• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Extreme Sport Center dengan Konsep Exhilaration, Skills, dan Bahaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Extreme Sport Center dengan Konsep Exhilaration, Skills, dan Bahaya."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ketidakpuasan manusia akan aktifitasnya sehari-hari membuat manusia mencari suatu kegiatan dan aktifitas yang baru. Dalam kasus ini olahraga termasuk salah satunya. Munculnya komunitas-komunitas olahraga ekstrim membantu untuk melengkapi ketidakpuasannya. Akan tetapi saat ini wahana dan tempat untuk olahraga ekstrim kurang memfasilitasi kebutuhan manusianya. Sehingga inilah yang mendorong munculnya pembuatan suatu wahana pusat olahraga ekstrim

Extreme Sport Center yang akan dirancang berada di kota Bandung, yaitu dibengkel cat oven mobil PIT STOP, yang berlokasi di Jalan Holis 246-248, Cirangrang, Babakan Ciparay, Bandung. PIT STOP akan dirancang menjadi pusat olahraga ekstrim yang diperuntukan untuk komunitas-komunitas ekstrim seperti BMX, skateboard, dan inline skate.

Strategi desain yang digunakan pada extreme sport center di gedung PIT STOP ini ingin menitik beratkan pada kegiatan zona aman dan zona bahaya. Kegiatan dalam olahraga ini menciptakan suasana kegembiraan dan bahaya dalam dua zona tersebut dengan mempertunjukan keterampilan dalam bermain sebagai pertunjukan. Tiga poin ini menjadi konsep dari desain.

(2)

ABSTRACT

Discontent humans will operate daily activities and make a search for a new activities. In this case sports including one of them. The emergence of extreme sport communities help to complement the discontent. But this time the spacecraft and a place to facilitate human needs less extreme sports. So this is what encouraged the emergence of the space craft the manufacture of an extreme sport center.

Extreme sports center will be designed in the city of Bandung, namely in the workshops paint and oven car PIT STOP, located on holis 246-248, Cirangrang, Babakan Ciparay, Bandung. PIT STOP would be designed into extreme sports center devoted to extreme communities such as BMX, skateboarding, and inline skate.

Design strategy used in the extreme sport center in the building roof want to PIT STOP on the safe zone be emphasized and the danger zone. Activities in this sport creates and atmosphere of excitement and dangers in two the zone showing skill in play as performances. Three points this being the concept of design.

(3)

DAFTAR ISI

1.2. Ide/Gagasan Perancangan... 3

1.3. Rumusan Masalah... 3

1.4. Tujuan Perancangan... 3

1.5. Ruang Lingkup Perancangan... 4

1.6. Sistematika Penulisan... 6

BAB II EXTREME SPORT CENTER 2.1. Sport Center Untuk Komunitas Extreme Sport... 7

2.1.1. Perngertian Sport Center... 7

2.1.2. Pengerian Extreme Sport... 8

2.2. Cabang-cabang Extreme Sport... 9

2.2.2. BMX (Bicycle Motocross Extreme)... 2.2.3. Aggressive Inline Skate... 22

A.Pengenalan Inline Skate... 22

B.Sejarah In-line Skate di Indonesia... 24

C.Defisini Inline Skate... 25

2.3. Fasilitas dalam Sport Center... 25

2.3.1. Skatepark... 25

A.Dasar-Dasar Desain Tambahan Perancangan Skatepark... 26

(4)

b.Launch Ramp... 29 BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 3.1. Pengertian Proyek... 45

A.Perancangan Interior... 45

B.Extreme Sport Center... 46

3.2 Deskripsi Site... 46

3.2.1.Analisa Site & Building... 46

3.3. Analisis Fungsional... 52

3.3.1. Arahan Pengguna Fasilitas... 52

3.3.2. Program Ruang dan Aktivitas Ruang... 54

3.3.3. Identifikasi User... 55

3.4. Ide Implementasi Perancangan Objek Studi... 58

3.4.1. Tema Perancangan... 58

3.4.2. Konsep Perancangan... 59

(5)

A. Konsep Bentuk & Pola... 59 F. Konsep Penghawaan... 63

G. Konsep Pengamanan... 63

H. Konsep Furniture... 63

3.4.3. Strategi Perancangan... 64

BAB IV PERANGANCAN EXTREME SPORT CENTER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skateboard... 14

Gambar 2.2 BMX race... 15

Gambar 2.3 Standar Mancester... 16

Gambar 2.4 BMX Flatland... 16

Gambar 2.5 BMX Street... 18

Gambar 2.6 BMX Vert... 19

Gambar 2.7 BMX Dirt... 20

Gambar 2.8 BMX... 22

Gambar 2.9 Roller Skate... 23

Gambar 2.10 Inline Skate... 23

Gambar 2.11 Aggressive Inline Skate... 25

Gambar 2.12 Box Plan... 28

Gambar 2.13 Rail Slide... 29

Gambar 2.14 Rail Slide... 29

Gambar 2.15 Launch Ramp... 30

Gambar 2.16 Fun Box... 31

Gambar 2.17 Half Pipe Ramp... 31

Gambar 2.18 Vert Ramp... 32

Gambar 2.19 Detail Coping... 33

Gambar 2.20 Retail... 35

Gambar 2.21 Ergonomi Jarak Pandang Optimal... 36

Gambar 2.22 Ergonomi Sirkulasi... 36

Gambar 2.23 Workshop ... 37

Gambar 2.24 Ergonomi Draft Cubicle... 38

Gambar 2.25 Ergonomi High and Low Workbench... 38

Gambar 2.26 Café... 39

Gambar 2.27 First Aid Room... 40

Gambar 2.28 Clearance Medical Room... 41

Gambar 2.29 Ergonomi Jangkauan Tangan ... 42

Gambar 2.30 Ergonomi Jarak Jangakauan Tangan pada ... 42

Gambar 2.31 Galeri... 43

(7)

Gambar 2.33 Ergonomi Jarak Pandang... 44

Gambar 3.1 Letak Bengkel Pitstop... 47

Gambar 3.2 Letak Bengkel Pitstop ... 47

Gambar 3.3 Letak Bengkel Pitstop... 47

Gambar 3.4 Situasi keadaan sekitar Bengkel Pitstop... 48

Gambar 3.5 Tampak Bagian kanan Bengkel Pitstop... 48

Gambar 3.6 Tampak bagian kiri Bengkel Pitstop... 49

Gambar 3.7 Tampak bagian jalan ke arah Tol Pasirkoja... 49

Gambar 3.8 Tampak bagian jalan ke arah Soekarno Hatta... 50

Gambar 3.9 Tampak luasan Parkir Bengkel Pitstop... 50

Gambar 3.10 Contoh Gambar... 56

Gambar 3. 11 Contoh dari bentuk organik yang akan dipakai... 57

Gambar 3.12 Contoh dari bentuk organik yang akan dipakai... 58

Gambar 3.13 Contoh dari bentuk organik yang akan dipakai... 58

Gambar 3.14 Studi Warna... 59

Gambar 3.15 Sketsa Track... 62

Gambar 3.16 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 63

Gambar 3.17 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 63

Gambar 3.18 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 64

Gambar 3.19 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 64

Gambar 3.20 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 65

Gambar 3.21 Strategi Penempatan Area Aman dan Area Extreme serta safety tools... 65

Gambar 4.1 Denah General Lantai 1... 67

Gambar 4.2 Denah General Lantai 1... 68

Gambar 4.3 Perspektif Denah Khusus... 69

Gambar 4.4 Perspektif Track Di atas Cafe... 70

Gambar 4.5 Perspektif Rider Pengguna Track... 70

Gambar 4.6 Perspektif Rider Pengguna Track Saat Turun... 71

Gambar 4.7 Perspektif Rider Pengguna Track Saat Melalui Rintangan. ... 71

Gambar 4.8 Fasilitas Street Plaza... 72

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada saat ini popularitas X-treme Sport yang telah berakar kuat diantara kalangan muda di dunia. Beberapa contoh dari negara–negara yang mendukung olahraga ini antara lain Amerika, Brazil, Australia, New Zealand, Jepang, Korea, sebagian besar dari benua Eropa, dan beberapa negara lainnya. Sebelum mendalami apa yang dimaksudkan dengan X-treme Sport, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa definisi dari X-treme Sport itu sendiri.

(9)

2 dalam kategori tempat pelaksanaannya yaitu darat, laut, dan udara. Dalam perancangan ini lebih memfokuskan pada kategori darat. Beberapa cabang Ex-treme Sport darat antara lain : Skateboard, Inline Skate, BMX(Bicycle Motocross Extreme), Mountain Bike, Climbing, Snowboard, Parkour dan lain-lain.

Dalam perancangan sport center kali ini hanya diambil 3 jenis cabang olahraga yaitu Skateboard, inline skate, BMX(Bicycle Motocross Extreme) dikarenakan baik dalam sejarah, tempat bermain, dan trick dalam bermain mempunyai kesamaan.

Pada masa sekarang ini, Ex-treme Sport sudah berkembang di berbagai kota maupun daerah termasuk di Bandung. Contoh perkembangannya terlihat pada banyaknya event-event perlombaan Ex-treme Sport dan sudah ada dukungan pemerintah daerah dengan membuat sarana bermain untuk komunitas Ex-treme Sport itu sendiri.

Hanya untuk saat ini sarana dan prasarana yang sudah ada kurang dapat memenuhi kebutuhan dan fasilitas untuk komunitas pencinta Ex-treme Sport. Contohnya sarana dan prasananya yang ada di Bandung tersebut adalah gedung yang berada pada Jalan Geger Kalong Hilir yang bernama Buqiet Skatepark.

Buqiet Skatepark ini adalah gedung yang sengaja dibangun untuk pencinta olahraga ekstrim ini. Gedung ini meski sudah memenuhi standar dalam jalur sirkuitnya tetapi banyak kendala – kendala yang terjadi pada bangunannya seperti ceiling yang terlalu pendek, tempat yang kurang terdesain, dan fasilitas yang apa adanya.

(10)

3 1.2.Ide/Gagasan Perancangan

Melihat permasalahan tersebut, designer memiliki gagasan untuk merancang sebuah Sport Center dengan memfokuskan olahraga ekstrim sebagai cabang olahraganya. Dalam hal ini gambaran desain yang dibuat akan lebih mengarah kepada bentukan – bentukan yang jarang ada atau unik dengan menaruh sirkuit/track sebagai vocal point dan menambahkan fasilitas – fasilitas pendukung untuk memenuhi kepuasan pengunjung dan komunitas – komunitas yang datang berkunjung dan menikmati suasana yang ada di Sport Center dengan pengaplikasian desain-desain yang modern.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis menyimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Bentuk dan desain apa yang sesuai dengan kebutuhan gedung olahraga yang diperuntukan kepada komunitas-komunitas Ex-treme Sport di Bandung?

2. Rancangan seperti apa memasukan suatu fasilitas outdoor kedalam ruangan indoor sebagai aplikasi ruang olahraga Ex-treme?

1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan Sport Center tersebut adalah :

1. Untuk mengetahui fasilitas seperti apa yang dapat diberikan kedalam suatu gedung olahraga dengan olahraga ekstrim sebagai cabang olahraganya.

(11)

4 1.5.Ruang lingkup Perancangan

Ruang lingkup objek perancangan berupa bangunan yang dilengkapi dengan ruangan yang bersifat komersial yaitu Sport Center. Objek perancangan meliputi beberapa fasilitas sebagai berikut :

Lobby

Suatu tempat yang memiliki luasan yang cukup besar yang berfungsi sebagai suatu ruang bertemunya antara pembeli dan penjual.

 Resepsionis

Suatu ruang atau tempat khusus yang difungsikan sebagai tempat penawaran barang dan jasa sekaligus sebagai tempat informasi.

Track/Sirkuit

Suatu wahana dimana ditempatkan pada ruang yang terbuka dan tertutup difungsikan sebagai lintasan atau sirkuit pada cabang olahraga Extreme Sport.

Retail

Sebuah tempat yang difungsikan sebagai tempat jual beli barang.

Bengkel/ Workshop

(12)

5  First Aid atau Medical Room

Sebuah tempat yang sengaja disediakan untuk keadaan darurat bila terjadi kecelakaan.

Café

(13)

6 1.6.Ruang lingkup Perancangan

Sistematika dalam penyusunan laporan Perancangan Interior Extreme Sport Center di Bandung yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang dari objek perancangan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, kerangka perancangan, metodologi perancangan yang digunakan serta sistematika penulisan yang akan digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai landasan teori dalam mendesain sebuah tempat kebutuhan extreme sport center, definisi mengenai objek perancangan, standar-standar kebutuhan ruang dan ergonomi ruang kerja.

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI

Bab ini mendeskripsikan mengenai proyek perancangan yang akan dikerjakan, site bangunan yang akan dipakai, analisis daerah sekitar site, studi banding fungsi sejenis, dan implementasi konsep yang akan digunakan dalam perancangan.

BAB IV PERANCANGAN EXTREME SPORT CENTER

Bab ini mendeskripsikan mengenai perancangan dan desain yang diaplikasikan kepada ruangan seperti denah general, denah khusus, dan lain-lain

(14)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dalam proses perancangan Extreme Sport Center yang telah dirancang. Terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan dimulai dari pemilihan lokasi dan juga pemilihan konsep desain berdasarkan user yang ada.

(15)

69

Dalam proses mendesain apabila ingin menyatukan 2 area yang bertolak belakang disini kita harus dapat memikirkan selain dari bagaimana bentuk desain tetapi bagaimana kita menyatukan dan memberi perantara kepada 2 area tersebut.

5.2 Saran.

Melalui perancangan Extreme Sport Center ini, terdapat beberapa saran yang dapat disampaikan dalam merancang sebuah Etreme Sport. Latar belakang yang baik, identifikasi karakteristik user, survei pemilihan lokasi sangat diperlukan sebagai bahan acuan untuk perancangan. Identifikasi karakteristik user akan memudahkan kita untuk menentukan arahan desain dalan bentuk konsep dan tema perancangan yang akan dibuat.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Perrin, Gerald A. 1981. Design For Sport. Butterworths Design Series. England. Hal 65 s/d 69.

Neufert, Ernst. 2002. DATA ARSITEK Jilid 2. Erlangga: Jakarta. Hal 37 – 59, 176, 199 – 240.

Cahyadi, Vincent. PERANCANGAN LT.3 ISTANA PLAZA UNTUK FASILITAS SPORT DAN ENTERTAINMENT DENGAN KONSEP FUN.2010

Selvy. PERANCANGAN INTERIOR SORT CENTER DI DERRUZI CLUB DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP ENERGIK. 2009

Francis, D.K. Ching. Building Construction Illustrated. 1975 . Litton Educational Publishing, Inc.

Panero, Julius, AIA, ASID. 2003. DIMENSI MANUSIA & RUANG INTERIOR. Erlangga: Jakarta.

http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/extreme-sport?q=Extreme+Sport http://eil.com

http://carapedia.com

http://extremesports.ocearia.com http://singletrack.com

http://buckymx.com

http://rampworx.com/skatepark/

http://skateparkoftampa.com/about

http://www.bmxgallery.ca/p/store-information.html

http://www.fatbmx.com/modules/news/index.php?start=15&storytopic=25

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga adalah tidak adanya peraturan yang tegas, artinya eksekusi putusan Peradilan Tata Usaha Negara telah dimuat undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-undang Nomr 9

Target kegiatan ini mitra dapat menerapkan sistem pertanian vertikultur di pekarangan dengan memanfaatkan batang pisang yang merupakan limbah pertanian sebagai

Sehingga tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mencari tahu adakah pengaruh metode pembelajaran, kondisi sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar terhadap prestasi

Fasilitas fisik pada Sekolah Pilot yang dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia (SDM) calon penerbang, diiringi dengan meningkatkan

Figure 1.1 Initial predictions for Chapter 3 – photoreactive dissolved organic matter (DOM) will increase over sampling seasons (summer, late-summer, fall), which corresponds

Kemampuan visual spasial adalah kemampuan yang melibatkan daya imajinasi dan daya ruang yang tinggi. Kemampuan ini digunakan siswa untuk memahami suatu objek tiga dimensi

1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan

Pendekatan atau metode layanan menggunakan model instruksional secara klasikal, seperti ekspositori, diskusi kelompok, permainan simulasi, bermain peran, dan sebagainya;