RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL CALON DOSEN (ASISTEN AHLI)
PEDOMAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB IAIN MANADO
OLEH
ABDURRAHMAN WAHID ABDULLAH, M.Pd.I.
NIP :198904142020121010
Peserta Latihan dasar CPNS Gol. III Angkatan 1
KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MANADO TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS CALON DOSEN (ASISTEN AHLI)
PENYUSUNAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBAHASA ARAB PRODI PBA IAIN MANADO
Nama : Abdurrahman Wahid Abdullah, M.Pd.I NIP : 198904142020121010
Telah Disetujui
Pada Hari Rabu Tanggal 15 September 2021
Mentor Coach/Pembimbing
Dr. Ardianto, M.Pd.
NIP. 197603182006041003
Rahmat Domu, S.Pd., M.Si NIP. 197511192005011004
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Keagamaan Manado
H. Khaeroni, S.Sos, M.Si NIP. 197004011993031005
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
CALON DOSEN (ASISTEN AHLI)
PENYUSUNAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBAHASA ARAB PRODI PBA IAIN
MANADO
Nama : Abdurrahman Wahid Abdullah, M.Pd.I NIP : 198904142020121010
Telah diuji di depan Penguji Pada hari Kamis, 16 September 2021
Penguji
Dr. Saiful Bahri, M.A NIP. 197006272002121001
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Keagamaan Manado
H. Khaeroni, S.Sos, M.Si NIP. 197004011993031005
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang merupakan bagian dari aparatur Negara harus memiliki komitmen dalam melayani masyarakat. Aparatur Negara adalah keseluruhan lembaga dan pejabat Negara serta pemerintah Negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintah dan masyarakat atas penyelenggaraan dan pembangunan Negara. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) sangat ditentukan oleh peran Aparatur Negara (AN). Ditegaskan dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu.1 Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing. PNS sebagai pelayan masyarakat harus memiliki nilai-nilai seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas jabatannya. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA. PNS diharapkan dapat turut serta mengembangkan lingkungan kerja yang positif untuk membantu pembentukan etika dan aturan perilaku organisasi.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS2, ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS yang profesional seperti tersebut di atas adalah Diklat
1Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014
2Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS
Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dengan tujuan membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Untuk itu perlu pembaharuan Diklat Prajabatan dengan pola yang lebih baik. Pola baru ini adalah sistem on/off kampus yang terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu: pembelajaran klasikal, aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja, dan trakhir evaluasi hasil aktualisasi. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014, dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru peserta diharapkan mampu menginternalisasikan nilai- nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung3. Belakangan, terbit Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 22 Tahun 2016 yang isinya mengubah nomenklatur “Diklat Prajabatan” menjadi “Pelatihan Dasar CPNS (Latsar)” yang menambah tuntutan untuk meningkatkan kompetensi teknis bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil.
Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan III sistem on/off ini adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasi lima nilai dasar, yaitu4:
1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya.
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
Maka dari itu pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Pada prajabatan golongan III ini, untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dimulai dengan membuat Rancangan Aktualisasi (RA) yang selanjutnya akan diaktualisasikan ke tempat tugas masing-masing.
Adapun tempat tugas yang merupakan unit kerja penulis adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, tepatnya di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab FTIK. Selama kurang lebih dari 2 tahun sebagai tenaga dosen tetap Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dan dosen CPNS beberapa bulan dengan diperbantukan sebagai pengelolah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, penulis mampu mengidentifikasi beberapa masalah yang aktual untuk dijadikan issue yang penyelesaiannya akan diaktualisasikan di tempat kerja. Setelah melakukan analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (AKPL), analisis Urgent, Seriousness dan Growth (USG), dan analisis diagram fishbone, maka penulis mengambil sebuah isu tentang belum adanya pedoman penulisan karya ilmiah untuk tugas akhir pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab.
Isu tersebut mendesak untuk dikaji dan diselesaikan sebagai sebuah produk aktualisasi dalam Latsar ini karena sangat berkaitan dengan profesi penulis sebagai calon dosen yang secara tidak langsung harus selalu mengedepakankan nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi dan fungsi serta kedudukan pegawai di dalam kegiatannya.
Masalah belum adanya pedoman penulisan karya ilmiah pada prodi PBA IAIN Manado ini mempunyai dampak yang kurang baik dalam penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Di antaranya dampaknya adalah ketidakseragaman format penulisan tugas akhir dan kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Padahal sudah semestinya untuk penyelesaian tugas akhir pada prodi PBA IAIN Manado juga memiliki pedoman agar mahasiswa dan dosen memiliki acuan bersama.
B. Tujuan dan Mamfaat Aktualisasi 1. Tujuan umum:
a. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN terkait Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta dapat Mengamalkan Whole Of Government, Pelayanan Publik serta Peran Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
b. Mampu memunculkan/ mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai – nilai ASN.
2. Tujuan Khusus
a. Memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
b. Memberikan keseragaman format penulisan tugas akhir mahasiswa
c. Menjadi acuan bersama bagi dosen dalam membimbing dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
3. Manfaat
a. Manfaat bagi peserta latihan dasar
Mamfaat aktualisasi bagi peserta latihan dasar adalah berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Dalam mewujudkan fungsi ASN sebagai pelayan publik yang profesional, maka dilihat dari kemampuan mengimplementasikan lima nilai dasar, yaitu: 1) Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas, 2) Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam menjalankan tugas, 3) Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas, 4) Kemampuan berinovasi dalam peningkatan mutu dalam pelaksaan tugas, 5) Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya.
b. Manfaat bagi unit kerja
Mamfaat aktualisasi ini bagi unit kerja adalah memberikan pelatihan terhadap sumberdaya dalam meningkatkan sistem pelayanan kampus yang professional sesuai nilai-nilai dasar pegawai terhadap kebutuhan mahasiswa.
c. Manfaat bagi organisasi
Mamfaat aktualisasi ini bagi organisasi adalah meningkatkan citra organisasi di mata publik sebagai wadah pelayanan publik yang professional sesuai
nilai-nilai dasar pegawai.
d. Manfaat bagi stakeholder
Mamfaat aktualisasi ini bagi stakeholder adalah membantu pemerintah dalam mewujudkan cita negara, yaitu pemberian pelayanan yang mengutamakan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi.
C. Ruang Lingkup 1. Isu yang dingkat
Pada sistem pelatihan dasar CPNS ini, peserta diharapkan mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi dalam pelaksanaan tugas di satker masing-masing.
Pembahasan mengenai rancangan aktualisasi disesuaikan tugas dan fungsi pada satker masing- masing. Berikut tabel rancangan aktualisasi dengan menggunakan teknik analisis APKL:
No Isu A P K L Jumlah Rank
1
Belum adanya panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado.
5 5 5 5 20 I
2
Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
5 4 5 4 18 III
3
Belum adanya pedoman penyusunan karya ilmiah berbahasa Arab pada prodi PBA IAIN Manado.
Keterangan:
- 5 = Sangat Baik
- 4 = Baik - 3 = Cukup - 2 = Kurang - 1 = Sangat kurang
2. Tempat Pelaksanaan
Lokus pelaksanaan aktualisasi ini adalah di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado.
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada kegiatan shift off kampus yang berjalan selama 30 hari dimulai pada tanggal
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Organisasi
1. Profil IAIN Manado
Sejarah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado di Sulawesi Utara tidak dapat dilepaskan dari perjuangan para pemimpin muslim di wilayah ini. Pada tahun 1998, beberpa pemuka umat Muslim di Manado mendirikan sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam. Lembaga tersebut diberi nama Institut Agama Islam (IAI) Manado. Di kala itu, proses pendidikannya dilaksanakan di gedung sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) yang sekarang beralih menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Manado.
Pada tahun 1990, IAI Manado diasialiasikan dengan Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin menempati lokasi permanen di daerah Perkamil dan tidak lagi menumpang di gedung PGAN Manado. Melalui keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 197 Tahun 1997, Fakultas Syari’ah Filial IAIN Alauddin ini menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Manado dan resmi terpisah dari lembaga induknya, yaitu IAIN Alauddin Makassar.
Sejak tahun 1997, STAIN Manado menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam Negeri di Sulawesi Utara. Dan setelah beroperasi kurang lebih 18 tahun lamanya, pada bulan november tahun 2015, STAIN Manado beralih status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 147 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN) Manado.
Lokasi kampus IAIN Manado berada di bagian timur Kota Manado, tepatnya di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Pal dua. Pembukaan jalur ringroad yang menghubungkan beberapa daerah di Sulawesi Utara, seperti Kota Manado dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, menjadikan IAIN Manado berada di lokasi yang strategis.
Jalur ringroad Manado adalah jalur paling penting menghubungkan Kota Manado, Bandara International Samratulangi, Kota Bitung, Minahasa, Tomohon, Tondano, serta daerah lainnya di Sulawesi Utara.
Pada mulanya kampus IAIN Manado hanya menempati area seluas 4 hektar, namun pada tahun 2009, luas tanah bertambah 5 hektar, sehingga total menjadi 9 hektar.
Tanah telah mendapatkan sertifikat dari Badan Pertanahan. Dari keseluruhan luas area yang tersedia, baru sekitar 40 persen yang telah ditempati berbagai bangunan sarana, baik untuk ruang perkuliahan, aula, gedung perkantoran, dan fasilitas olahraga. Adapun mahasiswa IAIN Manado berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di antaranya adalah Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Induk, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Mongondow Selatan.
Terdapat pula mahasiswa IAIN Manado yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Gorontalo, Kepulauan Maluku, terutama Ternate, Makassar, dan Bahkan Papua Barat.
Karena itu, komposisi mahasiswa IAIN Manado sangat plural dan multikultur, di antaranya suku Minahasa, Bugis, Ternate, Bolaang Mongondow, Jawa, Madura, Sunda, Arab, Minang, Gorontalo, dan Ambon. Dan adapun fakultas yang terdapat di IAIN Manado, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Fakultas Syari’ah, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
2. Visi, Misi dan Tujuan IAIN Manado a. Visi IAIN Manado
Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang bermutu berbasis
masyarakat multikultural di Indonesia b. Misi IAIN Manado
1) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat multibudaya di Indonesia dalam bidang keagamaan Islam yang berkualitas berbasis masyarakat multibudaya di Indonesia 2) Meningkatkan mutu sistem tata kelola kelembagaan
berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi 3) Memelihara khasanah budaya nasional, kearifan
lokal, dan kerukunan umat beragama di Indonesia c. Tujuan IAIN Manado
1) Menghasilkan lulusan yang ahli di bidangnya, beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berbudaya, mandiri, dan berguna di dalam kehidupan masyarakat
2) Menghasilkan karya penelitian yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan lembaga pendidikan dan masyarakat multikultural
3) Menghasilkan produk pengabdian kepada masyarakat yang bermutu sehingga berdampak pada peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat
4) Meningkatkan mutu tata kelola pada seluruh aspek kelembagaan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi
5) Meningkatkan peran institusi dalam memelihara khasanah budaya bangsa, kearifan lokal, dan kerukunan umat beragama di Indonesia
B. Deskripsi isu
(Pengertian) Isu adalah suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai masalah, dimana memerlukan solusi untuk perbaikan. Isu sendiri bisa muncul dari belum tercapainya visi misi organisasi, yang dapat mempengaruhi keseluruhan elemen dalam organisasi.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan selama peserta menjalankan tugas sebagai dosen non PNS dan Calon Dosen di IAIN Manado, khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Manado. Adapun isu-isu yang ditemukan, adalah sebagai berikut :
1. Belum adanya panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado.
Mamfaat Isu: Dengan adanya Buku Ajar untuk MK Institusi bahasa Arab, maka penyampaian materi di setiap fakultas untuk MK institusi Bahasa Arab menjadi seragam, sistematis, berkesinambungan, dan mudah diterima oleh mahasiswa sekalipun diberikan oleh dosen yang berbeda.
2. Belum adanya Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado.
Mamfaat Isu: Dengan adanya Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado, maka akan memudahkan mahasiswa prodi PBA IAIN Manado dalam menyelesaikan tugas akhirnya dan menghindari ketidakseragaman format penulisan karya ilmiah atau tugas akhir 3. Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
Mamfaat Isu: Dengan adanya website prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Manado, maka akan memudahkan pengarsipan dokumen, arus informasi dan publikasi prodi sebagai bentuk inovasi pelayanan terhadap mahasiswa dan publik yang berbasis digital.
C. Analisis Isu
Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.
Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak.
Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Unit Kerja IAIN Manado Visi
Misi
Identifikasi Isu
1. Belum adanya panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado.
2. Belum adanya Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado.
3. Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
Gagasan Pemecahan Masalah
1. Pegadaan panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado.
2. Pengadaan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado.
3. Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
Dampak Isu
1. Dengan belum adanya buku ajar MK Institusi bahasa Arab untuk menyeragamkan muatan materi pada RPS di setiap fakultas di IAIN Manado, maka akan berdampak pada penyampaian materi yang tidak seragam, sistematis, berkesinambungan, dan berulang yang disebabkan oleh Rencana Pembelajaran Semester disusun berdasarkan karakteristik dan latar belakang keilmuan masing- masing dosen.
2. Dengan belum adanya pedoman penulisan karya ilmiah pada Prodi PBA IAIN Manado, maka akan berdampak pada kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dan melahirkan format penulisan yang beragam.
3. Dengan belum adanya website prodi yang berfungsi sebagai dokumentasi dan pengarsipan berbasis digital, maka akan berdampak pada pengarsiupan dokumen yang kurang rapi dan terjaga.
Mamfaat Pemecahan Masalah
1. Penyampaian materi di setiap fakultas untuk MK institusi Bahasa Arab seragam, sistematis, berkesinambungan, dan mudah diterima oleh mahasiswa sekalipun diberikan oleh dosen yang berbeda.
2. Agar memudahkan mahasiswa prodi PBA IAIN Manado dalam menyelesaikan tugas akhirnya dan menghindari ketidakseragaman format penulisan karya ilmiah atau tugas akhir
3. Agar memudahkan pengarsipan dokumen, arus informasi dan publikasi prodi sebagai bentuk inovasi pelayanan terhadap mahasiswa dan publik yang berbasis digital.
No Isu A P K L Jumlah Rank
1
Belum adanya panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado.
5 5 5 5 20 I
2
Belum adanya pedoman Penulisan Karya Ilmiah Berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado.
5 4 5 4 18 III
3
Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
5 4 5 5 19 II
Keterangan:
- 5 = Sangat Baik - 4 = Baik
- 3 = Cukup - 2 = Kurang - 1 = Sangat kurang
Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL diatas dapat disimpulkan bahwa isu atau masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk diselesaikan dan dicarikan solusinya adalah isu mengenai “ Pegadaan pedoman penyusunan karya ilmiah berbahasa Arab pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Manado,” dengan jumlah score 18.
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Setelah ditemukan core isu, maka dicari penyebab munculnya isu dengan menggunakan alat analisis seperti teknik analisis Fishbone.
Fishbone Diagram
Man Materal
Belum ada pedoman
Mahasiswa prodi PBA kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhirya.
Mahasiswa kesulitan menyusun
Dosen belum memiliki acuan pembimbingan
Menggunakan 6 M (Man, Money, Method, Material, Machine dan Mother Nature)
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan fishbone diketahui beberapa penyebab dari munculnya isu yaitu :
1. Dari aspek Man (pengguna) ditemukan masalah yang di antaranya adalah mahasiswa kesulitan dalam menyusun dan dosen belum memiliki acuan dalam membimbing.
2. Dari aspek Metode ditemukan masalah, yaitu metode penyusunan mahasiswa memiliki format yang beragam.
3. Dari aspek Material ditemukan masalah, yaitu Belum adanya pedoman penulisan tugas akhir pada prodi PBA IAIN Manado
4. Dari aspek lingkungan ditemukan masalah, yaitu belum adanya kordianasi antara prodi PBA IAIN Manado dan LPM IAIN Manado untuk menyusun pedoman penulisan tugas akhir pada Prodi PBA IAIN Manado.
Gagasan penulis untuk menangani isu ini adalah dengan membuat Penyusunan pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah pada Prodi PBA IAIN Manado. Dengan adanya Pedoman Penulisan Karya Ilmiah pada Prodi PBA IAIN Manado, maka akan memudahkan mahasiswa prodi PBA IAIN Manado dalam menyelesaikan tugas akhirnya dan menghindari ketidakseragaman format penulisan karya ilmiah atau tugas akhir. Untuk itu dsusunlah solusi dan kegiatan- kegiatan rancangan aktualisasi untuk menyelesaikan isu sehingga mencapai target kinerja yang diharapkan.
a. Melakukan kordinasi dan konsultasi dengan pimpinan Fakultas, coach dan mentor.
b. Melakukan kordinasi dan konsultasi dengan pengelolah prodi
Teknik (Metode) Lingkungan
(Mother Nature) Belum ada kordinasi LPM dan Prodi PBA IAIN Manado
Penerapan metode penyusunan beragam
PBA IAIN Manado dan LPM IAIN Manado
c. Mengumpulkan bahan dan sumber rujukan penyusunan pedoman penulisan karya ilmiah Prodi PBA IAIN Manado d. Menyusun pedoman penulisan karya ilmiah Prodi PBA IAIN
Manado
e. Melakukan konsultasi sistematika penulisan pedoman Prodi PBA IAIN Manado dengan pimpinan Fakultas
f. Validasi Pedoman ke pimpinan Fakultas dan LPM IAIN Manado sebelum digunakan
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1. Nilai Dasar PNS
Diklat Prajabatan diorientasikan agar nilai-nilai dasar; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi mampu menginternalisasi pada diri setiap PNS.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa: Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Kepemimpinan: Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas: Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab: Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan: Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan yang dikaitkan dengan Pancasila, yaitu:
a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila menjadikan Indonesia bukan sebagai negara sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat.
Pancasila justru mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Keberadaan bangsa Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata. Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keragaman dan terbagi dalam golongan- golongan. Keberadaan bangsa Indonesia juga didukung oleh semangat gotong royong. Dengan kegotong royongan itulah, Indonesia harus mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, bukan membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau bagian tertentu dari teritorial Indonesia.
d. Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama, badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat. Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan. Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa kebaikan bagi semua pihak. Pilihan demokrasi konsensus berupa demokrasi permusyawaratan merupakan pilihan yang bisa membawa kemaslahatan bagi bangsa Indonesia.
e. Sila kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan bahwa negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN, antara lain:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara, 4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri
sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Efektif b. Efisien c. Inovasi d. Mutu
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan, yaitu:
a. Tangibles (bukti langsung);
b. Reliability (kehandalan);
c. Responsiveness (daya tangkap);
d. Assurance (jaminan);
e. Empaty.
5. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
b. Peduli c. Mandiri d. Disiplin
e. Tanggung Jawab f. Kerja Keras g. Sederhana h. Berani i. Adil
Indikator yang digunakan dalam menilai aktualisasi ANEKA ditampilkan pada tabel ini secara lebih ringkas sehingga terlihat bahwa masing-masing nilai-nilai dasar memiliki detail indikator yang dapat digunakan sebagai alat ukur aktualisasi nilai dasar kegiatan. Semakin banyak indikator yang dapat digunakan dalam kegiatan tersebut, maka semakin baik kualitas kegiatan yang dilakukan.
Tabel 1. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
NO. NILAI DASAR INDIKATOR
1. AKUNTABILITAS Tanggungjawab, jujur, kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan, konsisten, partisipatif
2 NASIONALISME Religius, etos kerja, amanah, transparan, tanggung jawab, percaya diri, toleransi, religius, persamaan derajat, saling menghormati, tenggang rasa, humanis, tidak diskriminatif, gotong royong, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, cinta tanah air, menghargai pendapat, musyawarah mufakat, bijaksana, kekeluargaan, menghargai pendapat, sederhana, tolong menolong, tidak serakah, kerja keras, bijaksana, adil.
3. ETIKA PUBLIK Jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah, menjaga rahasia.
NO. NILAI DASAR INDIKATOR
4. KOMITMEN MUTU Efektivitas , efisien, inovasi, berorientasi mutu 5. ANTI KORUPSI Jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, mandiri, adil, berani, peduli.
2. Kedudukan dan Peran PNS a. Manajemen ASN,
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, dan bebas dari invertensi politik dengan menerapkan sistem merit.
b. WOG
Whole Of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menerapkan upaya kolaboratif dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup kordinasi guna mencapai tujuan
bersama.
c. Pelayam Publik
Pelayanan public adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara atas pelayanan barang, jasa, dan pelayanan administrasi publik.
F. Matriks Rancangan
NO Kegiatan Tahapan Output/
hasil
Keterkai tan substansi
Mata Pelatihan (ANEKA dan
Agenda III
Kontribusi Kegiatan Pencapaian Visi dan Misi
IAIN Manado
Kontribusi Pencapaian
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
(lima nilai Budaya Kerja)
1 2 3 4 5 6 7
1
Melakukan kordinasi
dan konsultasi
dengan pimpinan Fakultas, coach dan
mentor
1
Pembimbing an dan pengarahan
dalam penyusunan
pedoman sesuai kebutuhan
Penerapan nilai WoG, etika public, dan nilai
Akuntabilitas
Membudayakan kerja kolaboratif dan integratif
Penguatan nilai Profesionalit
as dan tanggung
jawab
2
Melakukan kordinasi
dan konsultasi
2
Data mengenai kebutuhan format
Penerapan nilai WoG, etika publik dan nilai
Akuntabilitas
Membudayakan kerja kolaboratif dan integratif
Penguatan nilai Profesionalitas dan
tanggung jawab
dengan pengelolah
prodi PBA IAIN Manado
dan LPM IAIN Manado
pedoman penulisan tugas akhir
3 Mengumpulk an bahan dan sumber
rujukan penyusunan
pedoman penulisan karya ilmiah
Prodi PBA IAIN Manado
3 Data
Penerapan nilai akuntabilitas dan komitmen
mutu
Peningkatan pelayanan Institusi berbasis
mutu.
Penguatan nilai Profesionalitas, integritas, dan
inovasi.
4 Menyusun
pedoman penulisan karya ilmiah
Prodi PBA IAIN Manado
4 Buku
pedoman
Penerapan Nilai Pelayanan
Publik, Akuntabilitas, dan Komitmen
Mutu.
Peningkatan pelayanan Institusi berbasis
mutu.
Penguatan nilai Profesionalitas, Integritas, Inovasi,
dan tanggung jawab 5 Melakukan
konsultasi sistematika
penulisan pedoman Prodi PBA IAIN Manado
dengan pimpinan
Fakultas
5
Verifikasi format penulisan
Penerapan nilai WoG, etika
public, akuntabilitas, dan komitmen
mutu.
Membudayakan kerja kolaboratif dan integrative dan peningkatan
pelayanan Institusi berbasis
mutu.
Penguatan nilai Profesionalitas, Integritas dan tanggung jawab.
6 Validasi Pedoman ke
pimpinan Fakultas dan
LPM IAIN Manado sebelum digunakan
6
Pengesahan Pedoman penulisan
Penerapan nilai WoG, etika
public, akuntabilitas, dan komitmen
mutu.
Membudayakan kerja kolaboratif dan integrative dan peningkatan
pelayanan Institusi berbasis
mutu.
Penguatan nilai Profesionalitas, Integritas, dan tanggung jawab
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Bulan Setember
(Minggu Ke -)
Bulan Oktober (Minggu Ke -)
4 5 1 2 3 4
Persiapan
1 Konsultasi dengan mentor/Pimpinan Klasikal di
Bdk Manado 2 Kegiatan pertama
3 Kegiatan ketiga
Kegiatan dalam laporan aktualisasi akan dilaksanakan di tempat kerja secara berurutan mulai tanggal 17 September 2021 sd 22 Oktober 2021 dengan jadwal sebagai berikut :
H. Kendala dan Antisipasi
Adapun kendala-kendala dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah durasi waktu yang sempit dan bahan rujukan penyusunan pedoman tugas akhir berbahasa asing yang minim. Dan untuk langkah antisipatifnya, yaitu meningkatkan intensitas kordinasi dan konsultasi ke fakultas dan LPM IAIN Manado untuk memperoleh petunjuk dan data. Serta melibatkan beberpa pengelolah prodi Pendidikan Bahasa Arab dari ruang lingkup eksternal IAIN Manado.
4 Kegiatan keempat
5 Kegiatan kelima
6 Evaluasi Aktualisasi
Mentor: Dr. Ardianto, M.Pd.
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS GOLONGAN III KEMENTERIAN AGAMA
TAHUN 2021
PENYUSUNAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB IAIN MANADO
Abdurrahman Wahid Abdullah 198904142020121010
Coach: Rahmat Domu, S.Pd., M.Si.
Penguji: Dr. H. Saiful Bahri, M.A.
Latar Belakang
2
Landasan Yuridis Landasan Empiris
Kebutuhan mahasiswa terhadap Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah berbahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado sebagai panduan dalam penyelesaian tugas akhir.
UU Nomor 5 Tahun 2014 untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS
Surat Keputusan Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Manado Nomor: 115 Tahun 2020 tentang Pedoman Karya Ilmiah dan Tugas Akhir IAIN Manado
1
2
3
4
Topic One
Subtitle
Tujuan
Mampu menerapkan nilai-nilai dasar ASN terkait Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta dapat Mengamalkan Whole Of Government, Pelayanan Publik serta Peran Manajemen ASN dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
Mampu memunculkan/ mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan nilai – nilai ASN.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Untuk memudahkan mahasiswa Prodi PBA IAIN Manado dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Untuk menyeragamkan format penulisan tugas akhir mahasiswa prodi PBA IAIN Manado.
Untuk menjadi acuan bersama bagi dosen dalam membimbing
dan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
Analisis Isu
4
Isu 1
• Belum adanya Pedoman Penyusunan Skripsi Bahasa Arab pada Prodi Pendidikan Bahasa Arab FTIK IAIN Manado
Isu 2
• Belum adanya website program studi pendidikan Bahasa Arab FTIK IAIN Manado sebagai bentuk
dokumentasi prodi.
Isu 3
• Belum adanya buku Ajar untuk MK Institusi Bahasa Arab sebagai bentuk penyeragaman dan
konsistensi materi.
Teknik Analisis dengan menggunakan APKL
5
No Isu A P K L Jumlah Rank
1
Belum adanya panduan buku ajar MK Institusi Bahasa Arab untuk
menyeragamkan RPS pada setiap fakultas di IAIN Manado. 3 3 5 3 14 III
2 Belum adanya Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bahasa Arab pada Prodi
PBA IAIN Manado. 4 4 5 5 18 I
3
Belum adanya website prodi PBA IAIN Manado sebagai rumah arsip untuk menyimpan dokumen kegiatan prodi, dosen, dan mahasiswa; pelayanan administrasi dan akademik berbasis digital; arus informasi dan publikasi kegiatan prodi.
3 3 5 4 15 II
6
Man Material
Mahasiswa Prodi PBA IAIN Manado kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhirnya.
Teknik
Mother Nature
Belum ada pedoman penulisan Mahasiswa
kesulitan menyusun
Dosen belum memiliki acuan pembimbingan
Belum ada kordinasi antara LPM dan Prodi PBA IAIN
Manado
Penerapan metode penulisan yang beragam
“Pengadaan Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bahasa Arab pada Prodi PBA IAIN Manado.”
7
NILAI DASAR PNS
1
NILAI DASAR
PNS
Akuntabilitas
2 3 4 5
Etika Publik
Nasionalisme Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Bentuk Pertanggung jawaban atas kinerja yang dekat dengan konsep administrasi
Refleksi baik buruk, benar salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan sesuatu yang benar berdasarkan sistem nilai
Tidak melawan hukum dengan tujuan kepentingan pribadi yang mengakibatkan kerugian negara
Janji yang diberikan dalam pelayanan publik berorientasi pada mutu yang dilihat pada aspek kepuasan baik berupa barang, jasa, dan administrasi publik.
Sikap dan kesadaran atas cinta tanah air, bangsa, dan negara yang dilakukan dengan maksud merawat kebhinekaan dan kedaulatan negara Indonesia