Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN
ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
oleh
Asti Eka Fitriyanti
NIM 1000044PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN
ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
oleh
Asti Eka Fitriyanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Asti Eka Fitriyanti 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ASTI EKA FITRIYANTI
1000044
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN
ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Eka Fitrajaya Rahman, MT. NIP. 196402141990031003
Pembimbing II
Jajang Kusnendar, MT. NIP. 197506012008121001
Mengetahui,
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Branching dengan Adaptive Test Menggunakan Algoritma Runut Balik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Pelajaran Sistem Operasi” ini berlatar keanekaragaman kemampuan pembelajar yang unik satu sama lain yang mana multimedia pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa dibuat lebih kreatif dan inovatif, dengan multimedia ini dapat membantu proses pembelajaran lebih menarik, interaktif serta kualitas dapat ditingkatkan untuk tiap pembelajar khususnya dalam hal pemahaman konsep sebagai kemampuan pembelajar yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran. Penelitian dengan metode Research and Development (R&D) yang bertujuan untuk merancang bangun multimedia pembelajaran serta mengetahui bahwa multimedia pembelajaran ini akan dapat meningkatkan pemahaman konsep materi. Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari lima tahapan yaitu analisis; desain/perancangan; pengembangan yang terdiri dari antarmuka multimedia, penerapan model pembelajaran tutorial branching(dengan pilihan banyak menu termasuk materi) yang terdiri dari penyajian materi (animasi berupa visualisasi untuk materi yang bersifat konseptual/abstrak sehingga pemahaman terhadap teori dapat meningkat); pertanyaan (evaluasi dengan menggunakan metode adaptive testyang menyesuaikan dengan kemampuan pembelajar), penilaian respon berupa hasil evaluasi yang kemudian dibantu algoritma runut balik untuk dilanjutkan pada pemberian balikan (feedback) apakah harus mempelajari kembali materi atau tidak, dan pembelajaran akan berulang sampai lulus pada suatu BAB materi; kemudian multimedia yang dirancang mendapatkan respon positif dengan penilaian termasuk kategori interval “baik dan baik sekali” namun lebih mendekati kategori baik dengan rata-rata persentase sebesar 81,96% yang sebelumnya bahwa multimedia ini sudah diuji oleh ahli media dan ahli materi, multimedia pembelajaran ini akan dapat meningkatkan pemahaman konsep dilihat dari angket yang diberikan pada responden dan dari hasil rata-rata nilai awal 67,03 menjadi 85,21 sehingga layak untuk digunakan dan diimplementasikan dalam membantu proses pembelajaran;
Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran, Tutorial Branching, Animasi, Adaptive
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This research paper entitled “Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Branching dengan Adaptive Test Menggunakan Algoritma Runut Balik untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Pelajaran Sistem Operasi” was ground by diversity of learners unique skills, where multimedia learning is one of learning media can be made more creative and inovative, by this multimedia, it can help learning process being more interesting, interactive and higher quality for each learner, particularly in understanding concept as learners skill in which mastering material. Research with method is Research and Development (R&D) methods, aimed at designing multimedia learning and finding out that multimedia learning can enhance understanding of material concept. Steps of this research consist of five steps, they are : analysis; design; development, included of interface multimedia, application of tutorial branching model (with a lot of menu included of material), namely presentation of material (animation of visualisation for abstract material in order to understand material can be enhanced); questions (evaluation by using adaptive test method which adapt to learning skills), responding evaluation, such as evaluation result then assisted by backtracking algorithm to advance to giving feedback whether it should be re-learn material or not, and learning would be repeat to the end of material and learners could pass the materials; multimedia designed get positive responds with the result is categorized to interval of “good and very good”, but it was closer to good category with the average of 81,96 %, it was tested by experts of media and experts of material, multimedia learning can get comprehension of material concept, it can be seen from questionnaire given to respondent and the average is from 67,03 to 85,21, hence it is proper to be used and implemented in helping learning process.
Keywords : Multimedia Learning, Tutorial Branching, Animation, Adaptive Test,
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
E. Definisi Operasional ... 7
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Multimedia Pembelajaran ... 9
B. Animasi dalam Multimedia ... 11
C. Model Pembelajaran Tutorial Tipe Branching ... 12
D. Adaptive Test ... 15
E. Algoritma Runut-Balik ... 17
F. Pemahaman Konsep... 21
G. Teori- teori Metodologi Penelitian ... 22
H. Teori-teori Instrumen Penelitian ... 31
BAB IIIMETODE PENELITIAN... 38
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian ... 39
C. Lokasi dan Subjek Penelitian... 43
D. Instrumen Penelitian ... 43
E. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Hasil Penelitian ... 51
1. Tahap Analisis ... 51
2. Tahap Desain ... 55
3. Tahap Pengembangan ... 57
4. Tahap Implementasi ... 71
5. Tahap Penilaian ... 76
B. Pembahasan Penelitian ... 78
BAB VSIMPULAN DAN SARAN ... 84
A. Simpulan ... 84
B. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Hasil Validitas Instrumen Soal ... 46
Tabel 3. 2. Hasil Reliabilitas Instrumen Soal ... 47
Tabel 3. 3. Hail Indeks Kesukaran Soal ... 48
Tabel 3. 4. Hasil Daya Pembeda Soal ... 48
Tabel 4. 1. Hasil Survei Lapangan ... 52
Tabel 4. 2. FItur Multimedia ... 57
Tabel 4. 3. Pelaksanaan Pengujian ... 66
Tabel 4. 4. Hasil Pengujian ... 67
Tabel 4. 5. Hasil Angket Penilaian Ahli Media ... 69
Tabel 4. 6. Hasil Angket Penilaian Ahli Materi ... 70
Tabel 4. 7. Hasil Angket Penilaian Uji Cba Tahap Satu ... 72
Tabel 4. 8. Hasil Revisi Uji Coba Tahap Satu ... 73
Tabel 4. 9. Hasil Angket Penilaian Uji Coba Tahap Dua ... 73
Tabel 4. 10. Hasil Revisi Uji Coba Tahap Dua ... 74
Tabel 4. 11. Hasil Angket Penilaian Uji Coba Tahap Tiga ... 75
Tabel 4. 12. Hasil Angket Kepuasan (Peningkatan Pemahaman) ... 77
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1. Tahapan Model Pembelajaran Tutorial Branching ... 13
Bagan 2. 2. Tahapan R&D Gall, Gall & Borg (1989)... 23
Bagan 2. 3. Tahapan R&D Rothman (1980) ... 24
Bagan 2. 4. Tahapan R&D Sutopo ... 26
Bagan 2. 5. Tahapan R&D Sugiyono ... 28
Bagan 2. 6. Tahapan R&D Munir (2001) ... 30
Bagan 3. 1. Tahapan R&D Munir (2001) ... 38
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1. Antarmuka Halaman Awal (Login)... 58
Gambar 4. 2. Antarmuka Halaman Daftar (Registrasi)... 58
Gambar 4. 3. Antarmuka Halaman Utama ... 59
Gambar 4. 4. Antarmuka Halaman Materi Awal ... 60
Gambar 4. 5. Antarmuka Halaman Materi Penguat ... 61
Gambar 4. 6. Antarmuka Halaman Evaluasi ... 61
Gambar 4. 7. Antarmuka Penilaian Respon Jawaban Evaluasi ... 62
Gambar 4. 8. Ilustrasi Evaluasi Soal ... 63
Gambar 4. 9. Ilustrasi Penggunaan Algoritma Runut Balik... 65
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendekatan dalam pembelajaran masih terlalu didominasi oleh guru
(teacher centered). Guru lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai objek
dan bukan sebagai subjek didik (Sudrajat, 2009) sehingga kemampuan berpikir
holistik (menyeluruh), kreatif, objektif dan logis kurang dapat dikembangkan.
Masih dalam sumber yang sama umumnya pendidikan kita belum menerapkan
sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran secara tuntas. Akibatnya,
meskipun sudah dinyatakan lulus dari sekolahnya, banyak peserta didik yang
tidak menguasai materi. Prestasi belajar dilihat dari hasil belajar dan hasil belajar
tercermin dari pemahaman konsep terhadap suatu materi. Kemampuan manusia
dalam membedakan, mengelompokan dan menanamkan sesuatu itulah
menyebabkan munculnya suatu konsep (Uno, 2004). Sehingga perlu adanya usaha
untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep materi yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar.
Dampak dari rendahnya pemahaman konsep, salah satunya yakni
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar, karena pemahaman merupakan tahap
awal untuk memiliki kemampuan lebih tinggi lainnya seperti kemampuan
pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir logis dan kemampuan lainnya
Muliani (2013). Sehingga pemahaman konsep adalah aspek penting yang harus
dimiliki dalam pembelajaran.
Upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep materi salah satunya
dengan memanfaatkan teknologi yaitu pembelajaran berbasis komputer
menggunakan multimedia pembelajaran karena bisa dimanfaatkan dengan fungsi
sebagai sistem pembelajaran individu, Rusman (2012:287) mengatakan perangkat
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang memanfaatkannya. Pada pembelajaran berbasis komputer, pembelajar
berinteraksi langsung dengan media ajar, sementara pengajar bertindak sebagai
2
Multimedia pembelajaran merupakan salah satu media pembelajaran yang
bisa dibuat lebih kreatif dan inovatif. Oblinger (1993) dalam Munir (2013:2)
menyatakan multimedia merupakan penyatuan dua atau lebih media komunikasi
seperti teks, grafik, animasi, audio dan video dengan ciri-ciri interaktivitas
komputer untuk menghasilkan suatu presentasi yang menarik.. Penggabungan ini
merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi,
pesan, atau isi pelajaran.
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
belajar pembelajar dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat
dilakukan di mana dan kapan saja (Daryanto, 2013: 52).
Materi ajar dalam multimedia pun disesuaikan, tahap pemahaman
selanjutnya dengan visualisai dari materi karena setiap materi tersebut memiliki
karakteristik tersendiri, salah satu karakteristiknya adalah sifat dari mata pelajaran
itu adalah konseptual seperti pelajaran sistem operasi. Berdasarkan studi
pendahulu melalui wawancara dengan dosen pengampu bahwa karakteristik dari
pelajaran sistem operasi adalah konseptual maka butuh abstraksi tingkat tinggi
dalam bentuk visualisasi sehingga materi akan dapat mudah dipahami oleh
mahasiswa (pembelajar), dibutuhkan media yang berperan untuk menjawab
masalah tersebut. Oleh karena itu, multimedia yang digunakan dapat berperan
dalam mereduksi kesulitan-kesulitan yang sifatnya konseptual khususnya pada
pelajaran sistem operasi. Sehingga peran pengajar tereduksi dengan adanya
multimedia. Maka, upaya untuk menjawab permasalah tersebut dan dapat menarik
perhatian serta minat pembelajar salah satunya adalah animasi, sehingga mungkin
akan dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep menjadi lebih baik.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Adimayuda (2013)
menerangkan bahwa sebagian besar pembelajar (65,89%) menyatakan multimedia
animasi dan simulasi mudah dipahami dalam pembelajaran. Dikuatkan oleh
penelitian lain kelebihan animasi dalam multimedia oleh Renngiwur (2011)
bahwa animasi memiliki kemampuan untuk dapat menjelaskan sesuatu yang sulit
3
animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi kompleks, abstrak
sehingga konsep dari materi dapat dimengerti.
Keanekaragaman kemampuan pembelajar yang unik satu sama lain juga
perlu diperhatikan agar tiap pembelajar dapat menguasai materi pembelajaran
secara tuntas. Maka model pembelajaran yang diterapkan dalam multimedia harus
disesuaikan sehingga program terarah, maka model yang sesuai adalah model
tutorial tipe branching. Model ini bertujuan untuk memberikan “kepuasan” atau
pemahaman secara tuntas kepada pembelajar mengenai materi/bahan pelajaran
yang sedang dipelajari (Rusman, et.al : 2011:117). Model tutorial dengan tipe
branching sarat dengan menu sehingga pengguna dapat mengeksplorasi dengan
menu yang banyak pilihan.
Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya (Arikunto, 2012: 3). Di sisi
lain kemampuan pembelajar dalam kelas itu mungkin saja berbeda dan rata-rata
memang berbeda-beda, untuk efektivitas pembelajaran dan membantu pengajar di
kelas dalam mengukur kemampuan pembelajar butuh media yang mampu menguji
sesuai kemampuan pembelajar, evaluasi tersebut dikenal dengan istilah adaptive
test. Secara umum adaptive test adalah tes yang diberikan dengan bentuk soal
dimana tingkat kesulitan suatu soal akan berubah sesuai dengan jawaban yang
diberikan pada pertanyaan sebelumnya. Menurut Ramdoner (2012: 7)
menjelaskan bahwa sistem adaptif adalah suatu sistem dimana dapat beradaptasi
dengan perangkat lain sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Sebuah
adaptive test disini akan menguji sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajar,
sistem dapat mengalami perubahan pada berbagai macam aspek dikarenakan
respon dari interaksi pengguna dengan sistem tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka adaptive test diaplikasikan pada
multimedia dalam soal evaluasi yang akan disajikan yang mana efek dari adaptive
test jika pembelajar (mahasiswa) tidak bisa pada indikator tertentu pada level soal
tertentu maka media ini akan otomatis membawa pada indikator mana pembelajar
4
Algoritma runut-balik untuk kembali pada penjelasan materi sesuai
indikator yang sudah ditentukan dilihat dari soal evaluasi yang masih belum
dijawab dengan benar sehingga dibantu dengan materi dalam media untuk
dipelajari kembali sehingga meningkatkan pemahaman konsep dari materi dengan
prinsip pembelajaran pengulangan, sesuai teori yang dikemukankan oleh psikologi
Daya dalam Ruhimat (2009: 168), menurut teori Daya, belajar adalah melebihi
daya-daya dengan pengulangan, agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat
terarah sehingga menjadi lebih peka dan berkembang. Sesuai dengan pendapat
dari Budiningsih (2003:126) bahwa jika dalam pembelajaran informasi disajikan
berulang-ulang, maka proses dan hasil belajar akan lebih baik Multimedia
bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih baik dan multimedia dapat
mengembangkan kemampuan indera dan menarik perhatian serta minat, sehingga
efektif untuk dijadikan alat dalam proses pembelajaran.
Algoritma runut-balik sendiri memiliki pengertian seperti yang dijelaskan
oleh Munir, Rinaldi (2004: 1) bahwa secara sistematis akan mencari solusi
persoalan diantara kemungkinan solusi yang ada. Dengan metode runut-balik, kita
tidak harus memeriksa semua kemungkinan solusi yang ada. Hanya pencarian
yang mengarah ke solusi saja yang akan dipertimbangkan. Sesuai
penyataan-pernyataan tersebut maka multimedia yang akan di bangun terdiri dari materi dan
evaluasi berupa soal, dan pada evaluasi program hanya akan mengarah dan
menampilkan kembali materi ajar dengan jawaban soal yang salah untuk
dipelajari kembali berurutan sesuai kompleksitas dari soal sampai pengguna benar
dalam menjawab soal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat rumusan penelitian dengan judul “Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Branching dengan Adaptive Test Menggunakan
Algoritma Runut-Balik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan diatas, dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. bagaimana implementasi rancang bangun multimedia pembelajaran model
tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik?
2. Apakah multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive
test menggunakan algoritma runut-balik dapat meningkatkan pemahaman
konsep materi?
Agar penelitian tidak melebar, maka masalah dalam penelitian dibatasi.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. untuk dapat membantu dan meningkatkan pemahaman konsep, materi
disajikan dalam bentuk animasi untuk teori/konsep yang bersifat abstrak;
2. dalam rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial branching
dengan adaptive test menggunakan algoritma runut-balik sebagai pelengkap
belajar mahasiswa khususnya untuk mereduksi kesulitan konsep materi;
3. materi yang dibahas dalam pelajaran sistem operasi yaitu manajemen proses,
penjadwalan proses, deadlock, manajemen memori statis, manajemen memori
dinamis (swapping) dan sistem paging;
4. adaptive test digunakan pada evaluasi pembelajaran sedangkan algoritma
runut balik digunakan setelah hasil evaluasi diketahui untuk kembali pada
materi tertentu jika belum lulus dalam evaluasi;
5. target penelitian adalah mahasiswa yang sudah pernah belajar sistem operasi
ini dilakukan bertujuan untuk menguji produk multimedia yang akan dibangun
khususnya penyajian materi sudah sesuai atau belum untuk dapat membantu
dalam belajar, sehingga penelitian ini difokuskan pada uji produk multimedia
yang akan dibangun saja.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengimplementasi rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial
6
2. mengetahui bahwa multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan
adaptive test menggunakan algoritma runut-balik akan dapat meningkatkan
pemahaman konsep materi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti mendapat pengetahuan mengenai
bagaimana proses rancang bangun multimedia pembelajaran model tutorial
branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut balik dan ilmu
yang didapat melalui penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan dan
informasi untuk kemajuan peneliti dimasa yang akan datang.
2. Bagi pendidik
Dengan dilakukannya penelitian ini juga diharapkan multimedia
pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan
algoritma runut balik ini memberikan manfaat bagi pendidik dalam mereduksi
kesulitan-kesulitan pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai media
alternatif untuk mendukung proses pembelajaran dikelas.
3. Bagi Pengguna
Melalui penelitian ini, manfaat multimedia pembelajaran dengan adaptive
test menggunakan algoritma runut balik ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dalam konsep dari materi sistem operasi tersebut dan dapat
meningkatkan motivasi dan minat belajar dalam mengikuti pembelajaran serta
dapat meningkatkan hasil belajar. Selain itu multimedia pembelajaran ini
dapat digunakan sebagai sumber belajar baik untuk belajar mandiri (individu)
atau berkelompok.
4. Bagi dunia pendidikan
Melalui penelitian ini diharapkan multimedia pembelajaran ini dapat
memberikan kontribusi untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan
mendukung perkembangan multimedia pembelajaran yang lebih kreatif dan
7
E. Definisi Operasional
Dibawah ini beberapa pengertian dari kata atau istilah yang digunakan
dalam penelitian ini:
1. Multimedia adalah perpaduan antara berbagai media yang berupa teks,
gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah
dikemas menjadi file digital dan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi dan komunikasi antara pendidik dengan
pembelajar dan sumber belajar sehingga tercipta proses belajar.
3. Pemahaman konsep adalah kemampuan pembelajar yang berupa penguasaan
sejumlah materi pelajaran. Menkonstruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran, baik bersifat lisan, tulisan ataupun grafis yang disampaikan
melalui pengajaran, buku atau layar komputer.
4. Animasi adalah gambar yang bergerak, terdiri dari rangkaian gambar yang
disusun berurutan sehingga terlihat bergerak. Dalam multimedia ini materi
dikemas dalam bentuk animasi untuk teori/konsep dari materi ajar yang
bersifat abstrak sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep tersebut.
5. Algoritma runut-balik adalah metode secara sistematis yang akan mencari
solusi persoalan diantara kemungkinan solusi yang ada. Algoritma pada
multimedia ini digunakan setelah hasil dari evaluasi tiap BAB materi apakah
kembali pada materi di indikator tertentu atau tidak.
6. Adaptive test adalah suatu metode evaluasi dengan menggunakan teknologi
infomasi yang bersifat adaptif. Adaptive yang dimaksud adalah soal yang
diberikan dapat menyesuaikan dengan kemampuan pembelajar (mahasiswa).
Dalam multimedia ini adaptive test yang digunakan bukan seperti adaptive
test pada umumnya. Hal yang membedakan pada adaptive test dalam
multimedia ini adalah :
jika pada umumnya soal diberikan satu-satu, pada multimedia ini soal diberikan dalam bentuk paket sesuai kriteria tingkat kesukaran, terdiri dari
8
pada umumnya adaptive yang digunakan bahwa pengguna akan menerima soal sedang pada permulaan tes, sedangkan pada multimedia ini pengguna
akan diberikan paket soal mudah dahulu.
adaptive test pada umumnya melibatkan konsep peluang untuk
menentukan soal berikutnya, dalam multimedia ini tidak, paket soal sudah
ditentukan jika berhasil maka selanjutnya level paket soal yang didapatkan
pengguna ditingkatkan jika tidak diturunkan atau kembali pada materi.
Kriteria dari soal baik mudah, sedang atau sukar ditentukan berdasarkan hasil
judgment ahli dan hasil uji instrumen soal. Sehingga, adaptive test yang
dimaksud dalam multimedia ini adalah seperangkat soal yang dapat
menentukan bisa tidaknya pada suatu indikator materi dengan melihat hasil
dari evaluasinya dalam mendapatkan feedback setelah selesai evaluasi.
7. Model pembelajaran tutorial tipe branching adalah model yang build in
dalam multimedia ini karena model tutorial adalah pembelajaran melalui
komputer dimana pengguna dikondisikan untuk mengikuti tiap alur
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dibahas pada
bab I, metode penelitian yang digunakan berkaitan dengan pembuatan multimedia
pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan
algoritma runut-balik dan bagaimana mengkaji hasil dari penerapan multimedia
tersebut, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
dan pengembangan (research and development (R&D)), karena penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran.
1. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Tahapan R&D dimulai dengan mengembangkan ide, analisis kebutuhan,
proses pembangunan/pengembangan produk dan puncaknya adalah proses
pengenalan dan uji coba produk pada masyarakat.
2. Prosedur Penelitian Pengembangan
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Metodologi penelitian dan pengembangan Munir memiliki lima tahapan yaitu
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Rincian
langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut:
B. Desain Penelitian
Berdasarkan model pengembangan Munir maka desain penelitian terdiri
dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian.
1. Tahap Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan
pengembangan multimedia dengan dilakukan kerjasama antara pendidik dan
pengembang software untuk mencapai tujuan, sehingga dilaksanakan studi
literatur dan studi lapangan. Peneliti melakukan wawancara bekerja sama dengan
dosen sistem operasi untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam
membangun multimedia pembelajaran. Studi literatur dilakukan untuk
memperoleh informasi pendukung penelitian berdasarkan teori dikarenakan
penelitian ini berhubungan dengan pembelajaran maka digunakan kurikulum dan
silabus pada mata kuliah sistem operasi yang akan dikembangkan pada
multimedia pembelajaran agar tidak menyimpang dan untuk mendapatkan
gambaran yang sesuai mengenai multimedia pembelajaran yang akan dibangun.
Kegiatan observasi ini diarahkan pada hal berikut:
a. pengumpulan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang
muncul pada pelaksanaan pembelajaran sistem operasi terutama mengenai
media pembelajaran dan model pembelajaran;
b. pengumpulan informasi tentang pendukung media dalam pembelajaran;
c. materi yang akan disusun dalam membangun multimedia pembelajaran.
Sumber-sumber informasi lainnya yang didapat dari beberapa literatur, jurnal,
buku dan sumber lain yang relevan dengan penelitian.
2. Tahap Desain
Pada tahap ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam multimedia
40
hal lainnya sesuai hasil studi literatur dan studi lapangan yang diterjemahkan
kedalam sebuah multimedia yang akan dibangun. Pada tahap ini peneliti
menfokuskan pada:
a. materi yang akan dimuat dalam multimedia agar sesuai dengan tujuan
multimedia yang akan dibangun dapat menvisualisakikan konsep yang
abstrak yaitu dengan animasi;
b. merancang flowchar dan stroryboard multimedia pembelajaran model
tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma
runut-balik berdasarkan konten multimedia;
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model perancangan sistem
sekuensial linier atau disebut juga model waterfall Menurut Pressman (2002:
37-38) Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan
perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan
kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.
Bagan 3. 2. Model Sekuensial Linier
Tahap-tahap perancangan model waterfall:
a. analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan,
khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang
dibangun, analisis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk
kerja, dan antar-muka (interface) yang diperlukan.
b. Desain
Setelah apa yang dibutuhkan telah selesai dikumpulkan dan sudah
lengkap maka desain kemudian di kerjakan. Desain perangkat lunak
41
sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain
menerjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat
lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan
kode. Desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi
perangkat lunak.
c. Kode
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa
dibaca, diterjemahkan dalam kode-kode program dengan menggunakan
bahasa pemrograman yang sudah di tentukan.
d. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian
berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua
pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan kesalah-kesalahan dan memastikan bahwa
input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil
yang dibutuhkan.
e. Pemeliharaan
Perangat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan
kepada pelanggan (user), mengoreksi kesalahan yang tidak ditemukan
pada tahap-tahap awal, meningkatkan pelaksanaan unit sistem dan
meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan baru. Perubahan akan
terjadi karena kesalahan-kesalahan, karena perangkat lunak harus
disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan didalam
lingkungan eksternalnya. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan
lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
3. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini dikembangkan desain/rancangan yang sudah dibuat (materi
berupa teks, gambar, animasi serta soal evaluasi) multimedia pembelajaran
maupun multimedia pembelajaran itu sendiri sehingga menghasilkan prototipe
42
produk awal multimedia tersebut terlebih dulu dilakukan validasi ahli untuk
menilai kelayakan multimedia pembelajaran yang telah dibuat baik dari segi
konten maupun multimedia pembelajaran itu sendiri sudah tepat guna atau tepat
sasaran serta sesuai dengan desain yang telah dibuat, selain itu proses validasi ahli
ini juga bertujuan untuk memperoleh saran dan rekomendasi pengembangan
multimedia pembelajaran sehingga layak diterapkan pada pengguna. Jika masih
ada kesalahan atau kekurangan maka dilakukan perbaikan hingga dinyatakan
layak oleh ahli dan berhak diuji coba secara terbatas untuk menguji kinerja produk
yang dikembangkan dan kelayakan produk terhadap pengguna.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilaksanakan uji coba lapangan kepada pengguna setelah
produk dianggap layak digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Uji coba
dilakukan terhadap mahasiswa, selain itu pengguna akan diberi tes kognitif untuk
mengetahui pemahaman konsep pengguna terhadap materi ajar yang dimuat pada
multimedia pembelajaran. Jika pengguna dinyatakan belum lulus maka program
akan mengembalikan pada materi sesuai dari soal evaluasi yang masih belum
benar jawabannya. Dinilai dari rerata mahasiswa tersebut, apakah reratanya
mengalami peningkatan atau tidak. Untuk melihat respon pengguna dengan
menggunakan angket penilaian yang diberikan kepada setiap pengguna.
5. Tahap Penilaian
Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan kembali terhadap kelayakan
multimedia, kelebihan ataupun kelemahan multimedia yang dibangun berdasarkan
tahap-tahap yang telah dilakukan. Penilaian menurut para ahli pada tahap
pengembangan multimedia, penilaian menurut pengguna pada tahap implementasi
serta apakah multimedia yang dibangun dapat mengingatkan pemahaman konsep
pada materi sistem operasi tersebut.
Pada tahap ini merupakan fase yang mengetahui secara pasti kelebihan dan
kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penghalusan
software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih sempurna
43
C. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Kemudian populasinya adalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer tersebut, kemudian diambil
sample sebagai subjek penelitian yaitu mahasiswa angkatan 2010/2011 Program
Studi Pendidikan Ilmu Komputer yang sudah mempelajari sistem operasi.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian dan penilaian. Intrumen yang digunakan terdiri dari instrumen studi
lapangan, validasi ahli, penilaian pengguna dan instrumen peningkatan
pemahaman konsep.
1. Instrumen Studi Lapangan
Instrument studi lapangan diberikan kepada pihak dosen yang mengajar
mata kuliah sistem operasi dan pada mahasiswa yang sudah mengambil mata
kuliah sistem operasi terlampir pada lampiran 1. Secara garis besar, instrumen ini
dilakukan dalam bentuk wawancara dengan sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi tentang kebutuhan baik materi ajar yang
sesuai konsep multimedia yang dibangun yaitu multimedia pembelajaran model
tutorial branching dengan adaptive test dan menggunakan algoritma runut-balik.
2. Instrumen Tes (Tes Kemampuan Pemahaman)
Tes ini diberikan setelah mempelajari setiap materi dalam multimedia
pembelajaran. Tujuan dilakukannya tes adalah untuk mengukur kemampuan
mahasiswa terhadap materi tersebut. Tes kemampuan pemahaman dikembangkan
berdasarkan indikator pada pokok bahasan yang telah ditetapkan.
Sebelum digunakan, intrumen tes ini diujicobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui tingakt validitas, reliabilitias, daya pembeda dan indeks kesukaran
masing-masing butir soal yang menentukan kualitas dari tes kemampuan
pemahaman ini terlampir pada lampiran 2. Sehingga dari hasil tersebut dapat
44
dalam penelitian atau tidak. Langkah-langkah uji coba instrumen tes adalah
sebagai berikut:
a. instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk melihat validitas
teoritik;
b. judgment instrumen dengan dosen diluar dosen pembimbing;
c. revisi instrumen;
d. instrumen diujikan pada mahasiswa;
e. pengolahan data.
Adapun pengolahan data hasil uji coba instrumen berupa: validitas instrumen;
reliabilitas instrumen; indeks kesukaran soal; daya pembeda soal.
f. Hasil pengolahan data didiskusikan kembali dengan ahli dan pembimbing.
3. Instrumen Validasi Ahli
Instrumen rancangan validasi ahli digunakan pada tahapan validasi oleh
para ahli baik materi dan media terhadap multimedia pembelajaran yang dibangun
untuk mengetahui kelayakan multimedia berdasarkan aspek-aspek penilaian
tertentu sebagai validasi terhadap multimedia pembelajaran untuk selanjutnya
diterapkan dilapangan.
Instrumen yang digunakan dalam rangka verifikasi dan validasi ahli
terhadap multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test
menggunakan algortima runut-balik berupa kuisioner penilaian ahli
materi/pendidikan dan pengembangan perangkat lunak. Instrumen ini berbentuk
angket penilaian yang dibagikan pada masing-masing penguji atau ahli. Mengenai
penilaian rancangan desain menggunakan jenis pengukuran rating scale karena
hasilnya lebih mudah ditentukan, berdasarkan hal tersebut maka pengguna dapat
memilih jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada instrumen dengan pilihan
jawaban skor 4 untuk menyatakan sangat baik, skor 3 untuk menyatakan baik,
skor 3 untuk menyatakan cukup baik dan skor 1 untuk menyatakan kurang baik,
Lebih lengkap instrumen validasi ahli terlampir pada lampiran 3.
4. Instrumen Penilaian Pengguna
Instrumen yang digunakan dalam rangka uji coba multimedia
45
algoritma runut-balik sebagai produk menggunakan cara yang sama seperti
instrumen penilaian validasi ahli yaitu dengan menggunakan skala Likert.
Penilaian digunakan untuk menilai respon pengguna terhadap multimedia
pembelajaran yang dibangun, dilihat dari aspek perangkat lunak, aspek
pembelajaran dan komunikasi visual terlampir pada lampiran 4.
5. Instrumen Peningkatan Pemahaman Konsep
Instrumen ini berupa instrumen tes, yaitu alat pengumpul informasi
mengenai pemahaman konsep terhadap materi yang disediakan berupa pertanyaan
atau kumpulan pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman konsep materi dari setiap pengguna.
E. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian secara keceluruhan dibagi menjadi dua yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang digambarkan
dengan kata-kata atau kalimat yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara,
dipisahkan berdasarkan kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil kuisioner validasi serta angket uji coba
terbatas diproses dengan menggunakan statistika deskripsi, meliputi teknik-teknik
perhitungan statistika deskriptif serta visualisasi data seperti tabel.
1. Analisis Data Studi Lapangan
Analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data dan informasi pendahuluan baik lapangan ataupun literatur
dikategorikan sebagai data kualitatif, hasil data instrumen diolah sesuai dengan
bentuk instrumennya masing-masing yang akan diurai dan dianalisis.
2. Analisis Data Tes (Tes Kemampuan Pemahaman)
a. Validitas Instrumen
Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi Product Moment
sebagai berikut:
Keterangan:
46
N = banyaknya pengguna yang mengikuti tes
X = skor item tes ; Y = skor responden
Hasil validitas instrumen soal dalam skripsi ini terlampir pada lampiran 5,
disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Hasil Validitas Instrumen Soal
BAB
Rendah 13 diperbaiki Sangat
Rendah 12 diperbaiki Sangat
47
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus yang diketemukan
oleh Kuder dan Richardson yaitu KR20:
keterangan :
ri = Reliabilitas instrumen
k = jumlah item (soal) dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item i
qi = 1- pi
St2 = Varians total
Hasil reliabilitas uji instrumen soal dalam skripsi ini terlampir pada lampiran
5, disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 3. 2. Hasil Reliabilitas Instrumen Soal
BAB Reliabilitas
Manajemen Proses 0,6826
Penjadwalan Proses 0,6162
Deadlock 0,5132
Manajemen Memori 0,5700
Manajemen Memori 2 0,7685
Sistem Paging 0,5911
c. Indeks Kesukaran
Untuk menguji indeks kesukaran soal digunakan rumus:
keterangan:
48
=banyaknya pengguna yang menjawab soal itu dengan benar
= jumlah seluruh peserta tes
Hasil indeks kesukaran soal dalam skripsi ini terlampir pada lampiran 5,
disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 3. 3. Hail Indeks Kesukaran Soal
BAB Mudah Sedang Sukar
Daya pembeda dihitung menggunakan rumus:
keterangan:
D = indeks diskriminasi (daya pembeda)
BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
Hasil daya pembeda soal dalam skripsi ini terlampir pada lampiran 5,
disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 3. 4. Hasil Daya Pembeda Soal
BAB
49
3. Analisis Data Validasi Ahli
Analisis data instrumen validasi ahli menggunakan pengukuran jenis
rating scale, sehingga data mentah yang diperoleh berupa angka selain itu
menggunakan kesimpulan penilaian yang terdiri dari layak digunakan, layak
50
keterangan:
= angka persentase,
= skor tertinggi tiap butir x jumlah responden x jumlah butir
4. Analisis Data Instrumen Penilaian Pengguna
Skala yang digunakan dalam pengukuran adalah skala Likert. Perhitungan
dilakukan menggunakan rumus:
keterangan:
=angka persentase,
= skor tertinggi pilihan jawaban x jumlah responden
Kemudian peneliti mengkategorikan presentase sama seperti analisis data
validasi ahli.
5. Analisis Data Peningkatan Pemahaman Konsep
Peningkatan pemahaman dengan membandingkan rata-rata sebelum
menggunakan multimedia dengan setelah menggunakan multimedia pembelajaran
model tutorial branching dengan adaptive test menggunakan algoritma runut
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan tahapan penelitian yang telah dilakukan dalam membangun
multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan adaptive test
menggunakan algoritma runut balik dengan materi sistem operasi, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. rancang bangun multimedia model tutorial branching dengan adaptive test
menggunakan algoritma runut balik meliputi lima tahapan yaitu analisis
(umum, pengguna dan lingkungan rancang bangun); desain (materi,
flowchart, storyboard dan DFD); pengembangan yang terdiri dari antarmuka
multimedia, penerapan model tutorial branching: pendahuluan materi,
penyajian materi (animasi untuk materi yang bersifat konseptual/abstrak),
pertanyaan (evaluasi dengan menggunakan metode adaptive test), penilaian
respon (menggunakan algoritma runut balik setelah hasil dari evaluasi
diketahui) dilanjutkan pada pemberian balikan (feedback), pengulangan dan
penutup; pengujian sistem multimedia menggunakan black box testing dan
validasi ahli; implementasi (uji coba produk dilapangan) dan penilaian;
2. responden yang diuji cobakan multimedia model tutorial branching dengan
adaptive test menggunakan algoritma runut balik dengan materi yang bersifat
konseptual di animasikan akan dapat meningkatkan pemahaman konsep,
membantu dalam memahami konsep materi dan memudahkan pemahaman
dilihat dari angket yang diberikan pada responden setelah mencoba
multimedia pembelajaran dan dilihat bahwa rata-rata awal dari 67,03 menjadi
85,21 setelah menggunakan multimedia, responden memberikan respon
positif yaitu menjadi lebih memahami konsep dari materi, lebih termotivasi
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek rekayasa perangkat lunak, aspek pembelajaran dan aspek komunikasi
visual ini termasuk kategori sangat baik dengan rata-rata persentase sebesar
81,96% sehingga layak untuk digunakan dan diimplementasikan dalam
85
B.Saran
Dari penelitian multimedia pembelajaran model tutorial branching dengan
adaptive test menggunakan algoritma runut-balik yang telah dilaksanakan, saran
atau rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk pengembangan
multimedia selanjutnya mengingat bahwa multimedia yang dihasilkan masih
memiliki berbagai keterbatas baik dalam tampilan, segi interaktifitas, bahkan fitur
yang disediakan. Beberapa rekomendasi diantaranya:
1. dalam proses pengembangan, khususnya ketika membuat multimedia
pembelajaran dengan metode Research and Development (RnD) pelajari
dengan ceramat setiap tahapan yang akan dilakukan, sehingga penelitian
dapat reliable sesuai dengan panduan;
2. dalam membuat multimedia pembelajaran dengan menggunakan browser
sebagai alat bantu tampilan, gunakan CSS standar yang digunakan dan
dimiliki pada umumnya;
3. bentuk evaluasi yang belum familiar seperti adapive test sebaiknya sebelum
memulai pengguna harus paham secara umum tentang adaptive test yang
digunakan pada multimedia sebagai bentuk evaluasi agar tidak kesulitan;
4. materi ajar dikembangkan dan bank soal lebih beragam dan banyak, agar
kemungkinan soal yang sama muncul pada percobaan selanjutnya lebih kecil;
5. multimedia yang dihasilkan belum diketahui peningkatan pemahaman secara
signifikan hanya dilihat dari angket yang diberikan pada responden serta nilai
rata-rata kelompok yang didapat dari dosen pengampu mata kuliah
dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil perhitungan multimedia sehingga
hasilnya hanya gambaransaja. Maka dari itu, selanjutnya bisa menggunakan
multimedia pembelajaran ini untuk melihat seberapa signifikan peningkatan
konsep saat proses pembelajaran dengan membandingkan yang tidak
memakai multimedia dengan memakai multimedia ini. Karena pada
penelitian ini diujikan pada mahasiswa yang sudah pernah belajar sistem
operasi untuk melihat bahwa penyusunan materi dan multimedia
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. et.al. (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Adimayuda, Rizal. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Achievement Division (STAD) Berbantuan Animasi dan Simulasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Beek, Peter van. (2006). Handbook of Constraint Programming. [Online]. Tersedia : https://cs.uwaterloo.ca/~vanbeek/Publications/survey06.pdf. [9 April 2014 , 20:35]
Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangan. Yogyakarta: Andi
Budingsih, Asri. (2003). Desain Pesan Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta : Tidak Diterbitkan.
Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Gouli, Evangelia et.al. (2001). Adaptive Assesment Improving Interaction in an Educational Hypermedia System. Jurnal Internasional Department of Informatics and Telecommunications University of Athens.
Muliani, Desy Eka. (2013). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif Berbantuan Media Cmaptools Terhadap Kuantitas Miskonsepsi dan Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMA. Tesis Jurusan Pendidikan IPA UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan
Fitriyanti, Asti E. 2014
RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MODEL TUTORIAL BRANCHING DENGAN ADAPTIVE TEST MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT BALIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA PELAJARAN SISTEM OPERASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
Nesbit, John. (2007). Learning Object Review Instrument (LORI). [Online]. Tersedia:http://www.transplantedgoose.net/gradstudies/educ892/LORI1.5. pd [5 September 2014 , 14:57]
Putra, Nusa. (2012). Research & Development Penelitian dan Pengembangan: Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Ramdoner, Junedi. (2012). Implementasi Sistem Adaptif Tes Pada Pelatihan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode CCT dan SPRT dengan Adaptive Feedback. Skripsi Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Indonesia.
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Andi
Qingmin Cheng, Kinsuk. (2004). Application of Adaptivity in Quiz Systems. [Online]. Tersedia : http://www.col.org/pcf3/Papers/PDFs/Cheng _Kinshuk.pdf . [3 Juni 2014]
Renngiwur, Janaba. (2011). Penerapan Pembelajaran Konseptual Interaktif dengan Menggunakan Animasi Pada Konsep Pembiasan Cahaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Generik Sains. Tesis Jurusan Pendidikan IPA UPI Bandung: Tidak Diterbitkan
Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: FIP – Universitas Pendidikan Indonesia
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rusman et.al. (2011). Pembelejaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Depok: Rajawali Pers
Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudrajat, Ahmad. (2009). Pembelajaran Tuntas (Mastery-Learning). [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/11/02/pembelajaran-tuntas-mastery-learning-dalam-ktsp/ . [9 April 2014 , 20:45]
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA
88
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pegembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima
Uno, Hamzah B. (2010). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Wahono, Romi Satrio. (2006) .Aspek dan Kriteria Penilaian Media
Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://romisatriawahono.net
/2006/06/21/aspek-dan-kriteria-penilaian-media-pembelajaran/ . [9 April