• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL GERLACH DAN ELY PADA PENULISAN HIRAGANA DALAM BENTUK KOSAKATA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL GERLACH DAN ELY PADA PENULISAN HIRAGANA DALAM BENTUK KOSAKATA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL GERLACH DAN ELY PADA PENULISAN HIRAGANA DALAM

BENTUK KOSAKATA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh : Widhi Restutisari

0900088

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

MODEL GERLACH DAN ELY PADA PENULISAN HIRAGANA DALAM BENTUK KOSAKATA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA

Oleh Widhi Restutisari

0900088

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Widhi Restutisari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang- Undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Widhi Restutisari NIM : 0900088

Judul Skripsi : Model Gerlach dan Ely pada Penulisan Hiragana dalam Bentuk Kosakata yang Menggunakan Multimedia

No.SK : 162/UN40.3.5.3/DT/2013

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sugihartono, M.A Dra. Renariah,M.Hum NIP 196301041988031003 NIP. 195804061985032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

ABSTRAK

“MODEL GERLACH DAN ELY PADA PENULISAN HIRAGANA DALAM BENTUK KOSAKATA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA”

Widhi Restutisari 0900088 Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh kesulitan siswa dalam mempelajari huruf Jepang, khususnya huruf Hiragana. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesulitan dalam mengingat huruf, kesulitan dalam membaca atau mengucapkannya, kesulitan dalam membedakan huruf, serta kesulitan dalam menulis huruf dengan urutan yang benar.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis memberikan solusi melalui model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia dalam pembelajaran huruf Hiragana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran yang signifikan dari hasil belajar siswa dan mengetahui tanggapan siswa mengenai model Gerlach dan Ely pada penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata yang menggunakan multimedia.

Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment (eksperimen kuasi) dengan menggunakan one group pretest-posttest design (pretest posttest satu kelompok). Sample atau sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 22 Bandung tahun ajaran 2013 – 2014 yang berjumlah 20 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket.

(5)

bentuk kosakata yang menggunakan multimedia ini pun mendapat tanggapan yang positif dari para siswa karena dapat meningkatkan semangat serta minat belajar siswa.

(6)

ABSTRACT

GERLACH AND ELY MODEL IN WRITING HIRAGANA VOCABULARY FOR MULTIMEDIA

WidhiRestutisari 0900088 This research was issued by student difficulties to learn Japan letter, especially Hiragana. This problem is caused by several factors, such as difficulties to remember, to read, to distinguish, and to write the letters.

As a solution, author givesGerlach and Ely model to overcome these problems, using multimedia as a device to fasten the process. Objectives if this research are to know the result of this method of learning and to know student response to this method.

Method used in this research is quasi experiment, which applied one group pretest-posttest design. Sample of this research are 20 person second year student IPS 5 of SMAN 22 Bandung period 2013/2014. Instrument used is a test and questionnaire.

After analyzing the data, it is known that there are significant result of student abilities to write hiragana vocabulary after using Gerlach and Ely model. This is proved by t-count of 14,3 greater than t-table 2,09 for 5% and 2,86 for 1% at db = 19. Besides that, it is known from questionnaire that Gerlach and Ely modle got positive responses from the student and it motivated student to learn more of hiragana letters.

(7)

語彙 単位 仮 書 方学習 け マ

エ 使用 効果

ス サ

0900088

要旨

本研究背景 た ン ネシ 学習者 文字を勉強す

困難 原因 あ 学習過程 学習者 文字を勉強す 時 困

難 対す そ いく 要因 引 起こさ 例

文字を覚え 困難 読書や音声 難しさ 区別す 文字 難しさ 正

しい順序を書く 難しい

以上 問題を解決す ため 本研究 語彙 単位 仮 書

方 学習 け マ エ 使用

し 理由を提供した 本研究 目的 学習過程 様 仮 成果を

学習す 意欲 エ い 知 い 学生 学

習成果 生徒 応答 影響を決定す こ あ た

本研究 方法 準実験を使用した One group before after pre test

post test design を用いた サンプ た ン ン第 22 高等学校

生実験ク ス 20 あ タ 収集 ス ン を

使用した

タ 分析 前 ス 均 46.7 点 後 ス

均 90.6 点 た こ タ 分 析 db = 19 (水準

5%t表 2.09 水準1%t表 2.86 あ t得点 14.3 あ

ま t得点 >t表 Hk 受け こ 分 た そ た

め 語彙 単位 仮 書 方学習 け マ

(8)

マ エ 日本語 語彙 単位

仮 書 方能力 効果的 いうこ 明 た ン 結

果 大体 学習者 マ エ

面白く 語彙 単位 仮 書 やすく こ 分 た

そ マ エ 日本語 学習 使

用す こ こ 分 た

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

PERNYATAAN ...iii

ABSTRAK ...iv

SINOPSIS ...viii

KATA PENGANTAR ...xviii

UCAPAN TERIMA KASIH ...xix

DAFTAR ISI ...xxi

DAFTAR TABEL ...xxiv

DAFTAR GAMBAR ...xxv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...4

1.3 Batasan Masalah ...4

1.4 Tujuan Penelitian ...4

1.5 Manfaat Penelitian ...5

1.6 Definisi Operasional ...5

1.7 Anggapan Dasar ...6

1.8 Hipotesis Penelitian ...7

1.9 Metode Penelitian ...7

1.10 Populasi dan Sample ...7

(10)

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1 Pembelajaran ...9

2.2 Hiragana ...14

2.3 Pembelajaran Bahasa Jepang ...16

2.4 Model Gerlach dan Ely ...18

2.5 Huruf Hiragana yang Terdapat Dalam Multimedia ...19

2.6 Media Pembelajaran ...20

2.7 Multimedia ...26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ...31

3.2 Desain Peneltian ...31

3.3 Populasi dan Sample Penelitian ...32

3.4 Variabel Penelitian ...33

3.5 Model Design Pembelajaran Gerlach dan Ely ...34

3.6 Instrumen Penelitian ...36

3.7 Teknik Pengumpulan Data ...39

(11)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data ...44

4.2 Deskripsi Proses Tindakan Penelitian ...44

4.3 Deskripsi data pretest dan posttest ...45

4.4 Analisis Hasil pretest dan posttest ...48

4.5 Analisis Hasil Data Angket ...52

4.6 Interpretasi Hasil Perhitungan Data ...58

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ...61

5.2 Rekomendasi ...63

DAFTAR PUSTAKA ...64 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-Kisi Soal Tes ...38

3.2 Kisi-Kisi Angket ...39

3.3 Persiapan t-hitung ...40

4.1 Kegiatan Penelitian ...45

4.2 Data hasil Pretest ...45

4.3 Data hasil Posttest ...47

4.4 Analisis hasil Pretest dan Posttest ...48

4.5 Klasifikasi Perhitungan Persentasi tiap Kategori ...53

4.6 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 1) ...54

4.7 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 2) ...54

4.8 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 3) ...55

4.9 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 4) ...55

4.10 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 5) ...55

4.11 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 6) ...56

4.12 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 7) ...56

4.13 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 8) ...57

4.14 Persentase Hasil Angket (Pertanyaan no 9) ...57

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam mempelajari bahasa Jepang, unsur paling awal yang harus dipelajari oleh siswa adalah huruf (moji). Dalam kegiatan belajar mengajar, pembelajar bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf yang berbeda yaitu Hiragana, Katakana dan Kanji. Huruf tahapan pertama yang diajarkan kepada siswa adalah huruf Hiragana. Huruf Hiragana memiliki keistimewaan yang berbeda dengan huruf Jepang yang lain. Yang harus diperhatikan dan dicermati dalam menulis menggunakan huruf Hiragana terdapat konsonan rangkap vokal panjang dan tata cara penulisan Hiragana yang terletak pada coretan-coretan atau garis-garisnya.

Siswa SMA yang pada umumnya baru mengenal huruf Hiragana, sulit untuk menghafal semua hurufnya yang cukup banyak. Kadang kala walaupun mereka bisa menghafal semua hurufnya, ketika diminta untuk menuliskannya, siswa kesulitan dalam urutan penulisan Hiragana yang benar.

Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan, salah satunya adalah model Gerlach dan Ely (1971). Gerlach (Vermon S. Gerlach)dan Ely (Donald P. Ely) mendesain sebuah model pembelajaran yang cocok

digunakan untuk segala kalangan termasuk untuk pendidikan tingkat tinggi, karena didalamnya terdapat penentuan strategi yang cocok digunakan oleh peserta didik dalam menerima materi yang akan disampaikan. Di samping itu, model Gerlach dan Ely menetapkan pemakaian produk teknologi pendidikan sebagai media dalam menyampaikan materi.

(15)

2

[image:15.595.119.511.241.568.2]

digunakan sebagai checklist dalam membuat sebuah rencana untuk kegiatan pembelajaran. Dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses belajar-mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan perincian setiap komponen. Model ini memperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat dikembangkan ke dalam suatu rencana untuk kegiatan pembelajaran. (Rusman, 2012 : 155–156)

GAMBAR 1.1 Model Pembelajaran Gerlach dan Ely

Selain menggunakan model yang tepat, alat bantu dan peraga juga penting digunakan untuk mengoptimalkan pengajaran huruf Hiragana. Siswa akan mengalami kesulitan dalam membaca ataupun menuliskan kosakata, pola kalimat manakala huruf Hiragana tidak diajarkan secara optimal.

(16)

3

disampaikan pada ramai (Indarsjah Tirtawidjadja, 2001). Selain itu multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karya wisata, sedangkan yang termasuk kedalam pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi, bermain peran dan forum teater. (Munadi, 2008 : 54 – 57).

Berikut adalah gambaran umum penerapan Model Gerlach dan Ely dalam pembelajaran huruf Hiragana yang menggunakan Multimedia. Saat pertama kali memasuki kelas, pengajar harus mengikuti rancangan pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya. Pertama-tama pengajar memberikan pretest sebanyak 50 soal untuk menguji kemampuan awal siswa dalam penulisan Hiragana dengan waktu 60 menit. Kemudian pertemuan selanjutnya pengajar memberikan ekspositori selama 5 menit mengenai Hiragana. Lalu pengajar mendemonstrasikan tentang cara penulisan Hiragana dengan menggunakan multimedia selama 15 menit. Setelah semua siswa melihat bagaimana cara penulisan yang benar, maka siswa diminta untuk latihan menulis sendiri selama 20 menit. Pengajar pun harus memberikan bimbingan pada siswa selama latihan praktik tersebut. Dalam membimbing siswa, pengajar harus mengumpulkan data pribadi siswa, untuk mengelompokan siapa-siapa yang termasuk dalam fast leaner dan slow leaners. Dengan demikian, pengajar dapat menyesuaikan kecepatan mengajar sesuai dengan potensi mereka. Terakhir pengajar melakukan diskusi dan review selama 5 menit, untuk memecahkan kesulitan siswa dalam praktik dan memberikan soal evaluasi.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Model Gerlach dan Ely pada Penulisan

(17)

4

1.2Rumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan model Gerlach dan Ely pada penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata ?

2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dalam penulisan Hiragana dengan menggunakan model Gerlach dan Ely yang

menggunakan multimedia ?

3. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model Gerlach dan Ely pada penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata yang

menggunakan multimedia ?

1.3Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penerapan model Gerlach dan Ely pada penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata.

2. Persentase peningkatan hasil belajar siswa dalam penulisan Hiragana dengan menggunakan model Gerlach dan Ely yang

menggunakan multimedia.

3. Penelitian ini hanya akan meneliti respon siswa terhadap model Gerlach dan Ely pada penulisan huruf Hiragana dalam bentuk

kosakata yang menggunakan multimedia.

1.4Tujuan Penelitian

Menurut Arikunto (1989 : 115) “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.” Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

(18)

5

2. Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa dalam penulisan Hiragana dengan menggunakan model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia ?

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap model Gerlach dan Ely pada penulisan huruf Hiragana dalam bentuk kosakata yang menggunakan multimedia.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa diharapkan dapat menikmati proses pembelajaran penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata yang menggunakan model

Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia.

2. Guru bahasa jepang pun diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran bahasa Jepang yang menyenangkan dan bermakna dalam pembelajaran Hiragana dalam bentuk kosakata dengan model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia.

3. Sekolah diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan siswa dalam pengaplikasian multimedia dalam penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata dengan model Gerlach dan Ely.

1.6Definisi Operasional

Model Gerlach dan Ely adalah suatu upaya untuk menggambarkan

secara grafis, suatu metode perencanaan pembelajaran yang sistematis. dalam penelitian ini adalah suatu rencana untuk membentuk rencana pembelajaran, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran Hiragana dan kosakata di dalam kelas.

Penulisan adalah proses menggunakan pena, potlot, bolpoint diatas

(19)

6

Hiragana adalah salah satu tiga cara penulisan bahasa Jepang.

Hiragana adalah suatu cara penulisan bahasa jepang yang mewakili

sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de atau „tulisan wanita‟ karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan kanji dan katakana.

Kosakata adalah kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu

bahasa atau dengan bidang tertentu dalam bahasa itu (Sudjianto, Ahmad Dahidi (2009:98)). Dalam penelitian ini kosakata yang digunakan adalah kosakata dasar yang hanya menggunakan beberapa dari kata sifat, benda dan penunjuk.

Multimedia adalah perwujudan sekumpulan atau berbagai media yang

membawakan pesan sangat agresif dan pelontarnya untuk disampaikan pada ramai (Indarsjah Tirtawidjadja, 2001). Dalam penelitian ini Multimedia digunakan untuk membantu guru dalam menerangkan bunyi dan cara menulis huruf Hiragana.

1.7Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang perlu di buktikan kebenarannya melalui proses penelitian yang merupakan pedoman kerja dalam memperoleh data, cara pengolahan data dan cara menarik kesimpulan (Danasasmita dan Sutedi, 1996 : 13)

(20)

7

1.8Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan mencoba untuk membuktikan pengaruh positif model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia pada penulisan Hiragana dalam bentuk kosakata.

a. Hk : terdapat perbedaan hasil pembelajaran setelah menggunakan model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia pada pembelajaran Hiragana dalam bentuk kosakata. b. Ho : tidak terdapat perbedaan hasil pembelajaran setelah

menggunakan model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia pada pembelajaran hiragana dalam bentuk kosakata.

1.9Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuasi eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding. Dengan demikian metode ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model Gerlach dan Ely yang menggunakan multimedia dalam pembelajaran dan penulisan huruf Hiragana.

1.10 Populasi dan Sample

Populasi didefinisikan sebagai perangkat unit alat analisa yang lengkap yang sedang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pembelajar umum Bahasa Jepang tingkat dasar.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti ubtuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1977 : 57).

(21)

8

dalam penelitian ini adalah teknik penyampelan secara purposive. Teknik purposive yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, Sutedi dalam Rismayani (2006 : 13).

1.11 Objek Penelitian

(22)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dedi Sutedi (2009:45) menyatakan bahwa metode penelitian adalah prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian quasi eksperiment (eksperimen kuasi) dengan menggunakan one group pretest posttest

design (pretest posttest satu kelompok). Penelitian ini tidak menggunakan

kelompok pembanding, melainkan hanya satu kelompok eksperimen.

Menurut Arikunto (2006:85) “Peneliti akan mengadakan pengamatan langsung terhadap satu kelompok subjek dengan dua kondisi observasi yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding, sehingga setiap subjek merupakan kelas kontrol atas dirinya sendiri.”

3.2 Desain Penelitian

(23)

32

Arikunto (2006:85) menggambarkan desain penelitian pretest-posttest satu kelompok (one group pretest-posttest design) sebagai berikut :

Keterangan :

O1 : pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi perlakukan.

X : treatmen (perlakuan), berupa pengajaran dengan menggunakan model gerlach dan ely.

O2 : posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan.

3.3 Populasi dan Sample Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

(24)

33

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 22 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang merupakan pembelajar bahasa Jepang.

3.3.2 Sample penelitian

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:117). Mengingat adanya keterbatan waktu dan biaya, maka dari populasi yang sudah ditentukan dipersempit menjadi sebagian saja yang dianggap mewakili. Sample yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 5 Yang belajar bahasa Jepang sebanyak 20 orang siswa.

Pemilihan siswa kelas XI IPS 5 berdasarkan pertimbangan bahwa kelas XI sudah mempelajari huruf Hiragana dalam pembelajaran Bahasa Jepang.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel utama, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (X) merupakan model Gerlach dan Ely

(25)

34

3.5Model Design Pembelajaran Gerlach dan Ely

Nama Sekolah : SMA Negeri 22 Bandung

Kelas/Semester : XI/1 (satu)

Materi Pelajaran : Bahasa Jepang

Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Pertemuan : 4 x Pertemuan

3.5.1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi

Mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis. Kompetensi Dasar

Menulis kata dengan huruf Hiragana yang tepat. Indikator

1. Menulis huruf Hiragana dengan tepat.

2. Menulis kosakata sederhana dengan tepat dari Hiragana menjadi huruf Romaji.

3. Menulis kosakata sederhana dengan tepat dari Romaji menjadi huruf Hiragana.

3.5.2. Menentukan Isi Pelajaran 1. Huruf Hiragana

2. Kosakata sederhana

3.5.3. Penilaian Kemampuan Awal Siswa Guru Memberikan Pretest

Pretest dilakukan untuk mengetahui apa yang sudah dan belum diketahui

(26)

35

3.5.4. Menentukan Strategi Pembelajaran

Tahap I. Ekspositori, (5 menit) tentang huruf hiragana

Tahap II. Demonstrasi, (20 menit) tentang cara baca dan penulisan hiragana yang menggunakan multimedia.

Tahap III. Latihan praktik (15 menit) latihan penulisan huruf Hiragana Tahap IV. Diskusi dan review (5 menit) memecahkan masalah kesulitan di dalam praktik, teknik penulisan dan mengevaluasi.

3.5.5. Pembagian Waktu

Jumlah pertemuan untuk pembelajaran ini sebanyak 4 kali. Jumlah menit untuk satu kali pertemuan adalah 1 x 45 menit, sama dengan satu jam pelajaran.

3.5.6. Penyiapan Ruang

Seluruh proses pembelajaran berlangsung di dalam satu ruangan yang sama, yaitu ruang kelas XI. Ruangan berukuran 8 x 12 meter persegi ideal untuk menampung 20 siswa. Ruang kelas dilengkapi dengan whiteboard, meja, kursi dan perlengkapan mengajar lainnya.

3.5.7. Penyediaan Media Pembelajaran 1. Buku teks :

 MGMP Bahasa Jepang (2008), Mengenal Bahasa Jepang jilid 1, Jawa Barat.

 Mulyana Adimihardja (2009), Menulis Lengkap Hiragana Katakana, Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Perlengkapan :

 Projector 1 buah

(27)

36

3.5.8. Penilaian Tes Objektif (postest)

Berbentuk soal isian singkat. Jenis tes meliputi 50 soal dengan komposisi seimbang. Soal dibuat berdasarkan tujuan yang telah disusun sebelumnya.

3.5.9 Analisis Umpan Balik

Kegiatan evaluasi tidak semata-mata membuat soal, tetapi meliputi pengumpulan data mengenai kegiatan proses pembelajaran, memonitor proses pembelajaran, serta mengukur tercapat tidaknya hasil belajar para siswa. Evaluasi merupakan proses kegiatan yang menghasilkan laporan untuk kemudian dianalisis untuk memperoleh umpan balik berupa informasi apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2007:125). Instrumen yang dipergunakan sangat mempengaruhi keberhasilan suatu penelitian, karena data yang diperoleh dapat menjawab masalah-masalah penelitian dan menguji hipotesis. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

(28)

37

Tes dalam penelitian ini berupa pretest dan posttest. Tes ini berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran kosakata bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia.

Pretest digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran menggunakan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia. Sedangkan posttest digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kosakata siswa setelah diberikan treatmen. Materi pelajaran selama peneliti melakukan treatmen yaitu dari buku Mengenal Bahasa Jepang.

(29)
[image:29.595.108.517.166.632.2]

38

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Tes

No Indikator Jenis Tes Jumlah Soal

1 Memilih huruf Hiragana PG 20

2

Menulis kosakata 2.1Mengganti

Dari Romaji → Hiragana Dari Hiragana → Romaji

Essai 30

2. Angket

(30)
[image:30.595.115.519.166.622.2]

39

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket

No Indikator Angket Nomor Soal Jumlah Soal

1 Kesan dan pendapat siswa terhadap

Bahasa Jepang. 1,2 2

2 Minat dan kesan siswa terhadap

Hiragana. 3,4 2

3 Penggunaan model Gerlach dan Ely

dengan bantuan multimedia. 5,8 4

4

Kesan dan pendapat siswa terhadap pembelajaran huruf hiragana

menggunakan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia

9,10 2

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Memberikan pre-test

2. Memberikan perlakuan (treatment) 3. Memberikan post-test

4. Memberikan angket

(31)

40

3.8 Teknik Pengolahan Data

3.8.1 Persiapan data tabel

[image:31.595.118.509.247.656.2]

Penulis membuat tabel persiapan untuk mengolah data-data yang akan diambil, yaitu data tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang nantinya data-data tersebut akan dimasukan kedalam tabel t-hitung yang telah dipersiapkan berikut ini :

Tabel 3.3

Persiapan (untuk t-hitung)

No X Y D (1)

....

(2) ....

(3) ....

(4) ....

(5) ....

Ʃ M

Keterangan :

1) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel. 2) Kolom (2) diisi dengan nilai tes awal (pretest).

3) Kolom (3) diisi dengan nilai tes akhir (posttest).

4) Kolom (4) diisi dengan nilai gian antara tes awal dan tes akhir. 5) Kolom (5) diisi dengan pengkuadratan angka-angka pada kolom (4). 6) Isi baris sigma (jumlah) dari setiap kolom tersebut.

(32)

41

3.8.2 Mencari mean kedua variabel dengan rumus :

∑ ∑

Keterangan :

= mean hasil tes awal (pretest) = mean hasil tes akhir (posttest)

Ʃx = jumlah seluruh nilai tes awal (pretest) Ʃy = jumlah seluruh nilai tes akhir (posttest) N = jumlah sampel/banyaknya subjek penelitian

3.8.3 Mencari Gain (D) antara tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)

Gain = Posttest – Pretest

1.8.4 Mencari mean gain (d)antara tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dengan rumus :

Keterangan :

= mean gain atau selisih antara pretest dan posttest Ʃd = jumlah gain secara keseluruhan

(33)

42

3.8.5 Menghitung nilai kuadrat deviasi

Ʃ d = Ʃ – Ʃ

Keterangan :

Ʃ d = jumlah kuadrat deviasi

Ʃ = jumlah gain setelah dikuadratkan Ʃd = jumlah gain

N = jumlah sampel/banyaknya subjek penelitian

3.8.6 Mencari nilai t-hitung

t-hitung = √

Keterangan :

= mean gian atau selisih antara posttest dan pretest = jumlah kuadrat deviasi

N = jumlah sample/banyaknya subjek penelitian

(34)

43

3.8.7 Pengolahan data angket

Data angket diberikan setelah pelaksanaan tes akhir (posttest). Data angket yang telah diberikan kepada siswa akan diolah dengan perhitungan sebagai berikut :

P = x 100 % Keterangan :

P = Persentase f = jumlah jawaban

(35)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini, penulis mengemukakan kesimpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti. Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis dan penafsiran data yang telah ada, dan rekomendasi bisa dijadikan pertimbangan sebagai bahan alternatif terlaksananya kegiatan pengajaran dengan baik. Uraian mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di kelas XI SMA Negeri 22 Bandung, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penerapan model Gerlach dan Ely ini diperlukan waktu yang cukup agar semua tahapannya dapat berlangsung dengan sistematis dan baik. Dalam pelaksanaannya, model Gerlach dan Ely dikembangkan berdasarkan sepuluh unsur yaitu merumuskan tujuan pembelajaran (specification of objectives), menentukan isi materi (specification of content), penilaian kemampuan awal siswa (assessment of entering

behaviours), menentukan strategi (determination of strategi), pengelompokan belajar (organization of groups), pembagian waktu (allocation of time), menentukan ruangan (allocation of space), memilih media (allocation of resources), evaluasi hasil belajar (evaluation of permance) dan menganalisis umpan balik (analysis of feedback).

(36)

62

bentuk Kosakata yang menggunakan multimedia, tingkat penguasaan materi siswa meningkat menjadi 90,6. Selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 43,9 poin. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, yaitu 14,3 > 2,09 untuk 5%, dan 14,3 > 2,86 pada 1%. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penulis diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest setelah diberikan perlakuan, dengan menggunakan model Gerlach dan Ely pada penulisan huruf Hiragana dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang.

3. Setelah menganalisa data angket, mendapatkan hasil sebagai berikut. Secara garis besar dapat diketahui bahwa pembelajar menganggap pelajaran bahasa Jepang itu sulit (85%), sulit untuk mengingat huruf Hiragana (100%), berkat model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia penulisan huruf Hiragana menjadi mudah (80%), model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia itu menyenangkan (85%),

(37)

63

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan penelitian, dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa, penulis menyampaikan rekomendasi sebagai berikut :

a. Bagi pembelajar

Dalam mempelajari penulisan kosakata bahasa Jepang, diharapkan dengan menggunakan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia senantiasa dapat diterapkan. Dengan penggunaan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia secara teratur dan baik, akan mempermudah siswa dalam mengingat cara penulisan kosakata dan khususnya dalam menulis huruf Hiragana.

b. Bagi pengajar

Dengan model Gerlach dan Ely dengan bantuan multimedia yang telah di uji cobakan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengajaran yang diberikan kepada siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata.

c. Bagi peneliti selanjutnya

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press

Badudu, Zein. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang.

Bandung : Rizki Press

Departemen Pendidikan Nasional.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta :

PT.Gramedia Pustaka Utama

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.RINEKA CIPTA

Fachrurrozi dan Mahyuddin. 2011. Pembelajaran Bahasa Asing (Metode Tradisional & Kontemporer). Jakarta : Bania Publishing

Gagne, R, M. 1988. Prinsip – prinsip Belajar untuk Pengajaran. Penerjemah Abdillah Hanafi dan Abdul Manan. Usaha Nasional: Surabaya.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta

(39)

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung : Refika Aditama

Matsumura, A. Yamaguchi, A. dan Wada, T. 1988. 国語辞典. Tokyo : Obunsha Nihongo Daijiten. 1989. Kodansha

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana Prenada Median Group

Poerwadarminta, W.J.S.1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Rohani, Ahmad. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sudjana. 1983. Metoda dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipatif. Bandung :

Theme 76 Bandung

Sudjana & Riva’i. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint Blanc.

Sudjianto. 2010. Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bandung : UPI.

Sugandi, Achmad., dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP PRESS

_____. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MKKUNNESS Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

(40)

_____. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora Utama Press.

Tarigan, H.G. 1985. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa

Nofrizal, Wardi. Skripsi. 2012. Pengaruh Pemberian Motivasi dengan Model ARCS terhadap hasil Belajar Hurug Hiragana Siswa SMK SMIP YPPT

Bandung. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Ramdhani, Dewi. Skripsi. 2010. Efektifitas Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Huruf Hiragana Pada Siswa SMA (Eksperimen

terhadap Siswa Kelas X-9 SMAN 15 Bandung Tahun Ajaran

2009/2010). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Yarsa, Muliyah. Skripsi. 2009. Pembelajaran Huruf Kanji Menggunakan

Macromedia Flash (Quasi Eksperimen terhadap siswa Ekstrakurikuler

J-Guild SMA Negeri 8 Bandung). Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia

http://id.wikipedia.org

http://www.sarjanakau.com

http://yayatpriatna99.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo_4256.html

http://matahati99.blogspot.com/2013/02/pengertian-metode-pembelajaran.html

http://zaynunaddin.blogspot.com/2013/01/pengertian-media-

Gambar

GAMBAR 1.1 Model Pembelajaran Gerlach dan Ely
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket
Tabel 3.3 Persiapan (untuk t-hitung)

Referensi

Dokumen terkait

Pada submenu Laporan Penjualan ini digunakan untuk melihat laporan penjualan yang pernah dilakukan oleh Toko Oscar. Tampilan laporan penjualan dapat dilihat pada

Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa individu yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi serta etika yang baik maka akan cenderung lebih mengutamakan

Keempat variable independen tersebut yaitu keahlian komite audit, piagam komite audit, ukuran komite audit, dan pertemuan komite audit.Variabel kontrol yang telah

Hal tersebut dapat dijadikan peluang bagi para developer aplikasi untuk membuat suatu konsep kreatif seperti konsep aplikasi mobile Virtual Bandung, yang

Manajer efektif adalah seorang yang memiliki tim atau unit kerja atau keseluruhan organisasi yang secara terus menerus melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan

Pada Panel PUTR 4 mempunyai beberapa beban yang terdiri dari beberapa beban untuk jenis peralatan gedung yang berbeda-beda, maka pertimbangan dalam hal menentukan kapasitas

pada materi ekosistem ini menarik dan isinya mudah dipahami; 3) Menurut siswa modul berbasis model pembelajaran ARIAS pada materi ekosistem ini dapat

Pada proses tersebut akan terjadi perubahan fasa dari suspensi koloid (sol) menjadi fasa cair kontinyu ( gel ) [18].Adapun kelebihan dari metode ini adalah biaya proses yang