i PENDAMPINGAN KELUARGA
KKN PPM TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA : SUSUT
KECAMATAN : SUSUT KABUPATEN : BANGLI
NI KOMANG MENTARY PUTRI SUDIBIA 1102005179
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
ii HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa : Ni Komang Mentary Putri Sudibia
No. Mahasiswa : 1102005179
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Menyetujui,
Minggu, 28 Agustus 2016
KK Dampingan Desa Susut,
Kec.Susut, Kab. Bangli
Ni Nengah Repon DPL Desa Susut,
Kecamatan Susut Kabupaten Bangli
I Gst. N. Jemmy Anton P. S. Farm., Apt
iii KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan individu program Keluarga Dampingan di Desa Susut ini.
Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM-RM)
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1. Bapak I Gst. N. Jemmy Anton P. S. Farm., Apt selaku dosen pembimbing
lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program.
2. Bapak A.A Ketut Anggradiguna selaku Kepala Desa Susut yang
membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis.
3. Bapak I Komang Suarjita selaku Sekretaris Desa Susut yang membantu
penulis dalam menyelesaikan masalah dan membantu dalam mencari solusi.
4. Bapak, I Wayan Yudiana selaku Kelian dinas Banjar Juwuk Bali yang
telah membantu mahasiswa dalam mencari Keluarga Dampingan dan membantu dalam berbagai masalah yang dihadapi mahasiswa.
5. Ibu Ni Nengah Repon selaku kepala Keluarga Dampingan yang telah
bekerja sama dengan baik dan terbuka.
6. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Susut yang
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Namun, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Susut, 28 Agustus 2015
4 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PENGESAHAN ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...3
1.2.1 Pendapatan Keluarga ...3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ...6
2.1 Permasalah Keluarga ...6
2.2 Masalah Prioritas ...6
BAB III USULAN SOLUSI PERMASALAHAN ...8
3.1 Program ...8
3.2 Jadwal Kegiatan ...11
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ...14
4.1 Pelaksanaan ...14
4.2 Hasil ...15
BAB V PENUTUP ...16
5.1 Kesimpulan ...16
5.2 Rekomendasi ...16
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu
perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat Universitas Udayana (KKN RM UNUD) adalah mendampingi keluarga kurang
sejahtera atau keluarga prasejahtera. Tujuan dari diadakannya program ini yaitu untuk menggali
potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan
melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya.
Mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah serta
memecahkan untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan.
Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga
prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat
meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang
lebih baik. Khususnya dapat memberdayakan keluarga di Keluarga Dampingan.
Keluarga Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di
Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Desa Susut memiliki 9 dusun, yaitu Kukuh,
Penatahan, Penglumbaran, Lebah, Juuk Bali, Manuk, Tangkas, Susut Kaja, Susut Kelod. Oleh
karena itu 20 orang mahasiswa KKN RM XIII Udayana dibagi dan disebar ke dalam 9 dusun
tersebut. Dimana, satu Keluarga Dampingan didampingi oleh satu orang mahasiswa. Pada KKN
RM Udayana 2016 periode XIII ini penulis mendampingi satu Keluarga Dampingan yang telah
ditetapkan yaitu Kelurga Dampingan yang berada di Dusun Juuk Bali. Pemilihan Keluarga
Dampingan ini berdasarkan rekomendasi dari kepala dusun Juuk Bali.
1.1 Profil Keluarga
1.1.1 Identitas Keluarga Dampingan
No Nama Status Umur / Tgl Lahir
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Dame Keluarga
31-12-1960
petani/pekebun
yang sehari-hari
pergi ke sawah
2. Ni Made
Tumben
Istri 54 tahun/
31-12-1962
SD Petani Bekerja sebagai
petani/pekebun
yang sehari-hari
pergi ke sawah
3. I Wayan
Yudiana Anak Pertama 29 tahun/ 23-10-1087
SMA Petani Bekerja sebagai
petani/pekebun
yang sehari-hari
pergi ke sawah
4. Ni
Nengah
Repon
Ibu KK 86 tahun/
31-12-1930 Tidak Sekolah Tidak Bekerja Sehari-hari berada di rumah mengerjakan kegiatan rumah tangga
Bapak I Nengah Dame beserta anggota keluarganya tinggal di Dusun Juuk Bali, Desa
Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Keluarga ini menempati rumah yang sudah
permanen. Rumah Pak I Nengah Dame memiliki luas 10 x 25 m yang terdiri dari 3 kamar tidur, 1
ruang tamu, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Kamar mandi terletak di halaman belakang rumah.
Dapur terletak luar rumah tepatnya di sebelah kamar mandi. Kamar tidur bapak I Nengah Dame
terletak di samping ruang tamu, kamar ibunya terletak d sebelah kamar bapak I Nengah Dame
dan kamar bapak I Wayan Yudiana terletak di depan kamar bapak I Nengah Dame.
Bapak I Nengah Dame merupakan kelahiran Dusun Juuk Bali yang saat ini berumur 56
tahun. Bapak I Nengah Dame menikah dengan Ni Made Tumben. Dimana dari perkawinan
mereka melahirkan 1 orang anak yang bernama I Wayan Yudiana. Pekerjaan Bapak I Nengah
Dame sebagai petani yang merupakan pekerjaan utama. Dari pekerjaan tersebut, Bapak I Nengah
Dimana anak sulung Bapak I Nengah Dame sekarang sudah menikah, sehingga tanggungannya
menjadi 2 orang yaitu ibu dan seorang istrinya.
Istri Bapak I Nengah Dame bertindak sebagai petani membantu bapak I Nengah Dame.
Setiap pagi, Ibu Ni Made Tumben dan bapak I Nengah Dame pergi ke sawah bersama dengan
menggunakan sepeda motor dengah jarak tempuh kurang lebih 5 km dalam waktu 30 menit dari
tempat tinggal mereka.
Anak Bapak I Nengah Dame yaitu I Wayan Yudiana sudah menikah dan mempunyai
seorang anak yang masih balita. Pekerjaan sehari-harinya juga sebagai petani dengah sawah yang
berbeda. Bapak I Wayan Yudiana tinggal satu rumah dengan bapak I Wayan Dame. Sesekali
bapak I Wayan Yudiana ikut membantu Bapak I Nengah Dame untuk membajak sawah saat
bapak I Nengah Dame tidak bisa pergi ke sawah.
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Nengah Dame merupakan salah satu dari keluarga yang tinggal di
daerah dusun Juuk Bali yang berada pada situasi yang tergolong prasejahtera. Bapak I Nengah
Dame memiliki sawah yang tidak ada yang menggarap, keluarga bapak I Wayan Dame
memutuskan untuk memilih mengurus sawah-sawah yang dimiliki dengan menjadikan petani
sebagai pekerjaan utamanya. Dari pekerjaan tersebut, Bapak I Nengah Dame mendapat
penghasilan Rp. 1.200.000 per bulan dengan 2 tanggungan karena anak sulung bapak I Nengah
Dame sudah berumah tangga. Namun penghasil ini dikatakan tidak menetap.
1.2.2 Pengeluaran keluarga
a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari – hari seperti kebutuhan pangan atau memasak keluarga ini
menghabiskan sekitar Rp 30.000 per hari untuk membeli beras, lauk pauk dan sayuran.
Dalam keluarga ini yang memasak adalah satu orang yaitu Ibu Ni Made Tumben dalam
satu dapur, dimana dapurnya terletak di dalam rumah. Selain untuk keperluan dapur
terdapat pula keperluan lainnya, adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga
Bapak I Nengah Dame dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Kebutuhan Mck = Rp 50.000
___________ +
Rp 950.000
b. Sosial
Keluarga Bapak I Nengah Dame memiliki hubungan baik dengan saudara-saudara
dan tetangganya. Melihat mereka tinggal di daerah asal, sehingga lebih mudah untuk
bersosialisasi dan saling membantu jika ada kesulitan. Hubungan antar warga desa juga
terjalin dengan baik.
Pengeluaran di bidang sosial, mencakup keperluan – keperluan adat istiadat di banjar
dan lain-lain jumlahnya tidak tetap dan bersifat kondisional. Dalam kegiatan sosial ini,
Bapak I Nengah Dame mempunyai pengeluaran dalam sebulan sebagai berikut:
Biaya suka duka banjar = Rp 10.000
Pengeluaran tidak terduga = Rp 100.000 +
Rp 110.000 per bulan
c. Kesehatan
Dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Nengah Dame termasuk keluarga yang cukup
peduli terhadap kesehatan dicirikan dari segi kondisi diri sendiri dan kondisi rumah yang
selalu bersih dan rapi. Bapak I Nengah Dame mendapatkan bantuan pengobatan dari
puskesmas dengan menggunakan BPJS. Sehingga jika salah seorang anggota keluarga
bapak I Nengah Dame ada yang mengalami sakit, mereka dapat menggunakan kartu BPJS
untuk berobat.
Ibu Ni Nengah Repon, ibu kandung dari bapak I Nengah Dame menderita sakit
hipertensi dan membutuhkan pengobatan yang rutin. Sewaktu-waktu penyakit ibu Ni
Nengah Repon juga dapat kambuh sehingga perlu pengawasan yang baik mengingat usia
ibu Ni Nengah Repon sudah tua. Setiap hari ibu Ni Nengah Repon mengkonsumsi obat
penurun tekanan darah. Jika obatnya sudah habis, ibu Ni Nengah Repon diajak untuk
control bersama menantunya. Setiap berobat,ibu Ni Nengah Repon menggunakan BPJS.
Sehingga keluarga I Nengah Dame tidak mengeluarkan biaya untuk membayar biaya
beliau sulit untuk diajak mengendarai sepeda motor bersama menantunya, selain itu
jumlah kendaraan yang dimiliki juga sangat terbatas yaitu hanya ada satu sedangkan
anaknya dan menantunya juga mempergunakan sepeda tersebut untuk pergi bekerja.
Sesekali keluarga I Nengah Dame mengalami sakit yang tidak ditanggung oleh BPJS
sehingga, mereka harus mengeluarkan biaya untuk berobat. Pengeluaran biaya yang
dikeluarkan kira-kira Rp. 50.000,-
d. Lain-lain
Dalam keluarga ini sudah terdapat aliran listrik dan air yang cukup sehingga biaya
lain-lain yang rutin harus di keluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp 30.000 dan biaya
pembayaran air swadaya sebesar Rp 6.000. Selain itu, biaya yang juga harus dikeluarkan
adalah biaya untuk keperluan upacara keagamaan. Walaupun biaya ini tidak rutin setiap
bulannya tapi biaya ini cukup besar terutama saat hari-hari besar keagamaan seperti
upacara galungan dan kuningan serta piodalan. Untuk hari besar keagamaan seperti hari
raya galungan dan kuningan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 100.000, sedangkan biaya
untuk upacara piodalan sekitar Rp 50.000. Biaya tersebut digunakan untuk membeli janur,
buah-buahan, canang dan perlengkapan lainnya.
Dengan pendapatan yang hanya Rp 1.200.000 sedangkan pengeluaran perbulannya
juga mencapai sekitar Rp 1.300.000, terkadang tidak cukup untuk menanggung semua
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan dalam 5 minggu ini, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan dalam keluarga Bapak I Nengah Dame, antara lain :
Masalah perekonomian yaitu dikatakan penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan
pengeluaran. Masalah Kesehatan yaitu ibu dari bapak I Nengah Dame mengalami hipertensi
sejak lama. Masalah penataan bangunan, dimana ada beberapa bangunan yang belum dapat
direnovasi dan penerangan yang kurang.
2.2Masalah Prioritas
2.2.1 Permasalahan Ekonomi
Masalah perekonomian merupakan masalah yang dirasa utama dari keluarga
bapak I Nengah Dame. Keluarga Bapak I Nengah Dame merupakan salah satu keluarga
yang tergolong prasejahtera di Dusun Juuk Bali, di mana kondisi ekonomi keluarga
Bapak I Nengah Dame dapat dilihat dari hasil perhitungan penghasilan dan pengeluaran
keluarga tersebut yang tidak seimbang. Pengeluaran terutama bertitik berat pada
pengeluaran makanan sehari-hari. Terkadang-kadang dapat melebihi pendapatan yang
diperolehnya apabila terjadi kejadiaan yang tak terduga seperti sakit atau hal lainnya. Hal
ini menjadi penyebab keluarga ini mengalami kesulitan dalam hal menabung maupun
menyisihkan pendapatan untuk disimpan. Maka setiap bulannya keluarga ini harus
berhemat untuk tetap bertahan hidup.
Dengan pekerjaannya sebagai petani dan penghasilan yang tidak banyak dan tidak
menetap, Bapak I Nengah Dame cukup kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga.
2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga
Di keluarga Bapak I Nengah Dame yang sering mengalami sakit yaitu Ibu Ni
Nengah Repon yang sebagai ibu kandung dari bapak I Nengah Dame dimana beliau
mengalami sakit hipertensi yang diderita sudah sejak lama. Penyakit ini dapat kambuh
makanan yang tidak pas seperti kelebihan asupan garam. Jika penyakitnya kambuh, ibu
Ni Nengah Repon sering mengeluh sakit kepala, mual-mual, telinga berdenging dan
penglihatan kabur. Hal inimembuat ibu Ni Nengah Repon merasa tidak nyaman dan
kesulitan untuk beraktifitas walaupun aktifitas yang dilakukan hanya di dalam rumah. Di
dalam keluarga ini juga memang mempunyai riwayat hipertensi dan pola makan yang
dapat memicu timbulnya hipertensi. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi kesehatannya.
Ibu Nengah Repon setiap harinya mengkonsumsi obat hipertensi. Namun dalam
mengkonsumsi obat tersebut harus diawasi oleh keluarganya baik itu anaknya,
menantunya maupun cucunya. Hal ini dikarenakan usia ibu Nengah Repon yang sudah
tua dan ingatan yang sudah mulai menurun dalam meminum obat.
2.2.3 Permasalahan Penataan Bangunan
Perhatian akan pentingnya penataan bangunan serta lingkungan sekitar nampak
kurang diperhatikan di rumah Bapak I Nengah Dame. Dalam satu halaman terdapat 2
bangunan yang masing-masing ditempati oleh keluarga Bapak Nengah Dame dan satu
bangunan ditempati oleh saudaranya. Ada beberapa bangunan Bapak I Nengah Dame
belum dilakukan renovasi seperti dapur dan kamar mandi yang letaknya di luar rumah.
Terlihat dapur yang bangunannya sudah tampak tua dan kamar mandi yang letaknya
bersebelahan dengan dapur, dimana pintu kamar mandi tersebut tampak sudah tidak layak
untuk menutup kamar mandi. Penerangan yang digunakan pada dapur dan kamar mandi
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan beberapa masalah yang dipaparkan diatas, maka penulis mencoba
mencarikan solusi bagi keluarga Bapak Nengah Dame yang diharapkan dapat memberikan
sedikit kemajuan pada keluarga Bapak Nengah Dame.
Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survey ke keluarga dampingan.
Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada
keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan pada hari pertama ke keluarga tersebut. Pada
hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
keluarga dampingan. Untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan dengan cara ramah-tamah,
ngobrol-ngobrol biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan demikian, dapat diketahui
permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara
langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.
Berbagai permasalahan ditemukan dengan survey yang dilakukan. Namun, terdapat 3
masalah prioritas yang dapat diselesaikan oleh mahasiswa. Permasalah tersebut meliputi
permasalahan ekonomi, kesehatan dan juga masalah dalam bidang penataan bangunan.
3.1.1 Penyelesaian Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi merupakan masalah yang sering kita jumpai pada masyarakat di
pedesaan. Pemecahan masalah ekonomi dalam pekerjaan merupakan hal yang penting karena
pekerjaan diperlukan agar dapat memenuhi kebutuhan finasial. Kebutuhan finansial diperlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam kelangsungan hidup. Pendapatan Bapak
Nengah Dame yang tidak begitu besar sebagai petani diharapkan mampu untuk mencukupi
kebutuhan keluarga dengan tanggungan 2 orang yaitu seorang istri dan ibu kandungnya. Dengan
memperhatikan hal tersebut, saran yang mungkin diberikan adalah dengan membiasakan
keluarga untuk membuat anggaran biaya yang sederhana setiap harinya untuk mengetahui
jumlah pemasukan dan pengeluaran. Dengan membuat anggaran biaya, maka keluarga dapat
keluarganya sehingga dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung sebagai bekal
untuk biaya kesehatan maupunbiaya yang sifatnya mendadak.
Selain itu, beberapa solusi yang dapat diberikan antara lain dengan memelihara hewan
ternak seperti ayam, babi yang nantinya bisa untuk dijual. Bercocok tanam seperti menanam
sayur, cabai dan kebutuhan dapur lain di pekarangan rumah untuk menekan pengeluaran
keluarga dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, mengingat pekarangan rumah bapak
Nengah Dame cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai area bercocok tanam.
3.1.2 Penyelesaian Masalah Kesehatan
Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak Nengah Dame dalam permasalahan kesehatan
perlu dicarikan solusinya. Ibu kandung Bapak Nengah Dame yaitu ibu Ni Nengah Repon
mengalami tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang dialami ibu Ni Nengah Repon ini
dipicu oleh berbagai macam factor, diantaranya dari segi makanan. Dimana ibu Ni Nengah
Repon sehari-hari sering mengkonsumsi makanan yang mengandung garam dan jarang
mengkonsumsi makanan yang berserat dan buah-buahan. Selain itu, ibu Ni Nengah Repon sudah
tidak bekerja. Beliau sehari-hari melakukan aktifitas di rumah. Hal itu dikatakan dapat membuat
ibu Ni Nengah Repon merasa bosan dan membuat perasaan ibu Ni Nengah Repon tidak menentu
sehingga beliau sering emosi dan marah dengan orang di sekitar. Ibu Ni Nengah Repon juga
mengkonsumsi obat anti hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tetap stabil dan
tidak meningkat, namun tidak rutin untuk dikonsumsi apabila tekanan darah sudah mencapai
normal dan tidak rutin untuk control ke dokter apabila obat telah habis. Saat tekanan darah tinggi
ibu Ni Nengah Repon sering mengalami gejala seperti telinga berdenging, pandangan kabur dan
sakit kepala serta mual-mual. Untuk itu, perlu diberikan pengertian mengenai penyakit tekanan
darah tinggi dimana dijelaskan tentang apa itu tekanan darah tinggi, gejala-gejala yang
ditimbulkan, factor resiko pemicu timbulnya tekanan darah tinggi, dan cara mengontrol tekanan
darah tinggi. Penulis menyarankan untuk mengatur pola makan dimana makanan yang harus
dihindari pada orang yang mempunyai tekanan darah tinggi adalah makanan yang tinggi garam.
Selain pola makan, aktifitas juga harus dipertimbangkan yaitu sering berolahraga, hindari stress.
Gejala-gejala yang ditimbulkan saat terjadi serangan yaitu seperti sakit kepala, telinga
untuk berobat ke dokter, agar diberikan pengobatan yang tepat untuk menurunkan tekanan darah.
Jika obat telah habis, segera untuk control kembali untuk melihat perubahan yang terjadi.
Solusi sederhana yang cukup penting bagi keluarga ini salah satunya adalah menanam
TOGA di sekitar halaman rumah untuk menunjang pereda gejala-gejala seperti sakit kepala,
mual-mual, dan lain-lain.
3.1.3 Penyelesaian Masalah Penataan bangunan
Untuk mengoptimalkan lahan yang dimiliki, sebaiknya keluarga Bapak Nengah Dame
menanam beberapa jenis tanaman, seperti tanaman sayur maupun tanaman obat di
halaman rumah mereka. Selain untuk memperindah halaman rumah, penanaman tanaman
– tanaman tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan serta umumnya
dapat digunakan untuk bumbu dapur. Dengan demikian, biaya yang harus dikeluarkan
keluarga Bapak Nengah Dame untuk kebutuhan sayuran dapat ditekan.
Bila Bapak Nengah Dame memiliki uang yang cukup, sebaiknya beliau melakukan
renovasi terhadap dapur dan kamar mandi, seperti membuat jendela pada dapur untuk
pertukaran udara sehingga sirkulasi udara dan asap dapur dapat teregulasi dengan baik
mengingat keluarga ini masih menggunakan tungku kayu bakar untuk melakukan
kegiatan memasak makanan maupun air. Begitu pula dengan kamar mandi yang pintunya
sudah tidak layak untuk menutup kamar mandi. Penerangan juga sebaiknya diberikan
daya yang lebih besar, agar saat menggunakan dapur atau kamar mandi pada malam hari,
terlihat lebih terang dan terhindar dari bahaya yang tidak kita inginkan seperti kesulitan
untuk melihat ataupun mengambil barang-barang yang berada pada dapur dan kamar
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah kelurga
Nengah Dame sebanyak 28 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN RM. Adapun kegiatan yang
dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
No Hari/tanggal Waktu Durasi Jenis Kegiatan
1 26 Juli 2016
17.00-20.00
WITA
3
Kunjungan ke Kelian Dinas Juuk Bali,
Survey untuk mencari Keluarga
Dampingan dan Konfirmasi mengenai KK
Dampingan.
2 27 Juli 2016
17.00-20.00
WITA
3 Meninjau kediaman keluarga dampingan
3 28 Juli 2016
17.00-20.00
WITA
3
Berkunjung dan pengenalan keluarga
dampingan dan menjelaskan tujuan
program
4 29 Juli 2016
17.00-20.00 3 Mengetahui profil keluarga
5 30 Juli 2016
17.00-20.00
WITA
3 Eksplorasi keadaan keluarga dari berbagai
aspek
6 31 Juli 2016
17.00-20.00
WITA
3 Identifikasi masalah keluarga di bidang
ekonomi
7 1 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Identifikasi masalah keluarga di bidang
penataan bangunan
8 2 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Kunjungan ke ladang dan membantu
9 3 Agustus 2016
17.00-20.00 3
Identifikasi masalah keluarga di bidang
kesehatan
10 4 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Diskusi mengenai masalah ekonomi yang
dihadapi
11 5 Agustus
2016
17.00-20.00 3
Penyampaian saran mengenai masalah
ekonomi yang dihadapi
12 6 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Diskusi mengenai masalah kesehatan yang
dihadapi
13 7 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Diskusi mengenai masalah kesehatan yang
dihadapi
14 8 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Diskusi mengenai masalah penataan
bangunan yang dihadapi
15 9 Agustus
2016
17.00-20.00 3
Diskusi mengenai masalah penataan
bangunan yang dihadapi
16 10 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Penyampaian saran mengenai masalah
penataan bangunan yang dihadapi
17 11 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Membantu KK dampingan bersih-bersih
18 12 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Menyampaikan penyuluhan mengenai
tekanan darah tinggi
19 13 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Menyampaikan penyuluhan tentang
20 14 Agustus 2016 17.00-20.00 WITA 3
Menyampaikan penyuluhan mengenai
gejala-gejala saat terjadi serangan tekanan
darah tinggi
21 15 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3 Menyampaikan pengelolaan untuk
mencegah terjadinya tekanan darah tinggi
22 16 Agustus
2016
17.00-20.00
WITA
3
Menyampaikan penyuluhan mengenai
komplikasi yang ditimbulkan pada tekanan
darah tinggi
23 17 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4
Diskusi mengenai penataan bangunan yang
lebih baik daripada yang telah ada
sekarang
24 18 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4
Berbincang-bincang dan membantu dalam
kegiatan sehari-hari keluarga Bapak
Nengah Dame
25 19 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4
Berbincang-bincang dan menyarankan
kepada keluarga Bapak Nengah Dame
untuk menanam berbagai tanaman di
halaman rumahnya
26 20 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4
Review dan evaluasi tentang segala hal
yang telah didiskusikan selama ini terkait
permasalah yang dihadapi
27 21 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4
Review dan evaluasi tentang segala hal
yang telah didiskusikan selama ini terkait
permasalah yang dihadapi
28 22 Agustus
2016
17.00-21.00
WITA
4 Perpisahan dengan KK dampingan serta
BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan 4.1.1. Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan Keluarga Dampingan ini termasuk ke dalam Jam
Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu
minimal 15 kali pertemuan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama
sebulan adalah sebanyak 28 kali sehingga total waktu pertemuan selama 90 jam.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan.
Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Susut, Kecamantan Susut Kaja, Kapubaten
Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak Nengah Dame di
Dusun Juuk Bali.
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN RM XIII Universitas Udayana di
Desa Susut. Kegiatan yang dilakukan melakukan survey terhadapan KK Dampingan dan
berkunjung ke rumah keluarga bapak Nengah Dame. Selama Kunjungan tersebut, dilakukan
obrolan – obrolan santai bersama anggota keluarga agar terciptanya suasana yang nyaman
bagi keluarga tersebut dalam menceritakan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga
tersebut dan menerima solusi solusi yang ditawarkan. Kunjungan yang dilakukan ke
keluarga dampingan sebanyak 18 kali selama sebulan, dimana rata – rata kunjungan dari 3 –
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak Nengah Dame yaitu:
1. Masalah Ekonomi atau Pendapatan
Masalah pendapatan yang kecil dan tanggungan yang banyak bisa diatasi dengan
membiasakan keluarga untuk membuat rencana keuangan yang sederhana setiap hari untuk
mengetahui arus kas pemasukan/pengeluaran. Dengan membuat rencana keuangan, maka
keluarga ini dapat menyusun alokasi dana dan dapat menentukan yang mana prioritas kebutuhan
dalam keluarganya sehingga dapat menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung sebagai
bekal untuk biaya yang sifatnya mendadak dan dalam bidang kesehatan. Selain itu budidaya
tanaman sayur sudah dilakukan dalam sekala kecil.
2. Masalah Kesehatan
Mengingat kondisi Ibu Ni Nengah Repon, sebaiknya factor pemicu timbulnya serangan
yang membuat tekanan darah tinggi harus dihindari. Selain itu, pengawasan terhadap pola
makan, aktifitas dan pengobatan untuk ibu Ni Nengah Repon harus diperhatikan. Ibu Ni Nengah
Repon harus rutin untuk berobat ke dokter untuk control pengobatannya agar terhindar dari
serangan yang timbul.
.
3. Masalah Penataan Bangunan
Masalah penataan bangunan di keluarga Pak Nengah Dame, dapur dan kamar mandi
dilakukan renovasi dengan memberi jendela untuk sirkulasi udara pada dapur. Pada kamar
mandi, pintu diperbaiki agar bisa ditutup dengan baik saat menggunakan kamar mandi, serta
penerangan agar diberikan daya yang lebih besar dari sebelumnya agar terlihat lebih terang saat
malam hari.
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang terdapat dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan
keluarga bapak Neengah Dame adalah alat transportasi yang dimiliki hanya berjumlah 1 buah
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN RM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada
masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung, terpadu, dan
terintegrasi. Salah satu program dalam KKN RM ini adalah program Keluarga Dampingan
yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang
penulis dampingi adalah keluarga Bapak Nengah Dame. Masalah yang terdapat dalam
keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah
ekonomi yang dialami beliau ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat
mencukupi kehidupan sehari-hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah
memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Juga
disarankan mengembangkan usaha ternak untuk menambah penghasilan. Masalah
kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah tekanan darah tinggi yang dimiliki Ibu
kandung bapak Nengah Dame, yaitu Ni Nengah Repon sehingga solusi yang dapat
diberikan adalah penjelasan mengenai tekanan darah tinggi, factor-faktor resiko, gejala
yang dialami, komplikasi dan pengobatannya. Masalah penataan bangunan yang dijumpai
pada keluarga ini adalah keadaan dapur yang kurang adanya ventilasi dan kamar mandi
yang pintunya tidak bisa untuk ditutup dengan baik. Penerangan yang ada di dapur dan
kamar mandi juga perlu untuk diperbaiki. Disamping itu, kurang dimanfaatkannya halaman
rumah, sehingga solusi yang dapat ditawarkan adalah penjelasan mengenai kegunaan
tanaman-tanaman yang dapat ditanam di areal halaman rumah serta saran untuk merenovasi
rumah jika ada dana.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang didampingi,
yaitu keluarga Bapak Nengah Dame, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan, antara
1. Keluarga Dampingan sebaiknya memiliki penghasilan tambahan yang dapat
menghasilkan uang. Sebagai contoh adalah disarankan untuk memerlukan hewan ternak
agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
2. Keluarga dampingan disarankan untuk mendahulukan prioritas kebutuhan keluarga
dengan membiasakan membuat rencana keuangan sederhana sehingga kelebihan uangnya
dapat ditabung yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan mendadak.
3. Dalam menyelesaikan masalah bidang kesehatan disarankan Ibu kandung bapak Nengah
Dame untuk selalu menjaga asupan makanan dan gaya hidupnya sehingga penyakit tidak