LAMPIRAN II
SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016
TENTANG
RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
RENCANA BISNIS
BPRS : ………..
TAHUN : ………..
ALAMAT : ………..
DAFTAR ISI
Halaman Data Umum BPRS ………..
Ringkasan Eksekutif ……….
BAB I STRATEGI BISNIS DAN KEBIJAKAN ……….
A. Visi dan Misi BPRS ...
B. Arah Kebijakan BPRS ...
C. Kebijakan Tata Kelola dan Manajemen Risiko ...
D. Analisis Posisi BPRS dalam Kelompok Usaha Yang Sama Berdasarkan Aset, dan/atau Lokasi ...
E. Realisasi Pemberian Pembiayaan Kepada Debitur Menurut Jenis Usaha yang Mencakup Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ...
F. Strategi Pengembangan Bisnis ...
BAB II PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN
A. Proyeksi Neraca ………..
B. Proyeksi Laba Rugi ………
BAB III TARGET RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA A. Target Rasio Keuangan Pokok ………..
B. Target Rasio-Rasio Tertentu Lainnya ……….
BAB IV RENCANA PENGHIMPUNAN DANA ………..
A. Rencana Penghimpunan Dana Pihak Ketiga ………
B. Rencana Pendanaan Lainnya ………
BAB V RENCANA PENYALURAN DANA ………..
A. Rencana Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait ...
B. Rencana Penempatan Dana Pada Bank Lain ...
C. Rencana Penyaluran Pembiayaan Kepada Debitur Inti ………
D. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi Yang Menjadi Prioritas Dalam Pemberian Pembiayaan ………
E. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan
F. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad ………..
G. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Usaha Debitur yang Mencakup Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Usaha Menengah ……….
BAB VI RENCANA PERMODALAN ………
A. Proyeksi Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Rasio Modal Inti Minimum ………
B. Rencana Perubahan Modal ………
BAB VII RENCANA PENGEMBANGAN ORGANISASI, TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ……….
A. Rencana Pengembangan Organisasi ...
B. Rencana Pengembangan Teknologi Informasi ...
A. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia ………..
B. Rencana Pemanfaatan Tenaga Alih Daya (Outsourcing) ………..
BAB VIII RENCANA PENERBITAN PRODUK DAN/ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU...
BAB IX RENCANA PENGEMBANGAN DAN/ATAU PERUBAHAN JARINGAN KANTOR...
BAB X INFORMASI LAINNYA...
DATA UMUM
1. Nama BPRS : 2. Alamat Lengkap : 3. Telepon dan Fax :
4. NPWP :
5. Pemegang Saham :
Nama Pemilik Jumlah Persentase
6. Komisaris :
Nama Jabatan
7. Direksi :
Nama Jabatan
8. Dewan Pengawas Syariah
Nama Jabatan
RINGKASAN EKSEKUTIF
Ringkasan eksekutif paling sedikit meliputi:
a. Rencana dan langkah-langkah strategis
Bagian ini menguraikan rencana dan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh BPRS dalam jangka pendek untuk periode 1 (satu) tahun, jangka menengah untuk periode 3 (tiga) tahun, dan strategi pengembangan jangka panjang untuk periode 5 (lima) tahun.
*) Rencana strategi jangka panjang hanya disampaikan apabila terdapat perubahan.
b. Indikator keuangan utama
Bagian ini menguraikan indikator keuangan utama yang memuat kinerja BPRS dan proyeksi dari faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas sesuai dengan penilaian tingkat kesehatan BPRS posisi akhir bulan September pada tahun penyusunan Rencana Bisnis dan proyeksi jangka pendek dari faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas sesuai dengan penilaian tingkat kesehatan BPRS. Contoh tabel indikator keuangan utama Rencana Bisnis BPRS tahun 2017 untuk BPRS dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) adalah sebagai berikut:
Indikator Aktual
Sep 2016
Proyeksi Des
2016
Tahun 2017 Tahun
2018 Tahun 2019 Jun Des
Rasio KPMM
Rasio Proyeksi Kecukupan Modal Rasio Modal Inti terhadap ATMR Rasio Kualitas Aktiva Produktif (EAQ)
a. Jangka Pendek
b. Jangka Menengah
c. Jangka Panjang *)
Indikator Aktual Sep 2016
Proyeksi Des
2016
Tahun 2017 Tahun
2018 Tahun 2019 Jun Des
Rasio NPF-Gross Rasio NPF-Net
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio Aset yang menghasilkan pendapatan (IGA)
Rasio Net Margin Operasional Utama (NSOM)
Rasio Return On Assets (ROA) Cash Ratio
Rasio Shortterm Mismatch (STM) Financing to Deposit Ratio (FDR)
Rasio Pembiayaan UMKM terhadap Total Pembiayaan
c. Target jangka pendek dan jangka menengah
Target jangka pendek memuat target kegiatan usaha BPRS selama 1 (satu) tahun ke depan, antara lain mencakup penurunan tingkat Non Performing Financing (NPF), peningkatan fungsi intermediasi, dan peningkatan efisiensi.
Target jangka menengah memuat target kegiatan usaha selama 3 (tiga) tahun ke depan, antara lain mencakup upaya penguatan permodalan, serta penerapan tata kelola dan manajemen risiko BPRS yang mengacu pada ketentuan mengenai tata kelola dan manajemen risiko bagi BPRS.
a. Jangka Pendek
b. Jangka Menengah
BAB I
STRATEGI BISNIS DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi BPRS
Bagian ini memuat visi dan misi BPRS yang disusun dan disampaikan oleh BPRS setiap periode 5 tahun sekali sepanjang tidak terdapat perubahan.
B. Arah Kebijakan BPRS
Bagian ini memuat arah kebijakan BPRS yang dijelaskan dalam jangka pendek untuk periode 1 (satu) tahun, jangka menengah untuk periode 3 (tiga) tahun, dan rencana strategi pengembangan jangka panjang untuk periode 5 (lima) tahun yang mencakup informasi umum kebijakan BPRS yang ditetapkan oleh manajemen dalam pengembangan usaha BPRS di waktu yang akan datang.
C. Kebijakan Tata Kelola dan Manajemen Risiko
Bagian ini memuat kebijakan tata kelola dan manajemen risiko BPRS yang meliputi informasi mengenai langkah-langkah dalam menerapkan manajemen
risiko dan kebijakan dalam melaksanakan tata kelola, termasuk kebijakan remunerasi yang mencakup pemberian gaji, bonus dan fasilitas lain.
Dalam hal belum terdapat ketentuan khusus yang mengatur mengenai penerapan tata kelola BPRS dan manajemen risiko BPRS, kebijakan penerapan tata kelola dan manajemen risiko BPRS mengacu pada ketentuan mengenai penilaian tingkat kesehatan BPRS.
D. Analisis Posisi BPRS dalam Kelompok Usaha yang Sama Berdasarkan Aset, dan/atau Lokasi
Bagian ini memuat analisis posisi BPRS dalam kelompok usaha yang sama berdasarkan aset dan/atau lokasi serta menjelaskan pula permasalahan dan hambatan BPRS dalam menghadapi persaingan dengan BPRS lain dalam kelompok usaha yang sama.
E. Realisasi Pemberian Pembiayaan kepada Debitur Menurut Jenis Usaha yang Mencakup Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Bagian ini memuat realisasi pemberian pembiayaan yang dikelompokkan menurut jenis usaha mikro, kecil dan menengah. Kriteria jenis usaha mikro, kecil dan
menengah mengacu pada Undang-undang mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah.
F. Strategi Pengembangan Bisnis
Bagian ini menjelaskan strategi pengembangan bisnis yang antara lain memuat informasi langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan usaha BPRS yang telah ditetapkan, termasuk penjelasan mengenai strategi pengembangan organisasi dan teknologi informasi, dan strategi untuk mengantisipasi perubahan kondisi eksternal.
BAB II
PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN A. Proyeksi Neraca
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember 1. Kas
2. Penempatan Pada Bank Indonesia 3. Penempatan Pada Bank Lain 4. a. Piutang Murabahah
b. Pendapatan Margin Murabahah yang ditangguhkan -/- c. Piutang Salam
d. Piutang Istishna'
e. Pendapatan Margin Istishna' yang ditangguhkan -/- 5.
a. Pembiayaan Mudharabah b. Pembiayaan Musyarakah 6. Pembiayaan Ijarah
a. Aktiva Ijarah
b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah -/- 7 Piutang Transaksi Multijasa
a. Transaksi Multijasa
b. Pendapatan Transaksi Multijasa Yang Ditangguhkan -/- 8 Qardh
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- a. Cadangan Umum
b. Cadangan Khusus
10. Aktiva Istishna dalam Penyelesaian 11. Termin Istishna' -/-
12. Persediaan
13. Agunan yang diambil alih 14. Aktiva dalam valuta asing 15. Aktiva Tetap dan Inventaris
a. Tanah dan Gedung
b. Akumulasi Penyusutan Gedung -/- c. Inventaris
d. Akumulasi Penyusutan Inventaris -/- 16. Rupa-Rupa Aktiva
TOTAL ASET
Proyeksi
Tahun X+1 Tahun X+2 AKTIVA
Piutang
Pembiayaan
PROYEKSI NERACA
(dalam ribuan Rp)
No. POS - POS Tahun X
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember PASIVA
1. Kewajiban segera 2. Tabungan wadiah 3. Dana Investasi
a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah 3. Kewajiban kepada Bank Indonesia 4. Kewajiban kepada Bank Lain 5. Kewajiban Lainnya
6. Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 7 Pembiayaan/Investasi Subordinasi 11. Rupa-Rupa Pasiva
12. Modal Pinjaman 13. Modal Disetor
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor -/- 14. Tambahan modal disetor
a. Agio b. Disagio -/- c. Modal sumbangan d. Dana setoran modal
15. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 16. Cadangan
a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan 17. Laba Ditahan 18. Laba/rugi
a. Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi -/- b. Tahun berjalan
i. Laba ii. Rugi -/- TOTAL PASIVA
Tahun X+1 Tahun X+2 Proyeksi
No. POS - POS Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan/pertimbangan penetapan proyeksi
B. Proyeksi Laba Rugi
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember
I. PENDAPATAN OPERASIONAL
A. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank
2. Dari Bank Indonesia
3. Dari bank - bank lain di Indonesia B. Pendapatan Operasional Lainnya
1. Jasa Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah) 2. Jasa Layanan
3. Pendapatan Qardh 4. Pendapatan Administrasi 5. Lainnya
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- A. Berdasarkan Non Profit Sharing
1. Pihak Ketiga bukan bank 2. Bank - Bank lain B. Berdasarkan Profit Sharing
1. Pihak Ketiga bukan bank 2 Bank - Bank lain III.
IV. BEBAN OPERASIONAL A. Beban Bonus Titipan Wadiah B. Premi
C. Tenaga Kerja
D. Pendidikan dan Pelatihan E. Penelitian dan Pengembangan F. Sewa
G. Promosi
H. Pajak - Pajak (Tidak termasuk pajak penghasilan) I. Pemeliharaan dan Perbaikan aktiva tetap dan Inventaris J. Penyusutan/Penyisihan/amortisasi/penghapusan K. Biaya Barang dan Jasa
L. Lainnya V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN XV. A. Jumlah Laba *)
B. Jumlah Rugi*)
*) Jumlah ini harus sesuai dengan laba rugi berjalan pada lampiran 1 Proyeksi Neraca-Pasiva nomor 18.b.
RUGI NON OPERASIONAL (VIII-VII) LABA TAHUN BERJALAN *) RUGI TAHUN BERJALAN *) ZAKAT
PROYEKSI LABA RUGI
Proyeksi
Tahun X+1 Tahun X+2
PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL
LABA OPERASIONAL (III-IV) RUGI OPERASIONAL (IV-III) PENDAPATAN NON OPERASIONAL BEBAN NON OPERASIONAL LABA NON OPERASIONAL (VII-VIII)
(dalam ribuan Rp)
No. POS - POS Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan/pertimbangan penetapan proyeksi
BAB III
TARGET RASIO-RASIO DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA
A. Target Rasio Keuangan Pokok
Bagian ini memuat target rasio keuangan pokok yang meliputi informasi penilaian atas kondisi permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas.
B. Target Rasio-Rasio Tertentu Lainnya
Bagian ini memuat target rasio-rasio tertentu lainnya yang meliputi proyeksi beberapa rasio terkait pembiayaan kepada debitur UMKM dan rasio dana pendidikan.
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember A.
1 Rasio CAR
2 Rasio Proyeksi Kecukupan Modal 3 Rasio Modal Inti terhadap ATMR 4 Rasio Kualitas Aktiva Produktif (EAQ) 5 Rasio NPF
a. Gross b. Netto
6 Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 7 Rasio aset yang menghasilkan pendapatan (IGA)
8 Rasio Net Margin Operasional utama (NSOM) 9 Rasio Return On Assets (ROA)
10 Cash Ratio (CR)
11 Rasio Short Term Mistmatch (STM) 12 Financing to Deposit Ratio (FDR) B.
1 Rasio Pembiayaan Produktif (UMKM) terhadap Total Pembiayaan 2 Rasio Dana Pendidikan dan Pelatihan*):
a. Rasio Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Anggaran SDM
b. Rasio Realisasi Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap total Dana Pendidikan dan Pelatihan yang dianggarkan
3 Rasio Agunan Yang Diambil Alih terhadap Total Pembiayaan
*)
RASIO KEUANGAN POKOK
RASIO-RASIO TERTENTU LAINNYA
Cakupan dana pendidikan dan pelatihan mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
Proyeksi
Tahun X+1 Tahun X+2 TARGET RASIO KEUANGAN POKOK DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA
No KOM PONEN Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan/pertimbangan penetapan target
Penjelasan mengenai formula rasio keuangan pokok sebagai berikut:
No. RASIO KEUANGAN
POKOK FORMULA PERHITUNGAN KETERANGAN
1 Rasio CAR Modal
ATMR Modal merupakan penjumlahan modal inti dengan modal pelengkap.
Perhitungan Modal mengacu pada ketentuan KPMM BPRS.
Perhitungan ATMR mengacu pada ketentuan KPMM BPRS.
2 Rasio Proyeksi Kecukupan Modal
CAR T1
CAR T0 CAR T1 merupakan hasil proyeksi KPMM untuk periode berikutnya berdasarkan perhitungan regresi dengan menggunakan data KPMM selama 12 bulan terakhir.
CAR T0 merupakan nilai KPMM BPRS pada periode penilaian.
3 Rasio Modal Inti
terhadap ATMR Modal Inti
Total ATMR Perhitungan Modal Inti dan ATMR mengacu pada ketentuan KPMM BPRS.
4 Rasio Kualitas
Aktiva Produktif Aktiva produktif yang diklasifikasikan
Aktiva produktif Aktiva produktif yang diklasifikasikan merupakan aktiva produktif yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
50% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar.
75% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan.
100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet.
Aktiva produktif merupakan aktiva produktif sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva BPRS.
5 Rasio NPF Pembiayaan non Lancar
Total Pembiayaan Pembiayaan non lancar adalah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai Penilaian Kualitas Aktiva BPRS.
Total pembiayaan adalah jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh BPRS.
6 Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional Beban Operasional merupakan beban yang dikeluarkan oleh bank untuk membiayai operasional BPRS termasuk bagi hasil kepada dana pihak ketiga.
Pendapatan Operasional merupakan pendapatan yang diterima oleh BPRS.
7 Rasio aset yang menghasilkan pendapatan
Aktiva Produktif – Non Performing Aset Total Aset
Aktiva produktif merupakan aktiva produktif sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva BPRS.
Non Performing Asset adalah Aktiva Produktif yang tergolong Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva BPRS.
Total Aset yang dimiliki oleh bank, yang dihitung berdasarkan data selama 12 bulan terakhir dari bulan laporan.
No. RASIO KEUANGAN
POKOK FORMULA PERHITUNGAN KETERANGAN
8 Rasio Net Margin Operasional Utama (NSOM)
Pendapatan Operasional Utama – Bagi Hasil - Biaya Operasional Utama
Rata-rata aset Produktif
Pendapatan Operasional Utama adalah pendapatan yang diterima oleh bank dari aktivitas penyaluran dana. Dihitung dari akumulasi pendapatan utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan laporan.
Bagi Hasil adalah distribusi bagi hasil yang dilakukan bank atas dana mudharabah yang diterima oleh bank. Dihitung dari akumulasi bagi hasil dalam 12 bulan terakhir dari bulan laporan.
Beban Operasional Utama adalah beban yang dikeluarkan oleh bank untuk membiayai aktivitas utama bank. Dihitung dari akumulasi biaya operasional utama dalam 12 bulan terakhir dari bulan laporan.
Aktiva produktif merupakan aktiva produktif sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai Penilaian Kualitas Aktiva bagi BPRS.
9 Rasio Return On
Assets Laba sebelum Pajak
Total Aset Laba sebelum pajak adalah laba yang diperoleh oleh bank sebelum perhitungan pajak dan telah memperhitungkan kekurangan PPA. Laba sebelum pajak diperoleh dari akumulasi laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir dari bulan laporan
Total Aset adalah total aset yang dimiliki oleh bank. Total Aset dihitung dari rata – rata 12 bulan terakhir dari bulan laporan 10 Cash Ratio Cash & Setara Kas
Kewajiban Lancar Cash & Setara Kas adalah kas, giro dan tabungan pada bank lain
Kewajiban Lancar meliputi tabungan, deposito, kewajiban kepada bank lain, kewajiban segera dan kewajiban lainnya yang jatuh tempo sampai dengan 1 bulan.
11 Rasio Short Term Mistmatch
Aktiva lancar 3 bulan
Kewajiban lancar 3 bulan Aktiva lancar 3 bulan adalah aktiva yang memiliki jatuh tempo sampai dengan 3 bulan meliputi Kas, Penempatan pada bank lain dan pembiayaan.
Kewajiban lancar 3 bulan adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh bank sampai dengan 3 bulan meliputi tabungan, deposito, kewajiban kepada bank lain, kewajiban segera, kewajiban lainnya dan pinjaman yang diterima.
12 Financing to Deposit Ratio
Total Pembiayaan
Total Dana Pihak Ketiga Total pembiayaan adalah jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh BPRS.
Total dana pihak ketiga adalah jumlah dana pihak ketiga berupa tabungan dan deposito.
13 Rasio Pembiayaan Produktif (UMKM) terhadap Total Pembiayaan
Total Pembiayaan Produktif Total Pembiayaan
Total pembiayaan produktif adalah jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh BPRS untuk usaha mikro, kecil, dan menengah.
Total pembiayaan adalah jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh BPRS.
BAB IV
RENCANA PENGHIMPUNAN DANA
A. Rencana Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Bagian ini memuat rencana penghimpunan dana pihak ketiga yang meliputi rencana penghimpunan tabungan dan deposito, serta informasi mengenai penabung dan deposan inti.
Informasi mengenai penabung inti merupakan informasi mengenai 25 (dua puluh lima) data penabung terbesar, sedangkan informasi mengenai deposan inti merupakan informasi mengenai 25 (dua puluh lima) data deposan terbesar.
Dalam hal pada Laporan Bulanan BPRS hanya terdapat data berdasarkan nomor rekening penabung dan data berdasarkan nomor rekening deposan, BPRS dapat menggunakan data 25 (dua puluh lima) rekening tabungan terbesar dan data 25 (dua puluh lima) rekening deposito terbesar untuk menyajikan informasi mengenai penabung dan deposan inti.
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember
A.
1. Dana Simpanan Wadiah a. Tabungan1)
2. Dana Investasi Tidak Terikat a.
b.
- 1 bulan - 3 bulan - 6 bulan - ≥ 12 bulan
TOTAL PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA 4)
B C D E F
1)Total pada baris ini harus sesuai dengan total Dana Simpanan Wadiah-Tabungan pada Proyeksi Neraca - Pasiva No.1b.
2)Total pada baris ini harus sesuai dengan total Dana Simpanan Wadiah-Lainnya pada Proyeksi Neraca - Pasiva No.1c.
3)Total pada baris ini harus sesuai dengan total Dana Investasi Tidak Terikat-Tabungan padaProyeksi Neraca - Pasiva No.2a.
4)Total pada baris ini harus sesuai dengan total Dana Investasi Tidak Terikat-Deposito pada Proyeksi Neraca - Pasiva No.2b.
% DEPOSAN INTI THD DANA PIHAK KETIGA
% PENABUNG DAN DEPOSAN INTI THD DANA PIHAK KETIGA DANA PIHAK KETIGA
Tabungan2) Deposito3)
PENABUNG INTI DEPOSAN INTI
% PENABUNG INTI THD DANA PIHAK KETIGA
RENCANA PENGHIM PUNAN DANA
(dalam ribuan Rp)
No POS-POS
Proyeksi Tahun X
B. Rencana Pendanaan Lainnya
Bagian ini memuat rencana pendanaan lainnya yang mencakup antara lain pinjaman dari bank lain dan/atau pinjaman lainnya termasuk linkage program.
Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember
JUMLAH
RENCANA PENDANAAN LAINNYA
(dalam ribuan Rp) No JENIS PENDANAAN LAINNYA
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk asumsi yang digunakan dalam menyusun rencana penghimpunan dana pihak ketiga dan strategi untuk merealisasikan rencana
tersebut
pppp
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk asumsi yang digunakan dalam menyusun rencana pendanaan lainnya dan strategi untuk merealisasikan rencana tersebut
BAB V
PENYALURAN DANA
A. Rencana Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
Pihak terkait adalah pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum penyaluran dana BPRS.
B. Rencana Penempatan Dana Pada Bank Lain
Rencana penempatan dana pada bank lain dalam bentuk:
1. giro dan/atau tabungan pada bank umum konvensional;
2. giro, tabungan, deposito, dan/atau sertifikat deposito syariah pada bank umum syariah, dan unit usaha syariah; dan/atau
3. tabungan dan/atau deposito pada BPRS lain.
(dalam ribuan Rp) Aktual
Jenis Penyediaan Dana1) Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember
% Penyediaan Dana Pihak terkait terhadap Modal Keterangan:
1) Jenis penyediaan dana dikelompokkan menjadi:
a. pembiayaan
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai BMPD
RENCANA PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
b.penempatan dana antar bank No Nama Pihak Terkait
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
C. Rencana Penyaluran Pembiayaan Kepada Debitur Inti
Yang dimaksud dengan debitur inti adalah debitur individual atau debitur grup yang masuk dalam kategori 25 (dua puluh lima) debitur terbesar pada BPRS di luar pihak terkait.
Informasi mengenai debitur inti merupakan informasi mengenai 25 (dua puluh lima) data debitur terbesar. Dalam hal pada Laporan Bulanan BPRS hanya terdapat data debitur berdasarkan nomor rekening, BPRS dapat menggunakan data 25 (dua puluh lima) rekening pembiayaan terbesar untuk menyajikan informasi mengenai debitur inti.
(dalam ribuan Rp) Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember 1 Giro
2 Tabungan 3 Deposito
4 Sertifikat Deposito Syariah JUMLAH
RENCANA PENEM PATAN DANA PADA BANK LAIN
No Jenis Penempatan pada Bank Lain
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
D. Rencana Penyaluran Pembiayaan Kepada Berdasarkan Sektor Ekonomi Yang Menjadi Prioritas Dalam Pemberian Pembiayaan
Rencana penyaluran pembiayaan disajikan berdasarkan sektor ekonomi yang menjadi prioritas dalam pemberian pembiayaan BPRS. Sektor ekonomi tersebut adalah 5 (lima) sektor ekonomi dengan persentase pemberian pembiayaan terbesar dari total portofolio penyaluran pembiayaan BPRS. Rincian sektor ekonomi adalah sebagaimana diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPRS.
dalam ribuan Rp Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember
JUMLAH
Keterangan : 1)
2)
rencana penyaluran pembiayaan kepada debitur inti mencakup rencana penyaluran pembiayaan baru kepada debitur inti existing atau kepada calon debitur yang berpotensi menjadi debitur inti.
apabila dalam ketentuan mengenai Laporan Bulanan BPRS, tidak tersedia data per debitur, maka dapat menggunakan data per rekening pembiayaan.
Nama Peminjam/KelompokPeminjam
No Proyeksi
Tahun X RENCANA PENYALURAN DANA KEPADA DEBITUR INTI
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
E. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan
Rencana penyaluran pembiayaan disajikan berdasarkan jenis penggunaan yaitu modal kerja, investasi, dan konsumsi sebagaimana diatur dalam Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPRS.
dalam ribuan Rp Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember 1
2 3 dst
Keterangan:
1) penjelasan mengenai kategori sektor ekonomi mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPRS
RENCANA PENYALURAN PEM BIAYAAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOM I YANG M ENJADI PRIORITAS DALAM PEM BERIAN PEM BIAYAAN
No Sektor Ekonomi 1)
JUMLAH
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
F. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Akad
Rencana penyaluran pembiayaan berdasarkan akad yaitu piutang (murabahah, salam, istishna, dan qardh), pembiayaan (mudharabah dan musyarakah), dan sewa-menyewa (ijarah, IMBT, dan multijasa).
dalam ribuan Rp Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember 1 MODAL KERJA
2 INVESTASI 3 KONSUMSI
TOTAL PEMBIAYAAN BERDASARKAN PENGGUNAAN 1)
Keterangan:
1) Jumlah pada baris ini harus sama dengan total pembiayaan pada Proyeksi Neraca - Aktiva No. 5, 6 dan 8.
RENCANA PEM BERIAN PEM BIAYAAN BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN
No JENIS PENGGUNAAN Proyeksi
Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
G. Rencana Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Jenis Usaha Debitur Yang Mencakup Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Usaha Menengah.
dalam ribuan Rp Aktual
Sept Tahun X-1
Tahun X-1 Desember Juni Desember A. Piutang
1 Murabahah 2 Salam 3 Istishna' 4 Qardh B. Pembiayaan
1 Mudharabah 2 Musyarakah C. Sewa Menyewa
1 Ijarah 2 IMBT 3 Multijasa
TOTAL PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD 1)
Keterangan:
1) Jumlah pada baris ini harus sama dengan total pembiayaan pada Proyeksi Neraca - Aktiva No. 4, 5, 6, 7 dan 8.
RENCANA PEM BERIAN PEM BIAYAAN BERDASARKAN JENIS AKAD
No JENIS AKAD
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
dalam ribuan Rp Aktual
Sept Tahun X-1
TahunX-1 Desember Juni Desember A. USAHA M IKRO
B. USAHA KECIL C. USAHA M ENENGAH
Keterangan:
Œ
*) Jumlah pada baris ini harus sama dengan total pembiayaan pada Proyeksi Neraca - Aktiva No. 4, 5, 6, 7 dan 8.
RENCANA PENYALURAN PEM BIAYAAN BERDASARKAN JENIS USAHA DEBITUR YANG M ENCAKUP USAHA M IKRO, USAHA KECIL DAN USAHA M ENENGAH
TOTAL PEM BIAYAAN*) JENIS USAHA
Proyeksi Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif termasuk alasan atau pertimbangan yang digunakan dalam menyusun rencana dimaksud serta strategi BPRS untuk merealisasikan
rencana tersebut
pppp
BAB VI
RENCANA PERMODALAN
A. Proyeksi Pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Dan Rasio Modal Inti Minimum
Proyeksi KPMM paling sedikit meliputi proyeksi modal, proyeksi Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), dan proyeksi rasio KPMM yang dijelaskan untuk posisi aktual (akhir bulan September penyusunan RBB), proyeksi akhir bulan Desember pada tahun penyusunan RBB, proyeksi 1 tahun ke depan yang disajikan secara semesteran dan proyeksi tahun kedua dan ketiga yang disajikan secara tahunan.
Proyeksi pemenuhan rasio KPMM dan rasio modal inti minimum mengacu kepada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan pemenuhan modal inti minimum BPRS.
dalam ribuan Rp Aktual
September Tahun X-1 Tahun X+1 Tahun X+2
Tahun X-1 Desember Juni Desember Desember Desember
1 KOMPONEN MODAL a.
1) Modal Inti Utama a) Modal Disetor
b) Cadangan Tambahan Modal 2) Modal Inti Tambahan 3) Faktor Pengurang Modal Inti b.
2 3 4
Keterangan:
1) Cakupan modal inti dan modal pelengkap serta perhitungan ATMR mengacu pada ketentuan yang mengatur mengenai KPMM ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) 1)
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (2:3) Modal Inti 1)
Modal Pelengkap 1)
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (a + b)
Proyeksi PROYEKSI PEM ENUHAN KEW AJIBAN PENYEDIAAN M ODAL M INIM UM (KPM M )
No KOMPONEN MODAL Tahun X
B. Rencana Perubahan Modal
Rencana perubahan modal merupakan proyeksi perubahan modal selama 3 (tiga) tahun mendatang baik terkait struktur permodalan maupun jumlah modal.
Termasuk dalam rencana perubahan modal adalah rencana penambahan modal dari pemegang saham lama (existing shareholders), dan rencana penambahan modal lainnya. Rencana tersebut dijelaskan untuk posisi aktual (akhir bulan September penyusunan RBB), proyeksi akhir bulan Desember pada tahun penyusunan RBB, proyeksi 1 tahun ke depan yang disajikan secara semesteran dan proyeksi tahun kedua dan ketiga yang disajikan secara tahunan.
Aktual
No KOMPONEN September Tahun X-1 Tahun X+1 Tahun X+2
Tahun X-1 Desember Juni Desember Desember Desember POSISI MODAL
Pemegang Saham 1
2 3 4 5
Total Modal Disetor
Lainnya (seperti modal inti tambahan, modal pelengkap)
RENCANA PERUBAHAN M ODAL
dalam ribuan Rupiah Proyeksi
Tahun X
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif
pppp
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif (apabila diperlukan)
BAB VII
RENCANA PENGEMBANGAN ORGANISASI, TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
A. Rencana Pengembangan Organisasi
Bagian ini memuat rencana pengembangan organisasi antara lain mencakup rencana pembentukan atau perubahan satuan kerja dan/atau komite, yang disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha BPRS.
B. Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
Bagian ini memuat rencana pengembangan teknologi informasi antara lain mencakup rencana pengembangan teknologi informasi yang mendukung sistem informasi manajemen dan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak terkait lainnya.
C. Rencana Pengembangan SDM
Bagian ini memuat rencana pengembangan SDM antara lain mencakup pemenuhan SDM pada BPRS, rencana kebutuhan pendidikan dan pelatihan SDM, termasuk rencana biaya/anggaran pendidikan dan pelatihan sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
pppp
pppp
D. Rencana Pemanfaatan Tenaga Alih Daya (Outsourcing)
Bagian ini memuat rencana penggunaan tenaga kerja alih daya antara lain mencakup rencana penggunaan tenaga kerja di luar tenaga kerja tetap, yang meliputi jumlah maupun bidang kerja penugasan, rencana penggunaan tenaga kerja diluar penggunaan tenaga kerja tetap termasuk jumlah dan bidang kerja penugasan.
Alih daya adalah penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan penyedia jasa melalui perjanjian pemborongan pekerjaan dan/atau melalui perjanjian penyediaan jasa tenaga kerja.
Bidang Tugas 1
2 3 4 dst
LAPORAN RENCANA PEM ANFAATAN TENAGA KERJA ALIH DAYA
No.
Bidang Tugas dan Alasan
Jumlah
Nama Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja Alih Daya
Jangka W aktu Alasan
pppp
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif (apabila diperlukan)
BAB VIII
RENCANA PENERBITAN PRODUK DAN/ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU
Bagian ini memuat rencana penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru untuk periode 1 (satu) tahun ke depan. Rencana penerbitan produk dan/atau pelaksanaan aktivitas baru yang wajib dicantumkan di Rencana Bisnis BPRS adalah produk dan/atau aktivitas baru yang tidak pernah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh BPRS sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai produk dan aktivitas baru bagi BPRS.
Nama Produk Rencana W aktu Keterkaitan Produk
No. atau Aktivitas Jenis Penerbitan atau atau Aktivitas Baru
Baru Pelaksanaan Bagi Bank Bagi Nasabah dengan strategi Bank A.
1 2 3 4 dst
B.
1 2 3 4 dst.
AKTIVITAS
RENCANA PENERBITAN PRODUK DAN/ATAU AKTIVITAS BARU
Tujuan / M anfaat Deskripsi
Umum
Risiko yang mungkin
Timbul
M itigasi Risiko PRODUK
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif (apabila diperlukan)
BAB IX
RENCANA PENGEMBANGAN DAN/ATAU PERUBAHAN JARINGAN KANTOR
Bagian ini memuat rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor untuk periode 1 (satu) tahun ke depan paling sedikit meliputi :
a. rencana pemindahan alamat kantor pusat;
b. rencana pembukaan, pemindahan alamat dan/atau penutupan kantor cabang dan/atau kantor kas;
c. rencana kegiatan pelayanan kas berupa kas keliling, payment point, dan perangkat perbankan elektronis;
d. rencana pemindahan payment point dan lokasi perangkat Automatic Teller Machine dan/atau Automated Deposit Machine.
Pengertian kantor cabang, kantor kas, dan kegiatan pelayanan kas berupa kas keliling, payment point, dan perangkat perbankan elektronis mengacu pada ketentuan mengenai BPRS.
*) diisi dengan bulan rencana waktu pelaksanaan
**) keterangan detail dapat dilampirkan dalam lembaran terpisah
1 Kantor Cabang a….
b…..
2 Kantor Kas a….
b…..
3 Kegiatan Pelayanan Kas a. Kas Keliling b. Payment Point
c. Perangkat Perbankan Elektronis 1) ATM
2) ADC 3) EDC
1 Kantor Pusat 2 Kantor Cabang
a….
b…..
3 Kantor Kas a….
b…..
4 Kegiatan Pelayanan Kas a. Payment Point
b. Perangkat Perbankan Elektronis 1) ATM
2) ADC
1 Kantor Cabang a….
b…..
2 Kantor Kas a….
b…..
3 Kegiatan Pelayanan Kas a. Kas Keliling b. Payment Point
c. Perangkat Perbankan Elektronis 1) ATM
2) ADC 3) EDC A. Pembukaan
B. Pemindahan Alamat
C. Penutupan
RENCANAPENGEM BANGAN DAN/ATAU PERUBAHAN JARINGAN KANTOR
NO NAM A KANTOR RENCANA W AKTU
PELAKSANAAN *)
PERKIRAAN
INVESTASI/BIAYA LOKASI KETERANGAN **)
penjabaran tabel di atas secara naratif/deskriptif (apabila diperlukan)
pppp
BAB X
INFORMASI LAINNYA
Bagian ini memuat rencana-rencana lain yang perlu diuraikan (apabila ada) namun tidak termasuk dalam cakupan Rencana Bisnis, antara lain langkah-langkah penyelesaian pembiayaan bermasalah termasuk dengan cara agunan yang diambil alih (AYDA) dan/atau hapus buku, penyelesaian AYDA dan hapus buku, serta laporan BPRS sebagai Penyelenggara Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Pengertian AYDA mengacu kepada pengertian AYDA yang diatur ketentuan yang mengatur mengenai penilaian kualitas aktiva BPRS.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal
KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN,
NELSON TAMPUBOLONpppp