• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survey pada Mahasiswa Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survey pada Mahasiswa Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011)."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian (Survey Pada Mahasiswa Konsumen Keripik Pedas di Universitas

Pendidikan Indonesia Angkatan 2011)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

Yogie Maulana Yusuf 1101997

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survey Pada Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia

Angkatan 2011)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing:

Ayu Krishna Yuliawati S.Sos, MM NIP: 19730725 200312 2 002

Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen:

Dr.Chairul Furqon. S,Sos, MM NIP: 19720615 200312 1 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survey Pada Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia

Angkatan 2011)

Oleh

Yogie Maulana Yusuf

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Yogie Maulana Yusuf Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang, skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian (Survey Pada Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011)”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika dan ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

(5)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian

(Survey pada Mahasiswa Konsumen Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011)

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh Kemasan terhadap Kerputusan Pembelian pada mahasiswa konsumen Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2011 dengan total responden sebanyak 120. Produk dari ketiga brand keripik pedas yang ditawarkan adalah sebuah produk yang memiliki tingkat selera kepedasan yang berbeda-beda atau berlevel, dengan inovasi dari keripik pedas yang disuguhkan dalam berbagai level inilah yang membuat keripik pedas saat itu menjadi bidang industri yang cukup ramai di Bandung. Agar volume penjualan meningkat, ketiga brand keripik pedas ini mengganti kemasannya dengan lebih modern dan mampu menarik perhatian masyarakat Bandung atau bahkan Indonesia.

Tingkat pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian konsumen produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung angkatan 2011 berada pada kategori rendah yaitu sebesar 37%, sisanya sebesar 63% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(6)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Influence of Packaging to Purchase Decisions

(Survey on Students of Consumer Products of Spicy Chips at Education University

of indonesia Year 2011)

This research examines the influence of packaging to purchase decisions

students of consumer products of Maicih Owned by Reza, Maicih Owned by Bob,

and Keripik Karuhun Bandung Education University of indonesia Year 2011 in

which total respondent is 120. The products from third brand of spicy chips

offered is a product that has the different taste of spicy or there are some level on

each every product. Because of that innovation from spicy chips that gives a

variety of the level, this is what makes spicy chips became the field of industry

which is quite favorited in Bandung. For maximalizing the volume of sales, third

brand of these spicy chips changed its products package with more modern and

capable of attracting the attention of the community in Bandung or even

Indonesia.

The level of the influence of the packaging to purchase decisions of the

consumer product of Maicih owned by Reza, Maicih owned by Bob, and Keripik

Karuhun students of Education University of Indonesia Bandung year 2011 are in

the category is low by 37%, the rest of 63% is affected by other factors that not

investigated in this research.

(7)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

(8)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampling ...Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Realibilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis . Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Pengalaman Responden . Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Gambaran Variabel Kemasan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Gambaran Variabel Keputusan Pembelian .... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pembahasan Hasil Variabel Kemasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Hasil Penelitian Variabel Keputusan Pembelian ...Error! Bookmark not defined.

(9)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil dalam Persen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 3 Perbandingan Omzet dengan Pesaing Tahun 2015 ....Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 4 Survey Penelitian Perbandingan terhadap Keripik...Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 5 Perkembangan Kemasan Produk Keripik Pedas . Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 6 Macam-macam Kemasan yang Paling Sering Diorder ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Tabel Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel X ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Operasional Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Uji Realibilitas Variabel X dan Variabel Y ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3. 6 Tabel Pembobotan Jawaban Kuisioner. Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Pedoman Intepretasi Koefisien ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not

(10)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Pengalaman Responden Berdasarkan Ranking Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Pengalaman Responden Berdasarkan Intensitas Pembelian dalam Satu Bulan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan Produk

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Utama dalam Pembelian

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Tanggapan Responden terhadap Tipografi pada Kemasan Produk

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 10 Tanggapan Responden terhadap Warna pada Kemasan Produk . Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Tanggapan Responden terhadap Citra pada Kemasan Produk ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Tanggapan Responden terhadap Struktur pada Kemasan Produk

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 13 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Masing-masing

Kemasan Produk Konsumen Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 14 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Keseluruhan Kemasan

Produk pada Konsumen Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Tanggapan Responden terhadap Pemilihan Produk .Error! Bookmark

(11)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4. 16 Tanggapan Responden terhadap Saluran Pembelian Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Tanggapan Responden terhadap Jumlah Pembelian Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Tanggapan Responden terhadap Waktu Pembelian .Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Masing-masing

Keputusan Pembelian Produk Konsumen Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 20 Rekapitulasi Tanggapan Responden terhadap Keseluruhan Keputusan

Pembelian Produk pada Konsumen Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 21 Output Korelasi antara Kemasan terhadap Keputusan Pembelian

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 22 Output Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian ... Error!

Bookmark not defined.

(12)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Desain Produk dan Penyebab untuk Membeli Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan

Pembelian... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Paradigma Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Skala Semantik Diferensial ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Contoh Garis Kontinum ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Kemasan Produk Maicih milik Reza Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Kemasan Produk Maicih milik Bob . Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Kemasan Produk Keripik Karuhun ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku per

Bulan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 5 Garis Kontinium Variabel Kemasan . Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 6 Garis Kontinium Variabel Keputusan Pembelian ..Error! Bookmark not defined.

(13)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia yang merupakan salah satu negara penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Semua bahan-bahan dasar atau rempah-rempah seperti cabai, kemiri, bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, gula merah, dan lain-lain yang dipakai dapat diolah menjadi makanan yang layak dan memang memiliki cita rasa yang unik di setiap daerahnya. Indonesia dengan keanekaragamannya, saat ini memiliki banyak sekali usaha kuliner. Kebutuhan untuk makan merupakan kebutuhan primer atau kebutuhan yang harus diutamakan oleh setiap manusia. Oleh sebab itu, industri kuliner di Indonesia adalah usaha yang berkembang pesat.

Usaha kuliner makanan ringan menjadi salah satu bidang persaingan yang berpotensi besar dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia selalu mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan kondisi normal. Hal ini juga yang menjadikan tingkat kebiasaan masyarakat Indonesia terhadap memakan makanan ringan meningkat.

Peluang yang besar untuk membuka usaha dibidang makanan ringan pun semakin besar karena tingkat keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan ringan juga tinggi. Oleh sebab itu,

(14)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1. 1

Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil Subsektor

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil Mikro Kecil Makanan 881.590 48.320 872.869 118.403 871.898 70.712 1.008.890 158.651 Minuman 29.848 547 32.516 1.408 51.069 2.605 45.508 1.962 Pengolahan

Tembakau 22.804 30.365 54.258 452 32.535 856 48.887 14.823 Tekstil 221.054 13.603 226.017 17.117 192.149 15.008 265.498 27.541 Pakaian

Jadi 244.810 31.738 202.809 101.629 347.887 107.141 240.833 99.169 Logam

Dasar 1.288 265 815 766 369 88 1.080 310

Peralatan

Listrik 113 86 829 36 551 725 324 291

Furnitur 96.938 10.228 66.687 22.307 136.983 46.226 102.957 30.874 Sumber: bps.go.id, 2015

Data menerangkan bahwa industri makanan kecil terjadi fluktuasi dari tahun ke tahun. Industri minuman mikro dari tahun 2010 hingga 2013 terus mengalami peningkatan yang signifikan, untuk industri minuman kecil pertumbuhan dialami hanya hingga tahun 2012 dan pada tahun 2013 industri ini mengalami penurunan. Pada industri pengolahan tembakau mikro maupun kecil mengalami laju yang tidak stabil karena penigkatan dan penurunan terjadi sepanjang tahun 2010 hingga tahun 2013.

(15)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan di industri peralatan listrik mikro menurun sebesar 41,2%. Terakhir adalah industri furnitur pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 24,8%.

Tabel 1. 2

Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil dalam Persen Subsektor

Perubahan Jumlah Penjual (%)

Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Makanan 100% -1,0% -0,1% 15,7%

Minuman 100% +8,9% +57,1% -10,9%

Pengolahan

Tembakau 100% +137,9% -40% 50,3%

Tekstil 100% +2,2% -15,0% 38,2%

Pakaian Jadi 100% -17,2% +71,5% -30,8%

Logam Dasar 100% -36,7% -54,7% 192,7%

Peralatan

Listrik 100% +633,6% -33,5% -41,2%

Furnitur 100% -31,2% +105,4% -24,8%

Sumber: bps.go.id, data diolah 2015

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, industri makanan mempunyai prospek yang bagus melihat di tahun terkahir industri ini mengalami peningkatan yang besar. Di Jawa Barat terdapat makanan olahan yang terkenal yaitu keripik singkong. Olahan singkong yang diiris tipis ini mempunyai prospek yang cukup bagus melihat banyaknya industri makanan seperti ini. Dengan bumbu yang bervariasi, konsumen memperoleh produk dengan cita rasa yang berbeda.

(16)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung juga bermacam-macam, ada perusahaan yang menjual makanan ringan yang menjual perkilogram, adapun perusahaan yang menjual makanan ringan yang menjual dengan eceran atau retail.

Salah satu ciri khas makanan berat ataupun makanan ringan kota Bandung ini adalah rasa pedas. Masyarakat kota Bandung cenderung sangat menyukai rasa pedas di setiap makanannya. Oleh karena itu, pada tahun 2010, Reza Nurhilman meluncurkan makanan ringan paling fenomenal di Bandung yaitu berupa keripik pedas yang ber-merk dagang Maicih yang kini sudah menjadi PT. Maicih Inti Sinergi. Pada tahun 2012, mulai bermunculan para pelaku usaha yang memiliki usaha pada bidang yang sama dengan produk Maicih yaitu Maicih milik Bob Merdeka dan juga Karuhun.

Inovasi yang membuat keripik Maicih ini menjadi disukai adalah rasa pedas pada setiap produknya. Reza memberikan produk keripik pedas yang memiliki ciri khas tingkat selera kepedasan yang berbeda-beda atau berlevel. Inovasi pada keripik pedas yang tersedia dalam berbagai level. Hal inilah yang membuat Maicih mampu menjadi market leader untuk kategori makanan ringan di Bandung pada tahun 2010.

Tidak berbeda dengan dua pesaing terdekatnya yaitu Maicih milik Bob Merdeka dan Karuhun juga mengikuti trend pasar yang sudah dikeluarkan oleh Maicih milik Reza yaitu dengan memberikan tingkat kepedasan pada setiap produknya.

Tabel 1. 3

Perbandingan Omzet dengan Pesaing Tahun 2015

NO Merk Keripik Singkong Omzet/bulan

1 Maicih (Reza) Rp. 5.000.000,-

2 Karuhun Rp. 4.300.000,-

3 Maicih (Bob) Rp. 4.125.000,-

4 Bukan Si Emak Rp. 3.000.000,-

5 KingKong Rp. 2.700.000,-

(17)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil wawancara terhadap setiap reseller dari masing-masing merk keripik yang tersebar di daerah kota Bandung pada tanggal 27 Maret 2015, dapat dilihat pada Tabel 1.3, Maicih sampai saat ini masih menguasai pangsa pasar dalam bidang makanan ringan keripik singkong pedas di Bandung dengan omzet sebesar Rp. 5.000.000,-/bulan dari setiap jendral (reseller) yang tersebar di kota Bandung.

Diasumsikan bahwa jumlah reseller Maicih yang tersebar di Indonesia adalah 300 jendral, data yang didapat dari wawancara dengan jendral Maicih dan website resmi Maicih sendiri, dengan begitu, omzet yang didapat oleh Maicih pada tiga tahun kebelakang ini tidak lebih dari Rp. 4.000.000.000,- seperti di tahun sebelumnya. Dikatakan bahwa omzet penjualan Maicih menurun.

Tabel 1. 4 Survey

Penelitian Perbandingan terhadap Keripik

Merk

Bungkus Terjual/Tahun

Profit

/Tahun

(Rata-rata) 2011 2012 Dalam

(%) 2013

Dalam

(%) 2014

Dalam (%) Maicih

(Reza) 10.400 4430 -57,4% 6367 +43,7% 6489 +1,9% 103.822.500 Karuhun - 4212 - 5423 +28,8% 5567 +2,7% 81.577.000

Maicih

(Bob) - 4567 - 5178 +13,4% 5357 +3,5% 75.510.000 Sumber: Wawancara Reseller, data telah diolah 2015

(18)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bob dan Karuhun juga mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan Reza, yaitu dengan mengganti kemasan.

Pergantian kemasan di tahun 2013 berdampak baik bagi Maicih milik Reza yang mengalami kenaikan sebesar 43,7% yang kemudian di akhir tahun 2014 kembali mengalami kenaikan sebesar 1,9%. Di tahun yang sama, perubahan kemasan yang ikut dilakukan oleh pesaing terdekatnya juga memberikan dampak yang baik. Pada tahun 2013, Karuhun mengalami kenaikan sebesar 28,8%, di tahun berikutnya kembali mengalami kenaikan sebesar 2,7%. Salah satu pesaing terdekatnya yaitu Maicih milik Bob juga mengalami dampak yang positif karena perubahan kemasan dimana pada tahun 2013 naik sebesar 13,4% dan tahun 2014 sebesar 3,5%.

Tabel 1. 5

Perkembangan Kemasan Produk Keripik Pedas

Tahun Gambar Kemasan Jenis

Kemasan Harga

2010-2012

Plastik Harga satuan untuk keripik pedas:

Rp. 15.000

2012

Plastik Harga satuan untuk keripik pedas:

(19)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2012

Paper Bag, di dalamnya

Plastik

Harga satuan untuk keripik pedas:

Rp. 15.000

2013-Sekarang

Soft Alumunium

Foil

Harga satuan untuk keripik pedas:

Rp. 18.000

2013-Sekarang

Soft Alumunium

Foil

Harga satuan untuk keripik pedas:

Rp. 18.000

2013-Sekarang

Paper Metal Harga satuan untuk keripik pedas:

Rp. 15.000

(20)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada Tabel 1.5, Maicih pada tahun 2010 masuk ke dalam pangsa pasar makanan ringan di Bandung, kemasan yang didesain oleh Reza yaitu menggunakan plastik sederhana dengan desain logo di tengah kemasan. Maicih saat itu menggunakan kemasan plastik biasa yang terlihat sederhana, hal ini tidak mengurangi minat beli dari konsumen. Ketika Maicih mengalami penurunan omzet yang pesat, Reza memutuskan untuk merubah kemasan dengan menggunakan soft alumunium foil dengan desain kemasan yang menarik dan terlihat lebih istimewa tanpa merubah harga di setiap produknya. Hal ini dilakukan dengan harapan mampu mengembalikan omzet Maicih kembali ke angka Rp. 4 Milyar per bulannya.

Pada tahun 2012 saingan terdekatnya yaitu Maicih milik Bob dan Karuhun juga mengemas kemasannya dengan plastik, sama seperti yang dilakukan Reza, tetapi Maicih milik Bob memilih mengemas kembali plastik dengan paper bag kertas. Sejak saat itu, pendapatan Maicih milik Reza mulai menurun karena adanya pesaing yang mengikuti strategi yang hampir sama persis.

Disaat Maicih milik Reza mengganti kemasannya, dengan respon cepat pesaingnya juga mengikuti jejak pemasaran yang dilakukan Maicih milik Reza yaitu dengan mengganti kemasan dengan Alumunium Foil, namun Maicih milik Bob dengan kemasan Paper Metal. Juga, Karuhun merubah harga menjadi Rp. 18.000.

(21)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1. 6

Macam-macam Kemasan yang Paling Sering Diorder

NO Jenis Kemasan Keunggulan

1 Paper Metal Elegan, kokoh, solid, tahan basah. 2 Aluminium Foil Solid, tahan basah, awet, standar pasar.

3 Plastik Ringan, kokoh, sederhana.

Sumber: Wawancara Tim Rumah Kemasan Bandung, 2015

Dapat dilihat pada Tabel 1.6, dijelaskan bahwa selama 2 tahun ke belakang dan tahun ini, kemasan yang paling sering digunakan oleh para pelaku usaha UMKM di Bandung yang meminta jasa kemasan pada Rumah Kemasan Bandung adalah jenis kemasan Paper Metal, lalu Aluminium Foil, kemudian plastik. Ini menandakan bahwa Maicih menggunakan Aluminium Foil adalah untuk membuat masyarakat lebih memilih membeli jika kemasan Maicih tersebut diganti dengan jenis kemasan yang mempunyai keunggulan. Terbukti pada data diatas bahwa kemasan Aluminium Foil juga banyak dipakai setidaknya ada pada urutan nomer 2 setelah Paper Metal (Pouch) untuk produk UMKM di Bandung.

Latar belakang konsumen juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, selera konsumen juga menjadi faktor yang cukup mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk.

Pada tahun 2013, Maicih mulai mengganti kemasan plastik biasa yang terlihat tradisional dengan kemasan yang lebih modern, kemasan yang lebih eksklusif. Begitu juga diikuti dengan pesaingnya Maicih milik Bob dan Karuhun juga mengganti kemasan yang lebih modern.

(22)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khususnya di kota Bandung. Disisi lain, tujuan dari pesaingnya yaitu Maicih milik Bob dan Karuhun adalah agar produknya bisa melebihi Maicih milik Reza.

Packaging has become more than a logistic

function to protect and preserve the product during its distribution in the supply

chain and, to be successful, it must fulfil several marketing functions before

reaching its ultimate customer. Kemasan selalu berhubungan dengan pemasaran,

termasuk juga berpengaruh terhadap strategi pemasaran sebelum dipasarkan. (Rundh, 2013)

Berdasarkan hal tersebut, perlu untuk meneliti lebih lanjut mengenai perubahan kemasan yang dilakukan oleh Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun, serta seberapa besar pengaruhnya proses tersebut terhadap keputusan pembelian konsumennya.

Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian (Survey Terhadap Mahasiswa Konsumen Produk Keripik Pedas di Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2011).

Analisa ini diharapkan agar mendapatkan suatu konsep aplikatif perubahan kemasan yang merupakan bagian dari pelaksanaan strategi pemasaran produk baru pada bisnis dan perusahaan dalam mendorong keputusan pembelian.

1.2 Identifikasi Rumusan Masalah

Menurunnya omzet penjualan Maicih milik Reza dipengaruhi oleh pesaing yang juga mengikuti trend pasar saat itu. Pada tahun berikutnya, Maicih mulai mengganti kemasan plastik yang terlihat tradisional dengan kemasan yang lebih modern, yaitu soft alumunium foil. Diikuti dengan pesaingnya Maicih milik Bob dan Karuhun juga mengganti kemasan produknya.

(23)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemasan merupakan salah satu atribut produk yang paling penting di dalam sebuah produk karena kemasan memberikan kesan visual kepada konsumen untuk membeli produk. Keputusan konsumen untuk membeli sebuah produk dapat didasari dengan desain dari kemasan produk itu sendiri.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat rumusan masalah sebagai fokus dalam pembuatan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar penelitian sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan menempatkan penelitian ini secara tepat.

Rumusan masalah tersebut adalah:

1. Bagaimana deskripsi konsumen mengenai perubahan Kemasan yang dilakukan Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun.

2. Bagaimana deskripsi mengenai Keputusan Pembelian konsumen terhadap produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun. 3. Bagaimana pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian

konsumen produk dari Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Deskripsi konsumen mengenai bagaimana perubahan kemasan yang dilakukan Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun.

2. Deskripsi bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk yang dikeluarkan oleh Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun. 3. Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian konsumen produk

dari Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun. 1.3.2 Kegunaan Penelitian

(24)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi timbal balik untuk pengembangan ilmu manajemen, khususnya kajian pada bidang manajemen pemasaran mengenai Kemasan atau Packaging di industri makanan ringan, serta menjadi gagasan atau ide untuk penelitian lebih lanjut.

2. Kegunaan Praktis

(25)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai Pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah Kemasan (X) yaitu Tipografi, Warna, Citra, dan Struktur dan Material; serta yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah Keputusan Pembelian (Y) yaitu Pemilihan Produk, Saluran Pembelian, Jumlah Pembelian, dan Waktu Pembelian.

Responden penelitian ini konsumen dari produk makanan ringan yang ditawarkan oleh Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun. Oleh karena itu, akan diteliti bagaimana pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Karuhun.

Penelitian ini sekurang-kurangnya akan dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Februari 2015 sampai bulan Juli 2015 di sekitar Universitas Pendidikan Indonesia dengan respondennya adalah Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2011 yang pernah mengkonsumsi produk Maicih (Reza), Maicih (Bob), dan Karuhun.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai gejala atau fenomena. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Contoh, penelitian tentang kemiskinan di suatu daerah.

(26)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya.

Berdasarkan tingkat penjelasan dan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, karena penelitian pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian, mencakup keduanya agar bisa didapatkan kesimpulan yang berlaku. Ada pula dilakukan penelitian dengan deskriptif dan verifikatif ini guna agar penelitian yang dilakukan lebih jelas dan lebih terstruktur di dalam penyusunannya dari bagaimana informasi terdahulunya dan bagaimana pula informasi saat ini yang menyesuaikan kondisi dari perusahaan yang dituju. 3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan mengaanalisis data. Desain penelitian menjamin bahwa penelitian akan lebih relevan terhadap masalah yang diteliti

Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini lebih cocok bersifat kausal.

Desain kausal ini mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana variabel yang terpengaruhi. Menurut Arikunto (2006) bahwa desain kausalitas bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan antar variabel. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kemasan terhadap Keputusan Pembelian.

3.3 Operasionalisasi Variabel

(27)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemasan sebagai Variabel (X)

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel X

Variabel dan Konsep Indikator Ukuran Skala Pertanyaan

Tertutup

Pertanyaan Terbuka

Kemasan (X)

Adalah bisnis yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, topografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk

dapat dipasarkan. Tipografi - Kejelasan tulisan kemasan - Keunikan Tulisan kemasan - Informasi di kemasan

Interval

1. Tulisan pada kemasan jelas 2. Tulisan pada kemasan unik. 3. Informasi kemasan sesuai 1. Apakah tulisan pada kemasan produk memiliki daya tarik? Warna - Kesesuaian warna kemasan - Perbedaan warna dengan pesaing - Ketepatan pemilihan warna Interval

(28)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Citra - Daya tarik

gambar kemasan - Kejelasan gambar kemasan - Keserasian gambar dengan produk

Interval

7. Gambar memiliki daya tarik

8. Gambar pada kemasan jelas 9. Gambar pada kemasan serasi dengan produk

3. Apakah ilustrasi gambar pada kemasan produk memiliki daya tarik?

Struktur

- Praktis saat dibawa - Ukuran kemasan

Interval

10. Kemasan praktis untuk dibawa 11. Ukuran kemasan sesuai

(29)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keputusan Pembelian sebagai Variabel (Y)

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Y

Variabel dan Konsep Indikator Ukuran Skala Pertanyaan Tertutup

Pertanyaan Terbuka

Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan proses keputusan dimana

konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli salah

satu produk diantara berbagai macam pilihan alternatif.

Pemilihan Merk -Berdasarkan manfaat - Berdaasarkan pilihan utama Interval 12. Produk memberikan manfaat 13. Produk adalah pilihan utama 5. Apakah produk yang ditawarkan menjadi pilihan utama Anda? Saluran Pembelian

- Akses lokasi pembelian - Ketersediaan jenis produk

Interval

14. Lokasi mudah dijangkau

(30)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pembelian kebutuhan

- Frekuensi kebutuhan

dasar kebutuhan 17. Frekuensi atas dasar kebutuhan

jumlah produk yang Anda beli atas dasar kebutuhan saja?

Waktu Pembelian

- Berdasarkan kebutuhan - Berdasarkan ajakan

Interval

18. Waktu membeli atas dasar kebutuhan 19. Waktu membeli atas dasar ajakan

8. Apakah waktu

(31)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Menurut Istijanto (2009:36), data merupakan sesuatu yang harus dikumpulkan terlenih dahulu oleh peneliti sebelum mengolahnya menjadi informasi. Berkaitan dengan data yang dikumpulkan, pada dasarnya jenis data dapat dibedakan menajdi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah, data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab permasalahan yang diteliti secara khusus. Data ini belum tersedia karena peneliti perlu terjun langsung ke lapangan untuk menemui sumbernya sehingga data primer bisa dikatakan data yang didapat oleh peneliti dengan tangannya sendiri.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupkan data yang dikumpulkan oleh pihak lain (bukan oleh peneliti sendiri) untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini, peneliti hanya sekedar mencatat, mengakses dan meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mendapatkan data, peneliti dapat melakukan beberapa cara yang dapat ditempuh. Masing-masing teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan data apa yang ingin diperoleh. Menurut Nazir (2011) ada beberapa cara dalam mengumpulkan data yaitu:

a. Observasi Langsung

Pengumpulan data dengan observasi langsung atai pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan data tanpa ada standar pertolongan alat lain untuk kerpeluan tersebut.

b. Wawancara

(32)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penjawab atau koresponden dengan alat yang digunakan yang disebut interview

guied (panduan wawancara).

Saat melakukan wawancara dengan Manager Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun, peneliti menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya didalam selembar kertas. Saat melakukan wawancara, peneliti berpedoman pada urutan pertanyaan yang telah disusun.

c. Kuisioner

Alat lain untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebut secara umum dengan nama kuisioner. Menyebarkan kuesioner melalui

offline dan online, yang dimaksud dengan menyebarkan kuisioner online adalah

dengan memberikan link yang kemudian akan muncul tampilan google docs berisikan pernyataan dari kuisioner setelah mengakses link tersebut. Sedangkan secara offline, peneliti menyebarkan langsung bertatap muka dengan konsumen Maicih (Reza), Maicih (Bob), dan Keripik Karuhun.

d. Studi Pustaka

Memperoleh informasi penelitian melalui studi pustaka yang bersumber dari buku, internet, dan hal lain yang merupakan bagian dari sumber bacaan literatur yang menyangkut tentang penelitian. Data sekunder ini diperoleh dengan membaca dan mepelajari literatur-literatur, catatan-catatan kuliah dan sumber-sumber lain yang relevan dengan masalah yang akan diteliti yaitu kemasan dan keputusan pembelian sehingga dapat menjadi landasan teori yang kuat serta mendukung penelitian.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampling 3.5.1 Populasi

(33)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari beberapa sumber di internet yang telah disimpulkan, bahwa segmentasi konsumen dari brand keripik pedas yang tersebar di Bandung sendiri adalah semua kalangan tidak memandang laki-laki atau perempuan. Namun, target pasar utamanya yaitu pemuda atau dewasa muda, karena rasa penasaran pada rentang usia 16 sampai dengan 22 tahun masih tinggi, lalu remaja yang menyukai makan pada saat interaksi mereka terhadap sesama, dan remaja tidak pernah lepas dari smartphone yang mudah dijangkau melalui social media seperti twitter,

facebook, instagram, dan lainnya.

Oleh karena itu populasi dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2011 yang berjumlah 4294 berdasarkan data website Universitas Pendidikan Indonesia yang masih tergolong remaja.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:81). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk penarikan jumlah sampel penelitian menghitung dengan rumus Slovin yang diambil dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian.

= �

1 +� 2

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir (e=0,1)

(34)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= 4294

1 + (4294 � (0,1)2)

= 4294 43,94

= 97.72 = 98

3.5.3 Teknik Penarikan Sampling

Teknik penarikan sampling pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Penarikan Non-probability Sampling dimana teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik Penarikan Non-probability Sampling yang digunakan yaitu Insidental Sampling dimana teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas 3.6.1 Uji Validitas

Validitas didefiniskan sebagai sejauh mana perbandingan skor skala yang diamati mencerminkan perbedaan sejati antar objek atas karakteristik yang sedang diuji ketimbang kesalahan sistematik atau acak. Uji validas digunakan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. hal ini dilakukan untuk mencari korelasi dari setiap item pertanyaan dengan skor total pernyataan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal minimal serta pilihan jawaban lebih dari dua pilihan.

Uji validitas dapat diuji dengan menggunakan alat uji korelasi Pearson

(35)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sumber : Sugiyono 2013:183) Keterangan:

rₓᵧ = Koefisien Validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

CX² = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Jumlah responden

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut: 1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid

apabila r hitung > r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila r hitung < r tabel.

(36)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

[image:36.595.107.520.88.701.2]

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 3

Hasil Uji Validitas Variabel X

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Kemasan (X)

Tipografi

1 Kejelasan tulisan pada kemasan produk. 0,518 0,361 Valid 2 Desain jenis huruf pada kemasan mudah

dibaca. 0,561 0,361 Valid

3 Informasi pada kemasan mudah diketahui. 0,562 0,361 Valid 4 Tulisan pada kemasan memiliki daya tarik. 0,506 0,361 Valid

Warna

5 Paduan warna pada kemasan unik. 0,509 0,361 Valid 6 Paduan warna pada kemasan memiliki

kecocokan dengan produk. 0,610 0,361 Valid 7 Paduan warna pada kemasan memiliki daya

tarik. 0,629 0,361 Valid

Citra 8 Gambar pada kemasan sudah jelas dan mudah

dikenali. 0,617 0,361 Valid

9 Gambar pada kemasan memiliki daya tarik

bagi konsumen. 0,664 0,361

Valid

10 Gambar pada kemasan mewakili informasi

dan identitas produk. 0,697 0,361 Valid Struktur

11 Kemasan produk mudah untuk dibawa. 0,678 0,361 Valid 12 Kemasan produk memiliki ukuran yang

sesuai. 0,733 0,361 Valid

13 Kemasan produk memiliki struktur yang

halus. 0,627 0,361 Valid

(37)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:37.595.106.519.170.738.2]

Pada Tabel 3.3, dapat dilihat bahwa hasil uji validitas dari seluruh pernyataan yang terdapat pada variabel X (Kemasan) memenuhi validitas yang memiliki r hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df=n-2 (degree of freedom) adalah 30-2=28.

Tabel 3. 4

Hasil Uji Validitas Variabel Y

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Keputusan Pembelian (Y)

Pemilihan Produk 1 Produk yang ditawarkan memiliki manfaat

bagi konsumen. 0,393 0,361 Valid

2 Produk yang ditawarkan memenuhi kebutuhan

dan selera konsumen. 0,511 0,361 Valid 3 Produk yang ditawarkan menjadi pilihan

utama. 0,508 0,361 Valid

4 Produk yang ditawarkan memiliki harga yang

terjangkau. 0,469 0,361 Valid

Saluran Pembelian

5 Akses pembelian produk mudah dijangkau. 0,584 0,361 Valid 6 Pelayanan ketika membeli produk sudah baik. 0,717 0,361 Valid 7 Produk yang diinginkan konsumen selalu

tersedia. 0,527 0,361 Valid

Jumlah Pembelian 8 Kuantitas produk yang dibeli konsumen atas

dasar kebutuhan saja. 0,749 0,361 Valid 9 Frekuensi atau keseringan konsumen membeli

atas dasar kebutuhan saja. 0,618 0,361

Valid

10 Jenis produk yang dibeli konsumen selalu

sama. 0,546 0,361 Valid

Waktu Pembelian

(38)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produk atas dasar kebutuhan saja. 12 Waktu atau keadaan konsumen membeli

produk atas dasar ajakan teman. 0,232 0,361 Tidak Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program IBM SPSS Statistics 20, 2015

Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dijelaskan bahwa pada variabel Y (Keputusan Pembelian) terdapat satu butir pernyataan yang tidak memenuhi validitas suatu alat ukur penelitian yaitu butir 12.

3.6.2 Uji Realibilitas

Menurut Sugiyono (2014:121) mengemukakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengujian reliabilitas yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan rumus alpha cronchbach seperti ini:

(Arikunto 2010:239) Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 = Jumlah varians butir Σ12 = Varians total

(39)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:39.595.124.499.147.239.2]

ini pengujian reabilitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows dengan metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah dengan rumus alpha croncbach.

Tabel 3. 5

Uji Realibilitas Variabel X dan Variabel Y

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Kemasan 0,855 0,361 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,807 0,361 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program IBM SPSS Statistics 20, 2015

Pada Tabel 3.5, pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% sehingga diperoleh nilai rhitung masing-masing variabel lebih besar dari rtabel yaitu sebesar 0,361 artinya

kedua variabel yang diuji hasilnya reliabel. 3.7 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis 3.7.1 Rancangan Analisis Data

Kegiatan analisis data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Setelah data terkumpul dimulailah langkah pengolahan data dan menjelaskan data hasil laporan tersebut, sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel x berpengaruh terhadap variabel y yang dimana menjelaskan tentang keterkaitan.

Prosedur yang digunakan di dalam pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut:

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh beberapa responden. Pemeriksaan tersebut mencakup kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.

(40)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negatif Positif

Gambar 3. 1

Skala Semantik Diferensial

3. Tabulasi, dalam hal ini hasil skoring dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

[image:40.595.155.418.83.174.2]

5. Dalam pengisian kuesioner, peneliti memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi ke dalam lima tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai berikut:

[image:40.595.133.515.93.543.2]

Tabel 3. 6

Tabel Pembobotan Jawaban Kuisioner

NO Pilihan Jawaban Bobot Pilihan Jawaban

1 Kuat 5 4 3 2 1 Lemah

2 Halus 5 4 3 2 1 Kasar

3 Baik 5 4 3 2 1 Buruk

4 Cepat 5 4 3 2 1 Lambat

5 Aktif 5 4 3 2 1 Pasif

3.7.1.1Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya, dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan rumus: SK = ST x JB x JR

Keterangan:

SK = skor kriterium ST = skor tertinggi JB = jumlah bulir

[image:40.595.119.506.394.559.2]
(41)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JR = jumlah responden

2. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner dengan rumus:

xi = x1+ x2+ x3 + …. + xn

Keterangan:

∑xi = jumlah skor hasil kuesioner variabel X

x1- xn = jumlah skor kuesioner masing-masing reponden

3. Membuat daerah kategori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah. Tinggi : SK = ST x JB x JR

Rendah : SK = SR x JB x JR Keterangan:

ST = skor tertinggi SR = skor terendah JB = jumlah butir JR = jumlah responden

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus:

R = � �� � � ��� − � � � � ℎ

3

 Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian. Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam garis kontinum (S/Skor maksimal x 100%).

[image:41.595.198.483.615.683.2]

Rendah Sedang Tinggi

(42)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk memperoleh gambaran variabel Kemasan (X) dan variabel Keputusan Pembelian (Y).

3.7.1.2 Analisis Verfikatif

Analisis verfikatif, dikarenakan dalam pengolahan data menggunakan statistic parametric sehingga data yang digunakan adalah data interval. Analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan tentang pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan prosedur sebagai berikut:

1. Uji Asumsi, uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada anatisis regresi linier sederhana agar data yang dihasilkan dapat bermanfaat.

2. Analisis Korelasi, menurut Sugiyono (2014:154) bahwa “Analisis korelasi yaitu studi yang membahas tentang derajat hubungan antara

variabel-variabel”. Jadi Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti.

3.7.1.3 Uji Normalitas Data

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi normal maka digunakan uji normalitas untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P-Plot, uji Chi Square, skewnes dan Kurtonis atau uji Kolmogorov Smirnov. Analisis regresi merupakan bagian dari analisis data statistik parametris. Menurut Sugiyono (2014:150) asumsi utama dalam melakukan analisis statistika parametris adalah data yang dianalisis harus berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang dianalisis dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas.

3.7.1.4 Analisis Korelasi

(43)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan variabel, yaitu hubungan positif dan hubungan negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan/penurunan X diikuti oleh kenaikan/penurunan Y.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut dengan koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya : a. Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif) b. Jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati --1, hubungan sangat kuat dan negatif) c. Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of

Corellation), yaitu:

rxy =

N∑XY− ∑X ∑Y N∑X2X 2 NY2Y)2

(Arikunto 2010:213) Keterangan:

rxy = Koefisien validitas yang dicari

X = Skor yang diperoleh dari subjek seluruh item Y = Skor total

[image:43.595.158.463.535.700.2]

∑X2 = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y2 = Jumlah skor dalam distribusi Y n = Banyaknya responden

Tabel 3. 7

Pedoman Intepretasi Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

(44)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1.5 Analisis Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini digunakan analisis regresi untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana karena data-data yang ada di dalam penelitian ini masih bersifat sederhana yaitu hanya ada satu variabel dependen dan satu variabel independen. Persamaan untuk regresi linier sederhana adalah:

= a + bX

(Sugiyono, 2014:188) Keterangan:

� = Nilai yang diprediksi

a = Konstanta atau bilangan harga X=0 b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen

Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan b dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

a = konstanta (nilai Y pada saat nol) b = koefisien regresi

n = ukuran sampel atau banyak data di dalam sampel X = nilai variabel independen

Y = nilai variabel dependen = ∑X

2 ∑Y − ∑XX Y

n ∑X2− ∑X 2 = .∑XY− ∑X ∑Y

(45)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1.6 Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd, yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:

��= � � %

Keterangan:

Kd = Nilai koefisien determinasi r = Koefisien korelasi product moment

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan variabel X terhadap variabel Y, maka dihitung koefisien determinasi (Kd) dengan asumsi dasar faktor-faktor lain diluar variabel dianggap konstan atau tetap.

3.7.2 Rancangan Uji Hipotesis

Sugiyono (2013:64) menyatakan bahwa hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan itu dapat diterima atau tidak. Rancangan ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang akan di uji dalam suatu perumusan sementara untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari hipotesis yaitu uji signifikansi koefesien korelasi (uji T) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono.

(46)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kemasan terhadap keputusan pembelian.

2. Ha : Terdapat pengaruh antara kemasan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan pada statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian diatas, maka penulis menetapkan masing-masing dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternative (Ha) yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut:

H0 : p = 0, Kemasan (X) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

Ha : p ≠ 0, Kemasan (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dapat dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika t hitung > t tabel H0 ditolak; H1 diterima

Jika t hitung < t tabel H0 diterima; H1 ditolak

Untuk menguji hipotesis yang penulis kemukakan dapat diterima, maka digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Statistik uji korelasi

r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y n = banyaknya sampel dalam penelitian.

(47)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pada konsumen produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung angkatan 2011 mengenai Kemasan terhadap Keputusan Pembelian, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Deskripsi Kemasan menurut tanggapan konsumen produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung angkatan 2011 secara umum berada pada kategori sangat baik, sedangkan dengan penilaian yang terdiri dari indikator tipografi pada desain kemasan produk, warna pada desain kemasan produk, citra pada desain kemasan produk, dan struktur pada desain kemasan produk diperoleh hasil bahwa indikator struktur pada desain kemasan produk mendapatkan penilaian tertinggi, sedangkan indikator warna pada desain kemasan produk mendapatkan penilaian terendah.

2. Deskripsi Keputusan Pembelian menurut tanggapan konsumen produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung angkatan 2011 secara umum berada pada kategori baik, sedangkan dengan penilaian yang terdiri dari indikator pemilihan produk, saluran pembelian, jumlah pembelian, dan waktu pembelian diperoleh hasil bahwa indikator waktu pembelian mendapatkan penilaian tertinggi, sedangkan indikator saluran pembelian mendapatkan penilaian terendah.

(48)

Yogie Maulana Yusuf, 2015

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (SURVEY PADA MAHASISWA KONSUMEN KERIPIK PEDAS DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA ANGKATAN 2011) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan persentase sebesar 37% sedangkan sisanya sebesar 63% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian yang dilakukan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan mengenai Kemasan terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen produk Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung angkatan 2011, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemecahan masalah dan dapat dijadikan masukan bagi pihak terkait khususnya manajemen ketiga produk yang menjadi subjek penelitian, umumnya adalah konsumen dari produk ketiga produk yang menjadi subjek penelitian:

1. Dilihat dari indikator warna pada variabel Kemasan yang rendah, disarankan perusahaan dari Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun harus lebih memiliki paduan warna yang lebih menarik bagi konsumen agar keseluruh indikator pada kemasan produk bisa seimbang sehingga membuat kemasan yang ditampilkan dapat memperbesar keputusan pembelian bagi konsumen.

2. Dilihat dari indikator saluran pembelian pada variabel Keputusan Pembelian yang rendah, disarankan perusahaan dari Maicih milik Reza, Maicih milik Bob, dan Keripik Karuhun harus lebih meningkatkan penjualannya melalui akses pembelian yang diperluas, pelayanan penjualan yang diperbaiki, dan ketersediaan jenis produk yang harus selalu tersedia bagi konsumen agar keseluruh indikator pada keputusan pembelian bisa seimbang sehingga dapat memperbesar daya beli konsumen terhadap produk.

(49)

Gambar

Tabel 1. 1 Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil
Tabel 1. 2 Laju Pertumbuhan Industri Mikro Kecil dalam Persen
Tabel 1. 3 Perbandingan Omzet dengan Pesaing Tahun 2015
Tabel 1. 4 Survey Penelitian Perbandingan terhadap Keripik
+7

Referensi

Dokumen terkait

No Nomor Peserta Nama Asal Sekolah

Rata-rata nilai nisbah luas lahan beririgasi dengan luas lahan panen 2,2, nisbah jaringan irigasi teknis dengan semi teknis dan sederhana 5,82 dan aras pencapaian produksi

Kelompok Kerja (Pokja) 3 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tahun Anggaran 2017 akan melaksanakan Pelelangan Umum secara Itemized

Outcome : Meningkatnya penerimaan pajak dan pendapatan dearh lainnya sesuai dengan aturan dan perundang- undangan yang berlaku.

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan di Desa Karang Buah Kecamatan Belawang, saluran tataniaga yang paling efisien berada pada saluran I ukuran jeruk

yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

MANFAAT HASIL BELAJAR “MEMBUAT SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA” KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 1997-2006.Metode yang digunakan adalah regresi logistik (logistic regression).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa