PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
Disusun Oleh :
Rijal Moehammad Iqbal 1001146
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Oleh
Rijal Moehammad Iqbal
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan kejuruan
© Rijal Moehammad Iqbal 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Rijal Moehammad Iqbal
NIM: 1001146
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBIMG :
Pembimbing I
Drs. H. Rakhmat Yusuf., MT. NIP: 19640424 199101 1 001
Pembimbing II
Drs. Ris R Mulyana., M.Pd. NIP: 19491228 198101 1 001
Mengetahui:
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,
ABSTRAK
PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
RIJAL MOEHAMMAD IQBAL (1001146)
Hasil belajar produktif merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa di bidang keahliannya masing-masing. Semakin banyak seseorang belajar di bidang keahliannya masing-masing, maka semakin banyak pulalah kemampuan yang didapat, di samping itu semakin besar pula kesiapan seseorang dalam melaksanakan praktik kerja industri di lapangan. Sedangkan ketika melaksanakan praktek kerja industri siswa di tuntut harus mengeluarkan kemampuan yang diperolehnya ketika mengikuti mata pelajaran produktif di sekolah, agar siap ketika akan melaksanakan praktek kerja industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industi. Penelitian ini merupakan deskriptif dengan metode kuantitatif. Instrument pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi nilai. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa dari 2 kelas yaitu kelas GB 2 dan GB 3 yang berjumlah 53 siswa. Dari hasil pengujian validitas dari 40 item soal terhadap 20 responden, untuk variabel X yaitu kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif didapat 10 item soal yang tidak valid. Sedangkan untuk variabel Y dalam penelitian ini adalah hasil dari pelaksanaan praktik kerja industri. Dari hasil pengujian reliabilitas, instrument dinyatakan reliabel dengan kriteria tinggi. Pengolahan data menggunakan uji non-parametrik. Dari hasil analisis data diperoleh pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri adalah tidak positif dan tidak signifikan dengan korelasi rendah.
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
ABSTRACT
EFFECT OF READINESS OF STUDENTS IN SUBJECT PRODUCTIVE IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL 2 TASIKMALAYA THE RESULTS
OF INDUSTRIAL EMPLOYMENT PRACTICES
RIJAL MOEHAMMAD IQBAL (1001146)
Productive learning outcomes are learning experiences gained students in their respective fields of expertise. The more one learns in their respective areas of expertise, the more precisely the ability to obtain, in addition, the greater the person's readiness to engage in the practice of industrial employment in the field. Whereas when carrying out work practice students are in demand industry should remove the ability obtained when following subjects productive in school, to be ready when it will carry out the work practices of the industry. This study aims to determine the readiness of the student an idea of the effect on the subjects productive in Vocational High School 2 Tasikmalaya on the results of the implementation of the industry, working practices. This is a descriptive study with quantitative methods. Instrument data collection using questionnaires and documentation value. The sample in this study amounted to 33 students from two classes of grade 2 GB and 3 GB totaling 53 students. From the test results of 40 items about the validity of the 20 respondents, for the variable X is the readiness of students in productive subjects gained 10 items about invalid. As for the variable Y in this study is the result of the implementation of the industrial working practices. From the results of reliability testing, the instrument otherwise reliable with high criteria. Processing the data using a non-parametric test. From the analysis of the data obtained by the influence of the readiness of students in the subjects of the results of the implementation of productive industry work practices are not positive and not significant with low correlation.
Keywords: readiness of students in productive subjects, the results of the
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Dengan segala
karunia, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
yang berjudul “PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN
PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI”. Skripsi ini disusun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan
Teknik Sipil Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan di Universitas
Pendidikan Indonesia.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik, saran ataupun
masukan yang membangun dari semua pembaca sehingga dapat menjadi motivasi
untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Walaupun skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
masukan bagi pembaca.
Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, serta dapat dipergunakan seseuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
Bandung, Desember 2014
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak dengan ragam bentuknya. Sehingga pada kesempatan
yang baik ini penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Drs. H. Rakhmat Yusuf, MT., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan waktunya
dalam penulisan skripsi ini.
2. Drs. Ris R Mulyana, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan
sabar memberikan bimbingan kepada penulis, senantiasa meluangkan
waktu dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Dr. Dedy Suryadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.
4. Drs. Sukadi, M.Pd., M.T., selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik
Sipil FPTK UPI .
5. Dewi Yustiarini, M. T., selaku Dosen Wali yang telah meluangkan waktu
untuk memberi petunjuk dan motivasi selama kegiatan perkuliahan di
Departemen Pendidikan Teknik Sipil.
6. Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
7. Seluruh dosen dan asisten dosen Departemen Pendidikan Teknik Sipil
FPTK UPI yang telah membagi ilmunya selama penulis duduk di bangku
kuliah.
8. Bapak Rahmat serta seluruh staff Tata Usaha Departemen Pendidikan
Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membantu penulis di dalam
memperlancar segala administrasi.
9. Kedua orang tua tercinta, Ibu Neni Sumarni dan Bapak Hendar Suhendar
baik bersifat moral dan materil, motivasi, perhatian tulus, dan rangkaian
kata bijak yang menjadi penuntun setiap langkah dalam hidup penulis.
10. Adikku tercinta, Anisa Nurlaila serta para sodara lainnya yang selalu
memberikan motivasi, perhatian dan selalu yang selalu mendoakan dan
menghibur penulis dikala jenuh, serta memberikan wejangan dan pesan
kepada penulis, serta selalu menjadi penyemangat bagi penulis dalam
penulisan skripsi ini.
11. Sahabat terdekat yang selalu membantu, menemani dan tidak pernah
mengeluh jika diminta bantuan, ucapan terima kasih yang tak terhingga
untuk kalian, Adam, Indra, Shanti dan Lizna.
12. Semua teman-teman seperjuangan Prodi Pendidikan Teknik Bangunan
2010, Ditya, Firda, Rani, Fallah, Memes, Ade, dan teman – teman lainnya
yang tiada henti nya dalam mensuport penulis, memberikan arti
kehidupan, memberikan kenangan indah dalam tiap lagkah kehidupan
penulis.
13. Seluruh Senior dan Junior Prodi Pendidikan Teknik Bangunan, khususnya
angkatan 2008 terutama Aldi, Sadam, Ojan, Ekek, Surya, Dede dan Mas
Bai yang telah banyak membantu, memotivasi dan memberikan banyak
masukan.
14. Keluarga besar H. Sarbini & H. Didi Suchrodi yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
15. Barudak CFC (civil futsal club) yang telah membantu dan memberikan
motivasi bagi penulis.
16. Dulur-dulur IMT (Ikatan Mahasiswa Tasik) yang selalu memberikan
dukungan bagi penulis.
17. Barudak STOOKS yang selalu membrikan dukungan dan motivasi kepada
penulis.
18. Bapak, ibu guru SMKN 2 Tasikmalaya yang telah memberikan dukungan,
motivasi serta banyak membantu dalam penelitian skripsi.
19. Bapak, ibu guru SMK YPC Tasikmalaya yang telah memberikan motivasi,
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil
20. Para murid-murid TGB kelas X,XI,XII yang selalu memberikan semangat
bagi penulis.
21. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, semangat, dan
dukungan, baik doa maupun materil, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 2
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Struktur Organisai Skripsi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
A. Kesiapan Belajar ... 5
1. Pengertian Kesiapan Belajar ... 5
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesiapan Belajar... 5
B. Pengertian Siswa ... 6
C. Mata Pelajaran Produktif ... 7
1. Pengertian Mata Pelajaran Produktif ... 7
2. Fungsi Mata Pelajaran Produktif ... 8
3. Tujuan Mata pelajaran Produktif ... 8
4. Jenis-jenis Mata Pelajaran Produktif ... 8
D. Sekolah Menegah Kejuruan ... 9
1. Pengertian SMK ... 9
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil
3. Tujuan SMK ... 11
4. Fungsi SMK... 11
E. Praktik Kerja Industri ... 12
1. Pengertian Praktik Kerja Industri ... 12
2. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri ... 13
3. Fungsi Praktik Kerja Industri ... 13
4. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 14
F. Kerangka Berfikir ... 16
G. Anggapan Dasar ... 17
H. Hipotesis ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 19
1. Lokasi ... 19
2. Populasi ... 19
3. Sampel ... 20
B. Desain dan Metode penelitian ... 20
1. Tempat dan waktu penelitian... 22
2. Variabel Penelitian ... 22
C. Definisi Operasional ... 22
D. Instrumen Penelitian ... 23
E. Prosedur Penelitian ... 26
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 27
G. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A.Hasil Penelitian ... 39
1. Uji Kecenderungan ... 39
2. Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktf ... 42
3. Hasil Pelakasanaan Praktik Kerja Industri ... 44
4. Uji Korelasi ... 45
5. Uji Koefisien Determinasi ... 45
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
1. Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktif... 47
2. Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 50
3. Pengaruh Kesiapan Siswa pada Mata Pelajaran Produktif di SMKN 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri ... 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 52
A.Simpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
2.1 Perbedaan SMK dan SMA 9
3.1 Jumlah siswa yang mengikuti praktik kerja industri
SMKN 2 Tasikmalaya 19
3.2 Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian 20
3.3 Contoh angket skala likert yang berbentuk checklist 24
3.4 Penilaian angket 24
3.5 interpretasi tingkat validitas 28
3.6 interpretasi koefisien reliabilitas 30
3.7 Format daftar distribusi frekuensi 31
3.8 Format daftar frekuensi yang diharapkan 32
3.9 Kriteria Korelasi 37
4.1 Kecenderungan kesiapan siswa pada
mata pelajaran produktif 39
4.2 Kecenderungan hasil pelaksanaan praktik kerja industri 40
4.3 Deskripsi per indikator kesiapan siswa pada mata pelajaran
produktif 42
4.4 Kriteria pedoman penafsiran presentase indikator 43
4.5 Daftar nilai responden 44
4.6 Kecenderungan kesiapan siswa pada
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2.1 Kerangka pemikiran penelitian 16
3.1 prosedur penelitian 27
3.2 Grafik penyebaran skor variabel x 33
3.3 Grafik Penyebaran skor variabel y 34
4.1 Presentase uji kecenderungan variabel x 40
4.2 Presentase uji kecenderungan variabel y 41
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang
dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai di dunia
kerja. SMK merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan
menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan
kemampuan untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. SMK dituntut
untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi dalam bidang
keahlian tertentu. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan proses pendidikan di SMK adalah peserta didik atau siswa,
diantaranya adalah bakat dari siswa itu sendiri. Dalam hal aspek skill
(keterampilan), adakalanya siswa yang tidak mempunyai bakat dalam
bidang mekanik akan mendapatkan kesulitan dalam memahami dan
mempelajari mata pelajaran yang bersifat kejuruan atau mata pelajaran
produktif.
Untuk melatih keterampilan tersebut maka di SMK ada salah satu
mata pelajaran yang khusus untuk melatih para siswa agar terampil di
lapangan, mata pelajaran itu adalah mata pelajaran produktif. Dengan kata
lain mata pelajaran produktif secara tidak langsung telah melatih para
siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja. Selain itu untuk
lebih mengenalkan siswa pada dunia kerja, sekolah akan mengadakan
PRAKERIN (prkatik kerja industri). Prakerin adalah kegiatan magang di
industri dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan menerapkan konsep
pembelajaran yang diterima di sekolah dan membandingkan dengan yang
ada di dunia kerja/industri. Namun akhir-akhir ini sering sekali melihat
banyaknya siswa-siswi lulusan SMK yang kurang mengusai mata
pelajaran produktif sehingga ketika melakukan PRAKERIN (Praktik Kerja
sekolah, sebagai contoh ketika salah satu murid tidak siap maka murid
tersebut tidak menguasai mata pelajaran produktif sehingga ketika
melakakuan praktik kerja industri murid tersebut tidak akan melakukan
pekerjaan yang ada di industri dengan baik dan benar sehingga praktik
kerja industri murid tersebut akan menjadi percuma. Atas dasar itu kenapa
saya mengambil judul PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP
HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasikan
masalah yang dapat di teliti, di antaranya adalah :
1. Adanya siswa/siswi yang tidak dapat menguasai mata pelajaran
produktif.
2. Banyaknya siswa yang kurang siap ketika praktik kerja industri
karena tidak dapat menguasai mata pelajaran produktif.
3. Adanya ketergantungan antara siswa yang menguasai pelajaran
produktif dengan yang kurang menguasai pelajaran produktif
ketika praktik kerja indsutri.
4. Adanya ketidak mampuan siswa dalam mengikuti mata
pelajaran produktif.
5. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
produktif yang mengakibatkan tidak siapnya siswa saat praktik
kerja industri.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah merupakan gambaran umum tentang ruang
lingkup bidang kajian dalam penelitian sehingga masalah yang diteliti jadi
tampak jelas.
Karena tujuan diatas masih dianggap terlalu umum, maka untuk
mempermudah penelitian dapat ditarik rumusan masalah secara spesifik
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
1. Bagaimana kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap
mata pelajaran produktif ?
2. Bagaimana kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya untuk
melaksanakan praktik kerja industri ?
3. Bagaimana pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran
produktif terhadap hasil pelaksanaan prakatik kerja industri ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian ini secara umum adalah :
1. Mengetahui kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap
mata pelajarn produktif
2. Mengetahui kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya untuk
melaksanakan praktik kerja industri
3. Mengetahui pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran
produktif terhadap hasil pelakasanaan praktik kerja industri.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan seperti
berikut :
1. Sebagai masukan bagi siswa agar lebih mempelajari mata
pelajaran produktif agar kompeten ketika melaksanakan
PRAKERIN (Praktik Kerja Industri).
2. Sebagai masukan bagi pihak SMKN 2 Tasikmalaya supaya
dapat memotivasi siswa tentang pentingnya mata pelajaran
produktif.
3. Sebagai acuan untuk mengumpulkan data penelitian skripsi
yang berkenaan dengan pengaruh kesiapan siswa pada mata
pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhadap hasil
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi disusun untuk memudahkan pembaca
memahami keseluruhan isi penelitian secara konseptual.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi hal-hal yang paling mendasar dalam penelitian
ini yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi
skripsi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang
berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang
permasalahan penelitian yang dapat melandasi pemecahan masalah.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan,
instrumen penelitian yang digunakan serta langkah-langkah dalam
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dibahas hasil penelitian yang berfungsi untuk
memberikan penjelasan tentang hasil-hasil perhitungan yang dilakukan
dari penelitian tersebut.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini memberikan gambaran dari hasil akhir penelitian yang
berisi simpulan hasil dan saran-saran yang diajukan berdasarkan
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi, populasi dan sampel
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di SMKN 2 TASIKMALAYA (salah satu
sekolah menengah kejuruan di daerah Tasikmalaya) yang tepatnya
berada di Jl. Noenoeng Tisnasaputra Kahuripan – Tawang Telp. (0265)331839 Tasikmalaya 46112
2. Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 119) bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya saja orang, tetapi juga objek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Adapun populasi yang ada pada penelitian ini adalah siswa/siswi
kelas XI GB 2 dan XI GB 3 di SMKN 2 Tasikmalaya
Tabel 3.1 Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan praktik kerja industri SMKN 2
Tasikmalaya
Sumber data : TU SMKN 2 Tasikmalaya
Menurut Sugiyono (2012: 120), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu.
Sampel yang ada pada penelitian ini adalah siswa/siswi SMKN 2
Tasikmalaya kelas XI GB 2 dan XI GB 3 yang melaksanakan praktik
kerja industri.
Tabel 3.2 Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian
KELAS Populasi Sampel
XI GB 2 27 orang 11 orang
X GB 3 26 orang 22 orang
Jumlah 53 Orang 33 orang
B. Desain dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang
digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan
suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang
fenomena dalam variabel tunggal maupun kolerasi dan atau
perbandingan berbagai variabel. Penelitian deskriptif berusaha
mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat
perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa
tersebut. Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi tertentu.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang dilakukan dituntut dengan
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
a. Teknik Angket/Kusioner
Teknik angket atau kuesioner adalah teknik komunikasi
tidak langsung sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh
data mengenai pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran
produktif di SMKN 2 Tasikmalaya terhdap hasil praktik kerja
industri.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup, artinya jawaban sudah disediakan, bentuk
angket disusun dalam bentuk pernyataan pilihan antara setuju
hingga pernyataan tidak setuju. Pengisian pernyataan angket ini
dilakukan dengan membubuhkan tanda ceklis pada kolom
jawaban yang telah disediakan. Sedangkan untuk penilaian
adalah sebagai berikut: untuk pernyataan positif, nilai SS
(sangat setuju) diberi skor empat, nilai S (setuju) diberi skor
tiga, nilai TS (tidak setuju) diberi skor dua, nilai STS (sangat
tidak setuju) diberi skor satu. Sedangkan untuk pernyataan
negatif, nilai STS (sangat tidak setuju) diberi skor empat, nilai
TS (tidak setuju) diberi skor tiga, nilai S (setuju) diberi skor
dua, nilai SS (sangat setuju) diberi skor satu.
Adapun Prosedur membuat pertanyaan untuk angket,
sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menyiapkan dengan baik
keseluruhannya meliputi tenaga, bahan-bahan, dan biaya.
2. Pertanyaan-pertanyaan harus singkat, jelas, tidak
menimbulkan macam-macam penafsiran dan mudah
dimengerti.
3. Tujukan pertanyaan-pertanyaan kepada obyek atau masalah
yang sedang diteliti
4. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas, sopan dan
usahakan tidak akan menyinggung perasaan calon
b. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diambil untuk
mendokumentasikan:
Nilai hasil praktik kerja industri yang dilakaukan oleh kelas XI
GB 2 dan XI GB 3.
1. Tempat dan Waktu Penelitian – Tempat
SMKN 2 TASIKMALAYA
– Waktu
Agustus – Desember 2014
2. Variabel Penelitian
Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif (X)
Variabel ini sebagai Variabel Independen (Variabel Bebas), yaitu
masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil. Variabel ini
diberi simbol dengan huruf X.
b. Variabel hasil Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Y)
Variabel ini sebagia Variabel Dependen (Variabel Terikat), yaitu
hasil pengaruh Variabel Independen. Variabel ini diberi simbol
dengan huruf Y.
C. Definisi Operasional
Judul perlu dijelaskan istilah-istilahya untuk menyamakan presepsi
mengenai arah penulisan agar tidak terjadi salah pengertian.
PENGARUH KESIAPAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMKN 2 TASIKMALAYA TERHADAP HASIL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI.
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Kesiapan adalah suatu kondisi seseorang yang telah dipersiapkan
untuk melakukan suatu kegiatan kemudian siswa adalah organisme
yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya
sedangkan Mata pelajaran produktif adalah pembelajaran kejuruan
yang merupakan kemampuan khusus yang diberikan kepada siswa
sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. Pembelajaran
produktif diberikan di Laboratorium/instalasi masing-masing jurusan.
Jadi kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif adalah suatu kondisi
dimana seseorang disiapkan untuk melakukan pembelajaran khusus
sesuai dengan program keahliannya masing-masing.
2. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan magang di
industri dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan menerapkan
konsep pembelajaran yang diterima di sekolah dan membandingkanya
dengan yang ada di dunia usaha/industri. Kegiatan prakerin dilakukan
selama kurang lebih 3 bulan pada institusi pasangan yang ditentukan
oleh sekolah. Selama kegiatan prakerin siswa akan terus dimonitor
oleh guru pembimbing dan pada akhir kegiatan prakerin siswa
diharuskan membuat laporan kegiatan prakerin.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengolah data yang
dibutuhkan dalam proses penelitian. Dan Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket/kuesioner dan dokumentasi.
1. Angket/kuesioner
Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik
pengumpulan data angket/kuesioner digunakan untuk mencari
data dari variabel X (kesiapan siswa pada Mata Pelajaran
Karena dalam penelitian ini yang akan diukur itu berupa
pendapat atau persepsi dari siswa mengenai pengaruh kesiapan
siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya
terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri. Maka angket
ini menggunakan skala Likert yang bersifat tertutup dengan
bentuk checklist. Berikut adalah contoh angket berserta
penilaianya yg tersaji dalam tabel.
Tabel 3.3 Contoh Angket Skala Likert yang Berbentuk Checklist
No. Pertanyaan J a w a b a n
– aspek yang ingin diungkap
………
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini diambil untuk
mendokumentasikan:
Nilai akhir siswa TGB yang telah mengikuti pelaksanaan
praktik kerja industri.
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Sebelum menyusun instrumen, peneliti perlu menyusun
sebuah rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan
istilah “kisi-kisi”. Arikunto (2010, hlm.205) mengemukakan
bahwa :
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Adapun manfaat dari kisi-kisi seperti yang dikemukakan oleh
Arikunto (2010, hlm.205) adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun, 2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun
instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir,
3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika menyusun kisi-kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya,
4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil,
5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen,
6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti lebih terjamin.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa
kisi-kisi membantu peneliti dalam menyusun isi dari butir-butir
instrumen. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
E. Prosedur penelitian 1. Validitas
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian
yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai
alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya (pabundu
tika 2006:65).
2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal
dan internal. Secara eksternal pengujian dapatt dilakukan dengan
tes-retes (stability), ekuivalen dan gabungan keduanya. Secara internal
dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada
instrument dengan teknik tertentu (pabundu tika 2006:71).
Proses pengembangan instrument yang digunakan sebagai arahan dan alur
penelitian yang kan dilakukan. Proses pengembangan instrument pada
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Tidak
Ya
Gambar 3.1 prosedur penelitian
F. Proses Pengembangan Instrumen
Langkah langkah yang ditempuh untuk mendapatkan data yang
akurat serta memiliki ketepatan yang baik dan benar adalah sebagai
berikut:
1. Uji Validitas
Angket diujicobakan untuk diuji validitas dan reliabilitasnya,
karena instrument yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu Valid dan Reliabel.
Validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian
yang digunakan. Setiap penelitian selalu dipertanyakan mengenai Instrumen penelitian
Valid Uji instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Hasil penelitian
validitas alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika
alat itu dipakai untuk mengukur sesuai dengan kegunaannya (Pabundu
Tika 2006:65).
Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Validitas (rxy)
Interval Koefisien(rxy) Interprestasi 0,00 - 0,199
Setelah harga ryx diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikansi
koefisien dengan menggunakan rumus:
(Sugiyono, 2001:150)
Keterangan:
n = Banyak data
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
r = koefisien korelasi
Penafsiran dari harga koefisien korelasi dinyatakan valid apabila
thitung > ttabeldengan taraf signifikansi α = 0,05.
2. Uji Reliabilitas
Sama halnya dengan validitas, guna mendapatkan alat ukur yang
baik harus memiliki reliabilitas. Sugiyono (2013: 173) mengemukakan
bahwa “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama.”
Menurut (Pabundu Tika 2006:71) Pengujian reliabilitas instrument
dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian
dapat dilakukan dengan tes-retes (stability), ekuivalen dan gabungan
keduanya. Secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu
Reliabilitas tes penelitian ini, menggunakan rumus
spearman-brown dengan teknik belah dua ganjil genap. Langkah-langkah
perhitungan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Mengelompokan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan
pertama dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.
b. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan belahan kedua
menggunakan rumus korelasi spearman rank yang digunakan untuk
uji validitas.
c. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus
spearman-brown sebagai berikut:
=
Sudaryono (2012: 164)Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes sesungguhnya
r = Nilai reliabilitas yang didapat dari korelasi products moment antara
Besar reliabilitas tes sesungguhnya yang diperoleh,
diinterpretasikan seperti pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Interpretasi Koefesien Reliabilitas
Nilai r11 Interpretasi
0,90 ≤ r11 < 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi 0,70 ≤ r11 < 0,90 Derajat reliabilitas tinggi 0,40 ≤ r11 < 0,70 Derajat reliabilitas sedang 0,20 ≤ r11 < 0,40 Derajat reliabilitas rendah
r11 < 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah,
(Sumber: Suherman, 2003: 139)
Reliabilitas tes sesungguhnya yang telah di dapat dibandingkan
dengan nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel maka instrument soal tersebut
dinyatakan reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian kuantitatif, analisis (pengolahan) data dilakukan
setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan statistik.
Sugiyono (2009, hlm.169) menyebutkan kegiatan dalam analisis
data adalah sebagai berikut ini:
a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden. c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti.
d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.
e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui normal
tidaknya distribusi data. Kenormalan data dapat diuji dengan
menggunakan rumus chi-kuadrat. Kenormalan data yang diuji ini adalah
kelompok data dari variabel X dan variabel Y. Langkah – langkah dalam pengujian kenormalan distribusi data menurut Riduwan (2012,
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
a. Menentukan skor maksimum dan minimum
b. Menentukan rentang skor (R)
R = skor maks – skor min
c. Menentukan banyaknya kelas interval (K)
K = 1 + 3,3 log n
d. Menentukan panjang kelas interval (P)
e. Menyususun ke dalam tabel distribusi frekuensi
Tabel 3.7. Format Daftar Distribusi Frekuensi
No. Kelas F Xi Xi2 Fi Xi Fi Xi2
f. Menghitung rata – rata (mean)
̅ Σ
g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
√ Σ Σ
h. Menentukan batas kelas, yairu dengan mengurangkan 0,5 pada
angka skor kiri kelas interval kemudian menambahkan 0,5 pada
angka skor kanan kelas interval
i. Mencari nilai Z dengan rumus :
j. ̅
k. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angk – angka untuk batas kelas.
l. Mencari luas kelas intervaldengan cara mengurangkan angka – angka 0 – Z , yaitu baris pertama dikurangi baris kedua dikurang baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang
m. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan
luas setiap interval dengan jumlah responden (n = 40)
n. Mencari harga chi kuadrat hitung (
Tabel 3.8. Format Daftar Frekuensi yang Diharapkan
No. Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas Tiap Interval Fe
o. Membandingkan hitung dengan tabel untuk derajat kebebasan
(dk) = n – 1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika hitung ≥ tabel, artinya distribusi data tidak normal Jika hitung ≤ tabel, artinya distribusi data normal
Jika data terdistribusi normal maka dalam analisis data
yang digunakan adalah parametik. Sedangkan jika data tidak
terdistribusi normal, maka data diolah dengan analisis non
parametik.
2. Uji Normalitas Variabel X
Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel X dilakukan
dengan uji Chi-kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh harga 2 variabel X adalah 2 = 5,806. Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel 2, dari tabel nilai 2 diperoleh :2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata
2
hitung = 5,806< 2tabel = 12,592.
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel X terdistribusi normal pada
tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui penyebaran skor
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Gambar 3.2 Grafik Penyebaran Skor Variabel X
Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil
penyebaran skor pada variabel X berdistribusi normal.
3. Uji Normalitas Variabel Y
Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi variabel Y dilakukan
dengan uji Chi-kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh harga 2 variabel Y adalah 2 = 14,352 Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel 2, dari tabel nilai 2 diperoleh :2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata
2
hitung = 14,352 >2tabel = 12,592.
Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Y terdistribusi tidak normal
pada tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan dk = 6. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui penyebaran
skor variabel Y berdistribusi tidak normal dapat dilihat pada gambar
Gambar 3.3 Grafik Penyebaran Skor Variabel Y
Perhitungan pada uji normalitas menunjukkan bahwa data hasil
penyebaran skor pada variabel Y berdistribusi tidak normal.
4. Konversi Z-Skor dan T-Skor
Konversi Z-skor dan T-Skor dimaksudkan untuk membandingkan dua
sebaran skor yang berbeda, misalnya yang satu menggunakan nilai standar
sepuluh dan yang satu lagi menggunakan nilai standar seratus, sebaliknya
dilakukan transformasi atau mengubah skor mentah ke dalam skor baku.
Analisis data yang dilakukan adalah mengkonversi nilai atau hasil yang
diperoleh dari tiap responden.
Langkah-langkah perhitungan konversi T-Skor dan Z-Skor menurut
Riduwan (2010, hlm.130-131 ) sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata ( )
Dimana:
= Rata-rata
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
b. Menghitung simpangan baku (SD)
Dimana:
SD = Standar deviasi SD = Standar deviasi
= Selisih antara skor Xi dengan rata-rata
c. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor
Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi T-Skor dan Z-Skor
berlaku untuk variabel X dan Y.
5. Kolerasi
Kolerasi adalah dearajat/tingkat hubungan yang terjadi anatara satu
variabel dengan variabel lainnya. Adapun koefisien kolerasi adalah
tingkat/derajat hubungan antara variabel yang diukur dengan indeks
kolerasi atau koefisien kolerasi adalah nilai statistik dari kovarians atau
asosiasi antara variabel. Apabila korelasi tersebut berdistribusi
normal-normal atau termasuk statistik parametrik maka korelasi tersebut memakai
korelasi pearson product moment (PPM).
Σx1y1 = jumlah hasil kali dari variabel X dan variabel Y
Σx12 = jumlah kuadrat dari variabel X
Σy12 = jumlah kuadrat dari variabel Y
Sedangkan apabila korelasi tersebut berdistribusi normal-tidak
normal atau menggunakan statistik non-parametrik maka menggunakan
korelasi Spearman Rank. Penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Spearman Rank, Koefisien korelasi Spearman Rank adalah ukuran
erat-tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal atau ukuran atas derajat
hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat. Koefisien
korelasi digunakan untuk mengukur derajat erat tidaknya hubungan antar
satu variabel terhadap variabel lainnya dimana pengamatan pada
masing-masing variabel tersebut didasarkan pada pemberian peringkat tertentu
yang sesuai dengan pengamatan serta pasangannya.
Diberikan (X1,Y1), (X2,Y2), …, (Xn,Yn) adalah sampel yang berukuran n data yang saling berpasangan. Untuk menghitung koefisien
korelasi Spearman Rank terlebih dahulu disusun peringkat dari seluruh
sampel berpasangan X dan Y kemudian koefisien korelasi Spearman
dihitung menggunakan rumus.
Kriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi menurut
Riduwan (2010, hlm.136) sebagai berikut :
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan
antara variabel X (kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif) dengan
variabel Y (Hasil pelaksanaan praktik kerja industri). Karena data yang
diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal dan tidak normal
(berbeda). Maka cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan statistik
non-parametrik. Sebagai perhitungannya digunakan rumus korelasi
Spearman Rank.
6. Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah suatu penelitian
itu hipotesisnya dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian dan statistik
terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak ada hubungan antara
parameter dengan statistik, atau tidak terdapat hubungan antara ukuran
populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha)
adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi terdapat hubungan antara
data populasi dengan data sampel. Keberartian korelasi spearman rank
dapat dibandingkan dengan rho (rs tabel).
Hipotesis yang harus diuji adalah :
Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada
mata pelajaran produktif dengan hasil pelaksanaan parktik kerja industri.
Hipotesis alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara kesiapan siswa pada
Ho : ρ = 0 (berarti tidak ada ) Ha : ρ ≠ 0 (berarti ada )
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n - 2, dengan ketentuan:
a. Jika rs hitung > rs tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika rshitung < rstabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Bila n (jumlah responden) lebih dari 30, di mana dalam tabel rho tidak ada,
maka pengujian signifikansinya menggunakan rumus t (Sugiyono,
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas rumusan
masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan
penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan siswa SMKN 2 Tasikmalaya terhadap mata pelajaran produktif
kurang..
2. Kesiapan siswa terhadap pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN)
dilihat dari hasil pelaksanaan praktek kerja industri tergolong dalam kriteria
cukup baik. Hasil pelaksanaan praktek kerja industri, dimana nilai
keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.
3. Pengaruh kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2
Tasikmalaya terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri adalah tidak
signifikan, dengan tingkat korelasi rendah.
Berdasarkan tiga poin kesimpulan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa kesiapan siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 2 Tasikmalaya
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja
industri.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka peneliti mengungkapkan
beberapa saran sebagai masukan dan pertimbangan agar lebih bermanfaat serta
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Adapun saran-saran yang
dikemukakan sebagai berikut ini.
a. Untuk siswa, lebih ditingkatkan lagi kesiapannya dalam mengerjakan hal-hal
yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif. Sehingga siswa diharapkan
b. Untuk guru/pihak sekolah, diharapkan dapat terbuka kepada seluruh siswa,
sehingga siswa tidak merasa canggung ataupun takut pada saat proses belajar
mengajar mata pelajaran produktif agar para siswa bisa siap dalam belajar.
c. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas
dan mendalam mengenai masalah yang ada pengaruhnya dengan penelitian
ini, sebaiknya menggunakan instrumen yang berbeda agar lebih menggali
aspek lainnya yang belum terungkap, sehingga diperoleh hasil penelitian baru
Rijal Moehammad Iqbal, 2015
Pengaruh Kesiapan Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smkn 2 Tasikmalaya Terhadap Hasil DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2010). Jurnal kegiatan PRAKERIN SMKN 2 Tasikmalaya. Tasikmalaya:
SMK Negeri 2 Tasikmlaya
Anonim.(2012).Guidance and Counseling. [online]. Tersedia:
http://limenitri.blogspot.com/2012/05/kesiapan-belajar.html
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dedi S R, Muahammad.(2012).Laporan praktek kerja industry di bengkel slendro
mekanik. [online]. Tersedia
http://www.slideshare.net/M.Deaddy/tugas-akhir-14966728
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Herdiana, Dadang (2012). Tujuan dan manafaat praktek kerja industri. [online]. Tersedia : http://enpormase.blogspot.com/2012/11/tujuan-dan-manfaat-praktek-kerja.html
Maryani, Penny.(2012). Kontribusi bakat mekanik dan proses belajar pada mata pelajran produktif terhadap kompetensi serta kesiapan untuk bekerja di
industri. Volume VIII. No. 2. Bandung : Invotec
Pabundu Tika, M.(2006). Metodologi riset bisnis. Jakarta: Bumi Aksara
Primatagraha , Rienaldi.(2014). Hubungan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah RAB Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Prodi PTB JPTS
FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. (Edisi Ketujuh). Bandung: Alfabeta.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiama, A Gima .(2008).Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Bandung:
Guardaya Intimarta
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. (Edisi Ketigabelas). Bandung:
Alfabeta
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kombinasi (mixed methods).
Bandung:Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. (Edisi Kelima). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D).Bandung:Alfabeta
Ulya, Jauhariatul.(2013). Keberhasilan program praktik kerja industry ditinjau dari prestasi mata pelajaran produktif dan minat praktik pada peserta didik kelas XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Tahun ajaran
2012/2013.invotec: Surakarta
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penelitian Karya Ilmiah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Zulfikar, N.(2013). Pengertian Siswa. [online]. Tersedia :