• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH MELALUI PP NO. 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Studi Kasus pada Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH MELALUI PP NO. 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Studi Kasus pada Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo)."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh dari DPPKAD

Kabupaten Sukoharjo, ketika melakukan wawancara dengan Forum Group

Discussion (FGD) dan pembahasan pada bab IV, maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut :

5. Pelaksanaan pengelolaan keuangan di DPPKAD Kabupaten Sukoharjo dalam

menyusun dan melaporkan laporan keuangannya belum sepenuhnya

menggunakan pedoman sebagaimana yang seharusnya yaitu mendasarkan

pada PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemkab

menggunakan perda yang lama dan mengacu pada permendagri No. 13 tahun

2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah yang sebagaimana

diubah dengan permendagri No. 59 tahun 2007 tentang perubahan

permendagri No. 13 tahun 2006.

6. Kendala yang dihadapi oleh DPPKAD Pemkab Sukoharjo dalam

melaksanakan PP No. 24 tahun 2005 adalah adanya keharusan pemkab

menggunakan permendagri No. 13 tahun 2006, karena dalam permendagri

tersebut memuat bahwa instansi yang lebih tinggi yaitu Gubenur ketika akan

memberikan persetujuan terhadap APBD yang diajukan oleh pemkab juga

mendasarkan pada permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Permendagri No.

(2)

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jadi pemkab mengalami delematis,

disatu sisi harus menggunakan SAP di sisi yang lain terpaksa menggunakan

permendagri No. 13 tahun 2006. Perbedaan tersebut terlihat dari struktur

kode rekening pada Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran yang membuat

harus dilaksanakannya konversi setiap akhir tahun untuk menyesuaikan

dengan SAP. Kendala yang lain terdapat perbedaan pendapat antara PSAP No

1 tentang Penyajian Laporan keuangan dan PSAP No. 7 tentang Aset Tetap

dimana terdapat perbedaan standar terkait pencatatan biaya-biaya yang dapat

diatrib usi dalam nilai asset, begitu juga dalam pengakuan dan pengukuran

asset tetap yang berasal dari berbagai sumber dana.

3. Model pengelolaan keuangan ke depannya, sebaiknya mendasarkan pada

aturan yang baku , yang merupakan hasil sinkronisasi antara aturan2 yang

melandasi pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Sebaiknya aturan tingkat bawah tetap mengacu atau tidak boleh bertentangan

dengan aturan diatasnya atau yang lebih tinggi, Permendagri No. 13 tahun 2006

yang telah diubah menjadi permendagri No. 59 tahun 2007 mestinya harus

sinkron atau mengacu pada PP yang kedudukannya lebih tinggi atau kuat. Pada

saat ini sebagai tindak lanjut dari PP No. 24/2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, pemkab telah mengganti perda yang lama. Kabupaten

Sukoharjo telah menerbitkan Peraturan Daerah yang baru yaitu Nomor 1 Tahun

2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) beserta

Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi yang

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Afridian Wirahadi,2010. DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP OUTCOMES BIDANG KESEHATAN: STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA BARAT . SNA XIII. Purwokerto

Ashshofa, Burhan, 2004. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Rineka Cipta

BPKP, 2007. Sistem Administrasi Keuangan Negara 1, Bogor: Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan

Barak D. Hoffman dan Clark C. Gibson. 2005. Fiscal Governance and Public Services: Evidence from Tanzania and Zambia. Department of Political Science

University of California, San Diego

Butarbutar, Melani, 2009. Disclaimer BPK terhadap Laporan Keuangan http:/www.bpk.co.id/ Kabar Indonesia, 22 Januari 2009. 18.36.16 WIB

CORYANATA ISMA, 2007, AKUNTABILITAS, PARTISIPASI MASYARAKAT, DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI

PEMODERATING HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG

ANGGARAN DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH (APBD), SNA X , Makasar

Danim, Sudarwan. 2000. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan, Bumi Aksara, Jakarta

Kadmasasmita, Achmad Djuaeni. TT, Akuntabilitas Keuangan Negara: Konsep Dan Aplikasi www.stialan.ac.id/Achmad_Djuaeni.pdf

Katja Liimatainen, Jukka Heikkilä and Ville Seppänen. 2008. A Framework for Evaluating Compliance of Public ServiceDevelopment Programs with Government EnterpriseArchitectur.Abstract. Information Technology Research Institute, Univer sity of Jyväskylä, Finland

Olu Ojo. 2009. Efficient Financial Management for Local Governments: The Nigerian Experience. BULETINUL Universitatii Petrol – Gaze din Ploiesti Vo. LXI

Richard Simeon. 1976. Studying Public Policy. Canadian Journal of Political Science / Revue canadienne de science politique, Vol. 9, No. 4.(Dec., 1976), pp. 548-580.

Soekanto, Soerjono; PengantarPenelitian Hukum UI, Jakarta UI-Pres, 1986.

(4)

B. Saran

1. Perlu adanya sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat pusat

sebagai landasan dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di

tingkat bawah.

2. Merubah Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah dan kebijakan Akuntansi sebagaimana yang telah dilaksanakan

oleh Kabupaten Sukoharjo guna menyesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal ini sudah dilakukan, maka perlu

kepatuhan para pegawai DPPKAD dalam melaksanakan Perda maupun

perbup tersebut.

3. Diharapkan adanya perubahan dalam Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) dengan menerapkan konsistensi antar Pernyataan Standar

Akuntansi Pemerintah (PSAP) khususnya dalam pengakuan dan

pengukuran aset tetap daerah, bahkan diharapkan perubahan dalam basis

pencata tan dari Kas modifikasian (Modified Cash) menjadi akrual

(5)

Suryanovi.Sri.2008. KAJIAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KEHARMONISAN DAN KEJELASAN PENERAPAN BASIS KAS MENUJU AKRUAL BERDASARKAN PERSPEKTIF UU NOMOR 17 TAHUN 2003 DAN UU NOMOR 1 TAHUN 2004. JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH. Vol. 3, No. 1

Sutopo, HB. 2006.Metodologi Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta

Tjandra, W Riawan. , 2009. Hukum Keuangan Negara, Jakarta: PT Grasindo

Vicente Montesinos, Isabel Brusca. PERFORMANCE AND FINANCIAL MANAGEMENT IN LOCAL GOVERNMENT: ASSESSING THE STATE OF PRACTICE.http://www.6tad.org/documents/B/Brusca-Montesinos.pdf

Wahab, Solichin Abdul. 2001. Analisis Kebijaksanaan. Aksara, Jakarta

DPR RI, 2003. Undang-Undang nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara.

DPR RI, 2004. Undang-Undang nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara

DPR RI, 2004. Undang-Undang nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

DPR RI, 2004. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemeriintahan Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Saluran distribusi tersebut ditetapkan untuk menjangkau daerah yang jaraknya jauh dari Perusahaan Usaha Dagang Sumber Rejeki, sehingga diperlukan perantara agar

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH Berdasarkan UU nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU no 33 tahun 2004 tentang Perimbangan

Market global masih akan dibayangi oleh perekono- mian China yang dikhawatirkan juga akan merembet ke sejumlah negara lain dan semakin mengancam pertumbuhan ekonomi secara

Ekspresi gedung pertunjukkan yang sesuai dengan jiwa musik dan tari kontemporer adalah ekspresi gedung dengan bangunan Jawa namun dalam bentuk yang lebih

Agape Batam Perum Taman Cipta Asri 2 Blok Olive No.1096 Kel.. Riyadhus Shalihin Nurul

Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL, telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa untuk menjadi seorang guru tidak hanya cukup dalam

Melalui diskusi kelompok siswa dapat Mengidentifikasi alat indera manusia berdasarkan pengamatan dengan benar.. Melalui diskusi berpasangan, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian

Melihat dari potensi wisata, perpaduan antara wisata alam dan wisata kuliner mampu menunjang bertambahnya wisatawan yang datang di Kabupaten Enrekang.Lokasi kawasan