PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG
OLAHRAGA FUTSAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
IRVAN NULHAKIM 1101977
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLARAGA DAN KESEHATAN
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA
CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Oleh
Irvan Nulhakim
NIM. 1101977
Seluruh Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Irvan Nulhakim 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian.
Irvan Nulhakim
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA
CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing
Pembimbing I,
(Drs. H.Dede Rohmat N, M.Pd.) NIP: 196312091988031001
Pembimbing II,
(Muhamad Tafaqur, M.Pd.) NIP: 197810052009121003
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Latihan Leg Extension Dengan Pyramid Sytem Method Terhadap Peningkatan Power Tungkai Dan Hasil Shooting Pada Cabang Olahraga
Futsal
Dosen Pembimbing I : Drs. H. Dede Rohmat N. M.Pd Dosen Pembimbing II : Muhammad Tafakur, M.Pd
Irvan Nulhakim* 1101977
Permasalahan yang penulis ajukan pada penelitian ini mengenai bentuk latihan untuk meningkatkan power tungkai. Dalam permainan futsal power
tungkai sangat penting karena memberikan sumbangan yang besar untuk pergerakan, seperti dalam pelaksanaan menendang. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan leg extension
dengan metode pyramid system terhadap peningkatan power tungkai dan hasil
shooting dalam permainan futsal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Bandung yang diambil dengan teknik
“purposive sampling” sebanyak 14 sampel. Berdasarkan pengolahan dan analisis data, menunjukkan bahwa peningkatan hasil tes melalui latihan leg extension
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terjadinya peningkatan power
tungkai kanan dan kiri karena adanya latihan yang kontinyu, yaitu latihan leg extension dengan metode pyramid system. Terdapat pula hubungan antara power
tungkai dengan hasil tendangan shooting. Ini sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan uji koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara power tungkai kanan maupun kiri hasil latihan leg extension dengan metode pyramid system terhadap hasil shooting pada cabang olahraga futsal. Dalam pelaksanaan latihan pelatih olahraga futsal diharapkan tidak terpaku hanya pada satu metode latihan, akan tetapi bisa menggunakan beberapa variasi metode latihan, dalam rangka meningkatkan kualitas fisik, khususnya peningkatan power.
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2011
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Effect of Exercise Leg Extension With Pyramid System Method Against Increased Power Limbs And Results In Shooting Sports Futsal Branch
Supervisor I: Drs. H. Dede Rohmat N. M.Pd Supervisor II: Muhamad Tafaqur, M.Pd
Irvan Nulhakim * 1101977
The problems that the authors propose in this study regarding the form of exercises to improve leg power. In the game futsal power limb is very important because it gives a big contribution to the movement, as in the implementation of the kick. This study bertujan to determine whether a significant difference between the leg extension exercises with methods pyramid system to increase leg power and the shooting in the game of futsal. The method used was experimental method. Population and samples used in this study were students extracurricular futsal MAN 2 Bandung taken with the technique of "purposive sampling" as many as 14 samples. Based on the processing and analysis of data, showed that an increase in the test results through the leg extension exercise showed a significant increase. The increased power right leg and left because of the continuous training, the leg extension exercises with methods pyramid system. There is also a relationship between leg power to kick the shooting. This is consistent with the results of calculations using correlation coefficient test. It can be concluded that there is a relationship between power right leg or left leg extension exercise results with methods pyramid system to the shooting on the sport of futsal. In the implementation of the exercise futsal coaches are expected not fixated on just one method of exercise, but could use some variation of training methods, in order to improve the physical quality, particularly the increase in power.
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...i
ABSTRAK………....ii
KATA PENGANTAR……….iii
UCAPAN TERIMA KASIH………...iv
DAFTAR ISI………..…..vii
DAFTAR GAMBAR………...………...…....viii
DAFTAR TABEL ………...ix
DAFTAR LAMPIRAN ………...x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Batasan Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teori ... 8
1. Karakteristik Cabang Olahraga Futsal ... 8
2. Dasar Permainan Futsal ... 9
1. Latihan Daya Ledak Otot Tungkai (Power tungkai) ... 20
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Latihan Leg Extension ... 22
H. Piramid Sistem ... 24
G. Kerangka Berfikir ... 27
H. Hipotesis Penelitian ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 31
C. Populasi dan Sampel ... 34
1. Populasi ... 34
2. Sampel ... 35
D. Instrumen Penelitian ... 35
E. Pelaksanaan Penelitian ... 40
F. Prosedur Pengolahan Data ... 41
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 45
A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data... 45
B. Pengujian Hipotesis ... 47
C. Diskusi Penemuan ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Saran dan Rekomendasi ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gerakan menendang dengan punggung kaki ... 12
Gambar 2.2 Komponen Latihan Fisik ... 13
Gambar 2.3 Interdependence Among the Biomotor Abilities ... 19
Gambar 2.4 Otot yang berkontraksi saat latihan leg extension ... 23
Gambar 2.5 Gerakan Leg Extension ... 24
Gambar 2.6 Piramida Parameter Kekuatan ... 25
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian ... 33
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pre-Test dan Post-test Group Design ... 32
Tabel 3.2 Nilai validitas dan reliabilitas tes shooting 10 m ... 37
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, dan Selisih ... 45
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Tes 3 hop jump ... 46
Tabel 4.3 Hasil Uji Signifikan Peningkatan Power Tungkai Kanan ... 48
Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikan Peningkatan Power Tungkai Kiri ... 49
Irvan Nulhakim, 2015
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah
berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik
anak-anak, remaja sampai orang dewasa baik pria maupun wanita. Futsal sangat
populer karena hanya memerlukan peralatan sederhana dan mengundang
kesenangan dalam memainkannya. Futsal dapat bermain di dalam ruangan
maupun luar ruangan dan tidak memerlukan tempat yang sangat luas. Sehingga
lebih praktis dibandingkan dengan sepakbola.
Prestasi futsal di Indonesia saat ini hanya bisa bersaing pada tingkat Asia
Tenggara, hal ini disebabkan salah satunya oleh kondisi fisik yang tidak cukup
baik untuk bertanding dengan negara-negara di level Internasional. Agar bisa
bersaing di tingkat dunia maka harus ada pembenahan dalam pelatihannya. Hal
ini terlihat saat melakukan pertandingan banyak sekali pemain saat melakukan
shooting tidak sesuai harapan. Dengan kecepatan tendangan yang rendah sehingga kiper lawan mudah untuk menangkapnya.
Futsal merupakan jenis permainan yang dimainkan dengan segala aspek
yang lebih sederhana dibandingkan sepakbola. Futsal dapat dimainkan di
lapangan yang ukurannya lebih kecil dari lapangan sepakbola, dan dengan jumlah
pemain yang lebih sedikit dari masing-masing tim. Sehingga para pemain futsal
akan lebih dominan bergerak dengan lebih cepat agar mengantisipasi kemasukan
gol. Karakteristik fusal seperti itu menuntut pemain futsal harus memiliki
kemampuan teknik dan fisik yang sangat baik.
Mengenai teknik dasar dalam futsal Lhaksana (2012, hlm. 29) mengatakan
bahwa: “Teknik dasar dalam futsal yaitu: teknik dasar mengumpan (passing), teknik dasar menahan bola (control), teknik dasar mengumpan lambung
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(shooting)”. Dari beberapa teknik dasar tersebut, teknik shooting ini sangat penting karena merupakan salah satu cara untuk memasukan bola ke gawang dan
tentunya tanpa mengesampingkan teknik dasar yang lain.
Shooting memiliki peranan yang penting dalam futsal, karena shooting
merupakan cara untuk memasukkan bola ke gawang. Sehingga dapat
menghasilkan kemenangan dalam suatu pertandingan. Dengan mengetahui
peranan shooting, maka pelaksanaan shooting harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Agar shooting tersebut memiliki kecepatan yang tinggi maka harus didukung oleh power, dalam hal ini adalah power tungkai.
Power sangat penting dalam berbagai cabang olahraga, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988, hlm. 199) bahwa power lebih diperlukan dalam semua cabang olahraga. Power adalah salah satu komponen kondisi fisik yang merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam suatu prestasi olahraga
yang tinggi disamping komponen kondisi fisik yang lainnya. Power merupakan kondisi fisik yang terdiri dari gabungan kekuatan dan kecepatan. Demikian juga
power dibutuhkan oleh pemain futsal yaitu power tungkai. Penulis melihat dilapangan proses pembentukan power tungkai di setiap latihan yang diberikan pelatih kepada atletnya sangat kurang sekali atau bahkan tidak dilatih sama sekali.
Pelatih lebih sering memberikan program latihan kepada atlet futsalnya berupa
teknik dan taktik, adapun fisik atau aspek kondisi fisik yang dibentuk yaitu hanya
pembentukan daya tahan kardiovaskularnya saja. Sehingga ketika penulis melihat
pada saat tim futsal bertanding, sering terjadi melemahnya daya tingkat kekuatan
shooting menendang bola sehingga hasil shooting tidak maksimal dan mudah ditangkap atau dihalau oleh kiper lawan. Maka berkaitan dengan hal tersebut,
sangat jelas dibutuhkan proses pembentukan sebuah power yang baik sesuai dengan spesifikasi cabang olahraga, khususnya futsal yang lebih banyak
menekankan pada pembentukan power tungkai.
Otot tungkai merupakan salah satu otot yang memberikan sumbangan yang
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaanya sangat memerlukan unsur kekuatan dan kecepatan yang tinggi.
Oleh sebab itu, dalam permainan futsal power tungkai sangat diperlukan.
Tungkai merupakan fondasi tubuh manusia untuk menopang banyak
kegiatan dan lebih luas daripada itu, otot tungkai berperan sangat penting dalam
hampir semua macam cabang olahraga. Tungkai termasuk kedalam kelompok
anggota kelompok rangka anggota badan. Mengenai pentingnya tungkai, Damiri
(1992, hlm. 63), menjelaskan bahwa: “Tungkai sesuai dengan fungsinya sebagai
alat gerak, menahan berat badan bagian atas, dapat memindahkan tubuh
(bergerak), dapat menggerakkan tubuh kearah atas, dapat menendang dan lain
sebagainya”.
Latihan power tungkai bisa dilakukan dengan latihan beban (weight training) baik itu dengan internal resistance maupun eksternal resistance. Harsono (1988, hlm. 185) menyatakan bahwa: “Weight training adalah latihan-latihan yang sistematis, beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah
kekuatan otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu”. Dalam latihan beban
(weight training) ada beberapa alat dan bentuk latihan yang bisa digunakan untuk melatih power tungkai, diantaranya leg press, squat, leg extention, leg curl, dan lain sebagainya. Dalam melatih power tungkai untuk melakukan shooting banyak sekali metode latihan yang digunakan, diantaranya adalah dengan menggunakan
metode latihan leg extension.
Mengenai latihan leg extension, Damiri, (1994, hlm. 74) mengatakan
bahwa : “Latihan leg extension dapat diartikan sebagai gerakan suatu model latihan beban dengan meluruskan tungkai/memperbesar sudut antara tulang femur
dan fibula, tibia pada suatu persendian pada posisi duduk”.
Berdasarkan pengalaman penulis latihan leg extention dapat meningkatkan tendangan shooting. Leg extention mempunyai sifat elastis yaitu benda kembali semula secara utuh sesudah gaya dilepas. Dikarenakan sifat tersebut maka leg extention dapat dipakai untuk alat bantu dalam latihan. Hal ini seperti yang
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan alat-alat dengan per (spring device) dengan karet, katrol, dan lain-lain yang dapat diterapkan dalam latihan”.
Kaitannya dengan latihan dalam pengembangan power tungkai, maka dalam penelitian ini penulis memilih bentuk latihan dengan menggunakan leg extention, karena kontraksi otot saat melakukan tendangan shooting dengan menggunakan leg extention otot berkontraksi isotonis. Dalam melatih leg extention yaitu dengan menggunakan alat yang terdapat ditempat latihan beban yang terbuat dari besi yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan
dan prinsip gerak extention.
Banyak sekali bentuk latihan dalam meningkatkan power tungkai untuk melakukan tendangan shooting, diantaranya dengan menggunakan latihan leg extension menggunakan pyramid system method. Pyramid system method
menurut Sidik (2008, hlm, 35) dalam Nurhasim (2014, hlm, 5) bahwa: “Latihan
kekuatan maksimal yang dimulai dari intensitas rendah dengan banyak repetisi
(hyperthropi) dan diakhiri dengan intensitas tinggi dengan sedikit repetisi (KI)”.
Dalam latihan leg extention dengan metode pyramid system ini diyakini dapat meningkatkan kemampuan power tungkai dengan pelaksanaannya yang terkontrol. Latihan ini menggunakan beban yang dimanipulasi dari yang ringan ke
yang berat. Tetapi, pyramid system ini hanya metodanya saja dan merupakan bagian dari latihan weight training. Oleh karena itu latihan leg extention dengan metode pyramid system diasumsikan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan power tungkai.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan leg extention dengan
pyramid system method terhadap peningkatan power tungkai pemain futsal? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan leg extention dengan
pyramid system method terhadap hasil shooting pemain futsal?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh latihan leg extention dengan pyramid system method terhadap peningkatan power tungkai pemain futsal.
2. Untuk mengetahui pengaruh latihan leg extention dengan pyramid system method terhadap peningkatan hasil shooting pemain futsal.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang, penulis berharap agar hasil dari penelitian ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya, karena suatu
penelitian yang tidak memiliki manfaat akan bernilai sia-sia. Untuk itu harapan
penulis dari manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoretis
a) Sebagai acuan bagi para pelatih untuk dapat memperhatikan perkembangan
atletnya, terkhusus dalam cabang olahraga futsal.
b)Sebagai bahan untuk memperkaya pengetahuan tentang latihan leg extention dengan metode pyramid system terhadap peningkatan power
tungkai.
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d)Sebagai bahan referensi para pelatih dan semua pihak yang berkepentingan
dalam peningkatan power tungkai. 2. Manfaat praktis
a) Dapat dijadikan sebagai gambaran umum atau informasi bagi semua pihak
yang mempunyai kepentingan terhadap peningkatan power tungkai .
b)Dapat menjadikan FPOK sebagai penggagas utama dalam penggunaan
latihan leg extention dengan metode pyramid system dalam peningkatan
power tungkai.
c) Menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pelatih, atlet dan penulis
dalam memahami latihan leg extention dengan metode pyramid system.
d)Sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
E. Batasan Penelitian
Pembatasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penilaian agar
masalah yang diteliti lebih terarah. Mengenai pembatasan penelitian Surakhmad
(1990, Hlm. 36) menjelaskan bahwa:
Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidikan tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya. Tenaga, kecekatan, waktu, biaya dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.
Penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian ini terbatas pada pengaruh latihan leg extention dengan metode
pyramid system terhadap peningkatan power tungkai dan hasil shooting
pemain futsal.
2. Sampel yang digunakan adalah siswa ekstrakurikuler futsal MAN 2 Bandung
3. Perlakuan diberikan sebanyak 12 sampai dengan 16 kali pertemuan selama
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bentuk latihan mencakup tentang gerakan latihan leg extention dengan metode pyramid system.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan
bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi
dirinci:
Bab I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan tentang a). Latar belakang masalah, b). Rumusan
masalah, c). Tujuan penelitian, d). Manfaat penelitian, e). Batasan penelitian, f).
Struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini mengemukakan tentang landasan teoritis yang mendukung dan
relevan dengan permasalahan ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini mengemukakan mengenai a). Metode penelitian, b). Desain
penelitian, c). Populasi dan sampel, d). Instrumen penelitian, e). Pelaksanaan
penelitian, f). Prosedur pengolahan data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini penulis akan menjelaskan pengolahan atau analisis data untuk
menghasilkan temuan dan pembahasan.
Bab V Kesimpulan dan Implikasi
Bab ini penulis akan menjelaskan kesimpulan yang diperoleh selama
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan,
sedangkan tujuan dari suatu penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan,
menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan
prosedur penelitiannya. Sugiyono (2010, Hlm. 6) mengatakan bahwa: “Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan
tertentu”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010, Hlm. 11-12) “Penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu”.
Penggunaan metode bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan
kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari sudut sejauh mana
efektivitas suatu metode, efisiensinya, dan relevan tidaknya. Suatu metode
dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan metode tersebut ada perubahan
positif menuju pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan suatu metode dikatakan
efisien apabila penggunaan fasilitas, biaya dan tenaga dapat ditekan sehemat
mungkin, namun mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan relevan tidaknya
suatu metode terlihat dari kegunaan atau manfaaatnya metode tersebut. Jika antara
waktu dan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi
penyimpangan, maka metode tersebut adalah relevan atau sesuai.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses dan
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan penelitian. Arikunto (2006, Hlm. 51) mengatakan bahwa: “Desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai
ancar-ancar yang akan dilaksanakan”. Desain penelitian ini berfungsi untuk memberikan jalan dan arah dari proses penelitian. Gambar arah dan kegiatan
penelitian akan tercantum dalam desain penelitian, sehingga hal ini akan
membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah penelitian yang telah
dirumuskan.
Atas dasar hal tersebut desain yang dipakai peneliti dalam penelitian ini
adalah desain eksperimen pretest and posttest group design. Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen.
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test.
Perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02-01 diasumsikan merupakan efek dari
treatment atau eksperimen.
Tabel 3.1
Pre-Test dan Post-test Group Design (Sumber: Sugiyono, 2010, Hlm. 111)
Pre test Perlakuan Post test
O1 X O2
Keterangan :
O1 : Tes untuk Pre-test (Tes 3 hop jump dan tes shooting). O2 : Tes untuk Post-test (Tes 3 hop jump dan tes shooting).
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data penelitian dapat
dilihat pada gambar 3.2. di bawah ini :
Gambar 3.2
Langkah-langkah penelitian Populasi
Sampel
Tes Awal (Tes 3 Hop Jump
dan Tes Shooting)
Perlakuan (Treatment) (Leg Extention dengan menggunakan Pyramide
System Method)
Tes Akhir (Tes 3 Hop Jump
dan Tes Shooting)
Pengumpulan Data
Pengolahan Analisis Data
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menentukan populasi.
2. Memilih dan menentukan sampel.
3. Mengadakan tes awal untuk mendapatkan data awal dari kemampuan dasar
sampel sebelum mendapatkan treatment, yaitu tes 3 hop jump dan tes shooting
jarak 10 m.
4. Melaksanakan/memberikan treatment dengan program latihan beban (weight training), leg extension dengan menggunakan metode pyramide system.
5. Mengukur tes akhir untuk melihat perkembangan atau hasil dari treatment
yang diberikan.
6. Pengolahan data dari hasil tes yang diperoleh.
7. Menguji hipotesis.
8. Pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam suatu penelitian selain hal-hal yang telah diuraikan diatas, populasi
dan sampel merupakan suatu komponen yang tidak bisa ditinggalkan. Untuk
memperoleh pemecahan masalah dari penelitian ini diperlukan data. Data adalah
bentuk jamak dari datum yang diartikan sebagai istilah umum yang mengandung
sejumlah arti. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu
atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Menurut Sugiyono (2010, Hlm.
117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MAN 2 Bandung yang
mengikuti ekstrakurikuler futsal sebanyak 23 orang. Alasan peneliti mengambil
populasi MAN 2 Bandung karena penulis mengetahui kemampuan atlet
ekstrakurikuler tersebut dan selalu melihat perkembangan dari atletnya dari saat
persiapan turnamen sampai selsesai mengikuti turnamen. Penulis juga melihat
kualitas hasil shooting siswa yang mengikuti ekstrakulikuler futsal di sekolah tersebut nampak kurang baik sehingga diperlukan pelatihan khusus.
2. Sampel
Sugiyono (2010, hlm. 118) menjelaskan bahwa: “Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik/kriteria yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
purposive. Sugiyono (2010, Hlm. 124) mengatakan bahwa “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Mengenai hal ini
penulis mengambil sampel dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Siswa yang sedang dipersiapkan untuk mengikuti turnamen futsal.
Sehubungan dengan penjelasan di atas maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa MAN 2 Bandung yang memenuhi kriteria diatas yaitu
sebanyak 14 orang.
D. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan
alat ukur sebagai media pengumpulan data. Sugiyono (2010, Hlm. 147)
menjelaskan bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang penulis
gunakan dalam penelitian ini adalah tes 3 hop dari Rob Wood dalam artikel yang penulis kutip http://www.topendsport.com/testing/test/hop.htm, dalam Sumpena
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menendang bola ke gawang (shooting) dengan arah laju kaki tendang (follow trough) bergerak ke depan, sehingga dianggap valid dan reliabel untuk digunakan mengukur kemampuan power tungkai. Dengan validitas 0,97 dan reliabilitasnya 0,90.
1. Tujuan : Mengukur kemampuan power tungkai 2. Bahan dan Perlengkapan Tes
a. Lahan/lapangan
a. Teste melakukan pemanasan secukupnya
b. Teste berada dibelakang garis batas lompatan
c. Tester memberikan aba-aba YA.
d. Teste melakukan lompatan sebanyak 3 kali ke arah depan sejauh mungkin
dengan satu kaki yang sama.
e. Teste diberi dua kali kesempatan dalam melakukan tes, kesempatan
pertama kaki kanan, dan kesempatan kedua menggunakan kaki kiri.
f. Jarak yang diukur pada hasil lompatan teste diambil dari batas garis
lompatan sampai jejak terdekat bagian tubuh pada permukaan tanah.
g. Data yang diambil berupa jarak dan waktu lompatan teste terbaik dari dua
kali kesempatan.
4. Tes dianggap gagal apabila :
a. Melakukan awalan ketika akan melompat.
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen lain yang digunakan adalah tes shooting. Tes shooting
merupakan tes menembak / menendang bola ke sasaran. Berkaitan dengan
penelitian ini, penulis memodifikasi alat ukur tes menendang bola ke sasaran
(shooting). Sumpena (2009, hlm. 61-63) menjelaskan bahwa: “Alat ukur / instrument shooting dapat dimodifikasi dengan jarak menendang bola ke gawang
yaitu jarak 10 meter yang disebut second penalty dalam futsal”. Dengan validitas
yang diperoleh dengan menggunakan teknik composite score dan reliabilitasnya yaitu dengan menggunakan teknik Test-retest dengan menggunakan Microsoft excel 2010. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai validitas dan reliabilitas tes shooting 10 m Sumber: skripsi Sumpena (2009, hlm. 61-63)
Variabel Validitas Reliabilitas
Punggung kaki 0,90 0,91
Ujung kaki 0,57 0,58
Adapun petunjuk pelaksana penelitian adalah sebagai berikut :
Tujuan : Mengukur keterampilan, ketepatan dan kecepatan gerak kaki dalam
menyepak bola ke sasaran.
Alat yang digunakan :
1. Bola
2. Stopwatch
3. Gawang
4. Nomor-nomor
5. Tali
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Testee berdiri di belakang bola yang diletakan pada sebuah titik berjarak 10 meter di depan gawang/sasaran.
2. Tidak ada aba-aba dari testee
3. Testee diberi 3 (tiga) kali kesempatan Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :
1. Bola keluar dari daerah sasaran
2. Menempatkan bola tidak pada jarak 10 meter dari sasaran
3. Kecepatan tembakan shooting lebih dari 1 detik Cara menskor :
1. Jumlah skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali
kesempatan.
2. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada sasaran, maka
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angka Sasaran Tembakan
32 cm 37 cm 43 cm 76 cm 43 cm 37 cm 32 cm
Daerah tendangan
10 meter Responden
Gambar 3.4
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lapangan tes keterampilan menembak bola ke sasaran
E. Pelaksanaan Penelitian
Pelatihan yang dilakukan secara teratur dan kontinyu dalam periode waktu
tertentu, maka akan menempakan perubahan yang nyata. Untuk mendapatkan
perubahan, yaitu peningkatan kondisi fisik tersebut, Harsono (1988, hlm. 154)
menjelaskan bahwa: “latihan kondisi fisik per-season yang intensif selama 6-10
minggu”. Selanjutnya Harsono (1988, hlm. 194) mengatakan bahwa: “sebaiknya
latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi satu hari untuk istirahat
untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan
diri pada istirahat tersebut”. Lama latihan untuk eksperimen ini adalah 6 minggu.
Dalam penelitian ini penulis melakukan latihan tiga kali dalam seminggu,
yaitu:
1. Selasa, pukul 15.30 –selesai di Xandros fitness gym.
2. Kamis, pukul 15.30-selesai di Xandroz fitness gym.
3. Sabtu, pukul 15.00-selesai di Xandroz fitness gym.
Latihan yang akan dilakukan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu latihan
pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Berikut ini uraian dari ketiga
bagian latihan:
1. Latihan Pemanasan
Latihan pemanasan sangat diperlukan untuk dapat berlatih dengan aman dan
mencegah terjadinya cedera. Menurut karpovich yang dikutip oleh Harsono
(1988, hlm. 163), “Pemanasan tidak akan meningkatkan prestasi seorang atlet,
tetapi, pemanasan hanya dibutuhkan untuk menghindari dari cedera-cedera otot
dan sendi pada waktu melakukan aktifita s olahraga berat”. Latihan pemanasan
dimulai dari peregangan statis, latihan kardio dan peregangan dinamis.
2. Latihan Inti
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Beban maksimal yang diteskan dengan leg extension : 50 kg (1 RM).
Untuk efek latihan lebih maka 1 RM tadi dinilai sebagai 95% dari kemampuan
maksimal sehingga kemampuan teoritis 100% adalah:
Intensitas
Intensitas turun 5 % Repetisi naik 1 x (kali)
Latihan diawali dengan intensitas 40%
5 set dalam satu sesi latihan
Istirahat 1-2 menit
3. Latihan Pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, subyek diinstruksikan untuk melakukan
latihan penenangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari kecil yang
dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang lebih 10 menit.
Tahap ini ditetapkan pada anggota tubuh yang telah melakukan aktifitas yaitu
otot-otot tungkai dan kaki.
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan,
diperlukan pengolahan dan analisis data untuk untuk menerima atau menolak
hipotesis. Dalam pengolahan ini penulis menggunakan rumus statistik yang
disusun oleh Nurhasan, dkk (2008, hlm. 118). Adapun rumus-rumus atau
langkah-langkah statistika yang digunakan untuk mengolah data hasil tes awal
dan tes akhir, adalah sebagai berikut :
1. Menghitung skor rata-rata dari kelompok sampel dengan rumus Cara
menghitung rata-rata menggunakan rumus :
Arti tanda-tanda rumus diatas adalah :
: Nilai rata-rata yang dicari
X : skor mentah
N : jumlah sampel
: jumlah dari
2. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan
rumus :
Arti unsur-unsur tersebut adalah :
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X : skor yang dicapai seseorang
X : nilai rata-rata
N : banyaknya jumlah orang
3. Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Untuk pengujian
hipotesis nol, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengamatan , , … …. dijadikan bilangan baku , … … , dengan menggunakan rumus :
Arti unsur-unsur tersebut yaitu :
Z : skor standar yang dicari
Xi : skor yang diperoleh seseorang
X : nilai rata-rata
S : simpangan baku
b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang.
F (Zi) = P (Z≤ Zi)
c. Selanjutnya dihitung proporsi , … … , yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka :
S(Zi) =
a. Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
b. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo
ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji
Liliefors, dengan taraf nyata (penulis menggunakan = 0,05). Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi
normal, jika Lo yang diperoleh dari pengamatan melebihi L dari daftar
kritis ujui Liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima (Sudjana,
1989, hlm. 466-467).
4. Uji signifikasi peningkatan hasil latihan, dengan menggunakan uji t dengan
rumus :
Ho : B = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan
H1 : B ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan
t =
√
Untuk masing-masing kelompokArti dari tanda-tanda dari rumus tersebut :
t = Nilai t hitung yang dicari
B = rata-rata nilai beda
SB = Simpangan baku
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan sampai proses analisis dan pengujian
hipotesis, maka penulis menetapkan simpulan sebagai berikut:
1. Latihan leg extension dengan pyramid system method memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power tungkai pemain futsal.
2. Latihan leg extension dengan pyramid system method memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil shooting dalam cabang olahraga futsal.
B. Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengemukakan saran
diantaranya :
1. Bagi pelatih, dalam pelaksanaan latihan olahraga futsal diharapkan tidak terpaku
hanya pada pada satu metode latihan, akan tetapi bisa menggunakan
(mengkombinasikan) beberapa variasi metode latihan, dalam rangka
meningkatkan kualitas fisik dalam hal ini khususnya peningkatan power.
2. Bagi pelaku olahraga, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan
tambahan bagi para pelaku olahraga khususnya futsal sehingga dapat diterapkan
dalam proses latihan di sekolah-sekolah dan klub-klub futsal.
3. Bagi FPOK UPI Bandung bisa menambah referensi ilmu pengetahuan dalam
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Arikunto, S (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
Bompa, Tudor. (1996). Periodezation Training For Sport. United State: Human Kinetics.
……….. (1994). Theory and Methedology of Training. Canada:
Kendall//Hunt Publishing Company
Damiri, Achmad. (1994). Anatomi Manusia. Bandung: FPOK IKIP.
Firdaus, Addie Ridwan. (2014). Kontribusi Power Tungkai, Flexibilitas Sendi Panggul, Dan Panjang Tungkai Terhadap Hasil Menembak (Shooting) Pada Cabang Olahraga Sepak Bola. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Fitriani (2011). Perbandingan Latihan Sistem Piramida dengan Piramida Terbalik terhadap Hasil Ergo 200 meter. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Harsono (1988). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta:
Cv Tambak Kusuma.
Lhaksana, Justinus (2012). Taktik & Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion Lutan, Rusli. (2007). Pengembangan Sistem Pembelajaran Model Mata Kuliah
Metode Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI
Nurhasim. (2014). Pengaruh Latihan Plyometrics Frog Leaps dan Latihan Weight Training Squat Terhadap Power Otot Tungkai. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Irvan Nulhakim, 2015
PENGARUH LATIHAN LEG EXTENSION DENGAN PYRAMID SYSTEM METHOD TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sajoto.(1988). PembinaanKondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Satriya, dkk. (2007). Metedologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Scheunemann, Timo (2009). Futsal For Winners. Malang: Dioma.
Sidik, Dikdik Zafar. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik, Bandung: buku materi perkuliahan dan tugas.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D . Bandung: CV alfabeta
Suharjana. (2007). Latihan Beban. Yogyakarta: FIK UNY
Surakhmad, W. (1990). Pengantar Metodologi Ilmiah. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
Sumpena, Asep, (2013). Dampak Metode Latihan dan Kapasitas Aerobik terhadap Peningkayan Kemampuan Dinamis Anaerobik. Tesis, Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
SUMBER INTERNET :
Futsal (2015). [online].
http://2.bp.blogspot.com/Q0qFVSalpEQ/Uor6enb1pcI/images.jpeg
Leg Extension (2015), [online].
http://workoutlabs.com/exercise-guide/seated-machine-leg-extetensions
Leg Extension Anatomy (2015). [online].