• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi merupakan komponen yang sangat penting yang harus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi merupakan komponen yang sangat penting yang harus"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

7

Sistem akuntansi merupakan komponen yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang ada di suatu perusahaan dengan segala aktivitasnya yang dari waktu ke waktu mengalami perubahan, tanpa merupakan tujuan yang diharapkan perusahaan.

Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dan menghasilkan keuntungan yang diinginkan, perusahaan melaksanakan fungsional di berbagai bidang. Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menurut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing terlepas dari kegiatan yang lain, maka besar sekali kemungkinan program-program ini bukannya saling membantu melainkan dapat saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan satu mekanisme sistem kegiatan khususnya keuangan yang kemudian dikenal dengan sistem akuntansi.

Sistem akuntansi pendapatan merupakan salah satu sub sistem dari berbagai sub sistem akuntansi yang ada, yang memiliki peran bagi perusahaan dan sumber pendapatannya berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, oleh karena itu perusahaan memakai sistem ini untuk menyelamatkan asset dan untuk memudahkan pencatatan.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan sistem akuntansi pendapatan, maka penulis berdasarkan kajian perpustakaan yang penulis lakukan.

(2)

2.1 Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah suatu informasi yang merupakan bagian dari akuntansi dan berjalan melalui kegiatan akuntansi yang bermanfaat dan dapat mengelola serta mengendalikan perusahaan rencana efektif dan efisien. Sistem akuntansi juga menentukan langkah-langkah untuk mengumpulkan dan melaporkan data-data keuangan.

Adapun pengertian sistem akuntansi yang dikemukakan oleh La Midjan (1993:2) :

“Sistem akuntansi adalah suatu organisasi dari formulir-formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang terkoodinir untuk menciptakan dasar informasi tertentu yang diperlukan untuk membantu manajemen perusahaan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang terkoordinir melalui prosedur-prosedur dengan tujuan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sistem akuntansi pada suatu perusahaan sangat diperlukan untuk menata dan mengendalikan sumber ekonomi yang ada pada perusahaan, oleh karena itu PT. Kereta Api (Persero) sangat menyadari hal tersebut sehingga menggunakan sistem tersebut dengan istilah Sistem Akuntansi Baru (SAB).

2.1.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya setiap sistem itu terdiri dari struktur dan prosesnya. Struktur sistem merupakan elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

(3)

proses intern yang menjelaskan cara kerja tiap elemen sistem tersebut agar dapat mencapai tujuan sistem tersebut. Pengertian sistem menurut Mulyadi dalam buku “Sistem Akuntansi” adalah :

“Suatu jaringan prosedur-prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan suatu kegiatan pokok perusahaan”. (1993:6)

Sedangkan pengertian sistem menurut Zaki Baridwan dalam buku sistem penyusunan prosedur dan metode adalah :

“Suatu kerangka dan prosedur yang disusun dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan” (1990:13)

Sedangkan pengertian sistem menurut Gerard Cole dalam buku “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode” yang ditulis oleh Zaki Baridwan adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama bagi perusahaan” (1993:3)

2.1.2 Pengertian Akuntansi

Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak. Sedangkan American Accounting Association mendefinisikan Akuntansi sebagai berikut:

(4)

“Proses pengidentifikasian, pengukuran dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut” Dari definisi ini mengandung dua pengertian, yakni :

1. Kegiatan akuntansi

Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.

2. Kegunaan akuntansi

Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan

Adapun pengertian akuntansi menurut Mulyadi (1993:4), dalam bukunya “Sistem akuntansi adalah :

“Suatu kegiatan usaha menyediakan data kuantitatif terutama yang mempunyai sifat keuangan, dan kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi untuk memilih alternatif-alternatif dan suatu keadaan”

2.1.3 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Howard F. Stettler dalam buku “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode” yang ditulis oleh Zaki Baridwan pengertian sistem akuntansi dinyatakan sebagai berikut:

“Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha satu kesatuan ekonomi dengan tujuan

(5)

menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, sedangkan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintahan yaitu untuk menilai hasil operasi” (1990:4)

Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi dalam buku “Sistem Akuntansi” yaitu :

“Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, buku-buku catatan, prosedur-prosedur dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. (1993;3)

2.1.4 Unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (1993), agar sistem akuntansi dapat dipercaya, harus memiliki unsur-unsur sistem akuntansi yang terdiri dari :

1. Formulir 2. Jurnal 3. Buku besar 4. Buku pembantu 5. Prosedur 6. Laporan 1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mengetahui terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Data

(6)

yang terdapat dalam formulir ini merupakan data yang berkaitan dengan transaksi yang terjadi di perusahaan yang dijadikan dasar pencatatan dalam catatan. Dalam akuntansi manual (manual system) media yang digunakan pertama kali untuk data transaksi keuangan adalah dalam komputer (computerized system) yang digunakan sebagai media untuk memasukan data ke dalam stsem pengolahan data.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil ringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian dibukukan ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar.

3. Buku besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan

(7)

4. Buku pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku besar pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi setelah data akuntansi diringkas dan digolongkan serta diproses selanjutnya oleh penyajian laporan keuangan. 5. Prosedur

Prosedur mengatur pelaksanaan kegiatan tanpa menghambat kegiatan perusahaan, biasanya berupa urutan pekerjaan yang melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, yang bertujuan untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. 6. Laporan

Laporan keuangan hasil akhir proses akuntansi yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar saldo persediaan, dan lain-lain. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan ini dapat berbentuk hasil cetakan komputer dan tayang pada layar monitor komputer.

2.1.5 Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi

Dalam suatu perusahaan memerlukan suatu sistem akuntansi yang memadai agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Sistem akuntansi sebagai dasar yang akan dijadikan standar bagi manajemen untuk melakukan setiap usaha-usahanya dengan cermat.

(8)

Menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO) (2001: 182) tujuan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

“suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan, manajer dan anggota lainnya yang dimaksudkan untuk memberi keyakinan yang memadai bagi tercapainya tujuan, yang meliputi:

a. Laporan keuangan yang handal.

b. Efektivitas dan efisiensi operasi yang diterapkan.

c. Tunduk kepada undang-undang dan hukum yang diterapkan”.

Adapun tujuan utama dari penyusunan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan informasi, yaitu informasi yang tepat guna terpercaya dan tepat waktu. Dengan kata lain sistem akuntansi harus dengan cepat dan tepat dalam memberikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan intern yaitu unsur yang sangat penting dalam mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya agar tidak terjadi penyimpangan yang akan merugikan kelangsungan perusahaan.

2. Untuk meningkatkan sistem internal cek atau pengendalian intern yaitu, sistem pengendalian intern yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan. Yang berarti bahwa sistem akuntansi yang disusun harus mengandung sistem pengendalian intern.

3. Harus dapat menekan biaya-biaya tata usaha, yaitu bahwa biaya-biaya tata usaha untuk menyusun sistem akuntansi harus dapat seefektif dan seefisien mungkin. Maka penyusunan sistem akuntansi tersebut harus saling terkait dan dapat disimpulkan bahwa dalam pertimbangan penyusunan suatu sistem

(9)

akuntansi untuk meningkatkan informasi yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau pengendalian intern. Suatu perusahaan selalu mempertimbangkan keseimbangan antara manfaat yang di dapat dengan biaya yang diperlukan.

Ketiga tujuan sistem akuntansi tersebut saling ketergantungan. Peningkatan informasi yang diperlukan atau sistem pengendalian intern baik kualitas maupun kuantitas tidak akan dapat dilaksanakan apabila tanpa mempertimbangkan kenaikan biaya. Sehingga biaya tidak terlalu besar tetapi sistem pengendalian intern atau informasi yang diperlukan cukup bisa diperhatikan.

Dalam mempertimbangkan penyusunan suatu sistem akuntansi untuk meningkatkan informasi dan sistem pengendalian intern harus selalu dipertimbangkan keseimbangannya antara manfaat dan biayanya.

2.1.6 Manfaat dan Fungsi Sistem Akuntansi

Aren, Alvin A, dan James K Loebbec, (1994;291) mengemukakan kegunaan sistem akuntansi sebagai berikut :

“bahwa kegunaan sistem akuntansi adalah untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, mengklarifikasikan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi satu satuan usaha, dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawabkan serta kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut”

Fungsi sistem akuntansi sebenarnya tercermin dalam bentuk formulir-formulir, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang disajikan. Oleh karena itu

(10)

fungsi-fungsi sistem akuntansi akan sejalan dengan formulir-formulir, catatan-catatan dan laporan-laporan yang disajikan dalam perusahaan.

Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan fungsi-fungsi sistem akuntansi menurut Cecil Gillespie, (1985:1) adalah sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi berfungsi untuk menentukan hasil pelaksanaan aktivitas operasi perusahaan yang meliputi :

a. Pemisahan barang dalam bentuk satuan unit dan mata uang b. Menyusun laporan untuk pimpinan perusahaan (manajer)

2. Sistem akuntansi berfungsi untuk mengikuti perubahan-perubahan yang menyangkut harta, kewajiban dan modal perusahaan.

3. Sistem akuntansi berfungsi untuk melakukan aktivitas yang diintruksikan dan memberi instruksi-instruksi untuk melakukan aktivitas sehingga dicapai efisiensi dan efektivitas dalam aktifitas perusahaan.

4. Sistem akuntansi berfungsi untuk mempermudah perencanaan dan tindak lanjut daripada perusahaan dan perbaikan perencanaan.

Jadi jelaslah bahwa sistem akuntansi sangat penting untuk digunakan dalam mengelola perusahaan, terutama dalam penyediaan informasi. Sistem juga tidak hanya berfungsi untuk menyediakan informasi, tetapi juga memperbaiki kualitas struktur informasi dan ketetapan waktu dari informasi. Sistem juga harus meningkatkan pengendalian intern, sehingga data akan dapat dipertanggungjawabkan serta tidak menyesatkan untuk pengambilan keputusan terutama untuk pengendalian.

(11)

2.2 Sistem Akuntansi Pendapatan 2.2.1 Pengertian Pendapatan

Menurut Accounting System Instalation Method And Principle Sacration Pensylvania Text Book Company :

“ Pendapatan adalah peningkatan nilai aktiva atau penurunan kewajiban yang terjadi sebagai akibat adanya penyerahan jasa angkutan atau aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode”

Sedangkan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan :

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode tertentu, bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal” Standar Akuntansi Keuangan. (2002:33)

Menurut S.R. Soemarso dalam bukunya “Akuntansi Pengantar” Pengertian pendapatan adalah :

“Kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang dijual” (2002:55)

2.2.2 Pengertian Pendapatan Angkutan Penumpang

Tujuan penyusunan sistem akuntansi pendapatan penumpang menurut “Petunjuk pelaksanaan niaga 1”, PT Kereta Api Indonesia (Persero):

“pendapatan angkutan penumpang adalah keseluruhan hasil usaha yang diperoleh perusahaan dan kegiatan usaha pokok

(12)

penyelenggaraan pelayanan jasa angkutan kereta api penumpang” (1993:16)

2.2.3 Tujuan Penyusunan Sistem Akuntansi Pendapatan Penumpang

Tujuan penyusunan sistem akuntansi pendapatan penumpang menurut “Petunjuk Pelaksanaan Niaga I” yaitu agar dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap dan terperinci mengenai pendapatan kereta api yaitu pendapatan yang dihasilkan dari pengoperasian kereta api yang terdiri dari : (1993:6)

A. Pendapatan operasional kereta api penumpang

1. Pendapatan angkutan menurut golongan operasinya

2. Pendapatan angkutan barang menurut golongan operasinya 3. Karcis suplisi

B. Pendapatan non operasional kereta api 1. Pendapatan bea stasiun

2. Pendapatan sewa menyewa

3. Pendapatan dari penjualan jasa teknis

2.3 Sistem Akuntansi Baru

2.3.1 Prinsip-prinsip Sistem Akuntansi Baru

Prinsip-prinsip sistem akuntansi baru menurut “Petunjuk Pelaksanaan Niaga” yaitu : (1993; 2-4)

1. Prinsip Penilaian Efisiensi

Sistem akuntansi baru menggunakan indikator-indikator efisiensi dalam pengoperasionalanya, yaitu antara lain mengenai :

(13)

A. Penggunaan sarana gerak

Efisien penggunaan sarana gerak dapat dimonitor dengan cara ditetapkan anggaran penggunaan untuk setiap jenis kategori dalam setiap periode, seterusnya diadakan pencatatan realisasi penggunaannya, sehingga pada akhir periode dapat diperoleh penggunaan jam kerja dan diterapkan tarif pembebanan perjam.

2. Prinsip saling uji

A. Penggunaan rekening yang berfungsi untuk :

1. Pendapatan, mengetahui pendapatan yang belum diterima uangnya. 2. Pembelian, dapat diketahui persediaan yang telah diterima tetapi

belum diterbitkan bukti pembeliannya.

3. pemindahan kas atau barang persediaan yang sudah dikirim tetapi belum diterima tempat tujuannya

4. biaya upah, dapat diketahui biaya tenaga kerja yang merupakan kerugian adanya waktu luang.

B. Penggunaan buku pembantu

Penggunaan buku pembantu secara luas dimana jumlah komulatif pada buku besar yang bersangkutan.

3. Prinsip akuntansi pertangungjawaban

Sebagai peran serta dalam kegiatan akuntansi dan juga sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan, setiap kepala unit diwajibkan untuk menyajikan laporan-laporan secara bertingkat diatasnya. Di samping itu

(14)

dengan penggunaan kode pusat anggaran setiap aktiva, pasiva, pendapatan dan biaya ditandai oleh unit-unit operasional yang bertanggung jawab.

2.3.2 Kode Perkiraan Sistem Akuntansi Baru

Kode perkiraan sistem akuntansi baru berupa angka-angka yang dipakai untuk mengidentifikasi suatu perkiraan. Penggunaan kode perkiraan, untuk mempermudah dalam proses akuntansi yaitu :

1. Mempersingkat pencatatan suatu perkiraan, sehingga memudahkan dalam mencatat dan mengingat suatu perkiraan.

2. Mempermudah sistematika pencatatan

3. Memudahkan dalam memilih dan mengelompokan perkiraan-perkiraan yang sama ataupun yang sejenis.

4. Mempermudah dan mempercepat penyusunan laporan keuangan neraca dan laporan laba/rugi.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Kurang Bayar atau

Indonesia adalah negara yang berbasiskan pertanian. Hal ini didukung oleh letak negara yang berada di jalur khatulistiwa, dimana curahan sinar matahari diperoleh sepanjang

Masukan dari proses analisis adalah kontur formant dari sinyal ucapan kata, sedangkan keluarannya adalah sejumlah frame dengan informasi empat frekuensi formant pertama

Tak seperti di masa sebelumnya, di mana berbagai kelompok Tionghoa bisa terlibat aktif di dalam politik untuk membicarakan nasib dan kedudukannya di tengah

kemampuan tenaga teknis dan manajerial yang tersedia, yang terkait pada kemampuan dalam penerapan sistem pengendalian proyek, kualiti cek; dan kinerja proyek yang terkait

Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan FOSS, manajemen proyek, proses perangkat lunak, Configuration Management, fork dan turunan, distribusi

(kuantitatif) maupun non-finansial (kualitatif). Mempertimbangkan kuantitas, kualitas, dan keandalan penyediaan sumber bahan termasuk kecakapan teknis yang diperlukan, dengan

Pada umumnya pihak korban akan langsung menyetujuinya yang kemudian kedua belah pihak akan melakukan perundingan dan pihak korban akan menetapkan sanksi bagi pihak pelaku, jika