• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH QUICK RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, WORKING CAPITAL TURNOVER DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH QUICK RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, WORKING CAPITAL TURNOVER DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2019

PENGARUH QUICK RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

WORKING CAPITAL TURNOVER DAN TOTAL ASSET

TURNOVER TERHADAP RETURN ON EQUITY

Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2017 Nela Janisal 1

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel dari kinerja keuangan yang terdiri dari Quick Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Working Capital Turnover (X3) dan Total Assets Turnover (X4) terhadap Return on Equity. Dari tujuan penelitian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Quick Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Working Capital Turnover (X3) dan Total Assets Turnover (X4) secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampling yaitu dengan cara purposive sampling dan diperoleh 6 perusahaan sebagai sampel. Periode pengamatan dari tahun 2013-2017 sehingga unit analisis yang diperoleh adalah 30. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mengunduh laporan keuangan di website Bursa Efek Indonesia. Untuk pengujian menggunakan uji asumsi klasik, teknik analisis data yaitu metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover terhadap Return on Equity Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, secara parsial menunjukkan bahwa Quick Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan sedangkan Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity dan dari hasil nilai t hitung tertinggi dengan nilai signifikan paling kecil yaitu pada variabel Total Assets Turnover sehingga dapat disimpulkan variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Total Assets Turnover.

Kata Kunci: QR, DER, WCTO, TATO dan ROE Pendahuluan

(2)

(JKN). Program ini diharapkan mampu meningkatkan laba perusaahaan yang bergerak di bidang Farmasi. Sejak program JKN diluncurkan pada tahun 2014 jumlah peserta dari program ini meningkat tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah peserta program JKN tersebut pada kenyataannya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Farmasi, bahkan beberapa perusahaan mengalami penurunan laba yang cukup drastis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mengalami koreksi rupiah ke level Rp 15.000, sedangkan bahan baku yang digunakan oleh perusahaan Farmasi mayoritas diperoleh dari impor. Faktor lainnya adalah tagihan obat dan alat kesehatan JKN yang belum dibayar oleh pihak BPJS sebesar Rp 3,5 Triliun per Juli tahun 2018 (www.kimiafarma.co.id).

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, modal atau nilai saham (Hanafi dan Halim, 2012: 81). Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan digunakan rasio Return on Equity (ROE). Menurut Kasmir (2016: 115) “ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri”. Berdasarkan data laporan keuangan yang telah diolah dapat diketahui bahwa tingkat ROE berbeda pada setiap perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2017. Perusahaan yang mengalami kenaikan tingkat ROE setiap tahunnya yaitu pada PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk. Sedangkan perusahaan PT Merck Indonesia Tbk., PT Kalbe Farma Tbk. dan PT Tempo Scan Pasific Tbk. mengalami penurunan tingkat ROE dari tahun 2013-2017. Perusahaan dengan tingkat ROE yang berfluktuasi setiap tahunnya yaitu terdapat pada PT Darya Varia Laboratoria Tbk., PT Kimia Farma Tbk., PT Pyridam Farma Tbk., PT Indofarma Tbk., PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk. dan PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.

Berdasarkan fenomena yang ada, yaitu adanya fluktuasi pada tingkat ROE perusahaan Farmasi serta adanya penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa rasio-rasio tersebut dapat mempengaruhi ROE. Maka pada penelitian ini dilakukan uji dengan menggunakan rasio-rasio tersebut pada sektor yang berbeda yaitu pada perusahaan Farmasi. Dengan demikian maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover terhadap Return On Equity pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI periode 2013-2017”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017?

(3)

on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017?

c. Diantara Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover yang manakah lebih berpengaruh terhadap Return on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017?

Kerangka Dasar Teori

Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016: 66), Laporan keuangan itu sendiri adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Analisis Laporan Keuangan

Menurut Hery (2017: 113), Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

Return on Equity

Menurut Kasmir (2016: 115), ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Quick Ratio

Menurut Kasmir (2016: 137), Quick Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan.

Debt to Equity Ratio

Menurut Sutrisno (2012: 218), Debt to Equity Ratio merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.

Working Capital Turnover

Menurut Kasmir (2016: 114), Working Capital Turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektivan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.

Total Assets Turnover

Menurut Hery (2016: 99), Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

Definisi Konsepsional

Berdasarkan pendapat para ahli berikut teori yang digunakan dalam penelitian sebagai pembatasan masalah:

a. Quick Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancarnya dengan aktiva lancar tanpa persediaan.

(4)

c. Working Capital Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat perputaran penggunaan modal kerja yang telah diinvestasikan pada suatu periode tertentu.

d. Total Assets Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.

e. Return on Equity adalah rasio yang menunjukkan kemampuan ekuitas dalam menciptakan laba bersih setelah pajak.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

penelitian kuantatif ini terdapat satu variabel dependen dan empat variabel independen yaitu sebagai berikut:

X1 = Quick Ratio (QR), Rasio ini dihitung antara total aktiva lancar dikurangi

dengan persediaan dan dibandingkan dengan kewajiban lancar pada neraca perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

X2 = Debt to Equity Ratio (DER), Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara

total utang dengan total modal yang terdapat pada neraca perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

X3 = Working Capital Turnover (WCTO), Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi

antara penjualan bersih dengan modal kerja yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. X4 = Total Assetss Turnover (TATO), Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi

antara besarnya penjualan (tunai maupun kredit) dengan total aset pada laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Y = Return on Equity (ROE), ROE merupakan hasil bagi dari laba bersih terhadap ekuitas pada laporan keuangan perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan Farmasi yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber data dapat diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam bentuk laporan keuangan dan dari website masing-masing perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

(5)

Teknik Analisis Data

a. Uji Normalitas

b. Uji Heteroskedastisitas c. Uji Multikolinearitas d. Uji Autokolerasi

e. Analisis Regresi Linier Berganda f. Persamaan Regresi

g. Uji Koefisien Korelasi (R) h. Uji Koefisien Determinasi (R2) i. Uji F (Uji Serentak)

j. Uji t (Parsial)

k. Pengujian Variabel yang Paling Berpengaruh

Hasil Analisis dan Pembahasan a. Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 5,65616489 Most Extreme Differences Absolute ,114 Positive ,114 Negative -,094 Test Statistic ,114

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel di atas, hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan kolmogorov-smirnov sebesar 0,200 dan lebih besar dibandingkan dengan sig 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -13,006 9,453 -1,376 ,181 Quick Ratio ,027 ,019 ,650 1,448 ,160

Debt to Equity Ratio 3,806 3,933 ,315 ,968 ,342

Working Capital Turnover ,413 ,773 ,198 ,534 ,598

Total Assets Turnover 6,961 3,397 ,483 2,049 ,051

(6)

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi untuk masing-masing variabel bebas yaitu Quick Ratio = 0,160, Debt to Equity Ratio = 0,342 Working Capital Turnover = 0,598 dan Total Assets Turnover = 0,051 lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

c. Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6,582 18,454 -,357 ,724 Quick Ratio ,021 ,036 ,200 ,588 ,561 ,168 5,955 Debt to Equity Ratio 5,099 7,677 ,164 ,664 ,513 ,319 3,131 Working Capital Turnover -3,278 1,509 -,611 -2,172 ,040 ,245 4,082 Total Assets Turnover 20,663 6,632 ,555 3,116 ,005 ,609 1,641

Sumber : Data Diolah

Hasil dari uji pada masing-masing variabel bebas untuk Quick Ratio = 5,955, Debt to Equity Ratio = 3,131, Working Capital Turnover = 4,082 dan Total Assets Turnover = 1,641 dimana nilai VIF semua variabel bebas tersebut kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan gejala multikolinieritas dalam model regresi.

d. Uji Autokolerasi

Hasil Uji Autokolerasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1

,718a ,516 ,439 6,09188 ,563

Sumber : Data Diolah

(7)

Uji Regresi Linier Berganda a. Persamaan Regresi

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -6,582 18,454 -,357 ,724 Quick Ratio ,021 ,036 ,200 ,588 ,561

Debt to Equity Ratio 5,099 7,677 ,164 ,664 ,513

Working Capital Turnover -3,278 1,509 -,611 -2,172 ,040

Total Assets Turnover 20,663 6,632 ,555 3,116 ,005

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, persamaan regresi linier berganda dari variabel Quick Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Working

Capital Turnover (X3), Total Assets Turnover (X4), dan Return on Equity (Y)

adalah sebagai berikut:

Y = – 6,582 + 0,021 X1 + 5,099 X2 – 3,278 X3 + 20,663 X4

1) Nilai konstanta dapat diartikan bahwa jika tidak ada QR (X1), DER (X2),

WCTO (X3) dan TATO (X4), maka ROE (Y) sebesar – 6,582.

2) Koefisien regresi variabel QR (X1) sebesar 0,021 berarti jika QR mengalami

kenaikan satu satuan maka ROE (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara QR dengan ROE.

3) Koefisien regresi variabel DER (X2) sebesar 5,099 berarti jika DER

mengalami kenaikan satu satuan maka ROE (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 5,099 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara DER dengan ROE.

4) Koefisien regresi variabel WCTO (X3) sebesar – 3,278 berarti jika WCTO

mengalami kenaikan satu satuan maka ROE (Y) akan mengalami penurunan sebesar – 3,278 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara WCTO dengan ROE.

5) Koefisien regresi variabel TATO (X4) sebesar 20,663 berarti jika TATO

(8)

b. Uji Koefisien Korelasi (R)

Hasil Uji Koefisien Korelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,718a ,516 ,439 6,09188 ,563

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,718 atau 71,8 % yang berarti tingkat hubungan antara variabel Quick Ratio (X1),

Debt to Equity Ratio (X2), Working Capital Turnover (X3), dan Total Assets

Turnover (X4) terhadap Return on Equity (Y) perusahaan Farmasi di BEI sebesar

71,8 %, hasil ini termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,718a ,516 ,439 6,09188 ,563

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,439. Maka koefisien determinasinya adalah 43,9 %, yang menunjukkan bahwa perubahan ROE dapat dijelaskan oleh QR, DER, WCTO dan TATO sebesar 43,9 % dan sisanya 56,1 % dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model regresi.

d. Uji F (Uji Serentak)

Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df

Mean

Square f Sig.

1 Regression 989,206 4 247,301 6,664 ,001b

Residual 927,774 25 37,111

Total 1916,980 29

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan hasil output diatas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 dengan demikian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terdiri dari Quick Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Working Capital Turnover (X3), dan Total

Assets Turnover (X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh dan signifikan

(9)

e. Uji Parsial (Uji t)

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -6,582 18,454 -,357 ,724 Quick Ratio ,021 ,036 ,200 ,588 ,561

Debt to Equity Ratio 5,099 7,677 ,164 ,664 ,513

Working Capital Turnover -3,278 1,509 -,611 -2,172 ,040

Total Assets Turnover 20,663 6,632 ,555 3,116 ,005

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan pengaruh antara QR, DER, WCTO dan TATO terhadap ROE secara parsial sebagai berikut:

1) Variabel Quick Ratio (X1)

Pengaruh variabel Quick Ratio (X1) terhadap Return on Equity (Y)

perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, dimana nilai signifikan 0,561 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel Quick Ratio (X1) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

Return on Equity (Y).

2) Variabel Debt to Equity Ratio (X2)

Pengaruh variabel Debt to Equity Ratio (X2) terhadap Return on Equity

(Y) perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, dimana nilai signifikan 0,513 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya variabel debt to equity ratio (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap return on equity (Y).

3) Variabel Working Capital Turnover (X3)

Pengaruh variabel Working Capital Turnover (X3) terhadap Return on

Equity (Y) perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, dimana nilai signifikan 0,040 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya variabel Working Capital Turnover (X3) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Return on Equity (Y). 4) Variabel Total Assets Turnover (X4)

Pengaruh variabel Total Assets Turnover (X4) terhadap Return on Equity

(Y) perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI, dimana nilai signifikan 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya variabel Total Assets Turnover (X4) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Return on Equity (Y).

f. Variabel Yang Paling Berpengaruh

(10)

signifikan yang paling kecil. Berdasarkan tabel Coefficients terlihat bahwa variabel Total Assets Turnover adalah variabel yang memiliki nilai t thitung yang paling tinggi yaitu sebesar 3,166 dengan nilai signifikan paling kecil yaitu sebesar 0,005. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Total Assets Turnover adalah variabel yang paling mempengaruhi Return on Equity pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pembahasan

Analisis Secara Simultan (Uji F)

Dari hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier diperoleh hasil bahwa Quick Ratio (X1), Debt to Equity Ratio (X2), Working Capital

Turnover (X3), dan Total Assets Turnover (X4) sebagai indikator kinerja keuangan

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (Y) pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil dari nilai signifikansi yaitu sebesar 0,001 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Azizah (2015), Qodar (2014) dan Septiany (2018). Hasil penelitian ini di dukung oleh teori:

Margaretha (2014: 135 bahwa laba dapat ditingkatkan dengan melakukan penjualan secara kredit (piutang). Hal ini akan terjadi apabila perusahaan melakukan manajemen piutang dengan meminimalisir biaya kredit tersebut. Selain itu perusahaan dengan kas yang tinggi juga akan meningkatkan kepercayaan pemberi kredit serta dapat dimanfaatkan pada kesempatan yang menguntungkan misalnya tawaran istimewa dari pemasok. Tingginya likuiditas dengan disertai manajemen aset lancar yang baik akan mempengaruhi perolehan laba yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat ROE suatu perusahaan.

Horngren dkk (1999: 293) bahwa penggunaan dana pinjaman dengan tingkat bunga tetap dapat meningkatkan pengembalian atas ekuitas (ROE). Selanjutnya, menurut Fraser dan Aileen (2018: 206) juga menyatakan bahwa jika laba operasi adalah lebih dari cukup untuk menutup beban tetap terkait liabilitas, pengembalian bagi para pemegang saham adalah besar melalui leverage keuangan. Pada perusahaan Farmasi ini manajemen penggunaan utang dapat meningkatkan laba perusahaan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat ROE.

(11)

peningkatan laba yang pada akhirnya berpengaruh juga terhadap meningkatnya ROE.

Prihadi (2007: 117) jika perusahaan Farmasi tersebut dapat menghasilkan penjualan yang sama dengan aset lebih sedikit, berarti perusahaan semakin efektif karena memerlukan tingkat investasi yang lebih rendah. Semakin efektif perusahaan menggunakan asetnya, semakin sedikit aset yang diperlukan. Dengan demikian pada akhirnya apabila aset yang digunakan lebih sedikit, maka biaya atas penggunaan aset (cost of capital) akan semakin sedikit dan seterusnya profitabilitas akan meningkat. Hal ini juga ditekankan oleh Horngren dkk (1999, 287) dimana ROE dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan pemanfaatan aktiva.

Dengan demikian keempat rasio tersebut yaitu QR, DER, WCTO dan TATO yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan (ROE) perusahaan Farmasi di BEI secara bersama-sama dapat digunakan bagi investor untuk dijadikan tolak ukur sebelum melakukan sebuah investasi karena berpengaruh terhadap perubahan tingkat ROE.

Analisis Secara Parsial (Uji t)

Pengaruh Quick Ratio secara parsial terhadap Return on Equity

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Quick Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI. Hasil dari pengujian diperoleh nilai signifikan sebesar 0,561 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Thamrin dkk (2015) tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2017).

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi atau memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo. Namun likuiditas yang tinggi pada perusahaan Farmasi tersebut disebabkan oleh aktiva lancar yang terlalu besar. Aktiva lancar yang terlalu besar dapat dilihat dari perputaran kas dan piutang perusahaan yang rendah.

Sehingga rasio QR yang tinggi tersebut tidak dapat mempengaruhi tingkat ROE, yang artinya apabila terjadi perubahan pada variabel QR tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROE pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan analisis pada tiap-tiap perusahaan sampel dapat diketahui bahwa terjadi masalah dalam manajemen kas dan piutang, laba hanya dapat ditingkatkan jika perusahaan Farmasi tersebut mampu mengelola kas dan piutangnya seperti penggunaan kas yang tidak berlebihan serta penagihan piutang yang tepat waktu.

Pengaruh Debt to Equity Ratio secara parsial terhadap Return on Equity

(12)

nilai signifikan sebesar 0,513 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak. Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pratomo (2017). Namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2015),

Hasil DER pada perusahaan Farmasi yang diteliti menunjukkan bahwa terdapat 4 perusahaan memiliki tingkat DER yang rendah dan 2 perusahaan lainnya memiliki DER yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Farmasi tersebut memilih menggunakan modal sendiri dibandingkan dengan penggunaan utang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hal ini dikarenakan perusahaan Farmasi tersebut lebih banyak menggunakan modal sendiri dibandingkan dengan penggunaan utang serta penggunaan utang juga memiliki resiko yang tinggi. Dimana peningkatan utang diikuti dengan peningkatan beban bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu mengelola utang dengan baik maka laba perusahaan akan menurun akibat adanya beban bunga utang yang terlalu tinggi yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat ROE.

Pengaruh Working Capital Turnover secara parsial terhadap Return on Equity

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Working Capital Turnover secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari pengujian diperoleh nilai signifikan 0,040 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Qodar (2014) namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nila (2016).

Hasil menunjukkan bahwa Working Capital Turnover berpengaruh signifikan terhadap ROE tetapi dengan arah negatif. Berdasarkan analisis tiap-tiap sampel dapat diketahui bahwa perusahaan dengan WCTO yang rendah memiliki tingkat ROE yang tinggi dan begitupun sebaliknya, perusahaan dengan WCTO yang tinggi memiliki tingkat ROE yang rendah.

Arah yang negatif pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran modal kerja maka akan menurunkan tingkat ROE perusahaan. Hal ini disebabkan oleh adanya kelebihan modal kerja. Menurut Kasmir, (2016: 316) perputaran modal kerja yang cepat atau tinggi akan diikuti dengan kebutuhan modal kerja yang besar. Sehingga jika perputaran modal kerja pada perusahaan Farmasi ini meningkat maka kebutuhan modal kerja juga akan meningkat, meningkatnya modal kerja akan berpengaruh terhadap peningkatan biaya atas penggunaan modal kerja tersebut. Besarnya biaya atas modal kerja akan mengurangi pendapatan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penurunan ROE perusahaan.

Pengaruh Total Assets Turnover secara parsial terhadap Return on Equity

(13)

perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari pengujian diperoleh nilai signifikan sebesar 0,005 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septiany (2018). Namun bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Azizah (2015).

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Prihadi, (2007: 117) yang menyatakan bahwa semakin efektif perusahaan menggunakan asetnya, maka semakin sedikit aset yang diperlukan. Dengan demikian pada akhirnya apabila aset yang digunakan lebih sedikit, maka biaya atas penggunaan aset (cost of capital) juga akan semakin sedikit sehingga profitabilitas akan meningkat. Jika profitabilitas meningkat maka ROE perusahaan juga akan meningkat.

Hasil TATO perusahaan Farmasi ini masih berada dibawah standar rasio yaitu 2 kali (Hery, 2014: 188). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu meningkatkan perputaran asetnya agar dapat memperoleh laba yang tinggi, karena hasil penelitian membuktikan bahwa apabila Total Assets Turnover perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI mengalami peningkatan maka ROE juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena perusahaan menghasilkan penjualan yang sama dengan aset lebih sedikit, yang berarti perusahaan tersebut semakin efektif karena memerlukan tingkat investasi yang lebih rendah. Semakin tinggi perputaran aset maka akan semakin tinggi penjualan sehingga laba yang diperoleh juga akan meningkat yang pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan ROE.

Analisis Variabel Yang Paling Berpengaruh

Berdasarkan hasil dari pengujian, maka dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap Return On Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI yaitu variabel Total Assets Turnover. Hal ini dikarenakan variabel Total Assets Turnover memiliki nilai t hitung yang paling tinggi yaitu sebesar 3,166 dengan nilai signifikan paling kecil yaitu sebesar 0,005. Dengan demikian hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima. Semakin besar rasio Total Assets Turnover maka semakin baik bagi perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena dianggap perusahaan dapat memperoleh laba yang cukup tinggi sehingga akan mempengaruhi peningkatan Return On Equity perusahaan tersebut.

Penutup

Variabel bebas yang diproyeksikan dengan Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover dan Total Assets Turnover secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(14)

ini dikarenakan perusahaan Farmasi tersebut menggunakan lebih banyak modal sendiri dibandingkan penggunaan utang, selain itu juga utang memiliki beban tetap berupa bunga sehingga penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan beban perusahaan. Variabel Working Capital Turnover berpengaruh signifikan negatif terhadap Return on Equity. Hal ini disebabkan oleh adanya kelebihan modal kerja yang tertanam dalam kas, piutang dan persediaan yang dapat dilihat dari perputarannya yang rendah. Kelebihan modal kerja tersebut mengakibatkan meningkatnya biaya modal kerja perusahaan. Variabel Total Assets Turnover berpengaruh signifikan positif terhadap Return on Equity. Hal ini dikarenakan perputaran total aset yang cepat dapat menciptakan penjualan yang lebih banyak dengan aset yang lebih sedikit. Sehingga beban atas penggunaan aset juga akan semakin sedikit.

Variabel Total Assets Turnover merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap Return on Equity perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yang artinya faktor yang paling mempengaruhi perubahan ROE yaitu Total Assets Turnover.

Untuk perusahaan Farmasi yang menjadi objek dari penelitian ini, pihak manajemen harus lebih memperhatikan kecukupan modal kerja sehingga tidak terjadi adanya kelebihan modal kerja. Serta perusahaan lebih memperhatikan perputaran persediaan dan piutang agar tidak terjadi modal kerja yang tidak dapat dijadikan kas dengan cepat ketika dibutuhkan. Hal ini dapat dipertimbangkan oleh pihak manajemen karena hasil penelitian membuktikan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity perusahaan dengan arah negatif. Rasio lainnya yang dapat mempengaruhi Return on Equity yaitu Total Assets Turnover. Sehingga perusahaan lebih baik memiliki aktiva yang sedikit namun dapat berputar dengan cepat agar biaya-biaya atas penggunaan aset dapat diminimalisir. Untuk variabel Quick Ratio yang tidak berpengaruh terhadap perubahan ROE pada perusahaan Farmasi tersebut, perusahaan lebih baik menginvestasikan sebagian kasnya kedalam aktiva tetap dengan tetap menjaga kecukupan kasnya pada aset lancar. Sehingga peluang perusahaan untuk memperoleh laba lebih besar. Selain itu juga dibutuhkan pengawasan terhadap penagihan piutang agar tidak terjadi piutang taktertagih yang mengakibatkan investasi dalam piutang sangat besar. Untuk variabel Debt to Equity Ratio yang juga tidak berpengaruh terhadap ROE, perusahaan sebaiknya mempertahankan penggunaan modal sendiri untuk operasional perusahaan agar beban tetapnya tidak bertambah. Hal ini dikarenakan utang memiliki beban tetap yaitu bunga yang harus dibayarkan secara rutin.

(15)

Untuk peneliti selanjutnya, karena hasil penelitian ini menunjukkan beberapa variabel tidak memberikan pengaruh terhadap ROE. Maka sebaiknya peneliti mempertimbangkan untuk menambah variabel lainnya yang diperkirakan dapat mempengaruhi ROE serta memperpanjang periode pengamatan.

Daftar Pustaka

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-dua. Bandung: Alfabeta.

Fraser, Lyn M dan Aileen Ormiston. 2018. Memahami Laporan Keuangan. Edisi ke-9. Jakarta: Permata Puri Media.

Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hanafi, M dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Hery. 2014. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.

____. 2017. Analisis Laporan Keuangan, integrated and comprehensive edition. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Horngren, Charles T dkk. 1999. Pengantar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Kasmir. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Latan, Hengki dan Selva Temalagi. 2013. Analisa Multivariate Teknik dan Aplikasi Menggunakan Spss 20.0. Cetakan kesatu. Bandung: Alfabeta. Margaretha, Farah. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Cetakan pertama.

Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset. Prihadi. 2007. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PPM.

Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan, teori, konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Siregar, Syofian. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, perhitungan manual dan SPSS. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sjahrial, Dermawan. 2012. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Usman, H dan Akbar Purnomo. 2015. Pengantar Statistika. Edisi ke-2. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Cetakan ke-1. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Supangat, Andi. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang memiliki andil paling besar adalah pemasok bahan baku banyak sehingga perusahaan bisa memilih yang terbaik (bobot = 0,18), dan meningkatnya

Penerapan authentic assessment dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah mendorong siswa untuk menjadi aktif dalam menampilkan hasil belajar karena apa yang

Windows Sharepoint Service dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP.Net 2.0 dan database SQL Server 2008 dimana telah menggunakan model orientasi objek

Ketiga faktor penyebab tidak langsung tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan ketrampilan keluarga (Adisasmito, 2007 dalam Karlina, 2011).

Data primer tersebut diperoleh peneliti dengan menggunakan instrumen kuesioner tentang tingkat pengetahuan ibu nifas dan motivasi pemberian ASI yang diisi oleh ibu

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah menyusun rancangan dari siklus persiklus. Setiap siklus direncanakan secara matang, dari segi kegiatan, waktu, tenaga, material,

2 Pertemuan dengan warga dan karang taruna disertai presentasi Program Kerja mahasiswa KKN di Balai Desa Legoksari.. 3 Membantu persiapan Acara Camp Ceria HUT ke-3 Base Camp

Tujuan penelitian adalah menganalisis tingkat kelayakan investasi tambahan modal pada Usaha Tahu “Mulyadi” Kudus yang bersumber dari pinjaman bank, ditinjau dari PP