• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM USAHA MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG BERMORAL DI SMA N 1 SEMESTER GENAP TP 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM USAHA MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG BERMORAL DI SMA N 1 SEMESTER GENAP TP 2013-2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM USAHA MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG BERMORAL DI SMA

NEGERI 1 LINTONGNIHUTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Madonna Simanjuntak NIM. 3103111047

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

MADONNA SIMANJUNTAK. NIM 3103111047. “PERANAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM USAHA MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG BERMORAL DI SMA N 1 SEMESTER GENAP TP.2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam usaha menciptakan generasi muda yang bermoral di SMA N 1 Lintongnihuta semester genap TP 2013/2014.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif Kuantitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, penyebaran angket, wawancara dan dokumentasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lintong Nihuta yang berjumlah 217 orang dan sampel yang digunakan adalah 20% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 43 orang siswa, yang ditetapkan secara acak sederhana (Random Sampling). Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini dengan rumus statistik sederhana (persentase).

(6)

vi

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Pengertian guru ... 7

2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 11

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 13

4. Defenisi Moral... 14

5. Tahap-tahap Perkembangan Moral ... 16

6. Moral Generasi Muda... 18

(7)

vii

C. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………31

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pengujian Hipotesis ... 62

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan... 71

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penentuan sampel . ………26

Tabel 2 Lay out angket ………28

Tabel 3 Jumlah peserta didik di SMA N 1 Lintongnihuta ………...32

Tabel 4 Jumlah siswa kelas XI di SMA N 1 Lintongnihuta ……….32

Tabel 5 Guru PKn memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya ………...33

Tabel 6 Guru PKn menekankan kedisiplinan kepada peserta didik ……….35

Tabel 7 Guru PKn menekankan pendidikan moral dalam proses belajar mengajar…………36

Tabel 8 Guru PKn dapat dijadikan sebagai teladan moral ………...37

Tabel 9 Guru PKn menjaga Etika guru dalam proses belajar mengajar ………..38

Tabel 10 Guru PKn memiliki rasa ingin tahu terhadap tahap perkembangan moral peserta didik ……….40

Tabel 11 Guru PKn dapat menjadi sahabat bagi peserta didik ……….41

Tabel 12 Guru PKn memberikan perhatian kepada siswa yang melanggar moral…………..43

Tabel 13 Guru PKn menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik ………45

Tabel 14 Guru PKn bersifat objektif dalam mengatasi konflik ………46

Tabel 15 Guru PKn berpartisipasi langsung dalam menangani siswa yang bermasalah……47

Tabel 16 Guru PKn memberikan semangat bagi peserta didik yang bermoral baik…………49

Tabel 17 Guru PKn mengawasi tahap-tahap perkembangan moral peserta didik…………...50

Tabel 18 Guru PKn menekankan sifat santun dan jujur pada peserta didik……….53

Tabel 19 Guru mengarahkan peserta didik untuk memiliki sifat demokratis………..55

(9)

ix

Tabel 22 Guru PKn turut serta dalam menciptakan generasi muda yang religius…………...57

Tabel 23 Guru PKn membina peserta didik untuk memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika

………59

Tabel 24 Siswa-siswi sudah merupakan generasi muda yang kritis, demokrasi, religius,

berkepribadian dan berakhlak mulia .. ………60

Tabel 25 Rekapitulasi jawaban responden yang dianggap sesuai (S) dan tidak sesuai (TS) ……….………26

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket

2. Pedoman Wawancara

3. Hasil wawancara

4. Daftar Nama Siswa Kelas XI di SMAN 1 Lintongnihuta yang Diacak Sederhana

5. Foto Penelitian

6. Nota Tugas

7. Surat Izin Penelitian dari Jurusan

8. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

9. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

10.Kartu Bimbingan Skripsi

11.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

12.Surat Keterangan Perpustakaan dari Jurusan PPKn

13.Surat Keterangan Perpustakaan dari UNIMED

14.Pernyataan Keaslian Tulisan

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia agar

mempunyai sifat yang terus mengalami perubahan ke arah yang lebih dewasa. Dalam

pendidikan manusia dapat mengembangkan kepribadian dan keterampilannya untuk

menghadapi segala tantangan kehidupan sekaligus menjadi modal dimasa yang akan

datang. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3

menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermamfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Akan tetapi, dalam mendalami pendidikan ini bukanlah hal yang mudah,

disamping biaya pendidikan yang sangat mahal, pendidikan juga membutuhkan niat

dan keinginan belajar yang tinggi agar mencapai hasil yang diharapkan. Itulah salah

satu faktor pendorong perkembangan dan pertumbuhan bagi kepribadian individu.

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat mendambakan

pendidikan meskipun pada hakikatnya Negara Indonesia masih jauh dari pelaksanaan

pendidikan yang sewajarnya. Hal tersebut terbukti dalam tujuan nasional Negara

(12)

2

Indonesia dan tercantum dalam hukum tertulis negara. Dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Tahun 1945 Indonesia sangat jelas dinyatakan bahwa dalam pasal

31 ayat (1) menyebutkan bahwa “setiap warga Negara berhak mendapatkan

pendidikan” dan ayat (3) menyatakan bahwa” pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-Undang”. Maka dari tujuan nasional

tersebut, seluruh warga Negara Indonesia diwajibkan melalui ranah pendidikan untuk

mencapai masa depan bangsa yang cerah. Sebab pendidikan dapat meningkatkan

Sumber Daya Manusia yang mampu menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa.

Dengan pendidikan yang baik, anak bangsa sudah pasti menjadi

anak-anak yang mampu bersaing. Tidak bisa dipungkiri, nasib negara Indonesia berada

ditangan generasi muda. Generasi muda memiliki peranan yang sangat penting bagi

kemajuan bangsa. Percaya atau tidak, apa yang terjadi dalam kehidupan generasi

muda saat ini, merupakan gambaran masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu,

segala yang berhubungan dengan generasi muda jangan sempat disepelekan. Sedini

mungkin generasi muda harus dibina agar mampu membawa Negara Indonesia ke

masa depan yang cerah.

Namun yang menjadi masalah sekarang adalah hampir setiap hari berita

diberbagai media tentang generasi muda yang berperilaku memprihatinkan. Generasi

muda sebagai kelompok rentan akan masalah rusaknya moral telah mendominasi

(13)

3

terjadi dimana-mana. Perilaku seperti kekerasan, kejahatan, pelecehan seksual,

perjudian, narkoba, tawuran dan yang lainnya seolah-olah menjadi hal yang biasa

bagi generasi muda.

Kejadian-kejadian seperti ini akan menjadi beban bagi pendidikan, khususnya

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang menyangkut

tentang perilaku. Guru sebagai penggerak bagi proses jalannya Pendidikan

Kewarganegaraan ini, diharapkan memiliki kompetensi yang kuat karena guru

memiliki peran bagi perubahan anak bangsa. Guru Pendidikan Kewarganegaraan

memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembinaan moral generasi muda saat

ini. Dan oleh karena itu, seharusnya guru PKn mampu mengajak siswa untuk

memulai perubahan dari dirinya sendiri. Pembelajaran PKn tidak harus menolak

kebudayaan asing yang merupakan salah satu faktor penyebab kenakalan para

generasi muda saat ini. Guru dapat memperkenalkan budaya asing kepada peserta

didik dengan syarat menyaring apa-apa saja yang dibutuhkan bagi perkembangan

kepribadian siswa.

Pembelajaran PKn yang konvensional sudah saatnya diperbaharui secara

perlahan, karena pembelajaran tersebut pasif dan menimbulkan kejenuhan bagi siswa.

Dengan kemampuan guru dalam menanamkan nilai-nilai PKn khususnya dibidang

moral, siswa dan generasi muda lainnya diharapkan mampu berinteraksi dengan baik,

serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sehingga

(14)

4

Bertitik tolak dari pemikiran tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti

lebih lanjut mengenai bagaimana peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam

usaha menciptakan generasi muda yang bermoral di SMA N 1 Lintongnihuta

semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Menurut Supranto (2003:180) “agar bisa mengidentifikasi masalah dengan

baik perlu dilakukan studi eksplorasi, yaitu dengan mencari seluruh kemungkinan

faktor yang menjadi penyebab timbulnya persoalan/masalah”.

Dari latar belakang di atas penulis menemukan berbagai faktor-faktor

penyebab terjadinya masalah. Kemudian penulis mengangkatnya menjadi identifikasi

masalah seperti dibawah ini:

1. Kurangnya perhatian keluarga terhadap pembentukan moral generasi muda.

2. Pengaruh lingkungan buruk terhadap pembentukan moral generasi muda.

3. Dampak negatif budaya asing terhadap moral generasi muda.

4. Kurangnya peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam upaya

meningkatkan generasi muda yang bermoral.

5. Kurangnya perhatian masyarakat dalam membina moral generasi muda.

6. Kurangnya bekal ilmu agama (iman) dikalangan generasi muda.

(15)

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dari berbagai masalah

diatas, penulis mengusahakan masalah penelitian tidak terlalu luas dengan cara

membatasi masalah. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis mengambil

identifikasi masalah sebagai berikut:

“Peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam upaya meningkatkan generasi

muda yang bermoral”.

D. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta memberikan arah dan

pedoman dalam melaksanakan pengumpulan data perlu dirumuskan masalah supaya

tepat ruang lingkup dan batas-batasnya. Berdasarkan Identifikasi masalah dapat

diangkat sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu :

“Bagaimanakah peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam upaya

meningkatkan generasi muda yang bermoral?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis dapat mengambil tujuan

masalah sebagai berikut:

“Untuk mengetahui peranan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam upaya

(16)

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik pasti memiliki manfaat bagi khalayak ramai. Maka sejak

awal peneliti harus memikirkan apa yang menjadi mamfaat dari penelitiaannya

tersebut. Melihat tujuan penelitian diatas, penelitian ini mempunyai mamfaat yang

sangat banyak di berbagai kalangan. Apabila penelitian ini mencapai sasarannya

maka akan didapat mamfaat, seperti berikut ini :

1. Sebagai masukan bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam menjalankan

tugasnya yaitu membina peserta didiknya khususnya dalam bidang moral.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi generasi muda masa kini, sehingga mereka

dapat menjaga moral mereka dengan baik.

3. Sebagai bahan masukan bagi orang tua tentang bagaimana perkembangan moral

(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat

diambil kesimpulan bahwa guru PKn memiliki peranan yang cukup baik dalam usaha

menciptakan generasi muda yang bermoral di SMA Negeri 1 Lintongnihuta semester

genap pada tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dari persentase hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa guru PKn berperan dalam usaha menciptakan

generasi muda yang bermoral sebanyak 75 %. Guru PKn di SMA Negeri 1

Lintongnihuta telah melakukan berbagai usaha untuk mendukung program

menciptakan generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu secara kognitif tetapi

memiliki karakter yang baik dan berakhlak mulia.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang

dianggap berguna bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan, pihak sekolah pada

umumnya, orang tua serta kepada peserta didik seperti di bawah ini:

1. Kepada guru khususnya guru PKn agar lebih serius lagi dalam menangani

masalah yang berhubungan dengan moral. Guru diharapkan mampu memahami

permasalahan yang dihadapi peserta didiknya dengan melakukan berbagai

pendekatan dan komunikasi yang baik dengan peserta didiknya. Selain itu guru

juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua siswa agar guru dan

(18)

72

orang tua dapat bekerja sama dalam mengawasi tahap-tahap perkembangan

moral peserta didik. Guru PKn juga seharusnya mempunyai kemampuan dasar

dalam pembinaan moral peserta didik sehingga diharapkan dapat mengatasi

hambatan-hambatan yang ada.

2. Kepada pihak sekolah diharapkan lebih meningkatkan pengawasan terhadap

siswanya secara rutin dan continue dan meningkatkan kerja sama dengan orang

tua maupun masyarakat dalam mengawasi tingkah laku peserta didik.

3. Kepada orang tua diharapkan mampu menjalin hubungan yang baik dengan

sekolah sehingga pihak sekolah dan orang tua dapat bekerja sama untuk

mengawasi perkembangan moral anak.

4. Kepada para siswa diharapkan memiliki kesadaran yang tinggi dan kemampuan

yang keras untuk mempelajari nilai-nilai moral. peserta didik juga diharapkan

selalu mendengar nasihat dan bimbingan guru maupun orang tuanya. Dengan

demikian akan mempermudah terbentuknya generasi muda yang kritis, religious,

(19)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. “Prosedur penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta

Bafadal, Ibrahim. 2003. “Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar”. Jakarta: Bumi Aksara

Budiningsih, Asri. 2008. “Pembelajaran Moral”. Jakarta: Rineka Cipta.

Coles, Robert. 2000. “Menumbuhkan Kecerdasan Moral pada Anak”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Darmadi, Hamid. 2006. “Dasar Konsep Pendidikan Moral”. Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2010. “Belajar dan mengajar”. Bandung Yrama Widya

Gatara, Asep Sahid dan Sofhian, Subhan. 2011. “Pendidikan Kewarganegaraan

(Civic Education)”. Bandung: Fokusmedia

Gultom, Syawal. 2009. “Kompetensi guru”. Medan: Unimed

Harahap, Syahrin. 2005. “Penegakan Moral Akademik di Dalam dan di Luar

Kampus”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kartono, Kartini. 2011. “Kenakalan Remaja”. Jakarta: Rajawali Pers

Majid, Abdul. 2006. “Perencanaan Pembelajaran”. Bandung: Remaja Rosdakarya

Norlander, Kay.A. 2009. “Guru Profesional”. Jakarta: PT Indeks

Pasaribu, Payerli. 2013. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Medan: Unimed Press

Poespoprodjo, W. 2000. “Fisafat Moral”. Bandung: Pustaka Grafika

Rahayu, minto. 2007. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Jakarta : Grasindo

Sanjaya, Wina. 2006. “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan”. Bandung: Kencana

(20)

74

Sardiman. 2009. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sinamo, Jansen. 2010. “8 Etos Keguruan”. Jakarta: Grafika Mardi Yuana

Sukardi. 2003. “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Yogyakarta : Bumi aksara

Uno, Hamzah B. 2006. “Perencanaan Pembelajaran”. Jakarta: Bumi Aksara

. 2007. “Profesi Kependidikan”. Jakarta: Bumi Aksara

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wau, Yasaratodo. 2013. “Profesi Kependidikan”. Medan: Unimed Press

Gambar

Tabel 25 Rekapitulasi jawaban responden yang dianggap sesuai (S) dan tidak sesuai (TS)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis yang diperoleh dengan menggunakan uji chi square, dengan nilai p>0,05 (p=1,00) yang berarti tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar

OPC POFA_G 4,52 24,15 Berdasarkan pada Tabel 8 hasil uji kuat tekan menunjukkan bahwa beton menggunakan campuran air biasa rendam air biasa dan campuran air

Pada grafik 3 menggambarkan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Malidar Bekasi memi- liki tingkat kecenderungan perilaku bullying bera- da dalam kategori sedang yakni sebesar

Fraksi hasil pemisahan ekstrak alkaloid buah mahkota dewa merah hijau diuji aktivitas inhibisinya terhadap α -glukosidase dengan konsentrasi yang sama yaitu 1%

Penelitian ini akan membantu memperbaiki sistem pembelajaran di Taman Kanak- kanak (TK) yang cenderung tidak menghargai potensi anak, membantu guru TK dalam mendeteksi dan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan mutu sirup pala yang dijual oleh DP Segar Sari dengan cara memperpanjang umur simpan sirup pala dan menurunkan

Hasil penelitian pada proses penyusunan APBD berbasis kinerja menunjukkan bahwa i Penyusunan anggaran identik dengan anggaran inkremental incremental budgeting ii Dokumen

Berdasarkan distribusi spasial pada bentuklahan hasil analisis menunjukkan bahwa bahaya banjir wilayah penelitian dengan kategori kelas tinggi terdapat pada satuan