• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMODINAMIKA DIKELAS XI SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TERMODINAMIKA DIKELAS XI SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI TERMODINAMIKADIKELAS XI SMA NEGERI 7MEDAN

T.P. 2012/2013

Oleh : Elisabeth Hutasoit

NIM. 409121022

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada

penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Termodinamika Di Kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak

Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, Bapak Prof. Dr. M.B. Harahap, M.S., dan Dr.

Derlina, M.Si, selaku Dosen penguji yang telah memberikan saran-saran mulai

dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga kepada Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran- saran dalam

perkuliahan dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf pegawai

jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs.

H.Muhammad Daud, MM., selaku kepala SMA Negeri 7 Medan, serta bapak dan

ibu guru yang telah membantu penulis di sekolah tersebut yang telah membantu

penulis selama proses penelitian. Teristimewa saya sampaikan terima kasih

kepada ayahanda Gr. T.J. Hutasoit dan ibunda L. Sianipar atas dukungan doa dan

semangat yang luar biasa kepada penulis,Terima kasih juga untuk abangku, Daniel

Hutasoit, dan adikku, Naomi Hutasoit, Nissi Hutasoit yang selalu menyemangati

dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih terkhusus kepada Andri W.

(4)

juga kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik B 2009 khususnya Merta

Simbolon, Shinta Sonia Gultom atas kebersamaannya dalam suka dan duka dalam

menyelesaikan program studi pendidikan fisika selama 4 tahun serta teman-teman

semua yang tidak disebutkan namanya satu persatu disini yang telah memberikan

dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.

Medan, 05 Juli 2013

Penulis,

(5)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan pembelajaran kooperatif 11

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengumpul Hasil Belajar 32

Tabel 4.1 Perbandingan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas 38

Kontrol

Tabel 4.2 Perbandingan nilai postest kelas eksperimen dan kelas 39

Kontrol

Tabel 4.3 Uji normalitas data dengan Uji Liliefors 41

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Varians 41

Tabel 4.5 Uji Hipotesis 42

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Defenisi Belajar 6

2.1.2 Hasil Belajar 7

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.5 Beberapa Tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw 13

2.1.7 Media Pembelajaran 15

2.1.8 Media Animasi 15

2.1.9 Model Pembelajaran Konvensional 16

2.2 Materi Termodinamika 17

2.2.1 Sistem Termodinamika 17

2.2.2 Pengertian Energi Dalam 18

2.2.3 Formulasi Usaha, Kalor dan Energi Dalam 19

2.2.4 Proses-proses Termodinamika Gas 20

2.2.5 Hukum I Termodinamika 24

2.2.6 Kapasitas Kalor Gas 24

2.2.7 Hukum II Termodinamika 26

(7)

vii

2.2.9 Mesin Pendingin 27

2.3. Kerangka Konseptual 29

2.4. Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2 Populasi dan Sampel 31

3.3 Variabel Penelitian 31

3.4 Metode Penelitian 31

3.5 Instrumen Penelitian 32

3.6 Prosedur Penelitian 33

3.7 Analisis Data 34

3.7.1 Uji Normalitas 34

3.7.2 Uji Homogenitas 35

3.7.3 Uji Hipotesis 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38

4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Deskripsi data penelitian 38

4.1.2 Analisis data 40

4.2 Pembahasan 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Proses Isokhorik 21

Gambar 2.2 Grafik Proses Isotermik 22

Gambar 2.3 Grafik Proses Isobarik 23

Gambar 2.4 Grafik Proses Adiabatik 23

Gambar 2.5 Siklus Carnot 26

Gambar 4.1 Diagram perbandingan nilai pretest kelas eksperimen 40

Dan kelas kontrol

Gambar 4.2 Diagram perbandingan nilai postes pada kelas eksperimen 40

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 51

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 86

Lampiran 3 Instrumen Penelitian 94

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 106

Lampiran 5 Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas eksperimen 111

Lampiran 6 Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas eksperimen 112

Lampiran 7 Tabulasi hasil jawaban pretest siswa kelas kontrol 113

Lampiran 8 Tabulasi hasil jawaban postest siswa kelas kontrol 114

Lampiran 9 Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran 115

kooperatif tipe jigsaw (kelas eksperimen)

Lampiran 10 Data hasil belajar siswa pada model pembelajaran 117

konvensional(kelas kontrol)

Lampiran 11 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest 119

dan postest pada kelas eksperimen

Lampiran 12 Perhitungan rata-rata dan standard deviasi data pretest 120

dan postest pada kelas kontrol

Lampiran 13 Uji Normalitas data 121

Lampiran 14 Uji homogenitas data pretest dan postest 125

Lampiran 15 Uji Hipotesis 127

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 131

Lampiran 17 Kriteria Penilaian Observasi aktivitas siswa 133

Lampiran 18 Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kelompok 135

Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian 142

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia, dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas

pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik sumber daya

manusia kearah positif baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya.

Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di kelas.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa

secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika

kemampuan sumber daya manusia rendah, maka manusia tidak akan mampu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

akhir-akhir ini.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah maupun praktisi pendidikan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari usaha pemerintah

dalam melakukan inovasi seperti perubahan kurikulum, penataan guru dan dosen,

memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan, penggunaan metode, model, dan

pendekatan mengajar, juga pelaksanaan penelitian. Kesemuanya dilakukan dalam

upaya untuk memperbaiki pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah yang

pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa (Turnip, 2007).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 7

Medan dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi fisika bahwa

hasil ulangan harian fisika belum memuaskan, dimana nilai rata-rata siswa hanya

berkisar antara 40-50. Jika dilihat dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

yaitu 70 yang ditetapkan oleh sekolah untuk menyatakan siswa tuntas dalam

belajar fisika, hanya 1-5 orang saja yang mampu mencapai nilai tersebut. Ketika

(11)

2

penilaian tugas pribadi, kehadiran siswa, dan disiplin siswa. Berdasarkan uraian di

atas, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa pada pembelajaran fisika masih

tergolong rendah. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen

angket yang disebarkan kepada 40 siswa diperoleh bahwa 62,86 % siswa

mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 28,57 % siswa mengatakan fisika

tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 8,57 % siswa mengatakan fisika

menarik dan menyenangkan.

Rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan hasil wawancara guru fisika

tersebut disebabkan oleh: (1) Model pembelajaran fisika kurang bervariasi (model

konvensional), dimana proses belajar mengajar yang dilakukan terpusat pada guru

(teacher centered), dengan urutan menjelaskan, memberi contoh, latihan dan

penugasan. Variasi metode pembelajaran yang diberikan guru tidak disesuaikan

berdasarkan karakteristik materi pelajaran yang diajarkan. (2) Guru jarang sekali

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintraksi dengan teman sejawat

atau dengan guru dalam upaya mengembangkan pengetahuan siswa yang

menyebabkan mereka menjadi pasif dan sulit untuk memahami dan menguasai

materi pelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa tidak maksimal.

Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang

dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan

model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif

sehingga siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan. Model pembelajaran

tersebut salah satunya model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa agar mampu

berpikir dan bekerja secara kelompok, berdiskusi untuk memecahkan suatu

permasalahan dan selanjutnya bertanggung jawab untuk melaporkan jawabannya

kepada anggota kelompok yang lain.

Ada beberapa tipe yang dapat diterapkan dalam model pembelajaran

kooperatif, antara lain: 1) Student Team Achievement Divisions (STAD); 2)

Jigsaw; 3) Group investigation (GI); dan 4) Struktural yang meliputi Think Pair

Share (TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Dalam penelitian ini peneliti

(12)

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa saling

membantu dan termotivasi menguasai ketrampilan yang diberikan oleh guru.

Dalam model pembelajaran tipe Jigsaw, setiap anggota kelompok bertanggung

jawab atas penugasan bagian dari materi belajar yang ditugaskan kepadanya lalu

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompoknya yang lain. Kelebihan

dari model ini adalah pada saat kelompok diskusi siswa lebih terpimpin karena

masing siswa sudah mempunyai materi untuk ditanggung jawabi

masing-masing, siswa lebih aktif dan bertanggung jawab, lebih menguasai permasalahan

karena masing-masing siswa terlibat. Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih

baik, model pembelajaran ini disertai dengan media animasi guna memudahkan

siswa mempelajari dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari. Penelitian

mengenai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah pernah diteliti oleh peneliti

sebelumnya. Peneliti sebelumnya Andar Saragih (2008) dan Vivianti Sirait (2011)

, hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa, tetapi

masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain: (1) Teknik pengelompokan

yang dilakukan berdasarkan absensi sehingga dapat memungkinkan dalam

kelompok hanya terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah dan

berkemampuan tinggi dalam satu kelompok sehingga kelompok yang

berkemampuan rendah jauh ketinggalan dari pada kelompok lainnya dan dapat

memungkinkan siswa malas belajar. (2) Penyampaian materi pelajaran oleh

anggota kelompok ahli kepada kelompok asal kurang efektif. Dimana kelompok

ahli masih canggung saat menjelaskan materi pelajaran kepada anggota kelompok

asal. Dalam menyampaikan materi pelajaran mereka masih bergantung kepada

teks dan kurangnya rasa percaya diri karena mereka beranggapan belum mampu

untuk menyampaikan materi pelajaran.

Upaya yang akan dilakukan adalah teknik pengelompokan dilakukan

berdasarkan keheterogenan nilai pretes siswa, sehingga anggota kelompok terdiri

dari berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Disamping itu juga akan

diberikan pelatihan-pelatihan, sehingga siswa mampu untuk menjelaskan materi

(13)

4

menggunakan media, sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar yang nantinya

akan menimbulkan keaktifan mereka dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian diberi judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Termodinamika Kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan pada penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.

2) Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

3) Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.

4) Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:

1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen dan model konvensional

untuk kelas kontrol pada materi Termodinamika.

2) Objek yang diteliti adalah siswa kelas XI SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif

tipe Jigsaw menggunakan animasi pada materi Termodinamika di kelas XI

(14)

2) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran

konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA

Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013?

3) Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi

Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi pada

materi Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013.

2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan

model pembelajaran konvensional pada materi Termodinamika di kelas XI

semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013.

3) Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model kooperatif tipe Jigsaw

menggunakan animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi

Termodinamika di kelas XI semester 2 SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini, diantaranya:

1) Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar fisika di masa yang akan datang.

2) Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan

model pembelajaran tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa.

3) Menambah informasi dan literatur dalam dunia pendidikan khususnya

(15)

47

47 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah

1. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan animasi

memiliki nilai rata-rata 73,2.

2. Hasil belajar siswa pada materi Termodinamika yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 66,8.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,782 >

1,994) artinya Ha diterima yakni ada perbedaan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

menggunakan animasi dan model pembelajaran konvensional pada materi

Termodinamika di Kelas XI semester II SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013, dengan kata lain bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw menggunakan animasi memberikan pengaruh yang signifikan

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah :

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw :

1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang

akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya

diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe Jigsaw tidak

semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika salah

satu kelompok dipanggil oleh guru.

2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui

kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang

(16)

3. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam

pembelajaran untuk setiap fase dalam Jigsaw karena pada kooperatif tipe

Jigsaw memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa

(17)

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Intisari Fisika. Penerbit Pustaka Sandro Jaya, Jakarta.

Abdurahman, M., (2003), Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Bueche, F.J., (1998), Teori dan Soal-soal Fisika, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dahar, R.W., (1988), Teori-teori Belajar, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA Unimed.

Hamalik, O., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara

Isjoni., (2009). Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Kanginan, M. (2007). Fisika untuk sma kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Lie, A., (2008). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning Di Ruang Kelas, Penerbit PT,Grasindo, Jakarta.

Prasodjo, B., (2005). Teori dan Aplikasi Fisika, Penerbit Yudhistira, Bogor.

Ruwanto, B., (2004). Asas-Asas Fisika 2b. Jakarta : Yudhistira.

Sanjaya, W., (2008). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Prenada Media: Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik

(18)

Slameto., (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E., (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Penerbit

Nusa Media : Bandung

Sudjana., (2005). Evaluasi Statistika. Tarsito, Bandung.

Sukardi., (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono., (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar, Surabaya.

Trianto., (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Turnip, B., (2007), Penerapan model pembelajaran kooperatif Think-pair-share pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP,

Gambar

Tabel 2.1 Tahapan pembelajaran kooperatif
Gambar 2.1 Grafik Proses Isokhorik

Referensi

Dokumen terkait

Dengan diketahuinya hubungan dukungan sosial keluarga dengan kesepian pada lanjut usia, dapat dijadikan sebagai bahan untuk usaha kesehatan baik promotif maupun

Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis aspek kognitif menurut TIMSS yang telah ditentukan pada soal-soal latihan matematika prosentase soal knowing (pengetahuan)

Pendekatan pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA) berbeda dengan pendekatan pada tingkat pendidikan dasar. Usia remaja adalah masa bermain dengan kelompok dan

Hal ini mungkin disebabkan oleh penggabungan citra wajah dari database yang berbeda menjadi faktor lain yang dapat mempengaruhi akurasi pengenalan karena skenario

[r]

Kesehatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan.. bimbingan dalam penyusunan

This research explores how the capitalism system degrades the human values into just a commodification as reflected in John Steinbeck’s Grapes of Wrath. This is a

Telah dilakukan penelitian hubungan ukuran testes dengan volume semen pada sapi Simmental di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Tuah Sakato Kota Payakumbuh.. Materi yang