• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PENATAUSAHAAN PENGELUARAN GAJI DAN TUNJANGAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PENATAUSAHAAN PENGELUARAN GAJI DAN TUNJANGAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI SUMATERA BARAT."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MAGANG

PROSES PENATAUSAHAAN PENGELUARAN GAJI DAN TUNJANGAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROVINSI SUMATERA BARAT

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan Negara Dan Daerah Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Andalas

Oleh

IKSHAN PERDANA PUTRA

1000542057

PROGRAM STUDI KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH PROGRAM DIPLOMA III

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam menjalankan pekerjaannya, suatu kantor atau instansi pemerintah

sangat memerlukan sumber daya manusia yang selalu berperan aktif dan

terkadang dominan dalam berbagai kegiatan. Hal tersebut erat kaitannya

dengan kemampuan manusia sebagai perencana, pelaku dan penentu

terwujudnya suatu tujuan.

Konsekuensi dari pemanfaatan sumber daya manusia tersebut , suatu

instansi pemerintah berkewajiban untuk memberikan balas jasa yang dijadikan

sebagai elemen biaya pekerja, yang secara langsung atau tidak didasarkan pada

dan dibatasi oleh produktifitas dan keahlian para pekerja. Biaya pekerja yang

terdiri dari gaji pokok dan berbagai tunjuangan merupakan faktor biaya

penting dalam perusahaan yang perlu diukur, dikendalikan dan dianalisis

secara terus menerus.

Gaji merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang

diberikan sebuah instansi sebagai balas jasa kepada pegawainya. Dan bagi

pegawai ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai sumber

motivasi dalam bekerja. Dengan memberikan balas jasa pada pegawai, itu dapat

memberi manfaat bagi perusahaan untuk menarik pekerja yang mempunyai

kemampuan ke dalam organisasi dan mendorong pekerja agar menunjukkan

prestasi yang tinggi, serta memelihara prestasi pekerja selama periode yang

(3)

Disamping itu, proses penatausahaan pembayaran gaji juga digunakan

untuk mencegah terjadinya kecurangan dan penyelewengan dalam instansi

tersebut. Hal itu juga dapat terjadi pada bagian keuangan dalam bentuk

pengeluaran uang kantor seperti pembayaran gaji atau upah tenaga kerja atau

balas jasa dari tenaga dan pikiran yang disumbangkan kepada perusahaan

dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu aspek penting dari perubahan struktur anggaran negara adalah

diwajibkannya Pemerintah (Pusat dan Daerah) untuk menyusun anggaran (APBN

dan APBD) dengan pendekatan kinerja yang dapat dipertanggung jawabkan

secara transparan dan akuntabel. Artinya, setiap dana yang dialokasikan dalam

APBD harus dapat dikaitkan dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

maupun dengan hasil yang diharapkan dapat dicapai.

Di bidang pelaporan, sesuai amanat Pasal 31 Undang-Undang No. 17 tahun

2003 dan Pasal 184 Undang-Undang No.32 tahun 2004, Kepala Daerah, baik

Gubernur, Bupati, maupun Walikota harus menyampaikan Laporan Keuangan

Daerah yang telah diperiksa oleh BPK kepada DPRD selambat-lambatnya 6

(enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan Keuangan tersebut

meliputi Laporan Realisasi APBD (LRA).

Selain itu keharusan Pemerintah Daerah untuk menyusun peraturan

pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah menjadi hambatan atau masalah

tersendiri. Kurangnya SDM yang berlatar belakang akuntansi menyebabkan Perda

(4)

sekedar copy paste atau mengkopi dari ketentuan-ketentuan yang sudah beredar

atau dari pemerintah daerah.

Selain permasalahan di atas, dalam pencatatan sistem akuntansi seharusnya

diperhatikan aspek-aspek akuntansi yang berlaku umum, yaitu: konsep dasar

akuntansi keuangan, konsep dasar akuntansi pemerintah, standar akuntansi

pemerintahan, prinsip dasar akuntansi, kebijakan akuntansi, sistem akuntansi,

bagan perkiraan standar, jurnal standar dan posting rules, karakteristik kualitatif

laporan keuangan (relevan, reliable, complete, comparable), serta dilengkapi

dengan pemahaman mendasar dan menyeluruh tentang konsepsi keuangan negara

dan tata kelola keuangan negara atau daerah, serta substansi reformasi tata kelola

keuangan negara.

Maka dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Kepala Bagian

Pertanahan Nasional serta visi misi BPN-RI 2007-2009 tersebut, maka sasaran

strategis yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan

kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta peningkatan ketahanan

pangan(Prosperity).

2. Pertanahan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan tatanan kehidupan

bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan

penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T)(Equity).

3. Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tatanan kehidupan

bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan

(5)

hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan

sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari(Social Welfare).

Rencana Strategis BPN-RI 2007-2009 merupakan penyempurnaan dan

pemfokusan kembali Rencana Strategi BPN-RI 2004-2009. Penyempurnaan

tersebut merupakan suatu keniscayaan, setelah dilakukannya reorientasi politik

dan kebijakan pertanahan tahun 2006 dengan tujuan utama peningkatan

kesejahteraan rakyat serta penciptaan struktur sosial dan tatanan politik nasional

yang lebih kokoh di masa depan.

Berdasarkan hal diatas, penulis mencoba mempelajari tentang Proses

Pengeluaran Gaji dan Tunjangan, penulis memilih “Kantor Wilayah BPN (Badan

Pertanahan Nasional) Provinsi Sumatera Barat” sebagai tempat melaksanakan

magang yaitu tepatnya dibagian Keuangan Kanwil BPN (Badan Pertanahan

Nasional) yang mengankat judul : “Proses Penatausahaan Pengeluaran Gaji dan Tunjangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Barat”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan judul di atas penulis ingin membahas masalah tentang proses

penatausahaan pengeluaran gaji dan tunjangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Provinsi Sumbar yaitu bagaimana Proses Penatausahaan Pengeluaran

Gaji dan Tunjangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumbar?

(6)

Magang merupakan mata kuliah wajib yang diikiuti oleh seluruh mahasiswa

Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang. Adapun

tujuan yang hendak dicapai dalaam Praktek Kerja Lapangan/Magang ini adalah

sbb :

1. Tujuan Umum

a. Melengkapi SKS sesuai dengan yang telah ditetapkan sebagai syarat

kelulusan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

b. Mensingkronkan antara teori yang di pelajari dikampus dengan yang

ada dilapangan sesuai dengan jurusan masing-masing.

c. Untuk mempraktekkan ilmu teori yang didapat dari perkuliahan ke

lapangan yang sesuai dengan jurusan Keuangan Negara.

d. Untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan study

Keuangan Negara dan Daerah Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui dan memahami Proses Penatausahaan Pengeluaran

Gaji dan Tunjangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi Sumatera Barat.

b. Untuk mengetahui dokumen-dokumen apa saja yang digunakan dalam

Proses Penatausahaan Pengeluaran Gaji dan Tuunjangan Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Barat.

(7)

Kegiatan magang merupakan suatu proses untuk mempelajari

praktek-praktek pekerjaan yang nyata pada instansi pemerintahan, sehingga dapat

memberikan manfaat bagi peserta magang sendiri. Adapun manfaaat yang dapat

diperoleh dari kegiatan magang ini adalah :

1. Peserta Magang :

a. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai Proses

Penatausahaan Pengeluaran Gaji dan Tunjangan Kanwil BPN Sumbar.

b. Mengetahui masalah-masalah dan hambatan dalam Proses

Penatausahaan Pengeluaran Gaji dan Tunjangan.

c. Untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman mengenai dunia kerja

yang sesungguhnya.

d. Membentuk kepribadian yang bertanggung jawab dan tangguh yang

dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja.

e. Terlatih untuk menyesuaikan diri dalam lingkup yang luas dan

berhadapan dengan berbagai macam karakter dan kepribadian serta

kedesiplinan ilmu yang berbeda.

2. Tempat Magang

a. Dapat memberikan manfaat bagi instansi pemerintah yaitu Badan

Pertanahan Nasional Prov.Sumbar dalam proses pelaksanaan kinerja

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

b. Dapat membantu instansi pemerintah untuk menyelesaikan tugasnya.

(8)

Mahasiswa dapat menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, agar kampus dapat melahirkan mahasiswa yang berpotensi

untuk persaingan di dunia kerja nantinya.

1.5 Kegiatan Magang

Kegiatan magang yang berlangsung pada tanggal 3 juni 2013 sampai

dengan tanggal 26 juli 2013 selama 40 hari masa kerja pada Badan Pertanahan

Nasional Prov. Sumbar adalah sebagai berikut :

a. Mencatat laporan kerja Pertanggung jawaban KANWIL BPN Sumbar.

b. Mengikuti proses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D ).

c. Mencatat realisasi anggaran di bidang Keuangan.

d. Mengetik surat tentang Kenaikan Gaji Berkala (KGB).

e. Mengikuti proses penetapan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ).

f. Menyusun dan mengelompokkan data kepegawaian Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional Sumatera Barat.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pemahaman, maka sistematika dalam

penulisan laporan ini disusun dalam lima bab, dengan uraian sebagai berikut :

BAB 1 Adalah Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan tentang dasar penulisan

judul, tujuan kegiatan magang secara umum dan secara khusus,

(9)

BAB II Adalah kerangka teory. Dalam bab ini menjelaskan tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah dan pengertian Proses Penatausahaan

Pengeluaran.

BAB III Adalah gambaran umum. Dalam bab ini di berisi tentang uraian

gambaran umum tempat magang yaitu Badan Pertanahan Nasional

(BPN) Provinsi Sumatera Barat.

BAB IV Menjelaskan tentang Proses Penatausahaan Pengeluaran Gaji dan

Tunjangan, dan menjelaskan tentang pedoman penggunaan Akun

Pendapatan Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal dan

pelaporan dalam sistem Akuntansi instansi

BAB V Adalah kesimpilan dan saran. Dalam bab ini merupakan penutup yang

mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang/Jasa Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang ULP Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara akan melaksanakan Pelelangan

sertifikasi tanah wakaf di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor

Unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan

Menyelesaikan Proses Peralihan Jual Beli Hak Milik Atas Tanah (Studi Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai).. Medan,

Dalam Pasal 4 dan 54 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 tahun 2006 tersebut ditentukan bahwa unit yang menangani Sengketa dan konflik Pertanahan adalah Bidang

PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN TETAP Ketetapan jam kerja yang berlaku pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor. Wilayah Sumbagut adalah sebagai

2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1874)