ABSTRAK
Nama : Dea Delicia Fernanda
Program Studi : Sastra China
Judul Skripsi : Tata Cara Pelaksanaan Upacara KematianMasyarakat
Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan Bandung
Skripsi ini membahas tentang tata cara pelaksanaan upacara kematian masyarakat
Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan, bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
tata cara upacara kematian yang masih dijalankan atau dihilangkan dan mengetahui
makna dari upacara tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif
dengan bentuk deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data melalui kegiatan
wawancara dengan narasumber dan observasi langsung dengan terjun ke lapangan
dan melakukan studi kepustakaan melalui bermacam-macam buku, internet ataupun
sumber-sumber lainnya.
Kata Kunci
ABSTRACT
Name : Dea Delicia Fernanda
Study Program : Chinese Literature
Title : Funeral Ceremony in The Priangan Chinese
Community Foundation Social Fund
This thesis discusses about the funeral ceremony in The Priangan Chinese
Community Foundation Social Fund, and aims to investigate the implementation of
procedures for the funeral ceremony which is still run or eliminated and also to know
the meaning of the ceremony. This study uses qualitative research techniques in
descriptive form, namely by interviews and observation direct of participation
directly involved at that place and do a literature study through some various books,
internet or other sources.
Keywords
摘要
姓名 Dea Delicia Fernanda
专业 中文系
题目 万隆渤良安福利基金会华人葬礼仪式
本文采取定性研究 述法,通过采访,文件调查,数据观察等手段 分析了一
些在万隆渤良安福利基金会举行的华人葬礼,发现某些华人葬礼因时代变迁,
济发展等因素有了 少的变化。通过本研究笔者得到文化在时代 人文社会
发展的前提下会出现导致习俗的变化。
关键词
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN
HALAMAN PERSETUJUAN REVISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Perumusan Masalah ... 2
1.3.Tujuan Penelitian ... 2
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
1.5.Metode Penelitian ... 3
1.6.Batasan Penelitian ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Kebudayaan ... 5
2.2. Tradisi ... 5
2.3. Upacara ... 6
2.4. Kematian ... 6
2.5. Masyarakat Tionghoa Bandung ... 7
2.6. Tata Cara Pelaksanaan Upacara Kematian Masyarakat Tionghoa Bandung ... 9
2.7. Makna Pelaksanaan Upacara Kematian Masyarakat Tionghoa Bandung ... 13
BAB 3 ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 15
3.1. Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) Bandung ... 15
3.2. Tata Cara Pelaksanaan Upacara Kematian Masyarakat Tionghoa di YDSP ... 15
3.2.2 Upacara Masuk Peti dan Tutup Peti ... 18
3.2.3 Upacara Pemberangkatan Jenazah ... 20
3.3. Tujuan Pelaksanaan Upacara Kematian di YDSP ... 23
3.4. Makna Peralatan Pelaksanaan Upacara Kematian di YDSP ... 25
BAB 4 KESIMPULAN ... 28
DAFTAR PUSTAKA... 30
DAFTAR LAMPIRAN ... 32
LAMPIRAN 1 Identitas Narasumber... 32
LAMPIRAN 2 Identitas Keluarga ... 32
LAMPIRAN 3 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 37
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2.1. Upacara Sebelum Masuk Peti ... 16
[image:6.612.153.491.239.567.2]Tabel 3.2.2. Upacara Masuk Peti dan Tutup Peti ... 18
1
Universitas Kristen Maranatha BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani hidup, setiap manusia pasti akan dihadapkan dengan kematian.
Kematian adalah salah satu bagian kehidupan dari setiap manusia dan makhluk
ciptaan Tuhan yang tidak mungkin dapat dihindari. Dalam ritual kematian, ada juga
yang disebut dengan upacara kematian. Upacara kematian merupakan sesuatu hal
yang umum dalam lingkungan hidup manusia. Upacara kematian adalah salah satu
unsur dari budaya dan tidak lepas dari diri masyarakat karena bersifat dinamis.
Seperti yang dituliskan dalam buku Metodologi Penelitian Kebudayaan oleh Drs.
Suwardi Endraswara,M.Hum. yang menjelaskan bahwa “Budaya adalah ‘sesuatu’
yang hidup, berkembang, dan bergerak menuju titik tertentu. Penelitian budaya
bersifat dinamis artinya harus senantiasa mengikuti riak kebudayaan itu sendiri yang sangat labil.”
Seperti yang diketahui, Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keanekaragaman
budaya, yang merupakan salah satu keunikan yang dimiliki bangsa Indonesia.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki banyak etnis di dalamnya, salah
satunya adalah etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa datang ke Nusantara tidak hanya
untuk berdagang, tetapi juga membawa tradisi dan budaya mereka. Salah satunya
adalah tradisi dalam melaksanakan upacara kematian.Budaya dan tradisi dalam
melaksanakan upacara kematian yang dimiliki etnis Tionghoa berbeda dengan yang
lainnya. Upacara kematian masyarakat Tionghoa sangat berkaitan erat dengan tradisi
dan kepercayaan yang mereka anut. Masyarakat sering melihat upacara kematian
masyarakat Tionghoa di rumah duka atau tempat persemayaman begitu ramai oleh
beragam macam perlengkapan yang diperlukan dalam menjalankan upacara kematian
tersebut, contohnya rumah-rumahan yang terbuat dari kertas, aneka bunga, pakaian
dukacita yang digunakan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut menandakan bahwa
upacara kematian masyarakat Tionghoa sangat menarik karena memiliki keunikan
2
Universitas Kristen Maranatha mengetahui tata cara pelaksanaan upacara kematian tersebut dan makna dari
proses-proses yang dilaksanakan tersebut. Banyaknya kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia memengaruhi dan menyebabkan adanya proses yang dihilangkan dalam
tata cara upacara kematian yang dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan di atas tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengerjakan penelitian yang berjudul “Tata Cara Pelaksanaan Upacara Kematian
Masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan Bandung.” Guna
mendapatkan data yang aktual dan menunjang bagi penelitian ini, peneliti melakukan
observasi langsung di lapangan dan melakukan wawancara pada ketua yayasan,
pengurus pelaksanaan upacara kematian, dan keluarga yang ditinggalkan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan
masalah dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tata cara apa saja yang masih dijalankan dan dihilangkan dalam pelaksanaan
upacara kematian masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan
Bandung?
2. Makna apa yang tersirat dalam pelaksanaan upacara kematian masyarakat
Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan Bandung?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang tata cara pelaksanaan
upacara kematian masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial Priangan
Bandung.
2. Untuk mengetahui makna dari setiap pelaksanaan upacara kematian di
3
Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat menambah wawasan baik untuk peneliti maupun pembaca mengenai
tata cara upacara kematian masyarakat Tionghoa.
2. Dapat membuat peneliti maupun pembaca lebih mengenal kebudayaan dan
tradisi masyarakat Tionghoa yang ada. Agar kebudayaan dan tradisi
tersebut dapat dijaga dan tidak dihilangkan bahkan dilupakan begitu saja.
3. Dapat menjadi pedoman untuk peneliti berikutnya yang hendak meneliti di
bidang yang serupa.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai individu atau kelompok
tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi.Penelitian kualitatif juga
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, kepercayaan orang yang akan
diteliti dan semua tidak dapat diukur dengan angka. Data yang diambil bersifat
deskriptif, yaitu data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun
dalam bentuk lainnya seperti dokumen, dan catatan-catatan lapangan pada saat
penelitian.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat atau lokasi penelitian dilakukan di Yayasan Dana Sosial Priangan
yang berada di kota Bandung, Indonesia. Waktu penelitian dilakukan pada 01
April 2016 sampai 31 Mei 2016.
Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam proses
pelaksanaan upacara kematian di Yayasan Dana Sosial Priangan yang meliputi
4
Universitas Kristen Maranatha Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara
melakukan wawancara terbuka, yaitu wawancara yang memberikan keleluasaan
bagi informan untuk memberi pandangan secara bebas dan menggunakan teknik
observasi langsung, yaitu peneliti bertindak secara langsung melakukan survei
lapangan selama satu bulan untuk mengamati pelaksanaan upacara kematian
tersebut.
1.6. Batasan Penelitian
Peneliti hanya menempatkan ruang lingkup penelitian pada tata cara
pelaksanaan upacara kematian masyarakat Tionghoa di Yayasan Dana Sosial
Priangan Bandung, dengan dilihat dari proses upacara sebelum masuk peti,
upacara masuk peti dan tutup peti, dan upacara pemberangkatan jenazah. Dan
27
Universitas Kristen Maranatha BAB 4
KESIMPULAN
Masyarakat Tionghoa Bandung sejak dahulu sampai sekarang masih
mempertahankan tradisi upacara kematian mereka, yang menyatakan bahwa
masyarakat Tionghoa Bandung masih memelihara tradisi mereka yang diwariskan
secara turun temurun. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, tradisi upacara
kematian masyarakat Tionghoa Bandung mengalami beberapa perubahan.
Zaman sekarang dalam melaksanakan upacara kematian membutuhkan banyak
biaya. Seperti menyewa rumah duka, mendekor ruangan, membeli peti mati, dan
menyiapkan segala yang dibutuhkan untuk melakukan upacara kematian tersebut.
Untuk keluarga yang kurang mampu, hal ini dapat menjadi beban yang memberatkan.
Sehingga banyak dari upacara kematian yang dihilangkan atau diubah menjadi lebih
sederhana. Sekarang ini banyak masyarakat Tionghoa yang tidak hanya memeluk
agama Buddha, ada juga yang memeluk agama Katholik, Kristen dan sebagainya. Hal
ini sangat mempengaruhi perubahan tata cara upacara kematian masyarakat Tionghoa
yang ada. Seperti sembahyang menggunakan hio, untuk masyarakat Tionghoa yang
memeluk agama Katholik dan Kristen sudah tidak menggunakannya lagi. Mereka
memanjatkan doa dan menyanyikan puji-puijian untuk almarhum.Masyarakat
Tionghoa jaman sekarang ini sudah mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
sehingga orang-orang lebih menyukai hal yang praktis atau mudah dilakukan. Dan
seiring perkembangan jaman, banyak budaya-budaya asing lainnya yang bercampur
dengan budaya Tionghoa. Sehingga mengubah tradisi yang sudah ada menjadi lebih
mudah atau praktis. Faktor ini juga yang menyebabkan adanya beberapa perubahan
Masyarakat Tionghoa Bandung sekarang mendapatkan pendidikan yang lebih
tinggi dan banyak masyarakat Tionghoa Bandung yang sudah bekerja di luar kota.
Karena itu pikiran mereka lebih realistis dan lebih praktis. Oleh karena itu, beberapa
tata cara upacara kematian mengalami penyederhanaan bahkan dihilangkan begitu
saja. Tetapi ini tidak dikatakan bahwa masyarakat Tionghoa Bandung meninggalkan
28
Universitas Kristen Maranatha upacara kematian, walaupun mereka menjalankannya lebih praktis dan lebih
cepat.Hal ini menunjukkan bahwa tradisi upacara kematian mengalami perubahan.
Meskipun zaman sudah berkembang dengan cepat, makna yang tersirat dalam
setiap pelaksanan upacara kematian dan peralatan yang digunakan tidak mengalami
perubahan. Hal ini dikarenakan masyarakat Tionghoa Bandung percaya, bahwa setiap
pelaksanaan upacara kematian dan peralatan yang digunakan memiliki tujuan yang
29
DAFTAR PUSTAKA
Makalah
Sanjaya, Siauphing Souphan.(2015) Etnis Tionghoa Indonesia, Bahasa Tionghoa
Indonesia, Perannya dalam Patriotisme dan KebhinnekaanBahasa Indonesia.
Makalah Seminar Forum Ilmiah XI (Seminar Internasional) FPBS UPI.
Buku
Brahm, Ajahn. (2006). Hidup Senang Mati Tenang. Jakarta: Ehipassiko Foundation
Endaswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Keesing, Roger.M. (1992). Antropologi Budaya. Jakarta: Penerbit Erlangga
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. ______________ (1990). Sejarah Teori Antropologi II. Jakata : Rineka Cipta.
Kunto, Haryoto. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Penerbit : P.T. Granesia
Marcus, A.S. (2009). Hari-hari Raya Tionghoa. Jakarta: PT. Suara Harapan Bangsa
Milne, Bruce. 1982. Know The Truth : A Handbook of Christian Belief. Penerbit : InterVarsity Press
Nio, Joe Lan. (1961). Peradaban Tionghoa Selayang Pandang.Jakarta : Penerbit Keng Po.
Santosa, I. (2012). Peranakan Tionghoa di Nusantara:Catatan Perjalanan dari Barat ke Timur. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES
30
Tan, Shirley. (2015). Chinese Folk Customs (Mengenal Adat Istiadat Rakyat China).Jakarta : Elex Media Komputindo (EMK)
Publikasi Elektronik
Adat Pemakaman Tionghoa Bagian I. 1 April 2015.
http://www.tionghoa.info/adat-pemakaman-tionghoa-bagian-i/ diakses pada hari Kamis, 21 Januari 2016 pukul 23.15
Adat Pemakaman Tionghoa Bagian II. 11 April 2015.
http://www.tionghoa.info/adat-pemakaman-tionghoa-bagian-ii/ diakses pada hari Kamis, 21 Januari 2016 pukul 23.18
King Hian. Berbagai Tata Cara Upacara Kematian Orang Tionghoa. 15 April 2015.
http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/674-berbagai-tata-cara-upacara-kematian-orang-tionghoa diakses pada hari Jumat, 22 Januari 2016 pukul 17.43
Ginarti.K. Tradisi Upacara Pemakaman dan Kematian. 14 Agustus 2011. http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/1050-tradisi-upacara-pemakaman--kematian diakses pada hari Jumat, 22 Januari 2016 pukul 20.15
Josh Chen. Tradisi dan Tata Cara Kematian Tionghoa 1. 25 Mei 2012. http://baltyra.com/2012/05/25/tradisi-dan-tata-cara-kematian-tionghoa-1/ diakses pada 25 Maret 2016 pada pukul 11.05
Josh Chen. Tradisi dan Tata Cara Kematian Tionghoa 2. 29 Mei 2012. http://baltyra.com/2012/05/29/tradisi-dan-tata-cara-kematian-tionghoa-2/
diakses pada 25 Maret 2016 pada pukul 11.23