PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Sopyan Hadi Prawito
NIM 0908948
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR
Oleh
Sopyan Hadi Prawito
0908948
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Sopyan Hadi Prawito 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN
KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. NIP. 195704011984031003
Pembimbing II,
Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. NIP. 197406272001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR
Oleh:
Sopyan Hadi Prawito
0908948
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si.
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas upah, mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, dan mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kepuasan kerja karyawan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 32 orang karyawan sebagai populasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
Saran yang diajukan bagi organisasi adalah : pertama, organisasi dituntut untuk mampu memberikan imbalan berupa upah yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Kedua, upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah organisasi harus senantiasa memperhatikan upah karyawannya, karena semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya.
THE INFLUENCE OF WAGES TO THE EMPLOYEE'S JOB
SATISFACTION ON KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR
By:
Sopyan Hadi Prawito
0908948
This thesis will be guided by:
Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. and Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. This research was conducted in a cooperative dairy farms North of Bandung, West Java. This research aims to know the effectiveness of employee wages, knowing the level of job satisfaction of employees, and to know is there any influence of wages to the employee's job satisfaction in Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
The problem examined in this study are not yet optimal employee job satisfaction Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. The research method used was explanatory survey with descriptive data analysis techniques. Furthermore, the techniques of data collection by way of question form (questionnaire). The instruments used are the likert scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. The Data collected by using question form obtained from 32 employees as the population.
Research results show that wages have positive and significant influence on job satisfaction in the artificial insemination of animal health, Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
Suggestions put forward for the Organization are: first, the organization claimed to be able to give a reward in the form of wages corresponding to the needs of employees. Secondly, efforts that can be made include the Organization must always pay attention to the wages of their employees, because the more aspects in its work in accordance with the wishes of the individual, then the higher the perceived level of job satisfaction, and vice versa.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1. 1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1. 3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.1 Konsep Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.1.1 Pengertian Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi upahError! Bookmark not defined.
2. 1.1.3 Tujuan pemberian upah ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.1.4 Sistem Pengupahan ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.1.5 Proses penentuan upah ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.2 Konsep Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.
2. 1.2.3 Teori Kepuasan ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.2.4 Pengukuran Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2. 1.2.5 Respon Terhadap Ketidakpuasan.. Error! Bookmark not defined.
2. 1.2.4 Fungsi kepuasan kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1.1. Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
3.2.1.2. Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data .. Error! Bookmark not defined.
3.2.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelaminError! Bookmark not defined
3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.
3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.
3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.4.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.6 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.
3.2.6.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.2.6.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
3. 2.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4. 1.1 Deskripsi Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4. 1.1.1 Upah ... Error! Bookmark not defined.
4. 1.1.2 Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4. 1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data .... Error! Bookmark not defined.
4. 1.2.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.
4. 1.2.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
4. 1.2.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
4. 2.2 Analisis Tingkat Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.
4. 2.3 Pengaruh Upah terhadap Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja KaryawanError! Bookmark not defined.
Tabel 1. 2 Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 3 Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Kajian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Oprasional Variabel Upah Karyawan .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Oprasional Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Jumlah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.
Tabel 3. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan YError! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah) . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja)Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined
Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel UpahError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Memadai/
Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Tabel 4. 6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Keadilan/ Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator SeimbangError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Seimbang ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Biaya yang EfektifError! Bookmark not defin
Tabel 4. 10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator TerjaminError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap
Indikator Terjamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Perangsang KerjaError! Bookmark not defin
Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap
Indikator Perangsang Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 15 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kepantasan/
Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Kepantasan/ Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 17 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined
Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel
Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 19 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KemandirianError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Kemandirian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 21 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KreativitasError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Keativitas... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 23 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Pemanfaatan
Tabel 4. 25 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator PrestasiError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 26 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Prestasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 27 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator AktivitasError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 28 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Aktivitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 29 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator VariasiError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 30 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator
Variasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 1. 1 Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa BaratError! Bookmark not def
Gambar 2. 1 Komponen Sikap ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Kerangka Konsep ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 3 Bagan Kerangka Berfikir Peneliti .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 4 Model Kausalitas Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 1 Tanggapan Responden terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Memadai/
Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Keadilan/
Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Tanggapan Responden terhadap Indikator SeimbangError! Bookmark not defined
Gambar 4. 5 Tanggapan Responden terhadap Indikator
Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 6 Tanggapan Responden terhadap Indikator TerjaminError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 7 Tanggapan Responden terhadap Indikator
Perangsang kerja ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kepantasan/
Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 9 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not de
Gambar 4. 10 Tanggapan Responden terhadap Indikator KemandirianError! Bookmark not defin
Gambar 4. 11 Tanggapan Responden terhadap Indikator KreativitasError! Bookmark not defined
Gambar 4. 12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemanfaatan
Kemampuan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 13 Tanggapan Responden terhadap Indikator PrestasiError! Bookmark not defined.
Gambar 4. 14 Tanggapan Responden terhadap Indikator AktivitasError! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Penelitian
Masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan tujuan organisasi
diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut
untuk dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya adalah Koperasi
Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat
penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta
terciptanya tujuan perusahaan. Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan secara
berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat bekerja dengan
tingkat kesetiaan tinggi mengabdikan diri bagi perusahaan.
Peranan manusia sebagai sumber daya dalam suatu organisasi atau perusahaan
sangat penting. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan
dalam suatu organisasi, karena di samping sumber daya manusia sebagai salah satu
unsur kekuatan daya saing antar suatu organisasi atau suatu perusahaan, bahkan
sumber daya manusia sebagai penentu utama berjalannya suatu organisasi, seperti
pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2007:12) bahwa:
Kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan loyalitas
dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan kerja
merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan pekerjaannya,
kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang
menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung
dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, maka orang tersebut membawa
serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang
menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian
antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.
Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidakpuasan kerja
yaitu tidak sesuainya imbalan yang diberikan organisasi atas hasil kerja karyawan,
tidak memperoleh penghargaan yang cukup memadai dalam pekerjaan, dianggap
terlalu berat dan berlebihan, ketidak nyamanan dalam bekerja, ketidakcocokan
dengan atasan, dan pekerjaan yang sedang dijalaninya.
Bila karyawan merasa tidak puas dalam bekerja akan tercermin pada sikap
karyawan terhadap pekerjaanya seperti kurangnya gairah kerja, cepat bosan dalam
mendampingi pekerjaannya, kurang kreatif dan cenderung kurang inisiatif dalam
melaksanakan pekerjaannya. Maka dari pada itu ketidakpuasan karyawan terhadap
organisasi atau perusahaan secara keseluruhan berdampak pada rasa
ketidakpuasan mereka dalam menghadapi pekerjaanya.
Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat adalah
upaya KPSBU Jabar untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan
memberikan upah yang sesuai.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi tidak dapat
dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran sumber
daya manusia sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan aset utama
suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas
organisasi dan merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan bersaing yang
telah mengarah kepada munculnya bidang manajemen sumber daya manusia yang
stratejik. Sumber daya manusia harus mempunyai komitmen dan integritas tinggi
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam tugas maupun wewenang yang
diberikan suatu organisasi tersebut.
Kepuasan kerja karyawan dapat diciptakan melalui pemberian motivasi,
penciptaan iklim organisasi yang menyenangkan, upah yang sesuai, beban kerja
yang sesuai dan menyenangkan, rekan kerja yang kooperatif, serta kesempatan
promosi yang baik. Jika hal-hal tersebut terpenuhi, maka karyawan akan
memperoleh kepuasan dalam pekerjaannya.
Salah satu cara departemen sumber daya manusia dalam meningkatkan
kepuasan kerja adalah melalui upah. Jika upah diberikan secara benar, karyawan
akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai target dan tujuan
perusahaan. Upah penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya upah
mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan lainnya. Oleh karena
mereka bisa menurun. Bila pemberian upah tidak diadministrasikan secara tepat,
oraganisasi bisa kehilangan para karyawannya dan harus mengeluarkan biaya
untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Dessler
(Yuniarsih, 2008: 131-132) menyatakan dalam berbagai bentuknya, upah (uang)
jelas sekali merupakan dorongan utama motivasi dalam masyarakat. Upah
merupakan satu-satunya motivator paling penting yang digunakan masyarakat
yang terorganisir.
Pemberian upah mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga
menjadi lebih termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Organisasi
perlu memberikan motivasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan
untuk mendorong suatu tindakan yang mengarah ke pencapaian kepuasan kerja
karyawan.
Kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan karyawan terhadap
pekerjaannya. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja,
tentunya akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang
dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Kepuasan kerja harus
diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan
karyawan meningkat.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti
upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan
karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain
terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja
karyawannya.
Menurut Siagian (2008:295) menyatakan “kepuasan kerja dapat dikaitkan
dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran , turnover, lama kerja, usia pekerja,
tingkat jabatan dan besar kecilnya organisasi”.
Masalah ketidakpuasan kerja dialami oleh karyawan KPSBU Jabar. Hal
tersebut dapat dilihat dari data penilaian kerja karyawan. Hal tersebut ditunjukkan
dengan data rekapitulasi hasil penilaian kerja karyawan disalah satu bagian yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1. 1
Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja Karyawan Unit Penanganan Susu/Produksi KPSBU Jawa Barat
Periode September 2011 – Agustus 2012
NO KUALIFIKASI NILAI JUMLAH PERSENTASE
1 GRADE 1 Sangat baik (A) 5 orang 15,63%
2 GRADE 2 Baik (B) 8 orang 25%
3 GRADE 3 Cukup (C) 13 orang 40,62%
4 GRADE 4 Kurang (D) 6 orang 18,75%
5 GRADE 5 Sangat kurang (E) - 0%
Jumlah 32 orang 100%
Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)2013
Berdasarkan dari data tabel 1.1 dari jumlah keseluruhan karyawan yang
berjumlah 32 orang. Data tersebut menyebutkan rekapitulasi hasil penilaian kerja
karyawan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara mengalami fluktuatif.
Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada grade 3 terhadap grade 4 yang
meningkat 21.87% dari grade sebelumnya (grade 2) yaitu sebesar 15.62%.
Kemudian pada grade 2 menurun kembali 9.37% terhadap grade 1. Pada
grade 1 dan grade 2, tetapi pada kenyataannya masih bnyak karyawan yang
berada pada tingkat grade 3 dan grade 4 sebesar 59.37%. Hal ini menunjukan
kurang optimalnya hasil kerja karyawan sehingga tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
Adanya ketidakpuasan kerja karyawan juga berdampak terhadap masa
kerja karyawan. Berikut data berupa tabel lama kerja karyawan KPSBU Jabar
tahun 2012:
Tabel 1. 2
Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar No.
Tahun Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase
1. 1988 24 Tahun 1 3.13%
2. 1990 22 Tahun 2 6.25%
3. 1992 20 Tahun 1 3.13%
4. 1997 15 Tahun 2 6.25%
5. 1999 13 Tahun 2 6.25%
6. 2004 8 Tahun 2 6.25%
7. 2008 4 Tahun 1 3.13%
8. 2009 3 Tahun 6 18.75%
9. 2010 2 Tahun 8 25%
10. 2011 1 Tahun 7 21.87%
Jumlah 32 Orang 100%
Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan jumlah karyawan
yang masih bekerja kurang dari 5 tahun di Koperesi Peternakan Susu Bandung
Utara. secara signifikan terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Penurunan
yang sangat signifikan terjadi tahun 2009 yang menurun 15.62% dari tahun
sebelumnya (2008). Kemudian pada tahun 2010 menurun kembali 6.25% dari
tahun 2009. Pada tahun 2011 sempat terjadi peningkatan 3.13% dari tahun
sebelumya (2010). Hal ini menunjukan loyalitas masa kerja karyawan di KPSBU
Sistem upah yang diterapkan oleh KPSBU menggunakan sistem
pengupahan skala tunggal. Menurut Payaman J. Simanjuntak (2001:111) dalam
buku Harbani Pasolong (2011:164), Sistem pengupahan skala tunggal yaitu suatu
sistem pengupahan dengan memberikan upah yang sama kepada karyawan yang
berpangkat/golongan sama, dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang
dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas.
Dibawah ini adalah tabel klasifikasi golongan karyawan di KPSBU Jawa
Barat:
Tabel 1. 3
Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan
No Tingkat
Pendidikan Golongan
Besaran (Rp)
Th. 1 Th. 2 Th. 3
1. SD I-A 1.031.600 1.037.100 1.042.600
2. SMP II-A 1.063.300 1.068.800 1.078.400
3. SLTA III-A 1.099.000 1.110.000 1.121.000
4. D3 IV-A 1.177.400 1.199.400 1.221.400
5. Sarjana V-A dan V-B 1.262.600/
1.362.600
1.294.300/
1.394.300
1.342.400/
1.442.400
Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013
Berikut adalah gambar alur pelaksanaan sistem pengupahan yang di
Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013
Gambar 1. 1
Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa Barat
Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur pemberian upah dari
perusahaan kepada karyawan sebagai berikut :
1. Data kehadiran seluruh karyawan yang berupa rekapan perhari, pada tanggal cut off sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya oleh bagian personalia dan siap dijadikan data pengupahan.
2. Bagian keuangan menerima data kehadiran dari bagian personalia yang sudah valid untuk diproses pengupahannya orang perorang.
3. Bagian keuangan menghitung kasbon karyawan dan mengoreksi upah baik yang upahnya ada kenaikan, atau yang ada perubahan status pendidikan. 4. Bagian keuangan membuat slip upah dan daftar upah seluruh karyawan dan
diserahkan kepada bagian pencatatan kas keluar.
5. Bagian pencatatan kas keluar mencatat keluarnya uang kas koperasi untuk pemberian upah yang akan diberikan pada karyawan.
6. Apabila bagian pencatatan kas keluar menemukan terdapat kesalahan hitung atau salah ketik, harus segera mengembalikannya kebagian keuangan atau cancel.
7. Apabila bagian pencatatan kas keluar hasil evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada daftar upah/ slip upah tersebut, maka wajib menandatanganinya slip upah sebesar jumlah upah seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan.
8. Pimpinan menerima dan menandatangani daftar upah seluruh karyawan. 9. Slip upah dan upah dapat diambil pada bagian kasir secara tunai oleh
karyawan.
Sistem pengupahan yang diberikan tidak hanya materil berupa uang/upah
pokok, ada kompensasi tambahan seperti tunjangan peralatan, upah lembur, diolah
menggunakan komputerisasi KPSBU
Bagian Personalia
Bagian Keuangan
Karyawan Bagian
Kasir
tunjangan sembako, insentif, jasa pelayanan yang diberikan diakhir tahun dan
dinilai berdasarkan prestasi kerja karyawan dan imbalan non materil seperti
penghargaan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah
dengan menyesuaikan upah dengan pekerjaan agar karyawan dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Dengan begitu
karyawan akan semakin terpacu untuk memberikan kontribusi lebih kepada
organisasi dan mau mengerahkan segala kemampuan dan upayanya agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Dengan kata lain, kepuasan kerja akan didapatkan
karyawan apabila ada kesesuaian antara harapan dengan kenyataan yang ditemui
dan didapatkan dari tempatnya bekerja.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat
sebuah judul tentang, Pengaruh Upah terhadap Kepuasan Kerja pada Bagian
Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara
(KPSBU) Jabar.
1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah kepuasan kerja KPSBU
Jabar. Kepuasan kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk
merasakan pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan
karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila
seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, orang
tersebut membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan
menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang
disediakan pekerjaan.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti
upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan
karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain
sebagainya. Faktor-faktor tersebut apabila tetap dibiarkan akan berdampak
terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja
karyawannya. Dan berdasarkan kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan KPSBU Jabar, diduga faktor determinan
yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah masalah upah kerja.
Oleh karena itu masalah kepuasan kerja dalam penelitian ini akan dikaji dalam
perspektif upah kerja.
Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam
pernyataan masalah (Problem Statement) sebagai berikut: “Upah kerja Koperasi
Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar belum dilaksanakan secara
efektif, hal ini menyebabkan kepuasan kerja relatif rendah. Kondisi semacam ini
harus segera ditanggulangi bila tidak, akan berdampak buruk bagi organisasi”.
Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statement) di atas, masalah
dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat efektifitas upah di Koperasi Peternakan Sapi Bandung
Utara (KPSBU) Jabar?
Bandung Utara (KPSBU) Jabar?
3. Adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi
Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar?
1. 3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan
dan melakukan kajian secara ilmiah tentang upah terhadap kepuasan kerja
karyawan. Analisis tersebut diperlukan: Untuk mengetahui pengaruh upah
terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan
Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat efektifitas upah karyawan di Koperasi Pertenakan
Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
2. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Susu
Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
3. Mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di
Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.
1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka
penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis
dan kegunaan praktis.
bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen
Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan
dan pengetahuan yang berkaitan dengan kepuasan kerja yang ditimbulkan
oleh pengaruh upah.
2. Kegunaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
sebagai bahan masukan bagi organisasi akan pentingnya upah terhadap
kepuasan kerja karyawan serta dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU)
Jabar untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
peningkatan upah dalam kepuasan kerja karyawan agar tujuan yang telah
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini dilaksanakan di KPSBU Jabar pada bagian IB Keswan
(Inseminasi buatan dan kesehatan hewan) yang beralamat di Komplek Pasar baru,
Lembang 40391 Lembang.
Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh upah terhadap kepuasan kerja
pada KPSBU Jabar. Dalam penelitian ini, objek peneliti yang menjadi variabel bebas
(Independen) adalah upah dan variabel terikat (Dependen) adalah kepuasan kerja.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan penelitian
ini berakhir. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan KPSBU Jabar yang
memiliki 32 orang karyawan.
3.2. Desain Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti
kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang
Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam suatu penelitian, sehingga di dalam metode penelitian ini akan terkandung
beberapa alat serta teknik tertentu yang akan digunakan untuk menguji suatu
hipotesis penelitian.
Sebagaimana Sugiyono (2010:2), mengemukakan bahwa:
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Menurut Arikunto (2002:136), menjelaskan “Metode penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sedangkan menurut Surakhmad (1998:131), menyatakan bahwa:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey
merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan
bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan
kausal antara dua Variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”.
Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah
untuk menguji hubungan antar Variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian
ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih Variabel, untuk mengetahui
apakah sesuatu Variabel berasosiasi ataukah tidak dengan Variabel lainnya, atau
apakah sesuatu Variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh Variabel
lainnya.
Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey),
penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua Variabel
yaitu Variabel upah karyawan dan Variabel kepuasan kerja. Apakah terdapat
pengaruh upah karyawan terhadap kepuasan kerja dan seberapa besar pengaruh
upah karyawan terhadap kepuasan kerja pada Koperasi Peternakan Sapi Bandung
Utara (KPSBU) Jabar.
3. 2.1 Operasional Variabel
Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi
sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena terdapat
banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud
yang sama, atau sebaliknya istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk
Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar
tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah
ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Operasional Variabel merupakan
kegiatan menjabarkan Variabel ke dalam indikator. Menurut Sugiyono (2012 :38)
menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“.
Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah
yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba
menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian
sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan
pembaca.
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Upah terhadap
Kepuasan Kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi
Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar”. Maka penulis menjelaskan
beberapa istilah yang dimaksud:
3.2.1.1. Upah Karyawan
Upah karyawan adalah penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas
pekerjaan yang mereka kerjakan. Tingkat efektifitas upah dapat diukur
berdasarkan indikator upah. Dimana indikator upah menurut Ivancevich
(2007:294) diantaranya yaitu:
1) Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate) 2) Keadilan / Kewajaran (Equitable)
4) Biaya yang efektif (Cost Effective) 5) Terjamin (Secure)
6) Perangsang Kerja (Incentive Providing) 7) Kepantasan / Dapat Diterima (Acceptable)
Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada tabel berikut:
Tabel 3. 1
Oprasional Variabel Upah Karyawan
Variabel X Indikator Ukuran Skala No. Item
Upah karyawan : Penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Ivancevich (2007:294)
1. Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate)
1. Tingkat kesesuaian upah karyawan dengan peraturan pemerintah
Ordinal 1
2. Tingkat kesesuaian gaji karyawan dengan tuntutan serikat pekerja
Ordinal 2
2. Keadilan / Kewajaran (Equitable)
1. Tingkat kesesuaian gaji karyawan dengan masa kerja
Ordinal 3
2. Tingkat kesesuaian pembayaran upah berdasarkan beban kerja karyawan
Ordinal 4
3. Tingkat kesesuaian pembayaran upah berdasarkan kinerja
Ordinal 5
3. Seimbang (Balance pay)
1. Tingkat keseimbangan upah antara upah pokok dan tunjangan
Ordinal 6
2. Tingkat keseimbangan upah terhadap harapan karyawan
Ordinal
7
4. Biaya yang efektif (Cost
Effective)
1. Tingkat kesesuaian biaya upah dengan kemampuan perusahaan
Ordinal
8
2. Tingkat kesesuaian waktu terhadap pembayaran upah
Ordinal
9
5. Terjamin (Secure)
1. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan
Ordinal
2. Tingkat kemampuan upah untuk pemenuhan
tunjangan hari tua
Ordinal
11
3. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi tunjangan kesehatan
Ordinal
12
4. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi tunjangan Hari Raya Ordinal 13 6. Perangsang Kerja (Incentive Providing)
1. Tingkat kemampuan upah untuk memotivasi karyawan
Ordinal
14
2. Tingkat kemampuan upah memicu produktivitas kerja karyawan
Ordinal
15
7. Kepantasan / Dapat
Diterima (Acceptable)
1. Tingkat transparansi perusahaan dalam sistem upah kepada karyawan
Ordinal
16
2. Tingkat transparansi dalam menentukan besaran nominal upah antara perusahaan dan karyawan
Ordinal
17
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Ivancevich (2007:294)
3.2.1.2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan
individual terhadap pekerjaan mereka. Pengertian kepuasan berkenaan dengan
tingkah laku karyawan sebagai reaksi karyawan dari harapan yang diinginkan
dengan kenyataan yang diterima. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang
tinggi maka seseorang memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya,
sedangkan seseorang yang tidak puas akan memiliki sikap yang negatif. Untuk
mengukur kepuasan kerja menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo
(2007:323)dapatmenggunakanbeberapaindikatoryaitu:
3) Pemanfaatan Kemampuan 4) Prestasi
5) Aktivitas 6) Variasi.
Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada
tabel berikut:
Tabel 3. 2
Oprasional Variabel Kepuasan Kerja
Variabel Y Indikator Ukuran Skala No.
Item Kepuasan kerja : Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka”. Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323). 1. Kemandirian
1. Kemampuan mengatasi hambatan dan
masalah Ordinal 1
2. Kemampuan memiliki semangat/etos
kerja dalam bekerja Ordinal 2 3. Memiliki keahlian/kompetensi untuk
maju bersaing dengan karyawan lain
Ordinal 3
4. Memiliki dorongan inisiatif tinggi
terhadap pekerjaanya Ordinal 4
2. Kreativitas
1. Kemampuan memberikan gagasan Ordinal 5 2. Kemampuan memecahkan masalah Ordinal 6 3. Kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru/orisinil Ordinal 7 4. Kemampuan menyelesaikan persoalan
dengan cara yang berbeda Ordinal 8
3. Pemanfaatan kemampuan
1. Kesesuaian pendidikan formal
terhadap pekerjaanya Ordinal 9 2. Dorongan mengikuti pelatihan
Ordinal 10
3. Tingkat keinginan/minat karyawan
terhadap ilmu pengetahuan Ordinal 11
4. Prestasi
1. Kecakapan karyawan dalam
mengerjakan tanggung jawab Ordinal 12
2. Kesungguhan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan Ordinal 13
3. Kesesuaian waktu dengan hasil yang
dicapai Ordinal 14
[image:31.595.107.593.234.760.2]2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
Ordinal 16
6. Variasi
1. Kesesuaian variasi jumlah tenaga
kerja Ordinal 17
2. Kesesuaian variasi jam kerja
Ordinal 18
Sumber : Diadaptasi dari pendapat Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323).
3. 2.2 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang
diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan
dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung. Adapun sumber data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan
dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer
dalam penelitian ini berasal dari seluruh hasil pengolahan angket dari karyawan
yang bekerja di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar pada
bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan.
Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan
yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung dengan objek penelitian tetapi
sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu karyawan Koperasi Peternakan
Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar, kepustakaan dan dokumen dokumen yang
3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1. Populasi
Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data adalah
merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari
elemen-elemen yang menjadi objek penelitian yang dinamakan populasi. Hal ini
senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:80),
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-
benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek itu.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara
(KPSBU) Jabar. Gambaran tentang jumlah karyawan pada KPSBU Jabar dapat
[image:33.595.106.518.677.742.2]dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3
Jumlah Karyawan
Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar Bagian Inserminasi Buatan Kesehatan Hewan.
No. Jabatan Jumlah (Orang)
1. Kepala Bagian 1
3. Staf ahli 2
4. Kepala Sub Bagian Inserminasi Buatan 1
5. Kepala Sub Bagian PKB 1
6. Kaur Recording 1
7. Paramedik dan Inseminasi Buatan 17
8. Potong Kuku dan Tandung 2
9. Administrasi 2
10. Administrasi dan Pendistribusian Obat 4
Jumlah Karyawan 32
Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar
Adapun gambaran karakteristik dari populasi penelitian yang akan
dijadikan sebagai responden dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia,
masa kerja, latar belakang pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut :
3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelamin
Pengumpulan data melalui kuesioner dari 32 orang berdasarkan
karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel
[image:34.595.108.517.111.315.2]berikut:
Tabel 3. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 31 96,87%
Perempuan 1 3,12%
Jumlah 32 100 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Hasil pengolahan data dari 32 responden karyawan Koperasi Peternakan
Sapi Bandung Utara Jawa Barat, terdapat 31 orang responden yang berjenis
Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan Koperasi Peternakan Sapi
Bandung Utara Jawa Barat yang dijadikan responden lebih didominasi oleh
karyawan laki-laki, yaitu dengan persentase sebanyak 96,87% sedangkan
perempuan hanya 3,12%.
3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja
Pengumpulandatakarakteristikrespondendari 32 orang berdasarkanmasa
[image:35.595.109.517.292.449.2]kerja menghasilkangambaransepertiterlihatpadatabelberikut:
Tabel 3. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)
<5 tahun 21 65,62%
5-10 tahun 2 9,37%
10-15 tahun 4 12,5%
>15 tahun 4 12,5%
Jumlah 32 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan
Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden
memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun dengan persentase sebesar 65,62%.
3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan
Pengumpulan data karakteristik responden dari 32 orang berdasarkan
jenjang pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3. 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Presentase (%)
SD 2 6,25%
SLTP 1 3,12%
SLTA 22 68,75%
Sarjana (S1) 4 12,5%
Jumlah 32 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan
Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden berada
pada jenjang pendidikan SLTA yakni sebanyak 22 orang dengan persentase
sebesar 68,75%.
3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai
pengumpul data agar data yang diperoleh akurat. Arikunto (2002:150),
menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah”. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan
prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan
data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan
dengan baik.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya
penelitian sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan
masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner/angket.
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Penulis menyebarkan angket (seperangkat daftar pertanyaan yang harus responden
jawab). Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup yaitu pada setiap
pernyataan telah disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap
responden dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian lima.
Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan
erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan skripsi.
Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari
buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang ada hubungannya dengan
masalah yang akan dibahas.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai
berikut:
1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan
Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang
digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2) Menetapkan skala penilaian angket
Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori
skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan
ukuran ordinal (dibuat ranking). Menurut Sugiyono (2012:93),”Skala Likert
mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”.
Faisal (2007: 142), menambahkan pendapatnya bahwa skala likert biasa
juga disebut sebagai “skala sikap” yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh
seseorang memiliki ciri-ciri sikap tertentu yang ingin diteliti dengan dihadapkan
pada beberapa pernyataan “positif” dan “negatif” (dalam jumlah yang berimbang)
dan beberapa pernyataan tersebut dijawab dengan beberapa alternatif jawaban
“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak
[image:38.595.112.514.308.561.2]Setuju”.
Tabel 3. 7
Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y Upah dan Kepuasan Kerja
Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
3) Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang
akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.
3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpulan
dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono
(2012:121) ,“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid
dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun
akan menjadi valid dan reliabel.
3.2.4.1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tujuan dari adanya uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket
yang tersebar.
Menurut Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.
Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2006:97), jika instrumen dikatakan valid
berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid
sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang
sebenarnya harus diukur.
Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila alat tersebut cocok
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan
dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat
mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian syarat
instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui
pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes
yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji
validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan
skor tiap item dengan skor total.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2010:213) dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
xy
r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
X = Nomor item ke i
i X
= Jumlah skor item ke i
2 1
X
= Kuadrat skor item ke i2
i X
= Jumlah dari kuadrat item ke i rxy =
2 2 22 ( ) ( )
Y
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y
= Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i iY X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang
diperoleh tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid
2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan
tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:
Tabel 3. 8
Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah)
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari tabel pengujian validitas variabel Upah (X) terhadap 17 item
pernyataan angket variabel X (upah) menunjukkan semua item angket dinyatakan
[image:42.595.140.481.251.551.2]valid.
Tabel 3. 9
Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja)
No. Item
Nilai Hitung Korelasi (rhitung)
Nilai r
Tabel Ket.
1 0.665 0.444 Valid
2 0.737 0.444 Valid
1 Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5 Valid 6 Valid 7 Valid 8 Valid 9 Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Valid 14 Valid 15 Valid 16 Valid 17 Valid Ket. 0.522 0.637 0.444 0.444
Nilai Hitung Korelasi (rhitung)
0.444 0.444 0.523 0.444 0.781 0.523 0.637 0.444 0.444 0.444 0.444 No. Item 0.444 Nilai r Tabel
[image:42.595.165.457.638.753.2]3 0.761 0.444 Valid
4 0.780 0.444 Valid
5 0.761 0.444 Valid
6 0.666 0.444 Valid
7 0.737 0.444 Valid
8 0.656 0.444 Valid
9 0.448 0.444 Valid
10 0.780 0.444 Valid
11 0.707 0.444 Valid
12 0.761 0.444 Valid
13 0.614 0.444 Valid
14 0.615 0.444 Valid
15 0.719 0.444 Valid
16 0.719 0.444 Valid
17 0.527 0.444 Valid
18 0.737 0.444 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari tabel pengujian validitas variabel Kepuasan Kerja (Y) terhadap 18
item pernyataan angket variabel Y (kepuasan kerja) menunjukkan semua item
angket dinyatakan valid.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji
coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3. 10
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item
1. Upah (Variabel X) 17
2. Kepuasan Kerja (Variabel Y) 18
Jumlah 35
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013
3.2.4.2. Uji Reliabilitas
Jika instrumen penelitian telah dikatakan valid, selanjutnya pengujian alat
[image:43.595.126.510.111.533.2]menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel
jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat
ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
Σσi2 = Jumlah varians item
σi2 = Varians total
Dimana : Rumus varians sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2010:227)
Keterangan :
σ = varians ∑X = Jumlah Skor
2 2 111
1
i ik
k
r
2 2N = Jumlah Peserta test
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 11.Menghitung nilai koefisien alfa.
12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =
20-2 = 18 dan α = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :
1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel
2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliable
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika
rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana
Tabel 3. 11
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Hasil Keterangan
rhitung rtabel
1 Upah (X) 0.893 0.444 Reliabel
2 Kepuasan Kerja (Y) 0.923 0.444 Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel X (Upah),
diperoleh rhitung = 0,893 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini
berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,893 > 0,444), dengan demikian angket untuk
variabel X (Upah) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel Y
(Kepuasan Kerja) diperoleh rhitung = 0,923 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n
-2 =0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,923 > 0,444), dengan
demikian angket untuk variabel Y (Kepuasan kerja) mempunyai daya ketetapan
atau dengan kata lain reliabel.
3. 2.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah
gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya
hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data
deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan
untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial
[image:46.595.98.528.175.249.2]variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan
adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah
diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya
analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.