• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802009141 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802009141 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22 A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri (Sevilla, dkk, 1993). Pengidentifikasian variabel penelitian dapat membantu dalam menentukan teknik analisis data. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel tergantung : Perilaku Asertif 2. Variabel bebas : Jenis Kelamin

B. Definisi Operasional 1. Perilaku Asertif

Perilaku asertif didefinisikan sebagai perilaku kompleks yang dipancarkan oleh seseorang dalam konteks antarpribadi yang mengungkapkan perasaan orang itu mengenai sikap, keinginan, pendapat atau hak secara langsung, tegas dan jujur dengan tetap menghormati perasaan, sikap, keinginan, pendapat, dan hak-hak dari orang lain Galassi & Galassi (dalam Westbrook, 1979). Perilaku aserti diukur berdasarkan aspek-aspek dari Galassi & Galassi (dalam Porpitasari, 2007) meliputi mengungkapkan perasaan positif (expressing positive feelings), afirmasi diri (self affirmations) dan mengungkapkan perasaan negatif (expressing negative feelings)

(2)

asertif pada subyek. Sebaliknya, semakin rendah skor skala asertif, maka semakin rendah tingkat asertif pada subyek. 2. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat diartikan sebagai pembedaan atas laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi oleh faktor biologis yang nampak pada perbedaan fisik. Perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita secara fisik (Monk dkk, 1999). Jenis kelamin diketahui dari pengisian identitas diangket yang disebarkan.

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian Penentuan populasi harus berpedoman pada tujuan dan permasalahan penelitian (Bungin, 2006).

Populasi yang diambil datanya dalam penelitian ini adalah SMP Kristen 2 Salatiga yang berjumlah 270 orang. 2. Tehnik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik Sampling adalah merupakan tehnik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012). Sampel yang karakteristiknya mampu mewakili dengan baik karakteristik populasi adalah sampel yang representatif untuk penelitian (Purwanto, 2008).

(3)

teknik pengambilan sampel yang terdiri dari beberapa tingkatan atau lapisan dimana proporsi atau prosentase sampel yang diambil pada setiap lapisan sama. Hal ini dilakukan agar sampel dapat mewakili setiap lapisan dari populasi yang ada. (Sukandarrumidi, 2006).

Dalam penarikan sampel jumlahnya harus representatif agar hasilnya dapat digeneralisasi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut dalam penentuan sampel penulis menggunakan rumus Yamane (dalam Sukandarrumidi, 2006) yaitu :

1 2

Nd N n

Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = presisi

Sampel diambil dari total jumlah populasi yang merupakan siswa kelas 7, 8 dan 9. Dengan menggunakan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah:

1 2

Nd N n

1 2

(0,1) 270

270 n

1

(0,01) 270

270

 

n

3,7

270

(4)

Jumlah sampel keseluruhan yang dibutuhkan adalah sebanyak 73 orang, sehingga pada setiap tingkatan kelas (7, 8, 9) akan dibutuhkan 24 orang.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data penelitian kali ini adalah dengan menggunakan metode skala. Metode skala adalah suatu metode penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian yang harus dikerjakan atau diisi oleh sejumlah subyek. Berdasarkan jawaban atau isian tersebut, peneliti mengambil keputusan mengenai subyek yang diteliti (Suryabrata, 2000).

Skala psikologi perilaku asertif yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua item yaitu item favourable dan item unfavourable. Skala penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Untuk penilaian itemfavourable, subyek akan memperoleh skor empat (4) untuk jawaban Sangat Sesuai; skor tiga (3) untuk jawaban Sesuai; skor dua (2) untuk jawaban Tidak Sesuai; skor satu (1) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai. Sedangkan pada item yang unfavourable, subyek akan memperoleh skor satu (1) untuk jawaban Sangat Sesuai; skor dua (2) untuk jawaban Sesuai; skor tiga (3) untuk jawaban Tidak Sesuai; skor empat (4) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai.

(5)

1. Mengungkapkan perasaan positif (expressing positive feelings)

2. Afirmasi diri (self affirmations)

3. Mengungkapkan perasaan negatif (expressing negative feelings)

[image:5.516.65.454.76.617.2]

Berikut ini adalah blueprint dari angket perilaku asertif seperti tampak pada tabel 1.

Tabel 1

Blueprintskala perilaku asertif

Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Mengungkapkan perasaan

positif

12 7 19

Afirmasi diri (self affirmations) 13 7 20 Mengungkapkan perasaan

negatif (expressing negative feelings)

6 5 11

Jumlah 31 19 50

E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas alat ukur

(6)

    

 

 

2 2 2 2

.

.

X X

N

y y

N

y x xy

N

R

xy Keterangan:

Rxy : Nilai koefisien korelasi

N : Jumlah sampel

x : Jumlah skor Jenis kelamin

y : Jumlah skor perilaku asertif

∑xy : Jumlah hasil perkalian jenis kelamin dengan perilaku

asertif

∑x2 : Jumlah kuadrat skor jenis kelamin

∑y2 : Jumlah kuadrat skor perilaku asertif

Uji validitas ini dapat menggunakan standar validitas dari Azwar (1999) yang mengatakan bahwa item dikatakan

valid apabila koefisien item totalnya ≥ 0,25. Uji validitas ini

dilakukan dengan menggunakan program komputerStatistical Package Social Science(SPSS)15 for Windows.

2. Reliabilitas

(7)

Teknik pengolahan data untuk uji reliabilitas ini dengan menggunakan program komputer SPSS Statistics 15 for Windows. Sedangkan pengujian reliabilitas terhadap item-item yang valid dari skala pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach dengan rumus (Purwanto, 2010):

2

2 2

1

S

S

S

i

N

N

Keterangan :

α : koefisien Alpha Cronbach N : jumlah item tes

: varians dari seluruh skor tes 2

i

S : varians dari setiap item

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah denganIndependent sample t-test, yaitu untuk mengamati perbedaan antara rata-rata dua kelompok sampel yang tidak berhubungan satu sama lain (Purwanto, 2008). Uji ini khususnya digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok yang diteliti. Berikut ini adalah rumus uji t:

(8)

Keterangan:

t : nilai t-test yang dicari 1

X : Mean sampel 1 2

X : Mean sampel 2 2

1

S

: Varians sampel 1 2

2

S

: Varians sampel 2

Gambar

Tabel 1Blueprint skala perilaku asertif

Referensi

Dokumen terkait

Pada tingkatan personal layer berarti bagaimana rasa keberadaan diri Guru SDN Glagah Yogyakarta dalam situasi sosial dari berbagai rasa serta ide tentang diri mereka,

Khususnya untuk mi instan dengan penambahan MMSM sebesar 6.5%, dapat dibuktikan bahwa MMSM dapat digunakan sebagai bahan pewarna pengganti tartarzin, terutama karena mampu

Berdasarkan hasil analisis data tentang “Studi Organologi Gendang Rebana Melayu di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas” disimpulkan bahwa gendang

Hasil yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Restina dan Efrida Warganegara di Lampung tahun 2016 tentang getah jarak sebagai penghambat

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 17

Dari penggunaan model pembelajaran PBI dengan strategi pembelajaran SE, diharapkan nantinya akan berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

Bank dalam memberikan kredit harus memperhatikan jaminan pemberi kredit, dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan nasabah atau debitur untuk melunasi kewajibannya

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, Kasi Pembinaan Sentra, PPLP dan PPLM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017. DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN