• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK

DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Silvia Afdalina1, Rahma Wira Nita2, Rici Kardo2

1Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

2Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat Sillviaadalina95@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by the phenomenon that researchers found during the field practice there are some learners who are still relatively slow in understanding the lesson and make tasks given by teachers, so that learning difficulties such as concentration of attention, memory, behavior that is less effective and problem solving in learn. The purpose of this study is to describe: 1) The effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties students in class X SMA Negeri 1 Painan seen from the cognitive aspect, (2) The effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties students in class X SMA Negeri 1 Painan seen from the behavioral aspect. This research is a quantitative descriptive research. The population in this study were students in class X. Sampling technique was done by Purposive Sampling. The number of samples in this study are 42 students of class X in SMA Negeri 1 Painan. Technique of collecting data through questionnaire.The results revealed that: 1) the effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties in view of the cognitive aspect quite effective, 2) the effectiveness of group guidance services in overcoming learning difficulties in view of behavioral aspects quite effective. So the research implementation of group guidance services conducted by teachers BK obtained the results that the group guidance services in overcoming learning difficulties learners in SMA Negeri 1 Painan quite effective, therefore the teacher should BK more improve the implementation of group guidance services, especially in overcoming learning difficulties to be more effective

Keywords: Group Guidance, Learning Difficultie.

PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut dengan hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Kemampuan

manusia untuk belajar adalah ciri penting yang membedakan manusia dengan mahkluk lainnya. Kemampuan peserta didik untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai gaya hidup.

Namun demikian banyak sekali masalah yang berkaitan dengan

(2)

kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar peserta didik, ditandai dengan adanya hasil belajar yang rendah.

Dewasa ini banyak anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Pada dasarnya kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh peserta didik berkampuan tinggi. selain itu, kesulitan belajar juga dapat dialami oleh peserta didik yang berkampuan rata–rata disebabkan oleh faktor–faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik tidak sesuai dengan harapan.

Kesulitan belajar peserta didik ditunjukkan dengan adanya hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena secara konseptual, intelegensi, dan kemauan untuk belajar setiap siswa berbeda.

Menurut Mulyadi (2010:07) kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku baik secara lansung ataupun tidak lansung.

Sesuai dengan kesulitan belajar, maka tingkah laku yang dimanifestasikan ditandai dengan adanya hambatan- hambatan tertentu. Gejala ini akan tampak dalam aspek-aspek kognitif, motoris, dan afektif, baik dalam proses belajar maupun dalam hasil belajar yang ingin di capai.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kesulitan belajar merupakan suatu hambatan yang dialami peserta didik dalam proses belajar dengan manifestasikan tingkahlaku dalam aspek kognitif, motoris dan efektif yang menyebabkan prestasi belajar di bawah rata-tara atau tidak semestinya.

Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh factor-faktor non- intelegensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar, karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka

(3)

para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar. Fenomena kesulitan belajar seorang peserta didik biasanya tampak jelas dari menurunya kinerja akademik atau hasil belajarnya.

Untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik diperlukan kerjasama yang baik antara manajemen/supervisi, pembelajaran, dan bimbingan konseling yang merupakan tiga pilar pendidikan. Guru pembimbing hendaknya memiliki kompetensi dasar untuk melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.

Layanan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan kelompok memiliki manfaat yang signifikan dalam proses sosialisasi dan berkomunikasi peserta didik.

Bimbingan kelompok yaitu merupakan suatu layanan yang memberikan bantuan kepada kelompok (peserta didik). Agar peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru dan agar siswa dapat mengambil keputusan.

Tohirin (2007:170) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah:

Suatu cara memberikan bantuan kepada

peserta didik melalui kegiatan kelompok. Dalam bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing peserta didik, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi dirinya sendiri.

Sedangkan Sukardi (2008:64) menyatakan hal yang sama mengenai bimbingan kelompok yaitu: Layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama- sama memperoleh pengetahuan baru antara anggota (terutama dari pembimbing) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Metode-metode yang akan diberikan dalam kegiatan belajar untuk peserta didik sekolah menegah atas (terutama di lingkungan sekolah) sangat berkaitan dengan adanya layanan bimbingan dan konseling.

Layanan bimbingan dan konseling mempunyai empat aspek dalam membantu perkembangan individu, yaitu aspek akademik (belajar), karir, pribadi, dan sosial. Berkaitan dengan

(4)

permasalahan yang muncul akibat dari adanya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik SMA, maka perlu diberikan layanan bimbingan kelompok. Penggunaan layanan bimbingan kelompok untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik dapat dilakukan dengan melihat dari beberapa aspek diantaranya : aspek aspek kognitif dan aspek behavioral (perilaku).

Menurut Mulyono (2012:66) aspek psikologis kognitif dari kesulitan belajar berkenaan dengan proses belajar, berfikir, dan mengetahui kemampuan kognitif merupakan kelompok keterampilan mental yang esensial pada fungsi-fungsi kemanusiaan. Melalui kemampuan kognitif tersebut memungkinkan manusia mengetahui, menyadari, mengerti, menggunakan abstraksi, menalar, membahas, dan menjadi kreatif.

Selanjutnya Notoatmodo (2003:21) mengatakan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas, baik yang diamati lansung, maupun yang tidak dapat diamati secara lansung oleh pihak lain. Sedangkan Jamaris (2014:08) menyatakan kesulitan belajar

adalah masalah yang berkaitan dengan emosi yang merefleksikan dirinya melalui perilaku yang kurang sesuai dengan norma-norma sosial di sekitarnya.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Painan pada tanggal 31 Oktober 2016 maka ditemukan adanya peserta didik yang masih tergolong lambat dalam memahami pelajaran dan membuat tugas-tugas yang diberikan guru, adanya peserta didik yang acuh tak acuh dalam memperhatikan pelajaran di dalam kelas, adanya peserta didik yang sering keluar masuk saat jam pelajaran berlansung, adanya peserta didik yang menujukan gejala emosional yang kurang wajar seperti murung, pemarah, mudah tersinggung, serta jika mendapat nilai rendah tidak menunjukan perasaan menyesal, adanya guru pembimbing dan guru mata pelajaran yang kurang memperhatikan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar di sekolah.

Selain itu, peneliti juga mewawancarai guru BK di ruang BK pada tanggal 27 oktober 2016 dengan hasil yaitu layanan bimbingan kelompok mengenai kesulitan belajar

(5)

ini sudah pernah dilakukan di sekolah oleh guru BK untuk membentu peserta didik yang mengalami masalah dalam belajar. Namun, apakah layanan bimbingan kelompok ini dapat berjalan efektif untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Wawancara dengan guru mata pelajaran pada tanggal 29 oktober 2016 di ruang majlis guru menyatakan bahwa masih adanya peserta didik yang memiliki IQ di atas rata-rata, tetapi prestasi belajarnya rendah, adanya peserta didik yang kurang memahami pelajaran yang diberikan, itu di lihat dari lembar jawaban peserta didik yang menunjukan bahwa hasil yang di dapatkan tidak seimbang degan usaha yang dilakukan.

Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Efektifitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Painan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Arikunto (2010:27) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif merupakan

penelitian non hipotesis dan tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Selanjutnya Sugiyono (2008:7) mengemukakan penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hal dengan menggunakan angka sehingga data yang dikumpulkan, dapat ditafsirkan dan ditampilkan hasilnya secara sistematis, faktual dan akurat.

Penelitian ini untuk mendeskripsikan mengenai efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan.

Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 02-04 Agustus 2017, penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan.

Pemilihan sekolah ini sebagai tempat dilaksanakan penelitian tentang

“Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta

(6)

Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan” karena sekolah ini merupakan sekolah tempat peneliti melakukan praktek lapangan.

Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Populasi dari penelitian ini sebanyak 42 orang dan dijadikan sampel sebanyak 42 orang. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval yang langsung diperoleh dari responden atau yang menjadi subjek penelitian. Bungin (2005:131) menyebutkan bahwa “Data interval adalah data yang punya ruas atau interval, atau jarak yang berdekatan dan sama”. Jadi data yang akan peneliti intervalkan adalah data tentang efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan.

Analisis data diawali dengan menetapkan kriteria penilaian masing- masing data yang dipilih, dengan batasan.

Setelah mendapatkan kriteria penilaian melalui rumus di atas peneliti dapat mengolah data dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:50).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan dilihat dari Aspek Kognitif.

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan, dilihat dari sub variabel aspek kognitif terdapat 0 peserta didik berada pada kategori sangat efektif dengan persentase 00%, 3 peserta didik berada pada kategori efektif dengan persentase 7,14%, 22 peserta didik berada pada kategori cukup efektif dengan persentase 52,38%, 17 peserta didik berada pada kategori kurang efektif dengan persentase 40,48%, dan 0 peserta didik berada pada kategori

(7)

sangat tidak efektif dengan persentase 0,0%.

Berdasarkan keterangan di atas bahwa layanan bimbingan kelompok cukup efektif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik dari aspek kognitif, namun masih ada kategori kurang efektif pada indikator pengetahuan dan pemecahan masalah ini perlu diperhatikan agar peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam indikator penetahuan dan pemecahan masalah ini dapat diperhatikan lebih seksama, guru BK harus memperhatikan dan memberikan bantuan berupa layanan BK kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar agar kesulitan belajar dapat diatasi dengan efektif.

Dilihat dari indikator pengetahuan, yaitu 26 dari 42 peserta didik dengan persentase 61,90%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok peserta didik masih tergolong belum bisa menerima hal-hal baru dalam

belajar dan tidak mendapatkan pengalaman apapun saat mengikuti bimbingan kelompok.

Hal ini didukung oleh pendapat Mulyono (2012:02) yaitu kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.

Gangguan tersebut mungkin menampakan diri dalam bentuk kesulitan, berpikir, pengetahuan dan berhitung.

Dilihat dari indikator pemecahan masalah yaitu 14 dari 42 peserta didik dengan persentase 33,3%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok masih ada peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dan masih ada peserta didik yang tidak belajar di rumah untuk meningkatkan prestasi belajar.

2. Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Painan dilihat dari Aspek Behavioral.

(8)

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan, dilihat dari sub variabel aspek behavioral terdapat 0 peserta didik berada pada kategori sangat efektif dengan persentase 00%, 2 peserta didik berada pada kategori efektif dengan persentase 4,8%, 30 peserta didik berada pada kategori cukup efektif dengan persentase 71,4%, 10 peserta didik berada pada kategori kurang efektif dengan persentase 23,8%, dan 0 peserta didik berada pada kategori sangat tidak efektif dengan persentase 0,0%.

Berdasarkan keterangan di atas bahwa layanan bimbingan kelompok cukup efektif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang dilihat dari aspek behavioral, namun masih ada kategori kurang efektif pada indikator perolehan, maka dari itu guru BK dan pihak-pihak sekolah harus lebih meningkatkan membentuk perilaku dan hasil yang

diperoleh peserta didik dalam belajar agar sesuai dengan harapan sosial tanpa harus dibimbing dalam belajar. Guru BK harus lebih aktif untuk melihat perkembangan peserta didik, serta dapat meningkatkan ke arah yang lebih baik.

Dilihat dari indikator perolehan, yaitu 19 dari 42 peserta didik dengan persentase 45,2%, berada pada kategori kurang efektif dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan bimbingan kelompok peserta didik masih susah untuk membentuk kelompok belajar dan susah untuk mengatur jadwal belajar dengan teratur.

Hal ini didukung oleh pendapat Mulyono (2012: 63) psikologi behavioral (perilaku) memberikan teori penting untuk mengajar anak berkesulitan belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Painan sebagai berikut:

(9)

1. Efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan dilihat dari aspek kognitif dikategorikan cukup efektif.

2. Efektivitas layanan bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Painan dilihat dari aspek behavioral dikategorikan cukup efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan, Bungin. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

kencana.

Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar.

Yogyakarta: Nuha Litera.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program

Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Jakarta:

Rineka Cipta.

Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Berbasi

Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran ADDIE dengan indeks N-gain

Kriteria penilaian bagi pembangunan Sistem Aplikasi dan perkhidmatan pembangunan aplikasi atau tools pembangunan adalah berdasarkan kepada Arahan Kerja berikut:. Bil Item

Praktek sewa menyewa lahan pertanian dilaksanakan dengan sistem pembayaran yang ditangguhkan yaitu pembayarannya tergantung kepada hasil dari panen, yaitu apabila

Keterlibatan masyarakat lokal dalam Agroforestri Berbasis Cendana maupun dalam pekarangan melalui beberapa kegiatan dimulai dari penyiapan lahan, pemagaran, pengolahan lahan,

The English Department of Widya Mandala Catholic Univer- sity. In studying and analyzing a literary work,. ,,e, especially students, can get some benefits,

Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana.. Penulis menyadari sepenuhnya sebagai

Dengan demikian program pendidikan mempunyai andil besar terhadap kemajuan bangsa, baik di bidang ekonomi maupun sosial Dua indikator utama dalam mengukur derajat

Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh keahlian, pengalaman, situasi audit, etika audit, dan independensi auditor