• Tidak ada hasil yang ditemukan

File | Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumater Barat BAB 4 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "File | Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumater Barat BAB 4 2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IV-1

4.1 VISI DAN MISI 1. Visi

Dalam rangka pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Daerah oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat berdasarkan kewenangan daerah dibidang kepegawaian, agar terarah dan terfokus pada hasil yang ingin dicapai supaya tercipta kesamaan pandangan dan partisipasi melalui perumusan, masukan, saran, aspirasi dan inspirasi seluruh bidang-bidang, disusun rumusan Visi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Rumusan Visi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mencerminkan apa yang ingin dicapai Badan Kepegawaian Daerah selama kurun waktu 2010-2015 adalah:

”MEWUJUDKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) YANG PROFESIONAL DALAM

MEMBERIKAN PELAYANAN”

Makna pokok yang terkandung dalam visi di atas adalah:

a. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah yang bekerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

b. Profesional adalah memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sesuai dengan subtansi dan kompetensi bidang tugas serta perilaku yang baik sehingga mampu melaksanakan tugas dengan cepat, tepat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pelayanan adalah pelayanan yang diberikan sesuai standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan.

VISI, MISI, TUJUAN dan SASARAN,

(2)

IV-2

2. Misi

Misi suatu instansi pemerintah merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah negara.

Selaras dengan Visi yang telah ditetapkan, Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan langkah-langkah konkrit yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat yaitu :

a. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur

b. Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien. c. Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik.

Visi dan misi Renstra BKD sudah mendukung visi dan misi RPJMD Tahun 2010-2015 Provinsi Sumatera Barat, yakni pada misi kedua “Mewujudkan tata-pemerintahan yang baik, bersih dan profesional”.

4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

(3)

IV-3 Pencapaian tujuan umum pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Provinsi Sumatera Barat tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Badan Kepegawaian Daerah, karena pembinaan Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas berada pada pimpinan masing-masing Dinas/Badan/Kantor/Satuan Kerja Daerah dimana pegawai dimaksud ditempatkan dan lembaga yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai.

Secara khusus berdasarkan kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di bidang kepegawaian, tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :

Misi pertama, Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur Tujuan:

Terwujudnya SDM aparatur yang mempunyai kapasitas kinerja, kompetensi dan perilaku yang baik dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tata pemerintahan daerah.

Sasaran:

Meningkatnya kompetensi aparatur daerah

Misi kedua, Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien.

Tujuan: Terwujudnya manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien.

Sasaran: - Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian - Meningkatnya kualitas data dan informasi kepegawaian

Misi ketiga, Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik.

Tujuan : Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kepegawaian yang efektif dan efisien

(4)

IV-4

4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Strategi dalam Renstra BKD Provinsi Sumatera Barat 2010-2015, adalah langkah-langkah upaya yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi. Untuk itu upaya yang perlu dilakukan adalah:

1. Paradigma pembinaan PNS terutama dalam upaya pengembangan sistem manajemen kepegawaian termasuk di dalamnya pengembangan terhadap norma, standar dan prosedur kepegawaian mengacu pada manajemen yang berlaku secara nasional. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat dicapai standar yang sama dalam pembinaan seluruh PNS di Sumatera Barat, meskipun di masa mendatang sebagian operasional manajemennya terdesentralisasikan ke SKPD/Unit kerja seiring dengan perkembangan.

2. Menciptakan kondisi antara untuk menjembatani tercapainya tujuan terwujudnya kondisi sistem manajemen kepegawaian di masa yang akan datang. Adapun kondisinya:

a. Berbagai upaya pengembangan sistem manajemen kepegawaian pada saat ini, yang diaktualisasikan melalui penyusunan rencana kegiatan program berjangka menengah diarahkan pada pencapaian visi.

b. Penyempurnaan berbagai instrumen manajemen kepegawaian melalui kegiatan tindak lanjut berbagai peraturan perundang-undangan kepegawaian mengacu perkembangan norma, standar, dan prosedur kepegawaian secara nasional yang disusun dalam berbagai rancangan instrumen manajemen kepegawaian (Perda, Peraturan Bupati dll) yang baru sebagai antisipasi kebutuhan pembinaan PNS berbasis kompetensi di masa yang akan datang.

(5)

IV-5 pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian dan pemeliharaan dokumentasi/tata-naskah PNS.

3. Menyelenggarakan capacity building kelembagaan untuk mewujudkan keberdayaan BKD agar mampu menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan dalam menyelenggarakan kompetensi intinya. Untuk itu perlu ditempuh:

a. Memperkuat integrasi internal melalui pencapaian komitmen bersama semua pimpinan dan staf.

b. Menyelaraskan kompetensi individu pegawai dengan kompetensi inti BKD (competence-based organisation), melalui: penciptaan kondisi dan pembinaan kapasitas SDM pegawai yang mendorong peningkatan motivasi kerja, kualitas SDM pegawai (keahlian, pengetahuan, wawasan dan keterampilan), serta tumbuhnya daya kreasi dan inovasi, dalam rangka keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang kepegawaian.

c. Menyelaraskan organisasi dengan fungsi BKD, dan Menanamkan nilai-nilai organisasi (budaya kerja/etos kerja, akuntabilitas kinerja, disiplin), baik melalui pembinaan langsung atasan-pegawai, maupun melalui media kepelatihan.

Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program lima tahun dari renstra BKD. Kebijakan strategis sebagaimana tersebut, adalah :

Penyiapan ketersediaan aparatur pemerintah daerah yang berkualitas dan profesional melalui

pengelolaan sumberdaya manusia pemerintah daerah berdasarkan standar kompetensi,

(6)

IV-6 Pada Renstra Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat juga telah menampilkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penyusunan IKU berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor:PER/09/M.PAN/5/2007 tangal 16 Desember 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Tujuan penetapan IKU di Lingkungan Instansi Pemerintah adalah untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

(7)

IV-7

Indikator Kinerja Utama (IKU)

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN

1. Meningkatnya kompetensi

aparatur daerah

1. Persentase PNS yang

tingkat pendidikannya S1 dan S2

Jumlah PNS yang telah pendidikan S1 dan S2 dibagi dengan jumlah PNS yang ada

2. Persentase pejabat

struktural yang telah

mengikuti diklat

kepemimpinan sesuai

dengan tingkat jabatan

Jumlah pejabat struktural yang telah mengikuti Diklat PIM sesuai tingkat jabatannya dibagi dengan jumlah pejabat struktural

2. Meningkatnya kualitas

manajemen kepegawaian

1. Persentase formasi jabatan

struktural yang terisi sesuai dengan kompetensi jabatan

Jumlah jabatan yang terisi sesuai kompetensi dibagi dengan formasi jabatan yang ada

2. Persentase SKPD yang

sesuai dengan formasi

minimal 70%

Jumlah SKPD yang sesuai formasi minimal 70% dibagi dengan jumlah SKPD yang ada

3. Persentase aparatur yang

telah menyelesaikan

pendidikan formal

ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan

Jumlah aparatur yang

ditempatkan sesuai kualifikasi pendidikan dibagi dengan

jumlah aparatur yang

menyelesaikan pendidikan

3. Meningkatnya kualitas data

dan informasi kepegawaian

1. Persentase record data base

aparatur yang terisi lengkap

Jumlah record data base masing-masing aparatur yang terisi lengkap dibagi dengan jumlah database PNS

2. Persentase SKPD yang

terkoneksi dengan SIMPEG

BKD Provinsi Sumatera

Barat

Dengan menghitung jumlah SKPD yang terkoneksi dengan Simpeg BKD

4. Meningkatnya kualitas

pelayanan BKD

1. Nilai Indek Kepuasan

Masyarakat (IKM)

Nilal IKM dihitung dengan

menggunakan “nilai rata‑rata

tertimbang” masing‑masing

unsur pelayanan

2. Persentase SK kenaikan

pangkat yang dapat

diselesaikan tepat waktu

Jumlah SK kenaikan pangkat yang diterbitkan tepat waktu dibagi dengan jumlah usulan kenaikan pangkat

3. Persentase SK pensiun yang

diterbitkan tepat waktu

persentase SK pensiun yang

diterbitkan tepat waktu

dibandingkan dengan jumlah usulan pensiun

4. Persentase SK mutasi

pindah yang dapat

diselesaikan tepat waktu

persentase SK mutasi pindah yang diterbitkan tepat waktu dibandingkan dengan jumlah usulan mutasi pindah

5. Persentase penyelesaian

kasus disiplin tepat waktu

(8)

IV-8 Berikut adalah hierarki sinkronisasi tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan:

Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Yang Profesional Dalam Memberikan Pelayanan Misi 1 : Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya SDM aparatur yang mempunyai kapasitas kinerja, kompetensi dan perilaku yang baik dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi tata pemerintahan daerah

1. Meningkatnya kompetensi

aparatur daerah 1. Pengembangan pendidikan gelar dan non gelar aparatur 2. Peningkatan kualitas SDM

aparatur pemerintahan provinsi yang lebih profesional

1. Mengembangkan kerjasama kediklatanyang berkualitas untuk beasiswa cost sharing dan non APBD.

2. Meningkatkan pembinaan karier aparatur yang terarah 3. Melaksanakan rasionalisasi

pegawai secara proporsional

Misi 2 : Mewujudkan sistem manajemen kepegawaian yang efektif dan efisien

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya manajemen kepegawaian

yang efektif dan efisien 1. Meningkatnya kualitas manajemen kepegawaian 1. Penempatan aparatur berbasis kompetensi 2. Penempatan pejabat struktural

yang terisi sesuai dengan

1. Meningkatkan manajemen kepegawaian

(9)

IV-9 kompetensi jabatan

3. Penerapan remunerasi pegawai berbasis kinerja

3. Menerapkan remunerasi pegawai secara kompetitif

2. Meningkatnya kualitas data dan

informasi kepegawaian 1. Penerapan SOP

2. Pemantapan jaringan sistem informasi kepegawaian

1. Meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan

2. Mengembangkan dan

memantapkan jaringan sistem informasi kepegawaian se Provinsi Sumatera Barat

Misi 3 : Mewujudkan pelayanan kepegawaian yang terbaik

Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan kepegawaian yang efektif dan efisien

1. Meningkatnya kualitas pelayanan

BKD 1. Peningkatan kualitas pelayanan

2. Optimalisasi pelayanan

kepegawaian secara terpadu dan akurat

1. .Melaksanakan pelayanan di bidang administrasi

kepegawaian secara prima 2. Menerapkan pelayanan satu

Gambar

Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana didapatkan persamaan Y’ = 22.165 + 0.324X, Arah positif pada stres kerja menunjukkan bahwa

CHEKLIST PEMERIKSAAN LAPANGAN PERUSAHAAN PEMBERANTASAN HAMA DAN VEKTOR PENYAKITI. Nama Penanggung Jawab

By Theorem 2.1 and Condition 2 of the present example, the purity of every morphism is equivalent to the fact that every morphism of finite sets factors as a split epimorphism

Pirngadi Kota Medan Nomor 596/SK/027/I/2011 tanggal 31 Januari 2011, telah melakukan penjelasan Dokumen untuk Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Mesin Generator/Genset secara

Sehubungan dengan Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tanjungbalai, dengan ini diumumkan Pemenang untuk

[r]

Extensions of Set -monads into lax monads in bicategories of generalized matrices have been used recently to study categories of lax algebras [5, 10, 9], generalizing Barr’s

Dengan ini kami mengajukan permohonan izin institusi penguji alat kesehatan : Nama perusahaan : .... Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan persyaratan sebagai berikut :