HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI, KOMPETENSI PROFESIONAL, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN
KERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ACEH TENGAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
S A M S U D D I N NIM. 8106132041
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI, KOMPETENSI PROFESIONAL, DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN
KERJA GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN ACEH TENGAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
S A M S U D D I N NIM. 8106132041
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
SAMSUDDIN. NIM. 8106132041. Correlation Cultural Organization, Professional Competence and Commitment Job Satisfaction with Work Commitment Teacher High Schools in Central Aceh District. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.
This study aimed to determine: (1) the relationship of organizational culture to work commitments, (2) the relationship of professional competence with work commitments, (3) the relationship of job satisfaction with work commitments, and (4) the relationship of organizational culture, professional competence, and job satisfaction with work commitment.
Subjects were teacher high schools in Central Aceh District. with total sample of 179 people. Research sampling technique used random sampling method. Descriptive research method aimed at obtaining information about the symptoms when the study was conducted.
Prior to this research instrument research first tested, followed by testing the validity and reliability testing. Instruments of work commitments valid questionnaires obtained 24 points out of 30 questionnaire items were tested, and has a reliability of 0.781. Organizational culture instrument valid questionnaires obtained 26 of the 30 items tested questionnaire items, and the reliability coefficient of 0.900. Instruments of professional competence valid questionnaires obtained 25 points from 30 points questionnaires tested, and reliability coefficient of 0.893. Instruments are valid job satisfaction questionnaire obtained 25 grains of the 30 questionnaire items were tested, and the reliability coefficient of 0.881.
Based on the hypothesis testing can be concluded: (1) there is a significant relationship between organizational culture with work commitments amounting ry1,23 = 0.348> rtable = 0.138 and tobserve = 7.050> ttable = 1.645, (2) there is a significant relationship between competence professionals with a commitment to work for ry2,13 = 0.341> rtable = 0.138 and tobserve = 6.849> ttable = 1.645, (3) there is a significant relationship between job satisfaction with work commitments amounting ry3,12 = 0.279> rtable = 0.138 and tobserve = 5.141> ttable = 1.645, and (4) there is a significant relationship between organizational culture, professional competence, and job satisfaction with work commitments of Ry(123) = 0.216> rtable = 0.138 and Fobserve = 16.106> Ftable= 2.65.
ABSTRAK
SAMSUDDIN. NIM. 8106132041. Hubungan Budaya Organisasi, Kompetensi Profesional, dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan Penulis kelapangan waktu dan kemampuan berpikir
sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik, dan tak lupa selawat beriringkan
salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapatkan safaatnya diyaumil
mahsyar kelak. Amin ya robbal alamin.
Tesis ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan di Program Studi Administrasi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Dalam tesis ini penulis dibimbing oleh
dosen pembimbing memilih judul “Hubungan Budaya Organisasi, Kompetensi
Profesional, dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja Guru SMA Negeri di
Kabupaten Aceh Tengah”.
Dalam penulisan tesis ini, Penulis banyak mengalami hambatan dan rintangan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaiannya yang kesemuanya itu
disebabkan minimnya pengetahuan dan pengalaman Penulis dalam penelitian dan
penulisan karya ilmiah. Namun demikian, berkat bantuan dan bimbingan dari Dosen
Pembimbing: Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Prof. Dr. Abdul Hamid,
M.Pd., serta saran dan masukan dari Narasumber: Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,
M.Pd., Prof. Dr. Yusnadi, M.Si., dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., Penulis dapat
menyelesaikan tesis ini sesempurna mungkin.
Pada kesempatan yang baik ini dengan segala kerendahan hati Penulis
mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
4. Para Dosen Pengajar Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman belajar kepada Penulis selama duduk di bangku perkuliahan.
5. Staf adminsitrasi Pascasarjana Universitas Negeri Medan lainnya atas bantuan
administrasi kepada Penulis selama mengikuti perkuliahan S2.
6. Teristimewa kepada kedua orang tua ayahanda Alm. Asian dan ibunda Syamsiah
serta mertuaku Burhanuddin dan Almh. Nurhayati atas do’anya, didikan, dan
bantuan moril/materil selama Penulis mengikuti perkuliahan.
7. Teristimewa isteri Isatirradiah dan anak-anakku, Tiara Mah Bengi, Naufal Fikri,
dan Nafil Fikri atas do’a dan dukungan sepenuhnya mulai Penulis kuliah sampai
selesai S2.
8. Rekan-rekan mahasiswa S2 Prodi Adminsitrasi Pendidikan Angkatan XIX-B
yang tidak dapat kusebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan dan
dukungannya kepada Penulis selama perkuliahan.
Untuk semua itu Penulis mendo’akan, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada Bapak/Ibu dan Saudara/i. Akhirnya
Penulis mengharapkan semoga tesis ini memberikan manfaat bagi peningkatan mutu
pendidikan pada masa yang akan datang.
Medan, Februari 2013 Penulis
v
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
5. Penelitian Yang Relevan ... 27
B. Kerangka Berpikir... 33
1. Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Komitmen Kerja 33 2. Hubungan antara Kompetensi Profesional dengan Komitmen Kerja ... 34
3. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja.. 34
4. Hubungan antara Budaya Organisasi, Kompetensi Profesional, dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Kerja ... 35
C. Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 37
A. Tempat dan Waktu Penelitian... 37
B. Metode Penelitian ... 37
D. Populasi dan Sampel ... 39
E. Teknik Pengumpulan Data... 42
F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 50
G. Hipotesis Statistik ... 57
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 58
A. Deskripsi Data Penelitian... 58
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 62
C. Uji Persyaratan Analisis... 65
D. Uji Hipotesis Penelitian ... 75
E. Temuan Penelitian ... 80
F. Pembahasan Penelitian ... 83
G. Keterbatasan Penelitian... 86
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 89
A. Kesimpulan ... 89
B. Implikasi ... 90
C. Saran ... 92
vii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1. Populasi Penelitian ... 43
2. Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Kerja ... 44
3. Kisi-kisi Instrumen Angket Budaya Organisasi... 45
4. Kisi-kisi Instrumen Angket Kompetensi Profesional ... 46
5. Kisi-kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 58
5. Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Kerja... 59
6. Distribusi Frekuensi Skor Budaya Organisasi ... 60
7. Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Profesional ... 61
8. Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan Kerja ... 62
9. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Kerja ... 63
10. Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Organisasi ... 64
11. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Profesional... 65
12. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 66
13. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X1... 68
14. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X2... 69
15. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y Atas X3... 71
16. Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian... 72
17. Ringkasan Hasil Analisis Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 73
18. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda... 113
19. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Komitmen Kerja... 115
20. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Komitmen Kerja... 119
21. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Butir Angket Budaya Organisasi 121 22. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Budaya Organisasi .. 125
23. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kompetensi Profesional . 127 24. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Kompetensi Profesional ... 127
25. Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kepuasan Kerja ... 131
26. Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Kepuasan Kerja ... 133
27. Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Kerja ... 144
28. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Organisasi... 145
29. Distribusi Frekuensi Variabel Kompetensi Profesional... 147
30. Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja... 149
31. Tingkat Kecenderungan Variabel Komitmen Kerja ... 151
32. Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Organisasi ... 152
33. Tingkat Kecenderungan Variabel Kompetensi Profesional... 152
34. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepuasan Kerja... 153
36. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X2... 163
37. Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) Y atas X3... 169
38. Liliefors Variabel Y atas X1... 175
39. Liliefors Variabel Y atas X2... 180
40. Liliefors Variabel Y atas X3... 184
41. Pengelompokkan Data Y Berdasarkan X1... 189
42. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Y Berdasarkan X1... 194
43. Pengelompokkan Data Y Berdasarkan X2... 196
44. Uji Homogenitas Varians Data Pengelompokkan Variabel Y Berdasarkan X2... 201
45. Pengelompokkan Data Y Berdasarkan X3... 203
ix
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
1. Paradigma Penelitian... 39
2. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian... 41
3. Histogram Skor Komitmen Kerja ... 59
4. Histogram Skor Budaya Organisasi ... 60
5. Histogram Skor Kompetensi Profesional... 61
6. Histogram Skor Kepuasan Kerja... 62
7. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 67
8. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 69
9. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X3dengan Y... 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar memilki multi peran, tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukantransfer of knowledge, tetapi juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi mengembangkan alternatif, dan memobilitas siswa dalam belajar. Artinya guru memilki tugas dan tanggung jawab yang kompleks terhadap pencapaian tujuan pendidikan, dimana guru tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan dan memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, namun juga dituntut untuk menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi siswa. Untuk itu guru dituntut lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.
2
upaya untuk meningkatkan kualitas guru adalah dengan cara meningkatkan komitmen kerjanya, sebab dengan komitmen kerja guru yang meningkat maka guru akan berusaha untuk meningkatkan profesi dan mutunya dengan demikian diharapkan keberhasilan pendidikan akan tercapai.
Komitmen kerja guru itu bisa dilaksanakan dengan beberapa cara di antaranya adalah organisasi dapat membuat iklim organisasi yang berpihak pada kesejahteraan guru, terbuka dan menekankan pada prestasi, bisa pula komitmen kerja ditingkatkan menggunakan faktor kepuasan kerja. Komitmen dalam dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja atau produktivitas seseorang, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk bekerja.
3
bijak serta siswa yang tingkah lakunya menjengkelkan. Di lain pihak, ada dari mereka yang menurun semangatnya dalam mengajar, merasa bosan, jenuh dengan pekerjaan.
Di samping masalah di atas kenyataan hasil dari observasi pada bulan Oktober 2012 yang ada pada SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan hasil wawancara penulis dengan PKS I Sekolah bagian bidang kurikulum SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah bahwa terdapat beberapa hal yaitu: semangat kerja masih rendah, belum semua guru menyiapkan RPP, malasnya guru dalam memberikan materi pelajaran secara langsung-lebih suka menyuruh siswa menulis di depan kelas, tidak komitmennya guru dengan tugas mengajar di kelas, dan sering meninggalkan sekolah tanpa ijin kepala sekolah. Dari kenyataan ini, maka komitmen guru dalam bekerja di SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah masih perlu ditingkat. Hal ini dikarenakan, komitmen guru untuk bekerja dengan baik sangat menentukan pencapaian mutu belajar di sekolah. Morrow dalam Chang (1999), komitmen kerja merupakan sikap seseorang terhadap karirnya. Guru dengan komitmen karir yang tinggi diindikasikan memiliki kebutuhan dan harapan yang tinggi terhadap organisasi/ sekolah tempatnya bekerja, serta lebih termotivasi saat harapannya terpenuhi.
4
kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi. Strum (1998) dalam Sopiah (2008:164) mengemukakan ada 5 faktor yang berpengaruh terhadap komitmen kerja, yakni: (1) budaya keterbukaan; (2) kepuasan kerja; (3) kesempatan personal; (4) arah organisasi; dan (5) penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
Hasil penelitian yang dilakukan Irvianti, dkk (2009) menyatakan bahwa komitmen kerja dapat dipengaruhi budaya organisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap komitmen kerja karyawan. Budaya organisasi yang tertata dengan baik akan mempermudah guru melaksanakan tugasnya baik di dalam maupun di luar kelas. Budaya organisasi adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, bagaimana karyawan bersikap (Robbins, 2002:62). Budaya itu menyangkut bagaimana anggota itu mempersepsikan organisasi tersebut, bukan menyangkut apakah mereka menyukainya. Budaya itu menggambarkan bukan menilai. Budaya organisasi yang baik akan meningkatkan komitmen kerja guru.
5
Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Salah satu kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi profesional. Hasil penelitian Koesmono (2007) menyatakan terdapat pengaruh kompetensi profesional terhadap komitmen kerja. Dengan kompetensi profesional yang baik, maka proses pemberian materi pendidikan akan berjalan dengan lancar, dan proses pengelolaan pendidikan mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu.
Komitmen guru dalam bekerja juga dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja sebagaimana hasil penelitian Zagladi (2005) yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Hasil ini menggambarkan kepuasan kerja yang baik akan meningkatkan komitmen kerja seseorang. Kepuasan kerja adalah suatu sikap positif dan juga bisa negatif yang dimiliki individu terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan hubungan dengan rekan kerja (Gibson, dkk, 1991:150). Individu yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap kerja itu, individu yang tidak berpuas hati dengan kerja mempunyai sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu (Robbins, 1989:139).
6
budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen afektif guru, antara lain: budaya keterbukaan, kepuasan kerja, kesempatan personal, arah organisasi, penghargaan kerja, budaya organisasi, dan kompetensi profesional guru.
C. Pembatasan Masalah
Masalah komitmen kerja sangat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja dengan komitmen kerja. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi dengan komitmen
7
2. Apakah terdapat hubungan antara kompetensi profesional dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah?
3. Apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah?
4. Apakah terdapat hubungan antara budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara budaya organisasi dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
2. Hubungan antara kompetensi profesional dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
3. Hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen kerja guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
8
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan komitmen kerja guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan komitmen kerja guru.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan komitmen kerja guru untuk peningkatan mutu pendidikan.
2) Sebagai bahan masukan dalam melihat keterhubungan antara budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja dalam upaya meningkatkan komitmen kerja guru.
b. Bagi Kepala Sekolah
1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan guru selama berada di kelas dan sekolah.
2) Sebagai bahan masukan dalam upaya terus meningkatkan komitmen kerja guru.
c. Bagi Sekolah
9
d. Bagi Peneliti Lain
89 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara budaya organisasi
dengan komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh
Tengah, artinya semakin baik budaya organisasi maka semakin baik juga
komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kompetensi
profesional dengan komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten
Aceh Tengah, artinya semakin baik kompetensi profesional maka
semakin baik juga komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten
Aceh Tengah.
3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepuasan kerja
dengan komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh
Tengah, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga
komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah.
4. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara budaya organisasi,
kompetensi profesional, dan kepuasan kerja dengan komitmen kerja pada
guru SMA Negeri di Kabupaten Aceh Tengah, artinya semakin baik
90
semakin baik juga komitmen kerja pada guru SMA Negeri di Kabupaten
Aceh Tengah.
B. Implikasi
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian, di antaranya:
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya
meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan budaya
organisasi. Budaya organisasi guru di sekolah harus terus mendapat
perhatian dari pihak sekolah. Semakin baik lingkungan sekolah yang
dirasakan guru, akan semakin membuat guru berkeinginan untuk terus
bekerja di sekolah tersebut. Upaya perbaikan dapat dilakukan pihak sekolah
dengan memperhatikan perasaan aman yaitu dengan menyediakan jaminan
keamanan bagi setiap guru yang mengajar di sekolah. Dalam meningkatkan
loyalitas guru, sekolah memberikan apresiasi kepada setiap guru yang telah
berprestasi dalam pekerjaannya. Dengan adanya upaya tersebut, komitmen
kerja guru di sekolah dapat ditingkatkan.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua yang diajukan, maka upaya
meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan kompetensi
profesional guru. Kompetensi profesional membawa guru dalam melakukan
91
dalam mengajar di kelas. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru dalam
peningkatan kompetensi profesional di antaranya: mencari tahu teknologi
baru terkait kemampuan mengajarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
membaca buku-buku media/metode mengajar, mencoba berbagai metode
mengajar di kelas. Selain itu hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan
mengembangkan rencana dan jadwal mengajar di kelas dengan sebaik
mungkin. Dalam hal ini, guru harus mempersiapkan setiap RPP dan bahan
pelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa di
kelas. Dengan adanya upaya ini akan meningkatkan kompetensi profesional
yang dan nantinya akan meningkatkan komitmen kerja guru.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya
meningkatkan komitmen kerja adalah dengan menciptakan kepuasan kerja.
Kepuasan yang dirasakan guru selama bekerja di sekolah memberikan
keinginan guru untuk tetap bekerja dengan baik di sekolah. Upaya yang
dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kepuasan kerja guru di
antaranya menyukai pekerjaan yang penuh tantangan. Hal ini dapat
dilakukan sekolah dengan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang
menantang guru untuk bekerja dengan baik. Bagi guru yang dapat
menyelesaikan pekerjaan tersebut diberikan penghargaan yang adil. Selain
itu, sekolah harus dapat menciptakan kondisi kerja yang mendukung
pekerjaan guru. Dengan adanya upaya ini akan meningkat kepuasan kerja
92
4. Dengan diterimanya hipotesis keempat yang diajukan, maka upaya
meningkatkan komitmen kerja adalah dengan meningkatkan budaya
organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja. Upaya yang dapat
dilakukan sekolah adalah dengan budaya organisasi sekolah yang
mendukung pekerjaan guru, yang akan menumbuhkan keinginan guru untuk
tetap bekerja di sekolah. Selain itu, sekolah harus dapat mendorong guru
untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya, yang dilakukan dengan
menyediakan media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
berlatih metode mengajar terbaru. Hal lain yang dapat dilakukan sekolah
adalah meningkatkan kepuasan guru dalam bekerja. Sekolah harus berupaya
melakukan berbagai hal-hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru,
seperti dengan memberikan apresiasi atas setiap prestasi guru di sekolah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan budaya organisasi diharapkan pada guru berkeinginan
melakukan berbagai hal yang mendukung pelaksanaan pekerjaannya di
sekolah. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mematuhi peraturan yang
berlaku di sekolahnya. Selain itu diharapkan kepada pihak sekolah untuk
93
sekolah, dan meningkatkan perasaan puas guru terhadap lingkungan
sekolahnya.
2. Untuk meningkatkan kompetensi profesional, diharapkan guru mau melaku
dan mengembangkan kompetensi profesionalnya dalam pembelajaran di
sekolah. Guru dapat melakukannya dengan keinginan untuk mencoba
metode-metode baru dalam mengajar di kelas. Selain itu diharapkan pihak
sekolah bersedia melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan
kompetensi profesional guru. Dalam hal ini pihak sekolah dapat melakukan
upaya-upaya seperti: memotivasi guru dalam mengembangkan ide-ide
kreatifnya, menyediakan fasilitas bekerja yang dapat mendukung guru dalam
mengembangkan kompetensi profesionalnya, dan menyediakan sumber daya
yang dapat membantu guru mewujudkan ide kreatifnya di sekolah.
3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, setiap guru diharapkan keinginannya
untuk terus bekerja dengan baik di sekolah. Dalam hal ini guru perlu
mengupayakan kondisi kerja yang dapat mendukung kelancaran
pekerjaannya. Selain itu diharapkan pihak sekolah dapat melakukan
berbagai upaya, seperti: pemberian pekerjaan yang dapat menantang guru
dan sistem kompensasi yang adil bagi guru. Dengan ada upaya ini, kepuasan
guru dalam bekerja di sekolah dapat terus ditingkatkan.
4. Untuk meningkatkan komitmen kerja, diharapkan keinginan guru untuk
terus bekerja dengan baik di sekolahnya. Beberapa upaya yag dapat
dilakukan guru di antaranya: loyalitas pada sekolah dan terus berupaya
94
pihak sekolah dalam meningkatkan komitmen kerja guru di sekolah. Dalam
hal ini pihak sekolah dapat melakukannya dengan berusaha meningkatkan
budaya organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja pada guru
selama bekerja di sekolah. Diharapkan dengan upaya ini, komitmen kerja
guru dapat terus terjaga dengan baik.
5. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang hubungan antara budaya
organisasi, kompetensi profesional, dan kepuasan kerja dengan komitmen
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998.Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
________________. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Muhammad, Arni. 2006. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
Balitbang Diknas. 2004. Peningkatan Kemampuan Profesional dan Kesejahteraan Guru, Departemen Pendidikan Nasional, (Online).
http://www.diknas.go.id
Chang, Daniel. 1999. An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. San Fransisco: McGraw Hill
Charles, Hampden Turner. 1992. Creating Corporate Culture. Business Economics: Penerbit London
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. 1993. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Alih Bahasa Nunuk Adiarni, Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara
Greenberg, Jerald, Baron, Robert A. 1993. Behavior in Organizations – 4th Edition. Singapore: Allyn and Bacon
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada
Handoko, T. H. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu SP. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hofstede, 1993, “The Business of International Bussiness is Culture,” dalam Woetzel, Heidi Vermon, dan Wortzel, Lawrence H, Strategi Management in The Global Economy, Canada, John Wisley & Sons.Inc
58
Koesmono, H. Teman. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan dan Kompetensi Profesional Terhadap Komitmen Organisasi Dengan Variabel Moderasi Motivasi Perawat Rumah Sakit Swasta Surabaya”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 1, Maret 2007
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 4. Yogyakarta: BPFE
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Menon, Anil, Sundar G. Bharadwaj, Phani Tej Adidam, and Steven W. Edison (1999), “Antecedent and Consequences of Marketing Strategy Making : A model and a Test”,Journal of Marketing,Vol. 57 (April),p.18-40
Meyer, John P., Allen, Natalie J., Smith, Catherine A. 1993. “Commitment to Organizations and Occupations”. Journal of Applied Psychology, Vol. 78, No. 4, 538-551
Munandar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Newstroom, John W. & Davis K. 1989. Organizational Behavior, Reading & Exercise. Mc. Graw-Hill International Edition
Rivai, Veitzal dan Jauvani 2008. Performance Apprasial Sistem yang btepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Menigkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Robbins, Stephen P. 1996.Organizational Behaviour Concept, Controversiest, Applications. Prentice Hall. Inc, Englewoods Cliffs
________________. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang
Rumengan, RJ. 2002. “Budaya Organisasional: Paradigma Manajemen Yang Melejitkan Kinerja”,Usahawan, No.06/th.XXXI/Juni
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Penerbit Alfabeta
59
Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta: Sinar Grafika
Undang-Undang Nomor l4 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: Sinar Grafika
Usman, M.Uzer. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdikarya
Walker, W. James, (1998) “Integrating the Human Resources Function with the Business”,Human Resources Planning, Vol.17. No.2
Wibowo. 2007.Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada