Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN
DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN
CERPEN
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Nira Permata
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
LEMBAR PENGESAHANEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)
oleh Nira Permata
0902399
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing 1,
Drs. H. Ma’mur Saadie , M.Pd
NIP 195812301989011001
Pembimbing 2,
Yulianeta, M. Pd. NIP 197507132005012002
Mengetahui
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dr. Dadang S Anshori, M. Si. NIP 197204031999031002
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN
DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN
CERPEN
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/ 2013)
Oleh Nira Permata
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
© Nira Permata 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
I Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM PEMBELAJARAN MENANGGAPI PEMBACAAN CERPEN
(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Bandung Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh Nira Permata Nim 0902399
Model pembelajaran Time Token merupakan model yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen. Model pembelajaran Time Token digunakan dalam penelitian ini karena peneliti menganggap model pembelajaran ini akan merangsang kemampuan bicara siswa. Sementara itu, di dalam silabus SMP kelas VII terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mengenai pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan model pembelajaran
Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Peneliti berharap penggunaan
model pembelajaran Time Token dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen ini dapat memberi pengalaman langsung, merangsang motivasi siswa agar menyukai pelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token (2) perbedaan kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa kelas VII SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 sebelum dan sesudah siswa mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran Time Token. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut (1) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran Time Token ? (2) bagaimana kemampuan siswa kelas VII-10 SMPN 1 BANDUNG semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dalam menanggapi pembacaan cerpen sesudah menggunakan model pembelajaran Time Token ? dan (3) Apakah model Time Token efektif dalam pembelajaran menanggapi cerpen? Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimen kuasi. Desain yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah one group pretestt posttest design. Dalam desain ini, terdapat satu kelompok yaitu kelompok eksperimen. Objek penelitiannya adalah pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen, sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-10 SMPN 1 Bandung. Sumber data yang digunakan adalah hasil tes pretest dan
posttest. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam
tiga pertemuan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam proses pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen siswa dengan model pembelajaran time token , hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai antara pretest dan
posttest. Kenaikan nilai tersebut terlihat dari rerata nilai pretest kemampuan siswa menanggapi
ii
Nira Permata, 2013
vi Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 4
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
1.7 Anggapan Dasar ... 5
1.8 Definisi Operasional ... 6
1.9 Hipotesis Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Definisi Cerpen ... 7
2.1.1 Ciri-ciri Cepen ... 8
2.1.2 Unsur-unsur Cerpen ... 8
2.2 Menanggapi Pembacaan Cerpen Sebagai Kegiatan Apresiasi……. ... 9
vii Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.2 Langkah-langkah Kegiatan Apresiasi ... 11
2.3 Pengertian Berbicara ... 13
2.4 Model Pembelajaran Time Token ... 18
2.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
3.2.1 Populasi ... 25
3.2.2 Sampel Penelitian ... 25
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.4 Instrumen Penelitian... 27 BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Penelitian ... 39
viii Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4.2 Uji Normalitas Data Tes Akhir ... 65
4.5 Uji Hipotesis ... 70
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN
ix Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
3.1 Populasi Penelitian... 25
3.2 Format Lembar Tes... 28
3.3 Format Penskoran Lembar Tes ... 31
3.4 Format Penskoran Hasil Tes ... 33
3.5 Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen ... 34
3.6 Acuan Jawaban Lembar Tes ... 35
4.1 Data Penskoran Prates ... 41
4.2 Data Penskoran Pascates... 45
4.3 Tabel Guilford ... 49
4.4 Uji Reliabilitas Data Tes Awal ... 49
4.5 Format Anava Tes Awal ... 53
4.6 Uji Reliabilitas Data Tes Akhir ... 54
4.7 Format Anava Tes Akhir ... 57
4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 59
4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Prates ... 60
4.10 Uji Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 63
4.11 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 65
4.12 Distribusi Frekuensi Hasil Pascates ... 66
4.13 UjiNormalitas Chi Kuadrat Pascates ... 69
4.14 Distribusi Perbedaan Rata-rata Nilai Prates dan Pascates ... 70
4.15 Persentase Data Prates ... 73
x Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
4.1 Grafik Distribusi Nilai Pratest ... 61
4.2 Persentase Nilai Pratest... 62
4.3 Grafik Distribusi Nilai Pascatest ... 67
xi Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen
1 Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat yang sangat penting bagi manusia dalam berkomunikasi. Manusia
berkomunikasi agar dapat saling belajar, berbagi pengalaman, dan dapat meningkatkan
kemampuan intelektualnya. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada dua macam yaitu
bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulis tersebut muncul dalam segala aktivitas seperti pendidikan, keagamaan,
perdagangan, politik, dan sebagainya. Pengajaran keterampilan bahasa dan sastra Indonesia
mencakupi keterampilan mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut selalu berkaitan antara satu dengan yang lain.
Pengajaran sastra memiliki posisi yang cukup penting dalam kegiatan pendidikan di
berbagai tingkatan sekolah. Nursisto (2004:1-2) mengatakan bahwa pengajaran sastra pun
memiliki dua keuntungan sesuai dengan sifat sastra yang dimilikinya yakni “dulce et utile”
artinya apabila dilihat dari sisi bentuk, karya sastra adalah sesuatu yang menyenangkan hati,
sedangkan apabila dilihat dari segi isi, karya sastra memiliki kegunaan bagi siapa saja yang
mampu mengapresiasi, termasuk siswa. Karya sastra bukan sekedar dibaca dan dihayati sebagai
pengisi waktu, melainkan di dalamnya terkandung nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan.
Pada kenyataannya kondisi pembelajaran sastra di lembaga formal sejauh ini masih dapat
dikatakan minim dan kurang atraktif sehingga membuat siswa kurang terampil dalam
mengapresiasi sastra. Dari beberapa sekolah yang peneliti ketahui, masih ada beberapa guru
bahasa dan sastra Indonesia yang masih mengajarkan sastra dengan metode yang cepat membuat
murid bosan, yaitu dengan metode ceramah, berangkat dari permasalahan tersebut, peneliti akan
bereksperimen dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang merupakan
2
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, dari hasil wawancara peneliti terhadap beberapa siswa, peneliti menyimpulkan
bahwa mereka tidak menyukai pelajaran sastra, apabila guru memberi mereka tugas terkait
dengan tugas sastra, maka mereka lebih senang melihat hasil pekerjaan temannya atau
mencontek.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sawali Tuhusetya dalam situs http://Sawali.info
bahwa pembelajaran sastra tak henti-hentinya disorot oleh para pengamat,pemerhati, dan
peminat sastra. Hal itu memang cukup beralasan, proses pembelajaran sastra di sekolah selama
ini dinilai belum optimal;berlangsung seadanya, kaku, tanpa bobot dan membosankan sehingga
tidak mampu membangkitkan minat dan gairah siswa untuk belajar sastra secara total dan intens,
akibatnya apresiasi sastra siswa tidak bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal. Buku-buku
sastra di perpustakaan sekolah dibiarkan terpuruk, tak tersentuh, kepekaan moral dan siswa pun
dinilai mulai menipis.
Keprofesionalan seorang guru dituntut demi lancarnya proses belajar mengajar. Ada tiga
persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang guru agar menjadi guru yang baik, yaitu
menguasai (1) bahan ajar (2) keterampilan pembelajaran, dan (3) evaluasi pembelajaran. Dalam
penguasaan keterampilan pembelajaran guru dituntut untuk menggunakan berbagai strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Kegiatan mendengarkan cerpen yang dilanjutkan dengan menanggapi pembacaan cerpen
tersebut bertujuan untuk menstimulus kemampuan berbicara siswa, tetapi banyak siswa yang
tidak aktif karena tidak tertarik pada karya sastra cerpen, hal ini dikarenakan metode
pembelajaran dikelas yang dipakai oleh pengajar tidak menarik, sehingga mengurangi minat
siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen. Tarigan (2008:16) berpendapat
bahwa “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.”
Pengajaran yang baik dan tepat adalah ketika siswa mampu menanggapi pembacaan
cerpen tersebut dengan memerhatikan aspek-aspek yang harus diperhatikan dan dinilai dari
pemodelan yang ditampilkan kepada siswa.
Melihat kenyataan ini, penelitian ini mencoba untuk menerapkan metode pembelajaran
3
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran kooperatif sudah pernah dilakukan oleh Ayuragillia (2009) dalam skripsinya yang
berjudul “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran menanggapi cara pembacaan
cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran
2009/2010)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan keberhasilan dilihat dari adanya
peningkatan hasil belajar siswa.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Ayuragillia (2009) adalah , penelitian ini
memiliki metode pembelajaran yang berbeda tetapi masih dalam satu kelompok pembelajaran
kooperatif yaitu metode pembelajaran Time Token.
Penelitianpembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelumnya sudah dilakukan
oleh Desiyanti (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Teknik Think Pair Share
Dalam Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen, perbedaan penelitian Desiyanti (2009)
dengan penelitian ini terletak pada metode pembelajarannya, Desiyanti (2009) menggunakan
metode pembelajaran Think Pair Share yaitu suatu cara atau langkah pembelajaran sederhana
yang menekankan pada kemampuan otak siswa untuk mendapatkan informasi yang kemudian
disampaikan kepada temannya secara berpasangan yang kemudian didiskusikan kepada teman
pasangannya tersebut dan disampaikan kepada seluruh siswa di depan kelas, sedangkan
penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Time Token.
Sehubungan yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahasa
dan sastra Indonesia SMP kelas VII semester genap yaitu, standar kompetensi berbicara “
Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dalam berbagai bentuk
wacana lisan : menanggapi pembacaan cerpen, mendongeng untuk orang lain, dan berbalas
pantun. “ (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:24). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Metode Pembelajaran Time Token Dalam
Pembelajaran Menanggapi cara pembacaan cerpen”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan dalam
pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen adalah sebagai berikut.
1) Siswa menganggap pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen itu membosankan.
4
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Metode yang ada selama ini perlu dikembangkan untuk menjadikan pembelajaran
menanggapi cara pembacaan cerpen lebih menarik.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada ada
tidaknya perbedaan kemampuan menanggapi cara pembacaan cerpen dengan menggunakan
metode Time Tokendan yang tidak menggunakan metode Time Token.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum
menggunakan metode Time Token ?
2) Bagaimana kemampuan siswadalam menanggapi cara pembacaan cerpen sesudah
menggunakan metode Time Token ?
3) Apakah metode Time Token efektifdalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan
cerpen?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi mengenai hal-hal berikut:
1) kemampuan siswa dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen sebelum
diberikan metode Time Token.
2) kemampuan siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen setelah diberikan metode
Time Token .
3) perbedaan kemampuan siswa sebelum diberikan metode Time Tokendalam pembelajaran
menanggapi cara pembacaan cerpen dan sesudah diberikan metode Time Token dalam
5
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori
pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen dengan
menggunakan metode Time Token.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis sebagai berikut.
1) Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan potensi siswa dalam
pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.
2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk para guru dalam
mengembangkan pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.
3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa
khususnya dalam pembelajaran menanggapi cara pembacaan cerpen.
4) Bagi peneliti, penelitian ini menjadi dasar untuk peneliti agar kelak peneliti dapat menjadi
tenaga pendidik yang baik untuk para siswa.
5) Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, penelitian ini diharapkan
menambah referensi tentang eksperimen kuasi, khususnya dalam pembelajaran menanggapi
cara pembacaan cerpen.
1.7 Anggapan Dasar
Penelitian ini bertolak dari beberapa anggapan dasarsebagai berikut.
1) Menanggapi pembacaan cerpen merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra.
2) Pembelajaran akan lebih optimal jika menggunakan metode pembelajaran yang tepat
6
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Cerpen adalah cerita rekaan yang memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi dan
satu waktu hingga memberikan kesan tunggal terhadap pertikaian yang mendasari cerita
tersebut.
5) Metode Time Tokentelah terbukti berhasil dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
1.8 Definisi Operasional
Beberapa istilah yang berkaitan langsung dengan judul penelitian ini kiranya perlu
didefinisikan secara operasional. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran
pemahaman sekaligus menjelaskan paradigma berpikir dalam memandang suatu istilah, terutama
dalam kebutuhan penelitian ini.
a. Teknik Time Token adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut partisipasi
siswa dalam kelompok untuk berbicara (mengeluarkan ide/gagasannya) dengan diberi
kupon berbicara sehingga semua siswa harus berbicara, maka dari itu siswa tidak ada yg
mendominasi dalam pembelajaran berbicara di kelas.
b. Pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen adalah merupakan bagian dari
pembelajaran apresiasi cerpen. Pembelajaran apresiasi cerpen adalah kegiatan
pembelajaran untuk kegiatan menggauli, memahami, menghargai cerpen dengan penuh
penghayatan serta sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, pengetahuan
dan pemahaman terhadap cerpen.
c. Menanggapi pembacaan cerpen adalah suatu proses seorang siswa dalam menyampaikan
gagasan dan pandangan/penilaian terhadap pembacaan cerpen yang disajikan.
d. Kemampuan berbicara adalah suatu proses prestasi seseorang yang dihasilkan dalam
kegiatan berkomunikasi dengan orang lain.
1.9 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan pada penelitian ini antara lain sebagai berikut :
Ha: Model Pembelajaran Time Token efektif dalam meningkatkan kemampuan menanggapi
7
Nira Permata, 2013
23 Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini akan mengujicobakan model pembelajaran “Time Token” dalam
pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keefektifan penggunaan model pembelajaran tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan
metode eksperimen. Pengertian metode eksperimen menurut Sugiyono (2008:107) adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan dari metode eksperimen menurut Hasan (2004:15)
adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk
perbandingan.
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi
eksperimen (Quasi Experimental design). Seperti yang diungkapkan oleh Vismaia dan
Syamsudin (2007:162) konsep eksperimental adalah sebuah rancangan yang ideal. Pokok
persoalan dan berbagai investigasi berhubungan dengan penelitian sehingga memperlihatkan
pertautan antara variabel yang telah diseleksi. Akan tetapi, dalam ilmu sosial secara umum dan
bidang penelitian secara khusus, tidaklah realistis untuk membatasi rancangan penelitian kita
hanya dengan kebenaran eksperimental alasannya yaitu karena kita dihadapkan berbagai
persoalan yang sangat rumit, seperti sikap manusia, pembelajaran bahasa, dan sikap bahasa. Hal
senada diungkapkan Sukardi (2003) dalam Vismaia dan Syamsudin (2007:23) jenis penelitian
eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjek
pnelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif karena
beberapa persyaratan yang harus ada dalam penelitian eksperimen sulit dipenuhi oleh penelitian
pendidikan.
Pada dasarnya penelitian eksperimen adalah pengamatan yang dilakukan oleh seorang
24
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan uji coba dengan segala persiapan yang sudah dipersiapkan dengan matang.
Tujuannya adalah untuk mencari tahu hubungan sebab akibat dari objek penelitian sebelum dan
sesudah mengujicobakan sesuatu dengan memberikan perlakuan tertentu pada kelompok
eksperimen.
Sifat penelitian ini adalah kuantitatif karena jenis penelitian ini digunakan untuk meneliti
populasi dan sampel dengan cara penghitungan melalui pengumpulan data yang dilakukan.
Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen penelitian yang
dirancang peneliti, kemudian mengolah datanya tersebut dengan menggunakan rumus statistik (
karena penelitian ini bersifat kuantitatif ) sehingga hipotesis yang sudah teruji dapat diterima
atau tidak.
Penelitian eksperimen yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan
berbicara siswa ketika sebelum dan
sesudah diberi perlakuan, perlakuan tersebut adalah model pembelajaran Time Token. Model
pembelajaran Time Token diterapkan dalam pembelajaran menanggapi pembacaan cerpen yang
bertujuan menstimulus kecakapan akademi siswa. Dalam praktiknya, untuk mengetahui
efektivitas model pembelajaran ini dalam pembelajaran di kelas, peneliti menggunakan
instrumen. Instrumen yang digunakan dalam model pembelajaran Time Token pada siswa dengan
melakukan prates dan pascates untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.
Bentuk eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah One-group
pretes-posttest design. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
O1 X O2
Bagan 3.1
Keterangan:
O1 = tes awal kelompok eksperimen
25
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = perlakuan terhadap kelompok eksperimen
Pada desain penelitian ini terdapat dua macam tes, yaitu tes awal/prates dan tes
akhir/pascates yang kedua tes tersebut diujicobakan kepada kelompok eksperimen. Tes awal
diberikan sebelum diberi perlakuan, sedangkan tes akhir diberikan sesudah diberi perlakuan.
Perlakuan yang diberikan adalah berupa model pembelajaran Time Token.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Arikunto (2006: 173) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Senada dengan pengertian di atas, Sugiyono (2012: 80) mengemukakan bahwa
“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/ objek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-1O SMP Negeri 1 Bandung.
TABEL 3.1
Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga
memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang bisa dianggap mewakili populasi.
(Hasan, 2002:58)
Populasi Jumlah Siswa
Laki-Laki Perempuan
26
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kuasi yang sampelnya tidak
ditentukan secara acak melainkan dengan cara purposive sampling (sampel bertujuan). Kriteria
yang digunakan untuk peneliti memilih sampel adalah adanya kesamaan dalam beberapa hal
diantaranya adalah sama-sama siswa kelas VII, adanya standar penilaian terhadap siswa untuk
dapat diterima di sekolah, dipegang oleh guru yang sama, memperoleh pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia dan tidak mendapatkan spesifikasi dalam pembelajaran sastra sehingga
memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian, peneliti juga selalu berdiskusi dengan
dosen pembimbing dan guru kelas yang bersangkutan. Setelah melalui proses tersebut, maka
sampel diperoleh yaitu kelas VII-10 sebagai kelompok eksperimen.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data adalah tujuan utama yang ingin dicari oleh peneliti sebagai bahan yang akan
diteliti dalam penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilakukan sesuai
rancangan yang sudah dipersiapkan oleh peneliti yang biasa disebut instrumen. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan tes. Beberapa jenis alat pengumpulan data yang
digunakan peneliti ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik
tes. Teknik tes yang dilakukan adalah menggunakan tes, baik tes awal/prates maupun tes
akhir/pascates. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010:193). Tes ini diberikan kepada siswa untuk
memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Tes
awal/prates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sebelum
mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token, sedangkan tes
akhir/pascates diberikan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan siswa sesudah
mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Time Token. Kedua tes yang
diberikan kepada siswa ini memiliki tujuan untuk membedakan hasil tes awal/prates dengan tes
akhir/pascates, sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan dengan mengunakan model
27
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian (Hasan,
2002:76). Instrumen penelitian sangat berperan penting dalam melakukan penelitian karena
instrumen penelitian digunakan dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan. Data yang
sudah terkumpul dijadikan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan
membuktikan hipotesis yang sudah ada untuk menguji kebenarannya.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
a. Instrumen pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Perlengkapan tes, seperti lembar tes dan lembar format penilaian.
3.4.1 Instrumen Pembelajaran
Dikarenakan proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas, maka di dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran.
Instrumen pembelajaran adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya
proses pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tersebut berisi materi pokok materi menanggapi pembacaan cerpen. RPP
digunakan sebagai rambu-rambu dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
eksperimen. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus yang merupakan penjabaran dri
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pelaksanaan pembelajaran dalam proses pengambilan data penelitian dilakukan dengan
mengacu pada langkah-langkah berikut ini :
1) Langkah awal persiapan belajar
2) Mengkondisikan siswa agar siap menerima materi dan menanggapi pembacaan
cerpen
3) Pada awal pertemuan memberikan prates
4) Setelah siswa diberi prates kemudian siswa diberi materi mengenai pembacaan
cerpen
28
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Mengadakan tes akhir (postes)
Adapun Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP) dan kriteria penilaian dapat lebih
jelasnya terdapat di lampiran.
TABEL 3.2
Format Lembar Tes
NO PERTANYAAN WAKTU
A
B
C
Pengucapan
Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca
sudah jelas?
Berilah alasan pada jawaban anda!
Intonasi
Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar?
Apakah sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan
alasan anda!
Ekspresi
Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan
cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!
3 menit
3 menit
29
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman Penilaian
KETERANGAN SKOR
A. Cara Mengungkapkan Tanggapan
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi
kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali
B. Isi Pembicaraan Tanggapan
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)
ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi
tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi
tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.
30
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Pedoman Penskoran
NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN
SKOR KATEGORI
NILAI Cara
Mengungkapkan Tanggapan
Isi Pembicaraan
Tanggapan
1 2 3 4 …
Keterangan :
Skor maksimal = 100
Kategori Nilai
90-100 = 5 (sangat baik)
80-89 = 4 ( baik)
60-79 = 3 (cukup)
51-59 = 2 (kurang)
31
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.2 Instrumen Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan menanggapi pembacaan cerpen siswa.
Tes ini dilakukan sebanyak dua kali , yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum
perlakuan kepada siswa dan tes akhir diberikan setelah dilakukan perlakuan kepada siswa
berupa model pembelajaran “Time Token. Selain menyiapkan tes berupa soal-soal tertulis
mengenai kegiatan menanggapi pembacaan cerpen , peneliti juga menyiapkan lembar format
penilaian sebagai acuan dalam kegiatan menanggapi pembacaan cerpen siswa. Dalam
menanggapi pembacaan cerpen, ada beberapa hal yang harus ditanggapi yaitu yang pertama
mengenai penghayatan/isi pembicaraan, yang kedua mengenai pengucapan lafal dan intonasi,
dan yang ketiga mengenai penampilan/ekspresi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam format
lembar tes berikut ini.
TABEL 3.3
Format Penskoran Lembar Tes
NO PERTANYAAN
A
B
C
Pengucapan
Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah jelas?
Berilah alasan pada jawaban anda!
Intonasi
Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah sudah
sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!
Ekspresi
Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan cerpen sudah
32
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.2.2 Kriteria Penilaian Menanggapi Pembacaan Cerpen
KETERANGAN SKOR
A. Cara Mengungkapkan Tanggapan
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi
kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali
B. Isi Pembicaraan Tanggapan
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)
ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi
tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya
33
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi
tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.
1
3.5 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dilakukan apabila data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
sudah berhasil dikumpulkan dengan baik. Data tersebut didaptkan melalui uji tes, yaitu tes
awal/prates dan uji akhir/pascates yang keduanya dilakukan pada siswa.
3.5.1 Pengolahan Data Hasil Tes
Dalam penelitian ini, pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara
menggunakan teknik: 1) penilaian hasil tes; 2) uji realibilitas antar penimbang; 3) uji normalitas
dan 4) uji hipotesis. Untuk pengolahan data lebih jelasnya adalah sebagai berikut.
a. Penilaian Hasil Tes
Untuk mendapatkan hasil tes yang sesuai dengan kemampuan siswa, maka harus
diolah dan diberikan skor, penskoran yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian
yang telah peneliti tentukan. Kriteria penilaian kemampuan siswa dalam menanggapi
pembacaan cerpen adalah sebagai berikut yang disajikan dalam bentuk tabel.
TABEL 3.4
Format Penskoran Hasil Tes
NO PERTANYAAN SKOR
A Pengucapan
Apakah pengucapan lafal bunyi-bunyi bahasa yang dibaca sudah
34
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B
C
jelas?
Berilah alasan pada jawaban anda!
Intonasi
Apakah penggunaan intonasi enak dibaca dan didengar? Apakah
sudah sesuai dengan isi cerpen tersebut? Berikan alasan anda!
Ekspresi
Apakah ekspresi pembaca cerpen ketika sedang membacakan
cerpen sudah sesuai dengan isi cerpen? Berikan alasan anda!
10
10
Sedangkan untuk kriteria penskoran hasil kemampuan siswa dalam menanggapi
pembacaan cerpen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 3.5
Penilaian Hasil Menanggapi Pembacaan Cerpen
NO NAMA SISWA ASPEK PENILAIAN
35
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Skor maksimal = 100
Kategori Nilai
90-100 = 5 (sangat baik)
80-89 = 4 ( baik)
60-79 = 3 (cukup)
51-59 = 2 (kurang)
0-50 = 1 (sangat kurang)
Kriteria penilaian tersebut diberikan apabila siswa memberikan jawaban dengan
memenuhi acuan jawaban berikut ini.
TABEL 3.6
Acuan Jawaban Lembar Tes
KETERANGAN SKOR
A. Cara Mengungkapkan Tanggapan
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) lafal yang jelas; (2) struktur kata yang sesuai dengan isi
kaidah; (3) kosakata bervariasi; dan (4) fasih.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan tiga aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
5
4
36
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa mengungkapkan tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di atas.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali
B. Isi Pembicaraan Tanggapan
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan memenuhi aspek: (1) pelafalan; (2) intonasi; dan (3)
ekspresi, disertai dengan argumentasi yang sesuai dengan isi
tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan dua aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan satu aspek saja sesuai dengan aspek di
atas disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa mengungkapkan isi pembicaraan dalam tanggapannya dengan menyebutkan semua atau beberapa aspek saja tetapi
tidak disertai argumentasi yang sesuai dengan tanggapannya.
Siswa tidak mengungkapkan tanggapannya sama sekali.
2
b. Uji Reliabilitas Antar penimbang
Untuk menguji penilaian hasil tes yang dilakukan oleh lebih dari satu orang
penimbang, maka uji reliabilitas dilakukan dengan cara mencari nilai:
37
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SStot ∑X² t = ∑X² - (∑X)²
K.N
(4) menentukan kuadrat kekeliruan
SSkk ∑d² = SS tot ∑X²t - SSt∑dt - SSp ∑d²p
(5) memasukkan keseluruhan data ke dalam tabel anava kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus berikut: Vkk = Variansi dari kekeliruan
Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan tabel Guilford
Tabel Korelasi Guilford
Rentang Kriteria
0,80-1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60-0,80 Reliabilitas tinggi 0,40-0,60 Reliabilitas sedang 0,20-0,40 Reliabilitas rendah 0,00-0,20 Reliabilitas sangat rendah
c. Uji Normalitas
Untuk melakukan uji normalitas data, peneliti menggunakan cara brikut ini.
(1) menghitung nilai rata-rata tes awal dan tes akhir siswa dengan rumus;
(2) menentukan simpangan baku (standar deviasi);
√
(3) menghitung daftar frekuensi
rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil
38
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
panjang kelas (P) = derajat kebebasan = BK – 3
(4) menggunakan rumus chi kuadrat untuk memperoleh thitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
Oi = frekuensi observasi atau pengamatan
Ei = frekuensi ekspektasi
Data dinyatakan normal bila chi kuadrat (X²) hitung < chi kuadrat tabe. Untuk itu,
harga X² (thitung) dikonsultasikan pada tabel chi kuadrat dengan derajat kebebasan
tertentu sebesar banyaknya kelas interval dibagi 3 (dk = k - 3)
Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2 (ttabel), pada taraf tertentu maka dapat
dikatakan bahwa data distribusi normal. Jika X2 (thitung) > X2 (ttabel) maka dikatakan
bahwa data berdistribusi tidak normal.
d. Uji Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis, peneliti menggunakan cara berikut ini.
(1) menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan nilai tes akhir;
(2) menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan nilai tes akhir;
(3) menghitung mean deviasi (Md) dari data hasil tes awal dan tes akhir dengan rumus;
(4) Mencari thitung
thitung =
√
(5) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus
dk = N-1
(6) Melihat nilai ttabel dengan taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%.
Pembahasan hasil dengan menggunakan hipotesis
H0 ditolak dan H1 diterima jikathitung > ttabel
39
Nira Permata, 2013
76
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menanggapi
pembacaan cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di
SMPN 1 Bandung, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen
sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata
hasil pengujian 63,97 yang menunjukkan kriteria penilaian yang kurang.
2) Kemampuan berbicara siswa dalam menanggapi cara pembacaan cerpen
sebelum menggunakan metode Time Token, diketahui bahwa rata-rata
hasil pengujian 81 yang menunjukkan kriteria penilaian yang baik.
3) Model pembelajaran time token dianggap efektif dalam pembelajaran
menanggapi pembacaan cerpen karena nilai siswa menunjukkan kenaikan
setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran time token.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan agar penelitian ini lebih
bermanfaat, maka peneliti merekomendasikan kepada pihak terkait antara lain
sebagai berikut:
1. Metode time token dapat digunakan sebagai suatu alternatif metode
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaraa
menanggapi pembacaan cerpen.
2. Bagi guru, dalam melaksanakan pembelajaran menanggapi pembacaan
cerpen hendaknya menggunakan metode time token untuk dapat
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, karena
77
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap kemampuan menulis puisi.
Selain itu, hendaknya guru terampil dalam menggunakan metode dan media
pembelajaran sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat menjadi
suatu kesatuan yang saling mendukung dalam meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian
ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penggunaan metode time
token dan penerapannya pada pembelajaran menanggapi cara pembacaan
cerpen.
4. Hendaknya penelitian ini dapat dikembangkan lagi sebagai rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya baik dari segi siswa sebagai sampel penelitian,
media pendukung, dan materi ajar yang bersangkutan agar penelitian ini
78
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ayuragillia, Dea. 2009. “Penerapan Teknik Bermain Peran dalam Pembelajaran Menulis Puisi (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas Xi SMA Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.
Desiyanti, Dian. 2007. ”Penerapan Teknik Think Pair Share dalam Pembelajaran
Menanggapi Pembacaan Cerpen (Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Skripsi Pada FPBS UPI: tidak diterbitkan.
Rusman. 2012. Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru. Depok: Rajagrafindo
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tarigan H,G. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. (1988). Apresiasi kesusatraan.
Jakarta: Gramedia.
Syamsudin dan Vismaia. 2007. metode penelitian pendidikan bahasa.
Bandung: Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya.
Tuhusetya, Sawali. Membangun Otonomi Pembelajaran Sastra (online). Tersedia
http://Sawali info (12 Mei 2013)
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. (205). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.
Wellek, R. dan Austin, W.(1995). Teori kesusastraan.
Jakarta: PT. Gramedia.
Lie, Anita. (2004). Cooperative learning: mempraktikan cooperative learning di
79
Nira Permata, 2013
Efektivitas Model Pembelajaran Time Token Dalam Pembelajaran Menanggapi Pembacaan Cerpen Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurniati Sapari, Nia (2008). Kompetensi berbahasa indonesia. (online) Tersedia :
http://www.scribd.com/doc/58134550/24/A-MENANGGAPI-PEMBACAAN-CERPEN (19 Mei 2013)
Indrawati dan Setiawan, wanwan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif,
dan Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam.
Aminuddin. (1995). Pengantar apresiasi sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi