Berdasarkan hasil penelitian Harini, Astawa dan Srinadi (2014) miskonsepsi yang dialami
mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Analisis Real diakibatkan oleh beberapa penyebab
diantaranya:(1) kurangnyakemampuan dalam berkomunikasi secara matematis; (2)
kurangnya kemampuan menangkap konsep yang lebih abstrak; (3) kesulitan dalam
memahami definisi dan teorema akibat kurangnya kemampuan menggunakan dan membaca
simbul-simbul dalam matematika; (4) kebingungan dan kesulitan dalam membuktikan
(bingung memulai dari mana pada saat ditugaskan untuk membuktikan, kurang menyadari
konsekuensi suatu teorema, kesulitan dalam memberikan contoh penyangkal (counter
example)). Untuk mengatasi hal tersebut maka harus diupayakan adanya perubahan strategi
dalam pembelajaran, dengan cara mencobamembuat variasi model pembelajaran yang tetap
dapat mengakomodir maksud dan tujuan pembelajaran Analisis Real.
Mind mappingdidefinisikan sebagai sebuah sistem berpikir yang bekerja sesuai dengan cara
kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan memanfaatkan seluruh potensi dan
kapasitasnya. Sistem ini mampu memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan
otak manusia, sehingga menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih
tinggi bagi penggunanya (Hernowo, 2005:3).Buzan dan Barry (2004) dalam buku pintar mind
mappnya menyatakan, mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke
dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan. Peta pikiran (mind mapping)
adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran
memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang.
Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk
mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal.
Dengan demikian mind mapping merupakan salah satu teknik untuk berpikir secara praktis
dan efisien, yang menggunakan kerja otak secara efektif, dengan merancang pemetaan (peta
pikiran), sehingga otak lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi yang
diterima.
Beberapa kajian pendukung yang telah membuktikan keefektifan peta pikiran (mind
mapping) dalam proses pembelajaran diantaranya menyatakan bahwa implementasi peta
pikiran mampu meningkatkan prestasi belajar (Sistiani, 2010), selain itu implementasi
metode peta pikiran berbantuan objek langsung ternyata juga dapat meningkatkan
keterampilan menulis siswaArini (2011). Berdasarkan informasi tersebut selanjutnya digagas
pengembangan penalaran mahasiswa yang mengambil mata kuliah Analisis Real.Penggunaan
maind mapping dalam pembelajaran analisis real diharapkan dapat membantu mengatasi
miskonsepsi mahasiswa yang muncul disaat mengikuti perkuliahan. Makalah ini bertujuan
untuk mengetahui apakah maind mappingdapat digunakan untuk mengatasi miskonsepsi
mahasiswa pada pembelajaran Analisis Real. Selain itu akan dikaji apakah ada respon positif
dari mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran dengan menggunakan maind mapping.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan rancangan
one shot-case study. Perlakuan tertentu (penggunaan mind mapping) dikenakan pada satu
kelas saja tanpa adanya kelas kontrol dan tanpa tes awal. Adapun objek dari penelitian ini
adalah 40 orang mahasiswa matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana
yang sedang mengambil mata kuliah Analisis Real.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas
mahasiswa, soal tes hasil belajar, dan lembar angket respon siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode pengamatan, metode angket, dan metode tes. Data observasi
yang terkumpul dari angket/kuisioner maupun test hasil belajar dianalisis melalui
langkah-langkah berikut:
a) Melakukan tabulasi data untuk mengetahui aktivitas,respon dan motivasi mahasiswa
dalam pembelajaran Analisis Real menggunakan mind mapping.
b) Melakukan tabulasi data tentang masalah yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran
matakuliah Analisis Real menggunakan mind mapping.
c) Melihat statistika desktriptif nilai test hasil belajardengan menggunakan nilai 60 sebagai
indikator keberhasilan proses pembelajaran pada penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian diawali dengan melakukan persiapan penyusunan bahan ajar Analisis Real
bermuatan maind mapping. Analisa pendahuluan dilakukan dengan cara menganalisis buku
teks dan bahan ajar yang sudah ada (baik berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia). Ini
bertujuan untuk dapat melihat sejauh mana kelebihan dan kekurangan yang terdapat dalam
bahan ajar masing-masing sehingga menjadi pertimbangan dalam membentuk bahan ajar
yang baru. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan mahasiswa yang sudah pernah
lebih menarik. Gambar 1. berikut adalah salah satu contoh penyajian bahan ajar berbasis
[image:5.595.74.553.130.448.2]maind mapping.
Gambar 1. Contoh Bahan Ajar Analisis Real Bermuatan Maind Mapping (Materi Pendahuluan)
Selain ituyang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun instrument penelitian
diantaranya berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara, chek list, angket, dan tes
yang akan dipergunakan pada tindakan kelas. Dengan menggunakan beberapa bahan ajar
analisis real bermuatan mind mapping yang sudah disusun, kemudian dilakukan uji coba
lapangan (PTK). Dalam penelitian ini tatap muka dilakukan 6 kali. Pada proses pembelajaran
mahasiswa juga diwajibkan menggambarkan kembali hasil belajar mereka dalam bentuk
maind mapping. Tes evaluasi pembelajaran dilakukan sebanyak tiga kali pada tatap muka ke
dua, ke empat dan ke enam. Padaproses pemberian materi, dilakukan pula observasi terhadap
proses pembelajaran dan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan.
Data hasil evaluasi belajar mahasiswa menggunakan bahan ajar Analisis Real yang
bermuatan mind mapping kemudian dianalisis dengan analisis statistika deskriptif. Hasil olah
Tabel 1. Analisis Data Statistik Deskriptif Hasil Evaluasi Belajar mahasiswa menggunakan bahan ajar Analisis Real yang bermuatan mind mapping
N Range Minimu
m
Maximu m
Sum Mean Std.
Deviation
Variance
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic
Nilai_1 40 75 25 100 2965 74,13 2,630 16,637 276,779
Nilai_2 40 70 30 100 2827 70,68 2,547 16,108 259,456
Nilai_3 40 70 25 95 2753 68,83 2,370 14,990 224,712
Rerata_
responden 40 58 40 98 2849 71,23 2,101 13,291 176,640
Valid N
(listwise) 31
Dari Tabel 1. dapat dianalisa bahwa setiap nilai test hasil evaluasi belajar mahasiswa
menggunakan bahan ajar Analisis Real yang bermuatan mind mapping terlihat memiliki
rentang antara nilai tertinggi dan nilai terendah yang sangat lebar. Berikut analisis dari setiap
tahapan evaluasi pembelajaran yang dilakukan:
1. Hasil tes evaluasi belajar I (Nilai_1) memiliki rentang sebesar 75, dengan rataan 74,13
dan simpangan baku 16,637. Artinya, nilai hasil tes evaluasi belajar I mahasiswa sangat
beragam, ada mahasiswa yang sudah sangat mengerti sehingga memperoleh nilai jauh
lebih tinggi dari nilai mahasiswa lainnya, dan ada juga mahasiswa yang sangat tidak
mengerti sehingga nilainya jauh lebih rendah dari nilai rataan. Dengan menggunakan
standard nilai 60 sebagai indikator keberhasilan proses pembelajaran mata kuliah Analisis
Real, akan terlihat bahwa nilai rataan test berada di atas indikator keberhasilan
pembelajaran. Hal ini memberi informasi bahwa penggunaan maind mapping dalam
pembelajaran tahap I berhasil.
2. Hasil tes evaluasi belajar II (Nilai_2) memiliki rentang sebesar 70, dengan rataan 70,68
dan simpangan baku 16,108. Artinya, nilai hasil tes evaluasi belajar IImahasiswa sangat
beragam. Dengan menggunakan standard nilai 60 sebagai indikator keberhasilan proses
pembelajaran mata kuliah Analisis Real, akan terlihat bahwa nilai rataan test berada di
atas indikator keberhasilan pembelajaran. Hal ini memberi informasi bahwa penggunaan
maind mapping dalam pembelajaran tahap II juga berhasil.
3. Dengan cara yang sama diperoleh hasil tes evaluasi belajar III (Nilai_3) memiliki rentang
sebesar 70, dengan rataan 68,83 dan simpangan baku 14,990. Artinya, nilai hasil tes
evaluasi belajar IImahasiswa sangat beragam. Dengan menggunakan standard nilai 60
masihterlihat bahwa nilai rataan test berada di atas indikator keberhasilan pembelajaran.
Hal ini juga memberi informasi bahwa proses pembelajaran tahap III berhasil.
Secara umum dari hasil rerataan nilai yang dihitung dari setiap responden diperoleh bahwa
rentang nilai hasil pembelajaran adalah 58 dengan rataan 71,23 dan simpangan baku 13,291.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran dengan
menggunakan maind mapping dalam pembelajaran Analisis Real berhasil mengingat nilai
rataan berada diatas nilai indikator keberhasilan proses pembelajaran mata kuliah Analisis
Real (71,23>60). Berdasarkan nilaidari rataan tiap responden diperoleh bahwa sebanyak 34
orang dari 40 orang memiliki rataan nilai lebih besar atau sama dengan 60, sehingga ada 85%
hasil belajar mahasiswa memiliki nilai di atas 60. Hal ini lebih menegaskan kembali bahwa
proses pembelajaran dengan menggunakan maind mapping dalam pembelajaran Analisis
Real berhasil mengingat lebih banyak hasil belajar mahasiswa yang berada di atas standar
minimal nilai kompetensi. Dengan kata lain penggunaan maind mapping dalam pembelajaran
Analisis Real dapat dikatakan berhasil dan dapat mengatasi miskonsepsi yang dialami
mahasiswa.
Selain itu berdasarkan hasil tabulasi angket terkait ketertarikan mahasiswa dalam
pembelajaran Analisis Real menggunakan bahan ajar bermuatan mind mappingdiperoleh
hasil evaluasi seperti terlihat pada Tabel 2. berikut.
Tabel 2. Hasil analisis data kuesioner ketertarikan mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran Analisis Real menggunakan bahan ajar Analisis Real yang bermuatan mind mapping
RESPONDEN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total
1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 35
2 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 39
3 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 39
4 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 39
5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47
6 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
7 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 46
8 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38
9 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37
10 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 38
11 4 4 4 4 3 3 4 4 3 5 38
12 4 3 4 3 2 1 4 5 4 5 35
13 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 43
14 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44
15 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 42
[image:7.595.73.536.491.758.2]17 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 37
18 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 41
19 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 39
20 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 41
21 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 38
22 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 42
23 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 38
24 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 41
25 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 42
26 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 39
27 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 37
28 4 5 4 5 4 4 3 4 4 5 42
29 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
30 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 35
31 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 41
32 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 41
33 5 5 5 4 3 5 3 3 4 4 41
34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38
35 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
37 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
40 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 39
Total 167 162 167 157 146 157 162 158 154 165 1595 Persentase 83,5 81 83,5 78,5 73 78,5 81 79 77 82,5 79,75
Dari Tabel2. tersebut diperoleh bahwa prosentase respon terkait ketertarikan mahasiswa
dalam pembelajaran Analisis Real pada uji coba tersebut sebesar 79,75%. Berdasarkan
kriteria interpretasi skor pada sekala Likert (dalam hal ini angka 0%-20% terkategori sangat
lemah; 21%-40% terkategori Lemah; 41%-60% terkategori Cukup; 61%-80% terkategori
Kuat; 81%-100% terkategori sangat kuat) dapat diperoleh bahwa respon terkait ketertarikan
mahasiswa dalam pembelajaran Analisis Real pada uji coba terkategori kuat. Sedangkan
[image:8.595.72.538.68.474.2]apabila dilihat dari nilai setiap komponen pertanyaan maka diperoleh analisa seperti pada
Tabel 3. Hasil analisis data kuesioner ketertarikan mahasiswa (perkomponen pertanyaan) dalam melakukan pembelajaran Analisis Real menggunakan bahan ajar yang bermuatan mind mapping
No .
Pernyataan Nilai % Kategori Skala Likert 1. Materi lebih menarik dan mudah dimengerti. 167 83,3 Sangat Kuat 2. Saya merasa termotivasi untuk belajar mandiri
setelah menggunakan bahan ajar Analisis Real berbasis mind mapping dan Lembar Kerja Mahasiswa dibandingkan dengan buku/sumber lain.
162 81 Sangat Kuat
3. Proses pembelajaran lebih terarah. 167 83,5 Sangat Kuat 4. Bahan ajar Analisis Real berbasis mind mapping
dan Lembar Kerja Mahasiswa yang diberikan membantu saya lebih fokus belajar.
157 78,5 Kuat
5. Dengan bahan ajar Analisis Real berbasismind mapping dan Lembar Kerja Mahasiswa
pemahaman saya tentang materi yang diajarkan meningkat.
146 73 Kuat
6. Dengan bahan ajar Analisis Real berbasis mind mappingdan Lembar Kerja Mahasiswa saya dituntun untuk belajar menuliskan kalimat matematika dengan argument yang tepat .
157 78,5 Kuat
7. Saya tidak takut lagi pelajaran Analisis Real 162 81 Sangat Kuat 8. Dengan bahan ajar Analisis Real berbasis mind
mappingdan Lembar Kerja Mahasiswa saya lebih terlatih menyelesaikan soal secara sitematis
158 79 Kuat
9. Dominasi Dosen lebih berkurang setelah
menggunakan bahan ajar Analisis Real berbasis
mind mapping dan Lembar Kerja Mahasiswa, sehingga lebih leluasa dalam menerima materi.
154 77 Kuat
10 Dengan bahan ajar Analisis Real berbasis mind mappingdan Lembar Kerja Mahasiswa, saya terdorong untuk mendahului membaca materi kuliah sebelum perkuliahan dimulai.
165 82,5 Sangat Kuat
Melihat hasil pada Tabel 3. diperoleh beberapa alasan mengapa pembelajaran Analisis Real
dengan menggunakan bahan ajar bermuatan mind mapping sangat kuat menarik mahasiswa
memotivasi, mengarahkan dalam belajar, menghilangkan kesan angker dan mendorong untuk
mendahului dalam belajar (termotivasi untuk belajar mandiri). Berdasarkan hasil wawancara
terhadap beberapa mahasiswa yang menjadi responden, banyak diperoleh kesan positif
terhadap pembelajaran analisis real bermuatan maind mapping.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan indikator yang telah ditetapkan diperoleh bahwa sebanyak
85% hasil belajar mahasiswa memiliki nilai di atas 60. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan maind mapping dalam pembelajaran Analisis Real dapat dikatakan
berhasil dan dapat mengatasi miskonsepsi yang dialami mahasiswa. Selain itu dalam
mengikuti perkuliahan Analisis Real, mahasiswa memberikan respon positif terhadap proses
perkuliahan dengan menggunakan mind mapping, diantaranya mahasiswa menjadi lebih
mandiri dan lebih termotivasi dalam belajar.
Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. model pembelajaran mind mapping dapat digunakan sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran untuk konsep matematika yang lebih abstrak
2. mind mapping dapat disinergikan dalam bahan pembelajaran sehingga diperoleh bahan
ajar yang lebih menarik dan atraktif, sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi
belajar dan pemahaman mahasiswa.
Ucapan Terima Kasih
Makalah ini adalah bagian kecil dari hasil Penelitian Hibah Bersaing tahap 2 (pendanaan
tahun 2015). Atas dipublikasikannya hasil penelitian ini, maka pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Universitas Udayana atas bantuan dana yang diberikan melalui hibah penelitian skim Hibah
Bersaing, dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian, Nomor:
76/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tertanggal 3 Maret 2015.
Daftar Pustaka
Kampung Baru. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Universitas Pendidikan Ganesha.
Buzan, T. & Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran. Edisi Milenium. Batam: Interaksara.
Harini, LPI, Astawa, IGS dan Srinadi, IGAM. (2014) Eksplorasi Miskonsepsi Mahasiswa dalam Pengembangan Buku Teks Analisis Real Bermuatan Peta Pikiran, Proceding Seminar Nasional Sains & Teknologi 2014, hal. 941-949.
Hernowo. 2005. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center.
Sastradi, T. (2013) Pengertian Prakonsepsi dan Miskonsepsi. Tersedia pada http://mediafunia.blogspot.com/2013/03/pengertian-prakonsepsi-dan-miskonsepsi.html, [Diunduh: 1 Agustus 2014].
PENGGUNAAN MIND
MAPPING DALAM
MENGATASI MISKONSEPSI
MAHASISWA PADA
PEMBELAJARAN ANALISIS
REAL
by
Made Susilawati
FILE
TIME SUBMITTED 22-JAN-2016 05:24PM
SUBMISSION ID 622880704
WORD COUNT 3069
CHARACTER COUNT 17002
11
%
SIMILARITY INDEX
11
%
INTERNET SOURCES
1
%
PUBLICATIONS
6
%
STUDENT PAPERS
1
2
%
2
1
%
3
1
%
4
1
%
5
1
%
6
1
%
7
1
%
8
1
%
9
1
MISKONSEPSI MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN
ANALISIS REAL
ORIGINALITY REPORT PRIMARY SOURCESblogsegalaberita.blogspot.com
Internet Sourcerepository.upi.edu
Internet Sourceejournal.undiksha.ac.id
Internet Sourceyosefinawepe.blogspot.com
Internet Sourcejurnal-online.um.ac.id
Internet Sourcelibrary.um.ac.id
Internet SourceSubmitted to University of Wales, Lampeter
Student Paper
digilib.uinsby.ac.id
Internet Source
10
1
%
11
1
%
12
<
1
%
13
<
1
%
14
<
1
%
15
<
1
%
16
<
1
%
EXCLUDE QUOTES OFF
EXCLUDE
BIBLIOGRAPHY OFF
EXCLUDE MATCHES OFF