• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Interaktif Pengenalan Jajanan Pasar di Pulau Jawa untuk Anak-Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Interaktif Pengenalan Jajanan Pasar di Pulau Jawa untuk Anak-Anak."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU INTERAKTIF PENGENALAN JAJANAN PASAR DI PULAU JAWA

UNTUK ANAK-ANAK

Oleh : Melisa Nugroho

NRP 1264003

Indonesia memiliki beragam suku dan budaya, hal tersebut menyebabkan Indonesia kaya akan kulinernya, salah satunya adalah jajanan pasar. Namun peranan jajanan pasar mulai tergantikan oleh jajanan masa kini yang telah banyak dipengaruhi oleh budaya asing. Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya beberapa jajanan pasar yang mulai sulit ditemukan. Padahal jajanan pasar yang khas dapat menjadi salah satu daya tarik bagi Indonesia.

Tujuan perancangan ini adalah untuk mengenalkan kembali jajanan pasar di Pulau Jawa yang mulai sulit ditemukan pada anak-anak agar sejak dini dapat melestarikan dan mengenal warisan jajanan pasar. Manfaat dari perancangan ini adalah agar jajanan pasar yang mulai sulit ditemukan dapat dilestarikan sehingga dapat menjadi daya tarik Indonesia.

Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan media utama berupa buku interaktif dengan ilustrasi menarik dilengkapi dengan lembar aktifitas seperti mewarnai dan permainan. Media pendukung dalam perancangan ini adalah poster sebelum dan sesudah buku terbit, X-Banner, Leaflet, dan gimmick. Melalui buku interaktif pengenalan jajanan pasar ini, anak-anak dapat mendapat informasi tentang jajanan pasar dengan lebih menyenangkan.

(2)

vii

ABSTRACT

A DESIGN OF INTERACTIVE CHILDREN BOOK ABOUT

STREET FOOD IN JAVA

Submitted by Melisa Nugroho

NRP 1264003

Indonesia is rich in its authentic culinary such as street food. However, the popularity of the street food is declining as it is being replaced by modern food which is very much influenced by western culture. As a result, some of Indonesian traditional food is hard to find on the street. This is unfortunate as traditional street food can be an attraction for Indonesia.

The objective of this design is to reintroduce Javanese street food especially those which are getting more difficult to be found so that we can introduce them to children early on. The benefit of this design is to preserve the Javanese traditional street food so that it can be an attraction for Indonesia.

The method employed is by using an interactive book as the main medium. The book has interesting illustration and is completed with activity sheets for coloring and games. The supporting media includes a poster of pre and post launching, X-banners, leaflets, and gimmicks. Through this interactive book, Indonesian children will get some information about street food in a fun way.

(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.3.1 Tujuan Komunikasi ... 16

2.3.2 Fungsi dan Bentuk Komunikasi ... 17

2.4Psikologi Kognitif Anak ... 17

(4)

ix

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 22

3.1Data dan Fakta ... 22

3.1.1 Mandatori : Komunitas Kreativitas “Rumah Japarr”... 22

3.1.2 Sponsorship : Erlangga for Kids... 25

3.1.3 Resep dan Jenis Jajanan Pasar ... 26

3.1.4 Hasil Observasi ... 36

3.1.5 Hasil Kuesioner ... 36

3.1.6 Tinjauan Karya Sejenis ... 47

3.2Analisis Terhadap Permasalahan ... 51

3.2.1 Analisis SWOT ... 51

3.2.2 Segmentation, Targeting, Positioning ... 53

(5)

x DAFTAR PUSTAKA ... 87

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Komunitas Kreativitas “Rumah Japarr”... 23

Gambar 3.2 Logo Erlangga For Kids ... 25

Gambar 3.11 Diagram hasil pembagian angket mengenai jenis kelamin ... 37

Gambar 3.12 Diagram hasil pembagian angket mengenai kota menetap ... 37

Gambar 3.13 Diagram hasil pembagian angket mengenai usia orang tua ... 38

Gambar 3.14 Diagram hasil pembagian angket mengenai pekerjaan ... 38

Gambar 3.15 Diagram hasil pembagian angket mengenai usia anak ... 39

Gambar 3.16 Diagram hasil pembagian angket mengenai pendapatan ... 39

Gambar 3.17 Diagram hasil pembagian angket mengenai jajanan yang sering diberikan pada anak ... 40

Gambar 3.18 Diagram hasil pembagian angket mengenai pengetahuan tentang jajanan pasar ... 40

Gambar 3.19 Diagram hasil pembagian angket mengenai tempat membeli jajanan pasar ... 41

Gambar 3.20 Diagram hasil pembagian angket mengenai jajanan pasar mulai tergantikan ... 41

Gambar 3.21 Diagram hasil pembagian angket mengenai jajanan pasar mulai sulit ditemukan ... 42

Gambar 3.22 Diagram hasil pembagian angket mengenai minat memperkenalkan jajanan pasar ... 43

(7)

xii Gambar 3.24 Diagram hasil pembagian angket mengenai pengeluaran

membeli buku ... 44

Gambar 3.25 Diagram hasil pembagian angket mengenai segi membeli buku ... 45

Gambar 3.26 Diagram hasil pembagian angket mengenai jenis buku ... 45

Gambar 3.27 Diagram hasil pembagian angket mengenai alasan memilih buku interaktif ... 46

Gambar 3.28 Cover Japarr – Kartun Jajanan Pasar ... 48

Gambar 3.29 Cover New Junior Cook Book ... 49

Gambar 3.30 Cover Buku Kumpulan Cerita Anak Kreatif ... 50

Gambar 4.1 Desain Karakter Utama ... 59

Gambar 4.2 Desain Karakter ... 63

Gambar 4.3 Desain Cover Buku ... 64

Gambar 4.4 Desain Cover Buku Edisi Jawa 2 ... 64

Gambar 4.5 Desain Cover Buku Edisi Sumatera ... 65

Gambar 4.6 Desain Cover Buku Edisi Kalimantan ... 65

Gambar 4.7 Desain Cover Buku Edisi Indonesia Timur ... 65

Gambar 4.8 Desain Halftitle Buku ... 66

Gambar 4.9 Desain Halaman Pengenalan Tokoh dan Daftar Isi ... 66

Gambar 4.10 Desain Halaman Pengenalan Jajanan Pasar ... 67

Gambar 4.11 Desain Halaman Pengenalan Bahan, Alat, dan Pembungkus ... 67

Gambar 4.12 Desain Halaman Foto Jajanan Pasar ... 68

Gambar 4.13 Desain Halaman Cerita Prolog ... 68

Gambar 4.14 Desain Cerita Saat Tiba Di Rumah Nenek Onde ... 69

Gambar 4.15 Desain Ceria Saat Kembali Ke Istana ... 69

Gambar 4.16 Desain Cerita Epilog ... 70

Gambar 4.17 Desain Halaman Infomasi Jajanan Pasar Sate Kolang-Kaling Dan Ketan Biru ... 70

Gambar 4.18 Desain Halaman Infomasi Jajanan Pasar Jongkong Surabaya dan Sentiling ... 71

Gambar 4.19 Desain Halaman Infomasi Jajanan Pasar Putri Noong ... 71

Gambar 4.20 Desain Halaman Infomasi Jajanan Pasar Klepon ... 72

(8)

xiii

Gambar 4.22 Desain Halaman Resep Ketan Biru ... 73

Gambar 4.23 Desain Halaman Resep Klepon ... 73

Gambar 4.24 Desain Halaman Permainan 1 ... 74

Gambar 4.25 Desain Halaman Permainan 2 ... 74

Gambar 4.26 Desain Halaman Mewarnai ... 75

Gambar 4.27 Desain Kemasan Buku ... 75

Gambar 4.28 Desain Pion ... 76

Gambar 4.29 Desain Poster Sebelum Terbit ... 76

Gambar 4.30 Desain Poster Setelah Terbit ... 77

Gambar 4.31 Desain Poster Edisi Selanjutnya ... 78

Gambar 4.32 Desain leaflet luar dalam ... 79

Gambar 4.33 Desain Pensil Warna ... 80

Gambar 4.34 Desain Pin ... 80

Gambar 4.35 Desain Notes ... 81

Gambar 4.36 Desain Stiker ... 81

Gambar 4.37 Desain Boks Tissue ... 82

(9)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Penelitian ... 5

Tabel 2.1 Tabel Respon Psikologi Warna ... 15

Tabel 4.1 Tabel harga media utama ... 83

Tabel 4.2 Tabel harga promosi ... 83

Tabel 4.3 Tabel total biaya pengluaran ... 84

(10)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki beragam budaya dan suku, hal tersebut menyebabkan

Indonesia kaya akan kulinernya. Bukan hanya jenis makanan berat yang

mengenyangkan saja, tetapi Indonesia juga memiliki jajanan pasar yang beragam

jenis dari berbagai daerah. Jajanan pasar sendiri dibuat dengan resep tradisional

menggunakan bahan asli dari Indonesia, seperti santan, gula merah dan lain-lain.

Harganya masih terjangkau oleh masyarakat baik masyarakat kalangan bawah

maupun masyarakat kalangan atas.

Dewasa ini, jajanan pasar sudah mulai tergantikan oleh jajanan masa kini

dikarenakan masyarakat sudah mulai mengganti peranan jajanan pasar sebagai

jajanan yang dinikmati sehari-hari dengan jajanan masa kini yang telah banyak

terpengaruh oleh budaya asing. Selain itu masyarakat, khususnya kelas menengah

ke atas, lebih mengenal jajanan masa kini yang lebih mudah didapatkan

informasinya dibandingkan dengan jajanan pasar karena kurangnya media

informasi yang membahas keanekaragaman jenis jajanan pasar yang

sesungguhnya tidak kalah dengan jajanan masa kini.

Situs Open Rice memuat tulisannya yang berjudul “Jajanan Tradisional

Indonesia” tahun 2013 menyatakan bahwa tampaknya jajanan kue tradisional

Indonesia berada pada zona antara ada dan tiada. Dikatakan tiada, namun

kenyataannya masih bisa ditemukan meski sangat jarang. Sebaliknya, dikatakan

ada tapi cukup sulit untuk mendapatkan jajanan tradisonal tersebut.

(http://id.openrice.com/jakarta/article/jajanan-tradisional-indonesia/1431,

diunduh pada hari Kamis, 11 Februari 2016, pukul 15.00).

Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki banyak aneka ragam makanan yang

(12)

Universitas Kristen Maranatha 2 sayangnya banyak juga jajanan pasar yang dimiliki Pulau Jawa mulai sulit

ditemukan keberadaannya, seperti sate kolang-kaling khas Jawa Tengah,

kembang waru khas Yogyakarta, kue rangi khas Betawi, dan masih banyak jenis

jajanan pasar lainnya.

Jika jajanan pasar tersebut tidak dapat ditemukan lagi, maka generasi yang akan

datang tidak akan mengenal bahkan tidak akan melestarikan jajanan pasar ini,

dan lama kelamaan jajanan pasar Indonesia akan mengalami kemunduran

tergantikan dengan jajanan masa kini. Padahal jajanan pasar yang khas dapat

menjadi salah satu daya tarik bagi Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Maka dari itu perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat sejak dini agar

lebih tertanam sikap peduli dan keinginan untuk melestarikan jajanan pasar yang

dimilik Indonesia.

Melihat permasalahan ini, Penulis yang bergerak dibidang Desain Komunikasi

Visual, ingin mengangkat dan memperkenalkan jajanan pasar Pulau Jawa yang

sudah agak sulit ditemukan keberadaannya kepada anak-anak melalui media

visual dan cara penyampaian yang tepat, dengan harapan agar masyarakat sejak

dini dapat lebih mencintai kuliner tradisional negaranya sendiri dan menjaga agar

jajanan pasar yang sudah diwariskan turun temurun tidak hilang terkalahkan oleh

jajanan masa kini.

Untuk merealisasikan hal tersebut maka diperlukan cara penyampaian

komunikasi yang tepat sesuai sasaran kepada anak Indonesia, oleh karena itu

penulis memilih penyampaian melalui buku interaktif. Dalam buku interaktif ini

diberikan informasi mengenai jajanan pasar Pulau Jawa yang sudah mulai sulit

ditemukan dan cara pembuatan jajanan pasar sebagai upaya pelestarian secara

(13)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Ditinjau kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual maka Penulis

merumuskan beberapa masalah mengenai topik yang diangkat, yaitu sebagai

berikut:

i) Bagaimana cara yang tepat dan menyenangkan untuk menyampaikan

informasi pengenalan jajanan pasar Pulau Jawa yang perlu dilestarikan

kepada anak-anak?

ii) Bagaimana merancang gaya visual yang digunakan untuk menyampaikan

informasi tentang pengenalan jajanan pasar Pulau Jawa yang perlu

dilestarikan kepada anak-anak?

Mengingat luasnya permasalahan dalam laporan pengantar tugas akhir ini, maka

penulis membatasi permasalahan di Indonesia ini kepada anak-anak usia 5

hingga 8 tahun dari kalangan menengah ke atas dan pembatasan juga dilakukan

pada penyampaian informasi tentang pengenalan jajanan pasar yang dimiliki

Pulau Jawa yang perlu dilestarikan kepada anak-anak.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang telah dirumuskan dalam rumusan

masalah di atas, maka berikut merupakan tujuan dalam memecahkan

permasalahan tersebut.

i) Merancang media interaktif untuk menyampaikan informasi jajanan pasar

yang perlu dilestarikan kepada anak-anak agar mudah dipahami dan

menyenangkan.

ii) Merancang gaya visual yang disukai dan menarik bagi anak-anak untuk

(14)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber

Untuk memenuhi data tentang pengenalan jajanan pasar kepada anak-anak

yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep

perancangan karya maka akan digali melalui observasi, kuesioner, dan studi

pustaka.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

i) Observasi

Penulis datang langsung ke lokasi penjualan jajanan pasar, yaitu pasar

tradisional untuk mengamati apa saja jenis jajanan pasar yang dipasarkan,

bagaimana lokasi penjualan, siapa konsumen jajanan pasar, dan seberapa

banyak pengunjung yang berminat membeli jajanan pasar.

ii) Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada 100 orang tua kelas menengah atas yang

memiliki anak usia 5 hingga 8 tahun untuk mengetahui apakah orang tua

sudah memperkenalkan jajanan pasar kepada anaknya dan anak-anak sudah

mengenal beberapa jenis jajanan pasar.

iii)Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk melengkapi data dan teori yang digunakan

dalam perancangan buku interaktif ini seperti teori buku interaktif, teori

psikologi warna, teroi komunikasi, teori psikologi kognitif anak, teori SWOT

(15)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Penelitian

LATAR BELAKANG

- Jajanan pasar sudah mulai tergantikan oleh jajanan masa kini. - Beberapa jajanan pasar sudah mulai agak sulit ditemukan kehadirannya.

PERMASALAHAN

- Masyarakat sudah mulai mengganti peranan jajanan pasar dengan jajanan modern. - Masyarakat kurang mengenal jajanan pasar karena kurangnya media informasi yang

membahas keanekaragaman jenis jajanan pasar.

TUJUAN

Mengenalkan kembali jajanan pasar Pulau Jawa yang mulai sulit ditemukan pada anak-anak agar sejak dini dapat melestarikan dan mengenal warisan jajanan pasar.

PENGUMPULAN DATA

Observasi : Mengamati lokasi jajanan pasar dipasarkan.

Studi Pustaka: teori buku interaktif, teori psikologi warna, teori komunikasi, dan teori psikologi kognitif anak, teori SWOT dan STP serta teori tentang jajanan pasar. Kuesioner : 100 orang tua kelas menengah atas yang memiliki anak usia 5 hingga 8 tahun.

ANALISIS

Jajanan pasar sudah mulai tergantikan oleh jajanan masa kini dan beberapa jenis jajanan pasar sudah hampir sulit ditemukan menyebabkan anak-anak usia 5-8 tahun

kurang mengenal dan tidak dapat melestarikan jajanan pasar tersebut. Sehinga diperlukan media interaktif yang menarik dan mudah di pahami untuk menambah kesadaran orang tua dan anak akan pentingnya mengenal jajanan pasar.

STP :

Target Primer : Anak usia 5-8 tahun kalangan menengah - atas

Target Sekunder : Orang tua anak, usia 21-30 tahun kalangan menengah - atas.

PERANCANGAN MEDIA

Konsep Komunikasi Konsep Kreatif Konsep Media

HASIL AKHIR

Masyarakat dari kalangan menengah ke atas terutama anak usia 5 sampai 8 tahun dapat mengenal dan melestarikan jajanan pasar yang telah hampir punah sejak dini.

(16)

Universitas Kristen Maranatha 85

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

didapatkan kesimpulan bahwa jajanan pasar merupakan warisan Indonesia

yang perlu dilestarikan karena dapat menjadi daya tarik Indonesia. Namun

keberadaan beberapa jajanan pasar sudah mulai sulit ditemukan karena mulai

tergantikan dengan jajanan masa kini yang terpengaruh budaya asing.

Maka dari itu jajanan pasar perlu diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini.

Dikarenakan pada usia dini ini, anak-anak lebih ingin tahu tentang hal-hal

baru sehingga memperkenalkan jajanan pasar menjadi lebih mudah.

Perancangan media komunikasi visual untuk pengenalan jajanan pasar ini

menggunakan buku interaktif yang bergambar. Selain memberikan informasi

dalam bentuk ilustrasi disertai teks, juga disediakan lembar aktifitas seperti

lembar permainan dan lembar mewarnai, sehingga anak-anak dapat belajar

secara menyenangkan. Diharapkan pemilihan media komunikasi visual ini

dapat menyampaikan informasi tentang jajanan pasar dengan tepat kepada

anak-anak.

5.2Saran

Saran ditujukan kepada orang tua anak sebagai target sekunder bahwa

memulai mengenalkan jajanan pasar merupakan hal yang baik, karena

mengenal jajanan pasar merupakan salah satu bentuk mencintai budaya

Indonesia. Salah satunya dengan mengenal jajanan pasar milik Indonesia

(17)

Universitas Kristen Maranatha 86 Adapun saran dari dosen penguji atas hasil karya visual adalah pada setiap

bagian informasi jajanan pasar, sebaiknya ditambahkan lagi gambar-gambar

pendukung untuk menutupi ruang-ruang yang masih kosong pada layout buku

ini, selain itu anak-anak suka terhadap gambar-gambar pendukung seperti itu

(18)

Universitas Kristen Maranatha 87

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori Dan Kreativitas Penggunaanya.

Second edition. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

David, Marian L. 1987. Visual Design in Dress. USA: Printed in The United States

of America.

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Effendy, Onong. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Teguh, Ibnu. 2015. Belajar Desain Grafis. Jakarta: PT. Suka Buku.

Amirlah, Jeni. 30 Maret 2012. “Tujuan Komunikasi”, (Online), ( https://amirlahjeni.-wordpress.com/2012/03/30/tujuan-komunikasi/ diunduh pada 28 Februari

2016)

Claris Home. 2014. “Kid’s Favorite”, (Online), ( http://www.clarishome.com/claris-kids-zone-philosophy.html, diunduh pada 28 Februari 2016).

Cyntara, Rheisnayu. 2015. “Mari Blusukan, Berburu Jajanan Di Pasar Kotagede, Bernostalgia Dengan Menjelajah Rasa”, (Online), (https://www.yogyes.com-/id/yogyakarta-travel-guide/traditional-snacks-in-pasar-kotagede/, diunduh

(19)

Universitas Kristen Maranatha 88

Darusman, Dadan. 16 April 2016. “Anatomi Buku”, (Online), ( https://d42nkd.-wordpress.com/2008/04/16/anatomi-buku/, diunduh pada 11 Februari 2016.

Didi, Diah. Juni 2013. “Tips Memilih dan Mengolah Kolang-Kaling.html”, (Online),

(http://www.diahdidi.com/2013/06/tips-memilih-dan-mengolah-kolang-kaling.html, diunduh pada 3 April 2016).

Kompasiana. 18 Juni 2012. “Filosofi Klepon”, (Online), ( http://www.kompasiana.-com/macindd/filosofi-klepon_551149b5a333110e42ba8169, diunduh pada 3

April 2016).

Kompasiana. 15 September 2013. “Clorot, Makanan Unik Dari Purworejo”,

(Online),

(http://www.kompasiana.com/jagatawangawang/clorot-makanan-unik-dari-purworejo_55297be66ea834114b8b457f, diunduh pada 3 April

2016).

Mahmud, Fathi. 24 Desember 2014. “Cerita dibalik Punahnya Jajanan Khas

Yogyakarta”, (Online), ( http://lifestyle.liputan6.com/read/2151445/cerita-di-balik-punahnya-jajanan-khas-yogyakarta-bagian-1, diunduh pada 3 April

2016).

Maslahah, Nenes Annun. 2014. “Pengertian Warna”. (Online),

(http://www.-designes.biz/2014/12/pengertian-warna.html, diunduh pada 11 Februari 2016)

Open Rice. 20 mei 2013. “Jajanan Tradisional Indonesia”, (Online),

(http://id.openrice.com/jakarta/article/jajanan-tradisional-indonesia/1431,

diunduh pada 11 Februari 2016).

Sukmana, Danang; F.X. Widyatmoko dan Natalia Afnita. 24 Juli 2009. “Layout”, (Online), (http://dgi-indonesia.com/layout/, diunduh pada 11 Februari 2016)

Wahyuningsih, Merry. 14 April 2011. “Warna Bisa Pengaruhi Psikologis Anak”, (Online),(http://health.detik.com/read/2011/04/14/120159/1617042/764/warn

a-bisa-pengaruhi-psikologis-anak, diunduh pada 28 Februari 2016).

Gambar

Tabel 4.4 Timeline Promosi ..................................................................................
Tabel 1.1 Skema Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

DOKUMEN PENAWARAN Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :.. Tenaga

Kelompok-kelompok siswa yang telah berdiskusi tentang membantu dan menyelamatkan orang lain pada rubrik kegiatanku halaman 84, masing-masing kelompok (perwakilan) menyampaikan

masih menggunakan cara manual, dimana customer yang ingin melakukan pengiriman barang harus datang langsung ke perusahaan atau melalui telepon untuk memberikan

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN PENCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

Penelitian ini membahas tentang Pengembangan Potensi Desa melalui Wisata Bukit Brukoh ini, penulis mengambil referensi dari beberapa penelitian trdahulu seperti halnya

Dilihat dari komposisi pengguna internet Indonesia dari APJII, 2016, setelah pekerja dan wiraswasta yang menggunakan internet secara aktif, di posisi kedua dengan 16,

ditambah dan atau diubah). 3) Bila menggunakan nilai ambang batas lulus, evaluasi teknis dilakukan dengan memberikan penilaian (skor) terhadap unsur- unsur teknis