• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN: Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN

CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Nira Permata

(2)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh Nira Permata

0902399

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing 1,

Drs. H. Ma’mur Saadie , M.Pd

NIP 195812301989011001

Pembimbing 2,

Yulianeta, M. Pd. NIP 197507132005012002

Mengetahui

(3)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Dadang S Anshori, M. Si. NIP 197204031999031002

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN

CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)

Oleh Nira Permata

(4)

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

© Nira Permata 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(5)

I Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Nira Permata Nim 0902399

Model pembelajaran Time Token merupakan model yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen. Model pembelajaran Time Token digunakan dalam penelitian ini karena peneliti menganggap model pembelajaran ini akan merangsang kemampuan bicara siswa. Sementara itu, di dalam silabus SMP kelas VII terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mengenai pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran

Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Peneliti berharap penggunaan

model pembelajaran Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen ini dapat memberi pengalaman langsung, merangsang motivasi siswa agar menyukai pelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token (2) perbedaan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Time Token. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut (1) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran Time Token ? (2) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token ? dan (3) Apakah model Time Token efektif dalam pembelajaran menanggapi cerpen? Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen kuasi. Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah one group pretestt posttest design. Dalam desain ini, terdapat satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Objek penelitiannya adalah pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen, sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-10 SMPN 1 Bandung. Sumber data yang digunakan adalah hasil tes pretest dan

posttest. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam

tiga pertemuan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam proses pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen siswa dengan model pembelajaran time token , hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai antara pretest dan

posttest. Kenaikan nilai tersebut terlihat dari rerata nilai pretest kemampuan siswa menanggapi

(6)

ii

Nira Permata, 2013

(7)

vi Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

1.7 Anggapan Dasar ... 5

1.8 Definisi Operasional ... 6

1.9 Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Definisi Cerpen ... 7

2.1.1 Ciri-ciri Cepen ... 8

2.1.2 Unsur-unsur Cerpen ... 8

2.2 Menanggapi Pembacaan Cerpen Sebagai Kegiatan Apresiasi……. ... 9

(8)

vii Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.2 Langkah-langkah Kegiatan Apresiasi ... 11

2.3 Pengertian Berbicara ... 13

2.4 Model Pembelajaran Time Token ... 18

2.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 22

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.2.1 Populasi ... 25

3.2.2 Sampel Penelitian ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4 Instrumen Penelitian... 27 BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Penelitian ... 39

(9)

viii Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.2 Uji Normalitas Data Tes Akhir ... 65

4.5 Uji Hipotesis ... 70

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN

(10)

ix Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Penelitian... 25

3.2 Format Lembar Tes... 28

3.3 Format Penskoran Lembar Tes ... 31

3.4 Format Penskoran Hasil Tes ... 33

3.5 Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen ... 34

3.6 Acuan Jawaban Lembar Tes ... 35

4.1 Data Penskoran Prates ... 41

4.2 Data Penskoran Pascates... 45

4.3 Tabel Guilford ... 49

4.4 Uji Reliabilitas Data Tes Awal ... 49

4.5 Format Anava Tes Awal ... 53

4.6 Uji Reliabilitas Data Tes Akhir ... 54

4.7 Format Anava Tes Akhir ... 57

4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 59

4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 60

4.10 Uji Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 63

4.11 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 65

4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 66

4.13 UjiNormalitas Chi Kuadrat Pascates ... 69

4.14 Distribusi Perbedaan Rata-rata Nilai Prates dan Pascates ... 70

4.15 Persentase Data Prates ... 73

(11)

x Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

4.1 Grafik Distribusi Nilai Pratest ... 61

4.2 Persentase Nilai Pratest... 62

4.3 Grafik Distribusi Nilai Pascatest ... 67

(12)

xi Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen

(13)

1 Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat yang sangat penting bagi manusia dalam berkomunikasi. Manusia

berkomunikasi agar dapat saling belajar, berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan

kemampuan intelektualnya. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada dua macam yaitu

bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi baik secara lisan

maupun tulis tersebut muncul dalam segala aktivitas seperti pendidikan, keagamaan,

perdagangan, politik, dan sebagainya. Pengajaran keterampilan bahasa dan sastra Indonesia

mencakupi keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat

keterampilan tersebut selalu berkaitan antara satu dengan yang lain.

Pengajaran sastra memiliki posisi yang cukup penting dalam kegiatan pendidikan di

berbagai tingkatan sekolah. Nursisto (2004:1-2) mengatakan bahwa pengajaran sastra pun

memiliki dua keuntungan sesuai dengan sifat sastra yang dimilikinya yakni “dulce et utile”

artinya apabila dilihat dari sisi bentuk, karya sastra adalah sesuatu yang menyenangkan hati,

sedangkan apabila dilihat dari segi isi, karya sastra memiliki kegunaan bagi siapa saja yang

mampu mengapresiasi, termasuk siswa. Karya sastra bukan sekedar dibaca dan dihayati sebagai

pengisi waktu, melainkan di dalamnya terkandung nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan.

Pada kenyataannya kondisi pembelajaran sastra di lembaga formal sejauh ini masih dapat

dikatakan minim dan kurang atraktif sehingga membuat siswa kurang terampil dalam

mengapresiasi sastra. Dari beberapa sekolah yang peneliti ketahui, masih ada beberapa guru

bahasa dan sastra Indonesia yang masih mengajarkan sastra dengan metode yang cepat membuat

murid bosan, yaitu dengan metode ceramah, berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti akan

bereksperimen dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang merupakan

(14)

2

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, dari hasil wawancara peneliti terhadap beberapa siswa, peneliti menyimpulkan

bahwa mereka tidak menyukai pelajaran sastra, apabila guru memberi mereka tugas terkait

dengan tugas sastra, maka mereka lebih senang melihat hasil pekerjaan temannya atau

mencontek.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sawali Tuhusetya dalam situs http://Sawali.info

bahwa pembelajaran sastra tak henti-hentinya disorot oleh para pengamat,pemerhati, dan

peminat sastra. Hal itu memang cukup beralasan, proses pembelajaran sastra di sekolah selama

ini dinilai belum optimal;berlangsung seadanya, kaku, tanpa bobot dan membosankan sehingga

tidak mampu membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara total dan intens,

akibatnya apresiasi sastra siswa tidak bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal. Buku-buku

sastra di perpustakaan sekolah dibiarkan terpuruk, tak tersentuh, kepekaan moral dan siswa pun

dinilai mulai menipis.

Keprofesionalan seorang guru dituntut demi lancarnya proses belajar mengajar. Ada tiga

persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi guru yang baik, yaitu

menguasai (1) bahan ajar (2) keterampilan pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran. Dalam

penguasaan keterampilan pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi

pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa sehingga

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

Kegiatan mendengarkan cerpen yang dilanjutkan dengan menanggapi pembacaan cerpen

tersebut bertujuan untuk menstimulus kemampuan berbicara siswa, tetapi banyak siswa yang

tidak aktif karena tidak tertarik pada karya sastra cerpen, hal ini dikarenakan metode

pembelajaran dikelas yang dipakai oleh pengajar tidak menarik, sehingga mengurangi minat

siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen. Tarigan (2008:16) berpendapat

bahwa “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.”

Pengajaran yang baik dan tepat adalah ketika siswa mampu menanggapi pembacaan

cerpen tersebut dengan memerhatikan aspek-aspek yang harus diperhatikan dan dinilai dari

pemodelan yang ditampilkan kepada siswa.

Melihat kenyataan ini, penelitian ini mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran

(15)

3

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran kooperatif sudah pernah dilakukan oleh Ayuragillia (2009) dalam skripsinya yang

berjudul “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran menanggapi cara pembacaan

cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran

2009/2010)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan keberhasilan dilihat dari adanya

peningkatan hasil belajar siswa.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ayuragillia (2009) adalah , penelitian ini

memiliki metode pembelajaran yang berbeda tetapi masih dalam satu kelompok pembelajaran

kooperatif yaitu metode pembelajaran Time Token.

Penelitianpembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelumnya sudah dilakukan

oleh Desiyanti (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Teknik Think Pair Share

Dalam Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen, perbedaan penelitian Desiyanti (2009)

dengan penelitian ini terletak pada metode pembelajarannya, Desiyanti (2009) menggunakan

metode pembelajaran Think Pair Share yaitu suatu cara atau langkah pembelajaran sederhana

yang menekankan pada kemampuan otak siswa untuk mendapatkan informasi yang kemudian

disampaikan kepada temannya secara berpasangan yang kemudian didiskusikan kepada teman

pasangannya tersebut dan disampaikan kepada seluruh siswa di depan kelas, sedangkan

penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Time Token.

Sehubungan yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahasa

dan sastra Indonesia SMP kelas VII semester genap yaitu, standar kompetensi berbicara “

Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk

wacana lisan : menanggapi pembacaan cerpen, mendongeng untuk orang lain, dan berbalas

pantun. “ (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:24). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Pembelajaran Time Token Dalam

Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam

pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen adalah sebagai berikut.

1) Siswa menganggap pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen itu membosankan.

(16)

4

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Metode yang ada selama ini perlu dikembangkan untuk menjadikan pembelajaran

menanggapi cara pembacaan cerpen lebih menarik.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada ada

tidaknya perbedaan kemampuan menanggapi cara pembacaan cerpen dengan menggunakan

metode Time Tokendan yang tidak menggunakan metode Time Token.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum

menggunakan metode Time Token ?

2) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sesudah

menggunakan metode Time Token ?

3) Apakah metode Time Token efektifdalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan

cerpen?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi mengenai hal-hal berikut:

1) kemampuan siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum

diberikan metode Time Token.

2) kemampuan siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen setelah diberikan metode

Time Token .

3) perbedaan kemampuan siswa sebelum diberikan metode Time Tokendalam pembelajaran

menanggapi cara pembacaan cerpen dan sesudah diberikan metode Time Token dalam

(17)

5

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori

pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen dengan

menggunakan metode Time Token.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis sebagai berikut.

1) Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi siswa dalam

pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk para guru dalam

mengembangkan pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa

khususnya dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.

4) Bagi peneliti, penelitian ini menjadi dasar untuk peneliti agar kelak peneliti dapat menjadi

tenaga pendidik yang baik untuk para siswa.

5) Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, penelitian ini diharapkan

menambah referensi tentang eksperimen kuasi, khususnya dalam pembelajaran menanggapi

cara pembacaan cerpen.

1.7 Anggapan Dasar

Penelitian ini bertolak dari beberapa anggapan dasarsebagai berikut.

1) Menanggapi pembacaan cerpen merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra.

2) Pembelajaran akan lebih optimal jika menggunakan metode pembelajaran yang tepat

(18)

6

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Cerpen adalah cerita rekaan yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi dan

satu waktu hingga memberikan kesan tunggal terhadap pertikaian yang mendasari cerita

tersebut.

5) Metode Time Tokentelah terbukti berhasil dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

1.8 Definisi Operasional

Beberapa istilah yang berkaitan langsung dengan judul penelitian ini kiranya perlu

didefinisikan secara operasional. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran

pemahaman sekaligus menjelaskan paradigma berpikir dalam memandang suatu istilah, terutama

dalam kebutuhan penelitian ini.

a. Teknik Time Token adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut partisipasi

siswa dalam kelompok untuk berbicara (mengeluarkan ide/gagasannya) dengan diberi

kupon berbicara sehingga semua siswa harus berbicara, maka dari itu siswa tidak ada yg

mendominasi dalam pembelajaran berbicara di kelas.

b. Pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen adalah merupakan bagian dari

pembelajaran apresiasi cerpen. Pembelajaran apresiasi cerpen adalah kegiatan

pembelajaran untuk kegiatan menggauli, memahami, menghargai cerpen dengan penuh

penghayatan serta sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, pengetahuan

dan pemahaman terhadap cerpen.

c. Menanggapi pembacaan cerpen adalah suatu proses seorang siswa dalam menyampaikan

gagasan dan pandangan/penilaian terhadap pembacaan cerpen yang disajikan.

d. Kemampuan berbicara adalah suatu proses prestasi seseorang yang dihasilkan dalam

kegiatan berkomunikasi dengan orang lain.

1.9 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis yang peneliti ajukan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Ha: Model Pembelajaran Time Token efektif dalam meningkatkan kemampuan menanggapi

(19)

7

Nira Permata, 2013

(20)

23 Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini akan mengujicobakan model pembelajaran “Time Token” dalam

pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

keefektifan penggunaan model pembelajaran tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan

metode eksperimen. Pengertian metode eksperimen menurut Sugiyono (2008:107) adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan dari metode eksperimen menurut Hasan (2004:15)

adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan

perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk

perbandingan.

Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi

eksperimen (Quasi Experimental design). Seperti yang diungkapkan oleh Vismaia dan

Syamsudin (2007:162) konsep eksperimental adalah sebuah rancangan yang ideal. Pokok

persoalan dan berbagai investigasi berhubungan dengan penelitian sehingga memperlihatkan

pertautan antara variabel yang telah diseleksi. Akan tetapi, dalam ilmu sosial secara umum dan

bidang penelitian secara khusus, tidaklah realistis untuk membatasi rancangan penelitian kita

hanya dengan kebenaran eksperimental alasannya yaitu karena kita dihadapkan berbagai

persoalan yang sangat rumit, seperti sikap manusia, pembelajaran bahasa, dan sikap bahasa. Hal

senada diungkapkan Sukardi (2003) dalam Vismaia dan Syamsudin (2007:23) jenis penelitian

eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjek

pnelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif karena

beberapa persyaratan yang harus ada dalam penelitian eksperimen sulit dipenuhi oleh penelitian

pendidikan.

Pada dasarnya penelitian eksperimen adalah pengamatan yang dilakukan oleh seorang

(21)

24

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan uji coba dengan segala persiapan yang sudah dipersiapkan dengan matang.

Tujuannya adalah untuk mencari tahu hubungan sebab akibat dari objek penelitian sebelum dan

sesudah mengujicobakan sesuatu dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelompok

eksperimen.

Sifat penelitian ini adalah kuantitatif karena jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti

populasi dan sampel dengan cara penghitungan melalui pengumpulan data yang dilakukan.

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen penelitian yang

dirancang peneliti, kemudian mengolah datanya tersebut dengan menggunakan rumus statistik (

karena penelitian ini bersifat kuantitatif ) sehingga hipotesis yang sudah teruji dapat diterima

atau tidak.

Penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berbicara siswa ketika sebelum dan

sesudah diberi perlakuan, perlakuan tersebut adalah model pembelajaran Time Token. Model

pembelajaran Time Token diterapkan dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang

bertujuan menstimulus kecakapan akademi siswa. Dalam praktiknya, untuk mengetahui

efektivitas model pembelajaran ini dalam pembelajaran di kelas, peneliti menggunakan

instrumen. Instrumen yang digunakan dalam model pembelajaran Time Token pada siswa dengan

melakukan prates dan pascates untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.

Bentuk eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group

pretes-posttest design. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

O1 X O2

Bagan 3.1

Keterangan:

O1 = tes awal kelompok eksperimen

(22)

25

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen

Pada desain penelitian ini terdapat dua macam tes, yaitu tes awal/prates dan tes

akhir/pascates yang kedua tes tersebut diujicobakan kepada kelompok eksperimen. Tes awal

diberikan sebelum diberi perlakuan, sedangkan tes akhir diberikan sesudah diberi perlakuan.

Perlakuan yang diberikan adalah berupa model pembelajaran Time Token.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Arikunto (2006: 173) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Senada dengan pengertian di atas, Sugiyono (2012: 80) mengemukakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/ objek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1O SMP Negeri 1 Bandung.

TABEL 3.1

Populasi Penelitian

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang bisa dianggap mewakili populasi.

(Hasan, 2002:58)

Populasi Jumlah Siswa

Laki-Laki Perempuan

(23)

26

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi yang sampelnya tidak

ditentukan secara acak melainkan dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan). Kriteria

yang digunakan untuk peneliti memilih sampel adalah adanya kesamaan dalam beberapa hal

diantaranya adalah sama-sama siswa kelas VII, adanya standar penilaian terhadap siswa untuk

dapat diterima di sekolah, dipegang oleh guru yang sama, memperoleh pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia dan tidak mendapatkan spesifikasi dalam pembelajaran sastra sehingga

memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian, peneliti juga selalu berdiskusi dengan

dosen pembimbing dan guru kelas yang bersangkutan. Setelah melalui proses tersebut, maka

sampel diperoleh yaitu kelas VII-10 sebagai kelompok eksperimen.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah tujuan utama yang ingin dicari oleh peneliti sebagai bahan yang akan

diteliti dalam penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilakukan sesuai

rancangan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti yang biasa disebut instrumen. Pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan tes. Beberapa jenis alat pengumpulan data yang

digunakan peneliti ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik

tes. Teknik tes yang dilakukan adalah menggunakan tes, baik tes awal/prates maupun tes

akhir/pascates. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes ini diberikan kepada siswa untuk

memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Tes

awal/prates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum

mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token, sedangkan tes

akhir/pascates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sesudah

mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token. Kedua tes yang

diberikan kepada siswa ini memiliki tujuan untuk membedakan hasil tes awal/prates dengan tes

akhir/pascates, sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan dengan mengunakan model

(24)

27

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian (Hasan,

2002:76). Instrumen penelitian sangat berperan penting dalam melakukan penelitian karena

instrumen penelitian digunakan dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Data yang

sudah terkumpul dijadikan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan

membuktikan hipotesis yang sudah ada untuk menguji kebenarannya.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

a. Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Perlengkapan tes, seperti lembar tes dan lembar format penilaian.

3.4.1 Instrumen Pembelajaran

Dikarenakan proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui proses

pelaksanaan pembelajaran di kelas, maka di dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran.

Instrumen pembelajaran adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya

proses pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) tersebut berisi materi pokok materi menanggapi pembacaan cerpen. RPP

digunakan sebagai rambu-rambu dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas

eksperimen. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus yang merupakan penjabaran dri

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pelaksanaan pembelajaran dalam proses pengambilan data penelitian dilakukan dengan

mengacu pada langkah-langkah berikut ini :

1) Langkah awal persiapan belajar

2) Mengkondisikan siswa agar siap menerima materi dan menanggapi pembacaan

cerpen

3) Pada awal pertemuan memberikan prates

4) Setelah siswa diberi prates kemudian siswa diberi materi mengenai pembacaan

cerpen

(25)

28

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Mengadakan tes akhir (postes)

Adapun Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) dan kriteria penilaian dapat lebih

jelasnya terdapat di lampiran.

TABEL 3.2

Format Lembar Tes

NO PERTANYAAN WAKTU

A

B

C

Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca

sudah jelas?

Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar?

Apakah sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan

alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan

cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!

3 menit

3 menit

(26)

29

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pedoman Penilaian

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi

kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)

ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi

tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi

tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

(27)

30

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Pedoman Penskoran

NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN

SKOR KATEGORI

NILAI Cara

Mengungkapkan Tanggapan

Isi Pembicaraan

Tanggapan

1 2 3 4

Keterangan :

 Skor maksimal = 100

 Kategori Nilai

90-100 = 5 (sangat baik)

80-89 = 4 ( baik)

60-79 = 3 (cukup)

51-59 = 2 (kurang)

(28)

31

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Instrumen Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa.

Tes ini dilakukan sebanyak dua kali , yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum

perlakuan kepada siswa dan tes akhir diberikan setelah dilakukan perlakuan kepada siswa

berupa model pembelajaran “Time Token. Selain menyiapkan tes berupa soal-soal tertulis

mengenai kegiatan menanggapi pembacaan cerpen , peneliti juga menyiapkan lembar format

penilaian sebagai acuan dalam kegiatan menanggapi pembacaan cerpen siswa. Dalam

menanggapi pembacaan cerpen, ada beberapa hal yang harus ditanggapi yaitu yang pertama

mengenai penghayatan/isi pembicaraan, yang kedua mengenai pengucapan lafal dan intonasi,

dan yang ketiga mengenai penampilan/ekspresi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam format

lembar tes berikut ini.

TABEL 3.3

Format Penskoran Lembar Tes

NO PERTANYAAN

A

B

C

Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah jelas?

Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah sudah

sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan cerpen sudah

(29)

32

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2.2 Kriteria Penilaian Menanggapi Pembacaan Cerpen

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi

kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)

ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi

tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya

(30)

33

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi

tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

1

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan apabila data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

sudah berhasil dikumpulkan dengan baik. Data tersebut didaptkan melalui uji tes, yaitu tes

awal/prates dan uji akhir/pascates yang keduanya dilakukan pada siswa.

3.5.1 Pengolahan Data Hasil Tes

Dalam penelitian ini, pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara

menggunakan teknik: 1) penilaian hasil tes; 2) uji realibilitas antar penimbang; 3) uji normalitas

dan 4) uji hipotesis. Untuk pengolahan data lebih jelasnya adalah sebagai berikut.

a. Penilaian Hasil Tes

Untuk mendapatkan hasil tes yang sesuai dengan kemampuan siswa, maka harus

diolah dan diberikan skor, penskoran yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian

yang telah peneliti tentukan. Kriteria penilaian kemampuan siswa dalam menanggapi

pembacaan cerpen adalah sebagai berikut yang disajikan dalam bentuk tabel.

TABEL 3.4

Format Penskoran Hasil Tes

NO PERTANYAAN SKOR

A Pengucapan

Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah

(31)

34

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B

C

jelas?

Berilah alasan pada jawaban anda!

Intonasi

Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah

sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!

Ekspresi

Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan

cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!

10

10

Sedangkan untuk kriteria penskoran hasil kemampuan siswa dalam menanggapi

pembacaan cerpen dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 3.5

Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen

NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN

(32)

35

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

 Skor maksimal = 100

 Kategori Nilai

90-100 = 5 (sangat baik)

80-89 = 4 ( baik)

60-79 = 3 (cukup)

51-59 = 2 (kurang)

0-50 = 1 (sangat kurang)

Kriteria penilaian tersebut diberikan apabila siswa memberikan jawaban dengan

memenuhi acuan jawaban berikut ini.

TABEL 3.6

Acuan Jawaban Lembar Tes

KETERANGAN SKOR

A. Cara Mengungkapkan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi

kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

5

4

(33)

36

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali

B. Isi Pembicaraan Tanggapan

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)

ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi

tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di

atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi

tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.

 Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.

2

b. Uji Reliabilitas Antar penimbang

Untuk menguji penilaian hasil tes yang dilakukan oleh lebih dari satu orang

penimbang, maka uji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari nilai:

(34)

37

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SStot ∑X² t = ∑X² - (∑X)²

K.N

(4) menentukan kuadrat kekeliruan

SSkk ∑d² = SS tot ∑X²t - SSt∑dt - SSp ∑d²p

(5) memasukkan keseluruhan data ke dalam tabel anava kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus berikut: Vkk = Variansi dari kekeliruan

Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford

Tabel Korelasi Guilford

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60-0,80 Reliabilitas tinggi 0,40-0,60 Reliabilitas sedang 0,20-0,40 Reliabilitas rendah 0,00-0,20 Reliabilitas sangat rendah

c. Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas data, peneliti menggunakan cara brikut ini.

(1) menghitung nilai rata-rata tes awal dan tes akhir siswa dengan rumus;

(2) menentukan simpangan baku (standar deviasi);

(3) menghitung daftar frekuensi

rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

(35)

38

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

panjang kelas (P) = derajat kebebasan = BK – 3

(4) menggunakan rumus chi kuadrat untuk memperoleh thitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan

Ei = frekuensi ekspektasi

Data dinyatakan normal bila chi kuadrat (X²) hitung < chi kuadrat tabe. Untuk itu,

harga X² (thitung) dikonsultasikan pada tabel chi kuadrat dengan derajat kebebasan

tertentu sebesar banyaknya kelas interval dibagi 3 (dk = k - 3)

Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2 (ttabel), pada taraf tertentu maka dapat

dikatakan bahwa data distribusi normal. Jika X2 (thitung) > X2 (ttabel) maka dikatakan

bahwa data berdistribusi tidak normal.

d. Uji Hipotesis

Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan cara berikut ini.

(1) menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan nilai tes akhir;

(2) menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan nilai tes akhir;

(3) menghitung mean deviasi (Md) dari data hasil tes awal dan tes akhir dengan rumus;

(4) Mencari thitung

thitung =

(5) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus

dk = N-1

(6) Melihat nilai ttabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%.

Pembahasan hasil dengan menggunakan hipotesis

H0 ditolak dan H1 diterima jikathitung > ttabel

(36)

39

Nira Permata, 2013

(37)

76

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menanggapi

pembacaan cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di

SMPN 1 Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen

sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata

hasil pengujian 63,97 yang menunjukkan kriteria penilaian yang kurang.

2) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen

sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata

hasil pengujian 81 yang menunjukkan kriteria penilaian yang baik.

3) Model pembelajaran time token dianggap efektif dalam pembelajaran

menanggapi pembacaan cerpen karena nilai siswa menunjukkan kenaikan

setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran time token.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan agar penelitian ini lebih

bermanfaat, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak terkait antara lain

sebagai berikut:

1. Metode time token dapat digunakan sebagai suatu alternatif metode

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaraa

menanggapi pembacaan cerpen.

2. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran menanggapi pembacaan

cerpen hendaknya menggunakan metode time token untuk dapat

menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena

(38)

77

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi.

Selain itu, hendaknya guru terampil dalam menggunakan metode dan media

pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat menjadi

suatu kesatuan yang saling mendukung dalam meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian

ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan metode time

token dan penerapannya pada pembelajaran menanggapi cara pembacaan

cerpen.

4. Hendaknya penelitian ini dapat dikembangkan lagi sebagai rekomendasi

untuk penelitian selanjutnya baik dari segi siswa sebagai sampel penelitian,

media pendukung, dan materi ajar yang bersangkutan agar penelitian ini

(39)

78

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ayuragillia, Dea. 2009. “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas Xi SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Desiyanti, Dian. 2007. ”Penerapan Teknik Think Pair Share dalam Pembelajaran

Menanggapi Pembacaan Cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme

guru. Depok: Rajagrafindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tarigan H,G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1988). Apresiasi kesusatraan.

Jakarta: Gramedia.

Syamsudin dan Vismaia. 2007. metode penelitian pendidikan bahasa.

Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.

Tuhusetya, Sawali. Membangun Otonomi Pembelajaran Sastra (online). Tersedia

http://Sawali info (12 Mei 2013)

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. (205). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Wellek, R. dan Austin, W.(1995). Teori kesusastraan.

Jakarta: PT. Gramedia.

Lie, Anita. (2004). Cooperative learning: mempraktikan cooperative learning di

(40)

79

Nira Permata, 2013

Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurniati Sapari, Nia (2008). Kompetensi berbahasa indonesia. (online) Tersedia :

http://www.scribd.com/doc/58134550/24/A-MENANGGAPI-PEMBACAAN-CERPEN (19 Mei 2013)

Indrawati dan Setiawan, wanwan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Aminuddin. (1995). Pengantar apresiasi sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Gambar

TABEL 3.1 Populasi Penelitian
Format Lembar Tes TABEL 3.2
TABEL 3.3
Format Penskoran Hasil Tes TABEL 3.4
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian jika masih belum sesuai dengan kebutuhan maka pihak PPTK dapat mengembalikan laporan kepada tim entry untuk dilakukan perubahan, dengan cara mencentang komponen

visual dapat meningkatkan hasil belajar passing dalam pembelajaran futsal putri di. SMA Labschool

Sebagai contoh diambil tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 5% (formula F2).. Isoniazid dan laktosa dicampur lalu digerus

• Merupakan output di tahap Pelaporan yang akan diperiksa pada saat monev. • Contoh Output Tahap Pelaporan 

karena itu metode penelitian merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam..

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Universitas Sumatera Utara... Universitas

[r]