BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis
3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional
Sesuai dengan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat dua variabel yaitu efektivitas kepemimpinan dengan efektivitas tim kerja. Dimana masing-masing dari variabel akan dilihat tingkat keefektifannya.
Variabel 1: Efektivitas Kepemimpinan
Dalam penelitian ini, peneliti akan melihat tingkat efektivitas kepemimpinan.
Digunakan konsep dasar kepemimpinan guna mendukung kinerja tim menurut Dore (1973) mengutip dari Rumeser (2013), yaitu:
1. People / manusiawi: Sejauh mana pemimpin memperlakukan anggota tim secara manusiawi.
2. Delegation / delegasi: Sejauh mana pemimpin mendelegasikan tanggung jawab dan keputusan kepada para anggota tim.
3. Atmosphere / atmosfir: Sejauh mana pemimpin menciptakan atmosfer guna tercipta kerjasama antar anggota tim.
4. Feedback / umpan balik: Sejauh mana pemimpin memberikan umpan balik kepada anggota tim.
Variabel 2: Efektivitas Tim Kerja
Guna melihat keefektifan tim kerja, peneliti menggunakan teori efektivitas Tim kerja menurut Hackman (1990) dan Klimonski & Jones (1995) mengutip dari Rumeser (2013) yang menyebutkan ada tiga kriteria utama dalam menentukan keefektifan sebuah tim kerja, yaitu:
1. Result / Hasil kerja tim : Seberapa baik kinerja yang dihasilkan secara kualitas maupun kuantitas bagi tim itu sendiri.
2. Satisfied / Kepuasan : Seberapa besar kepuasan yang didapatkan oleh masing- masing anggota tim dalam kerja tim.
3. Learning / Belajar : Seberapa banyak unsur pembelajaran yang didapatkan oleh para anggota tim.
3.1.2 Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan dengan efektivitas tim kerja pada karyawan PT. Tripatra Engineering.
H1 : Ada hubungan yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan dengan efektivitas tim kerja pada karyawan PT. Tripatra Engineering.
3.2 Subjek Penelitian dan Teknik Sampling 3.2.1 Karakteristik subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini merupakan sebuah populasi, dimana menurut Sugino (2008) populasi adalah suatu wilayah yang didalamnya terdapat objek maupun subjek yang karakteristiknya sesuai dengan penelitian. Populasi yang akan diambil adalah para karyawan PT. Tripatra Engineering. Definisi karyawan menurut Senyucel (2009) sumber daya manusia bagian dari suatu perusahaan yang sangat penting karena mereka yang membuat rencana, mendesain, menjalankan, dan juga menopang perusahaan.
Dari populasi tersebut maka akan diambil sebagian saja untuk di dijadikan sampel penelitian, menurut Susilana & Johan (2012) sampel merupakan wakil atau bagian dari populasi sehingga hasil penelitian nantinya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk karyawan yang menjadi sampel penelitian ini diambil dari segala jabatan, divisi, usia serta jenis kelamin. Karakteristiknya adalah sebagai berikut:
a. Merupakan karyawan pada PT. Tripatra Engineering.
b. Sedang bekerja dalam tim kerja selama bekerja di PT. Tripatra Engineering.
c. Merupakan anggota tim kerja pada suatu divisi dalam pengerjaan satu proyek.
3.2.2 Teknik sampling
a) Teknik Sampling: Non-Probability
Jenis penelitian ini mengartikan bahwa tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sample penelitian (Sugiono, 2010).
b) Jenis Sampling: Purposive
Teknik ini adalah dimana peneliti telah menentukan beberapa ketentuan atau karakteristik yang harus dimiliki oleh sample penelitian, bisa disebut sebagai teknik Judgemental (Sugiono, 2010).
3.3 Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Setyawan (2007), metode pendekatan kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol – simbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol – simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter.
Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini masuk ke dalam kategori korelasi.
Menurut Basri (2012), penelitian korelasional adalah penelitian yang menyelidiki hubungan antara variabel - variabel guna menjawab pertanyaan peneliti. Penelitian Korelasional digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel - variabel yang muncul secara alamiah. Penelitian ini dijalankan dengan desain non- eksperimen
Peneliti menggunakan data Try Out terpakai yaitu data pertama yang disebar ke responden langsung digunakan dan dianalisis oleh peneliti (Kusendi, 2013). Sehingga data yang digunakan dalam pilot tes, digunakan juga keseluruhannya sebagai data sampel penelitian karena hasil uji validitas dan reabilitas yang baik. Serta minimnya sample yang didapat dalam penilitian ini karena alasan ijin yang sulit.
3.4 Alat Ukur Penelitian 3.4.1 Alat ukur
Dalam penilitian kuantitatif ini, data penelitian akan diambil melalui kuisioner yang merupakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang akan mengukur tinggi- rendahnya efektivitas masing-masing variabel. Kuisioner diambil dari dua sumber, dengan total 25 item yaitu kuisioner Leadership Behavior (Dore, 1973) dan kuisioner
Team Effectiveness (Bossche, dkk, 2010) dimana kedua alat ukur tersebut telah digunakan oleh penelitian sebelumnya. Berikut penjelasannya:
A. Leadership Behavior
Kuisioner Leadership Behavior oleh Dore (1973) mengukur keefektifan kepemimpinan dilihat dari empat indikator yaitu people, delegation, atmosphere dan feedback (dalam Rumeser, 2013). Terdapat enam belas item yang berasal dari empat item disetiap indikatornya. Untuk menjawabnya dapat diukur melalui skala Likert yaitu 1-5
1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju
3. Netral 4. Setuju
5. Sangat Setuju
Berdasarkan teori Dore (1973) maka dibuatlah alat ukur kuisioner Leadership Behavior. Dengan kusioner tersebut akan diketahui tingkat efektivitas kepemimpinan.
Berikut penjelasan dalam tabel:
Tabel 3.1 Blue Print Alat Ukur Leadership Behavior
Dimensi Definisi Item
People Pemimpin memperlakukan anggota timnya secara
manusiawi 1, 5, 9, 13
Delegation Pemimpin mendelegasikan tanggung jawab dan
keputusan kepada anggota tim 2, 6, 10, 14
Atmosphere Pemimpin menciptakan atmosfer atau suasana kerja
yang baik guna terciptanya kerjasama tim 3, 7, 11, 15
Feedback Pemimpin memberikan umpan balik kepada anggota
tim atas kinerja anggota 4, 8, 12, 16
Ilustrasi: Peneliti; Sumber: Rumeser, J.A.A. (2013). Pengaruh Mental Model Terhadap Efektivitas Kerja Tim Pada Awak Kokpit Penerbangan Komersial. Depok: Program Studi Doktor Psikologi.
B. Team Effectiveness
Kuisioner Team Effectiveness oleh Bossche (2010) terdiri dari tiga indikator yang diukur yaitu hasil kerja tim, kepuasan anggota tim terhadap timnya, dan pembelajaran yang diperoleh dari kerja tim. Terdapat sembilan item, yang terdiri dari empat item unfavorable dan lima item favorable.
Tabel 3.2 Skala Ukur Team Effectiveness
Skala Favorable Unfavorable
1 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
2 Tidak Setuju Setuju
3 Netral Netral
4 Setuju Tidak Setuju
5 Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan teori efektivitas Tim kerja menurut Hackman (1990) dan Klimonski
& Jones (1995) mengutip dari Rumeser (2013) menyebutkan ada tiga kriteria utama dalam menentukan keefektifan sebuah tim kerja. Berikut uraian tabel dari teori tersebut:
Tabel 3.3 Blue Print Alat Ukur Team Effectiveness
Dimensi Definisi Item
Hasil Kerja Penilaian kinerja yang dihasilkan secara kualitas maupun kuantitas
Favorable: 1, 4 Unfavorable: 7
Kepuasan
Kepuasan yang didapatkan oleh masing-masing anggota tim dalam kerja tim sehingga ingin bekerja lagi dalam tim yang sama
Favorable: 2,8 Unfavorable: 5
Belajar Anggota tim dapat pembelajaran yang bermanfaat dari tim kerja tersebut
Favorable: 3 Unfavorable: 6, 9 Ilustrasi: Peneliti; Sumber: Rumeser, J.A.A. (2013). Pengaruh Mental Model Terhadap Efektivitas Kerja Tim Pada Awak Kokpit Penerbangan Komersial. Depok: Program Studi Doktor Psikologi.
3.4.2 Validitas dan reabilitas alat ukur
Uji validitas dan reliabilitas alat ukur dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh item-item yang akan dijadikan alat ukur mampu mengukur variabel. Menurut Sujianto (2009) terdapat kategori dalam mengukur reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha, yaitu sebagai berikut:
Nilai Cronbach’Alpha 0,00 – 0,20 : Kurang Reliabel
Nilai Cronbach’Alpha 0,21 – 0,40 : Agak Reliabel
Nilai Cronbach’Alpha 0,41 – 0,60 : Cukup Reliabel
Nilai Cronbach’Alpha 0,61 – 0,80 : Reliabel
Nilai Cronbach’Alpha 0,81 – 1,00 : Sangat Reliabel
3.4.2.1 Uji validitas leadership behavior
Berikut tabel jumlah responden pilot tes untuk alat tes leadership behavior:
Tabel 3.4 Tabel Jumlah Responden Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 150 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 150 100,0
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
Terdapat 150 responden yang mengikuti pilot tes guna menguji reliabilitas dan validitas alat ukur leadership behavior dan keseluruhan data responden terpakai dengan baik.
Tabel 3.5 Tabel Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,914 16
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
Berdasarkan Tabel 3.5 didapati bahwa skor Cronbach’s Alpha mencapai 0,914 yang menandakan bahwa alat ukur dapat dikategorikan Sangat Reliabel menurut Sujianto (2009).
Tabel 3.6 Tabel Reliabilitas Item Item-Total Statistics
Corrected Item-Total Correlation
VAR00001 ,693
VAR00002 ,470
VAR00003 ,639
VAR00004 ,562
VAR00005 ,574
VAR00006 ,453
VAR00007 ,641
VAR00008 ,697
VAR00009 ,605
VAR00010 ,591
VAR00011 ,564
VAR00012 ,625
VAR00013 ,666
VAR00014 ,486
VAR00015 ,698
VAR00016 ,666
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
. Pada Tabel 3.6 untuk validitas masing-masing item didapati bahwa keseluruhan item memiliki nilai corrected item-total correlation > 0,25 maka tidak ada item yang perlu dihapus.
3.4.2.2 Uji Validitas Team Effectiveness
Berikut tabel jumlah responden pilot tes untuk alat tes Team Effectiveness:
Tabel 3.7 Tabel Jumlah Responden Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 150 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 150 100,0
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
Terdapat 150 responden yang mengikuti pilot tes guna menguji reliabilitas dan validitas alat ukur team effectiveness dan keseluruhan data responden terpakai dengan baik.
Tabel 3.8 Tabel Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,808 9
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
Berdasarkan Tabel 3.8 didapati bahwa skor Cronbach’s Alpha mencapai 0,808 yang menandakan bahwa alat ukur dapat dikatakan Reliabel menurut Sujianto (2009).
Tabel 3.9 Tabel Reliabilitas Item Item-Total Statistics
Corrected Item-Total Correlation
VAR00001 ,610
VAR00002 ,626
VAR00003 ,306
VAR00004 ,605
VAR00005 ,504
VAR00006 ,363
VAR00007 ,744
VAR00008 ,461
VAR00009 ,296
Sumber: Pengolahan Data SPSS 2.0
Pada Tabel 3.9 untuk validitas masing-masing item didapati bahwa keseluruhan item memiliki nilai corrected item-total correlation > 0,25 maka tidak ada item yang perlu dihapus. Melihat hasil pilot tes yang baik, maka peneliti menggunakan hasil pilot tes tersebut sebagai sampel penelitian.
3.5 Prosedur
3.5.1 Persiapan penelitian
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat proposal dengan mengangkat fenomena yang terjadi di PT. Tripatra Engineering. Setelah itu dikembangkan menjadi Bab 1, penjelasan fenomena lebih lanjut melalui didapati dari seorang Group Leader. Dengan begitu peneliti dapat gambaran yang semakin jelas akan fenomena proyek dan kerja tim. Setelah itu untuk penelitian Bab 2 dan Bab 3, peneliti mengacu pada buku-buku, jurnal dan disertasi.
Persiapan penelitian yang dilakukan adalah mempersiapkan surat izin penelitian dari Universitas Bina Nusantara kepada PT. Tripatra Engineering yang beralamatkan di Jl. R.A Kartini No.34, Cilandak Barat. Surat diberikan ke bagian Employee Relation.
Setelah disetujui, maka peneliti mulai mentargetkan sampel yang akan diambil untuk penelitian ini. Sesuai dengan karakteristik yang sudah ditentukan.
3.5.2 Pelaksanaan penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur kuesioner yang terdiri dari 25 item. Tersebarkan di 8 divisi, dan dibagikan kepada masing-masing karyawan yang berjumlah 150 orang. Untuk itu beberapa langkah yang akan dilakukan oleh peneliti:
1. Menyebarkan kuesioner ke seluruh sampel penelitian.
2. Memberikan skor kepada setiap item yang sudah diisi oleh responden.
3. Menghitung hasil skor lalu dihitung dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic Data Editor (version 20).
4. Mengidentifikasi korelasi antara kedua variabel penelitian, tingkat efektivitas masing-masing variabel dan korelasi antar dimensi variabel.
3.5.3 Teknik pengolahan data
Dalam penelitian ini, guna melihat korelasi antar variabel digunakan teknik pengolahan data statistik. Metode penghitungan korelasi menggunakan Spearman’s Rho karena data tidak terdistribusi dengan normal. Data penelitian yang didapat akan diukur dengan menggunakan software IBM SPSS Statistic Data Editor (version 20) guna melihat korelasi dan tingkat efektivitas variabel.