• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN KETERAMPILAN MENULIS PADA ANAK USIA DINI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA DAN KETERAMPILAN MENULIS PADA ANAK USIA DINI."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

!

DAFTAR ISI

PERNYATAAN

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ... 1

B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH ... 5

C. TUJUAN PENELITIAN ... 7

D. MANFAAT PENELITIAN ... 8

E. STRUKTUR ORGANISASI TESIS... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. METODE PROYEK DI TKIT AN-NUR... 10

1. Pengertian Metode Proyek ... 10

2. Manfaat Metode Pembelajaran Proyek ... 11

3. Tahapan Metode Pembelajaran Proyek... 12

4. Hakikat Anak Usia Dini dan Pembelajaran di TK... 20

5. Pembelajaran Konvensional ... 23

B. KETERAMPILAN BERBICARA ... 24

1. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 24

(2)

!

3. Pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak... 32

C. KETERAMPILAN MENULIS ... 38

1. Pengertian Menulis bagi Anak... 38

2. Tahapan Menulis Anak ... 41

3. Stimulasi Keterampilan Menulis Anak …... 45

4. Persiapan Menulis ... 48

5. Media, Alat dan Bahan yang digunakan untuk Menstimulasi Keterampilan Menulis Anak... 50

BAB III METODE PENELITIAN ………. 52

A. LOKASI DAN SUBJEK POPULASI dan SAMPEL PENELITIAN... 52

B. DESAIN PENELITIAN ... 52

C. METODE PENELITIAN ... 54

D. HIPOTESIS PENELITIAN ……….. 54

E. DEFINISI OPERASIONAL……... 54

F. INSTRUMEN PENELITIAN... 55

G. PROSES PENGEMBANGAN INSTRUMEN... 56

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA……... 59

I. ANALISIS DATA ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….…….. 68

A. DESKRIPSI KONDISI AWAL KETERAMPILAN BERBICARA DAN MENULIS... 68

B. DESKRIPSI APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROYEK DI TKIT AN-NUR ... 70

(3)

!

1. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol... 81

a. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol …… 81

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 82

c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 83

2. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara pada Kelas Kontrol ... 90

a. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara

pada Kelas Kontrol ………... 90

b. Distribusi Frekuensi Nilai Postes ... 91

c. Analisis data Hasil Penelitian ... 92 3. Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes

Keterampilan Berbicara pada Kelas Kontrol... 99

4. Uji t ... 100

5. Data Penelitian Keterampilan Berbicara

Pada Kelas Eksperimen ………... 102

a. Data Hasil Pretes Keterampilan Berbicara

Pada Kelas Eksperimen... 102

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 104 c. Analisis data Hasil Penelitian ... 104

6. Data hasil Postes Keterampilan Berbicara pada

Kelas Eksperimen ……… 112

a. Data Hasil Postes Keterampilan Berbicara

Pada Kelas Eksperimen... 112

b. Distribusi Frekuensi Nilai Postes ... 113

(4)

!

7. Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes

Keterampilan Berbicara pada Kelas Eksperimen... 121

8. Uji t ……….… 122

9. Pengujian Hipotesis ………...….. 124

a. Uji Homogenitas Dua Variansi ……….. 124

b. Uji t ……….…... 126

10.Data Penelitian Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ….……... 129

a. Data Hasil Pretes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ……... 129

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 130

c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 131

11. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol …………. 138

a. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol …... 138

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 140

c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 140

12.Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis pada Kelas Kontrol ... 148

13.Uji t ……… 149

(5)

!

a. Data Hasil Pretes Keterampilan Menulis Pada

Kelas Eksperimen …………...……….... 152

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 153

c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 154

15.Data Penelitian Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……….……….……... 161

a. Data Hasil Postes Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……….…... 161

b. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ... 163

c. Analisis Data Hasil Penelitian ... 163

16.Uji Homogenitas Dua Variansi antara Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis pada Kelas Eksperimen ... 170

17.Uji t ………..……… 172

18.Pengujian Hipotesis ………. 174

a. Uji Homogenitas Dua Variansi ……….. 174

b. Uji t ……….………... 176

D. Analisis Deskripsi Hasil Pembelajaran Berbicara dan Menulis Pada Kelas Kontrol ………. 179

1. Analisis Deskripsi Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol ………..……… 180

2. Analisis Deskripsi Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ……..……… 183

E. Analisis Deskripsi Hasil Pembelajaran Berbicara dan Menulis Pada Kelas Eksperimen ………. 185

(6)

!

Pada Kelas Eksperimen….……….. 185

2. Analisis Deskripsi Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen …..……… 188

F. Kesulitan yang dihadapi Guru dalam Menggunakan Metode Proyek pada saat Proses Pembelajaran ………..………. 191

G. Pembahasan Hasil Penelitan ……… 191

1. Deskripsi Pembelajaran dengan menggunakan Metode Proyek …… 191

2. Penggunaan Metode Proyek Untuk mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ……….. 194

3. Penggunaan Metode Proyek Untuk mengembangkan Keterampilan Menulis Anak Usia Dini ……….. 196

BAB V KESMPULAN DAN REKOMENDASI ………. 198

A. KESIMPULAN ……….. 198

B. REKOMENDASI ……….. 200

DAFTAR PUSTAKA ……… 202

(7)

!

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Kemampuan Keterampilan Berbicara sesuai dengan Permendiknas ……. 37

3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ……… 57

3.2 Instrumen Observasi Guru ……….. 59

4.1 Gambaran Perlakuan Guru dalam Pembelajaran Metode Proyek ……….. 80

4.2 Data Hasil Pretest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol ………… 81

4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……… 82

4.4 Daftar tabulasi ……… 84

4.5 Tabulasi Tabel Penolong ……… 85

4.6 Frekuensi dan Observasi ………. 86

4.7 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 87

4.8 Data Hasil Postest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Kontrol………… 90

4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ………. 91

4.10 Daftar tabulasi ………. 93

4.11 Tabulasi Tabel Penolong ………. 94

4.12 Frekuensi dan Observasi ………. 95

4.13 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 96

4.14 Data Hasil Pretest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Eksperimen …….. 103

4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……… 104

4.16 Daftar Tabulasi ……… 106

4.17 Tabulasi Tabel Penolong ………. 106

4.18 Frekuensi dan Observasi ………. 108

(8)

!

4.20 Data Hasil Postest Keterampilan Berbicara Pada Kelas Eksperimen …… 112

4.21 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ……… 113

4.22 Daftar Tabulasi ……….….……… 115

4.23 Tabulasi Tabel Penolong ………..………. 116

4.24 Frekuensi dan Observasi ………..………. 117

4.25 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ………….……… 118

4.26 Data Hasil Pretest Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol ………… 129

4.27 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ……….. 131

4.28 Daftar Tabulasi ………. 133

4.29 Tabulasi Tabel Penolong ……….. 133

4.30 Frekuensi dan Observasi ……….. 135

4.31 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat………. 135

4.32 Data Hasil Postest Keterampilan Menulis Pada Kelas Kontrol………… 138

4.33 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ………. 140

4.34 Daftar Tabulasi ………. 142

4.35 Tabulasi Tabel Penolong ……….. 142

4.36 Frekuensi dan Observasi ……….. 144

4.37 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ………. 145

4.38 Data Hasil Pretest Keterampilan Menulis Pada Kelas Eksperimen ……. 152

4.39 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes ………. 153

4.40 Daftar Tabulasi ……… 156

4.41 Tabulasi Tabel Penolong ………. 156

4.42 Frekuensi dan Observasi ………. 158

4.43 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 158

(9)

!

4.45 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ……… 163

4.46 Daftar Tabulasi ……… 165

4.47 Tabulasi Tabel Penolong ………. 165

4.48 Frekuensi dan Observasi ………. 167

4.49 Perhitungan Nilai Chi Kuadrat ……… 168

4.50 Data Kualitatif Keterampilan Berbicara dan Menulis Kelas Kontrol.…. 179

(10)

!

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

• Lembar Observasi yang telah di Djudgment pembelajaran

metode proyek ………... 205

• Lembar Observasi kemampuan berbicara anak ……… 206

• Lembar Observasi kemampuan menulis anak ……….. 207

• Hasil Wawancara ……….. 208

• Rencana Kegiatan Harian (RKH) Observasi Awal…..……….. 210

• RKH Pertemuan I ………. 211

• Skenario Pembelajaran Pertemuan I....……….. 212

• RKH Pertemuan 2 ………. 214

• Skenario Pembelajaran Pertemuan 2...……….. 215

• RKH Pertemuan 3 ………. 217

• Skenario Pembelajaran Pertemuan 3...……….. 218

• RKH Pertemuan 4 ………. 221

• Skenario Pembelajaran Pertemuan 4..……….. 222

• RKH Pertemuan 5 ………. 224

• Skenario Pembelajaran Pertemuan 5...……….. 225

• Dokumentasi Photo Penelitian ……….. 227

• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ……… 240

• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ……….. 241

• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ………... 242

• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ……….. 243

• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Menulis Kelas Kontrol ………. 244

• Rekapitulasi Data Responden Pretest keterampilan Menulis Kelas Eksperimen ……….. 245

• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Menulis Kelas Kontrol ………. 246

• Rekapitulasi Data Responden Postest keterampilan Menulis Kelas Eksperimen ………..………. 247

• Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program Magister (S2) ……… 248

• Permohonan Izin mengadakan Studi Lapangan Penelitian …………. 250

• Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari TKIT An-Nur ... 251

(11)

!

BABBIB

PENDAHULUAN

A. LatarBBelakangBB

Berbagai penelitian telah menunjukan pentingnya masa usia dini yaitu usia

0 sampai 6 tahun, atau biasa disebut dengan masa emas (golden age). Pada masa

ini anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik secara fisik

maupun psikisnya. Salah satu aspek perkembangan yang berkembang pesat pada

anak usia dini adalah perkembangan bahasa. Masa terbaik untuk mempelajari

bahasa adalah dari usia 0 sampai 6 tahun. Sedangkan masa yang paling intensif

dari perkembangan bahasa anak berada pada rentang usia tersebut yaitu pada 3

tahun pertama. Seperti yang diungkapkan oleh Logan (dalam Dhieni:2007) bahwa

periode intensif dari perkembangan bahasa anak adalah pada usia 3 tahun

pertama, ketika otak sedang berkembang dan menuju proses pematangan.

Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan penting dalam

kehidupan manusia seseorang. Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya,

tetapi juga memerlukan bahasa sebagai medianya. Orang lain tidak akan dapat

memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan

bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan. Bagi anak komunikasi tidak bisa

dipisahkan dalam kesehariannya, baik verbal maupun nonverbal, lisan maupun

tulisan. Anak dapat mengungkapkan keinginannya, perasaannya baik senang

maupun tidak. Melalui komunikasi dapat berkembang kemmapuan bahasanya,

karena perkembangan bahasa merupakan proses pengembangan yang tidak bisa

(12)

!

bantuan dari orang lain atau orang dewasa. Seperti yang diungkapkan oleh

Vygotsky yang dikenal dengan ZPD (zona proximal development) dimana ada

batas bawah dan tinggi anak dalam proses perkembangannya termasuk bahasa.

Zona tinggi diatas kemampuan anak dimana mereka membutuhkan peran orang

tua atau guru yang biasa disebut dengan proses pembelajaran.

Pembelajaran pada anak usia dini merupakan upaya untuk

mengembangkan potensinya secara optimal. Beberapa prinsip menurut

Witherington & Ausuble (dalam Suyanto:2005) Belajar akan berhasil apabila

anak melihat tujuan itu lahir dari dan dekat dengan kehidupan anak belajar

sedangkan menurut (Hartati Sofia, 2005:2) “belajar harus menantang bagi anak,

belajar sambil bermain, penggunaan alam sebagai sumber belajar, belajar

membekali keterampilan hidup, belajar sambil melakukan”. Prinsip belajar

tersebut berangkat dari apa yang dibawa anak yaitu potensi dan karakteristik yang

dimilikinya.

Karakteristik anak usia TK salah satunya memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi. Dengan rasa ingin tahunya tersebut membuatnya menjadi seorang

pengamat dan pemikir, mengamati benda-benda, peristiwa/ kejadian atau perasaan

tertentu. Pengamatan yang dilakukan anak untuk memenuhi rasa ingin tahunya

tersebut mendorongnya untuk terus mencoba sesuatu dan mendapatkan jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya. Inilah yang disebut belajar bagi

anak, seperti yang dikemukakan dalam teori kontruktivis yang memandang bahwa

anak sebagai pembelajar aktif yang dapat membangun/ mengkonstruk

pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki dengan pengalaman baru yang

(13)

!

seorang anak dapat membangun pengetahuan melalui berbagai jalur, yakni

membaca, bertanya, menelusuri dan melakukan eksperimen terhadap

lingkungannya.

Pada dasarnya anak-anak mempunyai kebutuhan yang besar untuk

berinteraksi dengan teman sekelompoknya. Namun, tidak selalu mereka

mendapatkan situasi yang mudah untuk dilalui bahkan dipahami oleh mereka

sendiri. Hal ini tidak lepas dari peran orang dewasa khususnya guru di sekolah.

Salah satu peran guru dalam mendukung perkembangan bahasa anak yaitu

dengan memilih metode pembelajaran yang tepat, yaitu yang sesuai dengan

karakteristik anak. Salah satunya yaitu metode proyek. Metode proyek

memberikan kesempatan yang banyak bagi anak untuk berkembang kemampuan

bahasanya, baik lisan maupun tulisan. Metode proyek merupakan merupakan

metode yang melibatkan anak pada kegiatan secara berkelompok/ bersama-sama.

Seperti yang diungkapkan oleh Helm dan Katz (2011:3) The project approach is a

method of teaching in which an in-dept study of a particular topic is conducted by

a child or a group of children

Metode yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran di

Taman Kanak-kanak yang dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan

keterampilan menulis yaitu melalui metode pembelajaran proyek.

Sebuah proyek memicu rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu dan

memecahkan persoalan atau rasa ingin tahu mereka. Kegiatan proyek dapat

menantang anak karena berawal dari minat dan rasa ingin tahu anak.

Dalam metode proyek terdapat tahapan-tahapan yang didalamnya

(14)

!

dilakukan anak secara langsung membuat anak melakukan percakapan baik

dengan guru maupun dengan temannya. Anak diharapkan dapat menceritakan

pengalamannya melalui kegiatan proyek, menuliskan perencanaan atau

temuan-temuan penting pada kegiatan proyek. Dengan demikian diharapkan dari kegiatan

proyek kemampuan bahasa ekspresif anak dapat berkembang. Kemampuan

bahasa ekspresif meliputi keterampilan berbicara dan menulis (Dhine, 2007: 4.5).

Dapat disimpulkan metode proyek dapat mengembangkan keterampilan berbicara

dan menulis anak.

Keterampilan berbicara anak berawal dari anak menggumam maupun

membeo, sedangkan perkembangan menulis pada anak berawal dari kegiatan

mencorat coret sebagai hasil ekspresi mereka. Menurut Dyson (dalam Dhieni,

2007) berpendapat bahwa perkembangan berbicara memberikan kontribusi yang

besar terhadap perkembangan menulis pada anak. Dimana anak memiliki

kemampuan menulis yang dipengaruhi oleh kemampuan sebelumnya yaitu

kemampuan berbicara sehingga dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Anak berbicara sesuai dengan keingiannya sendiri. Hal ini tidak sama

dengan menulis, dimana diperlukan suatu aturan berbahasa yang baik, benar dan

tertib. Oleh karena itu dalam menulis diperlukan adanya keserasian antara pikiran

dan tatanan berbahasa yang tepat dalam mengekspresikan gagasan yang tertuang

dalam lambang-lambang bahasa tulisan. Menulis yang dimaksud bukan hanya

menulis huruf atau tulisan saja melainkan menuliskan ide melalui gambar atau

symbol tertentu.

Pengembangan kemampuan bahasa di TK tercantum dalam permendiknas

(15)

!

menulis. Keterampilan berbicara diantaranya anak dapa berkomunikasi secara

lisan sedangkan keterampilan menulis diarahkan pada kemampuan menulis nama

sendiri yaitu sesuai dengan tahap perkembangan menulis anak usia 4-6 tahun yang

berada pada tahap phonetic. Kedua keterampilan diatas terintegrasi dalam

pembelajaran yang berpusat pada tema dan minat anak.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis memfokuskan

kajian serta menuliskannya dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul

“PENGARUH METODE PROYEK UNTUK MENGEMBANGKAN

KETERAMPILAN BERBICARA DAN KETERAMPILAN MENULIS PADA

ANAK USIA DINI”

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan dasar berbahasa merpupakan hal yang sangat penting bagi

pemerolehan bahasa selanjutnya. Dimana kemampuan berbahasa merupakan

kunci dalam mengikuti proses pembelajaran. Kemampuan berbahasa mencakup

kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif. Kemampuan bahasa reseptif meliputi

kemampuan mendengar sedangkan kemampuan bahasa ekspresif meliputi

kemampuan berbicara dan menulis. Kemampuan berbahasa tersebut saling

mempengaruhi. Ketika anak memiliki kemampuan berbicara yang baik maka dia

cenderung memiliki kemampuan menulis yang baik pula atau bahkan sebaliknya.

Selama ini pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak lebih

menekankan pada kemampuan membaca, dimana metode yang digunakan pun

(16)

!

metode langsung satu persastu diperkenalkan perhuruf tanpa adanya unsur

bermain yang merupakan prinsip pembelajaran di TK. Oleh karena itu diperlukan

suatu metode pembelajaran yang bermakna untuk pengembangan bahasa anak.

Salah satunya yaitu dengan menggunakan metode proyek. Dimana metode

tersebut memberikan pengalaman langsung bagi anak sehingga memungkinkan

anak untuk dapat bercerita dan menuliskan temuan-temuan dari kegiataan

proyeknya. Hal ini sesuai dengan metode pembelajaran yang baik di TK yaitu

dengan hand on experience (anak dapat langsung melakukan kegiatan)

Penulis membatasi masalah dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu

bagaimana pengaruh pendekatan proyek terhadap keterampilan berbicara dan

keterampilan menulis pada anak usia dini.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi awal keterampilan berbicara dan menulis pada anak di

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati,

Kabupaten Majalengka?

2. Bagaimana aplikasi metode pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak

Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten

Majalengka?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak

antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran

proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan

(17)

!

4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis anak antara

yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan pembelajaran proyek di

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati,

Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah perlakuan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan kondisi awal keterampilan berbicara dan menulis pada

anak di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan

Kertajati, Kabupaten Majalengka.

2. Untuk mendeskripsikan aplikasi metode pembelajaran proyek di Taman

Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) AN-NUR Kecamatan Kertajati,

Kabupaten Majalengka.

3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan

berbicara anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan

pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT)

AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah

perlakuan.

4. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan

menulis permulaan anak antara yang mengikuti pembelajaran konvensional

dengan pembelajaran proyek di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT)

AN-NUR Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sebelum dan sesudah

perlakuan

(18)

!

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis:

Diharapkan menjadi salah satu pendekatan yang digunakan dalam

pengembangan keilmuan khususnya berkaitan dengan pembelajaran di Taman

Kanak-Kanak.

2. Manfaat praktis:

a. Bagi guru TK, sebagai panduan dan acuan khususnya mengenai

pembelajaran bahasa anak di TK dan memberikan pengetahuan baru bagi

guru TK tentang pelaksanaan metode proyek

b. Bagi orang tua, sebagai referensi dalam mendidik anaknya dalam

mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

c. Pemerhati pendidikan anak, sebagai referensi untuk mengembangkan

kemampuan anak berkaitan dengan keterampilan berbicara dan menuls

anak.

d. Bagi lembaga terkait, sebagai bahan referensi untuk pengembangan

metode pembelajaran di TK.

e. Penulis yang sebagai guru TK menjadi bahan masukan tentang

keterampilan berbicara dan menulis dengan menggunakan metode proyek

E. Struktur Organisasi Tesis

Rincian dari tesis ini meliputi:

Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan

(19)

!

Bab II kajian pustaka, berisi mengenai metode proyek, keterampilan berbicara dan

keterampilan menulis.

Bab III metode penelitian, berisi beberapa komponen diantaranya lokasi dan

subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional,instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik

pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan yang berisi pengolahan atau

analisis data sehingga menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian,

pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian, yang dikaji secara kualitatif dan

kuantitatif.

Bab V kesimpulan dan saran atau rekomendasi yang berupa pemaparan tafsiran

dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Saran dan

rekomendasi ditujukan pada peneliti selanjutnya dan para pemerhati pendidikan

(20)

!

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, subjek, populasi, dan sampel penelitian

Penelitian ini dilakukan di TKIT An-Nur yang beralamat di TKIT

AN-NUR Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Yang

menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B yang berusia sekitar

4-5 tahun, dimana terdapat dua kelas yang berjumlah 23 anak. Untuk kelompok

B1 11 anak dan kelompok B2 12.

Populasi penelitian adalah sekumpulan orang yang dijadikan sebagai objek

penelitian. Tentang pengertian populasi, Furqon (2009:149) mengatakan:

“populasi adalah sekumpulan objek, orang, keadaan yang paling tidak memiliki

satu karakteristik umum yang sama”. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak

kelompok B yang berjumlah 22 orang, baik laki-laki maupun perempuan dengan

rata-rata berusia 4-6 tahun. Pembagian kelompok eksperimen dan kontrol

ditentukan dengan cara diundi. Sebelum dilakukan penelitian maka tahap pertama

yang harus dilakukan adalah uji coba instrumen.

B. Desain penelitian

Secara sederhana desain penelitian kuasi eksperimen (Sugiyono: 2002) adalah

sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

A 0 Y 0

(21)

! Keterangan:

A : Kelompok Eksperimen Y : Metode proyek

B : Kelompok Kontrol 0 : pretest dan postes

Prosedur penelitian meliputi langkah-langkah kegiatan berikut ini:

1. sebagai langkah awal, peneliti melakukan observasi awal terhadap sekolah

yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian

2. membuat kepahaman dengan guru dan memberikan pelatihan sebanyak tuga

kali pertemuan tentang penerapan pendekatan proyek agar penelitian bisa

berjalan sesuai rencana yang sudah disiapkan.

3. Menentukan subjek penelitian yang memiliki kesamaan kelompok usia dan

membaginya ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,

4. Mengadakan pretes kepada masing-masing kelompok untuk mengetahui

keterampilan berbicara dan kemampuan kerjasama

5. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proyek pada

kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol

6. Memberikan tes pada akhir pembelajaran untuk mengetahui keterampilan

berbicara pada kelas kontrol dan kemampuan kerjasama pada kelas

eksperimen

7. Mengumpulkan data dan selanjutnya mengolah data

8. Menganalisis data

9. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian

(22)

!

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi

dengan pendekatan kuantitatif . Desain eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini berbentuk desain kelompok pre-test dan post-test dengan kelompok

control (A Randomized Pretest-Posttes Control Group Design). Mula-mula dipilih

secara acak kelompok control dan kelompok eksperimen. Kemudian dilakukan

pre-test terhadap kedua kelompok, setelah itu kedua kelompok diberi perlakuan

yang berbeda dan diakhiri dengan pemberian postest terhadap kedua kelompok.

Untuk pre test dan postest digunakan perangkat tes yang sama.

D. Hipotesis Penelitian

Riduwan (2009: 35) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan

sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah : terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran

metode proyek dengan pembelajaran konvensional terhadap keterampilan

berbicara dan menulis anak usia dini di TKIT An-Nur sebelum dan sesudah

perlakuan.

E. Definisi Operasional

Beberapa definisi operasional yang berhubungan dengan istilah-istilah

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Keterampilan Berbicara menurut Djago Tarigan dkk (1998:34), adalah

keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan, yaitu kemampuan

mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,

(23)

!

menyampaikan pesan. Keterampilan berbicara pada penelitian ini sesuai

dengan Permendiknas no.58 tentang Standar PAUD adalah dapat

mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan

mengucapkannya, dapat berkomunikasi secara lisan dengan benar,

menyampaikan ide, pikiran atau gagasan dan kemampuan artikulasi.

2. Menulis merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dimana anak dapat

menyampaikan makna, ide, pikiran dan perasaannya melalui gambar atau

tulisan. Keterampilan menulis anak usia dini meliputi kemampuan dasar, dan

kemampuan teknis.

3. Metode Proyek adalah salah satu metode pembelajaran yang melibatkan aktivitas anak dalam membuat sesuatu sesuai dengan kesepakatannya yang

dilakukan dalam kelompok secara bersama-sama menyelesaikan kegiatan

proyek yang dapat mengembangkan kemampuan bahasa, konitif, sosial, emosi

dan motorik.

F. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian dibuat dari variable-variabel penelitian yang

ditetapkan untuk diteliti. Dari variable-variabel tersebut diberikan definisi

operasional dan selanjutnya ditentukan indicator-indikator yang akan diukur. Dari

indicator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrument

kemudian dikembangkan melalui beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan

insrumen, tahap penyaringan dan tahap uji coba instrument untuk digunakan

(24)

!

digunakan telah terlebih dahulu instrument penelitian dinilai oleh ahli bahasa dan

juga divalidasi oleh anak usia dini yang usianya sama dengan sampel.

Menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

1. Sumber primer adalah sumber utama. Yang terdiri dari bahan-bahan literatur,

dokumen dan hasil observasi dari lapangan.

2. Sumber sekunder yaitu sumber penunjang yang meliputi bahan-bahan

literatur, dokumen tambahan, studi tambahan.

G. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrument yang dimaksud adalah untuk mengetahui

keterampilan berbicara dan menulis dengan menggunakan metode proyek di

TKIT An-Nur, maka disusun butir pertanyaan atau pernyataan yang

dikembangkan dari indicator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi

instrumen penelitian keterampilan berbicara dan menulis sebelum dilaksanakan

penyaringan dan uji coba terdiri dari 4 sub variabel, 15 indicator dan 15 butir soal

sedangkan keterampilan menulis sebelum dilaksanakan penyaringan dan ujicoba

terdiri dari 3 sub variabel 3 indicator dan 20 butir soal.

Setelah dilakukan penyaringan dilakukan ujicoba pada anak TK Budi

Karya yang memiliki karakteristik sama dengan sampel yaitu secara usia, dari

kelompok B usia 5-6 tahun.

Hasil uji validasi dan reliabilitas tercantum dalam lampiran. Kisi-kisi

instrument penelitian tercantum dalam tabel 3.1 adalah instrumen yang valid yang

(25)

!

TABEL 3.1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PENGGUNAAN METODE PROYEK TERHADAP

(26)
(27)

!

TABEL 3.2

INSTRUMEN OBSERVASI GURU PENGGUNAAN METODE PROYEK

No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan

Ya Tidak

Menetapkan tujuan dan tema kegiatan dengan

menggunakan metode proyek

Mendata apa yang ingin diketahui anak

Mempersiapkan kunjungan

Menetapkan rancangan bahan dan alat yang

diperlukan dalam kegiatan proyek

Menetapkan rancangan pengelompokan anak

untuk melaksanakan kegiatan proyek

Menetapkan rancangan langkah-langkah

kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai

Mencari tahu dan mencatat hasil temuan

Menetapkan rancangan penilaian kegiatan

pengajaran dengan metode proyek

Guru membimbing dan mengarahkan

kelompok-kelompok kerja untuk berkreasi

Guru dapat mengarahkan anak untuk menilai

kerja proyeknya

Guru dapat menyimpulkan hasil kegiatan

proyek

H. Teknik pengumpulan data

Sesuai dengan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini, maka

(28)

!

1. Observasi, yaitu dengan cara melihat langsung tempat yang dijadikan objek

penelitian sehingga didapat gambaran sesungguhnya secara sistematis.

Observasi dilakukan dengan pengamatan, mencatat perilaku dan kegiatan

yang terjadi pada keadaan yang sesungguhnya.

2. Studi literatur. Teknik pengumpulan data dengan cara mengkaji berbagai

literatur.

3. Dokumentasi. Kegiatan dokumentasi melalui bahan catatan atau tulisan yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti baik yang berkaitan dengan

perorangan, kelompok, maupun instansi terkait.

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian

hipotesis. Data yang diperoleh berupa nilai hasil pretes dan postes pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan

uji statistik melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data

penelitian diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Maka

dilakukan uji chi-kuadrat X dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata dari data postest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(29)

!

b. mencari standar deviasi dengan menggunakan perhitungan langsung memakai

kalkulator 3600

c. membuat daftar frekuensi observasi da mencari standar deviasin frekuensi

ekspektasi dengan langkah-langkah, sbb:

1) mencari banyaknya kelas interval (k) dengan rumus sebagai berikut: k=

1+3,3, log n (Nurgana,1993:13)

2) mencari rentang (r) dengan rumus sebagai berikut:

r = skor tertinggi - skor terendah

3) mencari panjang kelas interval (p) dengan rumus sebagai berikut:

4) membuat tabel tabulasi sebagai berikut:

Nomor Kelas Interval Tabulasi Frekuensi

5) membuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Interval Oi bk

Z = z l Ei

1 2 3 4 5 6 7

d. menghitung nilai X (chi-kuadrat) dengan rumus sebagai berikut:

X = ∑

(Nurgana, 1993: 15).

(30)

!

db = k – 3 (Nurgana, 1993: 15).

f. menentukan nila X (chi-kuadrat) dari daftar dalam taraf kepercayaan 99 %.

g. Menentukan normalitas distribusi dengan ketentuan sebagai berikut;

Jika X hitung < X , 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang berdistribusi

normal, dan jika X hitung > X 0,99, maka sampel diambil dari populasi yang

tidak berdistribusi normal.

2. Uji z

Setelah diketahui sampel penelitian diambil dari populasi yang

berdistribusi normal maka perhitungan dilanjutkan dengan uji z. Uji ini dilakukan

untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran pada kedua kelas dalam penelitian

ini tinggi atau rendah.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan uji z:

a. Menentukan nilai proporsi pada hipotesis (P). Dalam penelitian ini penulis

mengambil proporsi 70 %, penetapan proporsi tersebut berdasarkan kriteria

batas minimal kelulusan yang ditetapkan guru.

b. Menentukan banyak data yang termasuik kategori hipotesis dengan cara

melihat tabel tabulasi.

c. Menghitung nilai z, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Z =

(Nurgana, 1993:16)

Keterangan :

x = banyak data yang termasuk kategori hipotesis n = banayak data

(31)

!

d. Penentuan nilai z dari daftar, dengan rumus sebagai berikut:

Z 0,5 –

α

(

α

dapat diambil 1 % atau 5 % )

e. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut:

Jika nilai

z

terletak di luar atau sama dengan batas interval –

z

0,4900 s.d.

z

0,4900, maka hasil pembelajaran rendah dan jika nilai

z

terletak di dalam

interval –

z

0,4900 s.d.

z

0,4900, maka hasil pembelajaran tinggi.

3. Uji Me/ Tes Median

Uji ini digunakan apabbila sampel penelitian berdistribusi tidak normal.

Uji Me digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbicara dan

menulis dengan menggunakan metode proyek dan yang tidak menggunakan

metode proyek pada anak TKIT An-Nur Kabupaten Majalengka.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tes median sebagai berikut:

a. Menentukan kriteria hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut

< 5,5 = kurang dipahami 5,5 s.d. 7,5 = cukup dipahami >7,5 = dipahami dengan baik

Dengan demikian, kriteria hipotesis yang digunakan dalam uji ini yaitu Me > 7,5

b. Menentukan kelas median dengan cara menderetkan data dari yang terkecil

hingga terbesar dengan berpatokan pada rumus 1!2 n.

c. Mencari median dengan rumus

Me = b + p "⁄ #

%

(

Nurgana, 1993:22)

Keterangan :

(32)

! p= panjang kelas median

F= jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas median f= frekuensi kelas median

d. Menentukan daftar rank dengan cara mencari selisih data (X1) dengan Me

kriteria hipotesis. Nomor rank dimulai dari (X1-Me) yang terkecil, tanpa nol

dan tidak memperhatikan tanda positif dan negatif.

e. Menentukan nilai W dengan cara menjumlahkan bilangan paling kecil dari

jumlah rank negatif dan rank positif, bila ada daftar rank yang tidak terisi

berarti W = 0.

f. Menentukan nilai W dari daftar dalam taraf kepercayaan (

α

) = 1%

g. Penentuan median dengan kriteria sebagai berikut:

Jika W hitung < W tabel maka Me ≠ 7,5

Jika W hitung > W tabel maka Me = 7,5

h. Pengujian hipotesis, dengan kriteria sebagai berikut

Jika kriteria hipotesis Me ≥ 7,5 dipenuhi, maka hipotesis diterima, dan jika

Me < 7,5 maka hipotesis ditolak atau jika Me hitung ≥ Me kriteria hipotesis,

maka hipotesis diterima, dan jika Me hitung < Me kriteria hipotesis, maka

hipotesis ditolak

4. Uji Homogenitas Dua Varian

Uji ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui kesamaan dua variansi

yaitu nilai pretes dan postes pada kelas kontrol dan kelas ekperimen. Uji ini

dilakukan bila sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

(33)

! F = &'

&( V =

)*

(Nurgana, 1993:38)

Keterangan :

F = nilai homogenitas variansi Vb = variansi besar

Vk = variansi kecil

b. Menentukan derajat kebebasan dengan rumus sebagai berikut:

db

1 =

n

1 – 1

db

2 =

n

2 – 1

c. Menentukan harga F dari tabel dengan taraf nyata 0,01.

d. Menentukan homogentias variansi dengan kriteria sebagai berikut,

Jika F hitung < F tabel, maka kedua variansi tersebut homogen, dan

Jika F hitung > F tabel maka kedua variansi tersebut tidak homogen

5. Uji t

Uji t merupakan salah satu cara untuk menguji adanya perbedaan dua

rata-rata, dalam hal ini nilai postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melalui

uji ini akan diketahui tingkat efektifitas metode proyek terhadap pembelajaran

berbicara dan menulis. Uji ini digunakan untuk menjawab hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan bila sampel berdistribusi normal

dan homogen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan standar deviasi gabungan dengan rumus sebagai berikut:

dsg = " " &"+ " &

(34)

!

n1 = jumlah sampel variabel 1

n2 = jumlah sampel variabel 2

b. Menentukan t hitung dengan rumus sebagai berikut:

t = ," , + -./

Keterangan :

1 =

2 =

*)0 1

c. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus sebagai berikut:

db = n1+n2 -2 (Nurgana: 1993: 40)

keterangan :

db = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variansinya besar n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil

d. Menentukan t tabel dalam taraf kepercayaan (α ) 0,995 % (berarti pada taraf

signifikansi 1 %) (Nurgana, 1993:39)

e. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut

Jika t hitung < t tabel maka hipotesis diterima

Jika t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak

6. Uji Wilcoxon

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil

postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, penulis melakukan perhitungan

(35)

!

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan, jika salah satu atau

kedua populasi tidak berdistribusi normal tetapi tidak homogen, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat daftar rank

Membuat daftar dengan mengurutkan nilai dari urutan yang terkecil sampai

terbesar

No Urut Data

(X1) Xi-Me*)

Rank

Xi-Me Positif Negatif (Nurgana, 1993:23)

b. Menentukan W hitung

Nilai W (wilcoxon) ialah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif

dan jumlah rank negatif. Bila ada yang tidak terisi berarti W=0 (Nurgana,

1993:23)

c. Menentukan nilai w dari daftar dalam taraf kepercayaan (α ) = 1 %

d. Pengujian hipotesis dengan kriteria sebagai berikut;

Jika W < W α (n) , maka kedua perlakuan berbeda, dan

Jika W > W α (n) , maka kedua perlakuan tidak berbeda

Jika kedua perlakuan berbeda, dengan ( α ) = 1 % selanjutnya dicoba dengan

(36)

!

BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan pada bab IV

dapat disimpulkan :

1. Pada kondisi awal keterampilan berbicara di Taman Kanak-kanak Islam

Terpadu An-Nur dimana anak masih sulit dalam menceritakan

pengalamannya, mengungkapkan ide atau gagasan maupun menceritakan

kembali isi cerita sederhana. Pada kondisi awal keterampilan menulisnya anak

berada pada tahap menulis fonetik (phonetic writing stage), anak mulai

menghubungkan bentuk tulisan dengan bunyinya. Disebut juga dengan

menulis nama huruf, terjadi pada usia 4 tahun keatas. Anak menulis kata you

dengan u, sebagaimana huruf u dilafalkan dimana anak menyukai menulis

nama sendiri, namun masih sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan kata

maupun gambar.

2. Pelaksanaan metode proyek yang dilaksanakan guru di TKIT An-Nur

sebelum dilakukan pelatihan dapat disimpulkan guru kurang memahami

esensi metode proyek dan tahapan metode tersebut. Terlihat guru masih

mendominasi kegiatan yang dilakukan anak, tanpa memperhatikan minat

anak. Guru masih mengalami kesulitan terutama dalam alokasi waktu dan

penyediaan bahan. Setelah dilakukan beberapa pelatihan, mengenai metode

proyek, manfaatnya, peran guru, tahapannya, sampai pada contoh-contoh

(37)

199

!

Dimana guru dapat melakukan metode proyek sesuai dengan tahapannya

yaitu tahap memulai proyek, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sesuai

dengan indikator yang sudah ditetapkan dengan bersumber pada minat anak.

Metode proyek yang dilakukan mengarahkan pada pengembangan

keterampilan berbicara dan menulis anak.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak yang

menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen

dengan pembelajaran konvesional pada kelompok control. Keterampilan

berbicara anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan

dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat anak lebih

antusias bercerita dan menggunakan banyak kosakata. Hal ini dikarenakan

pengalaman yang kaya dan bermakna sehingga mereka sangat senang

menceritakannya.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan menulis anak yang

menggunakan pembelajaran metode proyek pada kelompok eksperimen

dengan pembelajaran konvesional pada kelompok kontrol. Keterampilan

menulis anak yang menggunakan metode proyek mengalami peningkatan

dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional. Terlihat dari hasil

tulisan yang dibuat anak lebih banyak baik bentuk huruf maupun gambar.

Dengan metode proyek anak memiliki banyak kesempatan untuk

menuangkan ide dan pengalaman yang kaya dan bermakna ke dalam bentuk

(38)

200

! B. Rekomendasi

1. Keterampilan berbicara dan menulis perlu di kembangkan pada anak usia

dini. Keduanya merupakan bagian penting dari perkembangan berbahasanya.

Dengan demikian sejak kecil anak dilatih untuk mengungkapkan ide dan

gagasan mereka baik melalui bahasa lisan maupun tulisan sesuai dengan

tahapannya. Perkembangan berbahasa merupakan kemampuan yang bisa

diajarkan baik secara formal maupun informal. Secara formal perkembangan

berbahasa dilakukan disekolah pada anak usia dini diantaranya TK. Penulis

memberikan rekomendasi pada guru agar senantiasa melatih keterampilan

berbicara dan menulis anak melalui kegiatan pembelajaran salah satunya

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam penilaian metode

yang tepat, guru harus memiliki kemampuan dalam memahami kebutuhan

dan karakteristik anak didiknya kontibusi yang salah satunya.

2. Pembelajaran yang baik dapat memberikan kontribusi yang salah satunya

menggunakan metode proyek yang tepat. Proyek dapat memberikan

kontribusi positif pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh penulis, metode pembelajaran proyek dapat memberikan

peningkatan pada kemampuan bahasa anak khususnya berbicara dan menulis.

Dengan demikian penulis memberikan rekomendasi pada guru untuk

menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini metode proyek

untuk mengembangkan keterampilan berbicara dan menulis anak usia dini.

Dengan metode proyek anak lebih memiliki banyak pengalaman yang

bermakna, karena anak melakukan kegiatan secara langsung dan hal ini

(39)

201

!

3. Penelitian ini bisa dikembangkan untuk aspek perkembangan lainnya selain

bahasa. Diantaranya aspek perkembangan kognitif dan sosial anak. Serta

perlu dikembangkan juga penggunaan metode proyek pada tema

pembelajaran yang lainnya. Diantaranya tema aku, sekolah, gejala alamm,

Gambar

Tabel
TABEL 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN PENGGUNAAN METODE
gambar secara
TABEL 3.2 INSTRUMEN OBSERVASI GURU

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Strategi untuk meningkatkan minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal syariah adalah dengan meningkatkan manajemen strategi, yaitu dengan: a) Pengamatan

Tujuan penelitian adalah mendapatkan umur benih, kerapatan tanaman, dan dosis pupuk N paling tepat untuk pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah asal benih TSS yang optimal

Dalam lingkup ini tentu diperlukan sinergi yang baik antara dokter, pasien, dan keluarga untuk mencegah peningkatan stasium gangguan ginjal itu sendiri sebab

Dari hasil penelitian ini hanya uji warna, kelarutan dalam etanol 90%, bilangan asam, bilangan ester, dan putaran optik, alpha copaeneyang sudah memenuhi standar

Berdasarkan hal tersebut tujuan pelaksanaan manajemen kepegawaian Provinsi Sumatera Barat secara umum adalah agar tersedianya Pegawai Negeri Sipil Daerah yang mempunyai

Penetapan Asestmen formatif Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengungkap Kemampuan Self Regulation Siswa SMA Pada Materi Kingdom Animalia.. Universitas Pendidikan Indonesia

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat

Tirta Sibayakindo adalah sebagai berikut:.. Departemen