B;:o Konsultan Asitcktur ! •; :'antni '^nntnn v'ogyafcia
* % c^. c .--*
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Judul
1.1.1 Biro konsultan arsitektur
Biro adalah orang atau badan yang membuat suatu perencanaan dan perancanganlengkap dari suatu pekerjaan arsitektur ( bangunan ).
Konsultan dapat berupa perseorangan ,perseorangan yang berbadan
hukum atau badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan danperancangan bangunan atau architecture services . Yang dimaksud dengan badan hukum disini adalah badan yang mempunyai atau
memperoleh akte yang sah dari notaris.1.1.2 Bantar Santan Di Yogyakarta
Bantar Santan, sebuah bantar di barat landas udara Adi Sucipto
Yogyakarta. Bantar ini tidak begitu panjang, karena diujung selatannya
terlintas lintasan rel Solo-Jakarta. Dari sisi Entrance (Utara) hingga
selatannya kurang lebih sepanjang 1.200 meter. Di samping timurnya, yang berbatasan dengan sungai boyong itu, terdapat hotel bintang 3
Jayakarta'. Banyak wisatawan asing singgah disini, karena jarak yang sangat singkat dengan bandar udara, tetapi juga tidak terlalu jauh dengan
simpul-simpul wisata di Yogyakarta.
Gb.1. Peta pariwisata yogyakarta
rUGAS /-KHiR - Gilang Putri Puspitasari -
1 £•-!•-!--_ ,~..St c. . il" r_~__t "r -n " ~<r. --r- z
fSiro GCon^ultfin Arsitektur I >\ 'Vintcir sanum ^ocjydkHrt^
»** : i T " I
1.1.3 Terapi
Terapi adalah usaha/ mengembalikan kondisi fisik/ mental seseorang yang mengalami gangguan agar kembali normal. Terapi juga merupakan
pengobatan, ilmu atau cara pengobatan (kamus ilmiah populer).
1.1.4 Elemen
Elemen adalah lapisan/ bagian/ unsur dari sesuatu.
1.1.5 Bangunan
Bangunan adalah sebuah tempat yang dirancang dan di bangun untuk
berteduh seseorang maupun untuk berkegiatan sesorang.
1.1.6 Komposisi
Komposisi adalah susunan dari berbagai macam elemen atau unsur yang
teratur.
1.1.7 Ruang
Ruang adalah sebuah bagian dari bangunan atau sebuah tempat di luar
bangunan yang mempunyai batas-batas tertentu.
1.1.8 Masa
Masa adalah sesuatu yang berbentuk padat.
1.2 Latar Belakang Masalah
1.2.1 Terapi
Terapi adalah salah satu cara altematif pengobatan dalam psikologi, dengan menerapkan berbagai sistem pengobatannya yang di-konteks-kan dengan permasalahan yang dialami pasien. Masa kini, terapi digunakan bukan hanya sebagai pengobatan seorang pasien yang 'sakif, namun juga sebagai sarana yang bisa menghasilkan implikasi positif penanggulangan permasalahan sekaligus sebagai bentuk-untuk menimbulkan kesenangan (www.therapy.com).
Terapi, saat ini sungguh beragam, dimana terdapat beberapa terapi yang terus dikembangkan seperti terapi kecantikan, pra pemikahan, terapi pasca melahirkan dan sebagainya. Tuntutan kebutuhan akan kenyamanan hidup, terlebih untuk membangkitkan potensi diri, memberi ruang bagi cara-cara terapi untuk eksis
sebagai sebuah solusi yang menguntungkan mereka.
rUGAS AKHiR - Gilang Putri Puspitasari - 2
Biro Konsultan arsitektur s nanta: -antan Yogyakarta
Di sisi pemenuhan kebutuhan bidang Arsitektur, terapi belum
digunakan sebagai sebuah solusi dalam pemecahan masalah Arsitektur.
Padahal terapi sendiri mempunyai fungsi jamak dan lintas ranah yang bila diimplikasikan ke dalam satu bidang khusus, misal, bangunan dengan penggunanya yang mengalami trauma terhadap sesuatu. Terapi dapat membantu menyelesaikan permasalahan bagi sang klien yang ingin mempunyai rumah peristirahatan (tetirah) sedangkan klien sedang penat dan tipis dalam penyediaan waktu konsultasi. Terapi menjadi hal yang penting bagi klien untuk kembali merenungkan, mengendapkan dan mengartikan sebuah rumah sebagai tempat istirahat. Terapi dapat diaplikasikan secara maksimal dengan
pendekatan- pendekatan khusus dan berbeda.
1.2.2 Arsitektur
Sebagai sebuah instrument dalam menerjemahkan daya khayal ke konteks yang lebih ke teknis, Arsitektur sungguh berupaya menjadi satu displin ilmu yang dapat dijadikan sebagai garda depan jembatan berbagai persoalan, brainstorming ide, kebutuhan ruang penghuni dan keinginan langgam klien, termasuk impuls keinginan sang arsitek itu sendiri. Arsitektur dianggap menjadi satu pekerjaan yang membutuhkan tingkat kesempurnaan yang tinggi dan sustainable, didalamnya, ia adalah satu aura yang harus mampu menaungi dan
memberi kenyamanan bagi penggunanya.
Dalam skala ideal, karya Arsitektur layaknya seorang anak, ia terlahir atas indera penciptanya. la dilingkupi 'rasa", 'menghamba" dan menimbulkan arti bagi penikmat di sekitarnya. Arsitektur haruslah mampu menciptakan ruang yang penuh squensial dramatiknya. Kadang biasa apa adanya, terkadang ada kejutan- kejutan yang dirasakan. Dan terpenting, Arsitektur (didalamnya karya arsitektur itu sendiri) haruslah mampu memberikan pengalaman. Dengan kata lain, arsitektur harus dapat memberikan pembelajaran baru dalam membentuk sikap
bagi para penghuninya.
1.2.3 Biro Arsitektur
Di kota yogyakarta banyak sekali terdapat biro arsitektur yang menawarkan berbagai macam layanan konsultasi arsitektur maupun desain
TUGAS r'KHiR - Gilang Putri Puspitasan - J
[iiro BConsultan Arsitektur : MMantar"-antaii vogyakari,
namun dapat dilihat bahwa konsultasi yang ditawarkan kadang berupa sesuatu
yang instan. Klien disuguhi bermacam referensi yang sudah ada,terkadang hasil
desain adalah berupa tempelan dari berbagai macam desain yang sudah ada, disini klien tidak mengeluarkan semua keinginan yang ada disesuaikan dengan kebutuhan klien.Klien hanya terpengaruh oleh gaya yang baru IN di masanya, namun terkadang melupakan filosofi kebutuhan klien itu sendiri.
Arsitektur menawarkan suatu perancangan yang diambil dalam
berbagai ide dan konsep, semua ide dan konsep terkemas kedalam sebuah biro konsultan yang membantu klien dalam menerjemahkan berbagai konsep dan ide dari sang klien. Biro konsultan kini, sebagian besar hanya memberikan pelayanan konsultasi dengan cara dialog, diskusi, dan menerjemahkan keinginan
klien kedalam sketsa dan blue print. Cara ini umum dan hampir seluruh biro konsultan yang ada di yogyakarta. Maka perancang menawarkan konsep yang berbeda yaitu dengan merengkuhkan terapi kedalam arsitektur.
Biro arsitektur terapi ini, mencoba memberikan formula lain dalam
mengajak, mempengaruhi, dan menyelesaikan permasalahan klien dengan metode terapi. Terapi yang digunakan adalah dengan mengajak klien merenung kembali apa yang menjadi sasaran dan keinginan klien. Klien diajak berdialog dengan disisipi berbagai terapi alami seperti : air panas, air bunga yang diiringi
alunan instrumen alat tertentu dan berada di suatu tempat yang penuh dengan
sensasi alam yang menyejukkan.Selain itu.alasan pembedaan antara konsultasi umum dengan
konsultasi arsitektur adalah ( Prawiro,1997)
a. Semakin hari" dunia profesi" akan semakin tajam dan kompetitif b. Diperlukan spesialisasi dalam setiap profesi yang dilakukan
Dapat di-argumentasi-kan bahwa terapi tidak hanya dapat digunakan di beberapa bidang kesehatan, kecantikan, namun bidang arsitektur-pun dapat terelaborasi kedalamnya. Diharapkan, dengan adanya Biro konsultan Arsitektur ini, maka wacana arsitektur dapat lebih memberi warna dalam khasanah
Arsitektur nusantara.
'UGAS AK.HiR - Gilang Putri Puspitasari
giro DConsuitan Arsitektur ! i Zantac '-antan Vogyakaita
1.3 Rumusan Permasalahan
Umum:
Bagaimana menerapkan terapi kedalam bangunan sebagai konsep utama Biro Konsultan Arsitektur dengan rancangan yang ramah lingkungan sehingga
keduanya dapat menjadi satu konsep yang utuh.Khusus:
Bagaimana mengaplikasikan terapi kedalam setiap elemen luar dan dalam bangunan sehingga tercipta komposisi ruang, masa, dan detail arsitektural yang berkait erat dengan konsep terapi sebagai metode konsultasi altematif.
1.4 Tujuan dan Sasaran
Tuiuan:
Merancang bangunan biro konsultan arsitektur dengan menekankan terapi kedalam setiap elemen out door dan in door bangunan sebagai konsep
rancangan terapi yang ramah lingkungan.Sasaran:
Sasaran yang hendak dituju dalam perancangan biro konsultan terapi Arsitektur
ini adalah:
1. Menyatukan konsep terapi dengan arsitektur yang ramah lingkungan.
2. Integrasi sebuah konsep terapi kedalam konfigurasi masa, elemen indoor,
out door dan detail bangunan
3. Memberikan sebuah fasilitas terapi bagi klien sehingga dapat memberikan
kesan yang berbeda dalam penyaluran ide dan konsep,tidak hanya mendapatkan rancangan yang komprehensif, namun juga bermanfaat
secara psikologis.
1.5 Ruang Lingkup Permasalahan
a. Lingkup dan batasan pembahasan akan diprioritaskan pada permasalahan umum dan khusus sebagai output penentu dalam perencanaan dan perancangan.( kebutuhan akan spesialisasi biro
arsitektur dan konsep terapi dalam dan luar bangunan )"UGAS r KHiR - Gilang Putri Puspitasari - 5
Biio Korsuitn:'! Aisiiektur! s i'anrai --antan Vxjyakarta
b. Berorientasi pada masalah arsitektur terutama konsep terapi yang diterapkan dalam elemen dalam. Wawasan rancangan yang ramah
lingkungan.
1.6 Metode Pembahasan
a. Tahap pengungkapan masalah
Tahap ini didasarkan atas studi literatur tentang aplikasi konsep terapi, studi perbandingan ( biro-biro arsitek dalam dan luar negeri), dan
wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan (arsitek).b. Tahap pemecahan masalah
Dibagi dalam aspek-aspek penting yang harus diolah.
1. Terapi dan metode-metode yang digunakan dan dampak yang
diperoleh.
2. Proses penampilan arsitektur yang dipadukan dengan konsep terapi yang terlihat dalam bangunan dan elemen diluarnya. Dengan batasan bangunan itu sendiri dan elemen landscape di luar bangunan. Disini
akan didapat bangunan arsitektur yang khas.1.7 Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Pengertian judul, Latar Belakang, Rumusan Permasalahan, Tujuan dan Sasaran, Ruang Lingkup Permasalahan, Metode
Pembahasan, Sistematika, Pola Pikir Penyelesaian Masalah.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori-teori yang diambil dari berbagai macam sumber
pustaka maupun pengamatan yang ada.Gilang Putri Puspitasari
Bwo BConsultan Arsitek.ru; ! -'i bantar Vintan voqyakarta
, 1 - r ^ - _ j i n ~ * .*-* :
BAB III ANALISIS
Berisi tentang analisis dari teori yang ada lalu ditransformasikan kedalam
desain yang akan dirancang beserta data yang ada.BAB IV KONSEPPERANCANGAN Berisi tentang konsep awal perancangan.
TUGAS / KHiR - Gilang Putri Puspitasari -
c Q > a ',00 c *3
-Terapiadalahmeiodepengobatandan dapatsebagaisumberpendapatanfinancial. -Birokonsultanarsitekyanghanya menggunakanmetodekonsuliasibiasa -Menerapkankonsepterapikedalambidang arsitekturdanrancanganyangramahlingkungan LatarBelakang
--Merancancbangunanbirokonsuilararsitek dersgar.mefiskartkailerapikedalamsetaoelenen cutcoordanindoorbangunansebagaikcnseo -ar-carganlerapyar-gramanlingkuncar -Pelayanarbnsuiiasidenganmeiodebarudengan Metode<onsu;:asidansecarat:daklangsingterpengaaih ->Aurate'apyangdilerapkanda:amelerr-entangLnandan •jarbangunan Potens;yogyakaladalanioembangunanyangi)ertiubitngan DiOiCangpanwisatamajpufpusatbisnsdanpenukwan KebutuhanRuang
Umum; Bagaimanamenerapkanterapikedalam bangunansebagaikonseputameBiroArsitektur Terapidenganrancanganyangramah lingkungansehinggakeduanya dapatmenjadisatukonsepyangutuh. At5itektu_n Bagaimanamengaplikasikanterapi kedalamsetiapelemenoutdoordanindoor bangunansehinggaterciptakomposisi ruang.masa,dandetailarsitektural yangberkaiteratdengankonsepterapi sebagaimetodekonsultasialternatif. Permasalahan Gb.2.DiagramPolaPikir
-*
Tinjauandata -Pengerlian -Ruanglingkup -Fungsidanaktifitasyangmewadahi -Pelakukegiatan -Dataterapidanbirokonsultan danstudiIteratur Tinjauanb-rokonsultanarsitektur ii.JVStudikaryaarsitektur -Studimetodeterapidandampaknya Tinjauan
-*m 00o n ;*d <d.c -\^r fit,U 3^ (Q'3 7? fi> TJ O n &> •D1k XTs< ;1
c > TO I 9
f
00 VOAnalisapembahasanbirokonsultan -Potensibirokonsultandiyogyakarta -Lokasidansite -Sistempelayanan -Sistemkegiatan -Penataansitelingkungan Birokonsultanarsitekturdankonsepterapi -Filosofiterapi -Kajiantransformasidesain -Bentukdasarmassa -Studiperbandingan Analisa
PewadahanBirokonsultanarsitektur -Sistemsirkulasiruang -Organisasiruang -Pencapaiandengansirkulasi -Bentukdasarmassa AKiiiieiBBMHBBMBaBB Transformasikonsep -konsepterapikedalambangunandan luarbangunan -konsepramahlingkungankedalamkawasan -sistemstruktur -tampakdanorientasi -utilitasdankelengkapanbangunankomersil Konsep Gb.3.DiagramPolaPikir
HasilRancangan
IQ3 o 3 1% C 3 5J -< o ID Si 3