• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Audit di PT. "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Audit di PT. "X"."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This research aims to examine the influence of independence towards audit quality. Audit quality can be interpreted as a professional against the possibility of an audit work can be found either above error in the company’s accounting system and finding violations and then accounted for and reported to the authorities.

This research using primary data obtained through a questionnaire filled by the respondents, namely Internal Auditors who work on private company in Cirebon. Data collection is done by going direct to respondents to fill in questionnaire. There are 20 respondents came from the private company PT.X in Cirebon who willing to fill out the questionnaire. This study tested the hyphothesis by using simple linear regression analysis models.

Based on the results of Simple Linear regression known treatment that the independent variable (independence) have an impact on the dependent variable (audit quality) with a percentage of the influence of 26%. The results of this research indicate that independence of internal auditor have positive effect on audit quality.

(2)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Kualitas audit dapat diartikan sebagai keyakinan seorang yang professional terhadap suatu pekerjaan audi yang kemungkinan (probability) dapat ditemukan kesalahan baik atas sistem akuntansi dalam perusahaan maupun menemukan pelanggaran kemudian dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada pihak berwenang.

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden yaitu auditor internal yang bekerja pada perusahaan swasta PT.X di Cirebon. Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi langsung para responden untuk mebgisi kuesioner penelitian. Terdapat 20 responden pada perusahaan swasta PT.X di Cirebon yang mengisii kuesioner. Hipotesis peneliltian ini diuji dengan menggunakan model analisis regresi.

Berdasarkan hasil pengolahan regresi diketahui bahwa variabel independen (independensi) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (kualitas audit) dengan persentase pengaruh sebesar 26%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa independensi internal auditor memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit.

(3)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ……… iii

KATA PENGANTAR ………... iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ……… 9

2.1.1 Pengertian Auditing ………. 9

2.1.2 Pengertian Audit Internal ………. 11

2.1.3 Jenis-jenis Audit ……….. 13

(4)

viii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.5 Kualitas Audit ………. 21

2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 25

2.3 Pengembangan Hipotesis ……….. 26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……… 27

3.2 Metodologi Penelitian ……… 27

3.3 Jenis Data ………... 27

3.4 Populasi ………. 28

3.5 Operasional Variabel ……… 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……… 31

3.6.1 Metode Dokumentasi ………. 31

3.6.2 Kuesioner ………... 32

3.7 Jenis Penelitian ………. 32

3.8 Teknik Analisis Data ………. 33

3.8.1 Uji Kualitas Data ……… 33

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ……….. 34

3.8.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ………. 35

3.8.4 Uji Goodness of Fit Model ……… 35

3.8.5 Koefisien Determinasi ……… 36

3.8.6 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ………... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………. 38

4.1.1 Uji Validitas ………... 38

4.1.2 Uji Reliabilitas ……… 38

4.1.3 Uji Normalitas ……… 39

(5)

ix

Universitas Kristen Maranatha

4.1.5 Uji Goodness of Fit Model ………. 41

4.1.6 Koefisien Determinasi ……… 41

4.1.7 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ……… 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ……… 46

5.2 Saran ……….. 46

DAFTAR PUSTAKA ……….. 48

LAMPIRAN ……….. 52

(6)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ………. 29

(7)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ……….….. 52

Lampiran B Hasil Uji Validitas ………..55

Lampiran C Hasil Uji Reliabilitas ……….………. 56

Lampiran D Hasil Uji Normalitas ……….…….. 57

Lampiran E Hasil Uji Heterokedastisitas ………..….. 57

Lampiran F Hasil Uji Goodness of Fit Model ………... 58

Lampiran G Hasil Koefisien Determinasi ……….……….. 58

Lampiran H Hasil Uji Regresi ………..……… 59

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Independensi adalah prinsip-prinsip dasar audit yang menyatakan bahwa

auditor harus dan juga tampak bebas dari kepentingan yang tidak sesuai

dengan integritas dan objektivitas (Ainapure, 2009:42). Seorang auditor harus

mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu

menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung

kesimpulan yang diambilnya, auditor internal dianggap mandiri apabila dapat

melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif (Tugiman, 1997:20).

Prakteknya masih ada pelanggaran yang dilakukan seperti dalam

Undang-Undang BPK hanya ada syarat memiliki kejujuran dan integritas, tak ada

unsur profesionalitas atau kompensasi. Koordinator Indonesia Budget Center

Roy Salam (2013) juga menyoroti anggota BPK yang mempunyai latar

belakang sebagai anggota partai politik atau dekat dengan objek pemeriksaan

BPK, hal ini membuat independensi BPK tak bisa diyakini lagi.

Definisi audit internal dapat dihubungkan dengan konsep kemandirian.Itu

berarti pekerjaan yang dilakukan dan laporan yang dikeluarkan oleh auditor

dapat dipandang sebagai yang dapat diandalkan tanpa kepentingan pribadi.

Kemandirian juga berarti auditor memiliki akses tak terhalang ke semua

sumber informasi yang relevan, dan laporan mereka memiliki status yang

cukup untuk membuat perbedaan kebutuhan independensi yang cukup

(9)

Bab I – Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha internal harus independen, dan auditor internal harus objektif dalam

melakukan pekerjaan mereka (Pickett, 2004:52)

Persoalan independensi Badan Pemeriksa Keuangan BPK mendapat

sorotan dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK Salah satu

calon anggota BPK Farid Prawiranegara mengkritik independensi pejabat

BPK saat ini dengan menyoroti ada pejabat BPK yang sebelumnya menjabat

anggota Komisi XI Keuangan DPR Anggota Komisi Keuangan menjadi

anggota BPK. Hal tersebut akan menimbulkan conflict of interest saat

menjalani uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi XI di gedung DPR.

Auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya

secara bebas dan objektif. Kemandirian para pemeriksa internal dapat

memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana

sangat diperlukan bagi pemerikasaan sebagai mana mestinya (Tugiman,

1997:20).

Audit internaldidefinisikanoleh lembagaauditor internalpada tahun

1995pernyataanstandar untukpraktek profesionalauditinternal.Auditinternal

adalahfungsipenilai independen yang dibentukdalam suatu organisasiuntuk

memeriksa danmengevaluasi aktivitas-aktivitassebagai layanan

kepadaorganisasi. Tujuanauditinternal adalah untukmembantu

anggotaorganisasi dalampelaksanaan tugas secara efektifdaritanggung jawab

mereka. Untuk mencapai tujuan ini, internal auditmelengkapimereka

dengananalisis, penilaian, rekomendasi, nasihatdan informasimenyangkut

aktivitas yang ditelaah. Tujuanaudit meliputimempromosikankontrol yang

(10)

Bab I – Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Anggota Komisi XI DPR, Dolfie OFP mengatakan bahwa Yunus Husein,

calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak

independen, dilihat dari hasil penelusuran sebuah lembaga negara.

Independensi Yunus diragukan karena memiliki hubungan dengan partai

politik. Sedangkan independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak

memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan

penyusunan laporan audit.Seorang auditor harus mempunyai kemampuan

memahami kriteria yang digunakan serta mampu menentukan jumlah bahan

bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang diambilnya (Arens

& Loebbecke, 1996:84).

Independensi merupakan salah satu komponen etika selain integritas dan

objektivitas yang harus dijaga oleh seorang auditor. Independensi berarti sikap

mental yang bebas dai konflik kepentingan yang signifikan yang mengancam

objektivitas dimana ancaman akan objektivitas tersebut harus dikelola pada

level individu maupun level organisasi (Moeller, 2005:169).

Audit internal digambarkan sebagai jaminan independen, objektif dan

aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan

operasi organisasi, itu membantu organisasi mencapai tujuannya dengan

membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses

pemerintah (Bagshaw, 2013:199).

Auditing yang independen adalah pemeriksaan yang objektif atas laporan

keuangan yang disiapkan oleh suatu perseroan, persekutuan atau firma,

(11)

Bab I – Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni (2010) mengatakan Himpunan

Bank-Bank Negara Himbara ragu terhadap independensi Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) jika masih menarik biaya operasional dari pelaku industrikeuangan

karena pungutan yang dibebankan kepada subyek pengawasan bias

mengurangi independensi. Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh,

tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Akuntan

independent haruslah akuntan yang tidak terpengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri akuntan dalam

mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan (Mulyadi,

2002:26).

Menurut Williams (2002:173) independensi sebagai sebuah sikap yang

berimbang dan bebas dari berbagai kepentingan yang mungkin dianggap

sebagai kompatibel dengan integritas dan objektivitas. Auditor harus bias

terhadap klien, karena jika tidak ia akan kekurangan ketidakberpihakan yang

diperlukan untuk keandalannya atau temuannya sedangkan kemandirian

membutuhkan kejujuran intelektual dan imparsialitas peradilan yang

mengakui kewajiban untuk keadilan tidak hanya kepada manajemen dan

pemilik bisnis, tetapi juga kepada kreditur. Definisi baru, dijelaskan oleh

Chapman et al (2002); Krogstad et al (1999) dalam Swinkels (2012:43) bahwa

audit internal tidak hanya ditandai sebagai independen, tetapi juga sebagai

suatu kegiatan objektif.

Prakteknya masih ada pelanggaran yang dilakukan seperti dalam kasus

Mahkamah Konstitusi (MK) yang kebanjiran kritik menyusul ditangkapnya

(12)

Bab I – Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha karena diduga menerima suap terkait Pilkada Gunung Mas, Kalteng dan

Pilkada Lebak, Banten. Latar belakang Akil yang berasal dari politisi banyak

diungkit karena independensi dan integritas mereka, Hamdan (2013) meminta

agar soal asal para hakim dan latar belakang mereka yang berasal dari politisi

tak dipersoalkan karena Hakim MK akan berupaya independen dan menjaga

integritas.

Independensi adalah kebebasan dari konflik yang signifikan yang

mengancam kepentingan objektivitas, ancaman objektivitas tersebut harus

dikelola pada tingkat individu auditor, tingkat keterlibatan, dan tingkat

organisasi (Moeller, 2005:274). Hal serupa juga dikemukakan oleh

Hendrikseet al (2004:281) yang menyebutkan bahwa independensi auditor

adalah kebebasan dari tekanan dan faktor lain yang ditunjukkan oleh kegiatan

atau hubungan yang dapat mengganggu dapat mengganggu kemauan auditor,

baik secara individu maupun grup (termasuk objektivitas dan integritas) saat

melakukan audit.

Berbeda dengan prakteknya dimana independensi sangat sulit untuk

dilakukan seperti menurut anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Max Moein

(2008) yang angkat bicara bahwa bahwa DPR menolak dua calon gubernur

Bank Indonesia (BI) yaitu Agus Martowardojo dan Raden Pardede karena

dinilai tidak independen, dirasakan berbau pemerintah serta selain itu juga

karena keduanya adalah BUMN sehingga masalah independensi sangat

penting.

Independensi merupakan sikap pikiran, tidak hanya seorang akuntan

(13)

Bab I – Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha independen untuk semua orang. Independensi adalah standar yang diterima

dari duit. Kode Etik Akuntan Profesi IFAC menyatakan bahwa ketika

melakukan keterlibatan jaminan seperti audit, auditor harus independen dari

klien (Gupta, 2005:494).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maythew et al (2000) juga

melaporkan hasil pasar ekonomi eksperimental yang dirancang untuk menguji

apakah objektivitas auditor (independensi) dipengaruhi oleh ketidakpastian

mengenai perlakuan akuntansi yang sesuai untuk klien. Hasil penelitian ini

memberikan bukti kuat bahwa tingkat ketidakpastian akuntansi berdampak

terhadap independensi auditor, khususnya ketika ketidakpastian akuntansi

tidak ada, auditor mempertahankan kemerdekaan mereka dengan jujur

melaporkan nilai yang diamati.

Independensi adalah sebuah sikap yang berimbang bebas dari berbagai

kepentingan yang mungkin dianggap kompatibel dengan integritas dan

objektivitas dan juga auditor harus bias terhadap klien, karena jika tidak ia

akan kekurangan ketidakberpihakan yang diperlukan untuk keandalannya atau

temuannya. Inti dari pernyataan ini adalah bahwa tidak cukup auditor harus

independen, tapi dia juga terlihat independen, sering disebut sebagai

independensi dan kemandirian yang sebenarnya dirasakan (Williams,

2002:173).

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Nanang Pamuji

Mugasejati (2010) menyatakan tidak ada Bank Sentral yang bisa independen,

secara politik independensi Bank Sentral merupakan sesuatu yang sangat berat

(14)

Bab I – Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha politik yang dipakai rezim otoriter untuk menyelamatkan diri menghadapi

tuntutat demokrasi.

Penelitian mengenai kualitas audit juga penting bagi Internal Auditor agar

dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. De Angelo

dalam Kusharyanti (2003:25) mendefinisikan bahwa kualitas audit adalah

“Kemungkinan dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang

adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Penemuan suatu

pelanggaran tergantung pada kualitas pemahaman auditor, sementara tindakan

melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.”

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan judul

Pengaruh Independensi Internal Auditor terhadap Kualitas Audit di PT.X”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Seberapa besar pengaruh Independensi Internal Auditor terhadap

Kualitas Audit di PT.X”.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan menguji seberapa

besar pengaruh Independensi Internal Auditor dengan Kualitas Audit

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti bahwa

Independensi Internal Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit.

(15)

Bab I – Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Manfaat auditor

Penulis berharap penelitian ini sebagai motivator dalam melaksanakan

audit pada perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan dapat segera

dilaporkan.

2. Manfaat bagi praktisi bisnis

Peneliti berharap penelitian ini melalui peningkatan kualitas audit

secara berkesinambungan, klien dapat mengambil keputusan yang tepat

berdasarkan laporan keuangan yang berkualitas, handal dan dapat

dipercaya teng telah dihasilkan oleh auditor.

3. Manfaat bagi mahasiswa

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh independensi terhadap kualitas audit.

4. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi referensi dan memberi

sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka

(16)

46

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1SIMPULAN

Dari hasil pengujian maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan

memberikan saran berdasarkan uraian yang telah peneliti kemukakan dalam

bab sebelumnya.Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan

statistikpada pengujian, dapat diambil kesimpulan bahwa, internal auditor

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, dengan besar

presentase pengaruh sebesar 26%, sedangkan sisanya sebesar 74%

dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar di penelitian ini.

5.2SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat

diberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi auditor

Para auditor diharapkan untuk meningkatkan independensinya, karena

faktor independensi telah terbukti mempengaruhi kualitas audit.

Auditor yang melakukan tugas dari kliennya harus dapat

bersikapindependen, bebas tekanan dari klien, dan dapat menjaga

objektivitasnya. Untuk meningkatkan kinerja auditor internal

diperlukan adanya pelatihan – pelatihan, seminar, symposium serta

diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti kursus –

(17)

Bab V – Kesimpulan dan Saran 47

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi peneliti lain

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel sehingga

hasil penelitian memiliki hasil yang lebih kuat karena penelitian ini

hanya menggunakan 20 sampel, serta menambah variabel lain yang

dapat mempengaruhi kualitas audit seperti kompetensi, lama bekerja,

dan sebagainya.

3. Bagi perusahaan

Perusahaan disarankan untuk memperbanyak jumlah auditor internal

agar lebih efisien dan independen dalam melakukan tugasnya. Selain

itu juga perusahaan disarankan untuk melakukan rolling penugasan

(18)

48

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M. and A. Wright. 1987. An Examination of The Effects of Experience and Task Complexity on Audit Judgments. The Accounting Review. January

Ahmad, Baiquni. 2010. Himbara Ragu terhadap Independensi OJK. www.temposearch.com

Ainapure, Varsha dan Ainapure, Mukund. 2009. Auditing and Assurance. Second edition. PHI Learning Private Limited. New Delhi.

Arens dan Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Penerbit Salemba Empat.Jakarta.

Arter, D. R. 2003. Quality Audits for Improved Performance. Third Edition. American Society for Quality, Quality Press, Milwaukee (ASQ). United State of America.

Bagshaw, Katharine. 2013. Audit and Assurance Essentials: For Professional Accountancy Exams. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. United Kingdom.

Bastian, Indra. 2007. Audit Sektor Publik. Salemba Barat. Jakarta.

Fearney, Stella dan Beattie, Vivien dan Hines, Tony. 2011. Reaching Key Financial

Reporting Decisions: How Director and Auditor Interact. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ.

United Kingdom.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gul, F. A. 2007. Hong Kong Auditing: Economic Theory and Practice. Second Edition. City University of Hongkong Press, Tat Chee Avenue, Kowloon. Hongkong.

Gupta, Kamal. 2005. Contemporary Auditing. Sixth Edition. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, 7 West Patel Nagar. New Delhi 110 008.

Hall, J. A. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi 1. Edisi Kedua. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

(19)

49

Universitas Kristen Maranatha Hendrikse, J. W., Hendrikse, Leigh. 2004. Business Governance Handbook:

Principles and Practice. Volume 1. Gower Publishing Limited. England. Holmes, A. W., Burns, D.C. 1993. Auditing Norma dan Prosedur. Jilid 1. Edisi

Kesembilan. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Htay, S. N. N., Arif, Mohamed., Soualhi, Younes., Zaharin, H. R., dan Shaugee, Ibrahim. 2013. Accounting, Auditing and Governance for Takaful

Operations. John Willey & Sons Singapore Pte. Ltd., 1 Fusionopolis Walk,

#07-01, Solaris South Tower.Singapore 138628.

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Jackson, A. B., Moldrich, Michael., Roebuck, Peter. 2008. Mandatory Audit Firm Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal. 23(5).

Kumar, Arun dan Sharma, Rachana. 2011. Auditing: Theory and Practice. Atlantic

Publishers and Distributors B-2, Vishal Enclave. New Delhi-110.

Johnstone, Karla., Larry Rittenberg., Audrey gramling. 2012. Auditing. 8th edition. Cengage Learning.

Kell, B. J. 2012. Modern Auditing. Edisi 7. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Desember.

Mautz, R.K. dan Sharaf, H. A. 1961. The Philosophy of Auditing. American Accounting Association. American.

Max, Moein. 2008. Dua Cagub BI Ditolak karena Berbau Pemerintah.

Mayhew, B.W., Schatzberg, J. W., Sevcik, G. R. 2000. The Effect of Accounting Uncertainty and Auditor Reputationon Auditor Independence.

McSherry, Wildfred dan Ross, L. 2010. Spiritual Assessment in Healthcare Practice. M&K Update Ltd.

Meisser Jr, William F. 2003. Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach.

(20)

50

Universitas Kristen Maranatha Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Nanang, Pamuji Mugasejati. 2010. Bank SentralSulit Lepas dari Intervensi Politik.

http://finance.detik.com

O’Regan, David. 2004. Auditor’s Dictionary: Terms, Concepts, Processes, and

Regulations. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey Published simultaneously in Canada.

Pickett, K. H. Spencer. 2004. The Internal Auditor at Work: A Practical Guide to Everyday Challenges. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Pickett, K. H. Spencer. 2010. The Internal Auditing Handbook. Third Edition. John

Wiley &Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Prof. Dr. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Roy, Salam. 2013. Revisi Undang-undang BPK Mendesak. http://finance.detik.com

Shamoo, A. E. 1989. Principles of Research Data Audit. Gordon and Breach Science Publishers S.A. United State of America.

Sharma, Ashok. 2010. Auditing. Rahul Jain, V. K. (India) Enterprises. Delhi.

Sinurat, Fitria. 2011. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada KAP di Bandung

Sower, V. E. 2011. Essentials of Quality with Cases and Experiential Exercises. John Wiley & Sons, Inc. United State of America.

Swinkels, W. H. A. 2012. Exploration of a Theory of Internal Audit. W. H. A. Swinkels.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System Auditing. Penerbit PT Elex Media Komputindo Anggota IKAPI. Jakarta.

(21)

51

Universitas Kristen Maranatha Salemba Empat. Jakarta.

Trenerry, Alan. 1999. Principles of Internal Control. University of New South Wales Press Ltd, University of New South Wales, Sydney 2052. Australia.

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review Focus Notes, Internal Audit Knowledge Elements. Part 3. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review 2013, Part 1, Internal Audit Basics. Part 1.John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada. Williams, James. 2002. Team Development for High-tech Project Managers.

ARTECH HOUSE, INC. 685 Canton Street, Norwood, MA 02062. United State of America.

Gambar

Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks MAS, marka berbasis DNA dapat lebih efektif jika digunakan untuk tiga tujuan dasar, yaitu: 1) identifi- kasi galur-galur tetua untuk perbaikan suatu karakter untuk tujuan

Mutu Ransum Berbentuk Pellet dengan Bahan Serat Biomassa Pod Coklat untuk Pertumbuhan Sapi Perah Jantan.. Institut

Berdasarkan tabel 4 Hasil analisis dengan uji Chi Square hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan diperoleh bahwa ada sebanyak 27 dari

Sehubungan dengan hal tersebut, yang diuraikan pada artikel ini meliputi (1) pembelajaran pada pendidikan anak usia dini , (2) pegembangan potensi bahasa dan

Komunikasi dalam timbang terima pasien berhubungan dengan proses pemberian/perpindahan informasi spesifik tentang pasien yang bertujuan untuk menjamin kesinambungan

Untuk pengaruh intervensi terhadap peningkatan penerapan MTBM pengukuran tidak bisa dilakukan segera sehingga dalam penelitian ini digambarkan distribusi penerapan MTBM

Peserta didik yang tuntas dengan persentase 87,87% menyatakan bahwa penggunaan permainan ular tangga sebagai media chemo-edutainment dapat membantu peserta didik

Kebutuhan dan Jumlah Ruang dalam “Pusat Penelitian teknologi” ... Pola Organisasi