• Tidak ada hasil yang ditemukan

Microsoft Word ta prisca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Microsoft Word ta prisca"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi penetapan harga

Biro perjalanan umum (bpu) Rosalia Indah

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai Derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh : Prisca Sara Ocktavia

F.3207070

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

MOTTO

§ You have got no wings to fly, but must always try to fly, until your soul is burning out like a fire in the sky (Yngwie John Malmsteen)

§ Saat semua lelah dan menyerah, aku akan tetap berdiri dan menghadapi semua dengan senyuman (penulis)

§ Tetap jadi yang terbaik diantara semua yang baik (penulis)

Penulis persembahkan kepada

§ Kedua orang tuaku tercinta

§ Kakakku tersayang

§ Sahabat dan teman – temanku

(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Strategi Penetapan Harga Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah”.

Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan, waktu, dan pengalaman. Meskipun demikian, penulis berusaha menyelesaikan tugas akhir dengan sebaik–baiknya. oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak– pihak yang telah membantu, mengarahkan, dan memberikan motivasi bagi penulis hingga tersusunnya tugas akhir ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Jesus Christ my savior

Thank’s for your blessing, happiness, and love. Thank’s for all God. 2. Bapak Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Jurusan Diploma III Manajemen

Pemasaran.

3. Bapak Drs. Bambang Hadi Nugroho selaku dosen pembimbing. Terima kasih atas arahan, dorongan, dan semangatnya.

4. Bapak Yustinus Soeroso selaku Direktur Utama Rosalia Indah yang telah memberikan izin untuk penelitian serta memperoleh data guna memperlancar penyusuna tugas akhir.

(7)

6. Kakakku tersayang, terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya. 7. Sahabat-sahabatku tersayang, terima kasih atas semangat dan

dukungannya.

8. Teman-teman Manajemen Pemasaran 2007, terima kasih untuk dukungan dan semangatnya.

9. Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu sampai akhirnya bisa mendapatkan gelar Ahli Madya.

Surakarta, Mei 2010

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAKSI ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 11

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Tujuan Penelitian ... 14

D. Manfaat Penelitian ... 14

E. Metode Penelitian ... 15

F. Kerangka Pemikiran... 17

BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa, Karakteristik Jasa, dan Klasifikasi Jasa ... 18

B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga ... 20

C. Tujuan Penetapan Harga ... 21

D. Faktor Penentu Harga ... 22

E. Strategi Penetapan Harga ... 24

(9)

G. Proses Penetapan Harga ... 27

H. Implementasi Strategi Penetapan Harga ... 29

I. Strategi Harga dan Kualitas Produk atau Jasa ... 31

J. Strategi Harga Product Mix ... 32

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan... 34

B. Laporan Magang Kerja ... 43

C. Pembahasan... 45

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Strategi harga dan kualitas ... 31

Tabel 1.2 Jenis dan jumlah agen ... 38

Tabel 1.3 Armada dan jumlah kapasitas ... 39

Tabel 1.4 Jurusan dan tarif ... 40

Tabel 1.5 Kelas armada dan jam pemberangkatan ... 41

Tabel 1.6 Waktu dan keterangan magang ... 44

Tabel 1.7 Tujuan, kelas, dan harga tiket ... 59

Tabel 1.8 Tujuan, kelas, dan harga tiket ... 59

Tabel 1.9 Tujuan, kelas, dan harga tiket ... 60

Tabel 1.10 Tujuan, kelas, dan harga tiket ... 60

Tabel 1.11 Harga sewa armada pada low season ... 63

(11)

ABSTRAKSI

BPU Rosalia Indah merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perjalan umum yang berada di Jalan Raya Solo – Sragen Km. 7,5 Palur, Jaten, Karanganyar. BPU Rosalia Indah adalah perusahaan yang melayani jasa transportasi Antar Kota Antar Provinsi. Perusahaan ini juga menerapkan berbagai macam strategi penetapan harga untuk bisa mempertahankan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui strategi penetapan harga yang diterapkan oleh BPU Rosalia Indah, (2) mengetahui perubahan harga yang terjadi di BPU Rosalia Indah.

Untuk memenuhi tujuan penelitian, digunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari internet, buku - buku pustaka yang ada kaitannya dengan penelitian, dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti. Jenis data dalam penelitian yang dilakukan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar seperti literatur dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Sedangkan data kuantitaif yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangka. Tehnik pembahasan yang digunakan adalah pembahasan deskriptif, yaitu tehnik pembahasan dengan membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat.

Penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil bahwa BPU Rosalia Indah menerapkan sepuluh strategi penetapan harga yaitu market skimming, customary pricing, discount event, odd pricing, periodic discounting, peak load pricing, guarantee pricing, rate of return pricing, flexible pricing, member card,

discount karyawan. BPU Rosalia Indah juga menerapkan lima strategi penetapan

harga berkaitan dengan kualitas produk yaitu premium, penetration, average,

good value, cheap value, dan tiga strategi harga berkaitan dengan marketing mix

yaitu strategi harga product line, strategi harga product captive, dan strategi harga produk sampingan.

Hasil penelitian diatas sebagai alasan dalam memberikan saran bagi BPU Rosalia Indah. Saran tersebut yaitu agar BPU Rosalia Indah menerapkan strategi

bundling pricing dan juga penetapan harga standard.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya masyarakat tidak akan bisa lepas dari alat transportasi. Menempuh perjalanan yang jauh dengan berjalan kaki membuat mereka lelah yang akhirnya mau tidak mau mereka harus menggunakan alat transportasi. Alat transportasi yang banyak dipilih tentunya alat transportasi bermesin, karena akan lebih cepat untuk menempuh perjalanan. Jika dipikirkan secara matang, memang tidak murah untuk bisa memiliki alat transportasi bermesin. Oleh karena itu tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk menggunakan transportasi umum, salah satunya dengan menggunakan bus.

(13)

Berbagai macam bus bisa ditawarkan, mulai dari bus dengan ukuran kecil dengan fasilitas ala kadarnya tanpa AC, bus besar dengan berbagai macam kelas, sampai busway yang mampu menampung penumpang cukup banyak dengan fasilitas yang nyaman. Bisa dilihat di tahun 2000-an ini perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi sudah banyak di Indonesia. Berbagai macam biro perjalanan umum berlomba-lomba membuktikan bahwa jasa transportasi mereka adalah jasa transportasi yang paling baik. Satu diantara banyaknya biro perjalanan tersebut adalah BPU Rosalia Indah.

Nama Rosalia Indah tentunya sudah tidak asing di telinga masyarakat. Jika ditanya tentang Rosalia Indah, sebagian besar orang akan menjawab itu adalah bus. Jika banyak orang tidak asing dengan nama itu, berarti tandanya Rosalia Indah berhasil menarik konsumen untuk mencoba ataupun menjadi pelanggan biro perjalanan ini. Salah satu cara yang dilakukan oleh Rosalia Indah adalah dengan cara promosi. Tidak hanya iklan yang bisa digunakan sebagai media promosi tetapi bisa juga dengan penetapan harga.

(14)

terjamin. Harga yang terjangkau dan fasilitas yang nyaman memang bukan dua hal yang mudah untuk disatukan, karena kita tahu di zaman sekarang ini tidak ada barang murah dengan kualitas yang baik. Kalaupun ada, mungkin itu merupakan strategi harga yang dilakukan oleh penjual dan tentunya dalam periode tertentu saja. Jika sebuah perusahaan tidak berhati-hati dalam menerapkan harga untuk produk atau jasa yang dijualnya, maka usahanya tidak akan bertahan dan tentunya masyarakat tidak tertarik dengan yang ditawarkan.

Oleh karena itu, untuk bisa memenuhi keinginan konsumen, BPU Rosalia Indah melakukan strategi dalam menetapkan harga. Harga yang bervariasi membuat perusahaan ini terus bisa meningkatkan jumlah konsumen yang menggunakan jasa transportasinya dan yang lebih membuktikan bahwa BPU Rosalia Indah mampu berada di hati konsumennya adalah penggunaan jasa transportasi secara berulang - ulang. Dari latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul “Strategi Penetapan Harga Biro Perjalanan Umum (BPU) Rosalia Indah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

(15)

2. Bagaimana perubahan harga yang terjadi di BPU Rosalia Indah?

C. Tujuan Penelitian

Berhubungan dengan rumusan masalah yang sudah ditentukan, penelitian ini memiliki tujuan :

1. Mengetahui strategi penetapan harga yang diterapkan oleh BPU Rosalia Indah.

2. Mengetahui perubahan harga yang terjadi di BPU Rosalia Indah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi : 1. Bagi penulis

Bagi penulis karya ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu penelitian ini juga dapat diaplikasikan ke dunia kerja nantinya.

2. Bagi perusahaan

Bagi perusahaan karya ini bisa digunakan untuk meninjau kembali bagaimana kinerja perusahaan.

3. Bagi pembaca

(16)

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini berupa : 1) Data Kualitatif

Yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar seperti literatur dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis.

2) Data Kuantitatif

Yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangka.

b. Sumber Data

Data Sekunder

(17)

2. Desain Penelitian

Desain dari penelitian ini adalah mencari tahu penetapan harga di BPU Rosalia Indah dan juga strategi harga yang diterapkan untuk bisa menarik konsumen menggunakan jasa dari biro perjalanan umum ini.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan mengambil lokasi di Kantor Pusat BPU Rosalia Indah yaitu di Jalan Raya Solo – Sragen Km. 7,5 Palur, Jaten, Karanganyar.

4. Teknik pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi, metode pengumpulan data dengan cara penulis mengamati objek penelitian.

b. Interview, metode pengumpulan data dengan cara melakukan

wawancara langsung dengan karyawan kantor BPU Rosalia Indah.

5. Teknik pembahasan

(18)

dengan membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat

F. Kerangka Pemikiran

Pada kotak paling atas yang berisi “BPU Rosalia Indah” bermaksud menjelaskan perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis. Selanjutnya pada kotak nomor dua berisi “strategi penetapan harga”, maksudnya di dalam perusahaan tersebut diterapkan berbagai macam strategi penetapan harga. Dari strategi penetapan harga yang sudah diterapkan kemudian pada kotak nomor tiga tertulis “ penetapan dan perubahan harga”, maksudnya perusahaan melakukan penetapan harga dan aka nada perubahan harga di waktu yang sudah ditentukan.

BPU ROSALIA INDAH

STRATEGI PENETAPAN HARGA

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jasa, Karakteristik Jasa, dan Klasifikasi Jasa

Banyak ahli yang mendefinisikan kata “jasa” dan tiap definisi tersebut memiliki arti yang berbeda. Menurut Zethaml dalam Lupiyoadi (2001 : 5), harga adalah “semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen”. Sedangkan menurut Kotler dalam Lupiyoadi (2001 : 6), harga memiliki pengertian “setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak”.

(20)

mengenal persediaan atau penyimpanandari produk yang telah dihasilkan. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Yang terakhir adalah customization, yaitu jasa sering dirancang khusus untuk kebutuhan pelanggan seperti halnya jasa asuransi.

Menurut Kotler (2001 : 605), terdapat empat karakteristik jasa. Pertama intangibility (tidak berwujud), jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Kedua inseparability (tidak terpisahkan), umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika seseorang melakukan jasa, maka penyedianya adalah bagian dari jasa. Ketiga variability (bervariasi), jasa sangat bervariasi karena terkandung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu dilakukan. Karakteristik yang terakhir adalah perishability (mudah lenyap), jasa tidak bisa disimpan.

Menurut Kotler (2001 : 603), jasa diklasifikasikan menjadi empat, yang pertama jasa dapat dibedakan apakah berbasis peralatan atau berbasis orang. Jasa berbasis orang dapat dibedakan dari segi penyedianya, yaitu pekerja tidak terlatih, terlatih, dan profesional. Kedua, beberapa jasa mengharuskan kehadiran klien (konsumen). Jasa dengan kehadiran klien dapat dibedakan ke dalam kelompok high contact system dan low contact

system. Ketiga, jasa berbeda dalam hal memenuhi kebutuhan untuk siapa.

(21)

kepemilikan. Dalam tujuannya, ada yang berorientasi pada laba atau tidak berorientasi laba. Dalam kepemilikan, ada yang milik swasta atau milik masyarakat.

B. Pengertian Harga dan Penetapan Harga

Definisi harga secara sederhana adalah “jumlah uang yang dikenakan pada produk atau jasa” (Ma’ruf, 2006 : 570). Sedangkan pengertian harga secara luas adalah “jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk memperoleh manfaat pemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa” (Ma’ruf, 2006 : 570). Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan elemen yang lain hanya menghabiskan biaya. Menurut Perpustakaan Online Indonesia, harga adalah “suatu nilai tukar dari barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter”. Menurut Stanton dan Lamarto (1985 : 85), harga adalah “alat pengukur dasar sebuah sistem ekonomi karena harga mempengaruhi alokasi faktor–faktor produksi”.

(22)

C. Tujuan Penetapan Harga

Tujuan dari penetapan harga menurut Machfoedz (2010 :67) adalah sebagai berikut :

1. Profit Maximization (mencapai laba maksimal)

Dengan melakukan penetapan harga yang kompetitif maka perusahaan akan memperoleh laba yang maksimal.

2. Promosi

Penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan menjadi salah satu cara perusahaan untuk bisa mempromosikan produk atau jasanya.

3. Sales Maximization (meningkatkan penjualan)

Peningkatan penjualan akan dapat tercapai ketika perusahaan melakukan penetapan harga. Dengan penetapan harga rendah tentunya konsumen akan tertarik dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

4. Mencapai target pengembalian investasi

Perusahaan jelas menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan, sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali .

5. Meningkatkan daya saing

(23)

6. Stabilitas harga

Kondisi ini akan tampak ketika harga yang ditetapkan oleh perusahaan dan harga yang ditetapkan oleh pesaing sama, dan cara untuk bisa menciptakan kondisi ini adalah dengan penetapan harga.

7. Mempertahankan dan memperbaiki market share

Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk atau jasa pesaing, akan dapat mengalihkan perhatian konsumen.

8. Prestige

Disini penetapan harga bertujuan untuk memposisikan jasa perusahaan sebagai jasa yang eksklusif.

D. Faktor Penentu Harga

Menurut Gitosudarmo (1994 : 232) faktor penentu harga yang memang harus diperhatikan dalam melakukan penetapan harga adalah :

1. Mengenal permintaan produk atau jasa dan persaingan

Untuk mengambil keputusan melakukan penetapan harga, perusahaan harus melihat permintaan konsumen terhadap produk atau jasa. Jika permintaan banyak, maka perusahaan bisa menetapkan harga yang lebih tinggi dibanding harga yang biasanya. Jika permintaan sedikit, maka perusahaan bisa menurunkan harga jual produk atau jasanya.

(24)

Jika pesaing menetapkan harga tinggi, diusahakan perusahaan bisa menetapkan harga dibawah pesaing. Tetapi jika pesaing berani menetapkan harga rendah, perusahaan bisa memasang harga yang sama dengan pesaing.

2. Target pasar yang hendak diraih atau dilayani

Jika perusahaan menetapkan target pasar tinggi, maka penetapan harga yang dilakukan harus lebih teliti.

3. Strategi marketing mix

Marketing mix terdiri dari 4P, yaitu product, price, place, dan

promotion.

4. Produk baru

Saat meluncurkan produk atau jasa baru, perusahaan bisa menetapkan harga yang sangat tinggi untuk menutup biaya yang sudah dikeluarkan. Bisa juga menetapkan harga yang sangat rendah sebagai salah satu cara untuk bisa mempromosikan produk atau jasa tersebut agar menarik bagi konsumen. Tentunya penetapan tersebut memiliki dampak masing–masing.

5. Reaksi pesaing

(25)

6. Biaya produk dan perilaku biaya

Biaya produk juga menjadi salah satu faktor penentu yang harus diperhatikan sebelum melakukan penetapan harga, karena pada bagian inilah perusahaan akan menghitung besarnya biaya pengeluaran dan berapa laba yang diinginkan.

7. Kebijakan atau peraturan yang ditentukan oleh pemerintah

Kebijakan atau peraturan yang ditentukan pemerintah mau tidak mau memang harus ditaati, karena peraturan atau kebijakan itulah yang menjadi penuntun atau pedoman untuk melakukan sebuah usaha.

8. Lingkungan

Lingkungan jelas menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan penetapan harga. Karena lingkungan juga yang menentukan bisa tidaknya perusahaan yang sudah didirikan tersebut bertahan, menemukan masa kejayaan, dan mempertahankannya.

E. Strategi Penetapan Harga

Menurut Ma’ruf (2006 : 570) strategi harga digolongkan pada tiga orientasi :

1. Orientasi demand (permintaan)

(26)

berbeda, kemudian dipilih harga yang sesuai dengan tingkat pembelian yang ingin dicapai perusahaan.

Terdapat dua aspek psikologis yang terkait pada penetapan harga ini : a. Penetapan harga berdasarkan anggapan asosiasi harga dan mutu

Pada penetapan harga ini pemahaman konsumen adalah harga tinggi berkonotasi kualitas baik, sedangkan harga rendah berkonotasi kualitas buruk.

b. Penetapan harga gengsi

Untuk penetapan harga gengsi konsumen beranggapan bahwa membeli dengan harga rendah berarti kualitasnya tidak bagus dan status konsumen juga ikut rendah. Konsumen akan lebih senang menikmati produk atau jasa dengan harga tinggi karena gengsi daripada harus menikmati produk atau jasa dengan harga rendah. 2. Orientasi biaya

Penetapan harga berdasarkan biaya yang banyak dianut oleh perusahaan adalah markup pricing. Perusahaan akan menetapkan harga dengan cara menambah biaya perolehan produk (HPP) per unitnya dengan semua biaya operasional, dan besaran laba yang diinginkan.

3. Orientasi persaingan

(27)

perubahan harga baru ketika pesaing yang dijadikan benchmark (patokan) mengubah harga jualnya.

F. Strategi Penyesuaian Harga

Menurut Gitosudarmo (1994 : 233) terdapat tiga strategi penyesuaian harga yang bisa dipakai oleh perusahaan :

1. Potongan harga

Potongan harga artinya pembeli mendapatkan harga yang lebih rendah dari harga yang seharusnya dibayar. Untuk menetapkan potongan harga harus didasarkan pada beberapa hal :

a. Waktu pembayaran yang lebih awal

Misal pembeli harus membayar lunas pada tanggal 17 April 2010. Tetapi sebelum tanggal tersebut atau tepatnya tanggal 14 April 2010 sudah dibayar lunas, maka pembeli berhak mendapatkan potongan harga.

b. Tingkat atau jumlah pembelian

Biasanya untuk pembelian dengan jumlah banyak. Misal pembelian lebih dari sepuluh buah.

c. Pembelian pada musim tertentu

Potongan harga dapat berupa potongan tunai, potongan jumlah, dan potongan musiman.

(28)

Diskriminasi harga yaitu modifikasi harga yang bisa diterapkan karena langganan, produk, tempat dan waktu.

3. Harga psikologis

Harga psikologis merupakan harga yang menunjukkan citra produk. Jika harga rendah, maka bisa disimpulkan produk atau jasa memiliki citra yang jelek. Sedangkan harga tinggi bisa disimpulkan produk atau jasanya memiliki citra baik. Selain itu harga psikologis bisa juga diterapkan dengan odd pricing.

G. Proses Penetapan Harga

Ada enam langkah pokok yang harus diikuti oleh perusahaan untuk menetapkan harga jual :

1. Memilih sasaran harga

Sasaran harga yang dimaksud disini adalah tujuan–tujuan perusahaan menetapkan harga. Misalnya saja untuk bertahan hidup perusahaan menurunkan harga jual.

2. Menentukan permintaan

(29)

3. Memperkirakan biaya

Perusahaan memperkirakan biaya pada tingkat produksi. Ada dua biaya perusahaan :

a) Biaya tetap (overhead)

Yaitu biaya yang tidak bervariasi dengan produksi atau penjualan, misal gaji karyawan.

b) Biaya variabel

Yaitu biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi, misal bahan untuk produksi.

4. Menganalisis pesaing

Pada bagian ini perusahaan membandingkan biaya dan harga dengan yang ditetapkan oleh pesaing.

5. Memilih metode harga

Untuk langkah kelima perusahaan harus memilih salah satu dari berbagai metode harga yang ada.

6. Memilih harga akhir

(30)

dan keuntungan dalam menghadapi reaksi dari konsumen yang mungkin kurang puas dengan apa yang diberikan oleh perusahaan.

H. Implementasi Strategi Penetapan Harga

Menurut Lupiyoadi (2001 : 93) terdapat beberapa implementasi strategi penetapan harga :

1. Market Skimming

Pada strategi ini, produk baru awalnya ditawarkan dengan harga yang mahal. Hal ini bertujuan untuk secepatnya menutup biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2. Penetration Pricing

Untuk strategi ini, produk baru awalnya ditawarkan dengan harga murah. Hal ini bertujuan untuk memperluas pangsa pasar.

3. Customary and Variable

Customary pricing adalah harga yang tetap dan tidak akan berubah

untuk periode tertentu. Sedangkan variable pricing adalah harga yang ditetapkan secara bervariasi sesuai dengan permintaan konsumen.

4. Odd Pricing (harga ganjil)

(31)

5. Periodic Discounting

Pada saat tertentu harga ditinjau ulang dan bisa dilakukan penurunan harga. Misalnya saja saat produk atau jasa yang dijual mulai tidak laku.

6. Bundling Pricing

Bundling pricing adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu item produk.

7. Price Lining (harga bertingkat)

Penetapan harga secara bertingkat dengan batas bawah dan batas atas tertentu. Misalnya penetapan harga dilakukan mulai dari harga Rp 50.000,00 sampai Rp 150.000,00.

8. Multiple pricing

Harga yang lebih murah akan diberikan jika produk atau jasa yang dibeli semakin banyak.

9. Peak Load Pricing

Dalam strategi ini, perusahaan menetapkan harga lebih mahal pada saat ramai.

10.High Price Mainterenance Pricing

Pada bagian ini perusahaan memberikan harga yang tinggi, karena jika perusahaan memberikan harga rendah maka reputasi akan turun.

(32)

Perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan jaminan kualitas produk yang baik.

12.Offset Pricing

Penetapan harga dengan adanya beberapa komponen harga yang disembunyikan. Harga yang tertera tidak seluruhnya merupakan harga akhir yang harus dibayar konsumen.

13.Cost – Up Pricing

Penetapan harga cost – up pricing yaitu dengan cara menaikkan harga sekian persen dari total biaya.

14.Rate of Return Pricing

Pada strategi ini harga ditetapkan untuk mencapai tingkat ROI yang ditargetkan.

15.Parity Pricing

Strategi ini merupakan strategi yang penetapan harganya dibuat sama dengan harga rata–rata yang ditetapkan oleh pasar.

16.Flexible Pricing

Teknik penentuan harga ini digunakan untuk perusahaan jasa yang harganya bersifat flexsibel.

I. Strategi Harga dan Kualitas Produk

Dibawah ini adalah pilihan strategi harga dalam hubungannya dengan kualitas produk yang dipasarkan (Gitosudarmo, 1994 : 230).

Tabel 1.1

(33)

KUALITAS HARGA

Tinggi Sedang Rendah

Tinggi Premium Penetration Super value Sedang Over charging Average Good value Rendah Rape - off Borax Cheap value

Keterangan :

1. Premium yaitu produk yang mempunyai kualitas tinggi dengan harga yang

tinggi pula.

2. Over charging yaitu produk yang mempunyai kualitas sedang dengan

harga yang tinggi.

3. Rape – off yaitu produk yang mempunyai kualitas rendah dengan harga

yang tinggi.

4. Penetration yaitu produk yang dengan kualitas tinggi, tetapi harganya

sedang.

5. Average yaitu produk dengan kualitas dan harga yang sedang.

6. Borax yaitu produk yang mempunyai kualitas rendah dengan harga

sedang.

7. Super value yaitu produk yang mempunyai kualitas tinggi, tetapi dengan

harga yang murah.

8. Good value yaitu produk yang mempunyai kualitas sedang dengan harga

(34)

9. Cheap value yaitu produk yang mempunyai kualitas dan harga yang rendah.

J. Strategi Harga Product Mix

Strategi ini bukanlah strategi yang mudah untuk dilakukan, karena masing–masing produk mempunyai permintaan dan biaya yang saling berkaitan. Selain itu masing–masing produk juga memiliki tingkat persaingan yang berbeda–beda. Menurut Gitosudarmo (1994 : 231) dalam strategi harga product mix dapat dibedakan empat situasi harga :

1. Harga Product Line (Harga Garis Produk)

Umumnya suatu perusahaan tidak hanya memproduksi satu jenis produk saja, tetapi banyak yang dihasilkan dalam suatu garis (product line). Oleh karena itu harga yang ditetapkan berbeda untuk tiap produk, agar dapat dikenali dengan mudah.

2. Harga Produk Optional

Pada strategi harga ini maksudnya perusahaan juga menjual produk pelengkap dan asesorisnya kepada konsumen, sehingga konsumen bisa memilih produk yang diinginkannya.

3. Harga Produk Captive

Perusahaan menjual produk atau jasa tanpa disertai produk atau jasa penyertanya, sehingga konsumen tidak dapat menikmati produk atau jasa utama tanpa produk atau jasa penyertanya.

(35)

Dalam strategi harga ini perusahaan tidak hanya memproduksi produk utama saja, tetapi juga produk atau jasa sampingan. Produk sampingan yang dihasilkan ini biasanya bukan produk yang berharga.

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya BPU Rosalia Indah

Setiap usaha pasti memiliki sejarah dalam pendiriannya dan tentunya memiliki cerita yang berbeda-beda, begitu pula dengan BPU Rosalia Indah. Pemilik sekaligus pendiri salah satu perusahaan jasa transportasi ternama ini adalah Yustinus Soeroso dan Yustina Rahyuni Soeroso. Beliau merintis usaha ini pada tahun 1987 tepatnya bulan Mei.

(36)

jangkauan pelayanan dan tentunya dapat menguji kemampuan, kemantapan, dan pelayanan dari BPU. Rosalia Indah.

BPU Rosalia Indah juga memiliki beberapa bagian unit usaha yang tergabung dalam “Rosalia Indah Group”. Rosalia Indah Group ini terdiri dari BPU Rosalia Indah, PT. Rosalia Express, PT. Rosalia Indah Tour and Travel, Ros-In Hotel, SPBU 44.577.08 Sroyo, Rumah Makan Rosalia Indah Indramayu, Ngawi, dan Bitung, Restoran Sederhana Caruban dan Solo, dan juga Central Laundry.

2. Visi dan Misi

a. Visi Rosalia Indah

BPU Rosalia Indah memiliki visi :

“Menjadi perusahaan transportasi darat antar kota antar propinsi dan wisata yang unggul dalam kualitas dan pelayanan demi kepuasan pelanggan dan kesejahteraan karyawan”.

b. Misi Rosalia Indah

Misi dari BPU Rosalia Indah adalah :

1. Memberikan pelayanan prima demi kepuasan pelanggan dengan menerapkan panca pesona BPU Rosalia Indah yang meliputi keamanan, kebersihan, kenyamanan, ketepatan, dan kekeluargaan. 2. Menyediakan sarana dan prasarana yang didukung dengan

(37)

3. Menerapkan sistem manajemen mutu yang didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

c. Program Panca Performa

Panca Performa merupakan program yang dijalankan oleh BPU Rosalia Indah dalam melayani konsumen demi menciptakan kepuasan pelanggannya. Program Panca Performa terdiri dari :

1. Senyum

Artinya dalam memberikan pelayanan harus dengan ramah yang salah satunya bisa dilakukan dengan memberikan senyum kepada konsumen.

2. Sapa

Artinya bertatap muka selalu menyapa terlebih dahulu untuk menimbulkan kesan akrab dan bersahabat.

3. Sopan

Artinya setiap melayani konsumen harus tetap menunjukkan kesopanan yang bisa ditunjukkan dengan cara bicara atau dengan sikap.

(38)

Artinya saat melayani harus dengan kesabaran. Bisa ditunjukkan dengan cara bicara yang tidak kasar atau tidak dengan emosi.

5. Sepenuh hati

Artinya dalam memberikan pelayanan kepada konsumen harus tulus dengan hati, jangan sampai ada paksaan yang bisa menyebabkan emosi.

3. Profil Perusahaan

Dibawah ini profil dari BPU Rosalia Indah

Nama Perusahaan : BPU Rosalia Indah Nama Pemilik : Yustinus Soeroso NPWP : 6.392.297.5.526.000 Direktur Utama : Yustinus Soeroso

Direktur Keuangan : Yustina Rahyuni Soeroso Direktur Operasional : Yustina Anna Rosalia Asisten Direktur Utama : Yustinus Rosanto Adi

Legalitas : Akta Notaris Hartojo Reksowiguno, SH Nomor 11 tanggal 11 Mei 1987

Alamat kantor : Jalan Raya Solo – Sragen Km. 7,5 Palur, Jaten, Karanganyar

Nomor Telepon : (0271) 825173 Nomor Faks : (0271) 827205

(39)

Homepage : www.rosalia-indah.com

4. Agen, Armada, dan Jalur Bus Rosalia Indah

Sampai saat ini BPU Rosalia Indah memiliki 162 agen yang tersebar di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. Rincian dari agen BPU Rosalia Indah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Untuk armada, BPU Rosalia Indah menyediakan armada dengan beberapa kelas. Di bawah ini dijelaskan beberapa kelas dan fasilitas yang ada di dalamnya.

Pillow and blanket, Makan, Toilet

(40)

Rincian fasilitas : Seat 2-2, Reclining seat, AC, TV, VCD, musik,

Pillow and blanket, Toilet, Makan prasmanan

e. Super Executive

Rincian fasilitas : Seat 1-2, Reclining seat, Foot rest, AC, TV, VCD, musik, Pillow and blanket, Toilet, Makan prasmanan dan snack

Selain yang ada diatas, BPU Rosalia Indah juga menyediakan armada wisata dengan beberapa jenis :

Tabel 1.3 memberikan fasilitas tempat tidur, AC, 1 set sofa (terdapat 4 sofa), 2 unit kursi pijat, kamar mandi dan toilet, dapur, meja makan untuk 4 orang,

audio videoset.

Untuk jalur bus, BPU Rosalia Indah memberikan route perjalanan yang berbeda-beda pada setiap kelas yang disediakan. Route tersebut antara lain :

a. Patas AC

(41)

b. Super Executive

1) Madiun – Solo –Semarang – Bekasi – Cibitung – Bogor

2) Madiun – Solo –Semarang –Rawamangun – Cengkareng – Bitung 3) Madiun – Solo – Semarang – Bekasi – Lebak bulus – Ciputat c. Executive

1) Surabaya – Solo – Semarang – Cikarang – Cilegon – Merak 2) Madiun – Solo – Semarang – Pulogadung – Cengkareng – Bitung 3) Yogyakarta – Bekasi – Rawamangun – Lebak bulus – Ciputat d. VIP

1) Blitar – Solo – Madiun – Serang – Cilegon – Merak 2) Yogyakarta – Bekasi – Cengkareng – Bitung

3) Madiun – Solo – Pulogadung – Lebak bulus – Ciputat

5. Tarif Bus

Dibawah ini dituliskan harga tiket bus dari Kantor Pusat Solo yang diterapkan oleh BPU Rosalia Indah di tahun 2010.

(42)

10 Sp.Batumarta 270.000

11 Batu raja 270.000

12 Muaraenim 310.000

6. Jadwal Pemberangkatan Armada Rosalia Indah

Setiap armada memiliki jadwal pemberangkatan yang berbeda. Perbedaan tersebut berdasarkan kelasnya. Di bawah ini jadwal pemberangkatan armada Rosalia Indah dari Kantor Pusat Solo.

Tabel 1.5

Kelas Armada dan Jam Pemberangkatan

NO WAKTU

7. Sumber Daya Manajemen

Pada BPU Rosalia Indah terdapat beberapa divisi yang memiliki tugas yang berbeda-beda. Divisi tersebut antara lain :

(43)

Divisi ini bertugas mengelola data dan aktivitas kepersonaliaan SDM yang ada dalam perusahaan termasuk analisa tingkat kesejahteraan karyawan dan pemberdayaan asset perusahaan.

2) Divisi Marketing and Sales

Satu divisi yang berperan penting di BPU. Rosalia Indah. Di bagian ini terjadi proses promosi dan jual beli tiket. Divisi ini mengatur keberangkatan armada dan kontrol tiap agen yang ada di Jawa dan Sumatra. Selain itu dalam divisi ini juga terdapat karyawan yang mendengar dan menanggapi suara konsumen dalam bentuk saran maupun kritik.

3) Divisi Keuangan

Divisi keuangan bertugas mengelola keuangan perusahaan secara keseluruhan termasuk transaksi keuangan dengan perusahaan lain dan pengelolaan setoran seluruh agen Rosalia Indah. Selain itu divisi ini juga bertugas pada analisa anggaran operasional guna menerapkan efisiensi biaya operasional di semua sektor.

4) Divisi Engineering

(44)

B. Laporan Magang Kerja

1. Lokasi Penempatan Magang Kerja

Saat menjalani magang di BPU Rosalia Indah tepatnya di Jalan Raya Solo – Sragen Km. 7,5 Palur, Jaten, Karanganyar. Saya ditempatkan di dua divisi yang berbeda. Satu bulan pertama di divisi keuangan dan satu bulan berikutnya di divisi marketing and sales. Banyak hal yang saya temukan dan saya rasakan, khususnya pada pengalaman bekerja. Saya merasakan banyak perbedaan ketika ditempatkan di divisi yang berbeda tersebut.

(45)

serius bekerja sampai jarang berbicara membuat saya tidak nyaman ketika berada di divisi ini. Apalagi dengan pekerjaan yang sama setiap hari dan harus saya jalani selama satu bulan.

Dari banyaknya hal yang saya rasakan di divisi keuangan saya juga mendapatkan pelajaran yang mengajarkan saya untuk terus bisa bekerja seperti itu. Pelajaran tersebut yaitu menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Serius membuat saya bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan tanggung jawab yang diberikan. Selain itu hasil maksimal juga bisa diperoleh dengan mudah jika dilakukan dengan teliti.

Berbeda halnya ketika saya ditempatkan di divisi marketing and

sales, tepatnya tanggal 1 April 2010 – 30 April 2010. Saya merasakan

keakraban, kekompakan, kerjasama yang tinggi, dan sosialisasi terjalin di divisi ini. Suasana yang menyenangkan membuat setiap karyawan yang bekerja di divisi ini merasa pekerjaan yang ditanggungnya ringan, walaupun sebenarnya sangat berat. Bisa dikatakan berat karena bagian ini langsung berhubungan dengan konsumen. Ketika salah dalam memberikan pelayanan, maka divisi inilah yang pertama kali mendapat complain dari konsumen. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil ketika berada di divisi tersebut. Kemampuan manager mengontrol karyawan dan juga kesabarannya dalam menghadapi keluhan karyawan menjadi pelajaran yang baik.

(46)

Selama mengikuti kegiatan magang, saya bekerja selama enam hari kerja dari Senin sampai Sabtu. Setiap harinya saya harus bekerja selama delapan jam dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.6

Analisis data yang telah penulis lakukan menemukan hasil penelitian tentang strategi harga yang diterapkan BPU Rosalia Indah dan juga perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang sesuai, penulis melakukan observasi dan juga interview dengan beberapa karyawan BPU Rosalia Indah divisi

marketing and sales. Hasil penelitian tersebut diuraikan seperti di bawah

ini.

1. Strategi Penetapan Harga yang Diterapkan BPU Rosalia Indah

(47)

bisnis jasanya. Mereka belum tahu yang seharusnya diterapkan pada harga jasa yang mereka tawarkan. Padahal strategi harga bisa menjadi alat utama dalam melakukan persaingan dengan pesaing.

Sedangkan bagi perusahaan besar seperti Rosalia Indah, penetapan harga memang bukan hal yang kecil. Dalam menetapkan harga dibutuhkan ketepatan dan ketelitian yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan perusahaan ini harus memberikan harga yang sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Perusahaan harus memutar otak untuk bisa memberikan harga yang tepat bagi konsumen, karena tidak jarang konsumen mengeluh karena harga dengan pelayanan yang diberikan tidak sesuai. Ketidak sesuaian tersebut bisa mengakibatkan konsumen menjadi tidak berminat untuk memakai kembali jasa yang ditawarkan. Oleh karena BPU Rosalia Indah melakukan penetapan harga yang bervariasi.

Bervariasi tersebut salah satunya ditujukan agar konsumen tidak bosan dengan harga yang selalu sama. Penetapan harga yang bervariasi juga diharapkan mampu menjadi alat untuk bisa mempromosikan dan menjual jasa yang perusahaan tawarkan.

Untuk bisa membuat penetapan harga yang bervariasi, BPU Rosalia Indah menerapkan beberapa strategi. Strategi–strategi harga yang diterapkan sebagai berikut :

a. Market Skimming

(48)

menutup biaya yang sudah dikeluarkan. Terbukti dengan dikeluarkannya armada pariwisata Limited Edition tahun 2009. Dengan fasilitas nyaman dan mewah, Rosalia Indah berani memasang harga Rp 5.000.000,00 untuk penyewaan per hari (dua belas jam). Harga Rp 5.000.000,00 per hari tersebut diterapkan BPU Rosalia Indah pada tahun 2009 saat dikeluarkannya Limited Edition. Sedangkan di tahun 2010 ini, armada pariwisata ini mengalami penurunan harga menjadi Rp 4.500.000,00 per hari saat

peak season, dan Rp 3.500.000,00 per hari saat low season.

Penerapan strategi market skimming memang khusus berlaku pada armada pariwisata Limited Edition. Sedangkan untuk armada pariwisata reguler yang baru dikeluarkan masih dipasang harga yang sama dengan armda pariwisata reguler yang lama.

b. Discount event

(49)

Desember menjelang Natal, diskon untuk tiket bus antara Rp 10.000,00 sampai Rp 20.000,00.

c. Customary pricing

BPU Rosalia Indah juga menerapkan customary pricing. Dalam strategi ini berarti harga akan tetap dan tidak berubah untuk periode tertentu. Periode yang dimaksud tidak harus bertahun– tahun, bisa selama beberapa bulan saja. Kondisi seperti ini sudah terjadi di BPU Rosalia Indah pada tahun 2010 selama dua setengah bulan, tepatnya Bulan Januari sampai pertengahan Bulan Maret.

d. Odd Pricing (harga ganjil)

Odd pricing atau harga ganjil juga diterapkan oleh

perusahaan ini. Dilihat ketika BPU Rosalia Indah memasang harga Rp 129.000,00 untuk bus non AC jurusan Blitar – Merak; Rp 179.000,00 untuk bus VIP jurusan Kediri – Jabotabek; dan Rp 212.000,00 untuk bus super executive jurusan Ponorogo - Jabotabek. Strategi odd pricing diterapkan oleh BPU Rosalia Indah mulai tahun 2009.

(50)

179.000,00 dirasa murah jika dibandingkan dengan Rp180.000,00. Padahal jika dihitung selisihnya hanya Rp 1.000,00 saja.

e. Periodic Discounting

Saat penjualan tiket bus mulai menurun, maka BPU Rosalia Indah menurunkan harga. Penurunan yang dilakukan antara Rp 5.000,00 sampai Rp 10.000,00. Periodic discounting diterapkan guna mempertahankan konsumen yang mungkin mempunyai pilihan biro perjalanan lain yang lebih murah.

Dari penelitian yang dilakukan, BPU Rosalia Indah melakukan strategi periodic discounting diawali karena adanya respon dari pesaing. Ketika pesaing mulai menurunkan harga, banyak orang akan memilih menggunakan jasa dari biro perjalanan tersebut. Secara tidak langsung hal tersebut berpengaruh terhadap jumlah penjualan tiket bus Rosalia Indah. Saat itulah perusahaan ini mulai menerapkan strategi harga periodic discounting.

f. Peak Load Pricing

Saat kondisi ramai, BPU Rosalia Indah menaikkan harga, karena kondisi tersebut mendukung perusahaan untuk mendapatkan laba maksimal. Kondisi ramai biasanya terjadi pada saat long weekend, musim libur sekolah, dan hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. Kenaikan harga yang ditetapkan BPU Rosalia Indah bisa mencapai tiga kali lipat dari harga normal.

(51)

Dalam memasarkan jasanya, BPU Rosalia Indah berani menetapkan harga tinggi dengan jaminan kualitas armada yang baik. Hal ini terjadi ketika perusahaan ini mulai mengeluarkan armada–armada baru di tahun 2009 dan 2010. Perusahaan berani menjamin mesin dan fasilitas armada yang ada memiliki kualitas yang baik. Oleh karena itu, BPU Rosalia Indah menaikkan harga tiket bus.

h. Cost – Up Pricing

Cost-up pricing adalah strategi menaikkan harga sekian persen dari total biaya. Menurut analisis yang telah dilakukan, BPU Rosalia Indah memang menerapkan strategi cost – up pricing. Tetapi tidak dapat dijelaskan secara rinci berapa persentase yang diambil untuk menerapkan strategi ini, karena dataya merupakan data rahasia yang hanya diketahui oleh direksi.

i. Rate of Return Pricing

Perusahaan ini juga menerapkan strategi rate of return

pricing. Srategi ini bertujuan untuk bisa mencapai tingkat investasi

yang sudah diperhitungkan. Tetapi tidak dapat dijelaskan dengan rinci karena memang datanya merupakan data rahasia yang hanya diketahui oleh direksi.

(52)

Harga yang ditetapkan di BPU Rosalia Indah memang bersifat fleksibel, artinya bisa berubah dipengaruhi oleh faktor-faktor disekitarnya. Faktor yang mempengaruhi antara lain kenaikan harga BBM dan banyaknya permintaan dari konsumen.

k. Member card

BPU Rosalia Indah menyediakan member card bagi konsumennya. Untuk bisa memiliki member card memang tidak cuma–cuma. Beberapa persyaratan harus dipenuhi dan harus menunggu sekitar dua minggu, karena proses pembuatan yang hanya bisa dilakukan jika minimal ada dua puluh orang yang mendaftar. Beberapa persyaratan tersebut antara lain :

1) 1 lembar fotocopy KTP / SIM atau identitas diri lainnya. 2) Pas foto berwarna ukuran 2x3 (2 lembar) atau 3x4 (1 lembar). 3) Biaya administrasi sebesar Rp 20.000,00.

4) Mengisi formulir aplikasi pendaftaran yang bisa didapatkan di kantor pusat atau di agen.

Member card ini nantinya akan memberikan keuntungan

konsumen dalam bertransaksi. Keuntungan – keuntungan tersebut antara lain :

1) Untuk setiap pemakaian sepuluh kali perjalanan yang

(53)

2) Pembelian tiket tanpa antri di hari Lebaran, Natal, Tahun Baru, dan liburan sekolah.

3) Setiap satu kali perjalanan, mendapatkan point yang dapat ditukarkan dengan merchandise Rosalia Indah.

4) Keringanan pembatalan tiket.

5) Peningkatan berat bagasi dari 15 kg menjadi 25 kg.

Satu keuntungan yang berhubungan dengan penetapan harga adalah keuntungan nomor 1. Karena disitu dijelaskan bahwa konsumen bisa mendapatkan satu tiket BDB. Itu berarti konsumen bisa menikmati perjalanan tanpa harus membayar atau gratis.

k. Discount Karyawan

BPU Rosalia Indah menerapkan strategi diskon karyawan. Strategi ini bertujuan agar seluruh karyawan bisa menikmati jasa perjalanan ini dengan harga yang lebih murah dari yang ditawarkan. Bagi karyawan yang sudah menikah dan memiliki anak, harga untuk istri atau suami dan anak dipotong 50%. Bagi karyawan yang belum menikah, potongan harga tersebut khusus untuk dirinya sendiri. Sedangkan untuk saudara dari karyawan Rosalia Indah bisa mendapatkan potongan harga jika melampirkan fotocopy kartu keluarga dan mendapatkan persetujuan dari manajer

(54)

Dalam kaitannya dengan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, BPU Rosalia Indah juga menerapkan strategi harga sebagai berikut :

a) Premium

Dalam kaitannya dengan kualitas produk yang ditawarkan, BPU Rosalia Indah menerapkan strategi harga premium. Untuk armada kelas super executive dijual dengan harga yang sangat tinggi. Harga yang ditetapkan sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Fasilitas paling lengkap seperti Seat 1-2, Reclining seat,

Foot rest, AC, TV, VCD, musik, Pillow and blanket, Toilet,

Makan prasmanan dan snack untuk perjalanan Solo – Jakarta ditawarkan dengan harga Rp 185.000,00.

b) Penetration

Strategi ini diterapkan oleh BPU Rosalia Indah saat harga mengalami diskon. Ketika ada diskon, armada kelas super executive yang memiliki fasilitas paling lengkap ditawarkan dengan harga yang sedang. Dikatakan sedang karena penurunan harga yang terjadi di BPU Rosalia Indah diluar hari besar hanya mencapai Rp 10.000,00. Jadi jika perjalanan Solo – Jakarta hari biasa seharga Rp 185.000,00, jika diskon menjadi Rp 175.000,00.

c) Average

(55)

2-2, AC, TV, musik. Armada kelas ini memiliki kualitas sedang dan diberikan harga yang sedang. Misalnya untuk perjalanan Solo – Merak diberikan harga Rp 125.000,00.

d) Good value

Strategi good value ini hampir sama dengan strategi

penetration. Bedanya hanya pada kualitas yang diberikan di

strategi ini adalah sedang dan di strategi penetration kualitas yang diberikan tinggi. Strategi ini juga terjadi saat diberikan diskon. Untuk perjalanan Solo – Merak kelas patas di hari biasa ditawarkan dengan harga Rp. 125.000,00, saat diskon ditawarkan dengan harga Rp. 115.000,00.

e) Cheap value

Strategi terakhir yang diterapkan BPU Rosalia Indah kaitannya dengan kualitas produk yang ditawarkan adalah strategi

cheap value. Seperti armada kelas bisnis non AC yang hanya

memberikan fasilitas Seat 2-2, TV, musik bisa dikatakan berkualitas rendah. Harga yang ditawarkan untuk armada ini juga rendah. Perjalanan Solo – Jakarta ditawarkan dengan harga Rp 85.000,00, harga paling rendah yang ditawarkan oleh perusahaan ini.

(56)

(1) Harga product line

Dari observasi yang telah dilakukan, dapat dijelaskan bahwa BPU Rosalia Indah menerapkan strategi product line. Strategi ini terjadi karena BPU Rosalia Indah juga mengeluarkan jasa tour &

travel atau perjalanan menggunakan jasa travel. Disini jasa yang

dikeluarkan masih dalam satu line yaitu biro perjalanan umum, tetapi jenisnya berbeda. Biro perjalanan yang pertama menggunakan bus dan biro perjalanan kedua menggunakan travel. Tentunya perusahaan ini memberikan harga yang berbeda untuk perjalanan menggunakan bus dan travel, meskipun kota tujuannya sama.

(2) Harga produk captive

(57)

(3) Harga produk sampingan

Selain dua strategi diatas, BPU Rosalia Indah juga menerapkan strategi harga produk sampingan. Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang perhubungan atau disebut biro perjalanan. Jika sehari–hari BPU Rosalia Indah menjual jasa perjalanan antar kota bahakan antar pulau, maka perusahaan ini juga menawarkan jasa charter maupun jasa perjalanan wisata.

2. Perubahan Harga yang Terjadi di BPU Rosalia Indah

Perubahan harga adalah pergantian harga dari harga yang lama menjadi harga yang baru. Pergantian harga maksudnya harga yang lama bisa mengalami kenaikan atau bisa juga mengalami penurunan.

Perubahan harga sering dilakukan oleh banyak perusahaan. Tetapi perubahan harga bukanlah hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan. Banyak perusahaan melakukan perubahan harga dengan beberapa tujuan, antara lain :

a. Menciptakan penetapan harga yang bervariasi.

(58)

yang ditawarkan tidak sesuai. Tidak sesuai disini bisa mahal atau murah.

b. Menarik konsumen dan mempertahankan konsumen.

Dengan adanya perubahan harga diharapkan bisa menarik konsumen baru untuk mencoba produk yang ditawarkan perusahaan. selain itu diharapkan agar konsumen yang sudah tidak bosan dengan harga yang ditawarkan dan bisa terus dipertahankan agar tidak memilih perusahaan lain.

c. Sebagai salah satu media promosi.

Perubahan harga memang diharapkan bisa menjadi salah satu media untuk mempromosikan produk yang ditawarkan perusahaan.

(59)

1) Kenaikan BBM

Saat terjadi kenaikan BBM, maka harga atau tarif angkutan umum pasti meningkat. Sama dengan yang terjadi di BPU Rosalia Indah. Sebagai perusahaan yang menawarkan jasa biro perjalanan, maka perusahaan ini terkena dampak dari kenaikan BBM. Oleh karena itu, setiap terjadi kenaikan BBM terjadi pula kenaikan harga tiket bus. Besar kenaikan memang tidak selalu sama dan tidak bisa dijelaskan, karena keputusan kenaikan harga tersebut merupakan kebijakan dari direktur utama.

2) Naik turunnya pasar

(60)

Dari banyaknya perubahan harga yang sudah dilakukan oleh BPU Rosalia Indah, penulis hanya menjelaskan perubahan harga tiket BPU Rosalia Indah mulai tahun 2007 sampai tahun 2010. Perubahan harga yang dijelaskan meliputi perubahan harga normal, perubahan harga peak season maupun low season, serta kapan perubahan harga dilakukan.

a) Perubahan Harga Normal

Dari tahun 2007 sampai tahun 2010 sudah terjadi perubahan harga normal sebanyak empat kali. Harga normal yang dimaksud adalah harga tiket yang memang dipakai setiap hari dan tidak berubah sampai keputusan perubahan harga dari direktur utama disahkan. Dibawah ini akan digambarkan perubahan harga normal dari tahun 2007 sampai tahun 2010.

Tabel 1.7

Tujuan, Kelas, dan Harga Tiket Tahun 2007

NO TUJUAN

10 Sp.Batumarta 220.000

11 Baturaja 220.000

Sumber : Daftar harga tiket BPU Rosalia Indah tahun 2007 Tabel 1.8

(61)

NO TUJUAN

10 Sp.Batumarta 225.000

11 Baturaja 225.000

Sumber : Daftar harga tiket BPU Rosalia Indah tahun 2008 Tabel 1.9

Tujuan, Kelas, dan Harga Tiket Tahun 2009

NO TUJUAN

10 Sp.Batumarta 270.000 325.000

11 Baturaja 270.000 325.000

12 Muaraenim 310.000

Sumber : Daftar harga tiket BPU Rosalia Indah tahun 2009 Tabel 1.10

Tujuan, Kelas, dan Harga Tiket Tahun 2010

(62)

5 Tl.Bawang 240.000 285.000

6 Bk.Kemuning 250.000

7 Baradatu 250.000

8 Way Tuba 270.000

9 Martapura 270.000

10 Sp.Batumarta 270.000

11 Baturaja 270.000

12 Muaraeim 310.000

Sumber : Daftar harga tiket BPU Rosalia Indah tahun 2010

Empat tabel diatas adalah tabel harga tiket bus dari kota Solo yang berlaku di BPU Rosalia Indah tahun 2007 sampai tahun 2010. Untuk tabel 1.7 berlaku mulai tanggal 1 Januari 2007, tebel 1.8 berlaku mulai tanggal 18 Juli 2007, tabel 1.9 berlaku mulai tanggal 27 Januari 2009, dan tabel 1.10 berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010.

Perubahan harga pada empat tabel diatas dijelaskan sebagai berikut:

(1) Perubahan dari tabel 1.7 ke tabel 1.8 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 5.000,00 untuk semua kelas armada.

(63)

BPU Rosalia Indah membuka armada baru kelas VIP untuk tujuan Muaraenim.

(3) Untuk tabel 1.9 ke tabel 1.10 mengalami penurunan harga untuk armada kelas Non AC dan kelas Patas. Untuk armada kelas Non AC mengalami penurunan sebesar Rp 5.000,00, untuk kelas Patas mengalami penurunan sebesar Rp 10.000,00. Harga tiket untuk armada kelas VIP, Executive, dan Super Executive tetap sama dengan tabel 1.9. Pada tabel 1.10 atau tepatnya tanggal 1 Januari 2010, BPU Rosalia Indah menutup armada kelas Executive tujuan Bukit Kemuning, Baradatu, Way Tuba, Martapura, Simpang Batumarta, dan Baturaja.

b) Perubahan Harga Peak Season dan Low Season

Perubahan harga di BPU Rosalia Indah mulai terjadi kembali saat

peak season dan low season. Yang dimaksud dengan peak season

adalah musim ramai seperti musim liburan, dan low season adalah musim sepi seperti hari–hari dimana penjualan mulai berkurang. Saat

peak season dan low season, perubahan terjadi pada harga sewa

armada. Di bawah ini digambarkan harga saat peak season dan low

(64)
(65)

Tabel 1.11

Harga Sewa Armada pada Low Season

No Jurusan Waktu Bisnis 2 Solo-Bogor PP Min 3hr 4.800.000 6.000.000 6.600.000 6.900.000 7.500.000 10.500.000 3 Solo-Bandung PP Min 3hr 4.800.000 6.000.000 6.600.000 6.900.000 7.500.000 10.500.000 4 Solo-Bandung-Jkt PP Min 4hr 6.400.000 8.000.000 8.800.000 9.200.000 10.000.000 14.000.000 5 Solo-Pangandaran PP Min 2hr 3.200.000 4.000.000 4.400.000 4.600.000 5.000.000 7.000.000 6 Solo-Baturaden PP Min 2hr 3.200.000 4.000.000 4.400.000 4.600.000 5.000.000 7.000.000 7 Solo-Sby/Mlg PP Min 2hr 3.200.000 4.000.000 4.400.000 4.600.000 5.000.000 7.000.000 8 Solo-Bromo-Mlg PP Min 2 ½ hr 4.000.000 5.000.000 5.500.000 5.750.000 6.250.000 8.750.000 9 Solo-Sby-Mlg-Prg PP Min 2 ½ hr 4.000.000 5.000.000 5.500.000 5.750.000 6.250.000 8.750.000 10 Solo-Blitar/Kediri PP Min 1 ½ hr 2.400.000 3.000.000 3.300.000 3.450.000 3.750.000 5.250.000 11 Solo-Bali PP (2 mlm) Min 5hr 8.000.000 10.000.000 11.000.000 11.500.000 12.500.000 17.500.000 12 Solo-Baron-Jogja PP Min 1hr 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 13 Solo-Jogja-Paris PP Min 1hr 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 14 Solo-Jogja-Brbdur PP Min 1hr 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 15 Solo-Semarang PP Min 1hr 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 16 Solo kota (city tour) Min 1hr 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 17 Layatan dlm kota solo 4 jam 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000 1.400.000 18 Over time per jam 1 jam 150.000 175.000 200.000 225.000 250.000 350.000 19 Sewa harian 1.600.000 2.000.000 2.200.000 2.300.000 2.500.000 3.500.000 Keterangan :

1. SE : Super Executive 5. Mlg : Malang

2. LE : Limited Edition 6. Prg : Pragen

3. Jkt : Jakarta 7. Brbdur : Borobudur

(66)

Tabel 1.12

Harga Sewa Armada pada Peak Season

No Jurusan Waktu Bisnis 2 Solo-Bogor PP Min 3hr 5.700.000 6.900.000 7.500.000 7.800.000 8.100.000 13.500.000 3 Solo-Bandung PP Min 3hr 5.700.000 6.900.000 7.500.000 7.800.000 8.100.000 13.500.000 4 Solo-Bandung-Jkt PP Min 4hr 7.600.000 9.200.000 10.000.000 10.400.000 10.800.000 18.000.000 5 Solo-Pangandaran PP Min 2hr 3.800.000 4.600.000 5.000.000 5.200.000 5.400.000 9.000.000 6 Solo-Baturaden PP Min 2hr 3.800.000 4.600.000 5.000.000 5.200.000 5.400.000 9.000.000 7 Solo-Sby/Mlg PP Min 2hr 3.800.000 4.600.000 5.000.000 5.200.000 5.400.000 9.000.000 8 Solo-Bromo-Mlg PP Min 2 ½ hr 4.750.000 5.750.000 6.250.000 6.500.000 6.750.000 11.250.000 9 Solo-Sby-Mlg-Prg PP Min 2 ½ hr 4.750.000 5.750.000 6.250.000 6.500.000 6.750.000 11.250.000 10 Solo-Blitar/Kediri PP Min 1 ½ hr 2.850.000 3.450.000 3.750.000 3.900.000 4.050.000 6.750.000 11 Solo-Bali PP (2 mlm) Min 5hr 9.500.000 17.500.000 12.500.000 13.800.000 13.500.000 22.500.000 12 Solo-Baron-Jogja PP Min 1hr 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 13 Solo-Jogja-Paris PP Min 1hr 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 14 Solo-Jogja-Brbdur PP Min 1hr 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 15 Solo-Semarang PP Min 1hr 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 16 Solo kota (city tour) Min 1hr 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 17 Layatan dlm kota solo 4 jam 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000 1.400.000 18 Over time per jam 1 jam 150.000 175.000 200.000 225.000 250.000 350.000 19 Sewa harian 1.900.000 2.300.000 2.500.000 2.600.000 2.700.000 4.500.000 Keterangan :

1. SE : Super Executive 5. Mlg : Malang

2. LE : Limited Edition 6. Prg : Pragen

3. Jkt : Jakarta 7. Brbdur : Borobudur

(67)

Dari tabel 1.11 dan 1.12 dapat disimpulkan sebagai berikut :

(1) Harga hanya berlaku untuk keberangkatan dari kota Solo.

(2) Dari tabel 1.11 atau low season ke tabel 1.12 atau peak season, harga

mengalami peningkatan. Peningkatan yang terjadi pada setiap armada

memang berbeda–beda sesuai tujuan kotanya.

c) Perubahan Harga Event dan Waktu Perubahan Harga

Perubahan harga yang dilakukan oleh BPU Rosalia Indah memang tidak

dalam jangka waktu yang mengikat. Perusahaan melakukan perubahan harga

saat event tertentu saja. Selama tahun 2007 sampai tahun 2010 BPU Rosalia

Indah melakukan perubahan harga event saat hari Ulang Tahun Rosalia Indah,

hari libur sekolah atau peak season, hari besar seperti Lebaran dan Natal, Hari

Kemerdekaan, Hari Pahlawan, dan Hari Kartini.

Mulai dari Ulang Tahun Rosalia Indah, perusahaan selalu menurunkan

harga tiket bus sebesar Rp 10.000,00 untuk semua kelas. Penurunan harga

tiket tersebut berlaku selama tiga hari. Tiga hari itu terhitung mulai satu hari

sebelum ulang tahun sampai satu hari setelah ulang tahun atau lebih tepatnya

pada tanggal 15, 16, dan 17 Maret.

Untuk hari libur sekolah atau peak season perusahaan biasanya menaikkan

harga untuk charter armada. Kenaikan harga tiket tidak bisa diperkirakan

besar kecilnya, karena memang setiap tahun berbeda sesuai dengan keputusan

direktur utama. Biasanya peak season terjadi selama dua bulan, lebih tepatnya

(68)

Sedangkan di hari Lebaran, perusahaan akan menurunkan dan menaikkan

harga. Misalnya untuk tahun 2010, perusahaan memberikan potongan harga

selama lima hari pada tanggal 23, 24, 25, 26, 27 Agustus. Potongan harga

untuk armada non AC sebesar Rp 15.000,00, sedangkan untuk armada AC

sebesar Rp 20.000,00. Selanjutnya satu minggu menjelang Lebaran,

perusahaan menaikkan harga bisa sampai tiga kali lipat.

Perubahan harga dengan cara menurunkan kemudian menaikkan harga

memang memiliki tujuan yang berbeda. Saat perusahaan menurunkan harga,

tujuannya adalah agar konsumen menjatuhkan pilihan pertama kepada BPU

Rosalia Indah. Dengan begitu maka akan banyak orang yang membeli tiket di

Rosalia Indah. Sedangkan kenaikan harga yang dilakukan perusahaan

bertujuan untuk bisa mendapatkan laba yang maksimal, karena di bulan

tersebut banyak orang membutuhkan jasa perjalanan. Laba tersebut

diharapkan bisa menutup biaya-biaya yang dikeluarkan BPU Rosalia Indah.

Untuk Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan sama dengan hari Ulang

Tahun Rosalia Indah, terjadi penurunan harga tiket sebesar Rp 10.000,00.

Perbedaannya pada jangka waktu berlakunya discount. Untuk Hari

Kemerdekaan dan Hari Pahlawan berlaku selama satu minggu. Sedangkan

saat hari Ulang Tahun Rosalia Indah hanya tiga hari.

Perubahan harga yang terakhir terjadi di Hari Kartini. Pada event

perusahaan menurunkan harga tiket sebesar Rp 10.000,00. Khusus untuk Hari

(69)

Dari observasi dan interview yang sudah dilakukan, BPU Rosalia Indah

memang berhasil dalam menerapkan strategi penetapan harga. Seluruh strategi

diterapkan dengan cara dan waktu yang tepat. Semua itu jelas tidak bisa dilakukan

secara sekejap, karena memang membutuhkan perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, dan penilaian terhadap strategi yang diterapkan perusahaan.

Perencanaan maksudnya perusahaan harus merencanakan strategi yang tepat yang

bisa dilakukan. Pelaksanaan yaitu tentang strategi itu dilaksanakan oleh

perusahaan tepat pada cara dan waktunya. Sedangkan pengawasan adalah saat

direktur dan manager melakukan pengawasan dalam pelaksanaan strategi

tersebut. Sedangkan penilaian adalah setelah strategi sudah diterapkan tinggal

melakukan penilaian terhadap hasilnya. Dari penilaian itu bisa diputuskan apakah

(70)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dari analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi

harga yang diterapkan oleh BPU Rosalia Indah yaitu market skimming,

customary pricing, discount event, odd pricing, periodic discounting, peak

load pricing, guarantee pricing, rate of return pricing, flexible pricing,

member card, discount karyawan. Sedangkan strategi yang diterapkan oleh

BPU Rosalia Indah dalam kaitannya dengan kualitas yaitu premium,

penetration, average, good value, cheap value. Untuk strategi harga yang

berkaitan dengan marketing mix, BPU Rosalia Indah menerapkan strategi

harga product line, strategi harga product captive, dan strategi harga produk

(71)

2. Untuk perubahan harga yang dilakukan oleh BPU Rosalia Indah adalah

perubahan harga normal, perubahan harga low season, perubahan harga peak

season, dan perubahan harga event.

B. SARAN

Dari analisis yang telah dilakukan dan kesimpulan diatas, diajukan saran

yang dapat dilakukan oleh BPU Rosalia Indah pada periode–periode selanjutnya.

(72)

1. Bundling Pricing

Bundling pricing adalah harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari

satu item produk. Disarankan BPU Rosalia Indah menerapkan strategi ini

untuk penjualan merchandise Rosalia Indah seperti kaos, jam dinding, mug,

jaket, dan payung. Penjualan merchandise ini terasa percuma ketika harga

yang ditawarkan terlalu mahal dengan kualitas yang tidak begitu bagus.

Banyak konsumen mengurungkan niatnya untuk membeli merchandise karena

dua hal tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya diterapkan strategi bundling

pricing dengan cara setiap pembelian tiket bus khusus kelas executive, VIP,

super executive, konsumen akan mendapat satu buah merchandise.

Strategi ini bisa diterapkan pada saat tertentu saja, misal pada event Ulang

Tahun BPU Rosalia Indah. Dengan menerapkan strategi ini diharapkan bisa

menjadi salah satu media promosi yang baik.

2. Penetapan harga standard

Penetapan harga standart ini bisa dilakukan untuk pengeluaran produk

baru. Dari analisis yang dilakukan, penerapan strategi market skimming tidak

berhasil. Dikatakan tidak berhasil karena saat peluncuran armada Limited

Edition 2009 dengan harga charter Rp 5.000.000,00 perhari tidak laku. Oleh

karena itu sebaiknya jika periode mendatang BPU Rosalia Indah meluncurkan

produk baru, sebaiknya ditetapkan harga yang standard.

3. Next time discount atau potongan diwaktu yang akan datang

Kebiasaan yang terjadi di perusahaan ini adalah setelah terjadi

(73)

pesaing. Secara tiba-tiba pesaing bisa menurunkan harga untuk menarik

konsumen sebanyak-banyaknya. Disinilah perusahaan harus menerapkan

strategi next time discount. Saat penjualan meningkat, perusahaan

memberikan diskon saat pembelian tiket di waktu berikutnya pada konsumen

yang membeli lebih dari dua tiket pada hari ini khusus armada kelas

executive, VIP, dan super executive.

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, H. Indriyo. 1994. Manajemen P emasaran. Yogyakarta : BPFE.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip – prinsip Pemasaran, Edisi 12. Jakarta

: Erlangga.

Kotler, Philip and A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta :

Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik), Edisi 1.

(74)

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : Cakra Ilmu.

Ma’ruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

P.B. Triton. 2008. Marketing Strategic: Meningkatkan Pangsa Pasar & Daya Saing.

Yogyakarta : Tugu Publisher.

Stanton, William .J. and Y. Lamarto. 1985. Prinsip Pemasaran, Edisi 7, Jilid 1. Jakarta :

Erlangga.

Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy: Top Brand Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset.

Utami, Christina Whidya. 2006. Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel

Gambar

Tabel 1.2  Jenis dan Jumlah Agen
Tabel 1.3 Armada dan Jumlah Kapasitas
Tabel 1.4 Jurusan dan Tarif
Tabel 1.5 Kelas Armada dan Jam Pemberangkatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa pada kefir yang dibuat dari susu sapi 100% memiliki total BAL cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kefir yang berasal

KEPUTUSAN KOMISI PEMIUHAN UMUM KABUPATEN NGAWI TENTANG OESAIN SUMT SUARA PEMIUHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI NGAWI TAHUN 2015, Menetapkan Desain Surat Suara Dalam

• Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Menganalisis temuan lapangan dari kegiatan penelitian tahap satu, yaitu tentang karakteristik konsep diri siswa tunanetra, kondisi objektif pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di

Hasil penelitian dan kesimpulan menghasilkan beberapa hal yang dapat dijadikan saran dalam rangka pengembangan pengajaran kimia yaitu (1) Bagi guru diharapkan dapat

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Analisis Atas Penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB - KB) dalam Menunjang Peningkatan Pajak Asli Daerah

Aktivitas Belajar Siswa merupakan Rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa pemahaman dan

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang telah penulis selesaikan yang berjudul “ Analisis Pemberdayaan Ekonomi