• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DISISI DALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DISISI DALAM."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU

PETUNG VERTIKAL TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR

3 CM TIAP JARAK 10 CM DENGAN POSISI KULIT DISISI

DALAM

Flexural Capacity of Bamboo Petung Reinforced Concrete Beam U-Type Vertical not

Parallel Notches 3 cm Width at 10 cm in Distance with the Position of Bamboo’s Skin

on the Inner Side

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS

Disusun Oleh :

PUTRI AYU HARDIYANTI

NIM I 0112116

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar

al-Anfal:46

Ingatlah selalu manisnya ketika sampai ke tujuan, maka pahitnya perjuangan terasa ringan bagimu.

-Ibnu

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB

Puji syukur atas berkat rahmat Allah SWT atas nikmat iman dan nikmat ilmu sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dalam pengerjaan tugas akhir ini penyusun mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

Ayah, Ibu, kakak dan adik. Terima kasih untuk bantuan dalam bentuk moril ataupun materi yang telah kalian berikan kepada saya. Tidak ada yang lebih berharga dari doa, dukungan, dan motivasi yang tak henti yang kalian berikan kepada saya, dengan itu semua saya dapat melewati halangan yang terjadi pada saat pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih untuk selalu ada saat suka ataupun duka, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT.

Dosen pembimbing skripsi saya, Bapak Agus Setiya Budi ST. MT. dan Bapak Ir. Sugiyarto MT. yang telah membimbing dan meluangkan waktunya untuk saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini

Teman-teman tim bambu junior 2012, Heru Cahyanto, Yudha TP, Azwar Anes, Patria Eka Ratih, Laras Ari I, Hevina Muhanifa, Ayu Noviana I, Suci Indah Suryani, Fresta Oktaviana, Hapsari Octa Safira. Terima kasih atas kerjasama, kekompakan, canda tawa kalian selama mengerjakan tugas akhir ini

bersama. Semoga kenangan saat kita bersama selama mengerjakan akan selalu teringat. Sukses untuk kita semua! Amin

Teman-teman manis mandja, Arista Damayanti, Anisa Astuti, Ayu noviana Isman, Fresta Oktaviana, Hadid Walidain, Hapsari Octa Safira, Irda Nurul Pratiwi dan Suci Indah Suryani. Untuk ku kalian bukanlah teman-teman ku melainkan keluarga ku di Solo. Orang-orang yang selalu siap siaga apapun yang terjadi. Tangis tawa canda yang kita lewati bersama tentu tak akan kulupakan. Terima kasih sudah menjadikanku bagian dari kalian selama 4 tahun ini. Semoga persahabatan ini tak berhenti sampai kita lulus saja amiin.

Teman-teman Teknik Sipil 2012 dan angkatan-angkatan lainnya yang banyak membantu dalam bidang akademis ataupun non akademis.

Semua teman saya yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah memberi warna dalam hidup saya. Sukses untuk kita semua.

(6)

vi ABSTRAK

Putri Ayu Hardiyanti, 2016. Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu

Petung Vertikal Takikan Tidak Sejajar Tipe U Lebar 3 cm Tiap Jarak 10 cm

Dengan Posisi Kulit Disisi Dalam. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembuatan rumah-rumah sederhana tentu mengakibatkan kebutuhan akan beton bertulang baja akan semakin meningkat, sedangkan untuk bahan baku baja berupa bijih besi akan semakin berkurang dan menjadi barang yang sulit ditemui. Hal tersebut mengakibatkan harga tulangan baja dipasaran yang akan semakin mahal. Para ahli struktur telah meneliti material lain yang mungkin dapat menggantikan peran tulangan baja, seperti yang dilakukan oleh Morisco (1996) yaitu dengan menggunakan bambu sebagai tulangan beton. Bambu dapat menjadi alternatif bahan pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang yang lebih ramah lingkungan.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas lentur balok beton tulangan bambu petung vertikal takikan tipe U dengan lebar 3 cm tiap jarak 10 cm dengan posisi kulit disisi dalam. Bambu yang digunakan pada penelitian ini adalah bambu petung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan jumlah benda uji 12 buah. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Enam buah balok menggunakan tulangan bambu dan sisanya menggunakan tulangan baja. Mutu beton minimal 17 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metodetwo point loading.

Nilai kapasitas lentur hasil pengujian balok beton tulangan bambu lebar takikan 30 mm adalah 240,1473 kgm. Kapasitas lentur hasil pengujian balok beton tulangan baja adalah 592,6787 kgm, dengan kata lain kapasitas lentur balok tulangan bambu lebar takikan 30 mm adalah 38,7 % dari kapasitas lentur balok tulangan baja.

(7)

vii ABSTRACT

Putri Ayu Hardiyanti, 2016. flexural strength of concrete beam bamboo petung reinforcement concrete beam U-type Vertical not parallel notches 3 cm width at 10 cm in distance with the position of bamboo s skin on the inner side. Thesis. Civil Engineering Department. Faculty of Engineering Sebelas Maret University

Built the simple houses would increasing the need for steel-reinforced concrete, while for steel raw materials such as iron ore will be reduced and the goods that are difficult to find. This resulted in the price of steel reinforcement in the market which will be more expensive. Structures experts have been researching the possibilities of other materials that could replace steel reinforcement role, as practiced by Morisco (1996) is using bamboo as reinforcement of concrete. Bamboo can be an alternative substitute of steel reinforcement in reinforced concrete beam that is more environmentally friendly.

The purpose of this study was to determine the value of the flexural strength of concrete beam bamboo petung reinforcement concrete beam U-type Vertical not parallel notches 3 cm width at 10 cm in distance with the position of bamboo s skin on the inner side. Bamboo used in this study is petung. This study used an experimental method with a number of specimen 14 pieces. Dimensions bamboo used is the length of 1650 mm, a width of 20 mm and a thickness of 5 mm. Beam-shaped test specimens with dimensions of length 1700 mm, width 110 mm and height of 150 mm. Six beams use bamboo petung reinforcement and the rest use steel reinforcement. Concrete quality of at least 17 MPa. Flexural test performed at 28 days with two-point loading method.

Flexural capacity of concrete beam flexural test results is 240,1473 kgm bamboo reinforcement to the width of the notch 30 mm. Flexural capacity test results of concrete reinforcing steel beam is 592,6787 kgm, in other words the flexural capacity of bamboo reinforced beam notches 30 mm width is 38,7% of the flexural capacity of steel reinforcement.

(8)

v

ENGANTAR

y Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

Kapasitas Lentur Balok Beton Tulangan Bambu Petung Vertikal Takikan Tidak

Sejajar Tipe U Lebar 3 cm Tiap Jarak 10 cm dengan Posisi Kulit Disisi Dalam .

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak banyak

kendala yang sulit untuk penulis hadapi hingga terselesaikanya penyusunan

skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Wibowo, ST, DEA, selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Agus Setiya Budi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I skripsi. Terimakasih

atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan

skripsi ini sampai selesai.

3. Ir. Sugiyarto, MT, selaku Dosen Pembimbing II skripsi. Terimakasih atas

semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama penyusunan skripsi

ini sampai selesai.

4. Ir. Agus Parwito Rahmadi, M.S., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

Terimakasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi, serta bantuanya selama

penyusunan skripsi ini sampai selesai.

5. Semua Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Staf pengelola / laboran Labolatorium Bahan Bangunan dan Struktur Program

Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Bapak Sunardi, Ibu Sri Hartini, Dianita Hernawati, Diah Hetik Puspitasari, dan

Adji Husen. Terimakasih atas segala doa, semangat dan dukungannya.

8. Tim Bambu Junior angkatan 2012. Semoga dengan semua yang telah terlewati

ini kita menjadi pribadi yang lebih kuat, tabah dan tangguh kedepannya.

(9)

ix

9. Teman-teman mahasiswa Reguler Teknik Sipil angkatan 2012. Terimakasih

atas persahabatan, perjuangan, kebersamaan, dan semangatnya selama ini.

10.Semua orang yang telah terlibat baik langsung atau secara tidak langsung

dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penyusun

mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini dapat

berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sendiri.

Surakarta, 21 Juli 2016

(10)

x

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL xxi

DAFTAR LAMPIRAN xxiii

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

(11)

xi

*+ *+ *+,aterial-enyusun.eton +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ /0

*+ *+1+.alok+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ *1

*+ *+2+34i 5tatistik+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ *6

*+ *+7+8 9jian :; 9lisis 5truktut++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ *6

*+ *+6+-erancanganCampuran Beton (Mix Design) ... 27

< = <>?@

3.4.3. MesinLos Angles... 38

3.4.4. Corong Konik/Conical Mould... 38

3.4.5. KerucutAbrams... 39

3.4.6. Cetakan Benda Uji Silinder ... 39

3.4.7. Oven... 39

3.4.8. Compression Testing Machine(CTM) ... 40

3.4.9. Universal Testing Machine(UTM) ... 40

3.4.10.Loading Frame ... 41

3.4.11. Peralatan Pendukung Lain ... 45

3.5. Diagram Alir ... 46

3.6. Pelaksanaan Penelitian ... 47

3.6.1. Tahap Persiapan ... 47

(12)

xii

3.6.3. Tahap Pembuatan Benda Uji... 60

3.6.4. Tahap Pengujian Kuat Lentur Balok... 67

3.7. Tahap Analisis Data ... 69

3.8. Tahap Kesimpulan dan Saran... 69

A B A4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Karakteristik Material ... 70

4.1.1. Bambu Petung ... 70

4.1.2.Material Penyusun Beton ... 83

4.1.3. Tulangan Baja ... 89

4.2. Perencanaan Tulangan Geser Balok ... 95

4.3. Rencana Campuran Adukan Beton ... 96

4.4. Hasil PengujianSlump... 97

4.5. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton ... 98

4.6. Hasil Pengujian dan Analisis Data Kuat Lentur ... 108

4.6.1.Hasil Pengujian ... 108

4.6.2. Kapasitas Lentur Balok Beton ... 113

4.7. Pembahasan... 126

4.7.1. Karakteristik Material Bambu dan Baja ... 127

4.7.2. Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Bambu Petung Takikan Jarak 10 cm Lebar 10 mm, Takikan Jarak 10 cm Lebar 20 mm, dan Tulangan Baja Ø 7,56 mm ... 128

4.7.3. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji ... 129

4.7.4. Kegagalan Balok ... 132

(13)

xiii

C D C5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 144

5.2. Saran... 144

DAFTAR PUSTAKA... xxiv

(14)

HIJ K ILK IMN O Gigantochloa VerticillataM[ WVf jUQWDendrocalamus AsperBQk^SV ... 16

PQRST2.7. JSWFYUQW\SW]][ WQQWiSZSW\fVXT QWU ... 20 QYFTsgF KSWfV ZQT QWlSYSViSgQgQViSVQX... 73

(15)
(16)

›œžŸ4.36. Hœ šŸ¡¢š Kž £¤¥¦ œŸ œ£K§œ¨© ž  œªBž¨¤£¡£ ¨ §ª«œŸ¤ª

Bž¥¨§Ÿ œ£¬œ£« œ¦ §­œ£Bœ¢œ¡ ¦§ ¥ 28 Hœ ¥š®ž¨žŸ œ¯°Ÿš ¦š£ œ š©œ¨œ 106

›œžŸ4.37. Hœ šŸ¡¢š © œ ¨œ± §¨Ÿšž ¥ K§œ¨©ž œª«ž¨¤£¡£ ¨§ª«œŸ¤ ª

Bž¥¨§Ÿ œ£¬œ£« œ¦ §­œ£Bœ¢œ¡ ¦§ ¥ 28 Hœ ¥š®ž¨žŸ œ¯°Ÿš ¦š£ œ š©œ¨œ 106

›œžŸ4.38.² œ£¬ª§¦œ£Bž œ£­œ£Lž£­§¨ œ£ ... 110

›œžŸ4.39.² œ£¬ª§¦œ£³ž ¥¯š¨§£¬œ £M¤ ¦ž£Mœ ª  š¦œŸHœ  šŸ³ž£¬§¢ š œ£ ... 117

›œžŸ4.40.² œ£¬ª§¦œ£Hš ¨§£¬œ£´¤ ¦ž£µ¤ ¦š£ œŸ Bž ¥­œ  œ ¥ªœ£¶£œŸš  š   ... 124

›œžŸ4.41. Hœ šŸKž š¦·§Ÿ œ£Kœ¥œª¨ž ¥š ¨šª«œ¦  §­œ£« œ¢ œ... 127

›œžŸ4.42. Kœ·œ  š ¨ œ  Lž £ ¨ §¥³ž£¬§¢ š œ£­œ£A£ œŸš   š   ... 128

›œžŸ4.43. Hœ šŸKž š¦·§Ÿ œ£³ž ¥ œ£­š£¬œ£¸œ·œ  š ¨œ  M¤ ¦ž£ ... 128

(17)

xvii

¹º»¼ º½¾ º¿Àº½

Gambar 2.1. Diagram Tegangan - Regangan Bambu dan Baja ... 11

Gambar 2.2. Pengambilan Spesimen Bambu ... 12

Gambar 2.3. Perletakan dan Pembebanan Balok Uji ... 22

Gambar 2.4. Distribusi Tegangan dan Regangan Pada Penampang Beton ... 23

Gambar 2.5. SFD dan BMD... 25

Gambar 3.1. Bambu Petung ... 32

Gambar 3.2. Agregat Kasar (a) dan Halus (b) ... 32

Gambar 3.3. Semen PPC ... 33

Gambar 3.4. Baja Ulir ... 33

Gambar 3.5. Boraks Na2B407 (a) dan Asam Boriks H3B03 (b)... 34

Gambar 3.6. Benda Uji Balok ... 35

Gambar 3.7.Detail Tulangan Bambu Petung Takikan Lebar 30 mm... 35

Gambar 3.8. Detail Balok Bertulang Bambu ... 35

Gambar 3.9. Potongan A dan B Balok Bertulangan Bambu... 36

Gambar 3.10. Timbangan Kecil (a) Timbangan Digital (b) dan Timbangan Besar (c) ... 37

Gambar 3.11. Ayakan ... 37

Gambar 3.12. MesinLos Angeles... 38

Gambar 3.13. Corong Konik/Conical Mould... 38

Gambar 3.14. KerucutAbrams... 39

Gambar 3.15. Cetakan Silinder ... 39

Gambar 3.16. Oven ... 40

Gambar 3.17.Compression Testing Machine ... 40

Gambar 3.18.Universal Testing Machine (UTM)... 41

Gambar 3.19.Loading Frame... 42

Gambar 3.20.Dial GaugeKapasitas Penurunan 50 mm ... 43

Gambar 3.21.Hydraulic Pump... 43

Gambar 3.22.Hydraulic Jack... 44

Gambar 3.23.Transducer... 44

(18)

xviii

Gambar 3.25. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian... 46

Gambar 3.26. Benda Uji Kadar Air dan Kerapatan Bambu... 48

Gambar 3.27. Benda Uji (a) Pengujian Kuat Tekan Sejajar Serat (b) ... 48

Gambar 3.28 . Benda Uji Kuat Tekan Sejajar Serat (a) Nodia (b) Inter Nodia ; (c) Pengujian Kuat Tarik Sejajar Serat ... 50

Gambar 3.29. (a) Benda Uji dan (b) Pengujian Kuat Geser Sejajar Serat ... 51

Gambar 3.30. (a) Benda Uji dan (b) Pengujian Kuat Lentur ... 52

Gambar 3.31. (a) Baja Ulir D8 mm ; (b) Baja Polos Ø6 mm ; (c) Pengujian Kuat Tarik Baja ... 58

Gambar 3.32. Pengujian Kuat Tekan BetonÁ ÂÃÄÅÆÂÇÈ... 60

Gambar 3.33. Pemotongan dan Pembilahan Bambu Petung... 61

Gambar 3.34. Perendaman Bambu dengan Boraks dan Asam Borik ... 62

Gambar 3.35. (a) Pencucian Agregat Kasar ; (b) Pengayakan Agregat Halus ... 62

Gambar 3.36. Pembuatan Takikan pada Bambu ... 63

Gambar 3.37. Perangkaian Tulangan Bambu ... 63

Gambar 3.38. Pembuatan Bekisting... 64

Gambar 3.39. Mengolesi Oli Pada Bekisting... 64

Gambar 3.40. Memasukan Tulangan ke Dalam Bekisting ... 64

Gambar 3.41. Memasukkan Material ke Dalam Mollen... 65

Gambar 3.42. PengujianÉÊËÌ Í... 65

Gambar 3.43. Proses Penuangan dan Pemadatan Beton Segar ... 66

Gambar 3.44. Proses Pemerataan Beton ... 66

Gambar 3.45. Proses Curing Beton... 67

Gambar 3.46. Beton Setelah di Curing ... 67

Gambar 3.47. Proses (a) Mengecat Balok dan (b) Menggambar Garis Kotak-kotak pada Benda Uji ... 68

Gambar 3.48. Pembebanan Benda Uji ... 68

Gambar 3.49.É ÅÎÎÂÈ ÇÏ ÍAlat Pengujian Balok ... 69

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus ... 84

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar ... 88

Gambar 4.3. PengujianÉ ÊËÌ ÍPada Campuran Beton ... 98

(19)

xix

Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Hubungan Antara Beban dengan Lendutan Setiap

Benda Uji Balok PadaÐÑÒÓGauge... 111

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Nilai Rerata P Retak Pertama dan P Maksimum Balok Tulangan Bambu dan Baja ... 112

Gambar 4.7. Diagram Gaya SFD dan BMD ... 114

Gambar 4.8. Grafik Perbandigan Kapasitas Lentur ... 124

Gambar 4.9. Lokasi dan Pola Retak Balok Putri ... 131

Gambar 4.10. Kerusakan pada Balok... 133

Gambar 4.11. Denah Lantai 1 (a), Denah Lantai 2 (b) ... 134

Gambar 4.12. Denah Balok, Kolom, dan Pelat ... 135

Gambar 4.13. Denah Atap... 136

Gambar 4.14. Distribusi Pembeban Pelat dan Dinding pada Balok 150/200 ... 138

Gambar 4.15. Kuda-kuda ... 138

Gambar 4.16. Pembebanan Atap Kripik ... 139

Gambar 4.17. Pembebanan Langit-langit ... 130

Gambar 4.18. Pembebanan pada Frame (a), Momen 3-3 Diagram Frame (b)... 142

(20)

xx

ÔÕÖ × ÕØ ÙÚ ØÛ ÕÜ ÕÕÝ

Persamaan 2.1. Kadar Air Bambu (%) ... 17

Persamaan 2.2. Berat Jenis Bambu ... 17

Persamaan 2.3. Kerapatan Bambu ... 17

Persamaan 2.4. Kuat Tarik Sejajar Serat ... 18

Persamaan 2.5. Kuat Tekan Sejajar Serat ... 18

Persamaan 2.6. Kuat Geser Sejajar Serat ... 18

Persamaan 2.7. Modulus Lentur Bambu ... 19

Persamaan 2.8. Modulus Elastisitas Bambu ... 19

Persamaan 2.9. Tinggi Luasa Tekan Pada Balok ... 23

Persamaan 2.10. Kondisi Regangan Seimbang... 23

Persamaan 2.11. Perhitungan Momen Ultimit ... 24

Persamaan 2.12. Reaksi Tumpuan pada Balok ... 25

Persamaan 2.13. Perhitungan Momen Maksimum ... 26

(21)

àáâã áä åæã áçèàáå çè éê æë

ì = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar yang terdekat, diukur

í = Luas penampang (mm

2)

íî = Luas tulangan (mm

2)

íîï = Luas tulangan balance (mm

2)

ï = Lebar (mm)

ðñ = Berat jenis bambu

ò = Jarak serat tekan garis terluar ke garis netral (mm)

ó = Tinggi efektif (mm)

D = Diameter tulangan baja Ulir (mm)

E = Modulus elastisitas (N/mm2)

ôòõ = Kuat tekan rata-rata (N/mm

2)

ôò = Kuat tekan beton (N/mm

2)

ôö = Kuat tarik maksimum (N/mm

2)

ôy = Kuat tarik leleh (N/mm

2)

G0 = Berat pasir sebelum dicuci (kering 1100C, 24 jam) (gram)

G1 = Berat pasir setelah dicuci (kering 1100C, 24 jam) (gram)

G0- G1 = Berat selisih pasir sebelum dan setelah dicuci (gram)

÷ = Tinggi (mm)

Mü = Momen terfaktor (kg.m)

Mý þ = Modulus elastisitas bambu (N/mm

2)

Mý ÿ = Modulus lentur bambu (N/mm

2)

M = Momen ultimate (kg.m)

(22)

= Gaya leleh (N)

= Gaya maksimum (N)

PPC =

q = Beban sendiri benda uji (kg/m)

Qd = Beban mati (kg/m)

Ql = Beban hidup (kg/m)

Qu = Beban terfaktor (kg/m)

s = Jarak tulangan geser (mm)

= Standar deviasi

= Tebal (mm)

UTM =

V = Volume (cm3)

Vc = Kekuatan geser yang disediakan oleh beton (N)

Vn = Kekuatan geser nominal (N)

Vs = Kekuatan geser yang disediakan oleh tulangan geser (N)

Vu = Gaya geser terfaktor pada penampang (N)

! = konstanta yang merupakan fungsi dari kelas kuat beton = Lendutan (mm)

L = Perubahan panjang (mm)

= Regangan

w

= Kerapatan pada kadar air w (gram/cm3)

Ø = Diameter tulangan baja polos (mm)

 = Faktor reduksi

"## = Kuat tekan sejajar serat (N)

" $ ##

(23)

()*+) ,-)./0 ,)1

234 5673 89 :;3<3=>8?@A 638B >8C3DA 6B34 E@

234 5673 8B :;3<3=>8?@A 63 8B>8C3DA 6B3A3

234 5673 8 F

:;3<3=>8?@A 63 89?7>?3<

234 5673 8; :;3<3GH IJ KLH MN

234 5673 8O :;3<3=>8?@A 63 8B3P QR

234 5673 8S :;3<3=QP3T >7 ><3R3 8B3PQR

(24)

xxiv

Ameldi, F. (2014). Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulangan Bambu Petung Takikan Tipe V Dengan Jarak Takikan 2 cm dan 3 cm . Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Anonim, (1971), Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971) , Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Anonim, (1995). ab cdecf e a ghijk jicbjld k lf mldif hb h noo fho cbhs (ASTM C-33) , ASTM International.

Anonim, (1997). Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan(a pqrstuu s vtvwwx) . Jakarta.

Anonim, (2000). Tata Cara pembuatan rencana campuran beton normal (SNI 03-2834-2000) . Jakata.

Anonim, (2002). Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia (Revisi PKKI NI-5) , Jakarta.

Anonim, (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan(S-2002) . Surabaya.

Anonim, (2004). Semen Portland (SNI 15-2049-2004) . Jakarta.

Anonim, (2013). Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung (SNI 2847-2013) , Jakarta.

Budi, A.S., (2013). Model Balok Beton Bertulangan Bambu Sebagai Pengganti Tulangan Baja y Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7), Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Daryadi, Eko. (2014). Kapasitas Lentur Plat Beton Bertulang Bambu Petung Dengan Takikan Tidak Sejajar (Alternatif Pengganti tulangan Baja Pada Plat Lantai Rumah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Frick, H. (2004). Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu, Pengantar Konstruksi Bambu . Kanisius. Yogyakarta.

(25)

xxv

International Organization for Standardization (1975),z{{|}~€ ‚ƒ„… € †t‡ {|ˆ

„ | …†„†‰ ‚ ‰†Š‹ƒ ‰†€ † „Œs or ‡ Žˆƒ ‚ „ | €† ‡„ ƒ ‚ t†st ISO 3129:1975, International Organization for Standardization, Geneva.

International Organization for Standardization (1975),z{{|}‘ †t† ‰€ ƒ„tƒ{„ {

€ {ƒst‹‰† {„Œ†„Œ or p‡ Žˆƒ  ‚ „ | €† ‡„ ƒ ‚ t†stˆ  ISO 3130:1975, International Organization for Standardization, Geneva.

International Organization for Standardization (1975),z{{|}’ †stƒ „… ƒ„

{€‰†ˆ ˆƒ{„ †‰ †„ |ƒ ‹‚ ‰ to… ‰ ƒ„  ISO 3132:1975, International 3346:1975, International Organization for Standardization, Geneva.

International Organization for Standardization (1975),“‡ Žˆƒ ‚ „ | €†‡„ ƒ ‚

Irianta, F.X. Gunarsa (2009). Beton Tulangan Bambu Sebagai Alternatif Pengganti Balok dan Kasau dari Kayu . Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang. Semarang

Istimawan, D. (1994). Struktur Beton Bertulang™ PT. Gramedia Pustaka Utama.

(26)

xxvi

Morisco. (1996). Bambu sebagai Bahan Rekayasa . Pidato Pengukuhan Jabatan Lektor Kepala Mbadya Fakultas Teknik UGM. Yogyakarta. )

Morisco. (1999). Rekayasa Bambu . Nafiri Offset. Yogyakarta. )

Morisco, (2000). Sambungan Bambu Dengan Celah dan Pengisi , Forum Teknik Jilid 24, No. 1, Maret 2000. Yogyakarta. )

Nayag, Anurag.dkk. (2013). œ žŸ  ¡¢  £¤ ¥¦ § ¤Ÿ B ¢ ¨¥¥ œ© £¦or¡¢  £¤ Sanghvi Institute of Management and Science Behind IIM-Indore. India.

Nugrahani, D. U. D. (2015). analisis kapasitas lentur balok beton bertulang bambu petung takikan tipe U jarak 10 cm, pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terhadap tulangan baja . Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.

Pathurahman, (2003). Aplikasi Bambu Pilinan Sebagai Tulangan Balok Beton ª

dalam Jurnal Dimensi Teknik Sipil, Volume 5, No.1, Maret 2003, Halaman 39-44, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Oka, Gusti Made. (2005). Cara Penentuan Kelas Kuat Acuan Bambu Petung . Majalah Ilmiah Mektek Tahun Vi No.18, Januari 2005. Palu. )

Setyabudi, Agus. (2010). Tinjauan jenis perekat pada balok laminasi bambu terhadap keruntuhan lentur . Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Insfrastruktur dalam Menyikapi Bencana Alam , ISBN: 979-489-540-6, 1 Mei 2010. )

Susilaning, L. dan Suheryanto D. (2012). Pengaruh Waktu Perendaman

Bambu dan Penggunaan Borak-Borik Terhadap Tingkat Keawetan Bambu . Prosiding SeminarNasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. Yogyakarta.

Tjokrodimulyo. K. (1996). «¬£¥Ÿ ¥­© Bt¥ £ , Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok

SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN HYDRO-THERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI- RUGI TRANSMISI BERBASIS ALGORITMA GENETIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Jumlah limbah plastik yang lebih banyak berarti lapisan perekat pada bahan menjadi lebih tebal dan ikatan adhesi antara serbuk gergaji dengan perekat lebih besar,

Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Paparan Uap Bahan Bakar Minyak

The researcher saw that bollocks and fuck are translated using modulation strategy. Based on the discussion in part A, it is known that the word bollocks in ST means nonsense

Sistem dapat mengakomodir pengguna yang memiliki ponsel yang berbasis Android yang terhubung dalam satu jaringan dengan menggunakan Wi-Fi.. Pada saat salah satu ponsel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan sikap mahasiswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari fakultas; (2) perbedaan sikap mahasiswa

Treatmen adalah perlakuan peneliti terhadap subjek yang mau diteliti agar nantinya diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan (Suparno, 2010:51). Teratmen dalam