SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh
GILMAN KARIMULLAH 0909442
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Gilman Karimullah
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© GilmanKarmimullah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
͞PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KARANG
SETRA WATERLAND͟
(Survei Terhadap instansi pendidikan di Kota Bandung)
Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:
Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak, MBA NIP. 197403072002122001
Oce Ridwanudin, SE., MM NIP. 198104072010121002
Mengetahui : Ketua Program Studi,
HP. Diyah Setiyorini,MM NIP. 19761031 200812 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis,
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
PERNYATAAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 10
1.3Tujuan Penelitian... 10
1.4Kegunaan Penelitian... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12
2.1 Kajian Pustaka ... 12
2.1.1 Konsep Personal Selling dalam Sport Tourism Marketing ... 12
2.1.2 Konsep Sport Tourism Marketing ... 12
2.1.2.1 Konsep Bauran Pemasaran Olahraga ... 17
2.1.2.2. Konsep Promotion Mix ... 18
2.1.2.3 Konsep Personal Selling dalam Sport Tourism Marketing ... 19
2.1.2.3.1 Definisi Personal Selling ... 19
2.1.2.3.2 Ciri-ciri Personal Selling ... 21
2.1.2.3.3 Bentuk-bentuk Personal Selling ... 24
2.1.2.3.4 Prinsip-prinsip dasar Personal Selling... 25
2.1.2.3.5 Aktifitas Personal Selling ... 27
2.1.2.3.6 Dimensi Personal Selling ... 32
2.1.3 Konsep Keputusan Berkunjung ... 34
2.1.3.1 Definisi Keputusan Pembelian ... 34
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2.1.3.3 Tipe-tipe Keputusan Berkunjung ... 40
2.1.3.4 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan ... 41
2.1.3.5 Keputusan Berkunjung Wisatawan ... 44
2.1.4 Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Berkunjung... 45
2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 46
2.2 Kerangka Pemikiran ... 48
2.3 Hipotesis ... 56
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 60
3.1 Objek Penelitian... 60
3.2 Metode Penelitian ... 61
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan... 61
3.2.1.1 Jenis Penelitian ... 61
3.2.1.2 Metodologi Penelitian... 61
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 61
3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 67
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 67
3.2.4 Populasi ... 67
3.2.4 Sampel ... 67
3.2.4 Teknik Sampling... 68
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 67
3.2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 71
3.2.6.1Uji Validitas ... 71
3.2.6.2 Uji Reliabilitas ... 75
3.2.7 Teknik Analisis Data ... 77
3.2.6.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif... 77
3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 77
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4.1 Profil Perusahaan dan Instansi Pendidikan yang Menjadi Target Personal
Selling Karang Setra Waterland ... 84
4.1.1 Profil Perusahaan ... 84
4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 84
4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan... 85
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 85
4.1.1.4 Struktur Organisasi ... 87
4.1.1.5 Pelaksanaan Personal Selling dan Keputusan Berkunjung Instansi Pendidikan di Kota Bandung ... 88
4.1.2 Karakteristik Instansi Pendidikan di Kota Bandung yang Menjadi Target Personal Selling... 89
4.1.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jabatan dan Status Sekolah ... 89
4.1.2.2 Karakteristik Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 90
4.1.2.3 Karakteristik Berdasarkan Waktu Kunjungan ... 91
4.1.2.4 Karakteristik Berdasarkan Banyak Murid yang Dibawa saat Berkunjung ... 91
4.1.2.5 Karakteristik Berdasarkan Sumber Informasi ... 91
4.1.2.6 Karakteristik Berdasarkan Alasan Memilih Karang Setra... 93
4.2 Tanggapan Instansi Pendidikan terhadap Personal Selling ... 94
4.2.1 Dimensi-dimensi Personal Selling ... 94
4.2.1.1 Determining Customers Needs and Wants ... 94
4.2.1.2 Recomending A Way To Satisfy Customers Needs And Wants... 95
4.2.1.3 Demonstrating Capabilities of The Firm and Its Product ... 96
4.2.1.4 Closing the Sale ... 98
4.2.1.5 Following up and Servicing the Account ... 98
4.3 Tanggapan Instansi Pendidikan yang Menjadi Target Personal Selling Mengenai Keputusan Berkunjung ... 102
4.3.1 Indikator Keputusan Berkunjung... 102
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4.3.1.2 Supplier Reputation ... 104
4.3.1.3 Product Reliability ... 104
4.3.1.4 Service Reliability ... 106
4.3.1.5 Service Flexibility ... 107
4.4 Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Berkunjung di Karang Setra Waterland ... 112
4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian... 127
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik... 127
4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125
5.1 Kesimpulan ... 125
5.2 Saran ... 126
DAFTAR PUSTAKA
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Gilman Karimullah, 0909442, PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KARANG SETRA WATERLAND (Survei terhadap instansi pendidikan di Kota Bandung) . Di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA, Oce Ridwanudin,SE., MM
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan wisata untuk para wisatawan dengan berbagai kemenarikan yang ditawarkan. Salah satu jenis destinasi wisata yang ditawarkan adalah sport tourism. Karang Setra Waterland merupakan sebagai salah satu penyedia jasa sport tourism di Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat kunjungan pada tahun 2013 mengalami penurunan. Untuk meningkatkan kembali kunjungan pada tahun 2014, pihak manajemen Karang Setra Waterland melakukan strategi personal selling yang terdiri, determining customer needs and wants, recommending a way to satisfy customers needs and wants, demonstrating capabilities of the firm and it product, closing the sale, dan following up and servicing the account. Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan verifikatif dengan metode yang digunakan explanatory survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 99 responden dengan teknik penarikan sampel yang digunakan sistematic random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah path atau analisis jalur. Dari 5 variabel yang diteliti hasil dari penghitungan jalur path 2 variabel yaitu closing the sale dan following up and servicing the account memliki pengaruh yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil pengujian statistik menunjukan bahwa personal selling memiliki pengaruh sebesar 63,4%, untuk pengaruh langsung paling besasr terhadap keputusan berkunjung adalah recomending a way to satisfy customers needs and wants yaitu sebesar 10,6% sedangkan ddeterining customers needs and wants sebesar 9,6% dan demonstrating capabilities of the firm and its product sebesar 5,4%. Pengaruh tidak langsung keseluruhan personal selling terhdap keputusan berkunjung adalah sebesar 36%.
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Gilman Karimullah, 0909442, THE EFFECT OF PERSONAL SELLING TO
THE VISIT DECISION IN KARANG SETRA WATERLAND (Survey of
educate corporate in Bandung). Under guidances Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak,
MBA, Oce Ridwanudin,SE., MM
Bandung is one of the most popular city for tourists which has many kind of attractions. Sport tourism is one of the attractions that is provided by Bandung. Karang Setra Waterland is a company that provide a service and product of sport tourism in Bandung. Based on the data, the visitor of Karang Setra Waterland has been descend. To increase the number in 2013, the Karang Setra Waterland management do the personal selling that include , determining customer needs and wants, recommending a way to satisfy customers needs and wants, demonstrating capabilities of the firm and it product, closing the sale, and following up and servicing the account. The kind of research used are descriptive and verifikatif with methode used namely is explanatory survey. A sample in this research are 99 respondents with technique withdrawl sample used is systematic random sampling. Technique of data analysis used on this research is path analysis. From five variables has been research , theres 3 variable have not significant impact that is closing the sale and following up and servicing the account. Based from result from statistic test show that personal selling have 63,4% impact, for biggest direct impact to visit decision is recommending a way to satisfy customers needs and wants 10,6% whereas determining customers needs and wants 9,6% and demonstrating capabilities of the firm and its product 5,4%. Total undirect impact personal selling to visit decision is 36%.
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World
Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut
kegiatan sosial dan ekonomi. Berdasarkan data yang dikutip dari WTO, pada
tahun 2000 wisatawan manca negara (wisman) internasional mencapai jumlah 698
juta orang yang mampu menciptakan pendapatan sebesar USD 476 milyar.
Pertumbuhan jumlah wisatawan pada dekade 90-an sebesar 4,2 % sedangkan
pertumbuhan penerimaan dari wisman sebesar 7,3 persen, bahkan di 28 negara
pendapatantumbuh 15 pesen pertahun.
Menghadapi tantangan dan peluang ini, telah dilakukan pula perubahan
peran pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu
berperan sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada
tugas-tugas pemerintahan terutama sebagai fasilitator agar kegiatan pariwisata
yang dilakukan oleh swasta dapat berkembang lebih pesat.Peran fasilitator disini
dapat diartikan sebagai menciptakan iklim yang nyaman agar para pelaku kegiatan
kebudayaan dan pariwisata dapat berkembang secara efisien dan efektif. Selain itu
sub sektor pariwisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat, karena
dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana
dibandingkan dengan sektor usaha lainnya. Banyaknya objek wisata serta
atraksi-atraksi wisata indah yang ada di Indonesia menyebabkan sektor industri
pariwisata yang ada di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Kemajuan
sektor industri pariwisata ini ditunjukkan dengan meningkatnya wisatawan
mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia. Kemajuan ini dapat dilihat
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu TABEL 1.1
JUMLAH KUNJUUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA 2010 - 2013
Tahun Jumlah Kunjungan
2010 7.002.944
2011 7.649.731
2012 8.044.462
2013 9.448.276
Sumber: www.bps.go.id
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perkembangan pariwisata di Indonesia
mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini menunjukan bahwa
perkembangan pariwisaata di Indonesia semakin berkembang setiap tahunya. Hal
positif ini diharapkan akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Karena
kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia memberikan dampak positif bagi
Indonesia. Demi mencapai target kunjungan di tahun 2014, Indonesia perlu
membenahi seluruh fasilitas dan juga segala perangkat pariwisata di seluruh
daerah. Sebagai negara yang memiliki keindahan alam yang berlimpah, Indonesia
perlu menggali seluruh potensi wisatanya.Hal ini perlu didukung dengan segala
sarana dan prasarana pariwisata yang baik juga.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Jumlah pulau di
Indonesia mencapai 17.000 pulau, hal itu menyebabkan Indonesia mempunyai
keragaman budaya dan kekayaan alam termasuk wisata alam. Salah satu daerah di
Indonesia yang mempunyai ragam wisata alam yang cukup banyak adalah Jawa
Barat.Jawa Barat sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi dan daya tarik
wisata yang banyak adalah salah satu contoh daerah yang perlu terus
dikembangkan potensi pariwisatanya. Berikut ini adalah potensi objek wisata
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu TABEL 1.2
POTENSI OBJEK WISATA ALAM PROVINSI JAWA BARAT Potensi Wisata Jawa Barat
Jenis Wisata Nama Objek Wisata
Gunung Ciremai, Galunggung, Guntur, Papandayan, Tangkuban Perahu, Salak.
Rimba Bodogol, Cagar Alam Pananjung, Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Leuweung Sancang, Taman Kera, Taman Nasional Gunung Haliman.
Air Air Panas Cimanggu, Arung Jeram Cikandang-Cimanuk, Ciater, Cibulan, Cipanas Ciseeng, Cisolok, Curug Orok, Grama Tirta Jatiluhur, Kawah Putih, Kolam Cigugur, Lido, Situ Wanayasa, Situ Bagendit, Situ Patenggang, Waduk Darma.
Pantai Cipatujah, Karang Parang, Pangandaran, Pantai Citaruk, Pantai Karang Nini, Pelabuhanratu, Sayang Heulang.
Sumber: www.westjava- indonesia.com 2013
Tabel 1.2 menunjukan Provinsi Jawa Barat memiliki berbagai macam jenis
objek wisata.alam.Mulai dari wisata gunung, hutan (rimba), air, dan
pantai.Seluruh objek wisata ini perlu dikembangkan dan dipelihara dengan baik
untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Provinsi Jawa Barat.Dengan banyaknya
potensi wisata yang ada di Jawa Barat dan dengan berbagai jenis atraksi yang
ditawarkan berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. Banyaknya
ragam objek wisata di Jawa Barat membuat wisatawan mendapatkan kepuasan
dalam memenuhi kebutuhan wisatanya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
bandara Husein Sastranegara Bandung dan pelabuhan Muarajati Cirebon tahun
2011-2013.
TABEL 1.3
WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE JAWA BARATTAHUN 2009-2011
Tahun WisatawanMancanegara
2011 92.479
2012 117.550
2013 148.445
Sumber: www.bps.go.id
Tabel 1.3 menunjukkan jumlah kunjungan wisman Jawa Barat mengalami
peningkatan yang yang cukup signifikan.Angka yang ditunjukkan dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang cukup baik dari tahun 2011 hingga tahun
2013.Jumlah kunjungan yang terus naik dapat terjadi karena banyaknya potensi
wisata di Jawa Barat yang memiliki beraneka ragam pilihan wisata bagi
wisatawan yang ingin berkunjung.Di Jawa Barat sendiri terdapat beberapa kota
yang menjadi tujuan utama wisatawan salah satunya adalah Kota Bandung.
Bandung adalah salah satu kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan
di Jawa Barat. Sejak dahulu Bandung sudah mendapat julukan Paris Van Java.
Bandung memiliki iklim dan cuaca yang sejuk yang membuat wisatawan yang
berkunjung ke Kota Bandung merasa nyaman. Selain itu Bandung sebagai salah
satu destinasi unggulan di Jawa Barat memiliki ragam wisata yang cukup
bervariasi mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata belanja, dan wisata
heritage.Beragamnya jenis wisata sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara ataupun mancanegara.Berikut adalah data tingkat
kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.
TABEL 1.4
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tahun Wisatawan
Nusantara
Wisatawan
Mancanegara Total
2008 4,320,134 175,111 4,495,245
2009 4,822,532 185,076 5,007,608
2010 4,951,439 228,449 5,179,888
2011 6,487,239 225,585 6,712,824
2012 5,080,584 176,855 5,257,439
2013 5,179,087 190,525 5,369,612
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung (2013)
Tabel 1.4 menunjukan wisatawan yang datang ke Kota Bandung selalu
mengalami peningkatan dari tahun 2008-2011, namun penurunanterjadi pada
tahun 2012 yang mengalami penurunan untuk wisatawan nusantara dan
mancanegara sbanyak 1,455,385 atau sekitar 21%.
Pada tahun 2013 kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun
mancanegara mengalami peningkatan sebanyak 112,173 orang.Hal ini
mengindikasikan bahwa strategi Kota Bandung dalam menarik wisatawan berhasil
Beragamnya obyek wisata dan obyek rekreasi yang terus bermunculan membuat
wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung semakin meningkat. Berikut adalah
obyek rekreasi yang ada di Kota Bandung
TABEL 1.5
OBYEK REKREASI DIKOTA BANDUNGTAHUN 2013
No Jenis lokasi Jumlah lokasi
1 Museum 5
2 Bilyar 50
3 Bioskop 12
4 Pub 56
5 Karaoke and Pub 25
6 Diskotik 5
7 Klab Malam 5
8 Massage 14
9 Kolam renang 17
10 Lapangan golf 5
11 Meisn ketangkasan 31
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dari Tabel 1.5 objek rekreasi di Kota Bandungsangat beragam.Kebutuhan
wisatawan yang datang keKota Bandungtentu saja berbeda-beda. Bagi wisatawan
yang bosan mengunjungi wisata alam atau wisata belanja di Kota Bandung ,objek
wisata alternative seperti wisata olahraga atau sport & scenic juga dapat dijumpai
di Kota Bandung.
Salah satu alternatif wisata olahraga yang banyak dijumpai di Kota
Bandung adalah kolam renang diantaranya Waterboom Kampung Gajah
Wonderland, Bandung Indah Waterpark, Karang Setra Waterland, dan Metro Indah Waterpark, Bikasoga sport centre, Siliwangi swimming pool, Batununggal
indah club, Eldorado, Sampoerna Sport Centre, dan Sasana Budaya Ganesha.
Selain menjadi alternatif bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara,
berberapa kolam renang diatas memiliki target pasar instansi pendidikan di Kota
Bandung. Dibawah ini adalah kolam renang yang memiliki target pasar yang sama
yaitu instansi pendidikan di Kota Bandung.
TABEL 1.6
KOLAM RENANG DENGAN TARGET PASAR INSTANSI PENDIDIKAN DI KOTA BANDUNG
Sumber : Divisi Administrasi Karang Setra Waterland
Tabel 1.6 menunjukan kolam renang yang memiliki target pasar yang
sama, Karang Setra Waterland merupakan salah satu destinasi kolam renang yang
sudah terkenal di pariwisata domestik khususnya Kota Bandung. Seiring dengan
munculnya pesaing-pesaing baru di Kota Bandung yang sejenis ataupun yang
tidak, Karang Setra Waterland berupaya terus meingkatkan fasilitas serta
pelayanan dalam upaya mempertahankan konsumen.Dalam menghadapi
persaingan dengan para pesaingnya Karang Setra Waterland selalu berusaha NO Nama tempat
1 Bikasoga
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
memberikan pelayanan yang terbaik.Fasilitas yang terdapat di Karang Setra
Waterland adalah:
TABEL 1.7
FASILITAS KARANG SETRA WATERLAND
Sumber : Divisi Administrasi Karang Setra Waterland
Tabel 1.7 menunjukan banyaknya fasilitas yang disediakan Karang Setra
Waterland.Beragamnya fasilitas yang diberikan oleh Karang Setra Waterland mulai dari kolam dengan beberapa jenis seperti kolam anak, kolam arus, kolam
pantai hingga kolam prestasi yang memiliki standar internasional. Selain itu
beberapa fasilitas hiburan penunjang seperti Walking Ball, rodeo, Bungee
trampoline,mini cinema 3D dan masih banyak lagi.Beragamnya fasilitas yang disediakan oleh Karang Setra berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan
ke Karang Setra. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel tingkat kunjungan dibawah
ini.
TABEL 1.8
TINGKAT KUNJUNGAN KARANG SETRA WATERLAND
No. Fasilitas No. Fasilitas
Tahun Hari biasa HariLibur/Minggu Total
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu PERIODE 2010-2013
Sumber: Divisi Administrasi Karang Setra Waterland
Tabel 1.8 menunjukan pengunjung Karang Setra Waterland mengalami
penurunan sebanyak 107.547 orang pada tahun 2013, hal ini sangat dipengaruhi
oleh menurunya pengunjung rombongan siswa yang merupakan pemasukan
terbesar di Karang Setra Waterland. Pengunjung rombongan siswa yang
merupakan member dari Karang Setra Waterland mengalami penurunan sebanyak
87.571 orang, dengan kata lain penurunan pengunjung karang setra di dominasi
oleh menurunya kunjungan rombongan siswa instansi pendidikan di Kota
Bandung. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya dari ancaman
dari pesaing-pesaing dan faktor-faktor lainya.Ini menjadi masalah yang serius
bagi perusahaan.
Dengan menurunya kunjungan tersebut manajemen Karang Setra
Waterland membuat rencana pengunjung pada tahun 2014. Berikut adalah rencana pengunjung pada tahun 2014..
TABEL 1.9
RENCANA PENGUJUNG TAHUN 2014
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dengan menurunya kunjungan ke Karang Setra Waterland, manajemen
membuat rencana pengunjung untuk tahun 2014. Manajemen perusahaan
menargetkan sebanyak 783.105 pengunjung akan berkunjung ke karang setra.
Target lain seperti kunjugan umum dan kunjungan rombongan umum juga
diharapkan akan meningkat pada tahun 2014. Untuk mencapai target yang telah
ditentukan tentu saja manajemen harus membenahi sektor yang mempengaruhi
menurunya tingkat kunjungan Karang Setra Waterland yaitu rombongan instansi
pendidikan.
Pada tahun 2014 pihak Karang Setra Waterland menargetkan 384.553
siswa akan berkunjung ke Karang Setra Waterland. Untuk mencapai target
tersebut pihak Karang Setra Waterland harus terus mengembangkan fasilitas dan
pelayanan kepada pengunjung serta membuat strategi-strategi yang dapat
meningkatkan kunjungan rombongan siswa. Strategi yang dilakukan diantaranya
dengan mendatangi instansi pendidikan di Kota Bandung secara berkelanjutan
dengan jangka waktu rata-rata dalam satu bulan tim pemasaran Karang Setra
Waterland mengunjungi enam sekolah dasar, tiga sekolah menegah pertama dan dua sekolah menengah atas di Kota. Strategi tersebut diharapkan mampu
meningkatkan jumlah kunjungan di Karang Setra Waterland.Salah satu program
yang dilakukan oleh Karang Setra Waterland adalah personal selling.Personal
selling adalah komunikasi langsung antara perwakilan penjual dengan satu atau lebih calon pembeli dalam upaya untuk mempengaruhi satu sama lain dalam
situasi pembelian. Berikut adalah daftar instansi pendidikan yang menjadi target
personal selling yang dilakukan Karang Setra Waterland.
TABEL 1.10
TARGET PERSONAL SELLING KARANG SETRA WATERLAND TAHUN 2013-2014
No Tahun Tingkatan Sekolah Jumlah
1 2013 Sekolah Dasar 10
2 Sekolah Menengah Pertama 9
3 Sekolah Menengah Atas 6
Jumlah 25
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
5 Sekolah Menengah Pertama 36
6 Sekolah Menengah Atas 24
Jumlah 132
Sumber : Divisi Administrasi Karang Setra Waterland
Pada tahun 2014, tim pemasaran Karang Setra Waterland membuat
strategi Personal selling yang ditujukkan kepada instansi pendidikan di Kota
Bandung. Karang Setra Waterland menetapkan sebanyak 132 instansi pendidikan
di Kota Bandung menjadi target dari program personal selling. Personal selling
menggunakan seorang sales person yang memiliki tugas utama yaitu memperkenalkan produk perusahaan langsung ke tangan konsumennya.Sales
person ini dapat diambil dari petugas marketing secara langsung karena petugas marketing lebih memiliki kemampuan dalam berkomunikasi. Strategi promosi melalui personal selling yang ada di Karang Setra Waterland dijalankan selain
untuk mempromosikan produk yang dimiliki perusahaan juga diamaksudan agar
pengeluaran biaya untuk promosi lebih kecil, karena personal selling dipandang
oleh manajemen perusahaan sebagai suatu alat promosu yang murah, namun
dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
Personal selling di Karang Setra Waterland dilakukan dalam tiga tahapan yaitu, demonstrating the capabilities of the firm and its product, closing the sale,
dan following up and servicing the account.
Demonstrating the capabilities of the firm and its product dilakukan dengan presentasi secara lisan kepada konsumen dengan menggunakan
pendekatan fitur, keunggulan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai (value).
closing the sales dengan tindakan fisik (jabat tangan), pernyataan atau komentar dan pertanyaan. Sales person menawarkan intensif khusus untuk menutup seperti
harga khusus, kualitas ekstra, atau cendramata. Following up and servicing the
account dilakukan dengan kunjungan berkala kepada pelangan agar datang kembali ke Karang Setra Waterland.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis tertarik untuk
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Waterland. Berdasarkan ketertarikan tersebut, penulis mengkaji penelitian dengan judul “PENGARUH PERSONAL SELLING TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KARANG SETRA WATERLAND”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mana personal selling yang dilakukan Karang Setra
Waterland.
2. Bagaimana tingkat keputusan berkunjung di Karang Setra Waterland .
3. Bagaimana pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjungdi
Karang Setra Waterland
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendapatkan temuan mengenai bagaimanapersonal selling yang
dilakukan di Karang Setra Waterland.
2. Untuk mendapatkan temuan mengenai keputusan berkunjung di Karang
Setra Waterland.
3. Untuk mendapatkan temuan mengenai bagaimana pengaruh personal
selling terhadap tingkat keputusan berkunjung di Karang Setra Waterland.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai pengembangan
ilmu Pemasaran Pariwisata khususnya pada strategi personal sellingyang
dilakukan perusahaan wisata kolam renang.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel X dan Y. Menurut
Sekaran (2012:132), “Variabel adalah fenomena yang dapat diukur atau diamati
karena memiliki nilai atau kategori”. Sedangkan menuru Noor (2010:47), “Variabel penelitian merupalan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji
kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Penelitian ini
menganalisis bagaimana program personal selling dan pengaruhnya terhadap
keputusan berkunjung di Karang Setra Waterland. Penelitian ini menggunakan
pendekatan ilmu manajemen pemasaran. Adapun yang menjadi variabel bebas
atau independent variable adalah personal selling(X) yang memiliki indikator(X1)
locating prospective customers, (X2) determining customers needs and wants,
(X3) recomending a way to satisfy the customers needs and wants, (X4)
demonstrating the capabilities of the firm and its product (X5) closing the sale(X6) following up and servicing the account. Sedangkan variabel terikat atau dependent adalah keputusan berkunjung (Y) yang memiliki indikator (Y1) price, (Y2)
supplier reputation, (Y3) product reliability, (Y4) service reliability, (Y5) supplier reliablity dan yang menjadi unit analisis dari penelitian ini adalah instansi pendidikan di Kota Bandung yang menjadi target personal selling Karang Setra
Waterland.
Penelitian ini dilaksanakan di suatu perusahaan dalam industri pariwisata,
yaitu Karang Setra Waterland .Unit analisis atau responden dalam penelitian ini
adalah instansi pendidikan di Kota Bandung.Penelitian ini menggunakan metode
pengembangan cross sectional karena informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian pada saat penyebaran kuesioner.
Informasi tesebut dikumpulkan pula secara empirik dengan tujuan untuk
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Selain itu, dikarenakan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari
satu tahun.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metodologi yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Menurut Noor (2013:111) penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada
masalah aktual dan peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian
yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap
peristiwa tersebut. Dengan metode ini akan dilaksanakan penyusunan data,
menganalisa dan menginterpretasikannya tentang arti data yang dikumpulkan atau
variabel yang diteliti. Maka dapat dikatakan tujuannya untuk memperoleh
deskripsi atau gambaran mengenai pengaruh personal selling terhadap keputusan
berkunjung. Menurut Arikunto (2013:4) penelitian verifikatif pada dasarnya ingin
menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan.
Melalui penelitian ini data-data dikumpulkan dari sumber data primer dan
sekunder.
3.2.1.2 Metodologi Penelitian.
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah expnanatory survey
dimana informasi dari sebagian populasi (sampel) mengenai pelaksanaan personal
selling yang dijalankan oleh Karang Setra Waterland serta gambaran keputusan berkunjung langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk
mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sejumlah sampel yang telah
ditetapkan. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Groves et al (2009:7) yang
dimaksud dengan metode survei yaitu:
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
suatu ketepatan, kesalahan mengacu pada penyimpangan atau penyimpangan dari hasil yang diinginkan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Suatu penelitian agar dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep
analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji yaitu pengaruh
program personal selling(X) sebagai variabel bebas (independent) yang memiliki
indikator(X1) locating prospective customers, (X2) determining customers needs
and wants, (X3) recomending a way to satisfy the customers needs and wants,
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Personal selling
(X)
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
Evaluation stage the consumer forms preferences among the brands in the choice set and may also form an intention to buy the most prefered brand. (Kotler&Keller,2012)
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub-variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No Item
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
informasi mengenai data.Berdasarkan sumber data, maka pengumpulan
data dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer
dan sekunder.
1) Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan peneliti (Husein Umar, 2009:42). Data ini
tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data
ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden,
yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan
sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.
2) Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Husein Umar,
2009:42). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan.
Berikut ini data mengenai jenis dan sumber data yang digunakan dalam
penelitian, diantaranya adalah:
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu JENIS DATA DAN SUMBER DATA
No. Data Jenis Data Sumber Data
1. Perkembangan Wisatawan Nasional
(Wisnas) ke Indonesia Sekunder www.budpar.go.id
2.
Potensi Wisata Provinsi Jawa Barat Sekunder www.westjava-indonesia.com2013
3. Wisatawan Mancanegara dan
Wisatawan Nusantara yang datang ke Jawa Barat 2011-2013
Sekunder Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Barat
4. Tingkat kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota
Bandung 2008-2013
Sekunder Dinas kebudayaan dan
Pariwisata Bandung (2012)
5. Objek rekreasi di Kota Bandung
2013 Sekunder www.bandungtourism.com
6. Kolam renang dengan target pasar instansi pendidikan di Kota Bandung
2013
Sekunder Divisi Administrasi Karang Setra Waterland (2013)
7.
Fasilitas Karang Setra Waterland Sekunder Divisi Administrasi Karang Setra Waterland (2013)
8. Tingkat Kunjungan Karang Setra
Waterland Sekunder
Divisi Administrasi Karang Setra Waterland (2013)
9.
Rencana pengunjung tahun 2014 Sekunder Divisi Administrasi Karang Setra Waterland (2013) 10. Target personal selling Karang Setra
Waterland 2013-2014 Sekunder
Divisi Administrasi Karang Setra Waterland (2013)
11. Tanggapan konsumen terhadap
personal selling di Karang Setra Waterland
Primer
Instansi pendidikan di Kota Bandung yang menjadi target
personal selling
12 Tanggapan konsumen terhadap keputusan berkunjung pada Karang
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
3.2.4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1.Populasi
Di dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah pertama yang
sangat penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono
(2010:61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu. Oleh karena itu populasi
terbagi menjadi dua, yaitu populasi dalam arti jumlah dan populasi dalam arti
karakteristik. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi pada
penelitian ini diambil dari jumlah instansi pendidikan di Kota Bandungyang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
TABEL 3.3
JUMLAH INSTANSI PENDIDIKAN DI KOTA BANDUNG YANG MENJADI TARGET PERSONAL SELLING
Tahun Jumlah
2014 132
Sumber: Divisi administrasi Karang Setra Waterland
3.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010:62) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Dalam sebuah penelitian tidak
mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia. Maka penelitian
diperkenankan untuk mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan
dengan catatan bagian yang diambil tersebut representatif (mewakili).
Menurut Husein Umar (2008:59), mengemukakan bahwa untuk
menghitung besarnya ukuran sampel maka dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik Slovin dengan rumus:
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : persentase kelonggaran kelebihan karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan e = 5% (0,05).
N n =
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus di atas, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
n = 132
1+ (132(0.05)2)
n = 132 = 99,248 dibulatkan menjadi 99 1.33
Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas, diperoleh hasil sample sebesar
99,248 tetapi untuk jaminan keakuratan, sebaiknya sampel ditambah sedikit lebih
banyak dari jumlah matematikanya. Berdasarkan ukuran sample (n) minimal,
maka dalam penelitian ini ditetapan ukuran sampel (n) sebanyak 99 responden
agar lebih representatif.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat
diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Pada dasarnya ada dua
tipologi dari teknik pengambilan sampel yaitu probability sampling dan
nonprobability sampling Sugiyono (2010:117). Teknik ini digunakan untuk populasi terhingga.Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling dan cluster random sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini
meliputi sampling sistematis, quota sampling, sampling insidental, purposive
sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
Dalam penelitian ini, tamu yang akan dijadikan sampel bersifat homogen
dan tersebar di seluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel
representatif, maka dalam penelitian ini digunakan systematic random sampling
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
(2009:121) adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
teknik ini adalah:
1. Tentukan populasi sasaran,. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi sasaran adalah instansi pendidikan yang menjadi target
personal selling Karang Setra Waterland.
2. Tentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, dalam penelitian
ini yang menjadi tempat checkpoint adalah sekolah yang menjadi
target personal selling.
3. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling.
4. Lakukan orientasi lapangan,
5. Tentukan ukuran sampel (n) pengunjung yang akan disurvei.
Berdasarkan jumlah sampel sebanyak 99 maka pembagian kuesioner
kan dilaksanakan selama 11 hari dimana dalam satu hari peneliti akan
mengunjungi 9 sekolah untuk membagikan kuesisoner.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data
dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau dokumen (Sugiyono 2010:402).
Jadi,dalam pengumpulan data diatas yaitu primer dan sekunder, maka
penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung kepada Divisi
Administrasi dan Pemasaran untuk memperoleh data mengenai profil
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menurut Elvinaro Ardianto (2011:163) adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai.
Peneliti melakukan wawancara dengan melakukan tanya jawab dengan
responden yang merupakan instansi pendidikan di Kota Bandung yang
menjadi target personal selling Karang Setra Waterland
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diteliti yaitu Karang Setra Waterland, khususnya
mengenai program personal selling serta tingkat kunjungan ke Karang Setra
Waterland. 3. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner ini
berisipertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden,
penilaian responden, serta tanggapan responden khususnya mengenai
peranan program personal selling dalam meningkatkan tingkat kunjungan
di Karang Setra Waterland. Kuesioner yang disebarkan berisi tentang
pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden
mengenai personal selling dan keputusanya berkunjung ke Karang Setra
Waterland. 4. Studi Literatur
Studi literature merupakan pengumpulan data daninformasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah variabel yang diteliti yang terdiri dari personal selling dan tingkat
kunjungan di Karang Setra Waterland. Studi literature ini didapat dari
sumber seperti beberapa buku yang tersedia di perpustakaan UPI dan toko
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
internet. Peneliti juga mencari berbagai literatur dari para ahli mengenai
personal selling sebagai variable independent, dan keputusan berkunjung sebagai variabel dependent.
3.2.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.2.6.1Uji Validitas
Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data
merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai
pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan
mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik
tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid atau reliable. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Menurut
Suharsimi Arikunto (2008:145) suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki
validitas yang tinggi. Sebaliknya jika instrumen yang kurang memiliki validitas
yang rendah.
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik
analisa item instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh
dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini
merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item korelasi antara
skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik,
apabila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu
instrumen adalah rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Sumber : Husein Umar (2009:131)
Keterangan :
rxy : Korelasi skor item dan skor total item
n : Jumlah responden
X : Skor per item dalam variabel
Y : Skor total item dalam variabel
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi
dapat diliat pada tabel berikut.
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Besarnya Nilai Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2010: 250)
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut:
1. Nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan dk = n-2 taraf signifikansi α =
0,05
2. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan valid jika rhitung
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 20for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
20for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang
diajukan peneliti.
Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS Statistics 20, diperoleh hasil
pengujian validitas dari masing-masing item pertanyaan dengan pengujian kepada
30 responden yang ditunjukkan pada Tabel 3.5 berikut
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS Personal selling (X)
Determining customers needs and wants (X1)
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
1. Kemampuan sales person dalam mengetahui kebutuhan konsumen Karang Setra Waterland
0,794 0,374 Valid
2. Ketepatan sales person dalam mengetahui kebutuhan konsumen Karang Setra Waterland
0,852 0,374 Valid
Recomending a way to satisfy the customers needs and wants (X2)
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
3. Kemampuan komunikasi sales person saat presentasi
0,852 0,374 Valid
4. Kemampuan sales person untuk meyakinkan konsumen Karang Setra Waterland
0,886 0,374 Valid
5. Keramahan sales person saat presentasi 0,862 0,374 Valid
Demonstrating the capabilities of the firm and its product (X3)
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
6. Kejelasan informasi tentang produk yang ditawarkan
0,840 0,374 Valid
7. Kemenarikan produk yang ditawarkan 0,846 0,374 Valid 8. Kesesuaian produk yang ditawarkan dengan
kebutuhan konsumen Karang Setra Waterland
0,895 0,374 Valid
Closing the sale (X4)
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
9. Kemampuan sales person dalam membujuk konsumen agar melakukan pembelian
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
10. Kemenarikan penawaran yang membuat konsumen melakukan pembelian
0,905 0,374 Valid
Following up and servicing the account (X5)
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
11. Kemampuan sales person dalam
menindaklanjuti konsumen pasca pembelian
0,922 0,374 Valid
12. Frekuensi dalam menindaklanjuti konsumen pasca pembelian
0,905 0,374 Valid
Keputusan berkunjung (Y) Price
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
13. Kesesuaian harga dengan produk yang didapat oleh konsumen
0,655 0,374 Valid
14. Keterjangkauan harga yang diberikan oleh Karang Setra Waterland
0,807 0,374 Valid
15. Keterjangkauan harga Karang Setra Waterland dibandungkan dengan pesaing
0,661 0,374 Valid
17. Popularitas Karang Setra Waterland dimata konsumen
0,602 0,374 Valid
Product reliability
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
19. Keunggulan kolam renang Karang Setra dibandingkan dengan kolam renang lain
0,698 0,374 Valid
20. Keragaman kolam renang Karang Setra Waterland dibandingkan dengan pesaing
0,672 0,374 Valid
Service reliability
No. Pernyataan r hitung r tabe l Kesimpulan
22. Kesesuaian pelayanan dengan yang diharapkan
0,516 0,374 Valid
23. Keungggulan pelayanan dibandingkan dengan pesaing
0,736 0,374 Valid
Service flexibility
24. Kemudahan cara pembayaran 0,725 0,374 Valid
25. Kemudahan Karang Setra Waterland dalam mengikuti kemauan konsumen
0,725 0,374 Valid
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 menunjukan bahwa nilai validitas tertinggi pada variabel
personal selling terdapat pada item pernyataan “Kemampuan sales person dalam membujuk konsumen agar melakukan pembelian” dan “Kemampuan sales person dalam menindaklanjuti konsumen pasca pembelian” dengan nilai r sebesar 0,922.
Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan “Kemampuan sales person dalam mengetahui kebutuhan konsumen Karang Setra Waterland” yang bernilai 0,794. Kemudian pada instrumen variabel keputusan berkunjung nilai
tertinggi didapat pada item pernyataan “Keterjangkauan harga yang diberikan oleh
Karang Setra Waterland” yang bernilai 0,807. Sedangkan nilai terendah terdapat
pada item pertanyaan “Kesesuaian pelayanan dengan yang diharapkan” yang
bernilai 0,397.
3.2.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Pengujian reliabilitas menunjukkan
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang sudah dipercaya dan reliabel akan menghasilkan data yang dipercaya pula.
Menurut Sugiyono (2010:183) “Reliabilitas adalah pengkuran yang
berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2009:178) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterhandalan sesuatu.
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Adapun rumus yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach Alpha
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
(2010:237) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah ketepatan atau akurasi
instrumen pengukur.
Keterangan :
2 b
= Harga varian tiap butir pertanyaan
2x
= Jumlah kuadrat skor total
2x
= Kuadrat seluruh skor responden di setiap butir pertanyaan
N = Jumlah responden
Menghitung varian total
2 t
Keterangan :
2 t
= Harga varian total
2y
= Jumlah kuadrat total
2x
= Jumlah kuadrat dari jumlah skor total
N = Jumlah responden
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS
Statistics 20. Item pertanyaan dikatakan reliabel apabila ≥ 0,70. diperoleh hasil pengujian reliabilitas yang ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS PERSONAL SELLING DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG
No. Variabel Cα hitung Cα minimal Kesimpulan
1. Personal selling 0,829 0,700 Reliabel
Gilman Karimullah, 2014
pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung di karang setra waterland(survei terhadap instansi pendidikan di kota bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil pengelolaan data oleh peneliti, 2014
Jika koefisien internal seluruh item r hitung ≥ r tabel dengan tingkat
signifikansi 10%, maka keseluruhan item pertanyaan dapat dikatakan reliabel
dikarenakan nilai Cαhitung≥ Cαminimal yaitu sebesar 0,700. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cα hitung untuk variabel personal selling dan keputusan berkunjung lebih besar dibandingkan nilai Cαminimal
3.2.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dan dikumpulkan kemudian diolah dan
dianalisis.Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang
berguna, serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.Maka
dari itu, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab
masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner.Kuesioner ini disusun berdasarkan variabel yang terdapat dalam
penelitian.Pada penelitian kuantitatif analisa data dilakukan setelah data seluruh
responden terkumpul.
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara
variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan
membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu menguji
signifikansinya.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian yaitu:
1. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Karang Setra Waterland
mengenai analisis personal selling.
2. Analisis deskriptif tanggapan pengunjung Karang Setra Waterland
mengenai analisis berkunjung.