dilaksanakan di SD Negeri Kalinanas 01 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri Kalinanas 01 memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru yang di gabung dengan ruang kepala sekolah, dan 1 ruang tamu. Penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu, tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, tahap penyusunan laporan penelitian. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin untuk observasi. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk pengambilan data. Tahap penyusunan laporan penelitian mencangkup pengolahan data dan penyusunan laporan untuk persiapan ujian.
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 berjumlah 25 orang anak. Karakteristik siswa kelas 4 adalah siswa yang berumur 10 tahun sampai 11 tahun. Sebagaian besar orang tua siswa bekerja di sektor pertanian dan peternakan. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA hasil yang diperoleh masih rendah dan siswa kurang begitu aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Karena hal tersebut maka perlu diambil tindakan untuk meningkatkan hasil belajar.
3.2.Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2013:161).
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu:
a. Variabel Bebas
bebas merupakan variabel yang disengaja dilakukan guna menimbulkan variabel lain. Variabel bebas ini terkait dengan guru saat mengajar, kondisi siswa dalam kelas, metode pembelajaran yang digunakan dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut akan mempengaruhi muncul atau tidaknya hasil belajar. Dalam penelitian ini yang termasuk kedalam variabel bebas adalah penerapan metode pembelajaran PBL (X). Metode tersebut akan diterapkan pada kelas 4 SD Negeri Kalinanas 01 tahun pelajaran 2016/2017.
b. Variabel Terikat
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat ditimbulkan akibat adanya variabel bebas. Variabel terikat, erat kaitannya dengan motivasi belajar, hasil belajar, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negri Kalinanas 01 (Y).
3.2.2 Definisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL)
Pembelajaran PBL adalah pembelajaran yang diperoleh siswa melalui pemecahan masalah. Model pembelajaran PBL merangsang siswa untuk memahami pelajaran dengan memberi siswa suatu masalah untuk dipecahkan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang ingin dicapai adalah hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran berkaitan dengan hasil belajar aspek kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA yang menerapkan model pembelajaran PBL dalam siklus I maupun siklus II.
3.3. Prosedur Penelitian
dari 2 (dua) siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :
Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat
Gambar 3.1
PTK Model Spiral dari
C. Kemmis dan MC. Taggart
Dalam gambar 3.1 prosedur dalam PTK, apabila dalam siklus 2 belum mencapai tujuan maka dilanjutkan dengan siklus selanjutnya sampai tujuan pembelajaran tercapai. Rencana tindakan penelitian meliputi:
1. Rencana pelaksanaan pada siklus I terdiri dari:
a. Perencanaan
1) Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPA di kelas 4 dengan
cara menyusun RPP, dengan menggunakan metode Problem Based
2) Menentukan bahan dan peralatan yang sesuai dengan bahan pelajaran.
3) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan pembelajaran.
b. Tindakan (acting) dan Pengamatan (observing)
Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan atau tindakan siklus I sesuai dengan RPP serta persiapan media pembelajaran.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Setelah observasi
dilakukan, peneliti bersama dengan guru kelas mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi peneliti bersama dengan guru mengadakan refleksi yaitu melihat kelemahan-kelemahan serta hambatan-hambatan pada saat pelaksanaan tindakan siklus sebelumnya untuk menjadi bahan pertimbangan penyusunan siklus berikutnya.
2. Rencana pelaksanaan siklus II
Siklus II dirancang jika siklus I belum mencapai hasil yang diinginkan. Apabila dalam siklus 1 belum berhasil maka akan dilanjutkan ke siklus II. Kegiatan pada siklus II merupakan penyempurnaan siklus sebelumnya.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes dan non tes (observasi).
3.4.1. Teknik Tes
Tabel 3.1
Kisi-kisi soal evaluasi siklus I
Siklus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Jumlah Item
1 Memahami berbagai
Menyebutkan sumber-sumber bunyi. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 16,
21 8
Menyebutkan jenis-jenis alat musik berdasarkan cara menggunakannya.
7, 12, 13, 14, 15,
17, 28 7
Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.
9, 23, 24, 27, 30
5
Menunjukkan bukti perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
8, 10, 18, 19, 20,
29 6
Menunjukan bunyi dapat dipantulkan dan diserap.
11, 22, 25, 26
Tabel 3.2
Kisi-kisi soal evaluasi siklus II
Siklus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item Jumlah
Item
1 Memahami
perubahan
kenampakan bumi dan benda langit.
Mendiskripsikan perubahan
kenampakan bumi.
Menjelaskan perubahan kenampakan bumi karena pengaruh berputarnya bumi pada porosnya
1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 19,
21, 22, 23 17
Menjelaskan pasang naik dan pasang surut air laut akibat pengaruh dari bulan.
3, 4, 15, 16, 20, 28 29, 30
8
Memberikan contoh pengaruh dari pasang surut dan pasang naik air laut.
7, 18, 25, 26, 27
Sebelum soal dibagikan kepada siswa, butir soal terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Uji validitas ini dilakukan di sekolah yang berbeda dengan tingkatan kelas yang sama, yaitu kelas 4.
3.4.2. Teknik Non tes
Teknik nontes yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015: 232). Observasi dalam penelitian ini adalah pencatatan kejadian yang terjadi dalam pelaksanaan penelitian. Observasi terdiri atas observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Pengamatan aktivitas guru digunakan guna mengamati penerapan langkah-langkah model pembelajaran PBL oleh guru yang berupa daftar pernyataan aktivitas guru. Sedangkan pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran. Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat dilihat dalam table 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru Pada Pelajaran IPA
dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
NO Aspek
yang diamati
Sintaks PBL Indikator Nomor
mengevaluasi
Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
No. Aspek yang
2. Kegiatan Inti Memperhatikan materi yang
disampikan oleh pengajar
2 8
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru
3
Mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan
4
Bekerja sama-sama dalam kelompok 5
Mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dalam diskusi kelompok
Bertukar pendapat antar teman dalam
Mempresentasikan jawaban di depan kelas
9
Merespon jawaban teman 10
3. Kegiatan
Penutup
Dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan
11 2
Siswa dapat menjawab soal dengan baik
12
3.5Uji Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas
Alat analisis yang digunakan dalam menguji sah dan kevalidan butir soal adalah menggunakan program SPSS Ver.22.0.
Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu objek. Butir soal dikatakan valid apabila dapat mengukur hasil belajar siswa dengan tepat. Validitas adalah ukuran kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan.
Untuk melihat signifikansi dari setiap butir soal yang di ujikan dapat dilihat dengan menggunakan tabel nilai product moment. Nilai dari r-tabel digunakan sebagai pembanding nilai dari r-hitung untuk melihatsignifikansi setiap butir soal yang diuji. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel product moment maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid atau sahih. Untuk r-tabel dengan jumlah responden 25 tingkat kepercayaan 5% (𝛼 = 0,05) adalah 0,389. Jika r-hitung lebih dari r-tabel yaitu 0,389 maka butir soal yang diujikan tersebut adalah valid.
a. Validitas Butir Soal Siklus I
Dari butir soal yang telah disiapkan kemudian diujikan kevaliditannya, dari 30 soal terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil Uji validitas butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus I
Soal valid Soal tidak valid Jumlah
1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30
3, 7, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 24,
27 30
20 10
Butir soal yang dipakai
20 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30
b. Validitas Butir Soal Siklus II
Dari butir soal yang telah disiapkan kemudian diujikan kevaliditannya, dari 30 soal terdapat butir soal yang dinyatakan valid dan butir soal dinyatakan tidak valid. Hasil Uji validitas butir soal siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus II
Soal valid Soal tidak valid Jumlah
1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30
2, 5, 7, 13, 15, 19, 20, 21 24,
27 30
20 10
Butir soal yang dipakai
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keajegan, consistency, stability atau dependability. Suatu butir soal tes dapat dikatakan reliabel jika soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang sempurna. Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan uji validitas dan butir soal yang di uji harus menunjukan ke validan. Koefesien reliabilitas berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Sebagai patokan koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:346):
Tabel 3.7
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel
2. < 0,80 – 0,60 Reliabel
3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
4. < 0,40 – 0,20 Agak reliabel
5. < 0,20 Kurang reliabel
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD Negeri Tegalsari Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali dengan mengambil responden siswa kelas 4. Berikut adalah hasil uji reabilitas dari penilitian ini:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Dalam uji reabilitas siklus I diperoleh angka 0,875 yang termasuk kedalam kategori reliabel. Dengan demikian instrumen soal dapat diterima karena masuk dalam kategori reliabel.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Siklus II
Pada uji reabilitas siklus II diperoleh angka 0,858 yang mengartikan bahwa soal pada siklus II termasuk ke dalam realiabel tinggi. Maka soal siklus II dapat diterima karena reliabel.
3.6Teknik Analisis Data
Dalam peneliatian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif yaitu
dengan membandingkan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II. Berdasarkan
perbandingan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus 2 maka akan diketahui
ppeningkatan hasil belajar siswa. Untuk menghitung ketuntasan belajar secara klasikal
dan penyajian data kuantitatif dalam presentase. Rumusnya adalah sebagai berikut:
𝐹 = 𝑓𝑖
∑𝑓𝑥100% keterangan:
∑𝑓 = jumlah frekuensi seluruhnya 𝑓𝑖 = jumlah frekuensi yang muncul
F = Presentase frekuensi
Kemudian hasil penghitungan nilai siswa dari hasil tes siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA melalui metode PBL.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items