• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

TAHUN 2017

DINAS SOSIAL KABUPATEN BOYOLALI

Kompleks Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali

Jl. Kebo Kenongo, Kemiri ,Boyolali

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Tahun 2017 dapat disusun dan direalisasikan sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2017 sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas.

Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2017 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/kegagalan Dinas Sosial serta dapat diketahui apakah program/kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Sosial).

Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), , Rencana Kinerja Tahunan (RKT), serta Perjanjian Kinerja, sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-masing SKPD sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip- prinsip Good Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

Dengan tersusunnya dokumen ini, maka kepada Tim Penyusun LKjIP Dinas Sosial dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, disampaikan terima kasih.

Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Sosial Tahun 2017 ini, benar- benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Sosial di tahun selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintahan daerah dalam mewujudkan visi - misi Dinas Sosial dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas Sosial Tahun 2017 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua.

Boyolali, Februari 2018 KEPALA DINAS SOSIAL KABUPATEN BOYOLALI

SUGIANTO, SH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19580401 198311 1 001

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Gambaran Umum Organisasi ... 1

1.2 Isu-isu strategis berdasarkan uraian tugas Dinas Sosial ... 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 3

2.1 Visi dan Misi Dinas Sosial 2016-2021 ... 3

2.2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ... 3

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 6

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ... 6

3.2 Realisasi Anggaran ... 11

BAB IV PENUTUP ... 13

4.1 Simpulan... 13

4.2 Saran ... 13 LAMPIRAN

(4)

iv IKHTISAR EKSEKUTIF

A. Pendahuluan

Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2017, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Boyolali Dinas Sosial merupakan Dinas Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial. Dan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, terdiri dari Sekretariat, dan 3 kepala bidang yaitu bidang Pemberdayaan sosial dan penanganan fakir miskin, Bidang Rehabilitasi Sosial dan Bidang Perlindungan dan jaminan sosial. Jumlah pegawai pada Dinas Sosial sejumlah 33 orang pegawai.

B. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Visi Kabupaten Boyolali adalah “Pro investasi mewujudkan Boyolali yang lebih maju dan lebih sejahtera”.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan pernyataan Visi diatas diper lukan suatu langkah/tahapan strategis yang tertuang dalam Misi ke 3 yaitu Boyolali Bersih , berintegritas, sejahtera.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, pada tahun 2018 Dinas Sosial Kabupaten Boyolali melaksanakan 9 (sembilan) program dengan 33 (tiga puluh tiga) kegiatan dan anggaran sebesar Rp.2.403.597.000,- (Dua milyar empat ratus tiga juta lima ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Perjanjian Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai Sasaran yaitu Terwujudnya kesejahteraan sosial, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

C. Akuntabiltas Kinerja

Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Perjanjian Kinerja Tahun 2017, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja adalah 192,9%

sehingga dikategorikan A (sangat baik).

(5)

v D. Simpulan dan Saran

Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Tahun 2017 melaksanakan 1 sasaran dengan 6 indikator program, yaitu sasaran terwujudnya masyarakat yang tertib, aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial dengan capaian kinerja rata-rata 192,9%

dengan kategori amat baik (A), sedangkan capaian rata-rata Tahun 2016 sebesar 131,52%

kategori amat baik (A). Apabila dibandingkan dengan capaian rata-rata pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 61,38%. Sedangkan dari segi persediaan pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp. 2.403.597.000,- dan realisasi Rp.2.103.176.136,-. Atau capaian 87,50%.

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Boyolali maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja. Sedangkan upaya yang dilakukan agar kinerja Dinas Sosial lebih baik dan akuntabel, antara lain melakukan re-orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama dengan merevisi dokumen IKU, serta memanfaatkan secara nyata hasil evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program dan kegiatan.

(6)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Dasar hukum berdirinya organisasi Dinas Sosial adalah Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 yang ditetapkan pada tanggal 13 Oktober 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali.

Dinas Sosial merupakan Dinas dengan Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial. Struktur organisasi Dinas Sosial terdiri dari :

1. Kepala

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian

b. Subbagian Perencanan keuangan dan pelaporan

3. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin :

a. Seksi Identifikasi penguatan kapasitas dan pendampingan bantuan stimulan;

b. Seksi Pemberdayaan masyarakat, kelembagaan dan restorasi sosial 4. Bidang Rehabilitasi terdiri dari :

a. Seksi Rehabilitasi sosial anak, lanjut usia dan penyandang disabilitas b. Seksi Rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban perdagangan orang 5. Bidang Perlindungan dan Jaminan sosial terdiri dari :

a. Seksi perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial b. Seksi Jaminan sosial keluarga

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Sosial mengalami suatu tantangan maupun peluang untuk dapat melaksanakan pengembangan pelayanan Dinas Sosial, seperti terurai dibawah ini :

1. Tantangan :

- Masih adanya jumlah lembaga kesejahteraan sosial yang ilegal - Masih tingginya angka PMKS

- Kurangnya fasilitas pendukung bagi PMKS 2. Peluang :

- Meningkatnya Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) - Meningkatnya Partisipasi Sosial Masyarakat

- Menurunnya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

- Tersedianya tenaga terampil penyandang disabilitas

1.2 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL

Suatu isu strategis bagi OPD diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi OPD. Identifikasi isu-isu strategis Dinas Sosial adalah sebagai berikut :

(7)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 2

1. Terbatasnya aparatur teknis bidang sosial;

2. Belum optimalnya peran serta lembaga sosial;

3. Kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dalam kepedulia n sosial;

4. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang- undangan dibidang sosial;

5. Kurangnya sarana dan prasarana dalam penanganan PMKS.

(8)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 3

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 VISI DAN MISI

Visi misi Bupati Boyolali sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2016- 2021 sebagai berikut:

a. Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Sosial Kabupaten Boyolali. Melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2016-2021) yang akan datang adalah “Pro Investasi Mewujudkan Boyolali yang maju dan lebih sejahtera”. Dinas Sosial selama lima tahun kedepan akan mendorong dan mewujudkan tatakelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berintegritas, responsif dan akuntabel, mendukung kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan.

b. Misi

Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Boyolali untuk mewujudkan visi Bupati Boyolali, adalah Misi ke 3 (Boyolali bersih, berintegritas, sejahtera ). Dalam misi ini Dinas Sosial berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang berintegritas terutama pelayanan bagi PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), kesejahteraan berbasis keluarga, sistem pemeliharaan fakir miskin dan anak terlantar.

2.2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. Rencana Srategis Tahun 2016-2021

Rencana Strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Strategis Dinas Sosial Kabupaten Boyolali mempunyai sasaran strategis “Masyarakat yang tertib aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial”.

Sasaran strategis tersebut memiliki 6 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana pada tabel 2.1. Seluruh indikator kinerja dalam dalam dokumen Rencana Strategis merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra OPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan OPD.

Sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2017 Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Renstra Dinas Sosial Kabupaten Boyolali 2016-2021 dengan mengambil target tahun 2017.

(9)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 4

Tabel 2.1. Rencana Strategis Dinas Sosial 2016-2021

No Sasaran

Renstra Indikator Satuan Target Kinerja

2016 2017 2018 2019 2020 2021 1. Masyarakat

yang tertib aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial

1. Persentase fakir miskin yang

diberdayakan % 20 23 26 29 32 35

2. Persentase PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang mendapatkan pelayanan sosial

% 20 23 26 29 32 35

3. Persentase penyandang disabilitas yang mendapatkan pembinaan dan pelayanan sosial

% 8 8 8 8 8 8

4. Prosentase panti sosial yang

meningkat pelayanannya % 100 100 100 100 100 100 5. Cakupan binaan desa rawan

PMKS % 6 6 6 6 6 6

6. Persentase anak terlantar % 30 30 30 30 30 30

2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut kedalam sejumlah program. Setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program.

Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan/ kesepakatan/ perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Perangkat Daerah. Perjanjian Kinerja Dinas Sosial didasarkan pada Renstra Dinas Sosial 2016 - 2021, dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Tahun 2017. Berikut Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Sosial 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017 DINAS SOSIAL

KABUPATEN BOYOLALI

No Sasaran Perubahan Indikator Kinerja Target

Setelah Perubahan 1 Terwujudnya

masyarakat yang tertib, aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial

1. Persentase fakir miskin yang diberdayakan

23%

2. Persentase PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang mendapatkan pelayanan sosial

23%

3. Persentase penyandang disabilitas yang mendapatkan pembinaan dan pelayanan sosial

8%

(10)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 5

No Sasaran Perubahan Indikator Kinerja Target

Setelah Perubahan 4. Prosentase panti sosial yang

meningkat pelayanannya

100%

5. Cakupan binaan desa rawan PMKS 6 % 6. Persentase anak terlantar yang

mendapat pelayanan dan perlindungan sosial

30%

(11)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 6

BBAABB IIIIII

AKAKUUNNTTAABBIILLIITTAASSKIKINNEERRJJAA

Akuntabilitas kinerja Dinas Sosial merupakan perwujudan kewajiban Dinas Sosial Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Tahun 2017 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/ kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/ program yang telah dilaksanakan. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (tahun 2017) dan DPA Perubahan tahun 2017. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Sosial dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Tahun 2017 dan DPA Perubahan 2017.

a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target pada Dokumen Perjanjian Kinerja melalui media berupa formulir Pengukuran Kinerja. Pada tahun anggaran 2017, Dinas Sosial telah melaksanakan berbagai program/kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian capaian kinerja menggunakan 4 (empat) skala pengukuran dengan rumus dan kategori sebagai berikut :

1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :

Capaian Indikator Kinerja = Realisasi

X 100%

Rencana

2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :

Capaian Indikator Kinerja = Rencana – (Realisasi-Rencana) X Rencana 100%

(12)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 7

Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut :

a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik (A) b. 76% sampai 100% = Baik (B)

c. 56% sampai 75 % = Cukup (C) d. Kurang dari 55 % = Kurang (K)

Capaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Pengukuran dan Capaian kinerja Dinas Sosial tahun 2017

No Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Realisasi 2016

Tahun 2017 Ket

Target Realisasi Capaian(%) 1 Terwujudnya

masyarakat yang tertib, aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial

1. Persentase fakir miskin yang diberdayakan

33,77% 23% 83,4% 362,6 A

2. Persentase PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang mendapatkan pelayanan sosial

35,82% 23% 78,12% 339,7 A

3. Persentase penyandang disabilitas yang mendapatkan pembinaan dan pelayanan sosial

10,9% 8% 9% 112,5 A

4. Persentase panti sosial yang meningkat pelayanannya

100% 100% 76,2 % 76,2 B

5. Cakupan binaan desa rawan PMKS

16 desa 6 % 5,66 % 99,8 B

6. Persentase anak terlantar yang mendapat pelayanan dan perlindungan sosial

50,21% 30% 50 % 166,7 A

RATA – RATA 192,9 A

Capaian kinerja Sasaran Terwujudnya masyarakat yang tertib, aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial meliputi 6 indikator dengan capaian kinerja yang berbeda. Secara keseluruhan (rata-rata) 192,9% (Kategori A/

Sangat Baik) dengan penjelasan sebagai berikut :

(13)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 8

1. Persentase fakir miskin yang diberdayakan :

a. Keberhasilan indikator ini dicapai dengan melakukan pembinaan , pelayanan dan pemberian bantuan kepada masyarakat miskin melalui KRSE dan KUBE.

Selain itu keberhasilan ini didukung oleh adanya program dari Kementerian Sosial RI yaitu Program Keluarga Harapan dan juga Program Subsidi Beras (Rastra). Dengan program-program tersebut berdampak positif yaitu dapat meringankan beban keluarga tidak mampu di Kabupaten Boyolali.Jumlah Fakir miskin yang diberdayakan sebanyak 70.583 KK sedangkan jumlah fakir miskin yang ada sebanyak 84.651 KK. (Data dari TKSK)

b. Penggunaan sumber daya adalah dengan melakukan kerjasama dari pada dinas dengan pendamping PKH dan TKSK yang menyediakan data serta melakukan verifikasi dan penyuluhan terhadap KPM. Sedangkan dari segi anggaran yang tersedia melalui APBD Kabupaten adalah sebesar RP.

201.932.000,- dan terealisasi Rp. 187.646.040 sehingga efisiensi sebesar 7,1

%. Bantuan dari Kementerian Sosial RI kepada KPM (Keluarga Penerima Manfaat) melalui Program Keluarga Harapan satu tahun pada tahun 2017 sebanyak Rp.52.652.030.000,- untuk 28.026 KPM sedangkan penerima Rastra sebnyak 70.583 KPM (termasuk PKH didalamnya).

c. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian target indikator diatas adalah sebagai berikut:

1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, dengan kegiatan :

- Failitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

- Operasional dan Monitoring Program Keluarga Harapan

2. Persentase PMKS yang mendapatkan pelayanan sosial

a. Keberhasilan dalam mencapai terget indikator ini dilakukan melalui program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan berupa pelayanan terhadap PMKS yang meliputi pembinaan, pelayanan langsung, pelatihan ketrampilan dan perlindungan sosia kepada fakir miskin, disabilitas, anak terlantar, lansia terlantar, anak-anak panti asuhan dan PMKS lainnya dan juga memberikan bantuan sosial kepada PMKS.

b. Analisis penggunaan sumber daya

Pelayanan sosial bagi PMKS dilaksanakan melibatkan berbagai sumber selain Dari Dinas Sosial sendiri seperti pendamping PKH, TKSK dan dinas terkait. Sedangkan penggunaan dana dialokasikan sebesar Rp.642.693.000 dengan realisasi anggaran Rp.491.411.033,-, efisiensi 23,54%. Adapun jumlah PMKS yang mendapatkan pelayanan sosial sebanyak 72.789 sedangkan jumlah PMKS keseluruhan pada tahun 2017 sebanyak 93.177 orang

c. Usaha yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mencapai indikator ini adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada PMKS. Adapun program/kegiatan yang dilaksanakan adalah :

(14)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 9

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dilaksanakan dengan kegiatan :

- Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia

- Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, dan anak nakal;

- Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana;

- Peningkatan kualitas pelayanan, sarana, dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS;

- Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa terlantar.

3. Persentase penyandang disabilitas yang mendapatkan pembinaan dan pelayanan sosial.

a. Keberhasilan dalam pencapaian target ini dilaksanakan dengan kegiatan berupa pelayanan terhadap penyandang disabilitas yaitu melalui pembinaan, pemberian ketrampilan dan bantuan sosial berupa sembako, alat bantu dengar, kursi roda dan alat bantu lainnya. Dalam pelaksanaan kegiatan ini didukung adanya koordinasi dan kerjasama dari pemerintah daerah dengan pemerintah pusat serta adanya bantuan sosial dari pusat bagi ODKB (Orang Dengan Kecacatan Berat) di Kabupaten Boyolali. Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan pembinaan dan pelayanan sosial tahun 2017 sebanyak 543 orang, sedang jumlah penyandang disabilitas yang ada pada tahun ini sebanyak 5961 orang.

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Pelayanan sosial kepada penyandang disabilitas dilaksanakan dengan melibatkan pegawai di Dinas Sosial, peksos dan TKSK. Sedangkan penggunaan sumber dana didukung dari anggaran APBD dan Pusat (Kementerian Sosial RI) . Anggaran APBD sebesar Rp 214.377.000 terealisasi Rp. 205.922.312 atau efisiensi dana sebesar 3,94 %. Sedangkan dari pemerintah pusat berupa bantuan langsung sesuai proposal yang diajukan seperti kursi roda, dan alat bantu lainnya.

c. Usaha yang dilakukan adalah dengan pendataan penyandang difable, koordinasi dengan pemerintah pusat, verifikasi proposal yang masuk, dan melaksanakan kegiatan pelatihan ketrampilan. Adapun pogram/ kegiatan yang dilaksanakan adalah :

1. Program pembinaan para penyandang cacat dan eks trauma, dilaksanakan dengan kegiatan :

- Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma.

4. Pelayanan dan pembinaan bagi panti asuhan

a. Kegagalan dalam pencapaian ini karena semula yang ditergetkan dengan anggaran yang ada hanyalah 16 panti sementara pada akhir 2017 terdata ada

(15)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 10

21 panti. Dengan demikian dari 21 panti tersebut tidak terlayani semuanya atau dengan capaian kinerja 76,2%. Pelaksanaan program/ kegiatan dilakukan dengan melaksanakan kegiatan berupa pembinaan dan pelatihan bagi penghuni panti serta pemberian bantuan sesuai kebutuhan yang diajukan dalam proposal, seperti rak, meja ,tempat tidur dan lain-lain.

b. Penggunaan sumber dana untuk program ini tersedia sebesar Rp.80.408.000,- dan terealiasi sebesar Rp. 71.117.500,- atau 88,45%.

Dengan demikian ada efisiensi sebesar 11,55%.

c. Usaha yang dilakukan dalam pencapaian target ini dengan melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

Program Pembinaan panti asuhan/ panti jompo, dilaksanakan dengan kegiatan :

1) Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo;

2) Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo.

5. Cakupan binaan desa rawan PMKS.

a. Keberhasilan dari Indikator kinerja Cakupan binaan desa rawan PMKS dicapai melalui kegiatan berupa pembinaan/penyuluhan sosial kepada PSKS seperti Karang Taruna, Orsos, Ormas, LK3, TKSK dan juga peningkatan peran aktif dan kepedulian masyarakat dalam UKS (Usaha Kesejahteraan Sosial).

Secara prosentase capaian hanya 99,8% atau kurang dari 100%, tetapi indikator ini dikatakan berhasil karena sesuai dengan yang di targetkan yaitu target pembinaan di 16 desa (6%) dari 267 desa yang ada di Kabupaten Boyolali.

b. Penggunaan sumber dana untuk program/ kegiatan ini tersedia Rp.351.956.000, terealisasi sebesar Rp.329.571.000,- atau 93,64%. Dengan demikian ada efisiensi sebesar 6,36%.

c. Indikator ini dicapai dengan melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dilaksanakan dengan kegiatan :

1) Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha

2) Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat

3) Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat 4) Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial

6. Persentase anak terlantar yang mendapat pelayanan dan perlindungan sosial

a. Keberhasilan indikator kinerja ini dicapai dengan melakukan pelayanan terhadap anak terlantar serta emberikan pembiaan dan perlindungan sosial kepada anak terlantar. Adapun jumlah anak terlantar yang mendapatkan pembinaan dan perlindungan sosial sebanyak 603 orang dari keseluruhan jumlah anak terlantar yang ada yaitu sebanyak 1.206 orang. Melalui Dinas

(16)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 11

Sosial dilakukan pembinaan dan pelatihan ketrampilan bagi anak terlantar serta pemberian bantuan sosial kambing. Indikator persentase anak terlantar yang mendapat pelayanan dan perlindungan sosial dengan target 30 % terealisasi 50%, atau capaian kinerja 166,7%,.

b. Penggunaan sumber dana didukung dari anggaran APBD Kabupaten Boyolali sebesar Rp. 80.000.000 dan terealisasi Rp.69.452.000,- atau efisiensi dana sebesar 13,18%. Selain itu juga adanya bantuan permakanan bagi anak-anak panti bersumber dari BHBS Kabupaten Boyolali.

c. Adapun pogram/ kegiatan yang dilaksanakan adalah :

Program pembinaan anak terlantar, dilaksanakan dengan kegiatan : - Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar.

3.2. Realisasi Anggaran

Alokasi dan realisasi anggaran Dinas Sosial Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 sebagaimana tabel di bawah ini. Data tabel tersebut, pembiayaaan dari APBD Tahun 2017 berjumlah Rp 2.403.597.000,- terealisasi Rp. 2.103.176.136,- dengan penyerapan sebesar 87,50% .

No Sasaran

Strategis Program / Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5 6

1 Terwujudnya masyarakat yang tertib, am an dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

201.932.000 187.646.040 92,93

Fasilitasi manajemen usaha bagi

keluarga miskin bagi keluarga miskin 104.432.000 96.747.640 92,64 Operasional dan monitoring Program

Keluarga Harapan 97.500.000 90.898.400 93,23

Program Pelayanan dan Rehabilitasi

Kesejahteraan Sosial 642.693.000 491.411.033 76,46

Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia

42.000.000 39.951.000 95.12

Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal

160.000.000 144.000.000 90.54

Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma centre termasuk bagi korban bencana

250.693.000 123.540.250 49,28

Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS

99.000.000 93.093.450 94.03

Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat, darurat dan kejadian luar biasa

66.000.000 65.091.725 98,62

(17)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 12

No Sasaran

Strategis Program / Kegiatan Anggaran Realisasi %

1 2 3 4 5 6

Monitoring evaluasi dan pelaporan 25.000.000 24.866.408 99.47 Program Pembinaan para Penyandang

Cacat dan Trauma 214.377.000 205.922.312 96,06

Pendayagunaan para penyandang

cacat dan eks trauma 214.377.000 205.922.312 96,06 Program Pembinaan Panti Asuhan/

Panti Jompo

80.408.000 71.117.500 88,45

Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/ jompo

48.938.000 42.754.500 87,36

Pendidikan dan pelatihan bagi

penghuni panti asuhan/ jompo 31.470.000 28.363.000 90,13

Program Pemberdayaan Kelembagaan

Kesejahteraan Sosial 351.956.000 329.571.000 93,64

Peningkatan peran aktif masyarakat

dan dunia usaha 26.340.000 20.874.000 79,25

Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat

97.736.000 90.738.250 92,84

Peningkatan kualitas SDM

kesejahteraan sosial masyarakat 21.100.000 19.031.000 90,19 Pengembangan model kelembagaan

perlindungan sosial 206.780.000 198.927.750 96,20 Program Pembinaan Anak Terlantar 80.000.000 69.452.000 86,82

Pelatihan ketrampilan dan praktek

belajar kerja bagi anak terlantar. 80.000.000 69.452.000 86,82 3. Terwujudnya

tatapemerintaha n yang lebih bersih, berwibawa, konstitusional efektif dan demokratis

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

724.881.000 642.844.476 88,68

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

102.000.000 101.842.750 99,85

Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

5.350.000 3.369.025 62,97

JUMLAH 2.403.597.000 2.103.176.136 87,50

(18)

LKjIP DINAS SOSIAL 2017 13

BAB IV PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Dinas Sosial Kabupaten Boyolali Tahun 2017 melaksanakan 1 sasaran dengan 6 indikator program, yaitu sasaran terwujudnya masyarakat yang tertib, aman dan mendapat perlindungan jaminan kesejahteraan sosial dengan capaian kinerja rata- rata 192,9% dengan kategori amat baik (A), sedangkan capaian rata-rata Tahun 2016 sebesar 131,52% kategori amat baik (A). Apabila dibandingkan dengan capaian rata-rata pada tahun 2016 maka tahun 2017 terjadi kenaikan sebesar 61,38%. Peningkatan sangat signifikan karena adanya program dari Kementerian Sosial RI. Pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp.2.403.597.000,- realisasi sebesar Rp.2.103.176.136,- (87,50%).

4.2 SARAN

Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, perlu dilakukan hal sebagai berikut:

1. Meningkatkan koordinasi dengan pelaksana kegiatan untuk memperoleh kualitas dan analisa data yang lebih akurat serta melakukan konsultasi teknis dan asistensi kepada pihak yang berkompeten dalam penyusunan LAKIP;

2. Meningkatkan kualitas perencanaan, menetapkan target yang tepat, dan meyesuaikan indikator pada setiap program dan kegiatan sesuai ketentuan yang ada, sehingga dokumen perencanaan yang disusun dapat digunakan (aplikatif) serta dapat mengurangi kesalahan/ keraguan dalam pelaksanaannya yang berpotensi mengurangi kualitas hasil pekerjaan;

3. Menggunakan pemecahan solusi dalam dokumen ini sebagai strategi mempertahankan capaian kinerja pada pelaksanaan program/ kegiatan tahun selanjutnya serta melakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja secara rutin sebagai alat kendali dan umpan balik pencapaian target kinerja.

Boyolali, Februari 2018 Kepala Dinas Sosial

Kabupaten Boyolali

SUGIANTO, SH, MM Pembina Utama Muda NIP. 19580401 198311 1 001

Gambar

Tabel 2.1. Rencana Strategis Dinas Sosial 2016-2021

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ini mengkaji tentang beban kerja maksimal yang dipikul oleh pondasi tiang pancang, nilai daya dukung terhadap beban kerja aksial, dan nilai penurunan

- Bahwa benar sesampainya dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA langsung turun dari

Jadi, Makna Simbolik Ornamen Gorga Budaya Batak Toba merupakan arti mengenai lambang pada bentuk visual ornamen Gorga Batak Toba yang diaplikasikan pada rumah adat Batak Toba

Pada lampiran Perjanjian Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Tahun 2017 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja sasaran, target

Dari 20 indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai pada tahun 2017 sama dengan kinerja tahun sebelumnya, 9

Saya mengumpulkan laporan tugas kelompok melewati batas waktu yang ditentukan.. Rencana saya membaca bahan

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu