• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Sopyan Hadi Prawito

NIM 0908948

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Oleh

Sopyan Hadi Prawito

0908948

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Sopyan Hadi Prawito 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN

KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. NIP. 195704011984031003

Pembimbing II,

Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. NIP. 197406272001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

PENGARUH UPAH TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN INSEMINASI BUATAN KESEHATAN HEWAN KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

Oleh:

Sopyan Hadi Prawito

0908948

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si.

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas upah, mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, dan mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kepuasan kerja karyawan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik analisis data deskriptif. Selanjutnya, teknik pengumpulan data dengan cara angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 32 orang karyawan sebagai populasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa upah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Saran yang diajukan bagi organisasi adalah : pertama, organisasi dituntut untuk mampu memberikan imbalan berupa upah yang sesuai dengan kebutuhan karyawan. Kedua, upaya yang dapat dilakukan diantaranya adalah organisasi harus senantiasa memperhatikan upah karyawannya, karena semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya.

(5)

THE INFLUENCE OF WAGES TO THE EMPLOYEE'S JOB

SATISFACTION ON KOPERASI PETERNAKAN SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) JABAR

By:

Sopyan Hadi Prawito

0908948

This thesis will be guided by:

Drs. H, A. Sobandi, M.Pd., M.Si. and Sambas Ali Muhidin, S.Pd.,M.Si. This research was conducted in a cooperative dairy farms North of Bandung, West Java. This research aims to know the effectiveness of employee wages, knowing the level of job satisfaction of employees, and to know is there any influence of wages to the employee's job satisfaction in Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

The problem examined in this study are not yet optimal employee job satisfaction Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar. The research method used was explanatory survey with descriptive data analysis techniques. Furthermore, the techniques of data collection by way of question form (questionnaire). The instruments used are the likert scale model of the now modified. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. The Data collected by using question form obtained from 32 employees as the population.

Research results show that wages have positive and significant influence on job satisfaction in the artificial insemination of animal health, Koperasi Pertenakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Suggestions put forward for the Organization are: first, the organization claimed to be able to give a reward in the form of wages corresponding to the needs of employees. Secondly, efforts that can be made include the Organization must always pay attention to the wages of their employees, because the more aspects in its work in accordance with the wishes of the individual, then the higher the perceived level of job satisfaction, and vice versa.

(6)

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1. 1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1. 3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.1 Konsep Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.1.1 Pengertian Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi upahError! Bookmark not defined.

2. 1.1.3 Tujuan pemberian upah ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.1.4 Sistem Pengupahan ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.1.5 Proses penentuan upah ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2 Konsep Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

2. 1.2.3 Teori Kepuasan ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.4 Pengukuran Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.5 Respon Terhadap Ketidakpuasan.. Error! Bookmark not defined.

2. 1.2.4 Fungsi kepuasan kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

(7)

3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.1. Upah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1.2. Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data .. Error! Bookmark not defined.

3.2.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelaminError! Bookmark not defined

3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.

3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar

Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined.

3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.6 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.1. Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.2. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6.3. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

3. 2.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4. 1.1 Deskripsi Variabel Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4. 1.1.1 Upah ... Error! Bookmark not defined.

4. 1.1.2 Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4. 1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data .... Error! Bookmark not defined.

4. 1.2.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.

4. 1.2.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

4. 1.2.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

(8)

4. 2.2 Analisis Tingkat Kepuasan Kerja... Error! Bookmark not defined.

4. 2.3 Pengaruh Upah terhadap Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Tabel 1. 1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja KaryawanError! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 3 Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 1 Kajian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Oprasional Variabel Upah Karyawan .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Oprasional Variabel Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Jumlah Karyawan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa KerjaError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar

Belakang Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan YError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja)Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 9 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not defined

Tabel 3. 10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel UpahError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Memadai/

Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

(10)

Tabel 4. 6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Keadilan/ Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator SeimbangError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Seimbang ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Biaya yang EfektifError! Bookmark not defin

Tabel 4. 10 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator TerjaminError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap

Indikator Terjamin ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Perangsang KerjaError! Bookmark not defin

Tabel 4. 14 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap

Indikator Perangsang Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Kepantasan/

Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kepantasan/ Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Kriteria Penafsiran Deskripsi Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not defined

Tabel 4. 18 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel

Kepuasan Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 19 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KemandirianError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 20 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Kemandirian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator KreativitasError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 22 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Keativitas... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 23 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator Pemanfaatan

(11)

Tabel 4. 25 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator PrestasiError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 26 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Prestasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 27 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator AktivitasError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Aktivitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 29 Kriteria Penafsiran Deskripsi Indikator VariasiError! Bookmark not defined.

Tabel 4. 30 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator

Variasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Gambar 1. 1 Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa BaratError! Bookmark not def

Gambar 2. 1 Komponen Sikap ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 3 Bagan Kerangka Berfikir Peneliti .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 4 Model Kausalitas Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 1 Tanggapan Responden terhadap Variabel UpahError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Memadai/

Memenuhi Syarat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Keadilan/

Kewajaran ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Tanggapan Responden terhadap Indikator SeimbangError! Bookmark not defined

Gambar 4. 5 Tanggapan Responden terhadap Indikator

Biaya yang Efektif... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Tanggapan Responden terhadap Indikator TerjaminError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 7 Tanggapan Responden terhadap Indikator

Perangsang kerja ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kepantasan/

Dapat diterima ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 9 Tanggapan Responden terhadap Variabel Kepuasan KerjaError! Bookmark not de

Gambar 4. 10 Tanggapan Responden terhadap Indikator KemandirianError! Bookmark not defin

Gambar 4. 11 Tanggapan Responden terhadap Indikator KreativitasError! Bookmark not defined

Gambar 4. 12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemanfaatan

Kemampuan ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 13 Tanggapan Responden terhadap Indikator PrestasiError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 14 Tanggapan Responden terhadap Indikator AktivitasError! Bookmark not defined.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Penelitian

Masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan tujuan organisasi

diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

untuk dapat memberikan kepuasan kerja bagi karyawannya adalah Koperasi

Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat.

Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

penting dalam berjalannya suatu perusahaan untuk mencapai visi, misi, strategi serta

terciptanya tujuan perusahaan. Agar aktivitas perusahaan dapat berjalan secara

berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat bekerja dengan

tingkat kesetiaan tinggi mengabdikan diri bagi perusahaan.

Peranan manusia sebagai sumber daya dalam suatu organisasi atau perusahaan

sangat penting. Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling menentukan

dalam suatu organisasi, karena di samping sumber daya manusia sebagai salah satu

unsur kekuatan daya saing antar suatu organisasi atau suatu perusahaan, bahkan

sumber daya manusia sebagai penentu utama berjalannya suatu organisasi, seperti

pendapat Malayu S.P. Hasibuan (2007:12) bahwa:

(14)

Kecenderungan karyawan dalam meningkatkan semangat dan loyalitas

dinilai dari seberapa besar mereka merasa puas dalam bekarja. Kepuasan kerja

merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk merasakan pekerjaannya,

kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan karyawan tentang

menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila seseorang bergabung

dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, maka orang tersebut membawa

serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan pengalaman masa lalu yang

menyatu membentuk harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian

antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan.

Sejalan dengan hal tersebut, penyebab timbulnya ketidakpuasan kerja

yaitu tidak sesuainya imbalan yang diberikan organisasi atas hasil kerja karyawan,

tidak memperoleh penghargaan yang cukup memadai dalam pekerjaan, dianggap

terlalu berat dan berlebihan, ketidak nyamanan dalam bekerja, ketidakcocokan

dengan atasan, dan pekerjaan yang sedang dijalaninya.

Bila karyawan merasa tidak puas dalam bekerja akan tercermin pada sikap

karyawan terhadap pekerjaanya seperti kurangnya gairah kerja, cepat bosan dalam

mendampingi pekerjaannya, kurang kreatif dan cenderung kurang inisiatif dalam

melaksanakan pekerjaannya. Maka dari pada itu ketidakpuasan karyawan terhadap

organisasi atau perusahaan secara keseluruhan berdampak pada rasa

ketidakpuasan mereka dalam menghadapi pekerjaanya.

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat adalah

(15)

upaya KPSBU Jabar untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah dengan

memberikan upah yang sesuai.

Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi tidak dapat

dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus dilihat sebagai satu

kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran sumber

daya manusia sangat menentukan. Sumber daya manusia merupakan aset utama

suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas

organisasi dan merupakan titik sentral untuk mencapai keunggulan bersaing yang

telah mengarah kepada munculnya bidang manajemen sumber daya manusia yang

stratejik. Sumber daya manusia harus mempunyai komitmen dan integritas tinggi

yang dapat dipertanggungjawabkan dalam tugas maupun wewenang yang

diberikan suatu organisasi tersebut.

Kepuasan kerja karyawan dapat diciptakan melalui pemberian motivasi,

penciptaan iklim organisasi yang menyenangkan, upah yang sesuai, beban kerja

yang sesuai dan menyenangkan, rekan kerja yang kooperatif, serta kesempatan

promosi yang baik. Jika hal-hal tersebut terpenuhi, maka karyawan akan

memperoleh kepuasan dalam pekerjaannya.

Salah satu cara departemen sumber daya manusia dalam meningkatkan

kepuasan kerja adalah melalui upah. Jika upah diberikan secara benar, karyawan

akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai target dan tujuan

perusahaan. Upah penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya upah

mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan lainnya. Oleh karena

(16)

mereka bisa menurun. Bila pemberian upah tidak diadministrasikan secara tepat,

oraganisasi bisa kehilangan para karyawannya dan harus mengeluarkan biaya

untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Dessler

(Yuniarsih, 2008: 131-132) menyatakan dalam berbagai bentuknya, upah (uang)

jelas sekali merupakan dorongan utama motivasi dalam masyarakat. Upah

merupakan satu-satunya motivator paling penting yang digunakan masyarakat

yang terorganisir.

Pemberian upah mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga

menjadi lebih termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Organisasi

perlu memberikan motivasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan

untuk mendorong suatu tindakan yang mengarah ke pencapaian kepuasan kerja

karyawan.

Kepuasan kerja merupakan cerminan dari perasaan karyawan terhadap

pekerjaannya. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja,

tentunya akan berusaha semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang

dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Kepuasan kerja harus

diciptakan sebaik-baiknya agar moral kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan

karyawan meningkat.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti

upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan

karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain

(17)

terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja

karyawannya.

Menurut Siagian (2008:295) menyatakan “kepuasan kerja dapat dikaitkan

dengan prestasi kerja, tingkat kemangkiran , turnover, lama kerja, usia pekerja,

tingkat jabatan dan besar kecilnya organisasi”.

Masalah ketidakpuasan kerja dialami oleh karyawan KPSBU Jabar. Hal

tersebut dapat dilihat dari data penilaian kerja karyawan. Hal tersebut ditunjukkan

dengan data rekapitulasi hasil penilaian kerja karyawan disalah satu bagian yaitu

sebagai berikut:

Tabel 1. 1

Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja Karyawan Unit Penanganan Susu/Produksi KPSBU Jawa Barat

Periode September 2011 – Agustus 2012

NO KUALIFIKASI NILAI JUMLAH PERSENTASE

1 GRADE 1 Sangat baik (A) 5 orang 15,63%

2 GRADE 2 Baik (B) 8 orang 25%

3 GRADE 3 Cukup (C) 13 orang 40,62%

4 GRADE 4 Kurang (D) 6 orang 18,75%

5 GRADE 5 Sangat kurang (E) - 0%

Jumlah 32 orang 100%

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)2013

Berdasarkan dari data tabel 1.1 dari jumlah keseluruhan karyawan yang

berjumlah 32 orang. Data tersebut menyebutkan rekapitulasi hasil penilaian kerja

karyawan di Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara mengalami fluktuatif.

Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada grade 3 terhadap grade 4 yang

meningkat 21.87% dari grade sebelumnya (grade 2) yaitu sebesar 15.62%.

Kemudian pada grade 2 menurun kembali 9.37% terhadap grade 1. Pada

(18)

grade 1 dan grade 2, tetapi pada kenyataannya masih bnyak karyawan yang

berada pada tingkat grade 3 dan grade 4 sebesar 59.37%. Hal ini menunjukan

kurang optimalnya hasil kerja karyawan sehingga tidak sesuai dengan yang

diharapkan.

Adanya ketidakpuasan kerja karyawan juga berdampak terhadap masa

kerja karyawan. Berikut data berupa tabel lama kerja karyawan KPSBU Jabar

tahun 2012:

Tabel 1. 2

Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar No.

Tahun Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase

1. 1988 24 Tahun 1 3.13%

2. 1990 22 Tahun 2 6.25%

3. 1992 20 Tahun 1 3.13%

4. 1997 15 Tahun 2 6.25%

5. 1999 13 Tahun 2 6.25%

6. 2004 8 Tahun 2 6.25%

7. 2008 4 Tahun 1 3.13%

8. 2009 3 Tahun 6 18.75%

9. 2010 2 Tahun 8 25%

10. 2011 1 Tahun 7 21.87%

Jumlah 32 Orang 100%

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui peningkatan jumlah karyawan

yang masih bekerja kurang dari 5 tahun di Koperesi Peternakan Susu Bandung

Utara. secara signifikan terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Penurunan

yang sangat signifikan terjadi tahun 2009 yang menurun 15.62% dari tahun

sebelumnya (2008). Kemudian pada tahun 2010 menurun kembali 6.25% dari

tahun 2009. Pada tahun 2011 sempat terjadi peningkatan 3.13% dari tahun

sebelumya (2010). Hal ini menunjukan loyalitas masa kerja karyawan di KPSBU

(19)

Sistem upah yang diterapkan oleh KPSBU menggunakan sistem

pengupahan skala tunggal. Menurut Payaman J. Simanjuntak (2001:111) dalam

buku Harbani Pasolong (2011:164), Sistem pengupahan skala tunggal yaitu suatu

sistem pengupahan dengan memberikan upah yang sama kepada karyawan yang

berpangkat/golongan sama, dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang

dilakukan dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas.

Dibawah ini adalah tabel klasifikasi golongan karyawan di KPSBU Jawa

Barat:

Tabel 1. 3

Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan

No Tingkat

Pendidikan Golongan

Besaran (Rp)

Th. 1 Th. 2 Th. 3

1. SD I-A 1.031.600 1.037.100 1.042.600

2. SMP II-A 1.063.300 1.068.800 1.078.400

3. SLTA III-A 1.099.000 1.110.000 1.121.000

4. D3 IV-A 1.177.400 1.199.400 1.221.400

5. Sarjana V-A dan V-B 1.262.600/

1.362.600

1.294.300/

1.394.300

1.342.400/

1.442.400

Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013

Berikut adalah gambar alur pelaksanaan sistem pengupahan yang di

(20)

Sumber : Data KPSBU Bagian SDM, Tahun 2013

Gambar 1. 1

Alur Pelaksanaan Sistem Penggajian KPSBU Jawa Barat

Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa alur pemberian upah dari

perusahaan kepada karyawan sebagai berikut :

1. Data kehadiran seluruh karyawan yang berupa rekapan perhari, pada tanggal cut off sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya oleh bagian personalia dan siap dijadikan data pengupahan.

2. Bagian keuangan menerima data kehadiran dari bagian personalia yang sudah valid untuk diproses pengupahannya orang perorang.

3. Bagian keuangan menghitung kasbon karyawan dan mengoreksi upah baik yang upahnya ada kenaikan, atau yang ada perubahan status pendidikan. 4. Bagian keuangan membuat slip upah dan daftar upah seluruh karyawan dan

diserahkan kepada bagian pencatatan kas keluar.

5. Bagian pencatatan kas keluar mencatat keluarnya uang kas koperasi untuk pemberian upah yang akan diberikan pada karyawan.

6. Apabila bagian pencatatan kas keluar menemukan terdapat kesalahan hitung atau salah ketik, harus segera mengembalikannya kebagian keuangan atau cancel.

7. Apabila bagian pencatatan kas keluar hasil evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada daftar upah/ slip upah tersebut, maka wajib menandatanganinya slip upah sebesar jumlah upah seluruh karyawan lalu menyerahkannya kepada pimpinan.

8. Pimpinan menerima dan menandatangani daftar upah seluruh karyawan. 9. Slip upah dan upah dapat diambil pada bagian kasir secara tunai oleh

karyawan.

Sistem pengupahan yang diberikan tidak hanya materil berupa uang/upah

pokok, ada kompensasi tambahan seperti tunjangan peralatan, upah lembur, diolah

menggunakan komputerisasi KPSBU

Bagian Personalia

Bagian Keuangan

Karyawan Bagian

Kasir

(21)

tunjangan sembako, insentif, jasa pelayanan yang diberikan diakhir tahun dan

dinilai berdasarkan prestasi kerja karyawan dan imbalan non materil seperti

penghargaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah

dengan menyesuaikan upah dengan pekerjaan agar karyawan dapat bekerja

dengan baik sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Dengan begitu

karyawan akan semakin terpacu untuk memberikan kontribusi lebih kepada

organisasi dan mau mengerahkan segala kemampuan dan upayanya agar tujuan

organisasi dapat tercapai. Dengan kata lain, kepuasan kerja akan didapatkan

karyawan apabila ada kesesuaian antara harapan dengan kenyataan yang ditemui

dan didapatkan dari tempatnya bekerja.

Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat

sebuah judul tentang, Pengaruh Upah terhadap Kepuasan Kerja pada Bagian

Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara

(KPSBU) Jabar.

1. 2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah kepuasan kerja KPSBU

Jabar. Kepuasan kerja merupakan salah satu ungkapan cara seseorang untuk

merasakan pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan

karyawan tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Apabila

seseorang bergabung dalam suatu organisasi sebagai seorang pekerja, orang

tersebut membawa serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat, dan

(22)

menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang

disediakan pekerjaan.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja, seperti

upah atau gaji yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan

karyawan lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur organisasi dan lain

sebagainya. Faktor-faktor tersebut apabila tetap dibiarkan akan berdampak

terhadap disiplin kerja yang menurun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan kerja

karyawannya. Dan berdasarkan kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan KPSBU Jabar, diduga faktor determinan

yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah masalah upah kerja.

Oleh karena itu masalah kepuasan kerja dalam penelitian ini akan dikaji dalam

perspektif upah kerja.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam

pernyataan masalah (Problem Statement) sebagai berikut: “Upah kerja Koperasi

Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar belum dilaksanakan secara

efektif, hal ini menyebabkan kepuasan kerja relatif rendah. Kondisi semacam ini

harus segera ditanggulangi bila tidak, akan berdampak buruk bagi organisasi”.

Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statement) di atas, masalah

dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efektifitas upah di Koperasi Peternakan Sapi Bandung

Utara (KPSBU) Jabar?

(23)

Bandung Utara (KPSBU) Jabar?

3. Adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di Koperasi

Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar?

1. 3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan

dan melakukan kajian secara ilmiah tentang upah terhadap kepuasan kerja

karyawan. Analisis tersebut diperlukan: Untuk mengetahui pengaruh upah

terhadap kepuasan kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat efektifitas upah karyawan di Koperasi Pertenakan

Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

2. Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan di Koperasi Pertenakan Susu

Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

3. Mengetahui adakah pengaruh upah terhadap kepuasan kerja karyawan di

Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Jabar.

1. 4 Kegunaan Hasil Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka

penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis

dan kegunaan praktis.

(24)

bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen

Sumber Daya Manusia. Selain itu, diharapkan dapat memperluas wawasan

dan pengetahuan yang berkaitan dengan kepuasan kerja yang ditimbulkan

oleh pengaruh upah.

2. Kegunaan praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna

sebagai bahan masukan bagi organisasi akan pentingnya upah terhadap

kepuasan kerja karyawan serta dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi Koperasi Pertenakan Susu Bandung Utara (KPSBU)

Jabar untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan

peningkatan upah dalam kepuasan kerja karyawan agar tujuan yang telah

(25)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini dilaksanakan di KPSBU Jabar pada bagian IB Keswan

(Inseminasi buatan dan kesehatan hewan) yang beralamat di Komplek Pasar baru,

Lembang 40391 Lembang.

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh upah terhadap kepuasan kerja

pada KPSBU Jabar. Dalam penelitian ini, objek peneliti yang menjadi variabel bebas

(Independen) adalah upah dan variabel terikat (Dependen) adalah kepuasan kerja.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan penelitian

ini berakhir. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan KPSBU Jabar yang

memiliki 32 orang karyawan.

3.2. Desain Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus

menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti

kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang

(26)

Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah yang harus dilakukan

dalam suatu penelitian, sehingga di dalam metode penelitian ini akan terkandung

beberapa alat serta teknik tertentu yang akan digunakan untuk menguji suatu

hipotesis penelitian.

Sebagaimana Sugiyono (2010:2), mengemukakan bahwa:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Menurut Arikunto (2002:136), menjelaskan “Metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.” Sedangkan menurut Surakhmad (1998:131), menyatakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey

merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi

(27)

Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan

bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan

kausal antara dua Variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah

untuk menguji hubungan antar Variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian

ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri

menggambarkan hubungan antara dua atau lebih Variabel, untuk mengetahui

apakah sesuatu Variabel berasosiasi ataukah tidak dengan Variabel lainnya, atau

apakah sesuatu Variabel disebabkan/dipengaruhi ataukah tidak oleh Variabel

lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey),

penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua Variabel

yaitu Variabel upah karyawan dan Variabel kepuasan kerja. Apakah terdapat

pengaruh upah karyawan terhadap kepuasan kerja dan seberapa besar pengaruh

upah karyawan terhadap kepuasan kerja pada Koperasi Peternakan Sapi Bandung

Utara (KPSBU) Jabar.

3. 2.1 Operasional Variabel

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi

sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena terdapat

banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud

yang sama, atau sebaliknya istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk

(28)

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar

tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah

ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Operasional Variabel merupakan

kegiatan menjabarkan Variabel ke dalam indikator. Menurut Sugiyono (2012 :38)

menyatakan bahwa : “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya“.

Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah

yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba

menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian

sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan

pembaca.

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Upah terhadap

Kepuasan Kerja pada Bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan Koperasi

Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar”. Maka penulis menjelaskan

beberapa istilah yang dimaksud:

3.2.1.1. Upah Karyawan

Upah karyawan adalah penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas

pekerjaan yang mereka kerjakan. Tingkat efektifitas upah dapat diukur

berdasarkan indikator upah. Dimana indikator upah menurut Ivancevich

(2007:294) diantaranya yaitu:

1) Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate) 2) Keadilan / Kewajaran (Equitable)

(29)

4) Biaya yang efektif (Cost Effective) 5) Terjamin (Secure)

6) Perangsang Kerja (Incentive Providing) 7) Kepantasan / Dapat Diterima (Acceptable)

Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Oprasional Variabel Upah Karyawan

Variabel X Indikator Ukuran Skala No. Item

Upah karyawan : Penghargaan perorangan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang mereka kerjakan. Ivancevich (2007:294)

1. Memadai / Memenuhi Syarat (Addequate)

1. Tingkat kesesuaian upah karyawan dengan peraturan pemerintah

Ordinal 1

2. Tingkat kesesuaian gaji karyawan dengan tuntutan serikat pekerja

Ordinal 2

2. Keadilan / Kewajaran (Equitable)

1. Tingkat kesesuaian gaji karyawan dengan masa kerja

Ordinal 3

2. Tingkat kesesuaian pembayaran upah berdasarkan beban kerja karyawan

Ordinal 4

3. Tingkat kesesuaian pembayaran upah berdasarkan kinerja

Ordinal 5

3. Seimbang (Balance pay)

1. Tingkat keseimbangan upah antara upah pokok dan tunjangan

Ordinal 6

2. Tingkat keseimbangan upah terhadap harapan karyawan

Ordinal

7

4. Biaya yang efektif (Cost

Effective)

1. Tingkat kesesuaian biaya upah dengan kemampuan perusahaan

Ordinal

8

2. Tingkat kesesuaian waktu terhadap pembayaran upah

Ordinal

9

5. Terjamin (Secure)

1. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan

Ordinal

(30)

2. Tingkat kemampuan upah untuk pemenuhan

tunjangan hari tua

Ordinal

11

3. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi tunjangan kesehatan

Ordinal

12

4. Tingkat kemampuan upah untuk memenuhi tunjangan Hari Raya Ordinal 13 6. Perangsang Kerja (Incentive Providing)

1. Tingkat kemampuan upah untuk memotivasi karyawan

Ordinal

14

2. Tingkat kemampuan upah memicu produktivitas kerja karyawan

Ordinal

15

7. Kepantasan / Dapat

Diterima (Acceptable)

1. Tingkat transparansi perusahaan dalam sistem upah kepada karyawan

Ordinal

16

2. Tingkat transparansi dalam menentukan besaran nominal upah antara perusahaan dan karyawan

Ordinal

17

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Ivancevich (2007:294)

3.2.1.2. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan

individual terhadap pekerjaan mereka. Pengertian kepuasan berkenaan dengan

tingkah laku karyawan sebagai reaksi karyawan dari harapan yang diinginkan

dengan kenyataan yang diterima. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang

tinggi maka seseorang memiliki sikap yang positif terhadap pekerjaannya,

sedangkan seseorang yang tidak puas akan memiliki sikap yang negatif. Untuk

mengukur kepuasan kerja menurut Greenberg dan Baron dalam Wibowo

(2007:323)dapatmenggunakanbeberapaindikatoryaitu:

(31)

3) Pemanfaatan Kemampuan 4) Prestasi

5) Aktivitas 6) Variasi.

Adapun indikator-indikator yang disebutkan di atas, dicantumkan pada

tabel berikut:

Tabel 3. 2

Oprasional Variabel Kepuasan Kerja

Variabel Y Indikator Ukuran Skala No.

Item Kepuasan kerja : Kepuasan kerja sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individual terhadap pekerjaan mereka”. Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323). 1. Kemandirian

1. Kemampuan mengatasi hambatan dan

masalah Ordinal 1

2. Kemampuan memiliki semangat/etos

kerja dalam bekerja Ordinal 2 3. Memiliki keahlian/kompetensi untuk

maju bersaing dengan karyawan lain

Ordinal 3

4. Memiliki dorongan inisiatif tinggi

terhadap pekerjaanya Ordinal 4

2. Kreativitas

1. Kemampuan memberikan gagasan Ordinal 5 2. Kemampuan memecahkan masalah Ordinal 6 3. Kemampuan menciptakan sesuatu

yang baru/orisinil Ordinal 7 4. Kemampuan menyelesaikan persoalan

dengan cara yang berbeda Ordinal 8

3. Pemanfaatan kemampuan

1. Kesesuaian pendidikan formal

terhadap pekerjaanya Ordinal 9 2. Dorongan mengikuti pelatihan

Ordinal 10

3. Tingkat keinginan/minat karyawan

terhadap ilmu pengetahuan Ordinal 11

4. Prestasi

1. Kecakapan karyawan dalam

mengerjakan tanggung jawab Ordinal 12

2. Kesungguhan dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan Ordinal 13

3. Kesesuaian waktu dengan hasil yang

dicapai Ordinal 14

[image:31.595.107.593.234.760.2]
(32)

2. Jadwal pelaksanaan pekerjaan

Ordinal 16

6. Variasi

1. Kesesuaian variasi jumlah tenaga

kerja Ordinal 17

2. Kesesuaian variasi jam kerja

Ordinal 18

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007:323).

3. 2.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang

diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan

dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung. Adapun sumber data yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.

Kedua data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan

dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer

dalam penelitian ini berasal dari seluruh hasil pengolahan angket dari karyawan

yang bekerja di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar pada

bagian Inseminasi Buatan Kesehatan Hewan.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh atau dikumpulkan

yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung dengan objek penelitian tetapi

sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu karyawan Koperasi Peternakan

Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar, kepustakaan dan dokumen dokumen yang

(33)

3. 2.3 Populasi dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data adalah

merupakan langkah yang sangat penting guna mengetahui karakteristik dari

elemen-elemen yang menjadi objek penelitian yang dinamakan populasi. Hal ini

senada dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:80),

”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-

benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek itu.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah seluruh karyawan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara

(KPSBU) Jabar. Gambaran tentang jumlah karyawan pada KPSBU Jabar dapat

[image:33.595.106.518.677.742.2]

dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3

Jumlah Karyawan

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar Bagian Inserminasi Buatan Kesehatan Hewan.

No. Jabatan Jumlah (Orang)

1. Kepala Bagian 1

(34)

3. Staf ahli 2

4. Kepala Sub Bagian Inserminasi Buatan 1

5. Kepala Sub Bagian PKB 1

6. Kaur Recording 1

7. Paramedik dan Inseminasi Buatan 17

8. Potong Kuku dan Tandung 2

9. Administrasi 2

10. Administrasi dan Pendistribusian Obat 4

Jumlah Karyawan 32

Sumber : Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jabar

Adapun gambaran karakteristik dari populasi penelitian yang akan

dijadikan sebagai responden dilihat berdasarkan karakteristik jenis kelamin, usia,

masa kerja, latar belakang pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut :

3.2.4.1. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis kelamin

Pengumpulan data melalui kuesioner dari 32 orang berdasarkan

karakteristik responden dari segi jenis kelamin diperoleh hasil seperti pada tabel

[image:34.595.108.517.111.315.2]

berikut:

Tabel 3. 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 31 96,87%

Perempuan 1 3,12%

Jumlah 32 100 %

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Hasil pengolahan data dari 32 responden karyawan Koperasi Peternakan

Sapi Bandung Utara Jawa Barat, terdapat 31 orang responden yang berjenis

(35)

Jika dilihat dari persentasenya jumlah karyawan Koperasi Peternakan Sapi

Bandung Utara Jawa Barat yang dijadikan responden lebih didominasi oleh

karyawan laki-laki, yaitu dengan persentase sebanyak 96,87% sedangkan

perempuan hanya 3,12%.

3.2.4.2. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Masa Kerja

Pengumpulandatakarakteristikrespondendari 32 orang berdasarkanmasa

[image:35.595.109.517.292.449.2]

kerja menghasilkangambaransepertiterlihatpadatabelberikut:

Tabel 3. 5

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi Presentase (%)

<5 tahun 21 65,62%

5-10 tahun 2 9,37%

10-15 tahun 4 12,5%

>15 tahun 4 12,5%

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden

memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun dengan persentase sebesar 65,62%.

3.2.4.3. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Latar Belakang

Pendidikan

Pengumpulan data karakteristik responden dari 32 orang berdasarkan

jenjang pendidikan menghasilkan gambaran seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 3. 6

Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Presentase (%)

SD 2 6,25%

SLTP 1 3,12%

SLTA 22 68,75%

(36)

Sarjana (S1) 4 12,5%

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas karyawan

Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara Jabar yang dijadikan responden berada

pada jenjang pendidikan SLTA yakni sebanyak 22 orang dengan persentase

sebesar 68,75%.

3.2.3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai

pengumpul data agar data yang diperoleh akurat. Arikunto (2002:150),

menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah”. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan

prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan

data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan

dengan baik.

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya

penelitian sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan

masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner/angket.

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

(37)

Penulis menyebarkan angket (seperangkat daftar pertanyaan yang harus responden

jawab). Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup yaitu pada setiap

pernyataan telah disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap

responden dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian lima.

Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan

erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan skripsi.

Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari

buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang ada hubungannya dengan

masalah yang akan dibahas.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai

berikut:

1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan

Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang

digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

2) Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori

(38)

skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan

ukuran ordinal (dibuat ranking). Menurut Sugiyono (2012:93),”Skala Likert

mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”.

Faisal (2007: 142), menambahkan pendapatnya bahwa skala likert biasa

juga disebut sebagai “skala sikap” yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh

seseorang memiliki ciri-ciri sikap tertentu yang ingin diteliti dengan dihadapkan

pada beberapa pernyataan “positif” dan “negatif” (dalam jumlah yang berimbang)

dan beberapa pernyataan tersebut dijawab dengan beberapa alternatif jawaban

“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak

[image:38.595.112.514.308.561.2]

Setuju”.

Tabel 3. 7

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y Upah dan Kepuasan Kerja

Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)

Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

3) Melakukan uji coba angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang

akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.

3. 2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpulan

(39)

dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono

(2012:121) ,“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid

dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun

akan menjadi valid dan reliabel.

3.2.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Tujuan dari adanya uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket

yang tersebar.

Menurut Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2006:97), jika instrumen dikatakan valid

berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid

sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang

sebenarnya harus diukur.

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila alat tersebut cocok

untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu

(40)

gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan

dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat

mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian syarat

instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui

pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes

yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji

validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan

skor tiap item dengan skor total.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2010:213) dengan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i X

 = Jumlah skor item ke i

2 1

X

= Kuadrat skor item ke i

2

i X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i rxy =

 

 2 2 2

2 ( ) ( )

(41)

Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang

diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan

(42)

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =

0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan

tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:

Tabel 3. 8

Hasil Uji Validitas Variabel X (Upah)

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari tabel pengujian validitas variabel Upah (X) terhadap 17 item

pernyataan angket variabel X (upah) menunjukkan semua item angket dinyatakan

[image:42.595.140.481.251.551.2]

valid.

Tabel 3. 9

Hasil Uji Validitas Variabel Y(Kepuasan Kerja)

No. Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai r

Tabel Ket.

1 0.665 0.444 Valid

2 0.737 0.444 Valid

1 Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5 Valid 6 Valid 7 Valid 8 Valid 9 Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Valid 14 Valid 15 Valid 16 Valid 17 Valid Ket. 0.522 0.637 0.444 0.444

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

0.444 0.444 0.523 0.444 0.781 0.523 0.637 0.444 0.444 0.444 0.444 No. Item 0.444 Nilai r Tabel

[image:42.595.165.457.638.753.2]
(43)

3 0.761 0.444 Valid

4 0.780 0.444 Valid

5 0.761 0.444 Valid

6 0.666 0.444 Valid

7 0.737 0.444 Valid

8 0.656 0.444 Valid

9 0.448 0.444 Valid

10 0.780 0.444 Valid

11 0.707 0.444 Valid

12 0.761 0.444 Valid

13 0.614 0.444 Valid

14 0.615 0.444 Valid

15 0.719 0.444 Valid

16 0.719 0.444 Valid

17 0.527 0.444 Valid

18 0.737 0.444 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari tabel pengujian validitas variabel Kepuasan Kerja (Y) terhadap 18

item pernyataan angket variabel Y (kepuasan kerja) menunjukkan semua item

angket dinyatakan valid.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji

coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3. 10

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item

1. Upah (Variabel X) 17

2. Kepuasan Kerja (Variabel Y) 18

Jumlah 35

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

3.2.4.2. Uji Reliabilitas

Jika instrumen penelitian telah dikatakan valid, selanjutnya pengujian alat

[image:43.595.126.510.111.533.2]
(44)

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel

jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat

ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσi2 = Jumlah varians item

σi2 = Varians total

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010:227)

Keterangan :

σ = varians ∑X = Jumlah Skor

 





2 2 11

1

1

i i

k

k

r

 





2 2
(45)

N = Jumlah Peserta test

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =

20-2 = 18 dan α = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliable

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika

rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana

(46)

Tabel 3. 11

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Hasil Keterangan

rhitung rtabel

1 Upah (X) 0.893 0.444 Reliabel

2 Kepuasan Kerja (Y) 0.923 0.444 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel X (Upah),

diperoleh rhitung = 0,893 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n-2 = 0,444. Hal ini

berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,893 > 0,444), dengan demikian angket untuk

variabel X (Upah) mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada variabel Y

(Kepuasan Kerja) diperoleh rhitung = 0,923 dan nilai rtabel pada α = 0,05 dan db = n

-2 =0,444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,923 > 0,444), dengan

demikian angket untuk variabel Y (Kepuasan kerja) mempunyai daya ketetapan

atau dengan kata lain reliabel.

3. 2.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah

gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya

hubungan antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data

deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan

untuk manganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial

[image:46.595.98.528.175.249.2]
(47)

variabel yang diteliti. Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan

adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah

diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya

analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Gambar

Tabel 4. 24  Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator  Pemanfaatan Kemampuan ....................
Tabel 1. 1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kerja Karyawan
Tabel 1. 2 Masa Kerja Karyawan KPSBU Jabar
Tabel 1. 3 Tabel Klasifikasi Golongan Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pokphand Indonesia Food Division ini terdiri dari tiga plant utama yaitu Cut Up ,.. Further Processing , dan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak ayam broiler Kemitraan pada PT unggas cemerlang dengan peternak mandiri (studi kasus: di Kabupaten Bangka

PENGEMBANGAN MEDIA INTERPRESTASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN PERSEPSI WISATAWAN DI RUANG SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia

Kualitas Akhlaq Siswa Dihubungkan Dengan Prestasi Pembelajaran Aqidah Akhlaq Di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta Tahun Ajaran 2013-2014. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

DATA OTDR (Optical Time

NB : Agent dinyatakan fail dalam hal Training Sabtu jika selama 3 minggu berturut-turut tidak hadir training dengan alasan apapun dan untuk mengembalikan