidak mampu menentukan strategi penyelesaian, dan

1% tidak mampu memberikan jawaban akhir.

(12)

4

“1. Manakah dari persamaan berikut ini yang merupakan persamaan kuadrat :

5

2

4

c)

0

4

2

b)

0

4

3

)

2

x

x

y

x

x

a

Berikan alasan dan kesimpulan mu! 2. Tina berpendapat bahwa :

0

2

bx

c

x

disebut persamaan kuadrat

0

2

c

x

disebut persamaan kuadrat murni

0

2

bx

x

disebut persamaan kuadrat tak lengkap

Benarkah pendapat Tina? Berikan alasanmu! 3. ambarlah grafik fungsi

f

(

x

)

50

x

5

x

2 !”

Diperoleh 15% tidak mampu menyajikan pernyataan matematik secara tertulis, baik dalam bentuk gambar mupun diagram, 43% tidak mampu melakukan manipulasi matematika dan menarik kesimpulan, dan 1% tidak mampu memeriksa kesahihan suatu argumen.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika. Dari observasi yang dilakukan peneliti pada saat melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika. Hasil wawancara menegaskan bahwa pada proses pembelajaran jarang dilakukan pembelajaran kooperatif apalagi menerapkan model pembelajaran roup Investigation. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya sumber bahan belajar, dan proses pembelajaran yang cenderung pasif.

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematika yang meliputi kemampuan komunikasi matematika tulisan dan kemampuan penalaran matematika siswa masih sangat rendah.

(13)

5

1. . Ident f kas Masalah

Dari uraian latar belakang masalah, maka timbul beberapa masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Kemampuan matematika siswa masih rendah karena pelajaran

matematika di sekolah kurang disukai siswa.

2. Proses pembelajaran yang kurang menunjang siswa untuk

mengekspresikan kemampuan matematis yang dimiliki siswa.

3. Kemampuan komunikasi matematika siswa khususnya kemampuan

komunikasi matematika tulisan masih rendah.

4. Kemampuan penalaran matematika siswa cenderung lemah.

1. . Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe roup Investigation.

2. Kemampuan penalaran yang diukur adalah kemampuan penalaran

secara tertulis.

3. Kemampuan komunikasi matematika yang diukur adalah kemampuan

komunikasi tulisan (writing).

4. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu pokok bahasan fungsi kuadrat. 5. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas X di SMA Negeri 5 Binjai Tahun

Ajaran 2013 / 2014.

1. m san Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah hasil belajar kemampuan penalaran dan komunikasi

matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran model I lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang tanpa pembelajaran I (konvensional)?

2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran roup Investigation terhadap

(14)

1. an Penel t an

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kemampuan penalaran dan komunikasi matematika antara siswa yang mengikuti pembelajaran model I lebih tinggi dibandingkan siswa yang tanpa pembelajaran I (konvensional).

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pembelajaran roup

Investigation terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa.

1. Manfaat Penel t an

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan memberi hasil sebagai berikut :

1. Kepada peneliti, sebagai bahan acuan untuk dapat menerapkan model

pembelajaran yang paling sesuai dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan sebagai bahan acuan untuk penelitian lanjutan.

2. Kepada guru, sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif model pembelajaran pada pokok bahasan fungsi kuadrat.

(15)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa yang

diajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) lebih tinggi

daripada model konvensional pada materi pokok Fungsi Kuadrat di kelas X

SMA Negeri 5 Binjai T.A 2013/2014.

2. Terdapat pengaruh antara model pembelajaran GI dengan kemampuan

penalaran dan komunikasi matematika siswa. Sehingga penggunaan model

pembelajaran GI akan memberikan hasil kemampuan penalaran dan

komunikasi matematika yang lebih tinggi daripada penggunaan model

pembelajaran konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika, dapat menjadikan model Group Investigation

sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa.

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau belajar terlebih

dahulu materi pelajaran selanjutnya di rumah agar dalam pemebelajaran

mudah mengikuti arahan-arahan dari guru.

(16)

54

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003),

Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar

, Rineka

Cipta, Jakarta.

Ansari, Bansu I., (2009),

Komunikasi Matematika : Konsep dan Aplikasi

, Pena,

Banda Aceh.

Arifin, Zaenal, (2009),

Evaluasi Pembelajaran

, Rosda, Bandung.

Arikunto, S., (2006),

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

, Rineka

Cipta, Jakarta.

FMIPA UNIMED, (2010),

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi

, FMIPA,

Medan.

Isjoni, (2009),

Pembelajaran Kooperatif

, Pustaka Belajar.Yogyakarta.

Nizar, Ahmad, (2008),

Kontribusi Matematika Dalam Membangun Daya Nalar

dan Komunikasi Siswa,:

http.primopdf.com/2008/01/28/kontribusi-matematika-dalam-membangun-daya-nalar-dan-komunikasi-siswa/

(diakses pada tanggal 12 Januari 2013)

Romadhina, Dian, (2007),

Pengaruh Kemampuan Penalaran Dan Kemampuan

Komunikasi Matematik Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Siswa Kelas Ix Smp

Negeri 29 Semarang Melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Semarang, Semarang.

Rbaryans,

(2007),

Komunikasi

dalam

Matematika

,:

http://rbaryans.wordpress.com/2007/05/30/komunikasi-dalam-matematika/ (diakses pada tanggal 12 Januari 2013)

Siregar, Eveline dan Hartini Nara, 2010,

Teori Belajar dan Pembelajaran,

Ghalia Indonesia : Bogor.

Slavin, R., (2008),

Cooperatif Learning

, Nusa Media, Bandung.

Soejono, 1984,

Strategi Pembelajaran Matematika,

www.strategipembelajaranmatematika.com (diakses pada tanggal 12

Januari 2013)

Sudjana, (2005),

Metoda Statistika

, Tarsito, bandung.

(17)

55

Sugiyono, (2009),

Statistika Untuk Penelitian

, Alfabeta, Bandung.

Suprijono, Agus, 2010,

Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM

,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryosubroto, B, 2009,

Proses Belajar Mengajar di Sekolah Wawasan Baru

Beberapa Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus,

Rineka Cipta : Jakarta

Trianto, (2009),

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif

, Kencana,

Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Kantor Cabang Pembantu (DN) Syariah : 135 Sub Branches Offices. ATM/ADM Syariah

ditetapkan Undang-undang Darurat tentang penunjukan Pelabuhan Palembang menjadi perusahaan Negara dalam arti "Indische Bedrijvenwet" (Staatsblad 1927 No. bahwa menurut

[r]

Perbandingan mutu fisik dan disolusi produk generik dan merk dagang dilakukan agar dapat menunjukkan kecepatan pelepasan obat dari tablet dan laju pelepasan

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG.. GO PUBLIC DI BURSA

Pembuatan kalsium titanat dalam penelitian ini diperoleh dari pencampuran senyawa kalsium oksida yang disintesis dengan menggunakan sumber kalsium dari cangkang

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DISTANNAK-06/POKJA/2015 tanggal 07 Juli 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Pembuatan Pagar BRC

JKT48 Surakarta adalah salah satu fanbase yang berasal dari