• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Petani Binaan Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Partisipasi Petani Binaan Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta JURNAL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

TEKNOLOGI OLEH CV. PENDAWA KENCANA MULTIFARM DI KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA

Riska Ambarwati, Sapja Anantanyu, Sutarto

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457

Email : riska8812@gmail.com Telp : 085728553088

Abstract : This research aims to analyze the level of participation in the program assisted farmers extension of technology transfer by CV.Pendawa Kencana Multifarm in Kulon Progo districts and analyzes the factors that influence participation assisted farmers to extension programs for technology transfer by CV. Pendawa Kencana Multifarm in Kulon Progo districts. The basic method is a method of quantitative research. The research was conducted at CV.Pendawa Kencana Multifarm, DI Yogyakarta. Research techniques and determination of a sample of 60 respondents. The technique of collecting data through observation, interviews, and questionnaires. Analysis of the data used in this research is multiple regression analysis and wide intervals. The results of this study indicate that: (1) Participation in the program planning activities in the high category, participation in program implementation activities in the very high category, participation in the activities of the utilization of results in the category of very high, the overall participation of farmers in the high category. (2) Factors affecting farmers' participation rate is age, formal education, non formal education, income, experience being assisted farmers, the role of extension workers, and the nature of innovation. Factors that have a significant effect on the level of farmer participation is non-formal education, income, and the experience of being assisted farmers CV. Pendawa Kencana Multifarm.

Keywords: Participation, Farmer, Extention Education, Technology, CV. Pendawa Kencana Multifarm

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi petani binaan terhadap program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani binaan terhadap program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Pendawa Kencana Multifarm, D.I. Yogyakarta. Teknik penelitian dan penentuan sampel sebanyak 60 responden. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan lebar interval kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Partisipasi dalam kegiatan perencanaan program dalam kategori tinggi, partisipasi dalam kegiatan pelaksanaan program dalam kategori sangat tinggi, partisipasi dalam kegiatan pemanfaatan hasil dalam kategori sangat tinggi, partisipasi petani secara keseluruhan dalam kategori tinggi. (2) Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani adalah umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pendapatan, pengalaman menjadi petani binaan, peran penyuluh, dan sifat inovasi. Faktor-faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat partisipasi petani adalah pendidikan non formal, pendapatan, dan pengalaman menjadi petani binaan CV. Pendawa Kencana Multifarm.

(2)

commit to user Indonesia merupakan negara

memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Sehingga mengakibatkan ke-naikan permintaan terhadap an pokok salah satunya yaitu kebutuh-an pkebutuh-angkebutuh-an. Oleh karena itu pertkebutuh-anikebutuh-an merupakan sektor penting bagi per-ekonomian untuk memenuhi kebutuh-an pkebutuh-angkebutuh-an. D.I. Yogyakarta merupa-kan provinsi yang memiliki luas areal pertanian sebesar 66,52 % dan non pertanian sebesar 33,48 % namun dalam PDRB tahun 2014 sektor per-tanian menurun sebesar 2,13 % (BPS, 2015). Sehingga dibutuhkan solusi yang dapat memaksimalkan produk-tivitas produk pertanian.

CV. Pendawa Kencana Multi-farm merupakan instansi sekaligus penyuluh swasta sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan masyarakat da-lam pengembangan bidang pertanian, peternakan, dan pertanian organik. Hal tersebut diwujudkan dengan adanya berbagai macam pelatihan dan penyuluhan yang diselenggarakan oleh CV. Pendawa Kencana Multi-farm kepada masyarakat sekitar, petani dan instansi-instansi baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Kemitraan antara perusahaan dengan petani dibangun melalui pembentukan kelompok tani binaan yang terdapat di berbagai provinsi di Indonesia.

Inovasi teknologi pertanian yang dikembangkan CV. Pendawa Kencana Multifarm menghasilkan inovasi baru yaitu pemanfaatan tekno-logi usaha tani berupa pembentukan prosedur dalam berusaha tani, penemuan bibit tanaman baru yang dapat memaksimalkan produksi baik secara kuantitas maupun kualitas

produk, menciptakan inovasi pupuk organik, inovasi probiotik bagi tanam-an dtanam-an pengurai orgtanam-anik bagi limbah sehingga menjadi ramah lingkungan. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian setiap tahunnya. Kondisi alam yang dimiliki oleh provinsi Jawa Tengah juga merupa-kan faktor pendukung terkait dengan berkembanganya sektor pertanian tersebut.

(3)

commit to user

METODE PENELITIAN

Metode dasar yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu me-tode penelitian yang berlandaskan pa-da filsafat positivistik/suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifika-sikan, dan pengaruh gejala bersifat se-bab akibat yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetap-kan (Sugiyono, 2014). Penelitian di-laksanakan dengan teknik survey. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi untuk mewakili seluruh populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu di CV. Pendawa Kencana Multi-farm, dengan pertimbangan bahwa CV. Pendawa Kencana Multifarm merupakan salah satu perusahaan sekaligus penyuluh swasta yang me-miliki petani binaan di Kabupaten Kulon Progo. Populasi yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah petani binaan CV. Pendawa Kencana Multi-farm dengan 5 jenis komoditas usaha-tani yang bereda. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode proportional random sampling (pengambilan responden de-ngan menetapkan jumlah tergantung besar kecilnya sub populasi atau kelompok yang akan diwakilinya) (Mardikanto, 2001) dengan hasil akhir yaitu 15 responden dari petani binaan komoditas pepaya california, 11 responden dari petani binaan melon/semangka, 10 responden pe-nambak udang Vename, 12 responden peternak ayam kampung super, dan `12 responden petani budidaya lele sangkuriang. Data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

yang diperoleh melalui wawancara, kuesioner, observasi, dan pencatatan.

Pengujian kuesioner penelitian dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas me-nunjukkan bahwa semua item per-nyataan mempunyai validitas yang tinggi. Hal tersebut dilihat berdasar-kan nilai rhitung > rtabel (0,36). Hasil uji reliabilitas juga menunjukkan nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,600 yang berarti bahwa semua pernyataan pada kuesioner reliabel.

Metode analisis data yang digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi petani yaitu lebar interval. Pengaruh faktor-faktor pembentuk partisipasi petani dalam program penyuluhan alih teknologi dari CV. Pendawa Kencana Multifarm dianali-sis menggunakan model regresi ber-ganda, data yang sebelumnya berupa data ordinal ditransformasikan terle-bih dahulu menjadi data interval. Untuk menguji model regresi dilaku-kan uji asumsi klasik yaitu uji multi-kolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas. Kemudian dilaku-kan uji kesesuaian model regresi de-ngan uji simultan (uji F), uji koefisien determinasi, dan uji parsial (uji t). Untuk mengetahui tingkat signifi-kansi hubungan menggunakan uji t (Gujarati, 2003).. Persamaan regresi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = ß1X1+ ß2x2+ ß3x3+ ß4x4+ ß5x5+ ß6x6+ ß7x7+ e

Keterangan :

Y = Partisipasi petani dalam

Program penyuluhan alih tekno-logi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm

(4)

commit to user X1 = Tingkat Umur

X2 = Tingkat Pendidikan formal X3 = Tingkat Pendidikan non

formal

X4 = Tingkat Pendapatan rumah

tangga petani

X5 = Tingkat Pengalaman mengikuti kegiatan penyuluhan

X6 = Peran penyuluh pertanian X7 = Sifat/karakteristik inovasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

CV. Pendawa Kencana Multi-farm terletak di Jalan Kaliadem, Dusun Pager Jurang, Kel. Kepuh Harjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tepatnya berada pada 7.664060 LS dan 110.461430 BT, yakni di kaki Gunung Merapi sebelah selatan. Lokasi CV. Pendawa Kencana Multifarm ini berada pada ketinggian 400 mdpl. CV. Pendawa Kencana Multifarm merupakan pelaku penyuluh swasta yang lahir karena prinsip penyuluhan partisipatif dalam UU No 16 tahun 2006. Sesuai dengan UU 16 tahun 2006 Penyuluh

swasta adalah “penyuluh yang berasal

dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan ”Pendawa Kencana Multifarm didirikan pada tahun 1999 oleh Prof. Dr. Ir. KRM. Gembong Danudiningrat yang me-miliki visi terciptanya pertanian organik yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapai visi tersebut diperlukan beberapa misi yang dilakukan CV. Pendawa Kencana Multifarm yaitu: (1) Optimalisasi pengaplikasian teknologi pertanian dan peternakan ke dalam kehidupan sehari-hari, (2) Peman-faatan bakteri probiotik dalam per-tanian dan peternakan. Pada pagu-yuban pertanian juga dilakukan diklat tentang pertanian terpadu yang me-ngajarkan tentang cara pembuatan bibit, pengolahan hasil pertanian, dan intensifikasi lahan sempit sehingga petani mendapatkan penghasilan tam-bahan dengan sistem pemasaran yang

terjamin. Petani yang sudah me-ngadopsi teknologi baru diharapkan da-pat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga mereka.

Hasil dan Pembahasan Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi

Tingkat partisipasi petani dalam program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multi-farm dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: tingkat umur, tingkat pendidikan formal, tingkat pendidikan non formal, tingkat pen-dapatan, tingkat pengalaman, persepsi petani terhadap peran penyuluh, dan sifat inovasi. Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukkan faktor-faktor pembentuk partisipasi petani dalam program alih teknologi.

Pada tabel 1, tingkat umur responden berada pada kategori usia 38-50 tahun. Pada usia tersebut lebih mudah dalam mendapatkan inovasi dan mengadopsi sesuatu hal yang baru di lingkungannya, dalam hal ini terkait dengan partisipasi dan inovasi petani terhadap penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm.

(5)

commit to user SISDIKNAS No. 20 (2003), bahwa

indikator tingkat pendidikan terdiri dari jenjang pendidikan dan kesesuaian jurusan. Jenjang pendi-dikan adalah tahapan pendipendi-dikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat per-kembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pada saat peneliti

melakukan wawancara dengan responden juga terlihat ada partisipasi antusias dari para responden dalam menjawab pertanyaan terkait kegiatan penyuluhan oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm, hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh tingkat pendi-dikan responden yang masuk ke dalam kategori menengah.

Tabel 1. Faktor-Faktor Pembentuk Partisipasi Petani Dalam Program Alih Teknologi

No Faktor Pembentuk Partisipasi Skor Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 Tingkat Umur 25-37 Muda 27 45,00

38-50 Dewasa 31 51,67

51-63 Lanjut Usia 2 3,33

2 Tingkat Pendidikan Formal 7-9 Rendah 21 35,00

10-12 Menengah 35 58,33

≥13 Tinggi 4 6,67

3 Tingkat Pendidikan Non Formal 3,2-4,4 Sangat rendah 11 18,33

4,5-5,7 Rendah 10 16,67

5,8-7,0 Sedang 21 35,00

7,1-8,3 Tinggi 12 20,00

8,4-9,6 Sangat Tinggi 6 10,00

4 Tingkat Pendapatan Petani ≤ 11 Rendah 39 65,00

10,9 -30,9 Sedang 14 23,33

≥ 31 Tinggi 7 11,67

5 Tingkat Pengalaman Petani ≤3 Sangat rendah 3 5,00

4 Rendah 10 16,67

5 Sedang 13 21,67

6 Tinggi 16 26,67

≥ 7 Sangat Tinggi 18 30,00

6 Peran Penyuluh 8,4– 9,8 Sangat Jarang 4 6,67

9,9– 11,3 Jarang 10 16,67

11,4 - 11,8 Kadang 16 26,67

12,9 – 14,3 Sering 14 23,33

14,4 – 15,8 Sangat Sering 16 26,67

7 Sifat Inovasi

a. Keuntungan Relatif 1,0-1,5 Rendah 25 41,67

1,6-2,1 Sedang 0 0,00

2,2-2,7 Tinggi 35 58,33

b. Kompatibilitas 0,8-1,8 Rendah 2 3,33

1,9-2,9 Sedang 23 38,33

3,0-4,0 Tinggi 35 58,33

c. Kompleksitas 0,8-1,8 Tinggi 5 5,00

1,9-2,9 Sedang 28 46,67

3,0-4,0 Rendah 29 48,33

d. Triabilitas 1,0-1,5 Rendah 31 51,67

1,6-2,1 Sedang 0 0,00

2,2-2,7 Tinggi 29 48,33

e. Observabilitas 0,9-1,8 Rendah 4 6,67

1,9-2,8 Sedang 24 40,00

2,9-3,8 Tinggi 32 53,33

Sumber: Analisis Data Primer 2016 Tingkat pendidikan non formal responden dalam mengikuti kegiatan pendidikan non formal berdasarkan hasil tersebut maka mayoritas

(6)

commit to user non formal menunjukkan bahwa

pendidikan non formal dinilai dapat membentuk partisipasi petani untuk melakukan budidaya tanaman sayuran,buah, ternak dan perikanan dengan teknologi dari CV. Pendawa Kencana Multifarm.

Pendapatan responden mayoritas pada kategori kurang dari sama dengan 11 juta atau dapat diartikan rendah. Hal ini menyebabkan petani termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya dengan berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan. Semakin besar pendapatan responden cenderung memiliki respon yang tinggi terhadap inovasi baru yang ada. Menurut Mardikanto (1996), petani yang memiliki kemampuan ekonomi yang baik maka memiliki respon yang positif terhadap inovasi baru.

Pengalaman responden menjadi petani binaan CV. Pendawa Kencana Multifarm dalam penelitian ini dapat dilihat dari lamanya petani melakukan usahatani sebagai petani binaan CV. Pendawa kencana Multifarm. Tingkat pengalaman responden mayoritas tingkat pengalaman responden selama lebih dari sama dengan 7 tahun dalam kategori tinggi. Menurut Herawati dan Pulungan (2006), bahwa penga-laman yang dimiliki sebagian besar petani mendorong untuk aktif dalam pertemuan programa. Petani atau anggota responden yang sudah lama menjadi kontaktani sudah terbiasa bekerja sosial untuk masyarakat tanpa diberi upah tetapi mereka merasa senang, merasa dihargai dengan memberi saran sehingga selalu ber-partisipasi aktif dalam kehadiran.

Peran Penyuluh dalam hal ini yaitu persepsi petani terhadap bagiamana penyuluh dapat mengin-formasikan kepada petani mengenai

ilmu-ilmu yang baru sehingga penge-tahuan petani juga bertambah. Selain menyalurkan ilmu-ilmu penyuluh juga diharapkan memberikan motivasi dan menjadi sarana bertanya bagi responden. Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa penyuluh telah berhasil menjadi seorang motivator dan sarana bertanya bagi petani, pada kategori sangat sering. Hal ini dapat mengartikan bahwa komunikasi yang terjadi antara petani dengan penyuluh sudah sangat baik dan sangat sering.

Sifat inovasi dalam hal ini menunjukkan persepsi petani terhadap sifat-sifat yang bermanfaat untuk memperkirakan kecepatan adopsinya. Tingkat keuntungan relatif berada pada kategori tinggi. Hal ini menun-jukkan bahwa mayoritas responden dimana mereka adalah petani binaan CV. Pendawa Kencana Multifarm merasakan keuntungan setelah me-nerapkan inovasi teknologi yang diberikan oleh penyuluh.

Tingkat kompatibilitas dari inovasi yang diberikan oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm dimana merupakan tingkat kesesuaian antara inovasi yang diberikan dengan ke-adaan ekonomi petani pada saat dilaksanakan penelitian mayoritas inovasi yang diberikan oleh penyuluh sesuai dengan keadaan ekonomi pe-tani binaannya.

(7)

commit to user Triabilitas yang merupakan

ke-mudahan yang dirasakan petani dalam menerapkan atau mengaplikasikan inovasi yang diberikan oleh penyuluh CV. Pendawa Kencana Multifarm. Mayoritas petani memberikan tanggapan terhadap pernyataan bahwa inovasi yang diberikan oleh penyuluh dari CV. Pendawa Kencana Multi-farm mudah untuk diaplikasikan atau diterapkan dalam setiap usahatani mereka.

Observabilitas dimana inovasi yang diterapkan oleh petani mudah untuk diamati perkembangannya. Berdasarkan tabel 1 dimana tingkat observabilitas dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ma-yoritas responden merasakan bahwa

inovasi yang diterapkan mudah untuk diamati perkembangannya.

Tingkat Partisipasi Petani Binaan CV. Pendawa Kencana Multifarm Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi

Tingkat partisipasi petani binaan merupakan keikutsertaan petani secara sadar dan langsung dalam program kegiatan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan hasil. Tingkat partisipasi dalam hal ini dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kesadaran dan antusiasme petani terhadap inovasi baru. Partisipasi dalam program penyu-luhan alih teknologi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

Tabel 2. Distribusi Petani Berdasarkan Tingkat Partisipasi Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi

No. Dimensi Kategori Skor

(Interval)

Jumlah Persentase (%) 1. Partisipasi dalam tahap

perencanaan (Y1) Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 9,4-11,8 11,9-14,3 14,4-16,8 16,9-19,3 19,4-21,8 1 3 23 25 8 1,67 5,00 38,33 41,67 13,33 2. Partisipasi dalam Tahap

Pelaksanaan (Y2) Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 4,0-5,2 5,3-6,5 6,6-7,8 7,9-9,1 9,2-10,4 3 8 12 16 21 5,00 13,33 20,00 26,70 35,00 3. Partisipasi dalam Tahap

Pemanfaatan Hasil (Y3) Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 2,8-3,6 3,7-4,5 4,6-5,4 5,5-6,3 6,4-7,2 2 15 6 16 21 3,33 25,00 10,00 26,67 35,00

4. Partisipasi Petani (Ytotal) Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 19,5-23,4 23,5-27,4 27,5-31,4 31,5-35,4 35,5-39,4 2 11 17 18 12 3,33 18,33 28,33 30,00 20,00

Jumlah 60 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2016 Tingkat Partisipasi Petani dalam tahap perencanaan (Y1) dilihat dari tahap perencanaan ini masuk ke

(8)

commit to user sudah adanya kemauan untuk ikut

serta berpartisipasi dalam program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm, karena responden mengetahui apa saja ke-unggulan dan kekurangan dari inovasi yang baru ini, sehingga sebagian besar mereka memberikan tanggapan setuju atau tidak setuju dengan ren-cana program penyuluhan alih tekno-logi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm.

Tingkat partisipasi petani dalam tahap pelaksanaan program (Y2) dilihat dari keaktifan petani dalam mengikuti setiap pelatihan dalam Program dari penyuluh. Tingkat par-tisipasi petani dalam pelaksanaan program masuk dalam kategori sangat tinggi. Petani juga aktif selama pen-dampingan yang dilakukan oleh penyuluh seperti aktif dalam mengkomunikasikan setiap perma-salahan yang dihadapi dalam usaha-tani mereka. peusaha-tani juga aktif dalam menerapkan setiap teknologi yang diberikan penyuluh dalam setiap kegiatan usahatani mereka secara mandiri.

Tingkat partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil (Y3) dilihat dari partisipasi petani dalam tahap pemanfaatan hasil dalam kategori sangat tinggi. Petani binaan mera-sakan manfaat dari hasil kegiatan program lebih menguntungkan petani dari segi kuantitas produksi

Total tingkat partisipasi petani dalam program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm (Y total) Partisipasi petani terhadap penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multi-farm dapat dilihat dari keaktifan responden dalam kegiatan peren-canaan program, pelaksanaan sampai

dengan pemanfaatan hasil dalam kategori tinggi Petani binaan CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo dapat dikatakan ada pada kondisi berpar-tisipasi dalam program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm.

Hasil dan Pembahasan Pengaruh

Faktor Pembentuk Partisipasi

Terhadap Tingkat Partisipasi

Petani Dalam Program Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm

Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh antara faktor pembentuk partisipasi dengan tingkat partisipasi petani binaan dalam program penyuluhan alih teknologi. Untuk mengetahui pengaruh antara tingkat partisipasi dan faktor pem-bentuk partisipasi digunakan uji regresi linier berganda, data yang berskala ordinal ditransformasikan terlebih dahulu menjadi data interval dan dilakukan uji asumsi klasik serta uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap partisipasi petani. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa tidak terjadi adanya multikolinieritas antar variabel, tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi, dan data berdistribusi normal. Berikut merupakan persamaan regresi partisipasi petani: Y = 0,045 X1 + 0,16 X2 + 0,418 X3

– 0,331 X4 + 0,493 X5 + 0,216 X6 + 0,014 X7

(9)

commit to user formal, pendapatan, pengalaman,

peran penyuluh pertanian, dan sifat inovasi) dapat menjelaskan partisipasi petani dalam Program penyuluhan alih teknologi oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan sisanya

sebesar 65,4 % dapat dijelaskan oleh variabel lain misalkan tingkat pengaruh orang lain yang dianggap penting, tingkat pengaruh kebuda-yaan, keinginan dan cita-cita, peran sosial, kepribadian, dll.

Tabel 3. Hasil Uji Parsial (Uji t) terhadap Variabel Y (Partisipasi Petani)

Model Standardized

Coefficients

T Sig.

Beta

(X1) Umur 0,045 0,406 0,686

(X2) Pendidikan Formal 0,160 1,373 0,176 (X3) Pendidikan Non Formal 0,418* 3,733 0,000

(X4) Pendapatan -0,331* -2,137 0,037

(X5) Pengalaman 0,493* 4,471 0,000

(X6) Peran Penyuluh 0,216 1,496 0,141

(X7) Sifat Inovasi 0,014 0,117 0,907

Sumber: Analisis Data Primer, 2016

* : Signifikan pada tingkat kepercayaan 95% Berdasarkan Tabel 3 variabel

umur (X1) secara parsial tidak mempunyai pengaruh secara sig-nifikan terhadap partisipasi petani. Nilai probabilitas sebesar 0,686 >

0,05 (α). Variabel umur dalam hal ini dapat diartikan secara individu tidak berpengaruh nyata pada tingkat ke-percayaan 95% terhadap partisipasi petani dalam Program penyuluhan alih teknologi CV. Pendawa Kencana Multifarm. Nilai koefisien regresi variabel umur positif sebesar 0,045 namun karena umur tidak berpe-ngaruh nyata terhadap partisipasi petani maka adanya kenaikan atau penurunan variabel umur tidak menyababkan kanaikan dan penurun-an partisipasi petpenurun-ani.

Variabel pendidikan formal (X2) memiliki nilai probabilitas sebesar

0,176 > 0,05 (α). Variabel pendi-dikan formal dalam hal ini dapat diartikan secara individu tidak berpe-ngaruh nyata pada tingkat keper-cayaan 95% terhadap partisipasi

petani. Nilai koefisien regresi variabel pendidikan formal positif sebesar 0,160 namun karena pendidikan formal tidak berpengaruh nyata terhadap partisipasi petani maka adanya kenaikan atau penurunan variabel pendidikan formal tidak menyababkan kanaikan dan penurun-an partisipasi petpenurun-ani. Sesaui dengpenurun-an penelitian yang dilakukan Panurat (2014) bahwa pendidikan formal tidak mempengaruhi partisipasi petani karena petani lebih membutuhkan pendidikan non formal.

Variabel pendidikan non formal (X3) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap partisipasi petani. Nilai probabilitas sebesar 0,000 <

(10)

commit to user Progo. Nilai koefisien regresi variabel

pendidikan non formal positif sebesar 0,418 sehingga apabila terjadi kenaikan pendidikan non formal sebesar 1% maka tingkat partisipasi petani mengalami peningkatan se-besar 0,418. Semakin tinggi pendidikan non formal responden, maka tingkat partisipasinya akan semakin tinggi pula. Petani yang selalu mengikuti kegiatan non formal seperti pelatihan, seminar, kunjungan, dan penyuluhan maka petani tersebut akan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan dan lebih mudah menerima inovasi yang diberikan.

Variabel pendapatan (X4) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap partisipasi petani. Nilai probabilitas sebesar 0,037 <

0,05 (α). Variabel pendapatan dalam

hal ini dapat diartikan secara individu berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap partisipasi petani dalam Program penyuluhan alih teknologi CV. Pendawa Kencana Multifarm. Nilai koefisien regresi variabel pendapatan negatif sebesar -0,331 sehingga apabila terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1% maka partisipasi petani mengalami penurunan sebesar 0,331. Kelompok petani yang memiliki pendapatan yang lebih rendah atau di bawah rata-rata memilih untuk aktif dalam penyuluhan dan pelatihan dengan keinginan agar dapat menyerap ilmu baru yang dapat meningkatan pendapatan mereka. Dalam hal inilah pendapatan perbengaruh terhadap partisipasi petani dalam Program penyuluhan alih teknologi CV. Pendawa Kencana Multifarm.

Tingkat pengalaman (X5) mem-punyai pengaruh secara signifikan terhadap partisipasi petani. Nilai

probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 (α).

Hal ini berarti variabel pengalaman bertani secara individu berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95% terhadap minta petani dalam Program penyuluhan alih teknologi CV. Pendawa Kencana Multifarm di Kabupaten Kulon Progo. Nilai koefisien regresi variabel pengalaman bertani positif sebesar 0,493. Hal ini menunjukkan petani yang memiliki pengalaman akan lebih memiliki minat yang baik terhadap suatu inovasi yang baru. Soekarwati (1994) menyatakan bahwa faktor pengalaman bertani mempunyai hubungan positif dengan kecepatan petani dalam menerima dan menerapkan inovasi. Petani yang berpengalaman lebih cepat menerima serta menerapkan teknologi Pengaruh Peran penyuluh (X6) tidak mempunyai pengaruh secara sig-nifikan terhadap partisipasi petani. Nilai probabilitas sebesar 0,141 >

0,05 (α) maka. Variabel peran penyuluh dalam hal ini dapat di-artikan secara individu tidak berpe-ngaruh nyata pada tingkat keper-cayaan 95% terhadap partisipasi pe-tani. Nilai koefisien regresi variabel peran penyuluh positif sebesar 0,216 namun karena peran penyuluh tidak berpengaruh nyata terhadap par-tisipasi petani maka adanya kenaikan atau penurunan variabel peran pe-nyuluh tidak menyababkan kanaikan dan penurunan partisipasi petani.

Variabel sifat inovasi (X7) tidak mempunyai pengaruh secara sig-nifikan terhadap partisipasi petani. Nilai probabilitas sebesar 0,907 >

(11)

commit to user kepercayaan 95% terhadap partisipasi

petani dalam Program penyuluhan alih teknologi CV. Pendawa Kencana Multifarm. Nilai koefisien regresi variabel peran penyuluh positif sebesar 0,014 namun karena peran penyuluh tidak berpengaruh nyata terhadap partisipasi petani maka adanya kenaikan atau penurunan variabel sifat inovasi tidak menye-babkan kanaikan dan penurunan pada tingkat partisipasi petani.

Pada penelitian ini persepsi responden terhadap sifat inovasi sama-sama tidak mempengaruhi partisipasi petani dalam Program penyuluhan alih teknologi dari CV. Pendawa Kencana Multifarm. Hal ini bertolak dengan teori Rogers dalam Hanafi (1987) sifat/karakter dari inovasi yang dapat menentukan keputusan terhadap suatu inovasi meliputi : (a) Keuntungan relatif

(relative advantages) dimana diukur dari tingkat keuntungan, tingkat efektifitas dan efisiensi dalam serta pengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat petani yang akan datang, (b) Kompatibilitas (Compatibility) sejauh mana suatu inovasi dianggap sejalan dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan calon penerima, (c) Kompleksitas (Kerumitan Inovasi) adalah sejauh mana suatu inovasi dianggap relatif sulit dipahami dan dipergunakan, (d) Triabilitas adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala kecil, dan (e) Observabilitas adalah tingkat dimana hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Hasil inovasi-inovasi tertentu mudah dilihat dan dikomuni-kasikan kepada orang lain sedangkan beberapa lainnya tidak.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang

“Partisipasi Petani Dalam Program

Penyuluhan Alih Teknologi Oleh CV. Pendawa Kencana Multifarm di

Kabupaten Kulon Progo” dapat

diambil kesimpulan faktor pembentuk partisipasi petani meliputi umur (38-50 th), pendidikan formal (tamat SMA/SMK), pendidikan nonfromal (4 kali), pendapatan petani (≤Rp 11.000.000,00), pengalaman dalam mengikuti kegiatan penyuluhan (7 th), Peran penyuluh (kadang-kadang), sifat inovasi berupa keuntunga relatif, kompatibilitas dan observabilitas dalam kategori tinggi, tingkat kom-pleksitas dan tingkat triabilitas dalam kategori rendah.

Tingkat Partisipasi petani dalam program penyuluhan alih teknologi secara keseluruhan pada

ketiga kegiatan perencanaan, pe-laksanaan, dan pemanfaatan hasil tersebut dalam kategori tinggi. Pengaruh antara faktor pembentuk partisipasi dengan tingkat partisipasi petani terdapat hubungan yang tidak signifikan antara umur, pendidikan formal, peran penyuluh, dan sifat inovasi dengan tingkat partisipasi petani. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan non-formal, pendapatan, dan pengalaman dengan tingkat partisipasi petani

(12)

commit to user wawasan dan pemahaman petani

mengenai pengembangan teknologi. (2) CV. Pendawa Kencana Multifarm sebagai penyuluh swasta diharapkan dapat meningkatkan inovasi yang memiliki triabilitas yang tinggi.. Sebaiknya memperluas lokasi demplot yang visibel dan strategis sehingga dapat menjadi media promosi yang lebih baik. (3) Pemerintah sebaiknya memberikan ruang yang lebih luas untuk mobilisasi dan perekrutan penyuluh swasta dan tetap melakukan pendampingan kepada petani agar dapat terbantu dalam meningkatkan potensi dan manfaat yang besar bagi petani. Hal ini karena penyuluh swasta memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh penyuluh PNS/swadaya diantaranya : (a) Memiliki pengetahuan yang lebih baru (b) Didukung oleh materi teknologi yang lebih baik (c) Memberikan pengetahuan dan solusi bisnis bagi petani (d) Memiliki mobilitas yang tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, A. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Usaha Nasional. Surabaya.

Herawati, Pulungan, Ismail. 2006. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dengan Partisipasi Kontaktani Dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian (Kasus Wkupp Nyalindung, Kabupaten

Sukabumi). Jurnal

Penyuluhan.Vol. 2, No. 2. Halaman: 107-114.

Mardikanto, T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Panurat, Sitty M. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani Berusahatani Padi Di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten Minahasa. Jurnal Universitas Sam Ratulangi. Manado

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta.

Yanto, Molo, M. dan Lestary, E.

2003. “Motivasi Petani Samin

Dalam Menanam Kacang Tanah Studi Kasus di Dukuh Tandura Desa Kemanten Kecamatan Tuban

Kabupaten Blora”. Agritexts.

Gambar

Tabel 1. Faktor-Faktor Pembentuk Partisipasi Petani Dalam Program Alih   Teknologi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini melakukan pengenalan telinga untuk mengidentifikasi pribadi seseorang dengan ekstraksi ciri ZMI dan metode pengenalan

Berdasarkan hasil penelitian PPKn tentang guru PPKn dalam menguatkan karakter tangguh untuk mengantisipasi bahaya narkoba pada siswa di SMPN 21 Surabaya didapatkan

Dari ketentuan Pasal 46 ini terlihat sanksi pidana yang ada melihat secara keseluruhan kekerasan seksual yang terjadi di dalam rumah tangga tidak secara spesifik

Perbedaan tersebut terjadi pada karakter jumlah tanaman yang tumbuh mengalami penurunan setelah diberi perlakuan kolkisin, terjadi pemendekan tinggi tanaman, lingkar

Untuk membatasi penelitian agar tidak keluar dari tujuan penulisan yang ingin dicapai, maka peneliti memberi batasan penelitian yaitu: hanya menjelaskan investasi Jepang

MIDEC – New Initiative Approach Indicative Potential Export Products to Japan (Demand Pull) Permasalahan NTMs di Jepang Demand Driven Indicative Potential Export Products to

Berdasarkan perubahan sistem informasi penyewaan bus pariwisata yang berjalan dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah

Dengan berlakunya Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk