• Tidak ada hasil yang ditemukan

2). Persentase Posyandu Aktif sebesar 56.79%, 3). Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan 30,56%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2). Persentase Posyandu Aktif sebesar 56.79%, 3). Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan 30,56%"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memiliki sasaran yang harus dicapai yaitu ”Meningkatnya Pelaksanaan Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan Kepada Masyarakat”

yang kemudian diperkuat melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan, yang mengamanatkan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017, dimana Prioritas Nasional adalah Penguatan Promotif Preventif “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” maka Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menetapakan Indikator kinerja sasaran yang akan dicapai pada tahun 2017 yaitu :

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebanyak 100 kabupaten kota

2. Persentase Posyandu Aktif sebesar 50%

3. Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan 30%

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017 merupakan bukti tertulis serta wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sepanjang tahun 2017. Capaian Indikator Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017 dapat dilihat dari pencapaian indikator 1). Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebanyak 100 kabupaten/kota,

(3)

2). Persentase Posyandu Aktif sebesar 56.79%, 3). Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan 30,56%

Dalam mencapai indikator tersebut, strategi yang dilaksanakan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah :

1. Meningkatkan upaya Advokasi Kesehatan kepada pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah

2. Meningkatkan upaya Penggalangan Kemitraan Bidang Kesehatan untuk mendukung program kesehatan prioritas

3. Meningkatkan upaya Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

4. Meningkatkan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi Bidang Kesehatan 5. Meningkatkan kemampuan tenaga Promosi Kesehatan dalam pelaksanaan

Promosi Kesehatan baik di tingkat pusat maupun di daerah

Pada tahun 2017, dilaksanakan Konferensi Nasional Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat ke 7 yang menghasilkan langkah-langkah konkrit promosi kesehatan dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam implementasi promosi kesehatan, Pembelajaran tentang keberhasilan pelaksanaan promosi kesehatan dalam pencapaian masyarakat sehat, Sinkronisasi antar lembaga pendidikan, pengguna tenaga promosi kesehatan dan profesi guna memenuhi tenaga promosi kesehatan yang profesional. Rumusan langkah-langkah konkrit tersebut akan menjadi Sasaran Strategis Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat kedepan dalam mendukung Pembangunan Kesehatan.

Keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017, tercipta atas kerjasama dan dukungan dari semua pihak.

Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indikator kinerja tidak terlepas dari hal-hal sebagai berikut:

1. Dukungan komitmen internal Kementerian Kesehatan dan Lintas Sektor tingkat pusat terhadap pentingnya Promosi Kesehatan dalam pembangunan kesehatan

(4)

2. Dukungan komitmen Dinas Kesehatan Provinsi selaku wakil pemerintah pusat atas pelaksanaan Dekonsentrasi Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

3. Dukungan komitmen Dinas Kesehatan Kab./Kota dalam mendukung pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan di tingkat kab./kota

4. Dukungan komitmen Lintas Program dan Lintas Sektor di daerah untuk pencapaian pembangunan kesehatan

5. Adanya peran serta dari Kelompok Potensial (Dunia Usaha/Ormas/Kelompok Potensial Lainnya) di tingkat pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan

Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan kapasitas tenaga kesehatan di daerah dalam pelaksanaan Promosi Kesehatan masih kurang, efisiensi anggaran sangat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Peningkatan kualitas senantiasa menjadi prioritas bagi kami, oleh karena itu saran atau masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demi peningkatan upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam penyusunan perencanaan tahunan, bahan evaluasi pelaksanaan program, penyempurnaan pelaksanaan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan kebijakan yang diperlukan. Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan laporan tahunan ini, semoga dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, 29 Januari 2018

(5)

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ... 2 4 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 6

2.1 PERENCANAAN KINERJA ... 6

2.2 PERJANJIAN KINERJA ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

3.1 PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ... 14

3.2 SUMBERDAYA ... 43

BAB IV KESIMPULAN ... 54 Lampiran

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko.

Kegiatan Promosi Kesehatan dalam RPJMN 2015-2019 diarahkan untuk mampu meningkatkan upaya promotif kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, pembiayaan kegiatan promotif dan preventif, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan, penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

(7)

masyarakat di Kementerian Kesehatan dilaksanakan oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam peraturan menteri tersebut disebutkan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Direktur dan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyusunan kebijakan teknis, bimbingan, dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan negara wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Hal ini sejalan dengan upaya reformasi birokrasi untuk menyelenggarakan negara yang bersih dan berwibawa serta memiliki kinerja yang baik (Good Governance) dan selaras dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 dan Permen PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat akan menyampaikan laporan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja selama tahun anggaran 2017 untuk mempertanggungjawabkan kesesuaian pelaksanaan program yang dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran program dalam mencapai hasil yang diharapkan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merujuk pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 dan Penetapan Kinerja Kementerian Kesehatan tahun 2017.

(8)

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis kepada Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program/kegiatan tahun anggaran 2017.

1.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

4. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

(9)

5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan dan

Pemberdayaan Masyarakat tahun 2016 ini menjelaskan pencapaian kinerja

Direktorat Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan dan

Pemberdayaan Masyarakat selama kurun waktu tahun 2015 - 2019. Capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya untuk mengukur

keberhasilan/kegagalan kinerja Direktorat Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan dan Pemberdayaan Masyarakat.

(10)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 25 tahun 2004. Selain itu, berdasarkan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Renstra merupakan dokumen perencanaan yang memuat program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam kurun waktu 2015 – 2019. Renstra berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun.

Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggungjawab/ kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Pernyataan penetapan kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut.

Penetapan dan pernyataan kinerja dilakukan setiap tahun untuk menjamin terlaksananya visi, misi, serta sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan. Adapun target

(11)

kinerja tahun 2017 di lingkungan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk mencapai penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut : A. Visi dan Misi

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah- daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

(12)

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

B. Tujuan, Strategi, dan Sasaran

Salah satu agenda pembangunan nasional yang tercantum di dalam Nawa Cita adalah Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat Indonesia. Upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dijalankan melalui pembangunan manusia sebagai insan dan sumber daya pembangunan, baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari dalam kandungan ibu sampai usia lanjut. Peningkatan kualitas hidup manusia tercermin pada penyediaan pemenuhan hak-hak dasar warga negara untuk memperoleh layanan publik, antara lain pelayanan kesehatan.

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan ; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.

Dalam upaya pencapaian tujuan Kementerian Kesehatan tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menetapkan sasaran strategis yaitu meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif dan meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat. Strategi yang

(13)

dilakukan untuk mencapai Sasaran Strategis yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan upaya Advokasi Kesehatan kepada pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah

2. Meningkatkan upaya Penggalangan Kemitraan Bidang Kesehatan untuk mendukung program kesehatan prioritas

3. Meningkatkan upaya Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

4. Meningkatkan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi Bidang Kesehatan

5. Meningkatkan kemampuan tenaga Promosi Kesehatan dalam pelaksanaan Promosi Kesehatan baik di tingkat pusat maupun di daerah

C. Luaran dan Indikator Kinerja

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yang ditandatangani oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan kegiatan (dokumen terlampir) indikator kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dengan Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :

(14)

Definisi operasional Indikator Kinerja Direktorat Promosi Kesehatan &

Pemberdayaan :

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah Jumlah Kabupaten/Kota yang menyebarluaskan informasi minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di minimal 3 saluran media (cetak, elektronik, media luar ruang, media tradisional, dan media lainnya).

Jumlah absolut kabupaten/kota yang melaksanakan 5 tema kampanye gerakan masyarakat hidup sehat

2. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing- masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan. Untuk menghitung presentase posyandu aktif dipergunakan formula sebagai berikut :

% Posyandu

Aktfif =

Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri

--- X 100%

Jumlah Posyandu

3. Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan

Persentase desa yang mengalokasikan dana desa secara bertahap sampai minimal 10% dari bidang pembangunan desa dan bidang pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan.

. Formulasi perhitungan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

% Persentase

Desa yang = Jumlah desa yang memanfaatkan dana

desa untuk UKBM

(15)

Mengalokasika n Dana Desa untuk UKBM Sesuai dengan

NSPK Kesehatan

--- X 100%

Jumlah desa

2.2 PERJANJIAN KINERJA

Tekad dan janji kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja dengan pihak yang memberikannya sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Dengan demikian, penetapan kinerja merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Pada tahun 2017 telah ditetapkan target capaian indikator kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran hasil program, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan.

NO SASARAN PROGRAM

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Penyusunan Regulasi dan

Kebijakan Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

3 Kabupaten/Kota

2 Sosialisasi/Orientasi/Pelatihan Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2 Persentase Posyandu Aktif 50%

3 Koordinasi Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Monev/Bimtek/Fasilitasi

3 Persentase desa yang mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan

30%

4 Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5 Penyebarluasan Informasi

Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 6 Dukungan Administrasi

Pembinaan Promosi Kesehatan 7 Pengadaan Sarana Prasarana

(16)

Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

(17)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat selama kurun waktu tahun 2015 - 2019.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian setiap indikator.

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut, dapat diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perbaikan perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra/Penetapan Kinerja.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan sasaran strategis meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif dan meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat..

Dalam mencapai Sasaran Strategis tersebut dan sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah tahun 2017, maka ditetapkan Indikator Kinerja Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai berikut:

(18)

Tabel 3.1 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017

No Sasaran Program Idikator

Kinerja

Target

2017 Realisasi

2017 % Capaian 1 Penyusunan Regulasi dan

Kebijakan Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Jumlah

Kabupaten/Kota yang

melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat.

100 117 117%

2 Sosialisasi/Orientasi/Pelatihan Pembinaan Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Persentase

Posyandu Aktif 50% 57,15% 114%

3 Koordinasi Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Monev/Bimtek/Fasilitasi

Persentase desa yang

mengalokasikan dana desa untuk UKBM sesuai dengan NSPK Kesehatan

30% 31.99% 107%

4 Pembinaan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat 5 Penyebarluasan Informasi

Pembinaan Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Administrasi Pembinaan Promosi Kesehatan

Pengadaan Sarana Prasarana Pembinaan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Ket *) : Laporan Provinsi per Januari 2018

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada tahun.

Pengukuran keberhasilan dalam pencapaian target indikator kinerja kegiatan adalah dengan membandingkan antara output dan input melalui analisis deskriptif terhadap pelaksanaan kegiatan dan sub kegiatan. Analisis dilakukan dengan berdasarkan kepada definisi operasional indikator, kriteria

(19)

keberhasilan, kondisi yang dicapai, capaian kinerja, permasalahan yang dihadapi, serta potensi yang dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan.

Uraian kinerja Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah:

1. Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Program Nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melibatkan seluruh komponen bangsa seperti pemeritah, swasta, akademisi, LSM dan sektor-sektor lainnya agar dapat berperan dalam pembangunan kesehatan dengan menekankan pada upaya promotive dan preventif.

Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat bertujuan antara lain 1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan; 2) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk; 3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena menigkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan serta 4) Penguatan system kesehatan; Pendekatan siklus hidup;

Jaminan kesehatan nasional (JKN) dan berfokus pada pemerataan layanan. Hal ini menunjukkan bahwa arah kebijakan pembangunan kesehatan lebih mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitative.

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif dan untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, maka Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (terlampir), dengan menginstruksikan para Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan Gubernur dan Bupati Walikota untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

(20)

Salah satu amanat dari Program Nasional Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Salah satu upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah melalui kegiatan penyebarluasan informasi 5 tema atau sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui minimal 3 saluran media

Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja

Capaian Indikator Kinerja Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada tahun 2017 sebanyak 117 (seratus tujuh belas) Kabupaten/Kota.

Kompilasi laporan dari provinsi berdasarkan Surat Permintaan Data Capain Indikator Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dari Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tanggal 9 Januari 2018 No. PR.05.01/5/0194/2018 perihal Permintaan Capaian Indikator kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia. Hasil ini menunjukkan bahwa target Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tahun 2017 telah tercapai 117%.

(21)

Adapun Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat tahun 2017 adalah :

No Kabupaten/Kota Tema Saluran Media 1 Kab. Rejang

Lebong

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Pemeriksaan Kesehatan Rutin

 Kawasan Tanpa Rokok

 Radio

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

2 Kab. Belitung  DBD

 PHBS

 Imunisasi

 Aktivitas Fisik

 IVA test

 ASI Ekslusif

 Gemar Makan Sayur dan Buah

 Radio

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

3 Kota Samarinda  Makan Buah Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Aktivitas Fisik

 Kawasan Tanpa Rokok

 Penggunaan Jamban (STBM)

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

4 Kota Balikpapan  Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Aktifitas Fisik

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Pameran

(22)

 ASI Eksklusif

 TB

 STBM 5 Kab. Kutai

Kertanegara

 Makan Buah & Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Aktifitas Fisik

 Kawasan Tanpa Rokok

 PHBS

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Pameran

6 Kab. Berau  Aktivitas Fisik

 Cek Kesehatan Rutin

 Makan Buah & Sayur

 Cuci Tangan

 Kawasan Tanpa Rokok

 Gizi

 PHBS

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

7 Kab. Kutai Barat  Makan Buah & Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Aktifitas Fisik

 Rokok

 Cuci Tangan

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

8 Kab. Kutai Timur  Makan Buah & Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Aktifitas Fisik

 Kawasan Tanpa Rokok

 TB

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

9 Kota Bengkulu  Germas

 Rokok

 Radio

 TV

(23)

 Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Cek Kesehatan Rutin

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

10 Kab. Seluma  Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Cek Kesehatan Rutin

 Rokok

 Jamban Sehat

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

11 Kab. Kepahiang  Calon Pengantin

 Makan Buah dan Sayur

 Kawasan Tanpa Rokok

 Desa ODF

 Cuci Tangan Pakai Sabun

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

12 Kab. Muko-muko  Germas

 Malaria

 PMT Balita dan Ibu Hamil

 Kesehatan Lingkungan

 PHBS

 Rokok

 Olah Raga Teratur

 Menu Seimbang

 Jaminan Kesehatan

 Radio

 TV

 Media Cetak

13 Kab. Bintan  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan

 TV

 Radio

(24)

Sayur

 Pemeriksaaan Kesehatan Rutin

 Gema Cermat Obat

 3 M Plus

 Keamanan Pangan

 Media Cetak

 Media Lar Ruang

14 Kab. Lingga  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Pemeriksaaan Kesehatan Rutin

 Kelola Stres

 Keluarga Sehat

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

 Pameran

15 Kota Tanjang Pinang

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Pemeriksaaan Kesehatan Rutin

 Rokok

 JKN

 Radio

 TV

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

16 Kota Batam  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Pemeriksaaan Kesehatan Rutin

 Cuci Tangan Pakai Sabut

 Sikat Gigi

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

 Surat Kabar

17 Kep. Anambas  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 TV

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

(25)

 Tidak Merokok

 KB

 Tenaga Kesehatan 18 Kab. Natuna  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Tidak Merokok

 KB

 TV

 Radio

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

19 Kab. Banggai  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Tidak Merokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

20 Kab. Donggala  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Tidak Merokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

21 Kab. Tojo Una- una

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Tidak Merokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

22 Kota Palu  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar

(26)

 Tidak Merokok

 ASI Ekslusif

Ruang

23 Kota Pekanbaru  Budayakan Makan Ikan

 Cek Kesehatan Secara Rutin

 Bijak Memilih Makanan

 Masih Mau Merokok

 Persalinan di Fasilitas

 Radio

 Pameran

 Media Cetak

24 Kab. Kampar  Budayakan Makan Ikan

 Cek Kesehatan Secara Rutin

 Bijak Memilih Makanan

 Masih Mau Merokok

 Persalinan di Fasilitas Kesehatan

 Radio

 Pameran

 Media Cetak

25 Kab. Indragiri Hilir

 Budayakan Makan Ikan

 Cek Kesehatan Secara Rutin

 Bijak Memilih Makanan

 Masih Mau Merokok

 Persalinan di Fasilitas

 Radio

 Pameran

 Media Cetak

26 Kab. TTS  Kelambunisasi

 PIN Polio

 DBD

 KIA

 Gizi Seimbang

 Radio

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

(27)

27 Kab. TTU  Aktifitas Fisik

 Makan Sayur dan Buah

 Cek Kesehatan secara Berkala

 PHBS

 KTR

 CTPS

 DBD

 Malaria

 Radio

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

28 Kab. Alor  Makan Buah & Sayur

 Melakukan aktifitas fisik

 DBD

 Malaria

 Diare

 Radio

 Media Cetak

 Media Online

 Surat Kabar

 Pameran

29 Kota Banjar Baru  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

30 Kota

Banjarmasin

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

31 Kab. Tapin  Aktivitas Fisik  TV

(28)

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

32 Kab. Hulu Sungai Selatan

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

33 Kab. Hulu Sungai Tengah

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

34 Kab. Balangan  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

35 Kab. Tabalong  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

(29)

 Imunisasi Rutin

 PHBS

36 Kab. Tanah Laut  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

37 Kab. Kotabaru  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

38 Kab. Barito Kuala

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

39 Kab. Hulu Sungai Utara

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Ibu dan Anak

 Imunisasi Rutin

 PHBS

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

40 Kota Banda Aceh

 Germas  Radio

(30)

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin secara berkala

 Kesehatan Jiwa

 Sehat Mudik

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

41 Kab. Bireun  Germas

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin secara berkala

 Kesehatan Jiwa

 Sehat Mudik

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

42 Kab. Aceh Barat  Germas

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin secara berkala

 Kesehatan Jiwa

 Sehat Mudik

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

43 Kota

Lhoksumawe

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin secara berkala

 Kesehatan Jiwa

 PHBS Rumah Tangga

 PHBS Sekolah

 Bahaya Narkoba

 Radio

 TV

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

 Media Onlie

(31)

 Pencegahan HIV 44 Kab. Pidie Jaya  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin secara berkala

 Kesehatan Jiwa

 PHBS

 Difteri

 CTPS

 Tidak Merokok

 DBD

 Imunisasi

 Radio

 YV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Online

45 Kab. Seram Bagian Timur

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Jamban Sehat

 Tidak merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

46 Kab. Burru  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Jamban Sehat

 Tidak merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

47 Kota Ambon  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Jamban Sehat

 Tidak merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(32)

48 Kota Palembang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 ASI Ekslusif

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang 49 Kab. OKU  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 ASI Ekslusif

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang 50 Kab. OKI  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 ASI Ekslusif

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang 51 Kab. Muara

Enim

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 ASI Ekslusif

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang 52 Kab. Lahat  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Radio

 TV

 Media Online

(33)

 Cek Kesehatan Rutin

 ASI Ekslusif

 Tidak Merokok

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang 53 Kota

Palangkaraya

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 ASI eksklusif

 Tidak Rokok

 CERDIK

 Imunisasi

 1.000 HPK

 PHBS

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

 Pameran

54 Kab. Murung Raya

 PHBS

 KTR

 KIA

 Gizi

 Keehatan Lingkungan

 Penyakit Menular

 Imunisasi

 Kesehatan Remaja dan Usia Lanjut

 DBD

 HIV/AIDS

 JKN

 Napza

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

 Media Cetak

 Pameran

55 Kab. Barito Utara  Germas (aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, pemeriksaan kesehatan),

 PHBS

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

 Media Cetak

(34)

 KTR

 PTM

 Penyakit menular

 GIZI seimbang

 ASI Eksklusif

 Kesling 56 Kab. Barito

Selatan

 CTPS

 Bahaya Merokok

 CERDIK

 STBM

 PHBS

 Gizi Seimbang

 Surat Kabar

 Media Onlie

 Media Cetak

 Pameran

57 Kab. Gunung Mas

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Merkuri

 Tumbuh Kembang Anak

 PHBS

 Depresi

 Basmi Sarang Nyamuk

 Bahaya Merokok

 CTPS

 Radio

 Surat Kabar

 Media Online

 Media Luar Ruang

 Pameran

58 Kab. Seruyan  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Bahaya Merokok

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

 Pameran

(35)

 CTPS

 Jamban Sehat

 DBD

 Filariasis

 CERDIK 59 Kab.

Kotawaringin Timur

 Germas

 Bahaya Merokok

 Cek Kesehatan Rutin

 Makan Buah dan Sayur

 Aktvitas Fisik

 TB

 Jamban Sehat

 HPS

 KTR

 Filariasis

 Keluarga Sehat

 DBD

 Persalinan

 TV

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

 Media Cetak

60 Kab. Pulau Pisau

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Bulan Vit. A

 Persalinan di Faskes

 Posyandu

 TB

 Imunisasi

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

 Media Online

61 Kota Manado  Makan Buah dan Sayur

 Radio

 TV

(36)

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

62 Kab. Minahasa  Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

63 Kota Bitung  Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

64 Kab. Tomohon  Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

65 Kab. Minahasa Utara

 Makan Buah dan Sayur

 Radio

 TV

(37)

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

66 Kab. Minahasa Selatan

 Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

67 Kab. Kep.

Sangihe

 Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

68 Kab. Kep.

Talaud

 Makan Buah dan Sayur

 Aktivitas Fisik

 Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

 KTR

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Media Cetak

69 Kab. Buleleng  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan

 Radio

 TV

(38)

Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

70 Kab. Jembrana  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

71 Kab. Tabanan  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

72 Kab. Badung  Aktivitas Fisik  Radio

(39)

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

73 Kota Denpasar  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

74 Kab. Gianyar  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

 Media Tradisional

(40)

75 Kab. Klungkung  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Radio

 TV

 Surat Kabar

76 Kab. Bangli  Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

77 Kab.

Karangasem

 Aktivitas Fisik

 Konsumsi Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Berkala

 Anemia

 Obesitas

 Pengendalian PTM

 Tidak Merokok

 Pemberantasan Sarang Nyamuk

 Radio

 TV

 Surat Kabar

 Media Cetak

 Media Luar Ruang

 Media Tradisional

78 Kota Mataram  Cek Kesehatan secara  Radio

(41)

berkala

 Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari

 Makan buah dan sayur

 Bayi mendapatkan ASI Exlusif selama 6 bulan

 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

 TV

 Media Luar Ruang

79 Kota Bima  Cek Kesehatan secara berkala

 Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari

 Makan buah dan sayur

 Bayi mendapatkan ASI Exlusif selama 6 bulan

 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

80 Kab. Bima  Cek Kesehatan secara berkala

 Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit tiap hari

 Makan buah dan sayur

 Bayi mendapatkan ASI Exlusif selama 6 bulan

 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(42)

81 Kota Mamuju  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 TB

 Kusta

 1000 HPK

 Rokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Pameran

82 Kota Majene  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 TB

 Kusta

 1000 HPK

 Rokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Pameran

83 Kota Mamuju Tengah

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 TB

 Kusta

 1000 HPK

 Rokok

 Radio

 TV

 Media Online

 Pameran

84 Kab Labuhan Batu

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

85 Kab Batubara  Aktivitas Fisik  Radio

(43)

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 TV

 Surat Kabar

86 Kab Deli Serdang

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

87 Kab Labuhan Batu Utara

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

88 Kab Asahan  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

89 Kab Nias Selatan

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

90 Kab Langkat  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan

 Radio

 TV

(44)

Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Surat Kabar

91 Kab Serdang Bedagai

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

92 Kab Tapanuli Selatan

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Rokok

 ASI Ekslusif

 Radio

 TV

 Surat Kabar

93 Kab.Solok  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

94 Kab Sijunjung  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

95 Kota Padang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Radio

 TV

 Media Luar

(45)

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

Ruang

 Pameran

96 Kota Solok  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

97 Kab. Padang Pariaman

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

98 Kab. Pasaman  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

99 Kab.

Dharmasraya

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

100 Kab. Pesisir Selatan

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(46)

 Tidak Merokok

 Jamban

 Pameran

101 Kota Sawahlunto  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

102 Kab. Solok Selatan

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin,

 Tidak Merokok

 Jamban

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

 Pameran

103 Kota Jambi  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan

 ASI Eksklusif

 Bahaya Merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

104 Kab. Muaro Jambi

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan

 PHBS

 Bahaya Merokok

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

105 Kab. Bungo  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan

 PHBS

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(47)

 Bahaya Merokok 106 Kota Serang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

107 Kab. Serang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

108 Kota Cilegon  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

109 Kab. Tangerang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

110 Kab.

Pandeglang

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Radio

 TV

(48)

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang 111 Kab. Lebak  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

 Media Luar Ruang

112 Kota Tangerang  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

 Keluarga Sehat

 Radio

 TV

 Media Online

 Surat Kabar

113 Kota Yogyakarta  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Kanker

 Keluarga Sehat

 Depresi

 ASI Ekslusif

 Stop BAB Sembarangan

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

114 Kab. Sleman  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(49)

 Kanker

 Keluarga Sehat

 Depresi

 ASI Ekslusif

 Stop BAB Sembarangan 115 Kab. Bantul  Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Kanker

 Keluarga Sehat

 Depresi

 ASI Ekslusif

 Stop BAB Sembarangan

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

116 Kab. Gunung Kidul

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Kanker

 Keluarga Sehat

 Depresi

 ASI Ekslusif

 Stop BAB Sembarangan

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

117 Kab. Kulon Progo

 Aktivitas Fisik

 Makan Buah dan Sayur

 Cek Kesehatan Rutin

 Kanker

 Radio

 TV

 Media Luar Ruang

(50)

 Keluarga Sehat

 Depresi

 ASI Ekslusif

 Stop BAB Sembarangan

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Tahun 2016.

Capain Indikator Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pada tahun 2017 ini tidak dapat dibandingkan dengan capain indikator yang sama pada tahun 2016 karena pada tahun 2016 karena Indikator Kinerja ini menjadi Indikator pada tahun 2017. Tetapi capaian tahun 2017 telah melebih target capaian indikator

(51)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai target tahun 2017.

 Memfasilitasi kegiatan melalui Dana Dekonsentrasi untuk Penyebarluasan Informasi melalui berbagai media

 Mendorong komitmen Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab./Kota untuk mengalokasikan APBD untuk Kegiatan Germas

 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memproduksi Prototype Media untuk dapat dikembangkan daerah sesuai spesifik lokal

Analisis keberhasilan pencapaian indikator

Beberapa faktor pendukung yang mempengaruhi pencapain kinerja yaitu antara lain ;

 Adanya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

 Adanya komitmen Kepala-Kepala Daerah (Provinsi dan Kab./Kota) dalam pelaksanaan Germas di Daerah.

 Pelibatan lintas seperti, LSM, organisasi kemasyarakatan, Akademisi, dan Pers, untuk terlibat aktif mengkampanyekan Germas.

(52)

 Dukungan legaslatif melalui Komisi IX DPR RI terhadap kegiatan Germas.

Analisis hambatan pencapaian indikator

Beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi upaya pencapain kinerja yaitu antara lain :

 Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dikeluarkan oleh Bappenas baru keluar bulan Oktober 2017 sebagai pedoman bagi K/L melaksanakan amanat Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 sehingga pada tahun 2017 ini masih terlihat pelaksanaan kegiatan dalam upaya penguatan Promotif Preventif masih kurang bersinergi dan terintegrasi antar LS baik di tingkat pusat maupun di daerah

 Adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2017 pada tanggal 22 Juni 2017, tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017. Hal tersebut berakibat kepada ruang lingkup kegiatan germas khususnya kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem kontraktual menggunakan jasa pihak ke 3 seperti : Stasiun TV, Radio, dan Surat Kabar.

Alternatif Solusi yang Dilakukan.

 Meningkatkan upaya koordinasi dengan LP/LS tingkat Pusat dan Daerah terkait pelaksanaan germas.

 Medorong Lintas Sektor baik di Pusat untuk mengeluarkan kebijakan untuk mendukung Germas di lingkupnya.

 Mendorong upaya pemilihan saluran media yang efektif

Analisis efisiensi terhadap capaian indikator Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat terlihat dari pencapaian indikator Jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan minimal 5 tema Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sesuai dengan target walaupun terjadi efisiensi anggaran.

(53)

Penyerapan anggaran mencapai 91,76% atau sebesar Rp 148.728.586.000,-.

2. Persentase Posyandu Aktif

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat. Keberadaan posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta kesehatan ibu. Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu :

 Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.

 Posyandu Madya

Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu <

50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkat cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu

 Posyandu Purnama

Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih.

Cakupan utamanya > 50% serta mampu menyelenggarakan

Gambar

Tabel 2.2  Target  Capaian  Indikator  Kinerja  Kegiatan  Pemberdayaan  Masyarakat dan Promosi Kesehatan
Tabel  3.1    Target  dan  Realisasi  Indikator  Kinerja  Promosi  Kesehatan  dan  Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2017
Diagram Perbandingan Target dan Capaian Indiakator
Tabel 3.2  Jumlah  Pegawai  Pusat  Direktorat  Promosi  Kesehatan  dan  Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Jabatan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Array adalah suatu tipe data tersetruktur yang terdapat dalam memory yang terdiri dari sejumlah elemen (tempat) yang mempunyai tipe data yang sama dan merupakan gabungan

Berdasarkan hasil pengolahan vertikal pada Tabel 3, tujuan utama dalam peningkatan layanan perpustakaan PUSTAKA adalah meningkatkan jumlah pemustaka dari

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 51 Tahun 2009 tentang Penggunaan

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang

Selain itu, Bu Sugeng juga kurang sabar dan teliti dalam mengajarkan Agung pembelajaran bina diri karena jika melakukan sesuatu hal secara sendirian, akan membutuhkan waktu yang

elektromagnetik, kondisi kesehatan dan interaksi antara frekuensi gelombang elektromagnetik dengan kondisi kesehatan terhadap nilai kadar gula darah tikus putih.selain itu

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Padang Pariaman adalah Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan pelayanan administrasi dasar langsung kepada masyarakat

Tiga elemen dari teori semiotik tersebut tentu saja akan sangat mempengaruhi terhadap persepsi dari makna yang diperlihatkan dalam bentuk yang diperlihatkan pada