PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cianjur)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPS
Oleh Neni Setia Arini
1204772
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SEKOLAH PASCASARJANA
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM
PEMBELAJARAN IPS
(Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cianjur)
Oleh Neni Setia Arini
S.Pd IKIP Bandung 1998
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Neni Setia Arini 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN... ii
ABSTRAK... iii
PERNYATAAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Tesis... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11
A. Kajian Teoritik ... 11
1. Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran IPS... 11
2. Internalisasi Nilai... 17
a. Pengertian Nilai ... 17
b. Makna Internaslisasi Nilai... 20
c. Teori Perolehan Nilai Melalui Internalisasi... 24
3. Berpikir Kritis... 26
4. Model Pembelajaran Klarifikasi Nilai ... 31
a. Pengertian Pembelajaran Klarifikai Nilai ... 31
b. Keunggulan dan Kelemahan Klarifikai Nilai ... 34
c. Metode Pembelajaran Game Dalam Klarifikasi Nilai 35
d. Beberapa Metode Game Dalam Klarifikai Nilai ... 36
e. Metode Pembelajaran Game Jurnal ... 37
f. Metode Pembelajaran Analisis Nilai ... 38
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Hipotesis ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
A.Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, Dan Sampel Penelitian ... 43
B.Metode Penelitian ... 44
C.Desain Penelitian ... 44
D.DefinisiOperasional... 47
E.Instumen Penelitian ... 49
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 52
a. Validasi Tes ... 52
b. Reliabilitas Tes ... 56
G. Teknik Pengumpulan Data ... 57
H. Analisis Data ... 57
1. Uji Normalitas ... 58
2. Uji Homogenita ... 58
3. Uji hipotesis ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 62
A. Profil SMP Negeri 1 Cianjur ... 62
B. Kegiatan Pembelajaran Di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 63
1. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.. 64
2. Uji Homogenitas Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 68 3. Proses Pembelajaran Di Kelas Eksperimen ... 70
4. Proses Pembelajaran Di Kelas Kontrol ... 74
5. Perbandingan Proses Pembelajaran Di Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol ... 78
C. Uji Hipotesis Hasil Penelitian Pelaksanaan Model Klarifikasi Nilai Dalam Pembelajaran IPS ... 80
1. Pengujian Hipotesis Proses Internalisasi Nilai Pada Saat Pre Test dan Post Test Di Kelas Eksperimen ... 81
2. Pengujian Hipotesis Proses Internalisasi Nilai Pada Saat Pre Test dan Post Test Di Kelas Kontrol ... 83
3. Pengujian Hipotesis Perbandingan Kelas Eksperimen Dengan Kelas Kontrol Pada Saat Post Test ... 84
4. Hasil Angket Dan Wawancara ... 87
a. Hasil Angket Siswa ... 87
b. Hasil Wawancara Guru Terhadap Pembelajaran IPS Dengan Model Klarifikasi Nilai ... 87
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pengaruh Metode Jurnal Pada Saat Pre Test dan Post
Test Di Kelas Eksperimen ... 89
3.Pengaruh Metode Jurnal Pada Saat Pre Test dan Post TestDi Kelas kontrol ... 91
4. Pengaruh Metode Jurnal Dan Analisis Nilai Pada Saat Post Test ... 92
E. Keterbatasan Penelitian ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 96
A.Kesimpulan ... 96
B. Rekomendasi... 97
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Neni Setia Arini. (1204772). Pengaruh Model Klarifikasi Nilai Berbasis Jurnal Terhadap Proses Internalisasi Nilai Dalam Pembelajaran IPS (Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1Cianjur). Pembimbing I: Prof. Dr. H.Sapriya, M.Ed PembimbingII Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.Si
Berubahnya nilai sosial, budaya, adat istiadat, dan nilai agama di masyarakat sebagai dampak negatif globalisasi harus disikapi oleh dunia pendidikan. Untuk itu IPS sebagai bagian dari proses pendidikan perlu melakukan antisipasi untuk mengimbangi tuntutan tersebut. Namun fenomena yang terjadi dalam pembelajaran IPS saat ini adalahterabaikannya ranah afektif karena tuntutan tingginya nilai akademikpada saat kelulusan menyebabkantidak tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang seharusnya. Penelitian ini mengkaji peranan IPS sebagai bagian dari proses pendidikan dalam mengantisipasi tuntutan tersebut karena salah satu tujuan IPS adalah mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu alternatif pembelajaran yang memiliki potensi untuk memenuhi hal tersebut yaitu penerapan model klarifikasi nilai berbasis jurnal. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cianjur dengan mengambil subjek populasi yaitu siswa kelas VIII sebanyak 249 siswa. Penentuan sampel penelitian diambil berdasarkan homogenitas dan normalitas kelas sehingga didapatkan kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model klarifikasi nilai berbasis jurnal terhadap proses internalisasi nilai pada siswa SMP Negeri 1 Cianjur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain eksperimen kuasi melalui pola nonequivalent (pre test dan post test) control group design. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada siswa dan wawancara terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran pada kelas dimana penelitian ini dilaksanakan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalahterdapat pengaruh penggunaan model klarifikasi nilai berbasis jurnal terhadap proses internalisasi nilai dimana berdasarkan uji statistik diperoleh hasil nilai t hitung8,732˃t tabel 2,045. Demikian juga jika dilihat dari hasil pre tes dengan
post test, diperoleh hasil bahwa nilai post test lebih besar dibandingkan dengan nilai pre test. Rekomendasi penelitian ini ditujukan kepada guru agar memperhatikan pembelajaran IPS yang mengembangkan pembelajaran afektif salah satunya melalui model klarifikasi nilai. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan untuk meneliti faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Neni Setia Arini. (1204772). The Effect of Journal-Based Values Clarification Model on the Value Internalization Process in Learning Social Studies (A Quasi- Experimental Study on the Eighth Grade Students of SMP Negeri 1 Cianjur). Supervisor I: Prof. Dr. H. Sapriya, M. Ed.; Supervisor II Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M. Si.
Changes in social, cultural, traditional, and religious values in the society were regarded as the negative impact of globalization. These changes must be addressed by education. Consequently, the Social Studies subject, also known as the Ilmu Pengetahuan Social (IPS) in Indonesian School system, as a part of the educational process is expected to anticipate this demand. As the phenomena recently observed, however, the current practice of teaching and learning social studies tends to neglect the importance of the affective domain. This negligence
is driven by the high expectation of students’ academic achievement at the point
of graduation. Such an expectation hinders the real objectives in teaching and learning social studies. This study examines the role of social studies as a part of the educational process in anticipating the demand for addressing the changes. In this regard, one of the goals of learning social studies is to develop the potentials of students to be sensitive to the social problems that occur in the society. One of the alternatives of learning that capable to develop student social sensitivity is the implementation of the journal-based values clarification model. Conducted in a state junior high school known as SMP Negeri 1Cianjur, the population in this study is the eighth grade students with the total of 249 participants. The sample of participants for the study was carried out using the homogeneity and normality principle resulting in Class VIII E as the experimental class and Class VIII A as the control. The purpose of this study was to determine whether or not the journal-based values clarification model has an effect on internalization process of the students of SMP Negeri 1 Cianjur.This study employed the quasi-experimental method with nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. Data were collected through the questionnaires given to the students and the interviews with the teachers who conducted the teaching and learning process in the class where this study took place.It was concluded that the journal-based value clarification model resulted in an effect on the value internalization process as supported by the statistical analysis showing that the observed value of tobs= 8.732
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secondly, for further research, this study can be used as a reference to investigate other factors affecting the internalization process that were not covered in the present study.
1
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan pada bab I ini pada dasarnya memaparkan latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian serta struktur organisasi tesis yang berisi ulasan secara singkat mulai
dari bab pertama sampai bab kelima.
A. LatarBelakangPenelitian
Secarageografis Indonesia beradapadaposisisilangduniayaitu
diantaraduabenua (Benua Asia danBenua Australia) danduasamudera
(SamuderaHindiadanSamuderaPasifik) menjadikan Indonesia
memilikikarakteryang khasyaitumemilikikemajemukansuku, budaya, agama,
adatistiadat, bahasa, dankesenian. Indonesia
jugamendapatkanpengaruhsilangkebudayaandengan India, Cina, Islam, dan
Barat.Disisilain Indonesia
sendirimengalamiperubahanstrukturkemasyarakatandarimasyarakatpertaniankema
syarakatindustriselanjutnyakemasyarakatinformasidanjasa.
Kondisiiniharusmenjadiperhatianbagipihakpenyelenggarapendidikan,
terutamasaatiniduniaberadapadakemajuaniptekdanglobalisasi.
Rose dan Nicholl (2012:7) menyatakan bahwa dunia pada era global
digambarkanmengalamiperubahan yang sangatcepat. Komunikasi super
cepatmelintasberbagaibenuaadalahkejadianbiasa.
Temuan-temuanilmiahdanteknologiterusterjadi. Sementara hakasasimanusia,
ekonomipasarbebas, demokrasi, danlingkunganhidupmerupakanunsur-unsur yang
menjadikekuatanglobalisasi.
Globalisasimemilikiunsurpositif yaitu berkembangnya IPTEK terutama
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
memberikankemudahandanpeluanguntukmengakses
2
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki dampak negatif yaitu berubahnyatatanannilaisosial, budaya, adat istiadat
dan nilai agama di masyarakat diantaranya
sebagai berikut berikut:
a. Melemahnya nasionalisme dan banyaknya penyimpangan sosial saat ini seperti
tawuran, korupsi, hedonisme, disintegrasi bangsa, ketidakramahan terhadap
lingkungan banyak terjadi disekitar kita (Maryani, 2008:4).
b. Adanya kecenderungan negatif dalam hubungan sosial pada masa kini, dimana
anak-anak dan generasi muda cenderung menuju kearah perilaku yang
individualistis. Mereka lebih asyik dengan dirinya sendiri dan mengurangi
hubungan sosial dengan teman-temannya (Maftuh,2010:5). Interaksi dengan
teman disekitar rumahpun menjadi terbatas. Kecenderungan seperti ini
diperkuat oleh pendapat Goleman dalam Maftuh (2010:5) yang menyatakan
bahwaterjadinya social insulation atau social autism adalah ketidakpedulian
untuk berinteraksi pada orang-orang lain disekitarnya.
c. Sebagian anak-anak dan remaja ada kecenderungan melemahnya rasa sosial
dan rasa empati kepada pihak lain. Hal ini seringkali terjadi dalam komunikasi
sehari-hari.Sebagian mereka menggunakan kata-kata yang tidak layak
diucapkan seperti nama-nama binatang dan ucapan kasar lainnya sudah tidak
sungkan lagi mereka pergunakan.
d. Tayangan sinetron yang tidak mendidik dan mudahnya akses internet yang
berdampak pada kecenderungan gaya berpacaran dikalangan anak remaja
sekarang lebih terbuka dan bebas,sehingga semakin meningkatnya seks bebas.
Salah satu contoh yang kita dapatkan pada dunia pendidikan adalah maraknya
video mesum yang dilakukan oleh pelajar baik SMP maupun SMA/SMK
diberbagai daerah di Indonesia serta arisan seks yang dilakukan oleh para
pelajar sebuah SMK di Situbondo.
e. Beberapa tahun terakhir ini munculnya fenomena genk motor yang meresahkan
warga sekitar maupun konflik antar lembaga pendidikan yang muncul dalam
3
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jakarta dan SMA 70 Bulungan yang mengakibatkan tewasnya salah satu siswa
SMA 6.
Perubahantersebutberimplikasiterhadap duniapendidikansehinggamasalahini
perlu dicermati.
Fungsidanperansekolahdiabadpengetahuantentunyaharuslebihdarisekedartransmisi
budayaataukebutuhankekinian.Sekolahsebagailembaga formal
dalamsistempendidikanharusmenjadi“agen of
change”dandapatmenggerakkanaturansosialbarumenujumasyarakat yang madani. MenurutBuchori (2001: 5) pendidikansaatiniharuslahbersifatantisipatoris,
yaitumempersiapkanpesertadidikuntukhidup dimasadepan.
PendidikanjugamenurutSuryadi (2000)
tidakhanyasebagaisektorpelayananpubliktetapimenujupendidikansebagaisuatuinve
stasiproduktif yang mampumendorongpertumbuhanmasyarakatdiberbagaibidang.
Pendidikanharusmampumengantisipasiberbagaitantangandanpermasalahan yang
terjadidalamlingkungankehidupan, danbahkanpendidikanmenjadifaktor yang
dapatmenggerakkanataumengarahkanperubahan.
Profesionalisme guru menurut Sugiyanto (2007:1) yaitu kemampuan
seorang guru tidak
hanyamampumengembangkanwawasankeilmuannyasajatetapijugakemampuanunt
ukmelaksanakanpembelajaran yang menarikdanbermaknabagisiswanya. Adapun
Degeng dalam Sugiyanto (2007: 3) menyatakan bahwa
dayatariksuatupembelajaranditentukanolehduahal,
pertamaolehmatapelajaranitusendiridankeduaolehcaramengajar guru.Hal ini
sejalan dengan apa yang dikemukakan Mulyasa (2008:95) yang menyatakan
bahwa untuk menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode
pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran IPSsebagai proses takterpisahkandari proses
pendidikanperlumelakukanantisipasiuntukmengimbangituntutantersebut.
4
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakanuntukmenciptakanpewarisansistemsosialdanbudaya yang
heterogensertaberfungsiuntukmenciptakanrealitaskehidupandalamkontekssosialm
asyarakat.Hal ini sejalan dengan kurikulum IPS SMP bagian standar isi yang
menyatakan bahwa matapelajaran IPS dirancanguntuk
mengembangkanpengetahuan, pemahaman,
dankemampuananalisisterhadapkondisisosialmasyarakatdalammemasukikehidupa
nbermasyarakat yang dinamis.Untukitupembelajaran
IPSdilaksanakandalamrangka proses penyadaran,
pemberdayaandanpembudayaannilaikepadapesertadidikuntukmenjadiindividuseka
liguswarganegara yang baik.
IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para
peserta didik sebagai warga negara yang mempunyai pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat dijadikan
sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial dan
kemampuan mengambil keputusan serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2012:48)
Fenomena yang terjadi dalam pembelajaran IPS adalah banyaknya
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran yang mengarah pada rendahnya mutu
dan tidak tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang seharusnya. Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan ada beberapa kelemahan dalam
pembelajaran IPS yaitu :
(1) adanya anggapan IPS merupakan ”second class”, tidak memerlukan kemampuan yang tinggi dan cenderung lebih santai dalam belajar. (2)IPS sering kali dianggapjurusan yang tidakdapatmenjaminmasadepandansulituntukmendapatkanpekerjaan yang lebihprestigius di masyarakat.(3) Pembelajaran IPS sarat dengan hapalan sejumlah materi,kurang mengembangkan kompetensi secara integratif. (4) melemahnyanasionalisme, maraknyapenyimpangansosialsepertitawuran,
korupsi, hedonisme, disintegrasibangsa,
ketidakramahanterhadaplingkungan, boleh jadi akibat dianggap remehnya pendidikan IPS.(Maryani, 2008:4)
Muchtar (2008:52) memandang bahwa pengembangan program IPS dewasa
5
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cenderung di nomor duakan. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyudi (2011) yang menyatakan bahwa:
Pembelajaran IPS di Indonesia padaumumnya
masihmengedepankanhasilbelajaryang
berorientasipadaaspekkognitiftingkatrendah. Hal ini
tercermin
darimuatanmaterievaluasiyanglebihbanyakmenekankanaspekpengetahuanda ripadaaspeksikap, keterampilan, nilai, danmoral.
Keberhasilan yang dicapai oleh pendidikan IPS baru pada tatanan nilai
akademik yang tinggi pada saat kelulusan. Tuntutan nilai inilah yang mendorong
guru lebih mengutamakan penguasaan aspek kognitif sementara pengembangan
aspek afektif baik kecerdasan sosial, kepekaaan sosial, maupun keterampilan
sosial masih terabaikan sesuai dengan pendapat Syaodih, E (2007:9) yang
menyatakan bahwa:
Perwujudan nilai-nilai sosial yang dikembangkan disekolah sebagai hasil pendidikan IPS masih belum nampak dalam kehidupan sehari-hari. Ini terlihat dari keterampilan sosial para lulusan pendidikan IPS masih memprihatinkan, dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan semakin menyusut.
Apa yang menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran tersebut
merupakan permasalahan yang mendasar di berbagai sekolah, termasuk di sekolah
yang menjadi menjadi objek penelitian. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
dilapangan, pembelajaran IPS masih bersifat teacher centered sehingga siswa
kurang aktif dalam pembelajaran. Penggunaan metode ceramah dan mengerjakan
LKS merupakanfenomena yang tidaksedikitkitajumpaipadasaat
prosespembelajaran IPS berlangsung dengan fokus pada peningkatan kognitif
siswa saja. Pengembangan aspek afektif dan psikomotorik siswa masih belum
berlangsung optimal dikarenakan guru-guru IPS lebih mengutamakan penguasaan
kognitif siswa. Sehinggaanggapan IPS yang
mudahdanmonotonkarenamaterinyahapalansudahmenjadistigma
6
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber daya manusia dilapangan harus mampu melakukan perubahan dalam
pembelajaran.
Hasil pengamatan khususnya di sekolah tempat penelitian ini dilaksanakan,
permasalahan yang berkaitan dengan ranah afektif yaitu masih adanya
penyimpangan sikap (attitude), nilai (values ), dan perilaku (behaviour) yang ada
pada siswa sehingga tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku
dikeluarga maupun dimasyarakat. Contohnya menyebut nama-nama binatang saat
berkomunikasi dengan teman, penyimpangan saat pelaksanaan MOS berupa
kekerasan verbal dan fisik,menertawakan teman yang tidak tepat saat
mengemukakan pendapat atau salah ketika menjawab pertanyaan guru, tidak mau
membantu teman yang sedang kesulitan dalam pembelajaran sehingga timbul
perilaku individualistis, dan pecahnya pertemanan karena tidak diberi jawaban
saat ulangan.
Permasalahan ini perlu disikapi mengingat dalam kurikulum SMP memuat
Standar Kompetensi mengenai memahami masalah penyimpangan sosial
sehingga memberi peluang untuk membahasnya dalam kegiatan pembelajaran di
kelas dengan lebih mendalam. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan terkait dengan permasalahan ini adalah model pembelajaran klarifikasi
nilai atau VCT (Value Clarifikation Technique) melalui jurnal nilai. Model
pembelajaran ini bertujuan melatih siswa mengungkap keadaan dirinya serta
melakukan koreksi diri sendiri (Djahiri,1985:100) sehingga menurut peneliti
model pembelajaran VCT melalui metode jurnal nilai ini sangat relevan kaitannya
dalam proses internalisasi nilai terhadap siswa.
Berdasarkan latar belakang inilah dilakukan suatu penelitian untuk
mengetahui sejauhmana pengaruh model pembelajaran dalam proses internalisasi
nilai terhadap siswa serta mengembangkan nilai-nilai kebaikan dalam
kehidupannya perludikajisecaramendalammakadilakukansebuahpenelitian yang
7
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Cianjur) dimana
penelitian ini difokuskan pada pembelajaran dengan standar kompetensi
memahami masalah penyimpangan sosial pada siswa kelas VIII di SMPN 1
Cianjur.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari beberapa hasil penelitian dinyatakan bahwa pembelajaran IPSmasih
menekankanaspekpengetahuandaripadaaspeksikap sehingga pengembangan
nilaidanmoral dalam kehidupan terabaikan. Selain itu siswa menganggap
pembelajaran IPS monoton dan membosankan karena lebih banyak materi
hapalan. Ada beberapa kemungkinan yang menjadi faktor penyebabnya antara
lain sebagai berikut:
1. Saat proses pembelajaran berlangsung materi yang disajikan belum
mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan situasi nyata dalam kehidupan siswa.
2. Pembelajaran masih menggunakan metode yang berpusat pada guru
3. Isi materi pembelajaran kurang menekankan pada aspek afektif mengenai
nilai yang harus dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan siswa.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh model klarifikasi
nilai berbasis jurnal terhadap proses internalisasi nilai pada siswa kelas VIII
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cianjur?”. Rumusan masalah tersebut
dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakahpembelajaran di
kelaseksperimendankelaskontrolpadasaatkondisiawal?
2. Apakahterdapatperbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi
kelaseksperimen yang menggunakanmodel pembelajaran klarifikasi nilai
8
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Apakahterdapatperbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi
kelaskontrol yang tidak menggunakan model klarifikasi nilai berbasis jurnal
?
4. Apakahterdapatperbedaan proses
internalisasinilaiantarakelaseksperimendengankelaskontrol di
akhirpembelajaran?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Pembelajaran di kelaseksperimendengankelaskontrolpadasaatkondisiawal.
2. Perbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi kelaseksperimen
yang menggunakanmodel pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal.
3. Perbedaaninternalisasinilaipadasaatpre testdenganpost testdi kelaskontrol
yang tidak menggunakan model klarifikasi nilai berbasis jurnal.
4. Perbedaan proses internalisasinilaiantarakelaseksperimendengankelaskontrol
di akhirpembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
bagi dunia pendidikan yaitu sebagai bahan acuan bagi guru yang ingin mengetahui
pengaruh model klarifikasi nilai melalui jurnal terhadap proses internalisasi nilai
dalam pembelajaran IPS.Menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi kepala
sekolah dan pejabat pendidikan dalam menetukan kebijakan tentang inovasi
pembelajaran IPS. Selanjutnya penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi
sumber rujukan dan pedoman untuk diadakan penelitian lanjutan.
b. Manfaat praktis
Memberikan pengalaman bermakna bagi guru dan siswa terutama untuk
9
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian pembelajaran IPS akan lebih konstektual yaitu pembelajaran sesuai
dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya kemudian menerapkannya dalam kehidupan
mereka baik sebagai anggota keluarga maupun masyarakat.
E. Struktur Organisasi Tesis
Pada Bab I Pendahuluan berisikan latar belakang masalah dan identifikasi
masalah yang memaparkan bahwa terjadinya perubahan tatanan nilai sosial,
budaya, adat istiadat maupun nilai agama di masyarakat sebagai akibat
globalisasi. Dampak perubahan tersebut berimplikasi pada dunia pendidikan
dimana banyak penyimpangan perilaku (attitude) dan berubahnya nilai (values )
yang dimiliki dan diterapkan siswa namun tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku dikeluarga maupun dimasyarakat. Dalam hal ini dunia
pendidikan harus tanggap dan cermat dalam menghadapi permasalahan ini karena
fungsi dan peran sekolah diabad pengetahuan harus lebih dari sekedar transmisi
budaya atau kebutuhan kekinian. Sementara pelaksanaan kegiatan pembelajaran
IPS saat ini mengarah pada rendahnya mutu dan tidak tercapainya tujuan
pembelajaran IPS yang seharusnya, dimana pembelajaran IPS masih bersifat
teacher centered yang berorientasi pada aspek kognitif tingkat rendah, sedangkan
aspek sikap dan keterampilan serta nilai dan moral terabaikan. Adapun
perumusan masalahnya adalah apakah terdapat pengaruh model klarifikasi nilai
melalui metode jurnal terhadap proses internalisasi nilai pada siswa kelas VIII
dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cianjur?. Selanjutnya dibahas tujuan
dan manfaat penelitian.
Selanjutnya Bab II Landasan Teori memaparkan pendidikan nilai dalam
pembelajaran IPS, pengertian nilai, internalisasi nilai, berpikir kritis sebagai
landasan dalam menganalisis masalah penyimpangan sosial serta upaya untuk
mencegah penyimpangan sosial,dan teori belajarkonstruktivismeyang memberi
10
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlangsung. Selanjutnya dibahas model Value Clarification Technique (VCT)
dimana pada penelitian ini model VCT yang digunakan adalah metoda jurnal.
Pada Bab III metode penelitian yang berisi lokasi dan subjek penelitian,
desain penelitian, metode penelitian,definisi operasional, instrumen peneltian,
proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan dan analisis data.
Selanjutnya Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan
hasil penelitian. Sedangkan Pada Bab V berisi simpulan dan rekomendasi, yaitu
simpulan yang menjawab rumusan masalah dan rekomendasi yang ditujukan pada
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada bab tiga ini memaparkan secara rinci mengenai
lokasi, subjek dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen yang meliputi
validitas dan reliabilitas tes, teknik pengumpulan data, serta analisis data yang
terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, Dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian disekolah ini karena ingin mengetahui proses pembelajaran
afektif dalam pembelajaran IPS.
Selanjutnya mengenai populasi, Sugiyono (2009:117) menyatakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi subjek
populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Cianjur tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 249 siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009:118). Teknik yang
digunakandalampenentuansampel pada penelitian ini adalah non acak
(convenience)yaitu proses memilihsejumlah orang dalam suatu kelompok yang
sudah terbentuk secara alamiah misalnya keluarga, kelas, atau sebuah organisasi (
Creswell, 2010:232).
Silalahi (2010:275-276) menyatakan bahwa menentukan ukuran sampel
dapat dilakukan melalui dua cara yaitu berdasarkan aturan kebisaan dan
menggunakan persamaan statistik pada proses pemilihan sampel acak. Pada studi
eksperimen dengan kontrol ekperimental yang ketat ukuran sampel yang diambil
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 44
adalah dua kelas dengan rincian satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu
kelas sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa tiap kelas 30 orang.
Pengambilan sampel kelas didasarkan atas normalitas dan homogenitas nilai
rata-rata kelas yang saling mendekati antara kelas-kelas yang menjadi sampel.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode
kuantitatif menurut Creswell (2010:5) merupakan metode untuk menguji
teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini
diukur dengan instrumen penelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka
dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statisitik.Sugiyono (2007 : 13)
menegaskan bahwa data penelitian pada pendekatan kuantitatif berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Alasan peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif karena peneliti bermaksud untuk menghilangkan
subjektifitas dalam penelitian.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental
dengan pola nonequivalent (pre test dan post test) control group design. Menurut
Silalahi (2010:182) penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan
dengan memanipulasi dan mengendalikan variabel dengan derajat kontrol yang
tinggi. Alasan memilih penelitian eksperimen karena suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh suatu tindakan
terhadap tingkah laku atau menguji ada tidaknya pengaruh tindakan itu. Tindakan
di dalam eksperimen disebut treatment yang artinya pemberian kondisi yang akan
dinilai pengaruhnya. Eksperimen itu sendiri adalah observasi di bawah kondisi
buatan (artificial condition) di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh
peneliti.
Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diatur secara intensif sehingga kedua kelompok memiliki
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 45
dalam rancangan nonequivalent (pre test dan post test) control group design ini,
kelompok eksperiment (A) dan kelompok kontrol (B) diseleksi tanpa prosedur
penempatan acak (without random assignment). Yang membedakan dari kedua
kelompok ini ialah kelompok eksperimen (A) merupakan kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan metode jurnal
nilai. Sedangkan kelompok B merupakan kelompok kontrol yang diberi
perlakuan berbeda dengan kelompok A yaitu pembelajaran melalui metode
analisis nilai. Selanjutnya kedua kelompok tersebut sama-sama dilakukan pre-test
dan post-test.
Struktur desainnya adalah sebagai berikut:
Group Pre-Test Treatment Post-Test
A O1 X1 O2
B O3 X2 O4
Keterangan
A : Kelompok eksperiment
B : Kelompok kontrol
O1 : Tes awal pada kelas eksperimen sebelum perlakuan
O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen
O3 : Tes awal pada kelas kotrol sebelum perlakuan
O4 : Tes akhir pada kelas kontrol
X1 : Model pembelajaran klarifikasi berbasis jurnal nilai
X2 : Model pembelajaran klarifikasi berbasis analisis nilai
Dengan membandingkan hasil observasi antara tes akhir pada kelas
eksperimen dengan kelas kontrol kontrol maka akan diketahui seberapa besar
perubahannya sebagai indikator keefektifan perlakuan.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan pada penelitian ini dapat
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 46 TAHAP I
a. Melakukan observasi ke sekolah SMPN 1 Cianjur
b. Berkonsultasi dan berdialog dengan Kepala Sekolah tentang keberadaan
sekolah secara umum dan pembelajaran IPS, kemudian memohon izin untuk
melakukan penelitian.
c. Mengadakan pertemuan dengan guru IPS dan memberikan penjelasan tentang
pembelajaran IPS melalui model klarifikasi nilai dengan metode game yang
bisa dikembangkan dalam proses pembelajaran IPS.
d. Bersama guru IPS menentukan materi yang akan diajarkan.
e. Menentukan strategi dan media pembelajaran yang akan digunakan
f. Membuat RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
g. Bersama guru IPS menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran klarifikasi berbasis
jurnal nilai sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
klarifikasi berbasis analisis nilai
h. Mendemontrasikan pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal dan analisis
nilai sebelum guru model melaksanakan pembelajaran di kelas sebagai upaya
peneliti memberikan gambaran proses pembelajaran nilai yang akan
dilaksanakan.
TAHAP II
a. Pelaksanaan eksperimen, dimana guru melaksanakan langkah-langkah model
pembelajaran klarifikasi berbasis jurnal nilai dan analisis nilai.
b. Eksperimen ini mempraktekan model pembelajaran klarifikasi berbasis
jurnal nilai dan analisis nilai sebanyak tiga kali pertemuan.
TAHAP III
a. Evaluasi dan berdiskusi dengan guru IPS tentang pelaksanaan ekperimen
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47
b. Dilakukan post tes yang merupakan hasil akhir dari pelaksanaan model
pembelajaran klarifikasi nilai untuk mengetahui tingkat internalisasi nilai dan
bagaimana sikap peserta didik terhadap pembelajaran IPS.
D. DefinisiOperasional
Definisi operasional adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas
sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur melalui indikator.
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
Variabel
Dimensi
Indikator Komponen Aspek
Nilai Model VCT
adalah bentuk pembelajaran yang mengangkat keadaan kehidupan riil peserta didik kedalam kelas melalui materi pembelajaran yang disesuaikan dengan SK/KD (Djahiri 1985:92). a. kebebasan memilih b.menghargai c.berbuat
-siswa diberi kesempatan untuk menentukan dan memilih nilai yang dianggapnya baik. -siswa menganalisis konsekuensi yang akan timbul sebagai akibat pilihannya.
-siswa memiliki rasa senang dan bangga dengan nilai yang dipilih.
-siswa menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nilai yang dipilih.
Variabel
Dimensi
Indikator Komponen Aspek
Nilai Metode Jurnal yaitu
pembelajaran yang bertujuan melatih siswa mengungkap keadaan dirinya serta melakukan koreksi diri sendiri (Djahiri,1985:100) Langkah-lang kah pembelaja ran metode jurnal
a.Guru menyampaikan tema/ masalah sesuai dengan SK/KD.
b. siswasecaraindividumenan ggapipermasalahn/
temasecaratertulisberdasar kankerangkaacuan. c.Siswa mempresentasikan
pendapatnya.
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48
lan.
f.Guru memberi tugas secara individu mengenai baik-buruk tema/masalah yang sudah dibahas.
Internalisasi nilai artinya bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta mewujudkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. (Mardiatmadja,1986) Pengetahuan moral Perasaan mo ral Tindakan moral Pengetahuan moral. Kritis Disiplin Peduli sosial Rasa ingin tahu a.Menunjukan kesadaran akan dampak negatif dari penyimpangan sosial disekolah, keluarga, dan masyarakat
b.Menunjukan kewaspadaan dan menjauhi perilaku yang cenderung mengarah ke bentuk penyimpangan sosial yang ada di lingkungan sekitar.
c.Menunjukan sikap tidak setuju terhadap perilaku yang mengandung penyimpangan sosial sehingga merugikan diri sendiri dan meresahkan masyarakat.
d.Mencari informasi tentang upaya-upaya menanggulangi dan mencegah penyakit sosial yang diakibatkan oleh
perilaku menyimpang dari berbagai sumber
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49 E. InstumenPenelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu rencana tertulis yang
dipersiapkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas yang
didesain sesuai dengan skenario pembelajaran yang ada dalam salah satu
model VCT yaitu metode jurnal. RPP ini disusun dengan mengacu pada
Standar Isi Kurikulum 2006 dengan materi memahami masalah
penyimpangan sosial.
2. Tes sikap dalam bentuk pernyataan atau kuesioner. Tes sikap dikembangkan
untuk mengungkap bagaimana nilai-nilai yang dimiliki dan diterapkan
peserta didik dalam kehidupan kesehariannya. Untuk itu maka digunakan
skala sikap pola likert. Zainul (1993:108) dalam bukunya “Penilaian Hasil
Belajar”, menjelaskan bahwa prinsip pokok skala sikap Likert ialah
menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap, mulai
dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Pernyataan yang
menunjukan sikap netral tidak bermakna. Dengan demikian dalam skala
Likert pernyataan netral terutama yang berupa pernyataan faktual harus
dihindari. Muller (1996:11) dalam bukunya “ Measuring Social Attitude. A
Handbook for Researchers and Practitioners”, menjelaskan bahwa mengukur
sikap seseorang adalah mencoba untuk menempatkan posisinya pada suatu kontinum afektif berkisar dari “sangat positip” hingga ke “sangat negatif” terhadap sesuatu objek sikap. Adapun alternatif jawaban pada aspek ini
menggunakan skala Likert SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TAP (Tidak Ada
Pendapat), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) memperoleh skor 5,
4, 3, 2, 1 dan sebaliknya bagi jawaban yang mengarah ke kutub negatif,
skornya 1, 2, 3, 4, 5. Dalampenelitianiniaspeknilai yang
dikembangkanberdasarkannilai dan indikator mata pelajaran IPS SMP pada
pengembangan
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50
2010: 65) yaitu: 1)kritis, 2) disiplin, 3) peduli sosial, dan 4) rasa ingin tahu.
Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Kuesioner Internalisasi Nilai
Varia bel Aspek/ dimensi nilai Indikator
Nomor item Ju
mla h ite m Positif Negatif
Intern alisasi
Nilai
1) kritis Menunjukankesadaranakan dam
paknegatifdaripenyimpannga nsosialdisekolah,keluarga, danmasyakat
2,36,38 3,4,5,9,10,
40
9
2)disipl in
Menunjukn kewaspadaann dan menjauhi perilaku yang cen derung mengarah ke bentuk penyimpang an sosial yang ada lingkung an sekitar.
1,6,7,8,11 ,12,16,39 13,14,15,1 7,18 13 3)pedul i sosial Menunjukansikaptidaksetujut erhadapperlakuyang mengan dung penyimpangansosialsehingga merugikandirisendiridan meresahkanmasyarakat. 19,20,21, 22,23, 29 24,25,26,2 7,28,30,35 12
4) rasa ingin tahu
Mencari informasi tentang upaya-upaya menanggulangi dan mencegah penyakit sosial yang diakibatkan oleh perilaku menyimpang dari berbagai sumber
31,33,34,
37
32 5
Jumlah Item 40
Sebagai data pendukung untuk memperoleh informasi tentang bagaimana
keberadaan/ kebermaknaan mata pelajaran IPS bagi peserta didik maka instrumen
yang digunakan adalah rating skala (Gay. L.R,et.al, 2006:130) dan (Zainul,
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51
(HS=4), Kadang-kadang ( K=3), Pernah (P=2), Tidak Pernah ( TP=1). Data dari
angket tersebut berupa skor dimana jumlah keseluruhan skor dapat
menggambarkan respon siswa terhadap pembelajaran VCT melalui metoda jurnal.
Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Pembelajaran IPS Melalui VCT
Variabel Indikator
Nomor item Jumla h item Posit if Negatif Pembelajar an IPS Melalui VCT Perasaanmendukung/ memihakatautidakmendukungterhadappel ajaran IPS
13 11,12,1
5
4
Pemberiankualitasperasansenangatautidak senang, baikdanburukmatapelajaran IPS
1,6 5,8 4
Rasa mantap, rasa tergerak, rasa kagum,
rasa banggadan rasa
termotivasiterhadapmatapelajaran IPS
3,7 2 3
Kecenderunganuntukmembantu, memuji, menghindarihal yang mengganggu, danmemfasilitasimatapelajaran IPS
4,9,1
4
10 4
Jumlah 8 7 15
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen merupakan langkah pengembangan
intrumen skala sikap dilihat dari aspek validas tes dan reliabilitas (pedoman
penulisan UPI, 2012:21).
a. Validitas Tes
MenurutSilalahi (2010:244) instrumen pengukur dikatakan valid apabila
intrumentersebutdapatmengukurapa yang seharusnyadiukur dan mampu
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52
UjiValiditasisidilakukanmelaluivalidasiolehdosenahlidibidang IPSdengan cara
menganalisiskesesuaianstandarisidengan materi yang adapadainstrumentersebut.
Analisisselanjutnya dilakukankajianterhadapkisi-kisi dan soaltes yang
ada pada intrumentersebut. Setelahahli/permbimbingmenganalisissoaltes,
makadisimpulkanlahbahwasemuabutirpernyataantelahmengukurindikatorpelajaran
padakompetisidasar yang ingindicapai.
Tahap selanjutnya intrumen diuji coba disekolah lain yang bukan objek
dalam penelitian. Hasilnya setiap butir soal diuji statistik
melaluiujiKormologorov-Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS 19. Untuk
mengetahui soal yang valid atau tidak valid, dilakukan dengan cara
membandingkantingkatprobabilitas (Asymp.Sig) terhadap nilai alpha (α). Dengan
n=40 pada taraf signifikasi α =0,05 maka αtabel = 0,210 (Susetyo, 2012 : 147)
sehingga kriteriannya sebagai berikut:
jika nilai sig > 0,210 maka soal valid
jika nilai sig < 0,210 maka soal tidak valid
Berdasarkan hasil pengolahan data uji validasi yang disebarkan kepada
responden sebanyak 40 siswa kelas VIII SMPN 1 Mande Cianjur diperoleh hasil
bahwa dari 40 butir pernyataan yang diajukan untuk mengukur internalisasi nilai
terdapat 6 butir pernyataan yang tidak valid. Dengan demikian untuk penelitian
hanya menggunakan 34 butir pernyataan untuk mengukur proses internalisasi
nilai. Berikut ini hasil pengolahan data uji validasi instrumen internalisasi nilai
Tabel 3.4
Hasil Uji Validasi Instrumen Internalisasi Nilai
No item Asymp.Sig α tabel Status Keterangan
1 0,414 0,21 Valid Diterima
2 0,491 0,21 Valid Diterima
3 0,451 0,21 Valid Diterima
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53
5 0,317 0,21 Valid Diterima
6 0.16 0,21 Tidak valid Ditolak
7 0,306 0,21 Valid Diterima
8 0,239 0,21 Valid Diterima
No item Asymp.Sig α tabel Status Keterangan
9 0,32 0,21 Valid Diterima
10 0,326 0,21 Valid Diterima
11 0,120 0,21 Tidak Valid Ditolak
12 0,358 0,21 Valid Diterima
13 0,420 0,21 Valid Diterima
14 0,33 0,21 Valid Diterima
15 0,294 0,21 Valid Diterima
16 0,239 0,21 Valid Diterima
17 0,356 0,21 Valid Diterima
18 0,388 0,21 Valid Diterima
19 0,031 0,21 Tidak Valid Ditolak
20 0,239 0,21 Valid Diterima
21 0,320 0,21 Valid Diterima
22 0,592 0,21 Valid Diterima
23 0,61 0,21 Valid Diterima
24 0,322 0,21 Valid Diterima
25 0,239 0,21 Valid Diterima
26 0,011 0,21 tidak Valid Ditolak
27 0,239 0,21 Valid Diterima
28 0,255 0,21 Valid Diterima
29 0,043 0,21 tidak Valid Ditolak
30 0,555 0,21 Valid Diterima
31 0,358 0,21 Valid Diterima
32 0,239 0,21 Valid Diterima
33 0,239 0,21 Valid Diterima
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54
35 0,52 0,21 Valid Diterima
36 0,29 0,21 Valid Diterima
37 0,011 0,21 tidak Valid Ditolak
No item Asymp.Sig α tabel Status Keterangan
38 0,436 0,21 Valid Diterima
39 0,239 0,21 Valid Diterima
40 0,436 0,21 Valid Diterima
Uji validasi intrumen pembelajaran IPS diujikan kepada responden
sebanyak 40 siswa kelas VIII SMPN 1 Mande Cianjur diperoleh hasil bahwa dari
15 butir pernyataan yang diajukan terdapat 3 butir pernyataan yang tidak valid.
Dengan demikian untuk penelitian hanya menggunakan 12 butir pernyataan
untuk mengukur pembelajaran IPS . Berikut ini hasil pengolahan data uji validasi
[image:31.595.156.474.114.276.2]instrumen pembelajaran IPS
Tabel 3.5
Hasil Uji Validasi Instrumen Pembelajaran IPS
No item Asymp.Sig α tabel Status Keterangan
1 0,314 0,21 Valid Diterima
2 0,061 0,21 Tidak Valid Ditolak
3 0,251 0,21 Valid Diterima
4 0,309 0,21 Valid Diterima
5 0,317 0,21 Valid Diterima
6 0,271 0,21 Valid Diterima
7 0,406 0,21 Valid Diterima
8 0,439 0,21 Valid Diterima
9 0,291 0,21 Valid Diterima
10 0,018 0,21 Tidak Valid Ditolak
11 0,333 0,21 Valid Diterima
12 0,61 0,21 Valid Diterima
13 0,061 0,21 Tidak Valid Ditolak
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55
15 0,494 0,21 Valid Diterima
b. Realiabilitas Tes
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan atau
keajegan suatu instrumen. Suatu instrumen memiliki reliabilitas dan dapat
dipercaya jika hasil pengkuran dari alat ukur tersebut stabil/ konsisten. Artinya ,
hasil pengukurannya tidak berubah-rubah dan dapat diandalkan karena walaupun
penggunaan alat ukur tersebut berulang-ulang tetap akan memberikan hasil yang
relatif sama( Silalahi, 2012:238). Dengan bantuan SPSS versi 19. data yang
diperoleh dianalisis dengan Alpha (cronbach) yang didasarkan pada rata-rata
korelasi antar item. Estimiasi reliabiltas koefisien alpha dari Cronbach bahwa
semakin besar koefisiennya berarti semakin tinggi reliablitas instrumen.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang disebar kepada 40 responden
diperoleh koefisien reriabilitas Alpha sebesar 0,832. Dengan n=40 pada taraf
signifikasi α =0,05 makar tabel = 0,312 maka dapat disimpulkan bahwa item item
yang membentuk proses internalisasi nilai adalah reliabel karena r hitung> t tabel
yaitu 0,832 > 0,312.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.832 40
Sedangkan untuk intrumen pembelajaran IPS diperoleh hasil sebagai berikut
dengan n=40 pada taraf signifikasi α =0,05 makar tabel = 0,312 maka dapat
disimpulkan bahwa item item pada instrumen pembelajaran IPS adalah reliabel
karena r hitung> t tabel yaitu 0,645 > 0,312
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56 Cronbach's
Alpha
N of Items
.645 15
G. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan desain penelitian yang telah ditetapkan, maka prosedur
pengumpulan data dalam peneltian ini meliputi:
3. Kuesioner yang terdiri dari
a. Bagian pertama berupa kuesioner terbuka digunakan untuk memperoleh
informasi tentang umur dan jenis kelamin.
b. Bagian kedua berupa kuesioner tertutup untukmendapatkaninformasi
yang
berkenaandenganinternalisasinilaimengenaipenyimpangansosialsecaratert
ulis yaitu tentangnilai kehidupan yang dialami, dilaksanakan, dan
diwujudkan siswa selama ini.
c. Bagian ketiga berupa kuesioner tertutup untukmendapatkaninformasi
yang berkenaan bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran IPS
melalui VCT berbasis jurnal.
4. Wawancara yang dilakukan terhadap guru yang melaksanakan pembelajaran
dikelas VIII
H. Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencaridanmenyusunsecarasistematis data
yang
diperolehdarihasilkuesioersehinggadapatdenganmudahdifahamidantemuannyadap
atdiinformasikankepada orang lain. Analisis data
dilakukandenganmengorganisasikan data, menjabarkannyakedalambagian-bagian,
memilihmana yang pentingdan yang akandipelajariuntukdibuatkesimpulan.
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57
berbasis jurnal terhadap proses internalisasi nilai pada siswa dalam pembelajaran
IPS maka dilakukananalisiskuantitatifmelaluiperhitunganujistatistikmenggunakan
SPSS versi20.
Data yang diperolehdalampenelitianadalah data kuantitatif. Data
berupanilai UTS semester 1 tahun ajaran 2013/2014 yang digunakan sebagai
langkah awal untuk menentukan kelas ekperimen dan kelas kontrol. Kemudian
data tersebut dilakukan uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov melalui SPSS 19.
1. UjiNormalitas
Tujuanujinormalitasadalahmengetahuiapakahdistribusisebuah data
mengikutiataumendekatidistribusi normal, yaitudistribusi data
denganbentuklonceng (bell shaped). Data yang baikadalah data yang
mempunyaipolasepertidistribusi normal, yaknidistribusi data
tersebuttidakmencengkekiridankekanan( Santoso; 2003:45)
Dengan tingkat signifikasi 0,05 dimana αtabel = 0,242 maka kriteria uji
normalitas data yang digunakan
denganmenggunakanKormologorov-Smirnovadalahsebagaiberkut:
Jika angkasignifikan (sig) yang diperoleh 0,242maka data tidakberdistribusi normal
Jika angkasignifikan (sig)yang diperoleh ≤ 0,242 maka data berdistribusi normal.
2. UjiHomogenitas
MenurutSilalahi(2012:160)
ujihomogenitaspadadasarnyauntukmengujiapakahsebuah group(kategori data)
mempunyaivarians yang samadiantara group tersebut. Denganbantuan SPSS versi
19. ujihomogenitasdilakukan melalui Kormologorov-Smirnov.
Tingkathomogenitasdapatdiketahui dengan membandingkanangkasignifikan (sig)
terhadap nilai alpha (α). Dengan tingkat signifikasi 0,05 dimana α tabel = 0,242
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58
Jika angka signifikan (sig) yang diperoleh < 0,242 maka variansi kedua sampel tidak homogen.
Jika angka signifikan (sig) yang diperoleh > 0,242 maka variansi kedua sampel homogen.
3. UjiHipotesis
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran klarifikasi
nilai berbasis jurnal terhadap internalisasi nilai dalam pembelajaran IPS maka
dilakukan uji hipotesis berikut ini:
a. Uji Hipotesis Dikelas Eksperimen.
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan
model pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal pada saat sebelum dan
sesudah post test terhadap proses internalisasi nilai dikelas eksperimen maka
digunakan uji statistik parametrik paired sample t test.
Kriteria uji pairedsample t test sebagaimana yang dikemukakan oleh Trihendradi (2011:104) adalah jika n= 30 α = 0,05 df= 29 maka diperoleh nilai t tabel= 2,045 sehingga uji statistiknya sebagai berikut :
Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima
Jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak Atau
Jika Sig α , maka Ho diterima
Jika Sig α , maka Ho ditolak
Hipotesis yang diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan metode jurnal terhadap proses
internalisasi nilai.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan metode jurnal terhadap proses
internalisasi nilai.
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 59
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan
model pembelajaran klarifikasi berbasis analisis nilai l pada saat sebelum dan
sesudah post test terhadap proses internalisasi nilai dikelas kontrol maka
digunakan uji statistik parametrik paired sample t test.
Kriteria uji pairedsample t test sebagaimana yang dikemukakan oleh Trihendradi (2011:104) adalah jika n= 30 α = 0,05 df= 29 maka diperoleh nilai t tabel= 2,045 sehingga uji statistiknya sebagai berikut :
Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima
Jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak
Atau
Jika Sig α , maka Ho diterima
Jika Sig α , maka Ho ditolak
Hipotesis yang diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan metode analisis nilai terhadap
proses internalisasi nilai.
H1 : Terdapat pengaruh penggunaan metode analisis nilai terhadap proses
internalisasi nilai.
c. Hipotesis Uji Banding Hasil Pos Test Antara Kelompok Eksperimen Dengan
Kelas Kontrol
Untuk mengetahui metode mana yang paling berpengaruh secara
signifikan terhadap proses internalisasi maka digunakan uji statistik parametrik
independet sample t test. Uji t sampel independen menurut Silalahi (2012:383)
adalah membandingkan dua group yang tidak berhubungan satu dengan yang lain,
apakah secara signifikan kedua kelompok tersebut mempunyai rata-rata yang
sama atau tidak. Adapun uji t (t-tes) dua sampel menurut Riduwan (2012:185)
merupakan uji perbandingan (uji komparatif) yang bertujuan untuk
membandingkan dan membedakan apakah kedua data sama atau beda sehingga
Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 60
perhitungan maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
19. Kriteria yang digunakan pada uji independent sample t test menurut Trihendradi (2011:101) adalah jika n= 60 α = 0,05 df = 58 maka diperoleh nilai t tabel= 1,672 sehingga uji statistiknya sebagai berikut :
Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima
Jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak
Atau
Jika Sig α , maka Ho diterima
Jika Sig α , maka Ho ditolak
Hipotesis yang diuji adalah
Ho : Tidak terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode jurnal dengan metode analisis tehadap proses internalisasi saat post test
H1 : Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan metode jurnal dengan
metode analisis nilai terhadap proses internalisasi pada saat post
96 Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab lima memaparkan kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan dan
menjawab pertanyaan penelitian. Saran dan rekomendasi ditujukan kepada para
pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti
lain yang berminat untuk mengungkap lebih jauh permasalahn yang berkaitan
dengan proses internalisasi nilai.
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi dan eksperimen secara
umun dapat disimpulkan bahwa penggunaan model klarifikasi nilai melalui
metode jurnal berpengaruh terhadap proses internalisasi nilai dalam pembelajaran
IPS pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Cianjur. Secara khusus, kesimpulan yang
dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran di
kelaseksperimendankelaskontrolpadasaatkondisiawalbelumterciptasuasanabelaja
r yang
memberikankebebasankepadasiswauntukberperilakuaktifdalammengkonstruksip
emikirannyadankurangmemberikan stimulus
kepadasiswauntukberpikirkritisdalammemahamikebenarannilaidankegunaannila
ibaikbagidirinyamaupunbagi orang lain. Ini terlihat dari hasil pre tes baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol hasilnya lebih rendah dibandingkan hasil post
tes.
2. Di kelas eksperimen terdapat perbedaan proses internalisasinilaipadasaatpre
testdenganpost test. Hal inidapatdiketahuiberdasarkanuji statisitik diperoleh nilai
t hitunglebih besar dibandingkan dengan t tabel .Selanjutnya
berdasarkanmatrikperbadinganpre tesdanpost test di kelas eksperimen selisih
rata-rata hasil pre test dengan post test nilainya tinggi. Dengan demikian maka
model pembelajaran klarifikasi nilai berbasis jurnal berpengaruh terhadap proses
97 Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Di kelas kontrol terdapat perbedaan proses internalisasinilaipadasaatpre
testdenganpost test tetapi tetapi tidak sebesar di kelas eksperimen. Hal
inidapatdiketahuimatrikperbadinganpre tesdanpost test di kelas kontrol selisih
rata-rata hasil pre test dengan post test nilainya rendah dibandingkan dengan
kelas eksperimen.
4. Berdasarkan kesimpulan (2) dan (3), menunjukkan bahwa pada saat proses
pembelajaran pengaruh metode jurnal terhadap proses internalisasi nilai lebih
nampak dibandingkan dengan metode analisis nilai. Hal ini dapat diketahui
berdasarkan matrikperbandinganrubrikdiskusidanpresentasi bahwa secara
keseluruhan rata-rata aspek nilai kritis, disiplin, peduli sosial, dan rasa ingin
tahu yang
dicapaipadakelaseksperimenjumlahnyalebihtinggidibandingkandengankelaskont
rol.Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa melalui metode jurnal
siswa mendapatkan proses pembelajaran yang lebih bermakna dibandingkan
dengan metode analisis nilai sehingga internalisasi nilai yang mereka alami
lebih mendalam.
5. Padasaatpost
testtidakterdapatperbedaanpengaruhpenggunaanmetodejurnaldenganmetodeanali
sisnilaiterhadap proses internalisasinilai. Hal iniberdasarkanujihipotesis yang
dihasilkanadalahnilai t hitungkurangdari t tabel.
Demikian juga berdasarkan perbandingan rata-rata hasil post test antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol hasilnya kecil yaitu 0,5. Dengan demikian
hasil penelitian ini membuktikan bahwa diakhir pembelajaran baik metode
jurnal maupun analisis nilai berpengaruh terhadap proses internalisasi nilai.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
baik metode jurnal maupun metode analisis nilai secara statisitik terbukti
98 Neni Setia Arini, 2014
PENGARUH MODEL KLARIFIKASI NILAI BERBASIS JURNAL TERHADAP PROSES INTERNALISASI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena itu penggunaan model klarifikasi nilai baik metode jurnal maupun metode
analisis nilai dapat dijadikan model pembelajaran IPS yang dapat membantu
siswa dalam mengungkap berbagai nilai yang ada dan melekat dalam pemikiran
siswa. Dengan demikian ada beberapa rekomendasi mengenai penggunaan model
klarifikasi nilai yaitu sebagai berikut:
a. Dalam pembelajaran IPS guru hendaknya lebih mengembangkan
pembelajaran aspek apektif salah satunya yaitu melalui model klarifikasi
nilai yang didukung oleh berbagai bahan ajar dengan mengambil tema
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan dunia nyata siswa sehingga
siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Untuk meneliti pengaruh penggunaan metode klarifikai nilai melalui jurnal <