• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menuju Islam Kaffah. l NOMOR 1106 ltahun XXII l 8 HALAMAN. Serahkan Al-Qur an Brailee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Menuju Islam Kaffah. l NOMOR 1106 ltahun XXII l 8 HALAMAN. Serahkan Al-Qur an Brailee"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Imam Tgk. H. Munawir Darwis mUaZZIN H. Mu’thi Abdullah QarI T. Alamsyah

TATA LAKSANA JUM’AT

WAKTU DHUHUR 12.57 WIB

JuM’AT, 27 FEBRuARI 2015 M/8 JuMADIl AwAl 1436 H

l

NOMOR 1106 lTAHuN XXII l 8 HAlAMAN

Selengkapnya Baca Hlm

2

shubuh keliling dkma

hari\ tanggal : sabtu, 28 Februari 2015

Tempat

: masjid at Taqwa gp. lhong Raya

Penceramah : ir h. Faizal adriansyah, mm

saFaRi subuh bbC

hari\ tanggal : ahad, 1 maret 2015

Tempat

: lapangan Polda aceh Jeulingke

Penceramah : syech ali Jabeer

imam

: syech adiel al kabani

(imam masjidil haram)

suling Raudhah aRaFah

hari/ Tanggal : ahad, 1 maret 2015

Tempat

: halaman Polda banda aceh

mari shubuh berjamaah

Jika diketahui bah­ wa kedua (saksi itu) membuat dosa, maka dua orang yang lain di antara ahli waris yang berhak yang lebih dekat kepada orang yang mening­ gal (memajukan tuntutan) untuk

menggantikannya, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah: "Sesungguhnya persaksian kami la­ bih layak diterima daripada persak­ sian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas, sesungguhnya kami kalau demikian tentulah ter­

masuk orang yang menganiaya diri sendiri". (QS. Al-Maidah ayat 107)

Ayat ini melanjutkan pem­ bahasan tentang menyampaikan amanah wasiat pada orang yang

MENYAMPAIKAN WASIAT (2)

Tafsir

Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman

nBersambung ke...Hlm.7 nBersambung ke...Hlm.7

email: gema_btr@yahoo.co.id

website: http://www.gemabaiturrahman.com

Menuju Islam Kaffah

P

emerintah Kota Banda Aceh sudah mencanangkan Gampong Beurawe sebagai gampong syariat pada tahun 2012. Ditam­ bah dengan Gampong Lambaro Skep pada

tahun 2013 silam. Hingga saat ini banyak dijumpai kendala dalam pelaksan­ aan gampong bernuansa syariat itu.

Guru Besar UIN Ar­ Raniry Banda Aceh Prof. Yusni Sabi menegaskan

bahwa gampong syariat harus mengadopsi lima aspek yakni, peribadatan, pendidikan, kesejahter­ aan, silaturahmi, keseha­ tan, dan perekonomian. “Yang penting itu bukan nama (syariat). Sudahkah syariat itu diimplementa­ sikan atau tidak. Nama itu ada persoalannya dengan ria,”katanya. “Kalau kota sudah syariat buat apa kampung syariat. Emangnya kampung yang lain kampung maksiat,”tegasnya.

Ia menambahkan bahwa kelima aspek tersebut harus memi­ liki indikator. Indikator ini dibuat oleh warga

kampung sesuai dengan kondisi mereka. Mis­ alnya untuk bidang pen­ didikan, seluruh anak usia sekolah harus mengenyam pendidikan. Andai mereka tidak memiliki biaya, maka menjadi kewajiban kampung untuk menang­ gungnya.

Selanjutnya, periba­ datan, kampung yang bernuansa syariat harus memiliki sarana ibadah yang mencukupi serta bersih. Kalau di bidang kesejahteraan, pihak kampung harus membantu warganya yang miskin. Kaum miskin diberikan

Rutin Setiap Malam Selasa

Shalat Isya Berjamaah

di Masjid Raya Baiturrahman

(Imam Rawatib Masjid Raya Baiturrahman)

ZikiR CinTa ilahi

di masjid Raya baiturrahman

ustadz Jamhuri Ramly,

gampong syariat

butuh hukum konkret

Gema/Na rIya IsoN

Serahkan Al-Qur’an Brailee

syekh ali Jaberdan dan syekh adel alkalbani, Imam masjidil Haram menyerahkan al-Qur’an Brailee secara simbolis kepada 20 tunanetra yang disaksikan Illiza sa’aduddin Djamal, Walikota Banda aceh pada acara maulid akbar yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banda aceh, Kamis (26/2) di halaman kantor setempat.

(2)

2

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

Pembina : Prof.Dr. Tgk. H. azman Ismail, ma Drs. H. Hamdan syamsuddin Ir. H. Basri a. Bakar, m.si

Dewan Redaksi : Drs. Hm. Jakfar Puteh ma Drs. Tgk. H. ridwan Johan

Dr. Hasanuddin yusuf adan, mCL,ma H. m. Nasir Zalba, se

H. Juniazi yahya, s.ag, m.Pd

Pemimpin umum : Drs. Tgk. H. ameer Hamzah Pemimpin Redaksi : Drs. sayed muhammad Husen Sekretaris Redaksi : m. Nur ar

Redaktur : marwidin mustafa : Na. riya Ison

wartawan : riza rahmi Darlis azis Indra Karyadi ridha yunawardi Zakaria Ilyas, sPdI

Admin web : Nurjannah Usman

lay Out : m. yusuf Dinisam

Iklan/Promosi : muhammad Nur

Sirkulasi : Heri saputra, anwar ridha muhammad Nazar, rahmadanny

Penerbit : masjid raya Baiturrahman Rekening : Bank aceh 010.01.99.640025-2

Pencetak : PT. Aceh Media Grafika, B.Aceh (Isi di luar tanggungjawab percetakan).

Izin Terbit : sK menpen rI Nomor 2184/ sK/Dirjen PPG/sTT/1996,

tanggal 26 Pebruari 1996.

Tabloid gema baiturrahman

Terbit sejak 3 Sept 1993

Tgk. Bileue

S h a f f

Protes terhadap Pm australia semakin gencar a patut diingat hubungan baik internasional Koreksi aPBa belum selesai

a patut diingat penderitaan rakyat

Syaikh Ali Jaber, demikian

sapaan akrab Syaikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, lahir di kota Madinah Al­Munawarah pada tanggal 3 Shafar 1396 H, bertepatan dengan tanggal 3 Fe­ buari 1976 M. Ia menjalani pen­ didikan, baik formal maupun informal, di Madinah.

Tahun 1410 H/1989 M, ia tamat ibti daiyah, tahun 1413 H/1992 M tamat tsa nawiyah, tahun 1416 H/1995 M tamat aliyah. Tahun 1417 H/1997 M hingga saat ini ia mulazamah (melazimi) pela jaran­pelajaran Al­Qur’an di Masjid Nabawi, Madinah.

Sedari kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al­Qur’an. Ayahandanyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk be­ lajar Al­Qur’an, karena dalam Al­Qur’an terdapat semua ilmu Allah SWT. Dalam mendidik agama, khusus nya Al­Qur’an dan shalat, ayahnya sa ngat keras, bahkan tidak segan­segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat. Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang mem­ bolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksan­ akan shalat fardhu. Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas ber­ saudara, Ali Jaber dituntut untuk

mene ruskan perjuangan ayahn­ ya dalam syiar Islam. Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama­kelamaan ia menyadari itu sebagai ke butuhannya sendiri. Tidak mengheran kan, di usianya yang masih terbilang be lia, seb­ elas tahun, ia telah hafal 30 juz Al­Qur’an.

Sejak itu pula Syaikh Ali memulai ber dakwah menga­ jarkan ayat­ayat Allah SWT di masjid tersebut, kemudian be­ lanjut ke masjid lainnya. Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Al-Qur’an di Mas­ jid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.

Tahun 2008, ia melebarkan sayap dakwahnya hingga ke In­ donesia. Kebetulan ia menikahi seorang gadis shalihah asli Lom­ bok, Indonesia, bernama Umi Nadia, yang lama tinggal di Ma­ dinah. Pada tahun yang sama, ia melaksanakan shalat Maghrib di masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat. Selepas shalat ada salah seorang pengurus masjid me­ mintanya untuk menjadi imam shalat Tarawih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan.

Sejak itulah ia terus menda­ pat kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Demi menunjang komunikas­ inya dalam berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia.

Muslimedianews.com

Assalamu‘alaikum

Ada pertanyaan menarik ketika awal formalisasi pelaksanaan syariat Islam di Aceh: dari mana kita memu­ lainya? Salah satu jawabannya: kita mulai dari gampong, basis masyarakat paling bawah di Aceh. Gampong yang memiliki warga dan kepemimpinan dapat mengatur dirin­ ya, sehingga syariah lebih mudah diterapkan pada tingkat bawah. Implementasi syariah mudah direncanakan, dilak­ sanakan dan mudah dalam pengawasan. Maka selanjutnya lahirlah konsep perkampungan syariah yang digagas Di­ nas Syariat Islam.

Pelaksanaan syariat Islam pada tingkat gampong, di­ harapkan bisa dilaksanakan lebih lues, tanpa harus men­ unggu proses birokrasi yang ribet, tak harus menunggu ketersediaan anggaran dan membentuk panitia pelaksana. Hal ini didasari dari pengalaman, bahwa dalam iklim politik yang tak bersahabat terhadap Islam pun, masyarakat gam­ pong dapat mengamalkan ajaran Islam. Sebelum pelaksan­ aan syariat Islam dipundakkan kepada negara dengan UU dan qanun, Islam telah diamalkan muslimin Aceh.

Karena itu, pemerintah gampong dan warganya harus melahirkan model­model pengamalan ajaran Islam dalam semua aspek, misalnya bidang ibadah, pendidikan, ekono­ mi, pemerintahan dan penguatan lembaga­lembaga keisla­ man. Pemerintah gampong memperkuat fungsi pengawasan syariah dengan mengaktifkan wilayatul hisbah gampong, mendorong partisipasi dakwah masyarakat dan menjadikan masjid sebagai pusat pengendalian syariat Islam.

Semua permasalah syariat tentu tak dapat diselesaikan pada tingkat gampong, apalagi terkait dengan penegakan hukum jinayah, hukum keluarga dan muamalah. Tetap penting peran dan tanggungjawab negara. Dalam hal ini, fungsi Dinas Syariat, Majelis Ulama, Satpol PP dan WH, Badan Dayah, Baitul Mal, Kemenag, Mahkamah Syar’iyah dan institusi syariah lainnya seharusnya terintegrasi dengan program dan kegiatan syariat pada tingkat gampong.

Kita melihat, gampong syariah perannya lebih pada aspek penyadaran masyarakat supaya menjadi muslim yang baik, taqwa dan bahagia. Semua warga gampong menjadi muslim yang taat dan terhindar maksiat. Lebih jauh gampong bisa saja berproses ibarat “miniatur negara muslim”, yang mencerminkan karakteristik baldah thaiyy­ ibah warabbun ghafur (negeri yang baik dan dalam ampu­ nan Allah SWT).

Dengan gampong model syariah, kita harapkan menginsiprasi gampong­gampong lain dalam menata pemerintahan gampong dan terwujudnya warga islami. Selanjutnya gampong syariah ini akan memberi warna terhadap syariat Islam dalam semua aspek dan tingkatan.

nSayed Muhammad Husen

Gampong Syariah

Sumber Inspirasi

mengenal lebih dekat

syekh ali Jaber

redaksi menerima sumbangan tulisan/naskah yang sesuai dengan misi Gema Baiturrahman, panjang max 500 kata, diketik satu spasi.

Haba lon peu phon deungon bismillah Panton meukisah saleum bak punca Keu tanda hormat umi ngon ayah Jaroe dua blah ateuh jeumala

Bapak pemimpin nyang leupah gagah Geu sok kupiyah bintang meubanja Beuna neu ingat keu rakyat sosah Dum apoh apah sideh lam desa Ladum ceu matok ladum theun geutah Ngon bajee beukah geujak keurija Sabee tiep uroe geu jak tueng upah Na nyang ceumeucah lam uteun raya Mita raseuki kadang musibah Bak kayee reubah lam uteun raya Mungkin ka takdir ka nibak Allah Meunan keuh kisah rakyat jeulata Pemimpin nanggroe bek le meu ulah Jaga maruwah bak peugah haba Ta teupeu malee meunyoe na salah Neu lakee meuah teulanjo haba Peulom ta kalon rakyat nyang sosah Bek le meu kilah meu tipe daya Ta peudong hukom beuna ngon salah Bek dudoe teulah yoh akhe masa Yoh mantong watee geu brie le Allah Ingat amanah pemimpin bangsa Bakti keu nanggroe lagee kheun Allah Yoh goh meupisah jiwa ngon raga Ie mata seudeh bek keuh le tumpah Bek le ro darah di Nusantara Bek le korupsi meu bagi jatah Taubat bak Allah beu ampon desya Bapak Jokowi bacut lon peugah Gata bek goyah memimpin bangsa Indonesia negara luwah

Pikee beu bagah ngon bijaksana Kasep di sinoe haba meukisah Pesan amanah pemimpin bangsa Jak ta meudo’a ka nibak Allah Nanggroe meutuwah rakyat seujahtra

Aceh Jaya, 18 Februari 2015

Muhammad Safdy

Pemimpin Bangsa

(3)

3

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan ( kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah. (Q. S. Al- Ahzab : 21 )

3

Gema JuMAT, 27 Februari 2015

“…dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah.” (Q.S. 40: 78)

INsya aLLaH mUsLImaT mPU KemBaLI meNyeLeNGGaraKaN maNasIK HaJI BaGI CaLoN JamaaH HaJI TaHUN 2015.

seTIaP HarI

SABTu DAN MINGGu

(12 X PerTemUaN)

mULaI TaNGGaL 25 aPrIL s/D 31 meI 2015, DI masJID raya BaITUrraHmaN.

M A

M A

M A

M A

M ANASIK HAJI

NASIK HAJI

NASIK HAJI

NASIK HAJI

NASIK HAJI

M U

M U

M U

M U

M USLIM

SLIM

SLIM

SLIM

SLIMAT MPU

AT MPU

AT MPU

AT MPU

AT MPU

(Di Masjid Raya Baiturrahman)

TEMPAT PENDAFTARAN :

1. sekretariat mPU aceh Jln. soekarno Hatta, Lampeuneurut, aceh Besar. Telp. (0651) 44394

2. sekretariat masjid raya Baiturrahman

KONTAK PERSON(Hp):

1. Ibu Tasnim Idris ( 0813 6245 1699)

2. Junaidi S.Sos ( 0812 6918 868)

3. M Nur AR (0852 6006 3750)

4. Cut Mahyudar ( 0812 6953 1775) FASIlITAS

D snack setiap pertemuan D Buku saku & CD Haji D sertifikat Peserta

TENAGA PENGAJAR

1. Drs. Tgk. H. Ghazali Mohd. Syam 2. Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA 3. Tgk. H. Faisal Ali

4. Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA 5. Prof. Dr. H. Alyasa’ Abu Bakar, MA 6. Tgk. H. Masrul Aidi, Lc

7. Drs. Tgk. Muharrir Asy’ari, Lc, M.Ag 8. Dr. Tgk. Syukri Yusuf, Lc. MA 9. Dr. H. Fauzi Yusuf, SP.PD 10. Drs. H. Amiruddin Husein, M.Ag 11. Tgk. H. Abdul Muthalib 12. Drs. Tgk. H. Ridwan Johan 13. Tgk. H. Tamlicha Hasan, Lc 14. Dra. Hj. Adiwarni Husin

UND

UND

UND

UND

UNDANG

ANG

ANG

ANGAN MA

ANG

AN MA

AN MA

AN MAULID HIKMAD

AN MA

ULID HIKMAD

ULID HIKMAD

ULID HIKMAD

ULID HIKMAD

assalamualaikum Wr.Wb

HImPUNaN KeLUarGa Besar masyaraKaT meUreUDU DaN meUraH DUa (HIKMAD)

meNGUNDaNG seLUrUH masyaraKaT meUreUDU DaN meUraH DUa yaNG aDa

DI BaNDa aCeH DaN aCeH seKITarNya UNTUK DaPaT meNGHaDIrI PerINGaTaN maULID

NaBI Besar mUHammaD saW DaN PeLaNTIKaN PeNGUrUs asmaDa, IPemaDU, FosmaDa

yaNG INsya aLLaH aKaN DILaKsaNaKaN PaDa HarI MINGGu, 01 MARET 2015

DI asrama maHasIsWa, JLN. LaNGGar No.5 KP. aTeUK PaHLaWaN BaNDa aCeH.

PeNCeramaH,

TGK. ABDul AZIZ BEN TAM.

KePaDa yaNG BeLUm meNDaPaT UNDaNGaN

PEMBERITAHuAN INI MERuPAKAN uNDANGAN RESMI.

Ttd EDY MIRZA Ketua mengetahui Pengurus HIKmaD Ttd

IR.TGK.H. MuHAMMAD ISA Ketua Ttd FACHRul RAZI sekretaris Wassalam PaNITIa PeLaKsaNa

DemIKIaN, aTas KeHaDIraN DaN

PerHaTIaNNya KamI UCaPKaN

TerIma KasIH.

alkisah pada suatu hari ada pemandangan yang tidak biasa terjadi di lorong sebuah gampong. sekelompok remaja usia maha-siswa bermain bulu tanggkis di lorong den-gan memakai celana pendek. Ternyata setelah cek dan ricek mareka adalah pen-duduk baru yang belum tahu kebiasaan warga. setelah dikasih pemahaman baru mengerti dan tidak mengulangi lagi.

GAMpONG yang terletak disalah satu kecama­

tan kawasan Banda Aceh ada aturan yang tertulis bahwa bagi penduduk yang menetap atau yang memasuki gampong tersebut tidak dibenarkan bagi kaum perempuan membuka aurat atau memakai pakaian ketat dan kaum Adam pakai celana pendek berkeliaran di lorong­lorong gampong tersebut. Aturan untuk tidak membuka aurat bagi penduduknya seakan sudah menjadi aturan tak tertulis untuk dilak­ sanakan. Setiap warga sudah sudah terbiasa dan sudah saling menjaga, sehingga apabila ada yang lupa akan saling mengingatkan. Hal ini menjadi keharmonisan tersendiri sesama warga dalam menjalin silaturrahim.

Aturan tertulis yang dilaksanakan digam­ pong tersebut bisa dicontoh oleh gampong­ gampong yang lain untuk diterapkan. Ketika dalam suatu gampong aturan Allah yang ditegakkan maka Allah akan melimpahkan banyak rahmat dan kebaikan pada penduduk gampong tersebut. Untuk memulai menerapkan aturan yang baru pastinya banyak tantangan yang harus dihadapi. Apalagi kebiasaan tertentu dalam masyarakat sudah dilakukan sejak dari indatu, kalau dirubah secara spontan akan banyak menghadapi tantangan. Seperti melarang kaum perempuan berkeliaran dalam gampong tanpa menutup aurat. Pro kontra pasti

Gampong Syari’ah

ada. Kalau perempuan keluar rumah ketempat resmi semisal ke kantor atau lembaga pendidikan sudah menjadi pemandangan lazim semuanya memakai jilbab, bahkan aneh kalau ada yang tidak berjilbab.

Memulai hal baru agar tidak terjadi pendebatan, hendaklah memulai dari diri sendiri secara sadar kemudian membiasakan orang terdekat dalam keluarga yaitu istri dan anak. Allah berfirman: “ Hai

orang-orang yang beriman, peli-haralah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurha-kai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At­Tahriim:6)

Ketika aturan Islam sudah diterapkan dan dibiasakan dalam kelurga, tentunya setiap pribadi akan terbiasa dengan aturan tersebut kemanapun kaki melangkah. Kemudi­ an anggota keluarga yang sudah terbiasa dengan aturan syar’i berbaur dalam masyarakat secara pelan akan mengajak anggota masyarakat lainnnya melakukan hal sama dan lama kelamaan kebiasan yang baik akan terus menyebar dan menjadi kebiasaan dalam setiap anggota masyarakat.

Aceh mendapat julukan serambi Makkah dan mendapat keistime­ waan di bidang syari’ah dari pemerintah pusat harusnya menjadi penyemangat untuk lebih giat lagi dalam menegakkan aturan Islam untuk kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat di bumi tercinta ini. Ketika aturan Islam yang dijalankan dengan sungguh­ sungguh, Allah akan memberikan kemudahan dan kelebihan nikmat kepada penduduk gampong tersebut. Gampong dalam keadaan tentram dengan limpahan rizki yang berlebihan. Maha suci Allah dengan segala rahmad­Nya. oleh:

Fauziah usman: Guru maN model Banda aceh

FoTo/aIyUB syaH

Jembatan Lamnyong yang kian Butuh Pelebaran. sebab ruas jembatan ini sangat membludak dan sangat padat lalu-linta kendaraan pada pagi pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB, saat para mahasiswa Universitas syiah Kuala dan UIN ar-raniry beserta para civitas akademika Kampus Darussalam menuju dan pulang kampus.

(4)

4

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

T

inggal di sebuah pemukiman yang nyaman dan kental dengan nilai­nilai Islam tentu merupakan harapan setiap kaum Mu’minin. Sehingga kaum Muslimin bisa membangun dan mengembangkan po­ tensi yang dimiliki dan kelak dapat mewu­ judkan sebuah peradaban Qurani.

Bicara tentang wilayah atau tempat, se­ benarnya setiap tempat bisa dijadikan seba­ gai tempat tumbuh kembangnya kampung syariah. Mengingat Rasulullah Saw dahulu membangun Yatsrib menjadi Madinah, tel­ ah ada terlebih dahulu kelompok­kelompok masyarakat yang telah menetap terlebih dahulu di Yastrib dengan pola sosial ke­ masyarakatannya masing­masing. Seperti orang­orang Yahudi serta suku­suku besar yang memegang kendali politik seperti Auz dan Khazraj. Yang menjadi point terpenting dari realita ini adalah sejauh mana tercapai komitmen untuk bersatu­padu hidup dalam naungan nilai­nilai Islam, lengkap dengan tuntunan syariahnya.

Ilmu dan Jihad

Guna mencapai komitmen inilah, peran dai dan alim ulama sangat menentukan. Tidak hanya menyampaikan tentang nilai­ nilai Islam pada ranah normatif saja, akan tetapi juga pada tataran aplikatif dan ben­ efit dari penerapan syarian Islam itu sendiri.

Pengetahuan, semangat, dan praktek yang disampaikan pada lapisan masyarakat inilah yang menjadi modal terkuat keberpihakan setiap elemen masyarakat untuk bersatu­ padu menjadikan Islam sebagai satu­satun­ ya way of live.

Bila komitmen ini sudah tercapai, maka langkah selanjutnya untuk memban­ gun kampung syariah adalah mewujud­ kan keamanan dan kebebasan bagi setiap warganya. Keamanan adalah modal pent­ ing bagi setiap warga untuk menjalankan aktivitas . Oleh karena itu, bila ada unsur lain seperti pemeluk agama lain di tempat yang ditetapkan sebagai kampung syariah, maka harus ada perjanjian­perjanjian yang disepakati mengenai masalah­masalah keamanan. Hal ini penting untuk memini­ malisir potensi konflik. Langkah menjamin keamanan ini adalah yang termasuk lang­ kah­langkah awal Rasulullah Saw mem­ bangun Madinah.

Sementara untuk kebebasan, menukil dari pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Mantan Menteri Agama, Surya Dhar­ ma Ali, masyarakat yang tinggal di sebuah kampung syariah haruslah bebas dari keku­ furan, kemiskinan, kebodohan, dan konflik.

Kekufuran adalah tertutupnya mata hati seseorang dari kebenaran yang ada dalam

perintah Allah dan Rasul­Nya. Setiap warga harus dibebaskan dari kekufuran ini dengan cahaya ilmu dan jihad. Sekali lagi, keg­ igihan seorang ulama dalam memberantas tumbuh kembangnya kekufuran dalam kehidupan bermasyarakat memegang per­ anan penting. Disamping cahaya ilmu dan kesungguh­sungguhan alim ulama, pember­ antasan kekufuran ini juga wajib hukumnya dilakukan oleh setiap individu. Karena, ke­ wajiban berdakwah dan menyampaikan ke­ benaran terletak di pundak setiap Muslim. QS. 2: 159­160.

Pemberantasan kekufuran ini harus dim­ ulai dari program “melek” Al­Quran. Tak hanya sebatas mampu membaca Al­Quran tetapi melek Al­Quran juga berarti melek terhadap hukum­hukum yang ada dalam Al­Quran. Sehingga perintah, ancaman, dan kabar gembira yang ada di dalam Al­Quran bisa benar­benar diresapi dan dipatuhi oleh orang­orang yang beriman dan teraplikasi dalam kehidupan sehari­hari.

Dari pengetahuan yang mendalam akan nilai­nilai yang terkandung dalam Al­ Quran, setiap warga dapat dibimbing untuk membebaskan diri dari kemiskinan, kebo­ dohan, dan konflik.

Ekonomi Mandiri

Problem kemiskinan yang ada sekarang,

timbul dari ketimpangan kesempatan dalam mengembangkan sumber daya ekonomi akibat praktik­praktik menyimpang dalam pengelolaan perekonomian. Riba, curang, korupsidan menimbun kekayaan pribadi adalah penyakit yang timbul dari kekufuran beragama.

Disamping itu ketidaktahuan atau ke­ bodohan dalam memanaj aset dan potensi umat menjadi salah satu ganjalan besar un­ tuk memajukan kesejahteraan masyarakat saat ini. Karena itu, dibutuhkan kemauan mandiri dari masyarakat untuk memaksi­ malkan potensi yang dimiliki untuk meng­ gerakkan roda perekonomian bersama. Unit­unit usaha berbasis rumah tangga harus digiatkan, sehingga masyarakat tak perlu bergantung pada usaha­usaha manu­ faktur bermodal raksasa. Berbasis modal mandiri, masyarakat diharapkan dapat me­ manfaatkan sebesar­besarnya sumber daya alam yang ada sekaligus menjaga kelestari­ annya. Kontribusi dari Pemerintah Daerah juga bisa disinergikan, terutama pada sektor permodalan dan pemasaran.

Dengan skill dan kemampuan ekonomi yang mencukupi, diharapkan warga kam­ pung syariah bisa berdikari dan mem­ berikan kontribusi untuk pembangunan lingkungan dan bangsa. Sikap mau me­

nebar kemanfaatan untuk kepentingan bersama inilah yang nantinya bisa dihara­ pkan untuk meminimalisir konflik; disamping komit­ men dan aturan yang telah disepakati bersama.

Bila semua tahap ini telah terpenuhi, maka di­ harapkan, ketentraman dan kesejahteraan tidak hanya dirasakan oleh seluruh war­ ga kampung syariah semata. Namun, fungsi kehadiran seorang Mu’min sebagai rahmatan lil ‘alamiin akan terwujud nyata.

nIbnu Syafaat

Apa perbedaan yang sudah terlihat di gampong Beurawe sesu-dah ditetapkan sebagai gampoeng syari’at oleh Pemko Banda Aceh ?

Banyak perbedaannya, misalnya masjid kita jamaahnya mulai terlihat peningkatan, kemudian pengajian aktif di balai­balai pengajian, begitu juga dengan pengajian dirumah dan kegiatan islami lainnya juga ban­ yak. Dan jamaah masjid juga ada program kunjung warga sakit setiap malam Rabu nya, ini program baru kita dalam rangka jalin memperkuat silaturrahmi masyarakat disini. Se­ lain itu setiap bulan puasa Rama­ dhan di Masjid kita dari dulu aktif menyelenggarakan i’tikaf

Apa harapan masya rakat sete-lah pemko menetapkan Beurawe sebagai gampong syari’at?

Harapan kita agar kedepannya lebih baik. Karena kalau syari’at

ini sebelum ditetapkan sebagai gampong syari’at kita juga sudah syari’at, tapi kita harap lebih baik lagi. Tapi kita berharap agar ada bantuan program dari dinas syariat Islam itu sendiri, karena kalau kami jalankan sendiri ya begini­begini aja, tapi kalau ada program dari di­ nas maka kami siap untuk jalankan.

Bagaimana perhatian dari pemerintah kepada gampoeng syari’at selama ini?

Kalau perhatian khusus nggak ada sih, paling yang ada seperti adaya muhtasib gampoeng, brigade masjid dan Pertukaran infomasi dengan gampong syariat lainnya yaitu Lambaro Skep.

Kemudian apa hasil pertemuan gampong syariat dengan dinas syariat Islam yang dimediasi komi-si D DPRK Banda Aceh Jum’at

pekan lalu?

Pada pertemuan itu ka mi me­ minta agar adanya SK gampong syariat, ada aturan hukum ataupun regulasi untuk memperkuat gam­ poeng syariat, karena hingga hari ini belum ada aturan apa saja yang menjadi kewajiban­kewajiban gampong syariat ataupun larangn­ larangannya. Tapi katanya DPRK khususnya komisi D akan mengu­ payakan kepada Pemko agar ini terealisasi

Namun kalau untuk reusam gampong kami sudah buat, tapi kita belum tau apakah ini sudah sesuai syariat, karena seharusn­ ya sebagaimana harapan tuha peut gampong juga reusam harus syariat.

Makanya kami berha rap dari dinas syariat atau pemko ada aturan hukumnya sebagai payung hukum gampong syariat.nAbi Qanita

ir. muzakir Razali, keuchik gampong beurawe

Ada Bantuan Program

dari Dinas Syariat

(5)

Gema/Na rIya IsoN

Tunanetra Bersama walikota

Walikota Banda aceh, Illiza sa’aduddin Djamal foto bersama 20 tunanetra seusai menyerahkan Qur’an Brailee dari syekh adel al-kalbani, Imam masjidil Haram dan syekh ali Jaberdan pada acara maulid akbar yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banda aceh, Kamis (26/2) di halaman kantor setempat.

5

Gema JUMAT, 20 Februari 2015

LAMCOT

HIJAU

LESTARI

Spesifikasi TYPE 57:

Q

2 Kamar Tidur

Q

1 Kamar Mandi

Q

Lantai Keramik

Q

Atap Genteng

Q

Dapur

Q

Plafon Gypsum

Spesifikasi TYPE 70:

Q

3 Kamar Tidur

Q

Lantai Keramik

Q

Atap Genteng

Q

Dapur

Q

Plafon Gypsum

Hubungi:

Denah Lamcot Lestari

Jln. mr. mohd. Hasan

Mesjid Ath-Thaahirah Dayah Thalibul Huda

Rumah Yang Dituju

Jln. Ir. mohd. Tahir

dan Dapatkan

Harga Spesial

jika Pesan

Miliki Se

gera!!!

Cast & C

redit

Bpk. Amat: Hp. 0812 697 7044

Contact Person:

Bpk. Lukman Hakim

Hp. 0813 6061 1145

Jln. Tgk. Chik Ditiro No. 148 - 150

Fikrah:

oleh:

H. Basri A. Bakar

Perangkap

Syaitan

“Sesungguhnya hal tersebut tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti dengan kawan-kawannya,karena itu janganlah kamu takut kepa-da mereka tetap takulah ke-pada-KU, jika kamu benar-benar orang-orang beri-man.” (QS. Ali Imran: 175).

MENuRuT sebagian ulama, syaitan berasal dari

kata syathana; maknanya adalah ba’uda, yakni jauh. maksudnya, syaitan adalah sosok yang jauh dari segala kebajikan. setan juga berarti sosok yang jauh dan berpaling dari kebenaran. Karena itu, siapa saja yang berpaling dan menen-tang (kebenaran), baik dari golongan jin ataupun manusia, adalah syaitan (Qurthubi, I/90, al-alusi, I/166).

allah sWT telah memperingatkan bahwa syaitan adalah musuh yang nyata (‘aduwwun mubin) bagi manusia (Qs. al-Baqarah: 168). Karena itu, allah sWT pun telah memperingatkan agar manusia benar-benar memperlakukan syaitan sebagai musuh (Qs Fathir: 6). Di dalam bukunya yang amat terkenal, Talbis Iblis (Tipudaya Iblis), Ibn al-Jauzi secara panjang lebar mengungkapkan bagaimana sepak terjang syaitan dalam memper-daya manusia, termasuk di dalamnya para ahli ibadah, pembaca al-Quran, ahli hadis, ulama fikih, juga para pengemban dakwah.

Dalam aksinya, boleh jadi syaitan mungkin tidak menghalang-halangi manusia dari ibadah kepada allah sWT dan amalan yang baik, tetapi ia menyimpangkan niat manusia beribadah atau be-ramal baik bukan karena allah sWT. Boleh jadi pula syaitan menjadikan manusia ikhlas beramal karena allah sWT, tetapi syaitan berupaya agar manusia beramal tidak sesuai dengan tuntunan rasul-Nya. syaitan menggiring manusia agar mengelu-elukan bid’ah dan meninggalkan sunnah. oleh karena itu sebagai orang yang beriman, kita harus menjaga diri dari perangkap syaitan yang tak pernah menyerah untuk menggoda manu-sia agar terjerumus kepada kemakmanu-siatan dan murka allah. Kita berlindung kepada allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

Ada Apa dengan

Gampong Syariat?

ApA yang terpikir menden­

gar Gampong Syariat? Tentu saja ini menjadi daya tarik wisata dari luar Ban­ da Aceh. jika kita menden­ gar desa wisata, maka kita akan menemukan obyek wisata yang mayoritas di­ lakukan oleh warga desa tersebut. sebaliknya, ketika mendengar Gampong Syar­ iat, apa yang membedakan dengan gampong di tempat lain?

Sejak 2012, Pemerintah Kota Banda Aceh sudah mencanangkan Gampong Beurawe sebagai Gampong Syariat dengan pemasan­ gan plang nama “Gampong Beurawe Gampong Syari­ at” di halaman Masjid Al­ Furqan Gampong Beurawe, Kec.Kuta Alam, Kota Ban­ da Aceh. setahun kemudian, Pemko Banda Aceh me­ nambah pilot project Gam­ pong Syariat di Gampong Lambaro Skep. Pelaksan­ aan program dan kegiatan menggunakan alokasi Dana Otsus yang dikelola oleh Dinas Syari’at Islam Pro­ pinsi Aceh. kita patuh ber­ syukur dengan dicanangkan dua gampong itu sebagai uji coba pelaksanaan syariat is­ lam.

Tetap menjadi pertan­ yaan, apa perbedaan Gam­ pong Syariat dengan yang tidak dicanangkan Gam­ pong Syariat islam. ka­ rena itu kriteria Gampong Syariat mesti disebutkan agar warga paham dan bisa melaksanakannya.

Kita mengerti, Gampong Syariat adalah tekad untuk mewujudkan masyarakat yang madani. Jika krite­ ria Gampong Syariat da­ pat diterapkan, ini men­ jadi wilayah tujuan wisata, peneliti dan sebagainya. Dari dua gampong terse­ but, warga dari desa lain dapat mencontoh hal­hal yang bisa diterapkan di tempatnya. Kehadiran Gampong Syariat bukan sekedar papan nama atau gapura dengan menerima dana dari Pemko Banda Aceh setiap tahun. Untuk apa saja dana itu dipakai adalah bagian dari penera­ pan Syariat Islam.

Setelah dua tahun leb­ ih pelaksanaan Gampong Syariat, kita Pemko Banda Aceh layak menyelengga­ rakan evaluasi terhadap ke­ berhasilan dan kelemahan penerapan Gampong Syar­ iat. Kita sepakat, Gampong Syariat bisa menjadi cikal bakal untuk dilaksanakan di gampong­gampong lain. kita perlu menyusun qanun atau reusam gampong yang salah satu fungsinya dapat menyelesaikan persoalan selesai di tingkat gampong tanpa perlu membawa kasus ke tingkat yang lebih tinggi. Melalui Rancangan Qanun tentang Pemerintahan Gam­ pong akan memperkuat Gampong Syariat sudah mempunya aspek kekuatan hukum.

Penetapan Gampong Syariat sebagai uji coba

pelaksanaan syariat islam mesti dilakukan secara bertahap dan dikomuni­ kasi kepada warga. apa saja yang membedakan aktivitas warga di meu­ nasah atau masjid di dua gampong yang sudah mendapat gelar Gampong Syariat. Dengan demikian, turis atau pendatang lain yang ingin perilaku warga berdasarkan syariat islam bisa berkunjung ke dua gampong tersebut.

Membangun kota Syar­ iat Islam dimulai dari se­ tiap rumah tangga sehingga gampong sebagai miniatur administrasi sebuah negara bisa berlangsung baik. Ke­ berhasilan pelaksanaan Gampong Syariat dari gam­ pong ke gampong menjalar ke kecamatan, kabupaten dan seterusnya. Dua tahun lebih pelaksanaan Syariat Islam belum sempurna. Langkah awal ini patut di­ berikan apresiasi sambil melakukan perbaikan­per­ baikan untuk kebaikan pada masa kini dan mendatang. Kritik yang dialamatkan kepada pelaksanaan Syariat Islam adalah tanda cinta pada syariat.

Pada akhirnya, pelak­ sanaan Syariat Islam adalah memberikan pelayanan dari pemerintah atau birokrat kepada jamaah/umat Islam seperti lancarnya air pam, listrik menyala, lampu jalan menerangi pada malam hari dan sebagainya.

(6)

6

6

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

Gema JuMAT, 27 Februari 2015

Sejahtera Gallery

MENJUAL

Secara grosir dan

Secara grosir dan

Secara grosir dan

Secara grosir dan

Secara grosir dan

Eceran A

Eceran A

Eceran A

Eceran A

Eceran ATK,

TK,

TK,

TK,

TK,

Fancy, Stationery,

Fancy, Stationery,

Fancy, Stationery,

Fancy, Stationery,

Fancy, Stationery,

Office Equipment

Office Equipment

Office Equipment

Office Equipment

Office Equipment

sg

sg

sg

sg

sg

Jl. Malaya No. 1 (Samping Hotel Aceh Barat) Telp. 0651-31566, Fax. 0651-637566

KERJA SAMA :

Radio Baiturrahman dengan Tabloid Gema Baiturrahman

PERBINCANGAN

Jumat Pagi

Membahas

topik-topik aktual

dalam sepekan dilihat dari

perspektif Syariat Islam.

HOST:

Sayed Muhammad Husen

SETIAP JUM’AT

08.00 - 08.35 WIB

FM

98,5

RADIO

Baiturrahman

Rumah Makan

RASA BARU

UTAMA

Jln. T. Cut Ali No. 42

Jln. T. Cut Ali No. 42

Jln. T. Cut Ali No. 42

Jln. T. Cut Ali No. 42

Jln. T. Cut Ali No. 42

(Belakang Masjid

Raya Baiturrahman)

Banda Aceh

Kepuasan ANDA

Kebanggaan KAMI

WARKOP

Jln. T. Cut Ali No. 48

Jln. T. Cut Ali No. 48

Jln. T. Cut Ali No. 48

Jln. T. Cut Ali No. 48

Jln. T. Cut Ali No. 48

(Belakang Masjid

Raya Baiturrahman)

Banda Aceh

Hp. 081361214965 08236289101 Menyediakan

Kopi, Kopi Susu Teh Panas / Dingin Susu Soda

Telur Kocok & (1/2) Matang) Dan Berbagai

Makanan Lainnya

BERUKHUWAH

& RAMAH

Buka Mulai SUBUH Hingga Pukul 24.00 Wib

BERLIAN

Hp. 085270555569

Kota Baru

TAYLOR

Simpang Lueng Bata

Banda Aceh

Menerima

Jahitan Pakaian

Pria & Wanita

BORONGAN PAKAIAN

SERAGAM, KANTOR,

SEKOLAH, PRIBADI,

Dll

Rapi, Proses Cepat &

TERPERCAYA

MAHDI PRATAMA

PIMPINAN

Jl

Jl

Jl

Jl

Jl...TTTTT... Imum Lueng

Imum Lueng

Imum Lueng

Imum Lueng

Imum Lueng

Bata No.

Bata No.

Bata No.

Bata No.

Bata No. 11

11

11

11

11

Rumah Makan

JL. Hasan Saleh

No. 10, Neusu

Banda aceh

PAKET NASI BUNGKUS

Al-Hidayat

MENYEDIAKAN:

Nasi Guri/Nasi Uduk Nasi Goreng Kampung Nasi Goreng Seafood

Phone:+62 813-6006-7005

Nasi Tumpeng

Bu Kulah

Masakan Aceh / Nasional Ayam Tangkap

Aneka Masakan Lainnya

IRNANDA, SE

Pimpinan

Buka Mulai Jam 6.30 - 23.00 Malam

IKLAN

Murah

Meriah

Hp

0852

6006

3750

Hp

0812

6932

399

Hp

0852

6090

0319

TATI

Florist

PAPAN BUNGA

BERUKHUWAH & RAMAH

0812 6932 399 /

0812 6903 095

Jln. Darma No.11

Kp. Laksana B. aceh

Rabbatul Bait dan Kyoiku Mama:

oleh Ahmad Faizuddin

KEMAJuAN sebuah bangsa san­

gat ditentukan oleh bagaimana kualitas seorang Ibu dalam men­ didik anaknya. Dalam Islam, Ibu memainkan peran penting dan tak tergantikan. Mereka adalah

rab-batul bait (ibu pendidik), mar’atus shalihah (wanita yang shalehah),

dan zaujatul muthi’ah (isteri yang baik). Ternyata Jepang juga mem­ punyai konsep yang hampir sama. Seorang kawan bercerita bahwa di Jepang istilah khusus untuk pro­ fesi Ibu rumah tangga adalah kyoiku

mama, yang berarti Ibu Pendidikan.

Pada zaman Restorasi Meiji (1866– 1869), yaitu gerakan modernisasi Jepang yang menandakan bera­ khirnya era para Samurai, ada juga istilah ryousai kenbo (ryousai: isteri yang baik, kenbo: ibu yang bijaksa­ na). Slogan ini kembali diangkat oleh pemerintah Jepang sekarang untuk mewujudkan keluarga yang harmo­ nis dan ideal.

Para kyoiku mama rata­rata adalah lulusan S1 atau S2 yang memilih untuk mengurus rumah

Sosok Ibu Pendidik

tangga, menjaga dan mendidik anak­anak mereka mulai dari ban­ gun tidur, berangkat sekolah, be­ lajar, bermain, sampai tidur lagi. Semuanya dalam pengawasan sang Ibu. Jenjang pendidikan mereka yang tinggi justru bukan untuk mengejar karier, namun ber­ tujuan untuk “mendidik anak” dengan sebaik­baiknya.

Tugas utama mereka adalah menanamkan kesopanan dan ke­ bersihan kepada anak­anak. Maka tidaklah heran kalau kita melihat kemajuan ekonomi Jepang den­ gan etos kerja yang tinggi, menja­ ga disiplin dan kebersihan. Sedi­ kit banyaknya nilai­nilai tersebut ditanamkan oleh kyoiku mama sejak usia dini di lingkungan kelu­ arga. Hal tersebut merupakan in­ dikator bahwa wanita mempunyai peran terhormat sebagai isteri yang baik dan bijaksana.

Dalam Islam, ibu rumah tang­ ga dikenal dengan nama rabbatul

bait, yang berarti Pendidik Kelu­

arga. Mereka dianggap sebagai

madrasah al-ula (rumah sekolah

pertama) bagi anak­anaknya. Ibu mempunyai pengaruh yang kuat dalam pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak. Para Shahabiyah adalah Ibu teladan sepanjang zaman. Kabsyah Binti Rafi’, contohnya, adalah Ibu yang ‘Arsy ar-Rahman (‘Arsy Allah) bergetar karena syahidnya kedua anaknya, ‘Amr dan Sa’ad Bin Mu’adz. Mereka adalah penja­ ga Rasulullah SAW ketika perang Badar dan pemegang panji kaum Anshar. Asma’ Binti Abu Bakar adalah Ibu yang membakar seman­ gat anaknya, Abdullah Bin Zubair, agar menjadi Muslim tangguh pem­ bela agama Allah. Tumazhir Binti ‘Amru Bin Sulami, yang terkenal dengan sebutan al­Khansa’, ad­ alah Ibu dari empat putera pahla­ wan Islam yang semuanya syahid dalam perang Qadisiyah.

Kedudukan seorang Ibu dalam Islam sangat tinggi. Dalam sebuah Hadis Shahih diriwayatkan bahwa Jahimah as­Sulami mendatangi

Nabi SAW dan berkata bahwa dia ingin ikut berjuang (jihad). Nabi SAW bertanya apakah dia masih mempunyai Ibu. Jahimah men­ jawab iya, dan Nabi pun bersabda, “Maka tinggallah bersamanya, karena sesungguhnya syurga itu berada di bawah telapak kaki Ibu” (Sunan an­Nasa’i, No. 3104).

Dalam Hadis Shahih yang lain juga diriwayatkan, ‘Abdullah bin ‘Amr bin al­‘Ash berkata bahwa Rasul SAW bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan semata­mata, dan sebaik­baik perhiasan adalah wanita yang shalehah” (Sunan an­ Nasa’i, No. 3232, Sunan Ibn Ma­ jah, No. 1855).

Kecantikan seorang wanita tidaklah dilihat dari paras wajahnya atau tubuhnya. Namun cantiknya wanita karena pesona spiritualitas and intelektualitasnya, atau biasa disebut dengan inner beauty.

Ibu adalah pembentuk identitas awal dan pemupuk harga diri anak. Maka Ibu rumah tangga diharapkan mempunyai bekal ilmu yang mema­

dai. Oleh karena itu, bangunlah sua­ sana yang Islami di dalam rumah tangga dengan penuh kasih say­ ang. Bimbinglah anak dalam pelaja­ ran. Latihlah mereka dalam hal ibadah shalat, puasa, shadaqah dan kebai­ kan­kebaikan lainnya. Sehingga kelak mereka akan tumbuh menjadi anak yang matang secara emosion­ al, keilmuan dan spiritual.

Untuk menjadi Ibu yang ter­ baik, maka diperlukan latihan yang banyak melalui pendidikan yang berkelanjutan. Jadilah mar’atus

shalihah (wanita yang shalehah, kenbo), zaujatul muthi’ah (isteri

yang taat, ryousai) dan rabbatul

bait (ibu pendidikan, kyoiku mama). Wallahu a’lam.

J J J J

J penulis, alumnus Fakultas

Tarbiyah, UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Institute of Education, Ohio University, USA. Sekarang sedang meng-ambil program Doctoral di Kulliyyah of Education, International Islamic Univer-sity Malaysia

(7)

7

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

Aku tinggalkan bagi kamu dua perkara yang mana kamu tidak akan sesat selagimana kamu berpegang teguh kepadanya : Kitab Allah dan Sunnah RasulNya. (Hadis riwayat Imam Malik & Tirmizi).

Gampong Syariat

..dari hlm.1

zakat sebagai modal usaha. Tegasnya, zakat ini jangan bersifat konsumtif, melainkan untuk pening­ katan kesejahteraan.

“Kalau indikatornya sudah jelas barulah dinamakan gampong syariat. Berhasil atau tidaknya program ini sangat tergantung kepada masyarakat,”pungkasnya.

Geuchik Lambaro Skep Nurdiansyah Yusuf menjelaskan bahwa ken­ dala terbesar pelaksanaan gampong syariat adalah

lemahnya pengetahuan masyarakat. Bukan cuma geuchik, ujung tombak agar proyek ini berjalan bergantung kepada tuha peut, ketua pemuda, kepala lorong dan dusun. Melalui suara mereka, masyarakat dapat diberi pemahaman secara perla­ han tentang pelaksanaan gampong syariat.

Katanya, tujuan utama yang adanya kampung syariat supaya masyarakatnya semakin bertakwa kepada Allah.

Tafsir

...dari hlm.1

diwasiati. Pada kesempa­ tan sebelumnya disebut­ kan tentang perintah Al­ lah mengangkat dua orang saksi terhadap wasiat yang akan dibuat. Namun, pada ayat ini memberi tuntunan jika ternyata oleh penguasa atau ahli waris dinyatakan bahwa kedua orang yang bersumpah sebelum ini berbohong, yakni Jika dite­ mukan secara sengaja atau kebetulah bahwa kedu­ anya, yakni saksi­saksi itu, memperbuat dosa, dengan berbohong dalam hal per­ saksian mereka, maka dua orang yang lain, yaitu dua orang di antara ahli waris,

yang berhak dan yang lebih dekat kepada orang yang meninggal untuk menem­ pati tempat keduanya yang ditemukan berbuat dosa itu. Kedua orang ini memaju­ kan tuntutan, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah: "Sesungguhnya per­ saksian kami, yakni sumpah kami yang berbeda kandun­ gannya dengan persaksian kedua orang sebelum kami, lebih berhak dan lebih layak diterima daripada persak­ sian kedua saksi itu karena persaksian mereka, dan kami dengan sumpah kami ini tidak melanggar batas, yakni tidak mengada­ada

dengan menuduh kedua saksi yang lalu berbohong dan sumpah ataupun kesak­ sian mereka, sesungguhnya kalau demikian, yakni mela­ mpaui batas dan menga­ da­ada, tentulah termasuk orang­orang zhalim yang menganiaya diri sendiri dan menganiaya pihak lain,"

Dalam ayat ini diterang­ kan bahwa wasiat begitu pentingnya, agar jangan ter­ jadi perselisihan antara ahli waris. Begitulah ajaran Is­ lam. Generasi penerus harus dibina dan dipelihara agar mereka tetap utuh bersatu mengabdi kepada Allah. Jangan sampai mereka be­

rantakan sesudah mening­ gal ibu­bapak atau saudara­ saudaranya. Wasiat tidak hanya pada masalah harta dan kekayaan, tetapi juga wasiat dalam pendidikan dan keyakinan, sebagai con­ toh doa Nabi Ibrahim yang mengharapkan anak cucu­ nya menjadi orang shaleh dan hidup makmur patut di­ tiru dan diteladani, di samp­ ing itu, dalam sejarah Islam, dapat dipetik hikmah kisah dari keteladanan rasulullah dan para sahabat dalam memikul wasiat dalam mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Wal­ lahu a’lam bi shawaab. n

JuM’AT BerkAH

SAfArI DAkwAH

Jum’at, 6 Maret 2015 Shalat Shubuh Berjamaah

Masjid Hidayatul Islam Gp. Lamreung penceramah: Dr. Syukri M. Yusuf Imam: ustazd. fathurrahmi Sabtu, 28 februari 2015 Shalat Maghrib Berjamaah

Masjid Al Muqarramah Gp. Mulia penceramah: ustazd. Isfahami

27. 12.56 16.13 18.57 20.06 05.38 28. 12.56 16.13 18.57 20.06 05.38 1. 12.55 16.12 18.56 20.05 05.35 2. 12.55 16.12 18.56 20.05 05.35 3. 12.55 16.11 18.56 20.05 05.35 4. 12.55 16.11 18.56 20.05 05.35 5. 12.54 16.10 18.55 20.05 05.35 Tgl Zuhur Ashar Magrib ‘Isya Shubuh

Jadwal Shalat

Banda Aceh dan Sekitarnya, 27 Feb-5 Maret 2015

Sejarah Dua Batu Dari Surga

A

DA dua batu dari surge yang ditu­ runkan ke bumi, yakni Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim. Kedu­ anya ada dalam Masjidil Haram. Hajar Aswad paling sakral dalam Islam, terletak di sudut Timur bangunan Ka’bah. Menurut hadits batu ini berasal dari surga yang diturunkan Jibril As. Dulu warnanya putih dan bersinar, namun setelah dipegang oleh manusia yang banyak berdosa akhirnya menjadi hitam dan cahaya padam.(Kitab Akbar Mekkah, Jilid I, Halaman 322).

Abdullah bin Abbas, keponakan Rasulullah SAW meriwayatkan; Di bumi ini hanya ada dua batu yang diturunkan dari surga, yakni Hajar Aswad dan batu Maqam Ibrahim.

Sahabat Rasulullah Abu Sa’id Alkhudri meri­ wayatkan; Hajar Aswad adalah “tangan Allah” di bumi, maka barang siapa yang dapat menyentuhnya dan menciumnya, maka Allah akan mengampuni dosa­dosanya.(Hadits Ali bin Abi Thalib). Tangan Allah harus diartikan ma­ jazi, yakni kekuasaan.

Waktu Rasulullah menunaikan ibadah haji, beliu menyentuh dan mencium Hajar Aswad, maka Kaum Musliminpun melakukan hal yang sama. Para Sahabat utama, Abubakar, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib dan sahabat­sahabat yang lain juga sangat ingin men­ cium batu yang dicium oleh Rasulullah SAW. Hukum mencium Hajar Aswad adalah sunat, bukan wajib.

Meski Hajarul Aswad itu sangat disucikan, namun Umar bin Khat­ tab telah menjaga batas aqidah kaum Muslimin agar jangan sampai syirik. Umar berkata; Demi Allah saya tahu bahwa engkau batu biasa, yang tidak dapat memberikan bahaya dan manfaat, andaikata aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, maka aku tidak menciummu, llau Umar menciumnya.(HR: Bukhari­Muslim).

Dalam sejarah Ha­ jarul Aswad juga pernah dicuri oleh Kaum Syiah Ghullat (Syiah Ekstrim) yang menuhankan Ali bin Abi Thalib, Mereka membawa Hajarul Aswad itu ke Bahrain, kemudian ke Lebanun selama 20 tahun. Kemudian mereka di kalahkan oleh orang­

orang beriman, dan Ha­ jarul Aswad dikembalikan ke Mekkah.

Batu kedua dari surga adalah batu tempat berdiri (Maqam) Ibrahim. Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail diperintah oleh Allah SWT membangun dasar­dasar Baitullah (Ka’bah), beliau berpijak atas sebuah batu besar. Batu tersebut terkenal dengan istilah Maqam Ibrahim.(Tempat pijak berdiri membangun Ka’bah), bukan kuburan Ibrahim, sebab kuburan Nabi Ibrahim ada di Kota Al­Khalil Pelestina. Pada batu tersebut terdapat sepasang tapak Nabi Ibra­ him As.

Para ahli sejarah berbeda pendapat tentang asal usul batu tersebut. Ada yang berpendapat batu ini berasal dari sur­

ga yang diturunkan Jibril As bersama batu Hajar Aswad. Ada juga yang berpendapat batu terse­ but mulanya terletak atas Jabal Qubis, kemudian diambil oleh Ismail untuk tempat berdiri ayahnya membangun Ka’bah.

Zaman dulu batu Maqam Ibrahim sangat dekat dengan dinding Ka’bah. Amirul Muk­ minin Umar bin Khattab memindah beberapa meter supaya tidk mengganggu orang Thawaf. Untuk menjaga kesucian dan keselamatan batu Maqam Ibrahim, Pemerintah Arab Saudi telah membuat pengaman yang mirip sangkar dan dicat kuning emas. Jamaah haji dan Umrah bias melihat tapak Nabi Ibrahim, tetapi tidak bisa memegangnya.

Batu ini termasuk

syiar dari beberapa syiar Islam. Allah berfirman: Sesungguhnya rumah yang mula­mula didirikan untuk tempat ibadah ma­ nusia ialah Baitullah yang di Mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh manusia, padanya terdapat tanda­ tanda yang nyata, di anta­ ranya Maqam Ibarhim: (QS. Ali Imran: 96­97).

Antara Maqam Ibrahim dan pintu Ka’bah juga disebut Multazam tempat yang sangat utama untuk shalat sunat dan berdoa. Rasulullah sangat banyak berdoa di tempat ini. Inilah batu yang sangat berseja­ rah dalam Islam. Betapa bahagia para jamaah haji dan Umrah yang telah melihat langsung tapak Nabi Ibrahim yang terda­ pat di batu tersebut.

nH. Ameer Hamzah

Wujud takwa bisa sep­ erti kemauan masyarakat melaksanakan shalat lima waktu berjamaah. Katan­ ya lagi, efek proyek ini, kini orang yang bermain domino di kedai terus menyusut.

Ia meminta pemko memberikan suntikan dana, bantuan baliho dan spanduk. Alasannya, sebagai media sosial­ isasi gampong syariat dan kelancaran pelaksanaan kegiatan keagamaan. Harapnya, Walikota Banda Aceh mengeluar­ kan Surat Keputusan (SK) tentang gampong syariat. Akhirnya, masyarakat memiliki dasar hukum yang jelas tentang gam­ pong syariat. Contoh, melakukan pengusiran penyewa kos yang ber­ buat mesum. Tapi uang sewanya mereka tidak akan dikembalikan.

Namun, ia menegas­ kan bahwa Lambaro Skep belum pantas diberi penilaian bagus atau tidak. Sebab, pelaksanaan gampong syariat di sana masih berusia seumur jagung.

pilot project

Pada kesempatan yang lain, Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar mengungka­ pkan bahwa pelaksanaan gampong syariat banyak mengalami kendala. Terkesan program ini berjalan di tempat. Sebab, pelaksanaan kampung syariat belum memiliki dasar hukum yang jelas. Sistem pada kampung yang bersangkutan masih bersifat umum. Artinya, tidak ada aturan khusus pada gampong syariat.

Menurutnya, pemko harus memperjelas ten­ tang program­program

yang akan diimplemen­ tasikan di Gampong Beurawe dan Lambaro Skep. Menanggapi per­ masalahan ini, DPRK bersama Pemko Banda Aceh akan segera mem­ bahas qanun tentang pemerintahan gampong. Di dalamnya akan mencakup permasalahan gampong syariat ini. Tam­ bahnya, demi kesuksesan gampong syariat maka, masyarakat harus men­ dapat pembinaan lebih lanjut.

“Kita berharap secara legalitas dan formalitas, kampung syariat ini me­ miliki dasar hukum yang jelas,”paparnya.

Dijelaskan, dana untuk pelaksanaan gampong syariat masih berasal dari dana otonomi khusus yang dikelola oleh Dinas Syariat Islam Aceh. Malah belum ada kejela­

san anggaran untuk gam­ pong syariat pada tahun 2015 ini.

Ia berharap pemko bisa langsung menga­ lokasikan dana untuk gampong syariat. Sehing­ ga, Beurawe dan Lam­ baro Skep sebagai pilot project gampong syariat ini sukses. Setelah itu, gampong lain di Banda Aceh bisa menirunya.

Sambungnya, pemer­ intah kota perlu duduk bersama dengan aparatur kampung dan tokoh­tokoh masyarakat untuk menso­ sialisasikan konsep gam­ pong syariat. Setelah itu, baru dibuat programnya yang melibatkan apara­ tur kampung. Akhirnya, warga gampong ikut merasa memiliki bahwa gampong syariat bukan hanya milik pemerintah. Namun milik mereka juga. nfurqan

(8)

Gema JUMAT, 27 Februari 2015

8

K

ubah

Mantan Petinju Jepang Memeluk Islam

S

ehelai pashmina berwarna ungu terang tampak meng­ hiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perem­ puan Muslimah lainnya. Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri Pa­ man Sam.

Chika Nakamura, demikian nama lengkap pemberian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika asli ataupun Amerika keturunan. Kedua orang tuanya adalah orang Jepang asli. Ia la­ hir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas tahun yang lalu, dia memutuskan pin­ dah ke Amerika Serikat untuk mengejar kariernya sebagai pet­ inju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19 tahun.

Bagi kebanyakan kaum per­ empuan, tinju bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan, profesi ini juga tidak cukup menjanji­ kan dari segi pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang memiliki penghasilan tinggi, salah satun­ ya adalah Laila Ali, yang tak lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.

Karena alasan itu pula, kelu­ arga Chika di Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar itu untuk menekuni karier di dunia tinju. Kendati tidak mendapat restu dari orang tuanya, hal ini tidak me­ nyurutkan langkah Chika untuk terus menekuni profesi ini.

Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai sebuah pekerjaan pe­ nuh waktu. Di saat sedang tidak

ada tawaran bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju wanita.

Karier di dunia tinju mu­ lai ditekuni Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason’s Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.

Hidayah di awal ramadhan

Di dunia pukul­memukul itu, Chika pernah menempati peringkat ke­10 petinju wanita dunia versi WIBA. Dengan re­ kor tanpa terkalahkan dari lima kali tanding, pada 2007, ia mem­ peroleh gelar New York State Golden Gloves.

Di atas ring, perempuan kela­ hiran 32 tahun silam ini sangat ditakuti lawan­lawannya. Hal itu terlihat ketika pada 29 Juni 2007 silam, lawan Chika yang sedianya akan melakoni sebuah petarungan, hari itu urung tampil di atas ring.

Menurut pihak panitia, petinju yang akan menjadi lawan Chika tiba­tiba menyatakan mundur dari pertarungan itu pada menit terakhir untuk alasan yang tidak diketahui. Kadang­kadang lawan akan terin­ timidasi. Kadang­kadang mereka tidak serius dalam bisnis ini.

“Tinju memang begitu mena­ kutkan karena hasil yang diper­ oleh sangat sedikit dan kita men­ dapatkan pukulan bertubi­tubi. Itu sebabnya mengapa saya berla­ tih dengan sangat keras dan selalu berusaha tampil dalam keadaan prima,” ujar Chika.

Meski para rekannya sesa­ ma atlet tinju kerap menghadiri pesta yang menyuguhkan minu­ man beralkohol, tidak demikian dengan Chika. Kehidupannya di

Amerika bisa dikatakan sebagai sebuah pengorbanan.

“Saya hidup seperti layaknya seorang biarawan. Saya tidak minum, tidak berpesta, dan tidak merokok. Sebaliknya, saya men­ gonsumsi makanan sehat, pergi tidur tepat waktu, dan berlatih setiap hari. Jadi, kapan pun ada pertandingan, mental saya selalu siap,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Women’s Sports Foundation.

Sejak memutuskan untuk pindah ke Amerika, hubun­ gan Chika dan orang tuanya di Jepang bisa dikatakan renggang. Mereka tidak pernah saling men­ ghubungi satu sama lain.

Untuk mengisi kekosongan peran kedua orang tuanya, Chika telah menganggap sang pelatih Carlos Ortiz dan istrinya, Maria,

sebagai keluarga barunya. Dalam kehidupan tinju­ nya, Ortiz meru­ pakan orang ke­ lima yang pernah melatih Chika.

Namun, bagi Chika, Ortiz ada­ lah sosok pelatih yang selama ini dicarinya. “Itu takdir. Saya san­ gat beruntung bisa memiliki dia (sebagai pelatih). Dia seperti pahl­ awan bagi saya. Bukan Oscar De La Hoya, bukan M a y w e a t h e r , ataupun Muham­ mad Ali,” kata Chika.

S e b e l u m terjun sebagai pelatih, Ortiz merupakan salah satu petinju besar dunia. Dia pernah men­ jadi juara dunia tiga kali. Gaya serangannya di atas ring dikenal unik. Chika memegang rekor de­ lapan kali menang, tiga kali den­ gan Knock Out (KO), dan satu kali kalah.

Menemukan Islam

Kehidupan Ortiz yang se­ derhana memberikan pengaruh yang cukup siginifikan pada pribadi seorang Chika. “Saya be­ lajar banyak dari dia,” ujarnya.

“Tidak hanya soal tinju, tapi juga tentang hidup dan makna kehidupan. Semakin saya ber­ juang, semakin saya belajar ban­ yak mengenai kehidupan rohani dan keinginan untuk memberi.”

Kini, dunia di atas ring bagi Chika tidak selamanya menjan­

jikan. Ia tidak bisa menjadikan tinju sebagai satu­satunya jalan dan tujuan hidupnya. Setelah ke­ beradaannya tidak lagi dibutuhkan dalam dunia tinju, ia berharap suatu saat bisa mengabdikan dirinya pada pekerjaan sosial.

Untuk itu, sejak beberapa ta­ hun terakhir, ia memutuskan un­ tuk kembali ke bangku sekolah. Dengan dukungan dari Maria, ia mendaftar di sebuah sekolah tinggi dan mengambil jurusan studi bahasa Inggris.

Dan sejak saat itu, Chika mulai mengurangi aktivitasnya di dunia tinju. Perubahan yang terjadi dalam diri Chika dalam memandang kehidupan ini pada akhirnya telah membawanya pada Islam.

Tepat sehari sebelum mas­ uknya bulan Ramadhan 1431 H lalu, Chika memutuskan untuk berikrar menjadi seorang Musli­ mah sejati. Tidak banyak orang yang mengetahui perihal keisla­ mannya ini.

Setelah memeluk Islam, kini keseharian Chika banyak di­ habiskan di masjid, baik untuk mendalami kitab suci Alquran maupun berdiskusi mengenai ajaran Islam lebih jauh. Bebera­ pa kali ia didapati tengah mengi­ kuti kajian Islam yang biasa dis­ elenggarakan di sebuah masjid di pusat Kota Manhattan.

Kini, Chika menutup auratnya dengan busana Muslimah. Berbe­ da dengan saat masih menjadi at­ let tinju, mualaf yang berasal dari Negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar. Kini, Chika tam­ pak anggun. Ia telah memilih Is­ lam sebagai jalan hidup. Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki­ Nya. nNA. riya Ison/rol

K

ualitas pelayanan pub­ lik merupakan salah satu tolak ukur dalam me­ nilai keberhasilan program reformasi birokrasi yang dilaksanakan pemerintah. Dengan kata lain, pelay­ anan publik dan reformasi birokrasi merupakan dua hal yang tidak mungkin terpisahkan. Oleh sebab itu, dalam menilai keber­ hasilan reformasi birorkasi, salah satu tolak ukurnya adalah kualitas pelayanan di lembaga itu. Dalam hal ini, yang paling berwenang menilai dan mengawasi pelayanan publik ini: Om­ budsman.

Lembaga ombusdman tidak hanya ada di tingkat pusat, tapi juga ada di masing­masing provinsi. Kehadiran lembaga ini sangat dibutuhkan pemer­ intah sebagai mitra dalam mendorong terlaksananya Undang­Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Dalam

menjalankan tugasnya, Ombudsman memiliki kewenangan memeriksa, meminta klarifikasi, melakukan supervisi, dan bahkan memanggil aparat pemerintah yang diduga melakukan maladiminis­ trasi.

Dengan kewenangan itu, bisa dipastikan kalau peran Ombudsman sesung­ guhnya sangat strategis dalam mendorong ter­ ciptanya pemerintahan yang baik, menegakkan demokrasi, melindungi Hak Asasi Manusia dan memberantas korupsi. Dengan demikian tujuan kita melahirkan pemerin­ tahan yang jujur, bersih, transparan, bebas KKN, bisa tercapai. Itu pula sebabnya, saya senantiasa memperhatikan reko­ mendasi Ombudsman dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPA di Aceh. Dan saya percaya, Ombusdman Aceh mampu

bekerja secara independen, sehingga rekomendasinya bebas dari kepentingan apapun, selain kepentingan rakyat.

Dalam menjalan­ kan tugasnya, selain menerima pengaduan masyarakat, melakukan klarifikasi dan investigasi, Ombudsman juga melaku­ kan penilaian langsung tentang pelayanan publik yang ada di lembaga­lem­

baga pemerintah. Hal ini saya tahu telah dilaku­ kan Ombusdman Aceh sejak tahu lalu. Bahkan, penilaian itu dilakukan Ombusdman Aceh tidak hanya kepada Pemerintah Aceh, tapi juga kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah kab/kota di seluruh Aceh.

Karena itu, Pemerintah Aceh akan berupaya mak­ simal memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Jika ada komplain atau kritik tentang pelayanan di lembaga pemerintah, akan cepat kami beri respon. Tak akan anggap enteng apalagi alergi terhadap kritik publik. Kami beru­ paya maksimal menjadi pemimpin yang responsif terhadap pelayanan publik, sehingga publik mendapat pelayanan memuaskan dan membahagiakan. Saya yakin, kepuasan publik adalah simbol keberhasilan pemerintahan.n

Hari/Tanggal : sabtu (malam minggu) 28 Februari 2015 Pukul : 20.00 WIB – selesai Penceramah : Tgk. yusri Puteh

Tempat : masjid Dusun al mukarramah Gp. Punge Jurong Kec. meuraksa Banda aceh (Belakang Komplek

Perumahan Imam masjid raya Baiturrahman)

Badran

Panitia Pelaksana

Tgk. Basri M. Yahya, S.Sos.I

Imam masjid al mukarramah Punge Jurong

Pentingnya Ombudsman

dr. H. Zaini Abdullah

undangan TeRbuka

Tabligh akbaR

Pesan ini disampaikan Tabloid Jum’atan Gema Baiturrahman INDoGamers.Com

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini hijab selain menjadikan jati diri seorang muslimah dan memenuhi perintah Ilahi, hijab juga mempunyai nilai tren positif dalam perubahan penampilan pada perempuan

Pada pemeriksaan luka dengan teliti sering didapatkan satu atau lebih luka lebih dangkal dan berjalan sejajar disekitar luka utama, luka tersebut adalah “luka percobaan.” Selain

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp12.2 triliun per September 2020 atau setara dengan realisasi 45% dari target pada tahun

Perolehan tertinggi terdapat pada indikator komunikasi dengan peserta didik dengan rata-rata persentase 86,11% dengan kriteria sangat baik Hal ini disebabkan karena

Hasil penelitian yang di dapatkan yaitu obyek wisata Pantai Alam Indah memiliki potensi internal tinggi, potensi eksternal tinggi dan potensi gabungan tinggi, sedangkan

tsap-istik (kahit isang salita ang orihinal na chopstick) brawn-awt (kahit isang salita ang orihinal na brownout) Ngunit ginagamitan ng gitling ang salita kahit

Galeri Wayang Kulit Ki Anom Suroto ini merupakan bangunan yang tak hanya mewadahi karya–karya ki Anom Suroto namun juga berusaha melestarikan wayang kulit purwa sebagai salah