• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

INSTRUKSI – INSTRUKSI DASAR PLC

Instruksi – instruksi Dasar PLC

Semua instruksi(perintah program) yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi ini tidak ditampilkan pada tombol operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi yaitu FUN(01). Jadi jika kita mengetikkan FUN(01) pada programming console, maka pada layar programming console akan tampil END(01).

4.1 LOADLD

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi Logic saja dan sudah dituntut mengeluarkan satu output

¾ Logikanya seperti contact NO relay

¾ Simbul Ladder Diagram ¾ Operand data area

B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR

4.2 LOAD NOTLD NOT

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output

(2)

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.3 ANDAND

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output

¾ Logikanya seperti contact NO relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.4 AND NOTAND NOT

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output

¾ Logikanya seperti contact NC relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.5 OROR

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan satu output

(3)

¾ Logikanya seperti contact NO relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.6 OR NOTOR NOT

¾ Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan satu output

¾ Logikanya seperti contact NC relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

4.7 OUTOUT

¾ Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi

¾ Logikanya seperti contact NO relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

(4)

4.8 OUT NOTOUT NOT

¾ Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram tidak terpenuhi

¾ Logikanya seperti contact NC relay ¾ Simbul Ladder Diagram

¾ Operand data area B : Bit IR, HR, LR, TR ¾ Contoh program 00000 HR 0205 AR 0203 00002 00015 10000 ¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 OR NOT 00002 00002 OR 00015 00003 AND HR 0205 00004 AND NOT AR 0203 00005 OUT 10000 ¾ Soal latihan

Tuliskan ladder diagram di bawah ini kedalam bentuk mnemonic-nya 00000 HR 0203

00002

00015

10007

10004

4.9 SET DAN RESET

Instruksi SET adalah seperti instruksi OUT. Akantetapi pada instruksi SET, bit yang menjadi operand-nya akan bersifat latching (mempertahankan kondisinya). Artinya bit-nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikannya ke kondisi OFF harus

(5)

digunakan instruksi RESET. Instruksi ini hanya berlaku untuk Sysmac C-series tipe baru seperti CQM1, C200H, C200HS, C200HX/HE/HG, CV-Series.

¾ Operand data area B : Bit IR, HR, LR, TR ¾ Contoh program

¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000

00001 SET XXXXX

00002 LD 00002

00003 RESET XXXXX

4.10 AND LOADAND LD

¾ Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini 00000 00001 00002 00003 ¾ Mnemonic LD 00000 OR 00001 LD 00002 OR NOT 00003 AND LD

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

(6)

4.11 OR LOADOR LD

¾ Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini

¾ Mnemonic LD 00000 AND 00002 LD NOT 00001 AND 00003 OR LD

¾ Operand data area B : Bit

IR, SR, AR, HR, TC, LR

¾ Beberapa contoh Ladder Diagram yang kompleks dan harus menggunakan instruksi AND LD atau OR LD ataupun keduanya.

¾ Contoh 1 : 00000 00001 00002 00003 00004 00005 Instruksi ¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

(7)

Atau bisa ditulis dengan cara

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 OR NOT 00001 00002 LD NOT 00002 00003 OR 00003 00004 LD 00004 00005 OR 00005 00006 AND LD 00007 AND LD 00008 instruksi ¾ Contoh 2 : ¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 AND NOT 00001 00002 LD NOT 00002 00003 AND NOT 00003 00004 OR LD 00005 LD 00004 00006 AND 00005 00007 OR LD 00008 instruksi Atau bisa ditulis dengan cara

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

(8)

¾ Contoh 3 :

¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 AND NOT 00001 00002 LD 00002 00003 AND 00003 00004 OR 00004 00005 OR 00005 00006 AND LD 00007 instruksi

¾ Contoh 3 : diatas dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut :

¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

(9)

¾ Soal-soal latihan

Tuliskan ladder diagram dibawah ini menjadi mnemonic-nya kemuadian sederhanakan laddernya jika mungkin. Setelah laddernya menjadi lebih sederhana tulis kembali menemonic dari ladder yang telah sederhana tadi. 1.

2.

3.

4.

(10)

5.

4.12 Instruksiuntukladderdiagramyangbercabang(Branchinginstruction) ¾ Pada pemrograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai ladder diagram

dengan banyak titik percabangan. Dalam hal ini diperlukan tambahan instruksi untuk titik percabangan tersebut yaitu dengan menggunakan TR bit. TR bit yang ada untuk PLC omron hanyalah sejumlah 8 buah yaitu TR 0 sampai dengan TR 7. Instruksi ini diperlukan sebab untuk ladder diagram yang bercabang logikanya berubah lain daripada umumnya. Logika bit-nya (on/off nya) telah dipindahkan secara semu ke bagian kanan dari titik percabangan.

¾ Contoh 1

benar

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

(11)

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000

00001 AND 00001

00002 Instruksi 1

00003 AND 00002

00004 Instruksi 2

Contoh no.2 tersebut diatas dapat dikoreksi dengan cara menambah TR untuk titik percabangannya. Lihat ilustrasi dibawah ini

¾ Contoh 3

benar

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 OUT TR 0 00002 AND 00001 00003 Instruksi 1 00004 LD TR 0 00005 AND 00002 00006 Instruksi 2

4.13 InterlocksIL(02)danInterlocksClearILC(03)

¾ Interlocks IL (02) dan Interlocks Clear ILC (03) merupakan satu pasang instruksi. Jika ada interlocks, maka harus ada instruksi penutupnya yaitu interlocks Clear. Ladder diagram yang berada dalam wilayah antara instruksi IL (02) dan ILC (03) tidak akan bekerja jika IL (02) belum bekerja. Instruksi ini dapat menggantikan ladder diagram yang ada titik percabangannya sehingga ladder diagram kita menjadi lebih sederhana. Contoh no.3 di atas dapat dituliskan sebagai berikut

(12)

¾ Contoh 4

contoh program dengan interlocks

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 IL (02) 00002 LD 00001 00003 Instruksi 1 00004 LD 00002 00005 Instruksi 2 00006 ILC (03)

4.14 InstruksiJUMP

[

JMP(04)

]

XX danJUMPEND

[

JME(05)XX

]

¾ Logika instruksi ini mirip dengan logika pada instruksi Interlocks IL (02) dan Interlocks Clear ILC (03). Bedanya, jika kondisi logika untuk instruksi JMP (04) sudah OFF, kondisi logika output ladder diagram yang berada diantara instruksi JMP (04) dan JME (05) yang mempunyai logic “1” (ON) akan tetap ON (lacthing), walaupun kondisi input logic-nya sudah OFF. Instruksi JMP (04) bisa dilakukan berulang-ulang dengan nomor BCD (Binary Code Decimal) yang sama dan satu nomor BCD untuk JME (05). Jadi tidak boleh ada nomor BCD yang sama untuk instruksi JME (05) Keterangan :

Berikut ini contoh untuk instruksi JMP (04) dan JME (05)

(13)

Contoh A : 00000 00001 JMP (04) 01 Instruksi 1 00002 Instruksi 2 JME (05) 01 Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

(14)

Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 JMP (04) 05 00002 LD 00001 00003 Instruksi 1 00004 LD 00002 00005 JMP (04) 05 00006 LD 00003 00007 Instruksi 2 00008 LD 00004 00009 AND 00005 00010 Instruksi 2 00011 JME (05) 01

4.15 DIFFERENTIATEUP[DIFU(13)]DANDIFFERENTIATEDOWN[DIFD(14)] ¾ Instruksi DIFU (13) and DIFD (14) berfungsi untuk mengubah kondisi

logika bit operand dari OFF menjadi ON selama 1 scan time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program dimulai dari alamat program 00000 sampai instruksi END (01). DIFU (13) sifatnya mendeteksi transisi naik dari input, dan DIFD (14) mendeteksi transisi turun dari input. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini.

¾ Keterangan Z mempunyai lebar pulsa 1 scan time ¾ Ladder Simbul

(15)

¾ Operand data area B : Bit IR, AR, HR, LR

Dalam menggunakan instruksi DIFU (13) dan DIFD (14) di dalam IL (02) dan IL (03), harus cukup berhati-hati sebab jika IL (02) terlambat ON, ada kemungkinan instruksi DIFU (13) atau DIFD (14) tidak bekerja. Supaya aman, logika program kita harus memastikan bahwa kondisi IL (02) sudah ON terlebih dahulu sebelum instruksi DIFU (13) atau DIFD (14). Satu hal yang sangat penting dan harus diingat adalah instruksi DIFU (13) dan DIFD (14) tidak bekerja (tidak ada respon) pada saat PLC pertama kali hidup.

4.16 KEEPKEEP(11)

¾ Simbul ladder diagram

Keterangan S = SET

R = RESET

¾ Operand data area B : Bit IR, AR, HR, LR

¾ Instruksi ini berfungsi untuk mempertahankan kondisi output untuk tetap ON walaupun input sudah dalam kondisi OFF. Logika input harus diumpankan ke titik SET dari instruksi KEEP (11). Untuk mereset output adalah dengan titik reset dari instruksi KEEP (11). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada ilustrasi di bawah ini.

(16)

¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00002

00001 LD) 00003

00002 KEEP (11) BIT

¾ Jika menggunakan instruksi KEEP (11) pada interlocks, maka bit yang digunakan pada instruksi KEEP (11) tidak akan OFF walaupun IL (02) sudah tidak aktif lagi (CFF)

4.17 TIMER (TIM)danCOUNTER (CNT)

¾ Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000 sampai dengan TC 511 (tergantung tipe PLC). Jika suatu nomor sudah dipakai sebagai Timer/Counter maka nomor tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai Timer ataupun sebagai Counter. Jadi dalam satu program tidak boleh ada nomor Timer/Counter yang sama.

¾ Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol maka contact NO Timer/Counter akan ON. ¾ Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk

BCD dan dalam orde 100ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999. ¾ Simbul ladder diagram

o Timer

o Counter

49 (***) tergantung pada memory map PLC

(17)

SV : Set Value IR, AR, DM, HR, LR, #

4.18 SHIFT REGISTERSFT(10)

¾ Instruksi ini berfungsi untuk menggeser data dari bit yang paling rendah tingkatnya ke bit yang lebih tinggi tingkatnya. Data input akan mulai digeser pada saat transisi naik dari clock input.

o Simbul ladder diagram

St : Alamat awal E :Alamat Akhir IR, AR, HR, LR IR, AR, HR, LR

o Contoh program

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000

00001 LD) 00001

00002 LD 00002

00003 SFT (10) 10 12

4.19 INCREMENTINC(38)DANDECREMENTDEC(39)

¾ Instruksi INC (38) dan DEC (39) merupakan instruksi BCD. INC (38) berfungsi untuk menambah data BCD dengan 1. Sedangkan instruksi DEC (39) berfungsi untuk mengurangi data BCD dengan 1

(18)

¾ Simbul ladder digram

Wd : Decrement Word (BCD) IR, AR, DM, HR, LR

4.20 MOVEMOV(21)

¾ Instruksi MOV (21) berfungsi untuk memindahkan data channel (16 bit data) dari alamat memori asal ke alamat memori tujuan. Atau untuk mengisi suatu alamat memori yang ditunjuk dengan data bilangan (hexadecimal atau BCD)

¾ Simbul ladder diagram

S : Data Awal

IR, SR, AR, DM, HR, TC, LR, #

D : Data Tujuan IR, AR, DM, HR, LR

4.21 COMPARECMP(20)

¾ Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan dua data 16 bit dan mempunyai output berupa bit > (lebih dari), bit = (sama dengan) dan bit < (kurang dari). Ketiga bit tersebut terdapat pada special Relay yaitu :

o 25505 → bit > o 25506 → bit = o 25507 → bit <

(19)

Cp1 : Data Compare 1 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, # Cp2 : Data Compare 2 IR, SR, AR, DM, HR, TC, TR, # ¾ Contoh ¾ Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERAND

00000 LD 00000 00001 OUT TR 0 00002 CMP 20 010 HR 09 00003 AND 25505 00004 OUT 01600 00005 LD TR 0 00006 AND 25506 00007 OUT 01601 00008 LD TR 0 00009 AND 25507 00010 OUT 01602

4.22 DMIndirect Addressinguntuk

¾ Instruksi ini hanya khusus untuk DM saja (tidak berlaku untuk alamat memori yang lain).

Simbulnya adalah

Pada instruksi DM bersifat sebagai petunjuk ke alamat DM yang lain. Artinya isi dari DM XXXX menunjuk ke alamat DM. Misalnya ada instruksi

(20)

MOVE *DM 100 ke LR 00, dan *DM 100 berisi data 50. DM 50 berisi 222, maka yang dikerjakan adalah isi dari DM 50 dipindahkan ke LR 00 sehingga isi LR 00 setelah instruksi MOVE adalah 222. Untuk lebih jelasnya, lihatlah instruksi sebagai berikut :

¾ Contoh Program Aplikasi :

1. Selektor switch dua posisi dihubungkan input 00000 untuk posisi A dan 00005 untuk posisi B. Sedangkan dua buah lampu dihubungkan ke putput 10000 untuk lampu 1 dan 10003 untuk lapu 2. Jika switch posisi A, maka lampu 1 akan menyala (lampu 2 padam), dan jika pada posisi B maka lampu 2 akan menyala (lampu 1 padam)

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS

(21)

2. Push button start dihubungkan ke input 00004 dan push button stop dihubungkan ke 00006. Sebuah kontaktor dihubungkan ke output 10007. Jika push button start di tekan, maka kontaktor akan ON terus sampai dimatikan melalui push button stop.

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS

00000 LD 00004

00001 OR 10007

00002 AND NOT 00006 00003 OUT 10007 00004 END (01)

3. Suatu sistem kontrol genset mempunyai proteksi jika gagal start sebanyak 5 kali akan membunyikan sirine alarm. Deteksi genset jalan adalah melalui contact engine runing. Saat start ada waktu tunda (timer) selama 5 detik, dan jika sebelum 5 detik genset sudah jalan, maka waktu tunda akan reset (OFF). Untuk mematikan genset digunakan tombol stop.

Suatu misal, koneksi ke PLC CQM1 adalah sebagai berikut :

(22)

o Ladder diagram

o Mnemonic

ALAMAT INSTRUKSI OPERANDS

00000 LD 00000

00001 OR 10000

Referensi

Dokumen terkait

active cycle of breathing meningkatkan elastisitas dan compliance paru pada penderita tuberkulosis sehingga volume udara meningkat dan berdampak pada peningkatan

Instruksi lebih kecil dan lebih besar adalah suatu instruksi input yang menguji nilai S1 dibandingkan dengan nilai S2.. Jika nilai S1 tidak sama dengan S2 maka output Y23

Intruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem control hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output.

Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat besar pengaruhnya..

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: Mendeskripsi- kan proses pengembangan pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah dalam membentuk

Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh antara profil darah ibu hamil yaitu hemaglobin hematokrit dan eritrosit dengan berat badan bayi baru lahir sedangkan tidak ada pengaruh

Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD melalui kegiatan PSN-PJB, maka kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas :..

12) Sistem sambungan dan alat sambung berupa baut-mur dan pelat L baja canai dingin untuk elemen Kolom dan Balok dapat dipersiapkan sebelumnya oleh Peserta, hanya saja