BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Perjalanan masa depan seseorang dapat dicapai melalui pendidikan formal. Menurut Moh.said (dalam Nurdin Diding dan Sibaweh, 2011:5) Pendidikan adalah proses pertumbuhan manusia. Singkatnya, pendidikan adalah upaya yang sadar dan disengaja untuk menjadikan seseorang manusia, untuk dapat bekerja, dan untuk menjaga lingkungan yang baik dan layak huni. Dunia pendidikan diharapkan untuk mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan pendidikan nasional. Seperti tercantum di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun (2003) Bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa.
"Fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kapasitas, untuk membentuk karakter dan kesantunan bangsa, untuk mencerminkan kehidupan bangsa, dan untuk memungkinkan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan untuk meningkatkan kewarganegaraan demokratis”.
Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam perkembangan individu.
Melalui pendidikan, individu diharapkan untuk mewujudkan cita-cita mereka dan menciptakan kehidupan yang bermakna bagi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Oleh karena itu, seorang peserta didik hendaknya mempersiapkan diri dengan memulai perencanaan untuk pelajaran lanjutan yang pada akhirnya akan berdampak pada kariernya. Pendidikan dapat ditingkatkan dalam hal pembangunan nasional yang sangat diinginkan oleh orang-orang dari sektor yang berbeda.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting tetapi tidak semua dari kita yang bisa menempuh jenjang pendidikan. Pendidikan memiliki jenjang dimulai dari pendidikan sekolah dasar (SD), pendidikan sekolah menegah pertama (SMP) dan pendidikan sekolah menegah atas (SMA) hingga perguruan tinggi. Pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) dalam kehidupan peserta didik banyak yang merencanakan keputusan studi lanjut (Universitas) untuk masa depannya.
Transisi remaja dari usia 15 ke 18 diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan untuk menentukan studi lebih lanjut jika individu masih mencari identitas mereka selama rentang usia. Masa remaja adalah proses masa depan yang penting karena merupakan titik awal bagi perilaku dan kegiatan kaum muda untuk membentuk kehidupan mereka.
Sedangkan menurut Havighurst (dalam Saifuddin, 2018:2) bahwa salah satu hal penting yaitu menentukan dan mempersiapkan mereka untuk studi lanjut tentang karier dan pekerjaan di masa depan. Salah satu wujud memilih yaitu menentukan jurusan yang tepat dan sesuai.
Dalam memilih studi lanjut peserta didik membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang, karena pemilihan studi lanjut bukan hanya soal jurusan apa yang akan di ambilnya melainkan suatu bidang akademis yang cocok dengan potensi di miliki. Melanjutkan studi merupakan jenjang- jenjang yang terpenting dalam proses kelanjutan pendidikan yang diperoleh peserta didik.
Berdasarkan data yang masuk dan di input oleh guru TU dan di jelaskan oleh guru BK SMA Islam Al-Falah kota jambi melalui catatan buku alumni dari 2018-2021 .
Dari data buku alumni, pada tahun 2018 yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi ada 60 peserta didik dari total keseluruhan sebanyak135 sedangkan pada tahun 2019 yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi ada 70 peserta didik dari total keseluruhan sebanyak 140 dan pada tahun 2020 yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi 65 peserta didik dari total keseluruhan sebanyak 138 , Sehigga pada tahun 2021 yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi 60 peserta didik dari total keseluruhan sebanyak 150.
Tidak seluruh peserta didik yang melaporkan dirinya apakah ia melanjutkan studinya sehingga data tersebut didapatkan berdasarkan peserta didik yang lulus melaporkan diri ke sekolah. Fenomena dilapangan menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi ketidaksesuaian antara jurusan di SMA melanjutkan studi lanjutan ke perguruan tinggi, hal ini bukanlah hanya ditemukan pada lulusan angkatan 2018 saja.
Berdasarkan fenomena di lapangan melalui hasil wawancara yang dilakukan sama seperti yang diungkapkan salah satu Guru Bimbingan dan
Konseling pada tanggal 26 November 2021 di ruangan guru Bimbingan dan Konseling yang terjadi di lapangan. Pada studi awal yang telah dilakukan oleh peneliti melalui wawancara di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi menunjukkan masih ditemukan peserta didik yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Akan tetapi masih ada peserta didik tidak menyadari potensi mereka dan ragu-ragu untuk memilih jurusan atau bidang yang akan di pilih dalam perguruan tinggi , peserta didik tidak tahu bagaimana memilih jurusan bahkan ada juga peserta didik kekurangan informasi tentang jurusan yang tersedia. Serta yang belum mengetahui jurusan apa yang akan di pilih serta mengkuti arahan temannya untuk memilih satu jurusan yang sama ke jenjang perguruan tinggi (Universitas) yang tidak sesuai dengan kemampuan dirinya.
Pemilihan studi lanjut dipengaruhi beberapa faktor, yaitu menurut Armansyah (2021) yaitu menunjukkan bahwa faktor penghambat pemilihan studi lanjut atau sekolah lanjutan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menjadi penghambat dalam pemilihan sekolah lanjutan peserta didik adalah faktor kondisi fisik dan kondisi psikis. Dalam kondisi psikis yang menjadi penghambat utama pemilihan sekolah lanjutan adalah aspek pengetahuan, terutama pengetahuan peserta didik masih sedikit tentang informasi jurusan di sekolah lanjutan dan informasi tentang dunia kerja. Faktor eksternal yang menjadi penghambat dalam pemilihan sekolah lanjutan pada peserta didik adalah faktor kondisi keluarga, kondisi sekolah, dan kondisi teman, dan masyarakat.
Dukungan teman sebaya menurut Aynsley (dalam Padmomartono, 2014:75) adalah: “dukungan teman sebaya menggambarkan serangkaian aktivitas dan sistem, di mana potensi orang agar dapat saling membantu,terpelihara melalui pelatihan yang tepat”. Banyak faktor yang mendominasi lulusan SMA Islam Al-Falah Kota Jambi tersebut untuk melanjutkan studi lanjutan.
Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal sendiri meliputi adanya minat, bakat maupun potensi yang dimiliki sehingga sekolah lanjutan tersebut sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah keluarga dan teman sebaya. Faktor teman sebaya seperti dukungan penghargaan yang diberikan teman sebaya berupa menghargai dan mendukung pilihan studi lanjut yang dipilih, selain itu ditinjau dari dukungan informasi yang diberikan teman sebaya berupa bentuk informasi studi lanjut seperti jurusan di universitas. Kekurangpahaman peserta didik tentang melanjutkan studi berakibat buruk karena menjadikan peserta didik mengikuti arus yang ada, terlebih dari teman sebaya yang hanya mengarahkan teman karena sebagai sahabat yang baik maka mereka memilih perguruaan tinggi berdasarkan ajakan sahabat-sahabat waktu di sekolah. Mereka belum mengetahui bagaimana kriteria perguruan tinggi yang sesuai potensi diri untuk mereka.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melihat dan menggali lebih dalam serta dapat memahami bagaimana “Pengaruh dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut pada Peserta Didik SMA Islam Al-Falah Kota Jambi”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, untuk menghindari meluasnya pembahasan penelitian, maka permasalahan ini dibatasi pada hal-hal mengenai:
1. Pada penelitian ini difokuskan untuk melihat pengaruh dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut pada peserta didik SMA Islam Al-Falah Kota Jambi.
2. Pemilihan studi lanjut yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Aspek- aspek studi lanjut berupa, Mampu memahami potensi diri (mengetahui bakat dan minat serta kemampuan), Menetukan program studi (mengetahui jurusan yang di perguruan tinggi), Mengindetifikasi hambatan-hambatan dalam pemilihan studi lanjut (mencari solusi untuk mengtahui hambatan dalam memilih studi lanjut).
3. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI SMA Islam Al-Falah Kota Jambi tahun ajaran 2022/2023.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat dukungan sosial teman sebaya peserta didik kelas X dan XI di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi?
2. Bagaimana tingkat pemilihan studi lanjut peserta didik di kelas X dan XI di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi?
3. Apakah terdapat pengaruh dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut peserta didik kelas X dan XI di SMA Islam Al- Falah Kota Jambi?
D. Tujuan Penelitian
Agar penulisan penelitian ini dapat tearah dengan baik maka perlu dirumuskan tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengukur seberapa besar tingkat dukungan sosial teman sebaya peserta didik kelas X dan XI di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi.
2. Untuk mengukur seberapa besar tingkat pemilihan studi lanjut peserta didik kelas X dan XI di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut peserta didik di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas maka diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan,menambah wawasan dibidang bimbingan dan konseling serta dapat dijadikan sumber pembelajaran mengenai pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap pemilihan studi lanjut peserta didik.
2. Manfaat praktis
Secara praktis manfaat dari penelitian ini meliputi : a. Bagi kepala sekolah
Sebagai bahan pertimbangan Kepala Sekolah di masa mendatang SMA Islam Al-Falah Kota Jambi untuk melihat pengaruh dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut.
b. Bagi guru Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan serta menjadi acuan bagi guru BK dalam membantu mengentaskan permasalahan yang berkaitan dengan studi lanjut peserta didik.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, dapat menjadi acuan dalam membantu klien untuk mengentaskan permasalahannya serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.
d. Peserta didik
Sebagai gambaran diri peserta didik yang diteliti sehingga mereka mendapatkan informasi dan pemahaman baru tentang dirinya dalam memahami studi lanjut.
F. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dalam pemilihan studi lanjut peserta didik di SMA Islam Al-Falah Kota Jambi.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu pemaknaan teori ahli yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Agar tidak terjadi kesalahan
penafsiran, maka peneliti akan mengungkapkan definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dukungan sosial menurut Sarafino dalam Smet (1994) mengacu pada kesenangan yang dirasakan, pengenaan akan kepedulian, atau membantu dan menerima pertolongan dari orang lain atau kelompok lain. Bagi pihak yang menerima dukungan sosial, dia akan merasa bahwa dirinya diurus dan dicintai.
2. Pemilihan studi lanjut ialah merupakan setiap individu berhak untuk melanjutkan studi ketingkat yang lebih tinggi menurut Rahma (2010:72).
Menurut Marliani dan Siagian (2017) studi lanjut adalah pendidikan lanjutan setelah lulus dari SD, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK atau pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan yang ditempuh saat ini.
H. Kerangka Konseptual
Untuk mengembangkan penelitian ini, maka diperlukan suatu kerangka konseptual yang akan memberikan arahan mengenai hal-hal yang akan diteliti.
Kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut :