DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Materi Pembelajaran IPA ...
B. Hakikat Pemahaman Dalam Pembelajaran ...
C. Pendekatan Keterampilan Proses ...
D. Definisi Operasional ...
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian ...
B. Desain Penelitian ...
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...
D. Subjek Penelitian ...
E. Prosedur Penelitian ...
F. Instrumen Penelitian...
G. Instrumen Pengungkap Data ...
H. Teknik Pengelolaan data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Instrumen Penelitian
B. Hasil penelitian
C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa
D. Surat- surat
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perincian waktu penelitian... 38
Tabel 1.1 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ...58
Tabel 5.2Rekapitulasi Rata-rata Nilai dan KKM ... 83
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Ketuntasan belajar... 50
Tabel 4.1 Hasil penilaian LKS kelompok siklus I ... 55
Tabel 3.3 Hasil Pemahaman Siswa Siklus I... 57
Tabel 4.2 Ketuntasan proses belajar siklus I ... 65
Tabel 4.3 Hasil penilaian LKS kelompok siklus II... 75
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ketuntasan belajar siklus II ... 69
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Siklus I dan Siklus II ...76
Tabel 4.2 Hasil Pemahaman siswa Siklus II Pada Keterampilan Proses...67
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Ketuntasan Proses Belajar dan Hasil Belajar... 51
Grafik 2 Proses Pemahaman siswa Siklus I... 57
Grafik 3. Grafik Ketuntasan dan Nilai Hasil Belajar... 73
DAFTAR GAMBAR
3.1 Tahap-tahap dalam PTK...37
3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas menutur Kemmis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK) dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Dimana dalam
proses ini tolak ukur kajian berada pada kompetesi guru pengajar dan
penyampaian pendekatan pembelajaran sebagai salah satu cara untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dianggap kurang memuaskan.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan
dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang ada dan atau
meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping implementasi tindakan untuk
memecahkan masalah, peneliti ini merupakan salah satu proses yang dinamis
yang dimulai dari, perencanaan tindakan pengamatan dan refleksi.
Dalam pelaksanaan penelitian perlu memahami karakteristik dan prisip
yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat di pertanggung
jawabkan oleh peneliti. Selain itu diharapkan peneliti ini bisa menjadi acuan bagi
penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya untuk memperbaiki pembelajaran
disekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Wardani, dkk (2004:6-12),
yang menyebutkan bahwa: peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah
mengupayakan tarap serap siswa yang tinggi dan merata, sedangkan peran utama
guru yang melaksanakan PTK adalah memperbaiki pembelajaran dalam rangka
meningkatkan tarap serap peserta didik.
Salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam menyempurnaan dan
peningkatan mutu disekolah dasar adalah memecahkan masalah pembelajaran,
kegiatan pembelajaran,sarana dan sumber pembelajaran, masalah penilaian
pembelajaran, dan hal-hal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan
35
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan imformasi
yang di perlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.
Desain penelitian merupakan dasar dalam penelitian. Oleh sebab itu, desain
penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektip dan efesien.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
atas beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun model dan
penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Dari tahap-tahapan dibawah ini, penulis memulai dari perencanaan awal,
dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan
tindakan, observasi, dan berahir dari tiap siklus dengan berpatokan pada refleksi
36
Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kimmis dan Mc. Tagart(1998:13) Siklus I
Pengamatan Perencanaan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Pelaksanaan Refleksi
37
C.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas III Sekolah Dasar yang berlokasi di
Kampus UPI. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 selama 3 Bulan, waktu tersebut dimulai dari tahap laporan
yang dimulai dari dua siklus. Penelitian ini dibantu oleh guru lain yang bertindak
sebagai pengamat(Observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan
terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas III sekolah
dasar
Tabel 3.1 Perincian waktu penelitian
No Kegiatan 2014/2015
Jan Feb Mar April Mei Juni
1 Survey awal dan
penentuan lokasi penelitian
2 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pelaksanaan Penelitian
5 Pengolahan Data, Analisis
dan Penyusunan laporan
6 Seminar hasil
Penulis memilih SD berdasar pertimbangan (1) Mudah dijangkau, (2) Tidak
mengeluarkan biaya, (3) Masih ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam
38
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III Sekolah Dasar berjumlah 26 siswa yang
terdiri 10 siswa putra dan 16 siswa putri. Memilih siswa kelas III sebagai
responden dengan alasan:
1. Adanya variasi siswa dilihat dari status sosial, pendidikan, dan pekerjaan orang
tua mereka,
2. Adanya masalah yang dialami siswa kelas III Sekolah Dasar dalam belajar
memahami konsep energi dalam kehidupan ,
3. Dilihat dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata pelajaran IPA pada
semester dua sangat rendah.
E.Prosedur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas sesuai dengan
model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Tagart(Kasbolah, 1988:113)
dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa siklus untuk mempermudah
langkah penelitian. Dimulai dari tahap analisis kurikulum, melakukan studi
pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan mengidentifikasinya,
merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun rencana tindakan,
melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan Ke I, kemudian
merefleksinya kembali. Setelah selesai satu siklus yang di akhiri dengan refleksi
maka diperbaiki pada siklus berikutnya hingga di temukan jawaban sebagai
kesimpulan akhir dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada uraian
39
1. Perencanaan Tindakan
a. Pengkajian Standar Isi kelas tahun 2006 dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan Sekolah Dasar . menelaah konsep yang dapat dalam mata
pelajaran IPA di kelas III.
b. Menyusun rencana pembelajaran untuk 3 x pertemuan, menyusun
lanhkah-lanhkah kegiatan untuk melatih pendekatan keterampilan
proses yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, LKS, alat
evaluasi serta alat dan sumber belajar yang digunakan.
c. Peneliti menerapkan rencana pembelajaran yang telah menggunakan
pendekatan keterampilan proses
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus.
Siklus I
1. Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas
siswa,memotivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukan tindakan kelas
pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar.
2. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dibantu teman sejawat
untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan pembelajaran. Sarana
pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru, dan efektifitas
penggunaan pendekatan keterampilan proses.
3. Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.
4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil
pemantauan.
5. Peneliti bersama observer menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan
40
Siklus II
1. Setelah memproleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan pertama
(Siklus I )peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran dengan
menambahkan atau memfokuskan asfek-asfek yang belum optimal pada
tindakan(Siklus I).
2. Melakukan pemantauan (observasi) rerhadap pelaksanaan pembelajaran
yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam
merespon pembelajaran, sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan
efektivitas pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses yang
diharapkan.
3. Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan, untuk
mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi-strategi baru
pembelajaran yang sudah dilakukan.
4. Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasrkan hasil pengamatan.
5. Peneliti bersama observer atau teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II , hasil analisis dan
refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari
penelitian yang sudah dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP yang mengacu
pada keterampilan proses untuk meningkatkan proses belajar siswa.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa permasalahan
soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok isi dari LKS
disesuaikan dengan indikator pembelajaran atau topik dalam
pembelajaran pada setiap tindakan LKS merupakan salah satu alat yang
41
keterampilan proses selama kegiatan pembelajaran pada
keberlangsungan setiap siklus pembelajaran.
2. Instrumen Pengungkap Data
a. Lembar Observasi
Digunakan untuk melihat perubahan perkembangan proses
pelaksanaan pembelajaran Lembar observer dalam penelitian ini
digunakan untuk merekam atau mencatat data tentang aktivitas siswa dan
guru dalam proses belajar mengajar selama tindakan berlangsung. Dari
hasil observasi, diproleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh seorang observer, tugas
observer yaitu mengamati dan mencatat hal-hal (aktivitas) yang dilakukan
oleh guru maupun siswa pada saat pembelajaran berlangsung lembar
observasi dibuat oleh peneliti, lembar observasi tersebut diuraikan secara
jelas komponen-komponen yang harus diamati seperti menyimak,
bekerjasama, mengajukan pertanyaan, dan lain sebagainya. Lembar
observasi ini digunakan sebagai perbaikan belajar mengajar pada siklus
berikutnya. Lembar observasi disusun untuk mengamati aktivitas guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Lembar LKS
Tes diberikan secara tertulis disetiap akhir siklus/ pembelajaran. Tes
berguna untuk mengetahui sejauhmana proses pemahaman yang diproleh
siswa setelah mengalami proses belajar. Tes dibuat sesuai dengan materi
yang diajarkan pada siswa kelas III berdasarkan kurikulum yang berlaku
42
G. Teknik Pengelolaan Data
1. Teknik Prngrlolaan dan hasil observasi
a. Reduksi Data
Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yangdi
perlukan dan membuang data yang tidak di perlukan .
b. Klasifikasi Data
Mengkelasifikasikan data yang diproleh dari siklus I dan siklus II
dengan maengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas
guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak diharapkan juga
untuk mengetahui proses belajar siswa yang diproleh. Dan untuk
mempermudah, data-data tersebut kemudian dikelasifikasikan sesuai
dengan jenis datanya, misalnya:
1. Data tentang aktivitas siswa
2. Data tentang aktivitas guru
3. Data tentang proses belajar siswa
c. Display Data
Mendeskripsikan data yang sudah diproleh dalam bentuk,uraian dan
bentuk tabel grafik.
d. Interprestasi Data
Menafsirkan data-data yangsidah didisplay baik data dalam bentukuk
tabel atau data dalam bentuk grafik.
e. Refleksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan
dengan cara melihat kelakuan yang telah diproleh atau kelemahan apa
yang harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut
dianalisis mengapa masih menjadi kelemahan dan bagaimana cara
mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada
43
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
a. Scoring
1. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan pada siswa. Tiap-tiap
butir soal yang jawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap
tidaknya jawaban yang diberikan dengan rumus :
Nilai = jumlah jawaban benar x 100 %
Jumlah seluruh soal
2. Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir
jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diproleh
oleh masing-masing siswa
3. Pengelompokan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah
penskoran lalu skor hasil tes belajar siswa dikelompokan dengan rentang
nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah
kognitif siswa.
b. Menghitung Rata-rata
1. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada siklus melalui lembar
kerja siswa (LKS ).
2. Rata-rata hitung proses belajar (pos tes) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus
3. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes.
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui proses belajar siswa secara
klasikal, yaitu jika KKM > 85% siswa memproleh skor > 65 % dari skor
44
I. Analisis Data Hasil Tes
1. Skoring
Kriteria penilain pada pos tes siklus I, dan II, adalah berupa uraian
yang berjumlah 5 soal, dimana tiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila
siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat
diproleh adalah 100.
Hasil akhir pos tes (nilai rata-rata) dikelompokan menjadi
45
Tabel 3.1
Kategori nilai rata-rata siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 90-100 Sangat Baik
2 70-89 Baik
3 50-69 Cukup
4 30-49 Kurang
5 0-29 Kurang Sekali
Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokan menurut kategori sebagai
berikut :
Tabel 3.2
Kategori prolehan persentase KKM siswa
No Persentase kategori
1 75% -100% Berhasil Proses Belajar (Tuntas)
2 0%-65% Belum berhasil proses (belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran IPA melalui penerapan
Pendekatan keterampilan proses yang telah dilaksanakan di kelas IIIA Sekolah
Dasar maka peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dapat
meningkatkanketerampilan guru. Berdasarkan hasil siklus I diperoleh
KKM 72, dengan ratarata 84,83% dengan kategori cukup, siklus II
ratarata 92,84% dengan kategori baik, langkah-langkah pendekatan
keterampilan proses dapat digunakan dalam pembelajaran IPA.
2. Hasil belajar siswa setelah diterapkan dalam pembelajaran IPA melalui
pendekatan keterampilan proses, terlihat hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Hasil yang diproleh dari setiap tindakan cukup memuaskan
peneliti walau pun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya tetapi pada
siklus II rata-rata evaluasi sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran
IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada setiap siklus ada pun
hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 84,83% , sedangkan
pada siklus II dengan rata-rata 92,83% .Penerapan Pendekatan
Keterampilan Proses pada pembelajaran IPA di kelas 3 adalah guru
membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk
mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan,
merencanakan, menerapkan, meramalkan dan mengkomunikasikan, serta
89
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan
maka peneliti memberikan beberapa saran demi meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA di SD diantaranya.
1. Bagi siswa
Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses peserta
didik dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan
mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku
sosial sehingga proses belajar siswa dapat meningkat.
2. Bagi guru
Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan ketrampilan
proses sebagai variasi dalam proses kegiatan pembelajaran sehingga
siswa tidak hanya memproleh konsep materi tetapi juga bermakna
dalam kehidupan sehari-hari.
Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dan
siswa, maupun dengan siswa . guru harus memberikan kesempatan
kepada siswa untuk ikut bwrpartisipasi dalam pembelajaran.
Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik,
seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga
kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa
dan persiapan-persiapan lainnya.
3. Bagi Sekolah
Peneliti ini diharapkan memberi masukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses
yang sesuai dengan siswa dan karaktristik pelajaran yang akan
meningkatkan prestasi sekolah.
Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan
90
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses
akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga