• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pursinsm Busana Haute Couture yang Terinspirasi dari Kaum Puritan dalam Kisah the Salem Witch Trials.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pursinsm Busana Haute Couture yang Terinspirasi dari Kaum Puritan dalam Kisah the Salem Witch Trials."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Latar belakangkeadaan perasaan kaum Puritan dalam kisah The Salem Witch

Trials merupakan tema utama yang diangkat dalam koleksi Tugas Akhir yang berjudul “Pursinism”. Keadaan perasaan kaum Puritan dalam kisah The Salem Witch Trials

inilah yang menjadi inspirasi dan menuangkannya melalui visualisasi proses

transformasi perasaan pada tampilan seluruh koleksi busana.

Proses transformasi perasaan kaum Puritan dalam kisah The Salem Witch Trials

ini dibagi menjadi empat bagian yakni pertama kaum Puritan yang masih berpengang

teguh dengan doktrin kemurniaanya,kedua mulai adanya rasa ketakutan yang muncul

karena timbul penyakit yang di derita beberapa anak perempuan yang disebabkan oleh

penyihir, ketiga adanya rasa ketakutan dan kesedihan yang menyelimuti kaum Puritan,

dan keempat rasa ketakutan dan kesedihan telah sepenuhnya menyelimuti kaum

Puritan. Keempatnya diolah dengan perpaduan material, reka bahan, dan warna

menjadi jenis busana haute couture. Sehingga keseluruhan aspek busana yang meliputi

siluet, bentuk, warna, reka bahan, dan material dapat disesuaikan dengan karakter tema

busana tersebut.

Adapun detail perancangan meliputi penggunaan material organdi, linen, dan

tulle. Reka bahan yang diterapkan adalah teknik crackle dye, teknik sulam, dan

aplikasi payet. Koleksi ini ditujukan untuk wanita berusia 20-35 tahun dengan karakter

dewasa, mandiri, feminin, dan percaya diri untuk menampilkan kesan dramatis,

modern, dan feminin.

(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The background feeling of Puritan’s story in The Salem Witch Trials are the

main theme for the final project collection called "Pursinism”. Puritan’s feeling in

the story of The Salem Witch which became the inspiration and poured it through a

visualy of the transformation process the feelings on viewing the entire collection.

The transformation process of Puritan’s feeling in The Salem Witch Trials

story is divided into four parts, first the Puritan’s are still firm with purity, second

began their sense of fears from diseases that arise in some girls suffering caused by

witches, third the existence of a sense of fear and sorrow surrounding the Puritan’s,

and forth fear and grief has completely enveloped the Puritan’s. All four were

treated with the combination of materials, colours, and manipulating fabric became

a kind of haute couture. So the whole aspect of fashion that includes the silhouette,

shape, colors, manipulating fabric, and materials can be customized with character

themes on clothing.

As for the detail design includes the use of materials organdy, linen and tulle.

Manipulating fabric applied is crackle dye technique, embroidery techniques, and

application of sequins. This collection is intended for women aged 20-35 years with

mature character, independent, feminine, and confident to show a dramatic

impression, modern, and feminine.

(3)

iii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

I.2 Masalah Perancangan ... 2

I.3 Batasan Perancangan ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

II.1.2 Pengertian Style (Gaya) ... 9

II.1.3 Pengertian Tren Fashion ... 10

II.1.4 Pergerakan dan Perkembangan Fashion... 10

(4)

iv Universitas Kristen Maranatha

II.3.2 Pengertian Pola Dasar dan Pecah Pola ... 18

II.3.3 Tusuk Dasar Menjahit ... 18

II.4 Teori Tekstil ... 20

II.4.1 Teori Reka Bahan ... 20

II.4.2 Reka Bahan yang Digunakan Pada Tugas Akhir ... 21

II.5 Teori Desain ... 21

II.5.1 Unsur-unsur Desain ... 22

II.5.2 Prinsip Desain Busana ... 24

II.6 Teori Warna ... 26

II.6.1 Psikologi Warna ... 26

II.6.2 Lambang Warna Dalam Kisah The Salem Witch Trials ... 27

II.6.3 Warna-warna Dalam Koleksi Tugas Akhir ... 28

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 29

III.1 Trend Forecasting 2016/2017 : Resistance ... 29

III.2 Tema: “Refugium” (Trend Forecasting 2016/2017: Resistance) ... 29

III.2.1 Subtema: “Armadillo” ... 30

III.2.2 Fitting dan Menangani Klien di Boutique ... 30

III.3 Penggabungan Rancangan dengan Subtema ... 31

III.4 Kaum Puritan ... 32

III.5 The Salem Witch Trials ... 35

III.6 Teknik Crackle Dye ... 38

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ... 43

(5)

v Universitas Kristen Maranatha

IV.3 Perancangan Detail ... 51

IV.3.1 Crackle Dye ... 51

IV.3.2 Sulam ... 52

IV.3.3 Aplikasi Ragam Hias Payet ... 53

BAB V PENUTUP ... 54

V.1 Simpulan ... 54

V.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

BIODATA PRAKTIKAN ... 57

(6)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Classic Style ... 9

Gambar 2.2 Goth Style ... 10

Gambar 2.3 Diagram Pergerakan dan Perkembangan Fashion ... 11

Gambar 2.4 Siluet A-Line ... 15

Gambar 2.5 Siluet I-Line ... 16

Gambar 2.6 Siluet S-Line ... 16

Gambar 2.7 Color Image Scale ... 27

Gambar 3.1 Buku Trend Forecasting 2016/2017: Resistance ... 29

Gambar 3.2 Visualisasi Tema Refugium ... 30

Gambar 3.3 Visualisasi Subtema Armadillo ... 31

Gambar 3.4 Kegiatan beribadah Kaum Puritan ... 33

Gambar 3.5 Busana Kaum Puritan ... 34

Gambar 3.6 Tituba menyihir anak-anak perempuan ... 36

Gambar 3.7 Pengadilan penyihir ... 36

Gambar 3.8 Eksekusi para penyihir ... 37

Gambar 3.9 Adonan terigu ... 38

Gambar 3.10 Kain ... 39

Gambar 3.11 Kain yang dilapisi adonan ... 39

Gambar 3.12 Kain yang sudah mengering ... 40

Gambar 3.13 Proses pewarnaan ... 40

Gambar 3.14 Bilas kain dengan air ... 41

Gambar 3.15 Teknik crackle dye pada kain linen warna hitam ... 41

Gambar 3.16 Teknik crackle dye pada kain organdi... 42

Gambar 3.17 Teknik crackle dye pada kain linen warna broken white ... 42

Gambar 4.1 Moodboard “Pursinism” ... 43

Gambar 4.2 “Pursinism” (front) ... 45

Gambar 4.3 “Pursinism” (back) ... 45

Gambar 4.4 Look 1 ... 47

(7)

vii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.6 Look 3 ... 49

Gambar 4.7 Look 4 ... 50

Gambar 4.8 Crackle Dye ... 51

Gambar 4.9 Sulam ... 52

(8)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Mindmap ... ... 59

Rincian Ukuran Model ... 60

Pola Dasar ... ... 61

Pecah Pola .. ... 62

Rincian Harga ... 71

Editorial Photoshoot ... 78

Material ... 82

Manipulating Fabric ... 83

Proses Pembuatan ... 86

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kaum Puritan merupakan sebuah kelompok pergerakan reformasi keagamaan

yang muncul dalam Church of England pada abad ke-16. Pada abad ke-17 dibawah

kekuasaan gereja, kaum Puritan bermigrasi ke New England, Amerika Serikat untuk

menanamkan dasar keagamaan, ilmu pengetahuan, dan nilai sosial. Kaum Puritan juga

sebuah kelompok yang memperjuangkan "kemurnian" sebagai doktrin dan sebagai

gaya hidup mereka.

Kaum Puritan yang terdapat dalam kisah The Salem Witch Trials (Pengadilan

Penyihir Salem) adalah sebuah kisah nyata pada abad ke-16 yang menceritakan

tentang tuduhan kepada orang-orang yang memiliki ilmu sihir di Massachusset. Dalam

aspek berpenampilan dan gaya hidup kaum Puritan adalah kaum yang sederhana,

namun dalam kisah The Salem Witch Trials kehidupan kaum Puritan yang sederhana

berubah menjadi kehidupan yang rumit dikarenakan mereka percaya bahwa dosa telah

melingkupi diri mereka dengan adanya penyihir yang memperlihatkan gejala-gejala

yang menakutkan pada diri mereka. Sehingga terjadilah peristiwa Pengadilan Penyihir

Salem yang memakan banyak korban yang tidak bersalah dikarenakan rasa takut akan

dosa yang mendalam. Kisah inilah yang menjadi ispirasi untuk koleksi busana haute

couture ini.

“Pursinism” merupakan koleksi haute couture yang diangkat dengan latar

belakang keadaan kehidupan kaum Puritan dalam The Salem Witch Trials untuk

memenuhi kebutuhan para pecinta fashion akan busana yang berkarakter dramatis,

modern, detailing, dan feminin. Oleh karena itu, koleksi haute couture Pursinism akan

menampilkan busana yang terinspirasi dari keadaan perasaan kaum Puritan dalam

kisah The Salem Witch Trials. Selain itu koleksi ini terinspirasi pula dari sub-tema

“Armadillo” dari tema “Refugium” dalam buku “Trend Forecasting 2016-2017:

Resistance”.

Proses transformasi perasaan kaum Puritan dalam kisah The Salem Witch Trials

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

dengan doktrin kemurniaanya, mulai adanya rasa ketakutan yang muncul karena

timbul penyakit yang di derita beberapa anak perempuan yang disebabkan oleh

penyihir, adanya rasa ketakutan dan kesedihan yang menyelimuti kaum Puritan, dan

rasa ketakutan dan kesedihan telah sepenuhnya menyelimuti kaum Puritan.

Keempatnya diolah dengan perpaduan material, reka bahan, dan warna menjadi jenis

busana haute couture. Sehingga keseluruhan aspek busana yang meliputi siluet,

bentuk, warna, reka bahan, dan material dapat disesuaikan dengan karakter tema pada

busana tersebut.

Konsep ini dipilih untuk menghasilkan busana haute couture yang ditujukan

untuk wanita yang berkarakter dewasa, mandiri, feminin, dan percaya diri. Hal tersebut

juga dapat memenuhi permintaan konsumen terhadap kebutuhan busana dengan tren

masa kini. Perpaduan siluet-siluet berbentuk A-Line dan bervolume dalam kaum

Puritan dengan sentuhan modern dan teknik-teknik reka bahan crackle dye, sulam, dan

aplikasi payet yang digunakan untuk mendukung detail craftmanship yang sesuai

dengan tren zaman sekarang.

I.2 Masalah Perancangan

Berdasarkan pada penjelasan latar belakang diatas, maka masalah perancangan

yang ditemukan sebagai berikut :

1. Bagaimana menerapkan keadaan perasaan kaum Puritan dalam The Salem Witch

Trials ke dalam koleksi busana yang modern pada saat ini?

2. Bagaimana memvisualisasikan perasaan yang terdapat dalam kisah The Salem

Witch Trials ke dalam koleksi busana “Pursinism”?

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha I.3 Batasan Perancangan

Batasan perancangan dari pembuatan koleksi “Pursinism”, yaitu sebagai berikut

:

1. Merancang busana haute couture yang berkarakter dramatis, modern, detailing,

dan feminin.

2. Menerapkan teknik perpaduan pengaplikasian payet dan sulam sebagai detail

busana.

3. Menerapkan teknik reka bahan crackle dye sebagai perlambangan perasaan

ketakutan yang merambat dalam The Salem Witch Trials.

4. Perpaduan material berupa linen, organza, dan tulle untuk memberikan kesan

bervolume.

5. Perpaduan warna broken white, abu-abu dan hitam.

6. Siluet busana berbentuk A-Line dan bervolume.

7. Target market yang dituju untuk wanita kalangan menengah keatas berusia

20-35 tahun dengan karakter dewasa, mandiri, feminin, dan percaya diri.

I.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan koleksi haute couture wanita “Pursinism” ini terdiri

dari :

1. Menerapkan busana yang berkarakter dramatis, modern, detailing, dan feminin

untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap busana haute couture wanita

yang modern.

2. Memvisualisasikan emosi-emosi yang terdapat dalam kisah The Salem Witch

Trials dalam bentuk siluet, reka latar, dan warna sebagai busana haute couture.

3. Menerapkan siluet-siluet yang bervolume dan dipadukan dengan siluet

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha I.5 Metode Perancangan

Ide & Inspirasi dari perasaan kaum Puritan

dalam The Salem

Witch Trials

Penggabungan dengan

sub tema “Armadillo” - Pemilihan bahan

- Crackle dye

- Sulam

- Aplikasi Payet

Moodboard

Riset Data ( A Delution of Satan : A Full The Salem Witch Trials Story Book)

Eksperimen Crackle

Dye

Eksperimen Sulam Narasi kosep

“Pursinism”

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

Gambar 1.1 Struktur Metode Perancangan Sumber: Dokumen Pribadi

Pembuatan Pola

Finishing

Produksi

Pecah Pola

Pasca Produksi Pemotongan Kain

Crackle Dye

Penjahitan

Sulam Aplikasi Payet

Photoshoot

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha I.6 Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam laporan Kerja Praktik ini terbagi ke dalam empat bab, berikut

adalah ringkasan dari pembahasan tersebut :

Bab I Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang busana haute couture

dari tema “Pursinism” yang terinspirasi dari kisah The Salem Witch Trials. Selain latar

belakang, pembahasan lain yang dibahas pada bab ini adalah identifikasi perancangan,

batasan perancangan, tujuan perancangan, dan metode perancangan. Melalui

pembahasan bab ini, pembaca dapat mengetahui hal-hal apa yang akan dibahas pada

laporan Tugas Akhir ini.

Bab II Landasan Teori mengkajikan teori tentang konsep perancangan,

definisi, dan keterangan yang disertai dengan sumber untuk memperkuat teori. Teori

yang diangkat antara lain adalah teori fashion, teori busana, teori pola, teori jahit, teori

reka bahan tekstil, teori desain, dan teori warna.

Bab III Objek Studi Perancangan mendeskripsikan unsur desain yang

digunakan pada rancangan busana dan pembahasan secara mendalam mengenai tema,

konsep, penjelasan sumber inspirasi, serta ulasan tentang segmentasi pasar.

Bab IV Konsep Perancangan menjelaskan konsep perancangan koleksi busana

“Pursinism” yang terdiri dari moodboard, narasi konsep, gambaran seluruh koleksi,

penjelasan pengerjaan, serta perancangan khusus seluruh koleksi desain.

Bab V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran laporan tugas akhir dari

koleksi busana “Pursinism”. Kesimpulan dan saran dibuat dengan harapan agar koleksi

(15)

54 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

V.1 Simpulan

Setelah melalui proses pembuatan koleksi tugas akhir yang berjudul

“Pursinism”, maka telah tercapai tujuan yaitu menghasilkan busana haute couture

yang menggambarkan visualisasi keadaan perasaan kaum Puritan dalam kisah The

Salem Witch Trials secara modern. Penggunaan teknik reka bahan yang tidak mudah

dalam proses pengerjaanya yaitu, sulam tangan yang dikombinasikan dengan

pengaplikasian payet. Penggunaan motif yang dibuat dengan teknik crackle dye

bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya modern yang dipadukan dengan teknik

reka bahan pembuatan tangan.

Kesan dramatis dari koleksi ini pun dapat terlihat melalui detail dari reka bahan

buatan tangan yaitu crackle dye, sulam, dan aplikasi payet yang bertujuan untuk

menghasilkan karya busana dengan inspirasi keadaan perasaan kaum Puritan dalam

kisah The Salem Witch Trials. Penggunaan material kain linen, organza, dan tulle.

Reka bahan pembuatan tangan yang rumit guna memperjelas kesan busana yang

dramatis, modern, dan feminin.

Busana haute couture ini ditujukan untuk wanita berusia 20 sampai 35 tahun

yang berkarakter dewasa, mandiri, feminin, dan percaya diri. Koleksi ini dapat

(16)

55 Universitas Kristen Maranatha V.2 Saran

Berdasarkan keseluruhan pembuatan koleksi “Pursinism” maka terdapat

berbagai saran yang dapat diberikan guna meningkatkan kualitas perancangan

selanjutnya. Koleksi dengan judul “Pursinism”, memerlukan pencarian data yang lebih

mendalam sehingga tidak salah dalam menafsirkan tema dengan konsep yang diambil

ke dalam rancangan. Dalam keseluruhan proses perancangan yang dilakukan terdapat

beberapa kendala, yaitu :

1. Ketika pembuatan reka bahan crackle dye, berupa pembuatan motif pada

kain dengan pewarna tekstil agar dapat menghasilkan motif crackle yang

menyatu dan alami.

2. Kendala pemilihan bahan, kain yang digunakan dalam pembuatan reka

bahan harus memiliki tekstur yang sesuai untuk proses pembuatan reka

bahan, agar menghasilkan hasil yang baik.

3. Kendala teknis pembuatan reka bahan sulam, aplikasi payet, dan crackle dye,

yang cukup memakan waktu lama.

Selain itu terdapat saran berupa teknis, yaitu :

1. Pada proses jahitan, dibutuhkan kerapihan dan ketelitian, karena siluet

busana yang memiliki beberapa potongan yang menggabungkan dua bahan

berbeda dengan karakter yang berbeda pula.

2. Pada proses reka bahan sulam dan aplikasi payet, dibutuhkan kerapihan dan

(17)

56 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Malcolm. 1996. Fashion and Communication. London, United Kingdom.

Gerval, Olivier. 2007. Fashion: Concept to Catwalk. France.

Hill, Frances. 1995. The Full Story of The Salem Witch Trials: A Delution of Satan.

Amerika Serikat.

Hopkins, John. 2012. Fashion Design: The Complete Guide. London, United

Kingdom.

R. Beeke, Dr. Joel. 1999. Puritan Evangelism. Michigan, Amerika Serikat.

Schwaab, Catherine. & Couturier, Elisabeth. 2011. Talk About Fashion.

Troxell, Mary D. & Judelle, Beatrice. 1981. Fashion Mercahandising.

Welter, Linda. & Lillethun, Abby. 2011. The Fashion Reader.

Hayden, Kellie. 2015. The Daily Life of a Puritan in Colonial Times. Artikel online,

http://www.brighthubeducation.com/history-homework-help/112142-daily-life-of-a-puritan-colonist/ (diakses: 15 Maret 2016 pk.19.00 WIB)

Nafata, Naviga. 2014. Teknik-Teknik Tusuk Dasar Menjahit Menggunakan Tangan.

Artikel online,

http://princekevin019.blogspot.co.id/2014/12/teknik-teknik-tusuk-dasar-menjahit.html (diakses: 28 Februari 2016, pk.22.00 WIB)

Agustina, Dina. 2012. Prinsip-Prinsip Desain Busana. Artikel online,

Gambar

Gambar 4.10 Aplikasi Payet .....................................................................................
Gambar 1.1  Struktur Metode Perancangan Sumber:  Dokumen Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan telah dilaksanakannya evaluasi kualifikasi untuk paket pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rawa D.I.R Teluk Batang Utara (DAK Afirmasi), Pokja Pengadaan Unit

Bahwa dikarenakan adanya kesalahan Dokumen Pengadaan dan Adendum Dokumen Pengadaan I dan II, maka kami telah melakukan Adendum Dokumen Pengadaan III atau Perubahan atau

interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) Usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Rata-rata biaya makan yang terbuang akibat sisa makanan lunak dibandingkan biaya makan yang disajikan adalah Rp 4.988,2/hari (19,5%). Disarankan agar dilakukan evaluasi dan

[r]

Pendidikan Sosial Sarjana Cetak (Diktat)

Aplikasi web juga merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa pemrograman yang mendukung perangkat lunak berbasis web seperti HTML, JavaScript, CSS, Ruby,

Dari sejarah Trowulan sendiri dengan jelas dapat diketahui adanya dua hal pokok, yaitu: Bahwa penduduk daerah Trowulan adalah penduduk penda- tang baru dalam pengertian