• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Efektif Dengan 3 S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Komunikasi Efektif Dengan 3 S"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi Efektif Dengan 3 S

(2)

Apa itu Komunikasi Efektif ?

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar penerima pesan (komunikan) dapat memahami pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator) sehingga terjadi feed back yang sesuai dengan pesan yang telah disampaikan baik lisan maupun tulisan.

(3)

Efektif artinya membawa hasil

atau sesuai dengan

harapan/tujuan

Komunikasi adalah proses

menyampaikan atau berbagi informasi, fikiran atau perasaan

melalui lisan, tulisan maupun bahasa

tubuh

PENGERTIAN

Komunikasi Efektif

KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH

(4)

4

5 KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM EDUKASI

 Smile/TERSENYUM

 Be Clear/BICARA DENGAN JELAS

 Relax/ SANTAI

 Variatif/ TIDAK MONOTON

 DENGAR DAN PAHAMI

(5)

REACH

5 HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF

5

 RESPECT

 EMPHATY

 AUDIBLE

 CLARITY

 HUMBLE

(6)

6

RESPECT

(sikap menghargai)

• Berarti rasa hormat & saling menghargai orang Jika kita

membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita

dapat membangun kerjasama yang

menghasilkan sinergi.

(7)

7

EMPATHY

(kemampuan merasakan)

• Adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang

dihadapi oleh orang lain.

Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum

didengarkan atau dimengerti

oleh orang lain.

(8)

8

AUDIBLE

(dapat didengarkan /mendengar dengan baik)

• Artinya dapat didengarkan

/mendengarkan atau dimengerti dengan baik.

• Audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh

penerima pesan. Dalam komunikasi

personal, hal ini berarti bahwa pesan

disampaikan dengan cara atau sikap

yang dapat diterima oleh penerima

pesan dengan menggunakan bahasa

yang dimengerti dan disampaikan

dengan jelas.

(9)

9

Care and Clarity

(perhatian &kejelasan)

• Memberi perhatian akan apa

yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara

merasa diperhatikan . Care berarti juga menyimak secara seksama

apa isi pembicaraan dari lawan

kalau diperlukan memberi umpan balik untuk mendapatkan

penjelasan.

(10)

10

HUMBLE

(rendah hati )

• Prinsip kelima dalam

membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati.

Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama.

Untuk membangun rasa

menghargai orang lain biasanya

didasari oleh sikap rendah hati

yang kita miliki

(11)

• Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik dalam keadaan sakit maupun sehat (wijono 1999)

• Petugas adalah seorang yang bertugas memberikan pelayanan

Pasien dan Petugas

(12)

Tujuan 3 S

1. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Sari

Asih Group.

2. Menyeragamkan

komunikasi 3S yang efektif kepada seluruh pasien/

keluarga pasein oleh petugas di lingkungan RSSA.

3. Memberikan pelayanan yang optimal.

4. Membudayakan sikap dan perilaku dalam

berkomunikasi.

(13)

3 S

1. Senyum

Meberikan senyum pada lawan bicara dengan rumus 2-7-2

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun itu berupa cerahnya wajahmu terhadap saudaramu” (HR. Muslim, No. 2626)

“Senyum itu indah dan memperindah wajah, karena wajah yang tersenyum mencerminkan perasaan yang tenang. Senyum itu ibadah yang paling mudah dilakukan, tetapi mampu menyempurnakan kemuliaan akhlak”.

Dalam sebuah hadits Lain, Rasulullah SAW yg artinya :

(14)

2. Mengucapkan Salam (Assalamu’alaikum)

Allah Ta’ala berfirman : “Apabila kamu dihormati dengan tahiyyah (penghormatan), maka balaslah perhormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah

mempehitungkan segala sesuatu” (QS An. Nisa : 86)

(15)

• Untuk petugas perempuan

Kedua telapak tangan dipertemukan dan dirapatkan di daerah dada bagian depan dan kepala sedikit menunduk sebagai tanda penghormatan

• Untuk petugas laki-laki

Tangan Kanan disilangkan ke dada sebelah kiri dan kepala sedikit menunduk sebagai tanda penghormatan

(16)

Memperkenalkan diri

Menyebutkan “NAMA” lalu ucapkan kalimat pertanyaan

“ADA YANG BISA SAYA BANTU IBU/BAPAK?”

Dengan memperkenalkan diri dan menawarkan bantuan dapat membina hubungan saling percaya dan membangun sikap positif dalam komunikasi

(17)

3. Syafakumullah

Mengucapkan “Terima Kasih” dan mengucapkan

“syafakumullah” semoga Allah memberikan kesembuhan bagi kita semua

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan dari yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan – kesalahannya karenanya.” (HR. Al- Bukhari No. 5642 dan Muslim No. 2573)

(18)

JIKA KAU MENDOA’AKAN ORANG LAIN, ITU ADALAH DO’A UNTUKMU JUGA

Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata,

“Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim

No. 4912)

(19)

Landasan Hukum

Mengucapkan salam adalah kewajiban

seluruh petugas RSSA group kepada orang

yang ditemui, karena berarti kita

mendoakan keselamatan baginya

(20)

20

3 (Three) Magic Words

 Salam

 Maaf

 Terima kasih

Kata-kata yang harus selalu diucapkan selama

melayani pelanggan

(21)

21

Killing Words

 Tidak bisa

 Tidak tahu

 Bukan bagian saya

 Sudah tutup, kembali besok saja

 Bapak/Ibu mungkin tidak mengerti

 Bapak/ Ibu baca sendiri saja peraturannya

 Apakah Bapak sudah membaca instruksinya.

 Saya tidak dapat membantu Bapak/Ibu

Kata-kata yang tidak boleh diucapkan selama melayani

pelanggan

(22)

PEMILIHAN BAHASA

PEMILIHAN BAHASA

“Apa masalah anda?”

Kata-kata seperti ini mungkin lazim anda dengar ketika hendak

komplain suatu hal.

Padahal kalimat tersebut terkesan kurang sopan.

Kalimat yang lebih tepat dipakai adalah “Ada yang

bisa saya bantu?”. Dan biarkan Pasien &

Keluarganya menjelaskan persoalan yang sedang

dihadapinya.

(23)

PEMILIHAN BAHASA

“Saya tidak tahu”

Kata “saya/kami tidak tahu” mengesankan ketidakpedulian anda dalam melayani Pasien &

Keluarganya.

Jika anda memang tidak memahami persoalan Pasien & Keluarganya,

sebaiknya anda ganti jawaban tersebut misalnya

dengan “saya coba tanyakan dulu pada

atasan saya”

(24)

PEMILIHAN BAHASA

“Saya tidak bisa melakukan hal itu”

Misalkan ada Pasien & Keluarganya anda yang meminta anda

melakukan sesuatu yang melampaui kewenangan anda, anda sebaiknya tidak mengatakan

“saya tidak bisa melakukan itu”

Sebab kalimat tersebut bernada negatif.

Jawaban yang lebih tepat bisa diganti misalnya dengan “Apa yang

bisa saya lakukan adalah…”

(25)

PEMILIHAN BAHASA

“Itu bukan tugas saya”

Hal ini mungkin salah satu kalimat yang paling sering anda dengar. Ketika anda komplain pada orang yang bukan menangani kasus yang

anda hadapi, anda akan mendapati jawaban tersebut.

Kalimat yang lebih baik untuk dilontarkan jika mendapati

situasi tersebut misalnya

“Saya sangat senang untuk mengantar anda menemui

orang di bagian yang menangani permasalahan

ini”

(26)

PEMILIHAN BAHASA

“Kami minta maaf, tapi…”

Saat anda meminta maaf karena Pasien & Keluarganya komplain dengan pelayanan anda, jangan pernah ikuti dengan kata “tapi”.

Sebab kata “tapi” menandakan bahwa anda tak tulus untuk meminta

maaf. Ada alasan yang masih anda berikan untuk membela diri.

Sebaiknya bagaimana?

Ganti kata “tapi” tersebut dengan kata “dan”. Kata “dan” lebih bersifat

netral daripada kata “tapi” yang mengandung pertentangan. Katakan

“Kami minta maaf dan ini solusi yang kami tawarkan”. Kalimat tadi

lebih baik daripada “Kami minta maaf, tapi kami punya solusinya.”

(27)

PEMILIHAN BAHASA

“Anda harus…”

Misalnya muncul ucapan “Anda harus datang ke bagian X untuk

menyelesaikan persoalan tersebut.” Kata “harus”

berkesan memaksa. Sebab itu sebaiknya anda hindari ketika berhubungan dengan Pasien &

Keluarganya.

Sebaiknya, anda ganti dengan bentuk kalimat penawaran.

Misal, “Maukah anda ke bagian X yang menangani persoalan

tersebut?” atau “Saya akan antar anda ke bagian X untuk

membantu anda.”

(28)

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda

• “Orang yang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlak-nya “ (HR. Tirmidzi)

• “Tidaklah akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukan aku tunjukan sesuatu yang jika dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Sebarkan salam diantara kalian” (HR. Muslim)

(29)

STANDAR PENAMPILAN UMUM

1. Mengenakan seragam yang diwajibkan. Seragam harus bersih, rapih, tidak robek dan tidak dekil

2. Mengenakan deodoran pencegah bau badan dan pewangi yang beraroma segar

3. Wajah bersih, Riasan wajah tidak mencolok (Eyeshadow dan blush on warna natural, serasi dengan seragam yang dikenakan).

4. Mengenakan nametag yang baik (tidak rusak, tidak buram)

5. Boleh memakai jam tangan yang berwarna logam atau hitam dengan bentuk yang sederhana/ netral

6. Selalu menjaga kebersihan tangan dan kuku selalu digunting rapih 7. Sepatu berwarna hitam, bersih. Kaos kaki berwarna coklat polos

tidak bermotif untuk perempuan dan kaos kaki berwarna gelap untuk laki-laki

8. Mengenakan jilbab dengan rapih (sesuai standar berhijab) berwarna magenta

(30)

9. Tata cara berhijab untuk petugas TPP : Untuk petugas

administrasi yang tidak melakukan tindakan langsung kepada

pasien wajib menggunakan hijab dengan menggunakan ciput topi terlebih dahulu. Hijab dikeluarkan atau dijulurkan di depan dada dan pada bagian belahan sebelah kanan diselempangkan ke

sebelah kiri bahu dengan jarum pentul/ bros kecil agar PIN 3S dapat terlihat dengan jelas.

10. Tata cara berhijab untuk Perawat, Asper dan Penunjang Medis yang melakukan tindakan langsung kepada pasien : Wajib

menggunakan hijab dengan cara dimasukkan ke dalam kerah baju dengan rapih. Hijab bagian belakang dijepit dengan

menggunakan peniti/ bros kecil dan dimasukan kedalam kerah baju.

(31)

11. Tata cara berhijab untuk karyawan Struktural : Kerudung segiempat, dibagi 2 sisi menjadi segitiga yang sama, setelah

disematkan dibawah dagu, 2 sisi kerudung dimasukkan kedalam baju seragam, dan dirapihkan sisi kerudung yang dileher agar tidak mengembung, disematkan bros kecil pada kerudung

dibagian sisi belakang leher. Kemudian hijab dimasukkan ke dalam kerah baju dengan rapih.

(32)

Standar Penampilan &

Grooming Umum

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

STANDAR GROOMING YANG

SALAH/ TIDAK SESUAI SPO

(39)

Menggunakan Kaos Dalam Tidak Sesuai Standar

(Tidak Berwarna Putih & Terlihat Keluar)

(40)

Lanjutan…

(41)

Pemakaian Hijab Yang Tidak Sesuai

Dengan Standar Grooming

(42)

Menggunakan Sepatu Selain

Pantofel & Celana Jeans

(43)

Tidak Menggunakan Pin 3S

(44)

Baju Petugas Kotor Dan Dikecilkan

(Terlalu Seksi)

(45)

Tidak Menggunakan Pin 3S & Name Tag

(46)

Lanjutan…

(47)

Posisi Pin 3S Terbalik

(48)

Selamat Mencoba

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Proses belajar dapat dipandang sebagai suatu proses komunikasi dengan pengertian bahwa pesan pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima (diserap) dengan

Bentuk-bentuk pesan politik dibagi menjadi dua macam yaitu verbal ( Bahasa ) dan non verbal ( Tanpa Bahasa/simbol ) Verbal adalah bentuk komunikasi yang

Sebelum seseorang tersebut melakukan komunikasi maka terlebih dahulu ia harus dapat menformulasikan pesan yang bermakna sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dapat diterima

 Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang

Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan menggunakan symbol, gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan

Dalam bahasa Inggris pesan disebut sebagai message, content atau informasi. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi atau melalui

a) Keterampilan penerima, pesan yang diberikan oleh pengirim akan dapat dimengerti dengan baik, jika penerima mempunyai keterampilan mendengar dan membaca. b) Sikap

Model teoritis awal komunikasi dari 60 hanya melihat proses komunikasi sebagai pertukaran pesan dari pengirim ke penerima dengan banyak pentingnya diberikan kepada pengirim