• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemenuhan Nutrisi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemenuhan Nutrisi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19"

Copied!
218
0
0

Teks penuh

(1)

Pemenuhan Nutrisi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19

SKRIPSI

Disusun oleh:

Maria Karina Putri 171101151

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2021

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

(3)

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

SKRIPSI

Pemenuhan Nutrisi Remaja Pada Masa Pandemi COVID-19 Disusun Oleh:

Maria Karina Putri

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jakarta,25 Juli 2021 Penulis

Maria Karina

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal penelitian dengan lancar yang berjudul “Pemenuhan Nutrisi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19”. Selama penyelesaian proposal penelitian ini, penulis mendapatkan banyak bantuan berupa saran,doa dan dukungan dari keluarga dan sahabat terdekat,serta ilmu dan saran oleh dosen bimbingan,.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda Alm.Senang perangin-angin dan ibunda Kristina Br sinulingga serta kakak saya yaitu Alfriani Br Perangin-angin dan adik kandung saya Rendy Firnando Perangin-angin yang telah memberikan bantuan, dukungan material dan moral serta doa demi kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan.Dan tidak lupa juga penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada sahabat terdekat yang selalu membantu saya dalam pengerjakan proposal penelitian ini yaitu Shafna,Singgih,Islah,Nurul Hidayah.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1.

Bapak Dr.Dudut Tanjung S.Kp,M.Kep,Sp.KMB selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2.

Ibu Siti Saidah Nasution ,S.Kp,M.Kep.Sp.Mat selaku Wakil Dekan I, Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan II dan bapak Ikhsanuddin A.Harahap,S.Kp,MNS selaku Wakil Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3.

Ibu Nurasiah S.kep.,Ns.,M.kep selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan perhatian dengan penuh kesabaran dalam memberikan arahan,saran,dan ilmu yang bermanfaat sehingga proposal penelitian ini dapat

(5)

v terselesaikan .

4.

Ibu Eqlima Elfira, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa selalu sabar dalam membimbing dan memberikan arahan serta motivasi selama perkuliahan ini

5.

Ibu Dewi Elizadiani Suza,S.Kp.,MNS.,Ph.D selaku dosen penguji I dan Ibu Ellyta Aizar,SKp.,M.Biomed selaku dosen penguji skripsi II yang telah memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

6.

Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik dan membantu penulis selama proses perkuliahan.

7.

Seluruh teman-teman seperjuangan Stambuk 2017 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara atas semua proses kegiatan belajar atau perkuliahan yang telah kita lalui selama ini dan semoga kita selalu sukses untuk kedepannya.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kesalahan baik melalui perkataan maupun perbuatan yang disengaja mauoun tidak disengaja. Penulis sangat mengharapkan adanya saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penelitian kedepannya

Medan, Febuari 2021 Penulis

(Maria Karina Putri)

(6)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL DAN SKEMA ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAK ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latarbelakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.4.1 Tujuan Umum ... 5

1.4.2 Tujuan Khusus ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.5.1 Pendidikan Keperawatan ... 5

1.5.2 Pelayanan Keperawatan ... 5

1.5.3 Penelitian Keperawatan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Corona Virus (Covid-19 ) ... 6

2.1.1 Pengertian Corona Virus (Covid-19) ... 6

2.1.2 Dampak Covid-19 di Indonesia ... 6

2.2 Konsep Remaja ... 8

2.2.1 Definisi ... 8

2.2.2 Tahapan Perkembangan Remaja ... 8

2.3 Pemenuhan Nutrisi pada Remaja ... 9

2.3.1 Definisi Pemenuhan Nutrisi ... 9

2.3.2 Status Gizi Remaja ... 10

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Status gizi pada Remaja ... 11

(7)

vii

2.4 Pola Makan Remaja ... 12

2.4.1 Pengertian Pola makan ... 12

2.4.2 Faktor yang mempengaruhi Pola makan Remaja ... 13

2.5 Pertumbuhan Fisik Remaja dalam Satu Tahun ... 15

2.6 Asupan Kecukupan Gizi (AKG) pada Remaja ... 15

2.7 Permasalahan Pemenuhan Nutrisi Remaja di Indonesia ... 17

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 18

3.1 Kerangka Konsep ... 18

3.2 Definisi Operasional... 19

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 21

4.1 Desain Penelitian ... 21

4.2 Populasi,sampel dan tehnik sampling ... 21

4.2.1 Sampel penelitian ... 21

4.3 Tehnik sampling bagian dari sampel... 22

4.4 Lokasi dan waktu penelitian... 23

4.5 Lokasi Peneltian ... 23

4.6 Waktu Penelitian ... 23

4.7 Etika Penelitian ... 23

4.8 Instrumen Penelitian... 24

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 25

4.10 Proses Pengumpulan Data ... 26

4.11 Analisa Data ... 27

4.11.1 Pengolahan Data ... 27

4.11.2 Analisis Univariat ... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1 Hasil penelitian... 30

5.2 Indeks Massa Tubuh Siswa/Siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 ... 33

5.3 Frekuensi Makan ... 34

5.3.1 Frekuensi Makan jenis Karbohidrat ... 34

5.3.2 Frekuensi Makan berjenis Protein ... 35

5.3.3 Frekuensi Makan Jenis Sayuran ... 37

(8)

viii

5.3.4 Frekuensi Makan Jenis Buah-buahan ... 38

5.3.4 Frekuensi Makan Cepat Saji ... 39

5.4 Asupan Zat Gizi ... 40

5.4.1 Zat Gizi mikro (Karbohidrat,protein,lemak) ... 40

5.4.2 Zat Gizi Mikro Vitamin (A,C,D,E,K) ... 41

6.PEMBAHASAN ... 42

6.1 Data Karakteristik Responden ... 42

6.2 Indeks Massa Tubuh ... 44

6.3 Pola Makan ... 46

6.3.1 Frekuensi makan ... 46

6.3.2 Asupan Gizi Makro ... 48

6.3.3 Asupan Gizi Mikro ... 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

1.Kesimpulan ... 53

2. Saran ... 53

2.1 Pendidikan Keperawatan ... 53

2.3 Pelayanan Keperawatan... 53

2.4 Penelitian Selanjutnya ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(9)

ix

DAFTAR TABEL DAN SKEMA

Tabel 2.1 Kategori status gizi berdasarkan (IMT/U) umur 5-18 tahun...11 Tabel 2.2 Angka Kecukupan Energi,Protein,Lemak,Karbohidrat yang

dianjurkan (per orang per hari)...15 Tabel 2.3 Angka Kecukupan yang Dianjurkan (per orang per hari )...15 Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional...19 Tabel 5.1 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Data

Karakteristik………...………39 Tabel 5.2 Distribusi Rata-rata Berat Badan dan Tinggi Badan Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………41 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Indeks Massa Tubuh

Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021……….…42 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase makan jenis karbohidrat yang

dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021…………43 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase makan jenis protein hewani

yang dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………..44 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase makan jenis protein nabati

yang dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021……….45 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Makan jenis Sayuran yang

dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021…………46 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Makan jenis Buah-buahan

yang dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………..……47 Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Makan jenis cepat saji yang

dikomsumsi Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur

Sebelum dan Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………….48

(10)

x

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi dan Persentase Asupan Zat Gizi Makro

Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan

Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………..……….49

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Asupan Zat Gizi Makri

Siswa/siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur Sebelum dan

Saat Pandemi COVID-19 Tahun 2021………..…….50

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian...62

Lampiran 2 Jadwal Tentative Penelitian...63

Lampiran 3 Transaksi Dana...64

Lampiran 4 lampiran Bimbingan Skripsi...66

Lampiran 5 Kusioner Penelitian...68

Lampiran 6 Lembaran Persetujuan Validasi...83

Lampiran 7 Hasil Uji Validitas………..……….84

Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas………..………..……...92

Lampiran 9 Master Data Karakteristik reliabilitas………….……….……93

Lampiran 10 Master Data Penelitian………...……….…..97

Lampiran 11 Uji Analisis Data Univariat……….183

Lampiran 12 Etik………..………192

Lampiran 13 Izin Penelitian………..193

Lampiran 14 Surat telah selesai pengambil data………..….194

Lampiran 15 Data Riwayat Hidup...195

Lampiran 16 Uji Turnitin………..………197

(12)

1

Judul : Pemenuhan Nutrisi Remaja Pada Masa Pandemi COVID-19 di SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur

Nama :Maria Karina Putri NIM :171101151

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Tahun Ajaran :2020/2021

ABSTRAK

Dampak pandemi COVID-19 salah status mengenai perubahan pemenuhan nutrisi berkaitan dengan penurunan ketahanan pangan keluarga ,pola makan dan kebiasaan makan pada masyarakat terutama pada remaja. Pemenuhan nutrisi adalah kebutuhan tubuh yang bukan hanya melihat jumlah makanan yang dikonsumsi tetapi memperhatikan asupan zat gizi yang diperlukan tubuh,sehingga makanan yang dimakan dapat mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan nutrisi remaja berdasarkan status gizi (indeks massa tubuh) dan pola makan yaitu frekuensi makan dan asupan zat gizi makro dan mikro pada remaja SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur. Teknik penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan desian penelitan deskriptif.

Sampel penelitian berjumlah 84 orang dengan menggunakan Teknik sampling non probabilty. Instrumen penelitian yaitu kuesioner data demografi, Kuesioner semi- FFQ yang telah dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi remaja sebelum dan saat pandemi COVID-19 mengalami peningkatan pada IMT normal dari (50%) menjadi (60,7%),kenaikan IMT juga diikuti dengan kenaikan berat badan dan tinggi badan pada remaja sebelum dan saat Pandemi COVID-19 dilihat dari hasil perbedaan rata-rata berat badan dan tinggi badan sebelum dan saat pandemi COVID-19 dan terdapat remaja IMT dalam kategori obesitas sekitar (3,6%) laki-laki dan prempuan 6,0% frekuensi makan >3x/hari pada jenis makanan karbohidrat yaitu nasi (48,8%),protein hewan ayam goreng(8,3%),protein nabati tempe dan tahu (6,0%),menu sayuran sop (9,5%) dan Buah pisang (7,1%) makanan cepat saji pizza dan sandwich(2,4%) ,Asupan gizi makro mayoritas dalam kategori kurang : <80% yaitu karbohidrat (58,3%),protein (94,4%),lemak (83,3%) dan asupan gizi mikro vitamin A (67,9%),Vitamin C (82,1%),vitamin D (95,2%) ,vitamin K (98,8%) ,vitamin E dalam kategori lebih >110% AKG (82,1%).

Kata kunci : Pemenuhan Nutrisi,remaja,COVID-19

(13)

1

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

Saat ini kurang lebih 12 bulan lamanya di Indonesia sedang mengalami wabah penyakit coronavirus (covid-19). Penyakit coronavirus (COVID-19) disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 yang dapat menyerang manusia maupun hewan,ketika manusia terkena virus ini akan menyebabkan gangguan sistem pernapasan akut ditandai dengan tanda klinis seperti demam,batuk,hidung tersumbat,kelelahan dan infeksi saluran pernapasan atas (Kemenkes RI,2020).

Penyebaran penyakit COVID-19 di Indonesia terjadi pada bulan Maret 2020 tepatnya pada tanggal 2 maret yang merupakan kasus pertama COVID-19 yang terjadi di Indonesia, tercatat per tanggal 8 Mei 2020 terdapat sekitar 12.776 terinfeksi COVID-19 dan 930 orang meninggal dunia. Hingga saat ini pada tanggal 20 November 2020 di Indonesia tercatat kasus covid-19 setidaknya 488.310 kasus dengan jumlah kematian tecatat 15.678 dan kasus sembuh COVID-19 sekitar 410.552 (Kemenkes RI, 2020). Dari data COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatkan kasus COVID-19 yang akan berdampak pada berbagai bidang di Indonesia.

Dalam penelitian dampak wabah covid-19 terhadap perekonomian Indonesia

menjelaskan bahwa wabah covid-19 berdampak penurunan bidang ekonomi sampai

5% ,jika wabah ini terjadi lebih dari 3 bulan lamanya dapat mengakibatkan

perekonomian di Indonesia mengalami penurunan hingga 2,5 % (Hanoatubun et al.,

2020). Dalam penelitian analisis dampak work from home pada anak usia dini di

(15)

2

masa pandemi menjelaskan bahwa dampak covid-19 adalah krisis gizi dan kesehatan yang mengakibatkan ketahanan pangan keluarga menjadi menurun dan juga terjadi krisis ekonomi keluarga yang akan menyebabkan terjadinya pola makan buruk (tidak teratur) dan nutrisi tidak sesuai standar (Wiresti, 2020). Melihat hal dapat disimpulkan bahwa dampak covid 19 terhadap perekonomian di Indonesia dapat berakibat ketahanan pangan keluarga mengalami penurunan dan terjadi perubahan pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Perubahan pemenuhan nutrisi yang tidak sesuai dijelaskan pada hasil penelitian mengenai Analisa pola kebiasaan makan masyarakat pada masa pandami COVID- 19 yaitu pola kebiasaan sarapan sebanyak 63% dan 76% responden memiliki kebiasaan untuk membuat minuman menggunakan rempah-rempah di masa pandemi covid-19 (Saragih & Mulawarman, 2020) dan penelitian relevan selanjutnya dilakukan oleh (Ulfa & Mikdar, 2020) menjelaskan bahwa pada masa pandemi COVID-19 terjadi perubahan pola makan kurang 45.8% .

Pemenuhan nutrisi adalah kebutuhan tubuh yang bukan hanya melihat

jumlah makanan yang dikonsumsi tetapi memperhatikan asupan zat gizi yang

diperlukan tubuh,agar tubuh dapat memenuhi kecukupan kebutuhan asupan zat

nutriennya untuk membantu tubuh menjalankan fungdi tubuhnya(Safiah et al.,

2016). Pemenuhan nutrisi memiliki fungsi yaitu untuk sumber energi tubuh dalam

menjalankan fungsinya ,memperbaiki jaringan tubuh,regenerasi sel,dan

mempertahankan vitalitas tubuh (Safiah et al., 2016). Untuk menilai pemenuhan

gizi seseorang dapat dilihat status gizinya,lalu status gizi seseorang juga

dipengaruhi oleh pola makan yang seimbang (Valentina & Debora, 2013). Pada

(16)

3

masa pandemi COVID-19 sangat penting pemenuhan nutrisi yang baik sesuai kebutuhan tubuh yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam pencegah terkena virus COVID-19 .

Remaja merupakan rentang usia yang mengalami perubahan mulai dari masa anak-anak menuju remaja sampai dewasa. Masa remaja laki-laki maupun perempuan dimulai saat usia 10-12 tahun dan di usia 16-19 tahun merupakan fase remaja akhir. Fase remaja mengalami perubahan secara fisik dengan cepat seperti berat badan dan tinggi badan ,bentuk tubuh, serta perubahan karakteristik seksual.

Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa remaja dapat mempengaruhi status kesehatan serta gizi pada remaja. Ketidak seimbangan antara asupan gizi pada remaja akan menimbulkan masalah yaitu masalah gizi kurang atau obesitas (Smp et al., 2020). Kondisi pemenuhan nutrisi remaja sebelum terjadinya wabah COVID- 19 di Indonesia yaitu remaja berusia 13 sampai 15 tahun sebanyak 25,7% dan remaja usia 16 sampai 18 tahun sebanyak 26,9% termasuk dalam status gizi pendek dan sangat pendek. Lalu 8,7% remaja diusia 13 sampai 15 tahun serta remaja 16 sampai 18 tahun 8,1 % menyatakan bahwa kondisi status gizi kurus dan sangat kurus sedangkan persentase obesitas pada remaja usia 13 sampai 15 tahun sekitar16,0% Riskesdas (2018) .

Kondisi pemenuhan nutrisi remaja saat pandemi COVID-19 tergambarkan

pada penelitian relevan yang menjelaskan bahwa dampak wabah covid-19 dapat

mempengaruhi pemenuhan nutrisi pada fase remaja yaitu penelitian relevan

mengenai dampak covid-19 terhadap pemenuhan nutrisi pada remaja berjudul

Analisa asupan nutrisi di masa pandemi pada mahasiswa menunjukkan hasil 97%

(17)

4

mahasiswa berusia 20 sampai 22 tahun serta memiliki uang saku <1.5 juta jarang menyantap makanan yang bergizi (Dewi et al.,2020). Penelitian relevan selanjutnya yaitu “level aktivitas dan status gizi siswa SMA saat masa pandemi COVID-19”

menunjukan hasil status gizinya yaitu gizi normal 56,4 % namun ada beberapa siswa dalam kategori obesitas 1 dan 2, status gizi kurang dari kebutuhan tubuh 34,9

% (Devriany & Sari, 2020).

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan diatas,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemenuhan Nutrisi Remaja pada Masa Pandemi COVID-19”.

1.2 Rumusan Masalah

Terkait latar belakang yang telah disampaikan diatas maka rumusan masalah dalam yang muncul dalam penelitian yaitu bagaimana pemenuhan nutrisi remaja di masa pandemi COVID-19.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas

,maka pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu

bagaimana pemenuhan nutrisi remaja di masa pandemi COVID-19.?

(18)

5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemenuhan nutrisi remaja di masa pandemi COVID-19.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pemenuhan nutrisi remaja berdasarkan status gizi

2.Mengidentifikasi pemenuhan nutrisi remaja berdasarkan pola makan yaitu frekuensi makan dan asupan zat gizi makro dan mikro

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini,memiliki manfaat bagi:

1.5.1 Pendidikan Keperawatan

Untuk mengetahui kondisi pemenuhan nutrisi remaja di masa pandemi seperti status gizi dan asupan gizi akibat dampak covid-19

1.5.2 Pelayanan Keperawatan

Untuk menjadi data observasi kesehatan terhadap pelayanan keperawatan dalam meningkatkan status gizi remaja

1.5.3 Penelitian Keperawatan

Sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang kesehatan

terutama keperawatan dalam pemenuhan gizi remaja .

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Corona Virus (COVID-19 )

2.1.1. Pengertian Corona Virus (Covid-19)

Coronavirus merupakan jenis virus RNA yang memiliki amplop, tidak

bersegmen, beruntai tunggal, sense positif. Istilah Corona diambil karena penampakannya yang menyerupai korona atau mahkota yang terlihat pada mikroskop elektron. Virus corona bersifat spesifik terhadap inangnya dan dapat menginfeksi baik manusia maupun hewan dan menimbulkan beragam sindrom klinis ( Tursina, 2020).

Berdasarkan penjelasan mengenai definisi covid-19 dapat disimpulkan covid-19(Coronavirus Disease 2019) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Sars-CoV-2 dengan ciri virus yaitu RNA memiliki amplop,tidak bersegmen, beruntai tunggal,sense positif. Virus ini dapat menginfeksi manusia maupun hewan yang akan menimbulkan sindrom klinis.

2.1.2 Dampak Covid-19 di Indonesia

Pada Tahun 2019 tepatnya pada bulan desember di Wuhan,Cina dunia dihebohkan penemuan kasus penyakit jenis baru yang penyebaran penyakitnya sangat cepat terjadi dan menyebabkan gangguan pernapasan.

Oleh karena itu pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menyatakan bahwa virus

corona ini sebagai ancaman gawat darurat bagi kesehatan. Sejak penyebaran

(20)

7

COVID-19 di Indonesia menimbulkan berbagai macam dampak akibat covid- 19 dalam berbagai bidang :

a) Ekonomi berupa terjadinya PHK di berbagai bidang bisnis,penurunan impor,terjadi inflasi (peningkatan harga) dan penurunan okupansi pada sektor pariwisata (Wiresti,2020),selain itu dampak COVID -19 dalam bidang ekonomi juga berdampak pada pertanian di Indonesia berupa penurunan kapasitas dan produk pangan yang dapat mengakibatkan kemiskinan dan malnutrisi (Samanhudi, 2020).

b) Kesehatan terjadinya gangguan kesehatan mental yaitu timbulnya rasa ketakutan dan cemas terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain,pola tidur dan pola makan mengalami perubahan serta menimbulnya rasa tertekan dan sulit konsentrasi,bosan dan stress karena selalu berada dirumah,muncul gangguan psikosomatis (llfaj & Nurwati, 2020) ,selain itu juga terjadi perubahan dalam pola perilaku kesehatan di masyarakat saat pandemi COVID-19 seperti timbulnya rasa curiga berlebih ketika seseorang mengalami gejala klinis COVID-19,berusaha mencari sendiri pengobatan ketika merasakan gejala klinis seperti gejala terkena virus COVID-19,segera ke dokter saat kondisi tubuh kurang sehat (Ulfa & Mikdar, 2020)

c) Pendidikan yaitu seluruh sistem pembelajaran dilakukan secara

online yang mengakibatkan terjadinya peningkatan penggunaan

(21)

8

teknologi saat proses belajar,serta kemandirian belajar mahasiswa jadi meningkat(Firman, 2020)

2.2 Konsep Remaja 2.2.1 Definisi

Menurut WHO (2018) menyatakan bahwa remaja berada pada diusia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan fase transisi antara masa anak-anak menuju fase dewasa. Saat remaja terjadi pertambahan berat badan,kenaiakn tinggi badan,serta terjadi proses kematangan secara psikososial .

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan remaja adalah manusia berusia mulai dari 10 tahun hingga 19 tahun. Fase remaja atau fase transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja,remaja akan mengalami banyak perubahan fisik,psikososial,dan sosial. Perubahan fisik saat fase tumbuhkembang pada remaja dibutuhkan zat-zat nutrisi yang membantu remaja dalam tumbuh dan berkembang.

2.2.2 Tahapan Perkembangan Remaja

Perkembangan remaja terbagi menjadi tiga yaitu masa remaja awal,pra

remaja,remaja akhir. Fase remaja awal dimulai pada saat usia 10-12

tahun,fase remaja awal memiliki beberapa ciri-ciri seperti terlihat dan

cendrung lebih dekat dengan teman seumurnya,berkeinginan bebas,memiliki

memperhatikan dan penilaian lebih pada kondisi tubuh dan mulai banyak

berpikir atau berimajinasi,selanjutnya masa remaja tengah berusia mulai dari

13-15 tahun cenderung memiliki beberapa perubahan seperti ingin

(22)

9

menemukank jati diri,timbul rasa menyukai lawan jenis,mulai muncul rasa cinta pada kehidupan dan lingkunannya. Dan terakhir merupakan masa remaja akhir berusia mulai dari 16-19 tahun memiliki perubahan seperti menunjukkan kebebasan diri,sangat cermat saat memilih pertemanan,perkembangan psikologis(citra tubuh,keadaan,peranan) lebih tergambarkam akan dirinya,mampu mengekspresikanperasaan cintanya,kemampuan berpikir khayal dan abstrak (Kementerian Kesehatan RI,2010).

2.3 Pemenuhan Nutrisi pada Remaja 2.3.1 Definisi Pemenuhan Nutrisi

Pemenuhan nutrisi adalah kebutuhan tubuh yang bukan hanya melihat jumlah makanan yang dikonsumsi tetapi memperhatikan asupan zat gizi yang diperlukan tubuh,sehingga makanan yang dimakan mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya (Safiah et al., 2016).

Pemenuhan nutrisi memiliki fungsi yaitu untuk sumber energi tubuh dalam menjalankan fungsinya ,memperbaiki jaringan tubuh,regenerasi sel,dan mempertahankan vitalitas tubuh (Safiah et al., 2016). Untuk menilai pemenuhan gizi seseorang dapat dilihat status gizinya, status gizi seseorang juga dipengaruhi oleh pola makan yang seimbang (Valentina & Debora, 2013)

Kesimpulan mengenai pemenuhan nutrisi adalah kebutuhan nutrisi

yang seharusnya dibutuhkan tubuh sesuai dengan jumlah yang dikonsumsi

(23)

10

untuk mempertahankan fungsi fisiologis tubuh. Pemenuhan nutrisi tergambar dari status gizi serta pola makan.

2.3.2 Status Gizi Remaja

Status gizi merupakan suatu implementasi situasi tubuh setelah mengkonsumsi asupan makanan serta zat-zat gizi yang dimakan oleh seseorang dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi(Indonesia & Journal, 2020).Status gizi remaja memiliki indikator penilaian status gizi dengan mengkaji nilai antropometri yaitu Berat Badan/Umur,Tinggi Badan/Umur,Berat Badan /Tinggi Badan),biokimia gizi (nilai kadar hemoglobin dalam darah,kadar vitamin A serum,kadar ekskresi yodium dalam urine),serta gelaja klinis (marasmus,kwashiorkor,atau marasmus- kwashiorkor),serta pola konsumsi makanan.

Rumus menghitung indeks massa tubuh (IMT), sebagai berikut :

IMT =

𝐵𝐵(𝑘𝑔)

𝑇𝐵 (𝑚)𝑥𝑇𝐵 (𝑚)

Keterangan:

-IMT:Indeks Massa Tubuh -BB:Berat Badan (Kilogram) -TB:Tinggi Badan (Meter)

Pengkategori IMT (sumber:Pencegahan dan pengendalian Penyakit

Tidak Menular Kemenkes RI 2018)

(24)

11

a)Untuk Perempuan

• Kurus Berat : < 17 kg/𝑚

2

• Kurus Ringan : 17,0 -18,4 kg/𝑚

2

• Normal : 18,5-25,0 kg/𝑚

2

• Gemuk :25,1-27,0 kg/𝑚

2

• Obesitas : > 27 kg/𝑚

2

Tabel 2.1 Kategori status gizi berdasarkan (IMT/U) umur 5-18 tahun

Kategori Status Gizi Ambang Batas (Z-Score)

Sangat Kurus < -3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD Normal -2 SD sampai dengan >1 SD

Gemuk 1 SD sampai dengan 2 SD

Obesitas > 2 SD

sumber: Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2010) 2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Status gizi pada Remaja

a) Faktor Secara langsung yaitu

Asupan kosumsi makanan pada zat gizi makro serta kelebihan lemak

dalam tubuh yang tidak mampu dimetabolisme dengan baik sehingga

menyebabkan berat badan meningkat,kurangnya aktivitas fisik

mempengaruhi status gizi dan pengeluaran energi,faktor genetik

seperti keturunan memiliki status gizi lebih pada remaja jika orang

tuanya memiliki riwayat status gizi lebih terutama ibu .

(25)

12

b) Faktor secara tidak langsung status gizi lebih pada remaja yaitu faktor individu (body image yang negatif dalam menilai dirinya tidak menarik,pengetahuan mengenai gizi ,pola perilaku diet yang baik dalam memilih asupan karbohidrat,lemak,protein sesuai kebutuhan tubuh,ekonomi keluarga (nominal uang jajan yang diberikan oleh orang tua mempengaruhi pemilihan variasi makanan dan status ekonomi keluarga mempengaruhi pemberian uang jajan pada remaja),faktor diet (diet yang dilakukan remaja dipengaruhi body

image dan pengetahuan gizi yang baik) (Febriani, 2018).

2.4 Pola Makan Remaja

2.4.1 Pengertian Pola makan

Pola makan merupakan reaksi individu dalam mengkonsumsi makan bagi tubuh untuk memenuhi kebutuhan tubuh seperti kebutuhan fisiologis,psikologis,sosial,dan budaya. Pola makan dapat memiliki faktor yang mempengaruhi pola makan seperti penghasilan,pekerjaan,pendidikan,tempat tinggal,wilayah tempat tinggal,keyakinan beragama,dan kepercayaan yang dianut keluarga,pengetahuan diri tentang nutrisi dan perbedaan karakteristik tubuh secara fisiologis (Barat, 2020).

Pola makan merupakan kebiasaan individu dalam pemenuhan

kebutuhan nutrisi dan zat gizi yang seimbang dalam tubuh. Penilaian

terhadap pola makan pada remaja sangat perlu dilakukan untuk

melihat cukup tidaknya kebutuhan gizi yang remaja konsumsi. Dalam

(26)

13

pola makan terdapat jumlah asupan makan dan frekuensi makan (Mokoginta et al., 2016).

2.4.2 Faktor yang mempengaruhi Pola makan Remaja

Menurut (Das et al., 2017) menjelaskan faktor pengaruh terhadap pola makan dan perilaku pada masa remaja yaitu

1.Sikap dan keyakinan

Sikap dan keyakinan mempengaruhi pola makan remaja dikarenakan dengan bertambahnya umur yang dialami remaja akan mempengaruhi perubahan sikap dan keyakinan pada remaja.

2.Preferensi makanan

Pola makan remaja juga dipengaruhi oleh preferensi makanan seperti sumber makanan,ketersediaan makanan yang didapat oleh remaja dalam memenuhi pola makan.

3.Tingkat pengetahuan remaja

Tingkat pengetahuan remaja mengenai makanan bergizi yang harus dikonsumsi saat masa remaja sangat berpengaruh terhadap terbentuknya pola makan pada remaja.

5.Perubahan biologis

Perubahan biologis akan mempengaruhi jumlah asupan makanan yang

akan dikonsumsi pada fase remaja. Remaja putri mengalami perubahan

biologis seperti menstruasi yang akan meningkatkan pemenuhan

kebutuhan zat besi .

(27)

14

6.Faktor keluarga

Lingkungan keluarga berdampak besar pada remaja dalam pembentukan kebiasaan pola makan remaja yang terjadi di lingkungan keluarga dalam memilih makanan kesukaan,tingkat pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan nutrisi anak juga mempengaruhi pola makan pada remaja,asupan zat gizi yang dikonsumsi remaja juga dipengaruhi oleh faktor pendapatan keluarga.

7.Faktor lingkungan teman sebaya

Pada fase remaja ,remaja lebih merasa dekat dengan teman sebaya mereka yang akan mempengaruhi pola makan yang telah diterapkan dilingkungan keluarga mengalami perubahan.

8.Gerai makanan cepat saji

Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini menyebabkan munculnya berbagai jenis trend makanan yang memiliki angka komposisi zat gizi makro dan mirko masih kurang bahkan lebih dari kebutuhan gizi yang dapat berakibatkan terganggunya pola makan seseorang.

9..Media massa

Media massa yang berakibat terganggunya pola makan remaja

berkaitan dengan iklan makan cepat saji yang tersebar luas dimana-

mana membuat remaja tertarik untuk mengkonsumsi makanan cepat

saji tersebut.

(28)

15

2.5 Pertumbuhan Fisik Remaja dalam Satu Tahun

Pada remaja menambahan berat badan(KG) dan tinggi badan(cm). Remaja putri terjadi perubahan berat badan sangat meningkat pada masa growth supt.

Pada remaja putri kenaikan berat badan dalam pertahun sekitar 8,3 kg pada umumnya terjdi pada usia 12,5 tahun lalu akan mulai stabil saat mulai memasuki masa menarche dan fase remaja akhir kenaikan berat badan terjadi sekitar 6.3 kg. Penambahan tinggi badan pertahun pada remaja putri kurang lebih 9 cm pertahun namun penambahan tinggi badan pada fase remaja putri akan mengalami fase pucak yaitu usia 12 tahun dan akan berakhir kenaikan tinggi badan saat diusia 16 tahun. Remaja laki-laki kenaikan tinggi badan kira-kira 10 cm pertahun dan pucak pertumbuhan terjadi usia 14 tahun dan akhir diusia 18 tahun (Batubara, 2016).

2.6 Asupan Kecukupan Gizi (AKG) pada Remaja

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Protein,Lemak,Karbohidrat yang dianjurkan (per orang per hari )

Kelompok Umur

Berat Badan

(kg)

Tinggi Badan (cm)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Laki-laki

10-12 tahun 36 145 50 65 300

13-15 tahun 50 163 70 80 350

(29)

16

16-18 tahun 60 168 75 85 400

Perempuan

10-12 tahun 38 147 55 65 280

13-15 tahun 48 156 65 70 300

16-18 tahun 52 159 65 70 300

Sumber : Sumber : PMK Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia NO.28 tahun 2019 )

Tabel 2.3. Angka Kecukupan Vitamin A,C,D,E,K yang Dianjurkan (per orang per hari )

Kelompok Umur

Vit A (mcg)

Vit C (mg)

Vit D (mcg)

Vit E (mcg)

Vit K (mcg) Laki-laki

13-15 tahun 600 75 15 15 55

16-18 tahun 700 90 15 15 55

19-29 tahun 650 90 15 15 65

Perempuan

13-15 tahun 600 65 15 15 55

16-18 tahun 600 75 15 15 55

19-29 tahun 600 75 15 15 55

(Sumber : PMK Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat

Indonesia NO.28 tahun 2019)

(30)

17

2.7 Permasalahan Pemenuhan Nutrisi Remaja di Indonesia

Pada saat ini di Indonesia masalah kesehatan dalam pemenuhan nutrisi pada remaja masih menjadi topik utama masalah kesehatan yang terjadi indonesia.

Permasalah. Pemenuhan nutrisi yang terjadi dari beberapa riset yang telah dilakukan seperti 68.3% remaja kurang suka membawa bekal makan siang dari rumah untuk ke sekolah,55.4% remaja dalam satu minggu atau lebih suka mengkonsumsi fast food,44.6% dilaporkan bahwa remaja di Indonesia tidak pernah/jarang bahkan kadang melakukan sarapan dipagi hari,2.93% remaja suka sekali minuman bersoda frekuensi lebih dari 1 kali dalam sehari,23.8%

remaja berjenis kelamin putri terdiagnosa anemia ,16% remaja usia 13-15

tahun status gizi gemuk serta obesitas,8.7% remaja usia 13-15 tahun memiliki

indeks massa tubuh kurus dan sangat kurus(Kemenkes RI, 2019)

(31)

18

BAB III

KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel Penelitian

Pemenuhan Nutrisi Remaja Pada Masa Pandemi COVID- 19

a) Status Gizi

• IMT (BB/TB) b) Pola Makan

• Frekuensi Makan

• Jumlah Asupan Makan berdasarkan zat gizi (makro dan mikro)

Pemenuhan Nutrisi Remaja Pada Masa Pandemi COVID-19

• Baik :IMT normal dan AKG cukup

• Kurang Baik : IMT lebih dan kurang serta AKG kurang

(32)

19

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional

Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Pemenuhan

nutrisi remaja pada masa pandemi COVID-19

Kebutuhan makan remaja di SMAS Budhi Warman I Jakarta Timur dalam pemenuhan zat nutrisi makro ( karbohidrat,protei n,lemak) dan zat nutrisi Mikro (vitamin

A,C,D,E,K) disaat masa pandemi COVID- 19

Kuesioner semi food frequency questionnaire (semi-FFQ)

a) IMT(BB/TB) Hasil IMT

• Kurus berat : < 17 kg/𝑚

2

• Kurus Ringan: 17,0 -18,4 kg/𝑚

2

• Normal : 18,5-25,0 kg/𝑚

2

• Kegemukan: 25,1- 27,0 kg/𝑚

2

• Obesitas: >27 kg/𝑚

2

b.Frekuensi Makan

• lebih >3 kali/hari

• 1 kali/hari

• 3-6 kali/minggu

• 1-2 kali/minggu

• 2 kali sebulan

• Tidak pernah c.Jumlah asupan makanan Zat gizi makro(karbohidrat ,protein,lemak)

dan Mikro

(vitamin A,C,D,E,K)

Ordinal

(33)

20

• Lebih : > 110 % AKG

• Cukup :80-110 % AKG

• Kurang : <80 % AKG

d.Pemenuhan nutrisi Remaja

• Baik : IMT normal dan AKG cukup

• Kurang baik :

IMT lebih dan

kurang dan

AKG kurang

(34)

21

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desai penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif yang bertujuan mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi pada remaja.

4.2 Populasi,sampel dan tehnik sampling

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh remaja SMAS Budhi Warman I Jakarta Timur dengan jumlah 520 siswa

4.2.1 Sampel penelitian

Jika jumlah populasi itu kurang dari 10.000,maka dapat hitung menggunakan rumus (sujarweni,2014)

n =

𝑁

1+𝑁(𝑑2)

keterangan :

n : Jumlah populasi N: Jumlah sampel

d:Tingkat kepercayaan yang diinginkan

Sehingga berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel :

n=

520

1+520 (0,12)

=

520

1+5,2

=83,8 dibulatkan menjadi 84 siswa

(35)

22

4.3 Tehnik sampling bagian dari sampel

Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu non probabilty sampling dan pengambilan sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Dibawah ini merupakan kriteria inklusi yang peneliti terapkan dalam penelitian ini :

a. Remaja yang usia 15-18 tahun baik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan

b. Remaja bersedia menjadi responden penelitian

c. Memiliki Handphone android dan memiliki aplikasi whatsApp (WA)

Selanjutnya kriteria eksklusi ialah :

a. Siswa yang memiliki kelainanan genetik pada sistem pencernaan seperti gastroskisis dan memiliki penyakit tukak lambung,gastritis,riwayat penyakit

b. Siswa yang memiliki gangguan menelan dan terdiagnosa terkena diabetes tipe 1

c. Sedang menjalankan diet

(36)

23

4.4 Lokasi dan waktu penelitian

4.5 Lokasi Peneltian

Penelitian telah selesai dilakukan pengambilan data responden di kelurahan dukuh, kecamatan kram jati,Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian di SMAS Budhi warman Jakarta Timur dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian terkait dengan judul penelitian yang saya ajukan.

4.6 Waktu Penelitian

Waktu penelitian telah dilaksanakan mulai dari Mei sampai juli 2021.

4.7 Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan sesudah mendapatkan izin penelitian dari Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara dan persetujuan dari komisi etik penelitian (ethical cleareance).

Saat melakukan penelitian peneliti melakukan Pertimbangan etik yaitu :

1. Informed consent (lembar persetujuan sebagai responden),saat melakukan penelitian sebelumnya peneliti memberikan lembar persetujuan untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian,agar responden mengerti tujuan dari dilakukannya penelitian ini.

2. Otonomi,pada saat penelitian dilakukan peneliti sangat memberikan kebebasan

kepada setiap responden penelitian.

(37)

24

3. Anonymity, dalam penelitian tidak mencantumkan data diri responden untuk dipublikasikan untuk menjamin kerahasiaan informasi responden pada penelitian ini.

4. Nonmaleficience,penelitian yang dilakukan tidak membahayakan untuk orang lain disekitar maupun responden.

5. Justice,dalam penelitian ini peneliti akan melaksanakan prinsip keadilan 4.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti sesuai dengan judul penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi responden,pola makan responden berupa jumlah asupan zat gizi makro (karbohidrat,protein,lemak) dan mikro (vitamin A,C,D,E,K) serta frekuensi makan pada responden penelitian. Kuesioner yang tepat dalam penelitian ini yaitu kuesioner semi food frequency questionnaire (semi- FFQ). Kuesioner semi-FFQ berguna untuk mengetahui jumlah zat gizi makro dan mikro pada makanan (Kemenkes, 2018). Instrumen kuesioner semi-FFQ yang digunakan dalam penelitian ini akan dimodifikasi berdasarkan menu pilihan makan berdasarkan menu makanan yang terdapat di daftar konsumsi bahan makanan Indonesia (DKBM) lalu menu makanan akan ditampilkan dalam bentuk foto makan yang bersumber dari buku foto makanan tahun 2019. Kuesioner semi-FFQ sudah banyak digunakan dalam berbagai penelitian dalam peneliti jumlah asupan zat gizi pada makan dan frekuensi makan.

Dalam kuesioner semi-FFQ berisi data demografi seperti nama (inisial),jenis

kelamin,tanggal lahir,umur,berat badan(kg) dan tinggi badan(m),Tingkat kelas

,penghasilan orang tua (perbulan) dan berisi 54 macam pilihan menu makanan yang

(38)

25

telah dimodifikasi dari 60 pilihan makanan peneliti menghilangkan beberapa menu makanan yang jarang dikonsumsi remaja pada sampel seperti nasi beras merah,nasi jagung,urap,strawberry,nugget,lontong sayur. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari (6 macam sumber kabohidrat,17 lauk hewani,6 macam lauk nabati,10 macam sayuran,11 macam buah-buahan dan 6 makanan cepat saji) beserta porsi dalam gram pada masing-masing menu makan dalam bentuk gambar yang ada pada buku foto makanan tahun 2019 agar mempermudah remaja dalam memperkirakan gram dan porsi yang ada diinstrumen penelitianDalam Quesioner terdapat pilihan frekuensi makan lebih >3 kali/hari dengan nilai score 50,1 kali/hari dengan nilai score (25),3-6 kali/minggu dengan skor (15),1-2 kali/minggu dengan score (10),2 kali sebulan dengan score (5),dan terakhir skor Tidak pernah (0). Nilai asupan gizi perhari akan diperoleh menggunakan aplikasi nutrisurvey dengan lampiran Semi-FFQ dengan memasukkan menu makan yang ada diinstrumen penelitian kedalam aplikasi

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian questioner semi food frequency questionnaire (semi-FFQ)

yang telah dimodifikasi maka terlebih dahulu dilakukan uji reliabilitas setelah itu

melakukan uji validitas. Uji validitas telah dilakukan oleh dosen fakultas keperawatan

Universitas Sumatera Utara dapartemen keperawatan dasar yaitu bapak Mula

Tarigan,S.Kp.,M.Kes,Ph.D dan dua orang klinik yang bekerja di puskesmas terdekat

bekerja sebagai ahli gizi yaitu Liya krisnawati ,S.Gz,Revita Riska,S.Gz. Hasil dari 3

uji validitas oleh 1 dosen fakultas keprawatan dan 2 ahli gizi mendapatkan nilai 1

artinya kuesioner semi semi food frequency questionnaire (semi-FFQ) dinyatakan

valid.

(39)

26

Uji reliabilitas akan dilakukan menggunakan program komputerisasi yaitu uji reabilitas Analysis Cronbach Alpha (α). Hasil uji reliabilitas pada 30 remaja di luar sampel penelitian menunjukkan hasil 0,937 artinya instrument telah reliabel.

4.10 Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan setelah mendapatkan

surat izin melakukan penelitian oleh Dekan fakultas keperawatan Universitas

Sumatera Utara dan telah disetujui oleh dosen pembimbing dari Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara. Pengumpulan data akan dilakukan menggunakan google

form yang sebelumnya telah menandatangani informed consent terlebih dahulu

dikarenakan situasi saat ini di Indonesia sedang mengalami masa pandemi COVID-19

dimana segala kegiatan dianjurkan untuk menghindari pertemuan dengan orang

banyak yang akan meningkatkan resiko peneliti dan responden untuk terkena virus

COVID-19. Maka dari itu,peneliti melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan google form berisi kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas

oleh peneliti. Penyebaran google form akan dilakukan dengan langkah pertama

peneliti mengunjungi sekolah SMAS Budhi Warman I untuk bertemu dengan kepala

sekolah atau staf pendidikan yang ada lalu menunjukan surat izin penelitian yang ada

dan menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan serta tujuan melakukan

penelitian. Selanjutnya peneliti akan meminta nomor telepon masing-masing guru wali

kelas X,XI,XII yang terhubung dengan aplikasi chat. Lalu peneliti akan menghubungi

guru wali kelas X,XI,XII untuk meminta bantuan menyebarkan siswa/siswi SMAS

Budiwarman 1 Jakarta Timur dari Kelas X,XI,XII kelas IPA dan IPS. Peneliti juga

menyampaikan kriteria inkulsi dan ekskulsi dalam penelitian ini. Setelah penyebaran

(40)

27

link google form peneliti akan mengingatkan kembali masing-masing perwakilan ketua kelas dan wakil ketua kelas yang sebelumnya peneliti telah meminta nomor telepon setiap ketua kelas melalui ibu/bapak wali kelas,untuk kembali penghimbau kawan-kawan kelasnya agar mengisi kuesioner penelitian. Sehingga penelitian akan mendapatkan jumlah sampel penelitian sebanyak 84 siswa.

4.11 Analisa Data

4.11.1 Pengolahan Data

Peneliti telah mendapatkan data lalu data diolah menggunakan sistem computerisasi yang telah dilakukan pengkodean terlebih dahulu. Pada data asupan gizi makro (karbohidrat,lemak,protein ) dan asupan gizi mirko (vitamin A,C,D,E,K) diperoleh menggunakan nutrisurvey Indonesia dengan format frekuensi makan semi quantitative dengan memasukan menu pilihan makanan dan berat makanan (gram) sesuai dengan instrumen penelitian,agar mendapatkan nilai asupan gizi makro dan mikro dalam perhari (dengan satuan ukur yang didapat sesuai ketentuan pada tabel nilai AKG Indonesia tahun 2019). Setelah nilai asupan gizi makro dan mikro yang didapat dalam aplikasi nutrisurvey akan dibandingkan dengan nilai asupan gizi makro dan mikro yang ada dalam tabel AKG 2019. Perbandingan nilai asupan gizi makro dan mikro dihasilkan dalam bentuk persen dan dilampirkan dalam bentuk tabel.Pengolahan data diolah menggunakan program komputer dengan langkah-langkah :

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Pemeriksaan data dilakukan untuk melihat kelengkapan jawaban kuesioner

yang dilakukan responden. Jika setelah data terkumpul terdapat data dalam

google form belum lengkap pengisiannya maka peneliti akan meminta

(41)

28

responden kembali untuk melengkapi jawaban kuesioner dalam link google form tersebut

2. Pengkodean (Coding)

Untuk mempermudah pengolahan data dilakukan pengkodean score dari hasil jawaban kuesioner penelitian tersebut.

3. Memasukkan Data (Entry)

Data yang telah di beri kode akan dimasukan kedalam program aplikasi program pengolahan data statistik.

4. Membersihkan Data (Cleaning)

Saat memasukan data kedalam program aplikasi pengolahan data statistik peneliti melakukan membersihkan data jika terdapat kesalahan kode,jumlah data saat proses input data(Notoatmodjo, 2010).

4.11.2 Analisis Univariat

Penelitian ini menggunakan analisis data univariat dimana tujuannya untuk untuk mendeskripsikan pemenuhan nutrisi remaja pada masa pandemi COVID-19 berdasarkan status nutrisi,pola makan yaitu frekuensi makan dan jumlah asupan makan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian data dianalisis secara deskriptif menggunakan sistem komputerisasi.

4.12 Keterbatasan Penelitian

Saat melakukan penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan penelitian yaitu

pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan google form dikarena pada

saat sedang mengalami wabah COVID-19 dimana segala kegiatan tidak dianjurkan

untuk bertemu langsung untuk menghindari terinfeksi wabah COVID-19 lalu dalam

(42)

29

data penilaian status gizi dengan menilai IMT remaja data berat badan dan tinggi badan

peneliti tidak mengukur secara langsung melainkan menggunakan google form dengan

memberikan pertanyaan secara terbuka sesuai pengetahuan remaja di SMAS Budhi

Warman 1 Jakarta Timur mengenai berat bada dan tinggi badan siswa sebelum dan

saat pandemic COVID-19 lalu penelitian juga memiliki keterbatasan dalam instrument

penelitian mengenai menu makanan yang komposisinya sama pada menu makan

daerah tetapi nama menu makanannya berbeda jadi dapat menimbulkan persepsi menu

makan yang dikonsumsi beda.

(43)

30

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian

Penelitian akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pemenuhan Nutrisi Remaja pada masa pandemi Covid-19 di SMAS Budiwarman 1 Jakarta timur.

Pengumpulan data dilakukan pada awal bulan Mei sampai pertengahan awal bulan Juni 2021.

Hasil penelitian diperoleh dari 84 orang siswa SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan quesioner penelitian secara online melalui google from dengan bantuan Bapak/Ibu wali Kelas X,XI,XII. Data yang diperoleh akan dilakukan pengkodean data, sebelumnya untuk data zat gizi akan dilakukan penghitungan zat gizi perhari penggunakan aplikasi nutrisuvey versi Indonesia setelah itu akan dilakukan pegolahan data menggunakan computerisasi dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan karakteristik responden,Indeks massa tubuh,frekuensi makan,Asupan zat gizi makro yaitu karbohidat,protein,lemak serta zat gizi mikro Vitamin A,B,C,D,E,K pada siswa siswa Budhi Warman 1 Jakarta Timur.

(44)

31

5.1.1 Karakteristik Responden Siswa SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Karakteristik Responden Siswa/Siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 tahun 2021 (n=84)

Karakteristik Responden Frekuensi (f)

Persentase (%) Jenis Kelamin

Laki-laki Prempuan

27 57

32,1 67,9 Umur

13-15 tahun 7 8,3

16-19 tahun 77 91,7

Kelas

X XI XII

38 35 11

45,2 41,7 13,1 Pendapatan Orang Tua

Rp.1.000.000 − ≤ Rp 2.000.000

≥ Rp. 2.000.000 - Rp.3.000.000

≥3.000.000 – Rp. 4000.000 ≥ 4.000.000

19 19 19 27

22,6 22,6 22,6 32,1

Menunjukkan hasil pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin prempuan sebanyak

57 responden ( 67,9 %), kemudian dalam kategori umur remaja akhir umur 16-19

(45)

32

tahun (77%). Pada data diatas menunjukkan pendapatan orang tua siswa/siswi pendapatan orang tua ≥ 4.000.000 sekitar (32,1%).

Tabel 5.2 Distribusi Rata-rata Berat Badan dan Tinggi Badan Tubuh Siswa/Siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19 Tahun 2021 (n=84)

Hasil penelitian menunjukkan kenaikan berat badan dan tinggi badan sebelum pandemi dan pada saat pandemi pada jenis kelamin laki-laki dan prempuan. Kenaikan berat badan pada jenis kelamin laki-laki terdapat perbedaan rata-rata (2,7319 kg) dan berat badan prempuan (1,087 kg) lalu tinggi badan laki-laki (0,034 cm) dan prempuan (0,017cm)

Jenis Kelamin

BB Sebelum Pandemi COVID-19

BB Saat Pandemi COVID-19

TB Sebelum Pandemi COVID -19

TB Saat Pandemi COVID-19

Mean Mean Mean Mean

Laki-laki 65,1481 67,88 1,688 1,722

Prempuan 53,035 54,122 1,5798 1,5968

(46)

33

5.2 Indeks Massa Tubuh Siswa/Siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19

Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi dan persentase Indeks Massa Tubuh Siswa/Siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 Tahun 2021 (n=84)

Kategori IMT Sebelum COVID-19 Saat Covid-19

n % n %

Kurus Berat 12 14,3 8 9,5

Kurus Ringan 11 13,1 10 11,9

Normal 42 50 51 60,7

Gemuk 10 11,9 6 7,1

Obesitas 9 10,7 9 10,7

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi meningkatan Indeks massa tubuh sebelum dan saat masa pandemi COVID-19 dalam kategori kurus berat sebelum 14,3% menjadi 9,5%

,kurus ringan 13,1 menjadi 11,9%,IMT Normal 50% menjadi 60,7%,dan IMT kategori gemuk 11,9% menjadi 7,1%

(47)

34 5.3 Frekuensi Makan

5.3.1 Frekuensi Makan jenis Karbohidrat

5.4 Tabel Distribusi Frekuensi dan persentase Makanan jenis karbohidrat yang dikomsumsi siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur tahun 2021 (n=84)

Jenis Makanan

> 3x/hari

1x/hari 3-6x/minggu 1-2x/minggu 2kali sebulan Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

SUMBER KARBOHIDRAT

Nasi 41 48,8 31 36,9 3 3,6 7 8,3 - - 2 2,4

Nasi Goreng 2 2,4 2 2,4 6 7,1 54 64,3 20 23,8 - - Roti Coklat - - 3 3,6 13 15,5 32 38,1 24 28,6 12 14,3 Mie Bakso 1 1,2 2 2,4 6 7,1 39 46,4 32 38,1 4 4,8

Kentang 2 2,4 4 4,8 24 28,6 - - 30 35,7 24 28,6

Mie Goreng 3 3,6 2 2,4 8 9,5 51 60,7 20 23 - -

Berdasarkan hasil penelitian siswa/siswi SMA SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur

frekuensi makan kategori >3x/hari mengkomsumsi sumber karbohidat yaitu Nasi

(48,8%)

(48)

35

5.3.2 Frekuensi Makan berjenis Protein

5.5 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Makanan jenis Protein Hewani yang Dikomsumsi Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Tahun 2021 (n=84)

Jenis Makanan > 3x/hari 1x/hari 3-6x/mgg 1-2x/mgg 2kali sebulan Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

SUMBER PROTEIN HEWANI

Rendang 3 3,6 3 3,6 6 7,1 21 25 40 47,6 11 13,1

Ayam ras paha Kentucy

1 1,2 10 11,9 14 16,7 37 44 18 21,4 4 4,8

Ayam Goreng 7 8,3 8 9,5 26 31.0 35 41,7 4 4,8 4 4,8

Sate Ayam - - 4 4,8 5 6,0 31 36,9 32 38,1 12 14,3

Hati Rempela 1 1,2 1 1,2 5 6,0 22 26,2 21 25,0 34 40,5 Mujair Goreng 2 2,4 1 1,2 6 7,1 18 21,4 25 29,8 32 38,1 Ikan Lele 1 1,2 3 3,6 8 9,5 28 33,3 20 23,8 24 28,6 Cumi-cumi 2 2,4 1 1,2 4 4,8 24 28,6 32 38,1 21 25,0 Ikan Kembung 1 1,2 2 2,4 9 10,7 14 16,7 20 23,8 38 45,2

Bakso 2 2,4 5 6,0 7 8,3 34 40,5 24 28,6 12 14,3

Ikan emas - - - - 6 7,1 18 21,4 19 22,6 4 48,8

Udang 1 1,2 1 1,2 8 9,5 28 33,3 28 33,3 18 21,4

Kornet - - 2 2,4 4 4,8 10 11,9 24 28,6 44 52,4

Ikan Tongkol 2 2,4 2 2,4 2 2,4 29 34,5 16 19,0 33 39,3 Telor Balado - - 4 4,8 9 10,7 31 36,9 28 33,3 12 14,3 Telur Puyuh 1 1,2 1 1,2 5 6,0 23 27,4 28 33,3 26 31,0

(49)

36

Berdasarkan hasil penelitian pada frekuensi makanan bersumber protein hewani yaitu mayoritas frekuensi makan > 3x/hari siswa/siswi mengkonsumsi ayam goreng (8,3%)

Tabel 5.6 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Makanan Jenis Protein Nabati Yang Dikomsumsi Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Tahun 2021 (n=84)

Jenis Makanan > 3x/hari

1x/hari 3-6x/mgg 1-2x/mgg 2kali sebulan

Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

SUMBER PROTEIN NABATI

Tahu Goreng 5 6,0 9 10,7 17 20,2 33 39,3 13 15,5 7 8,3 Tempe Goreng 5 6,0 8 9,5 20 23,8 42 50,0 6 7,1 3 3,6 Bubur Kacang

Ijo

2 2,4 5 6,0 2 2,4 13 15,5 26 31,0 36 42,9

Kacang Merah - - 1 1,2 2 2,4 3 3,6 10 11,9 68 81,0

Kacang Tanah - - 2 2,4 1 1,2 8 9,5 16 19,0 57 67,9

Kacang Rebus 1 1,2 - - 9 10,7 - - 20 23,8 54 64,3

Berdasarkan hasil penelitian frekuensi makan >3x/hari mayoritas adalah tahu dan

tempe (6,0%)

(50)

37

5.3.3 Frekuensi Makan Jenis Sayuran

Tabel 5.7 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Makanan Jenis Sayuran Yang Dikomsumsi Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Tahun 2021 (n=84)

Jenis Makanan > 3x/hari 1x/hari 3-6x/mgg 1-2x/mgg 2kali

sebulan

Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

SUMBER SAYURAN

Gado-Gado 2 2,4 4 4,8 2 2,4 14 16,7 30 35,7 32 38,1 Tumis Bayam 4 4,8 7 8,3 13 15,5 30 35,7 18 21,4 12 14,3 Tumis Kangkung 4 4,8 3 3,6 14 16,7 41 48,8 18 21,4 4 4,8 Sayur Asem 5 6,0 4 4,8 10 11,9 35 41,7 23 27,4 7 8,3 TumisKacang Panjang 3 3,6 4 4,8 4 4,8 25 29,8 19 22,6 29 34,5 Sayur Sup 8 9,5 6 7,1 16 19,0 34 40,5 19 22,6 1 1,2 Sayur Lodeh 4 4,8 2 2,4 4 4,8 27 32,1 17 20,2 30 35,7 Gulai Daun Singkong 2 2,4 1 1,2 2 2,4 15 17,9 25 29,8 39 46,4

Tumis Toge - - 3 3,6 3 3,6 20 23,8 17 20,2 41 48,8

Terong Balado 2 2,4 1 1,2 1 1,2 13 15,5 14 16,7 53 63,1

Hasil peneilitian menunjukkan pada frekuensi makan >3x/hari pada menu makanan

jenis sayuran adalah sayur Sop (9,5%)

(51)

38

5.3.4 Frekuensi Makan Jenis Buah-buahan

Tabel 5.8 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Makanan Jenis Buah-buahan yang Dikomsumsi Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur Tahun 2021 (n=84) Jenis Makanan > 3x/hari

(84)

1x/hari 3-6x/mgg 1-2x/mgg 2kali sebulan

Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

BUAH-BUAHAN

Alpukat 2 2,4 6 7,1 6 7,1 17 20,2 26 31,0 27 32,1 Anggur 4 4,8 1 1,2 6 7,1 22 26,2 27 32,1 24 28,6 Jeruk Manis 3 3,6 8 9,5 5 6,0 30 35,7 23 27,4 15 17,9 Mangga 2 2,4 7 8,3 9 10,7 27 32,1 27 32,1 12 14,3 Rambutan 2 2,4 6 7,1 2 2,4 8 9,5 31 36,9 35 41,7 Pepaya 3 3,6 - - 9 10,7 29 34,5 17 20,2 16 19,0 Pisang 6 7,1 8 9,5 13 15,5 35 41,7 15 17,9 7 8,3 Semangka 5 6,0 6 7,1 11 13,1 27 32,1 23 27,4 12 14,3 Apel Fuji 5 6,0 7 8,3 8 9,5 26 31,0 17 20,2 21 25,0 Pear 5 6,0 6 7,1 7 8,3 20 23,8 16 19,0 30 36,7 Melon 5 6,0 4 4,8 12 14,3 21 25,0 21 25,0 21 25,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan frekuensi makan pada pilihan menu buah-

buahan mayoritas hasil yaitu frekuensi makan 1-2 kali/minggu (41,7%).

(52)

39

5.3.4 Frekuensi Makan Cepat Saji

Tabel 5.9 Tabel Distribusi Frekuensi dan Persentase Makanan Cepat Saji Yang Dikomsumsi Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur tahun 2021 (n=84)

Jenis Makanan > 3x/hari

1x/hari 3-6x/mgg 1-2x/mgg 2kali sebulan

Tidak pernah

n % n % n % n % n % n %

MAKANAN CEPAT SAJI

Burger 1 1,2 3 3,6 1 1,2 13 15,5 46 54,8 20 23,8 Sandwich 2 2,4 6 7,1 1 1,2 15 17,9 25 29,8 35 41,7 Ayam Goreng

Tepung

- - 7 8,3 9 10,7 35 41,7 32 38,1 1 1,2

Hotdog 1 1,2 3 3,6 2 2,4 7 8,3 32 38,1 39 46,4 Pizza 2 2,4 2 2,4 3 3,6 10 11,9 49 58,3 18 21,4 Paket ayam dan

soft drink

- - 4 4,8 4 4,8 20 23,8 32 38,1 24 28,6

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pada frekuensi makan .3x/hari pada menu

makanan cepat saji ada pizza dan sandwich (2,4%)

(53)

40

5.4 Asupan Zat Gizi

5.4.1 Zat Gizi mikro (Karbohidrat,protein,lemak)

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi dan persentase Asupan Zat Gizi Makro Pada Siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur tahun 2021(n=84)

Asupan zat gizi Jumlah Persentase KARBOHIDRAT

Lebih >110% AKG 35 41,7%

Cukup 80% - 110% AKG - -

Kurang <80% AKG 49 58,3

PROTEIN

Lebih >110% AKG 3 3,6

Cukup 80% - 110% AKG 2 2,4

Kurang <80% AKG 79 94,0

LEMAK

Lebih : >110% AKG 8 9,5

Cukup :80% - 110% AKG 6 7,1

Kurang : <80% AKG 70 83,3

Berdasarkan hasil penelitian asupan zat gizi makro karbohidrat,protein,lemak.

mayoritas dalam kategori kurang <80% AKG yaitu karbohidrat (58,9%),protein

(94,0),lemak (83,3%)

(54)

41

5.4.2 Zat Gizi Mikro Vitamin (A,C,D,E,K)

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi dan persentase Asupan Zat gizi Mikro pada siswa/siswi SMAS Budhi Warman 1 Jakarta Timur tahun 2021(n=84) Asupan Zat Gizi Mikro Jumlah Persentase

Vitamin A

Lebih >110% AKG 19 22,6

Cukup 80% - 110% AKG 8 9,5

Kurang <80% AKG 57 67,9

Vitamin C

Lebih >110% AKG 8 9,5

Cukup 80% - 110% AKG 7 8,3

Kurang <80% AKG 69 82,1

Vitamin D

Lebih >110% AKG 1 1,2

Cukup 80% - 110% AKG 3 3,6

Kurang <80% AKG 80 95,2

VITAMIN E

Lebih >110% AKG 69 82,1

Cukup 80% - 110% AKG 5 6,0

Kurang <80% AKG 10 11,9

VITAMIN K

Lebih >110% AKG 1 1,2

Kurang <80% AKG 83 98,8

Asupan zat gizi mikro yaitu vitamin A,C,D,E,K menunjukkan bahwa asupan vitamin A,C,D,K mayoritas dalam kategori kurang dari angka kecukupan gizi dengan perentase vitamin A (67,9%) ,Vitamin C (82,1%) dan vitamin K (98,8%) lalu untuk asupan Vitamin E menunjukkan hasil vitamin E lebih >110% yaitu (82,1%)

(55)

42

6.PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi pemenuhan nutrisi remaja berdasarkan status gizi,mengidentifikasi pemenuhan nutrisi remaja berdasarkan pola makan yaitu frekuensi makan dan asupan zat gizi makro dan mikro di SMAS Budiwarman 1 Jakarta Timur.

6.1 Data Karakteristik Responden

Data katarakteristik responden pada penelitian ini yaitu,jenis kelamin,umur,berat badan dan tinggi badan sebelum covid-19,berat badan dan tinggi badan saat ini,kelas,dan terakhir pendapatan orang tua.

Hasil penelitian yang dilakukan pada remaja mayoritas berjenis kelamin

perempuan (67,9%) dengan usia remaja 16-19 tahun (91,7%). Usia remaja umur

16-19 menurut kemenkes masuk dalam kategori remaja akhri (Kementerian

Kesehatan RI,2010). Remaja akhir mempunyai karakteristik yaitu dalam

pertemanan di usia remaja akhir lebih cenderung selektif ,memiliki penilaian sendiri

terhadap citra tubuhnya,dapat mengekspresikan rasa cinta dan dapat berprilaku

sesuai norma-norma,timbulnya rasa tanggung jawab untuk mencari pendidikan dan

pekerjaan yang lebih mapan (Riris,2020). Pada data berat badan dan tinggi badan

sebelum dan saat pandemi COVID-19 mengalami penambahan berat badan dan

peningkatan tinggi badan dilihat dari berbeda mean setelah dilakukan uji

komputerisasi yaitu rata-rata berat badan pada remaja laki-laki sebelum pandemi

COVID-19 (65,1481 kg) dan pada saat pandemi COVID-19 (67,88 kg) artinya

terjadi kenaikan rata-rata berat badan sekitar 2,732 kg,lalu pada remaja putri rata-

rata berat badan sebelum pandemi COVID-19 (53,035 kg) dan pada masa pandemi

Referensi

Dokumen terkait

Pola pembelajaran pada masa pandemi covid 19 mengalami perubahan yang cukup signifikan sehingga membuat peserta didik harus berjuang untuk dapat mengikuti pola pembelajaran

Jika pada masa sebelum pandemi Covid-19 kebutuhan konsumen pariwisata didasarkan atas pemenuhan kebutuhan fisiologis (rekreasi), maka saat pandemi ini kebutuhan akan

Pada masa pandemi Covid-19, pemenuhan fasilitas untuk menunjang pencegahan dan pengendalian infeksi Covid- 19 harus dilakukan terutama dengan menyediakan fasilitas

Pada masa Pandemi COVID-19 atau saat COVID-19 masih menjadi ancaman, upaya penanggulangan krisis kesehatan harus diintegasikan dengan adaptasi kebiasaan baru

Hasil penelitian terkait evaluasi pola perilaku kesehatan gigi dan mulut masyarakat pada masa pandemi COVID-19 ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Dalam hal akibat hukum yang dapat ditimbulkan oleh sebab penundaan pemenuhan prestasi oleh pihak debitur, menurut penelitian ini penyelesaian sengketa jika sewaktu-waktu

Permasalahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, antara lain: (1) Pada masa pandemi Covid-19 ini masih terjadi penambahan yang signifikan kasus Covid-19;

Penelitian ini menggunakan metode analisis uji korelasi Pearson dan mendapati hasil bahwa 184 dari 193 orang mahasiswa/i fakultas kedokteran Universitas Prima Indonesia